mitigasi bencana gunung api

34
MITIGASI BENCANA GUNUNG API

Upload: gpr123456

Post on 25-Jun-2015

496 views

Category:

Education


14 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNG API

Page 2: Mitigasi bencana gunung api

KELOMPOK 1

1. RESTITA

2. WIDIANA

3. MUH. TAUFIK DP

4. MEGA PUSPITA MUHRAMI

5. SRI MIYSKAT AZIS

Page 3: Mitigasi bencana gunung api

PENGERTIAN

Berdasarkan UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, yangdimaksud dengan:

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam mau punfaktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupagempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angintopan, dan tanah longsor.

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risikobencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran danpeningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Page 4: Mitigasi bencana gunung api

JENIS BENCANA ALAM

Page 5: Mitigasi bencana gunung api

Menurut Permen PU No. 21/PRT/M/2007 pasal 1, yang dimaksud dengankawasan rawan letusan gunung berapi adalah kawasan yang sering atauberpotensi tinggi mengalami bencana letusan gunung berapi.

Tipologi kawasan rawan letusan gunung berapi:

Tipe A

a. Kawasan yang berpotensi terlanda banjir lahar dan tidak menutupkemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan aliran lava.

b. Kawasan yang memiliki tingkat risiko rendah (berjarak cukup jauh darisumber letusan, melanda kawasan sepanjang aliran sungai yang dilaluinya,pada saat terjadi bencana letusan, masih memungkinkan manusia untuk menyelamatkan diri, sehingga risiko terlanda bencana masih dapat dihindari).

KAWASAN RAWAN LETUSAN GUNUNG API  

Page 6: Mitigasi bencana gunung api

KAWASAN RAWAN LETUSAN GUNUNG API  

Tipe B

a. Kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliranlahar dan lava, lontaran atau guguran batu pijar, hujanabu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gasberacun.

b. Kawasan yang memiliki tingkat risiko sedang (berjarak cukupdekat dengan sumber letusan, risiko manusia untuk menyelamatkan diri pada saat letusan cukup sulit,kemungkinan untuk terlanda bencana sangat besar).

Page 7: Mitigasi bencana gunung api

KAWASAN RAWAN LETUSAN GUNUNG API  

Tipe C

a. Kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lahar dan lava,lontaran atau guguran batu (pijar), hujan abu lebat, hujan lumpur(panas), aliran panas dan gas beracun. Hanya diperuntukkan bagikawasan rawan letusan gunung berapi yang sangat giat atau seringmeletus.

b. Kawasan yang memiliki risiko tinggi (sangat dekat dengan sumberletusan. Pada saat terjadi aktivitas magmatis, kawasan ini akandengan cepat terlanda bencana, makhluk hidup yang ada disekitarnya tidak mungkin untuk menyelamatkan diri).

Page 8: Mitigasi bencana gunung api

Tingkat isyarat gunungapi di indonesia

STATUS MAKNA TINDAKAN

AWAS Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam

• Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan• Koordinasi dilakukan secara harian• Piket penuh

SIAGA • Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana• Peningkatan intensif kegiatan seismik• Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana• Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu

• Sosialisasi di wilayah terancam• Penyiapan sarana darurat•Koordinasi harian•Piket penuh

WASPADA • Ada aktivitas apa pun bentuknya• Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal• Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya• Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal

• Penyuluhan/sosialisasi• Penilaian bahaya• Pengecekan sarana• Pelaksanaan piket terbatas

NORMAL • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma•Level aktivitas dasar

•Pengamatan rutin•Survei dan penyelidikan

Page 9: Mitigasi bencana gunung api

BAHAYA LETUSAN GUNUNG API

Berdasarkan mekanismenya bahaya gunung api

dapat dibedakan menjadi bahaya" langsung dan

bahaya tidak langsung.

Page 10: Mitigasi bencana gunung api

Bahaya langsung (primer)

Bahaya langsung (primer) merupakan bahaya

yang ditimbulkan secara langsung oleh erupsi

gunungapi. Bahaya tersebut berupa aliran lava,

Awan panas, lahar letusan, hujan abu, longsoran

gunungapi,guguran batu pijar, lontaran batu hujan

lumpur, dan gas racun.

Page 11: Mitigasi bencana gunung api

CONTOH BAHAYA LANGSUNG(PRIMER)

• aliran lava

Lava merupakan magma yang keluar dari dalam ke permukaan bumi, biasanya membentuk aliran dengan kecepatan aliran rata-rata 5 sampai dengan 10 meter per hari, bersuhu tinggi (600° sampai dengan 1000°C) sehingga daerah yang terlanda aliran lava akan terbakar dan tertimbun secara permanen.

Page 12: Mitigasi bencana gunung api

CONTOH BAHAYA LANGSUNG(PRIMER)

• Awan panasAwan panas merupakan aliran

massa panas (300° sampai dengan 600°C) berupa campuran

gas dan material gunungapi bersifat lepas dari berbagai ukuran, bergumpal..gumpal

terlihat seperti awan bergerak menuruni lereng gunung api

dengan kecepatan 70 sampai dengan 150 km per jam sehingga dapat mematikan. membakar, dan

merusak kehidupan dan lingkungan di sekitarnya.

Page 13: Mitigasi bencana gunung api

contoh bahaya primer

• Lahar letusan

Lahar letusan merupakan lahar yang terbentuk

sebagai akibat letusan pada gunungapi berdanau

kawah yang dapat melanda daerah pemukiman atau pertanian di sepanjang

lembah aliran sungai yang dilaluinya.

Page 14: Mitigasi bencana gunung api

contoh bahaya primer

• hujan abu

Hujan abu merupakan hujan material jatuhan piroklastika lepas

berukuran halus sampai kasar yang dapat mengakibatkan robohnya atap bangunan,

rusaknya hutan dan tanaman pertanian, menyebabkan sakit mata dan saluran pernafasan, dan dapat pula meningkatkan

sifat keasaman air apabila hujan abu masuk kedalam sumber air.

Page 15: Mitigasi bencana gunung api

contoh bahaya primer

Longsoran gunungapi

merupakan endapan yang terbentuk dari sebagian tubuh gunungapi yang longsor sebagai akibat letusan gunungapi.

• Guguran batu pijar

merupakan pecahan batuan gunungapi yang panas membara atau pijar, yang terbentuk seketika sebagai akibat runtuhnya kubah lava atau ujung aliran lava yang dapat mematikan, membakar, merusak kehidupan dan lingkungan di sekitarnya.

Page 16: Mitigasi bencana gunung api

contoh bahaya primer

• lontaran batu hujan lumpur

merupakan lontaran sebagian magma ke permukaan

bumi baik berupa bom gunung api dan atau bongkah

batuan gunungapi yang terbentuk pada saat letusan

gunungapi yang dapat menyebabkan kematian dan

kebakaran.• Gas racun

merupakan gas gunungapi beracun yang dikeluarkan berupa hembusan gas berkonsentrasi tinggi yang terutama menempati celah, lembah atau cekungan pada saat cuaca mendung, berkabut, hujan serta tidak ada angin, dan umumnya tidak berwarna, tidak berbau serta tidak berasa sehingga sulit dikenali dan dapat mematikan.

Page 17: Mitigasi bencana gunung api

Bahaya tidak langsung (sekunder)

Bahaya tidak langsung (sekunder) merupakan bahaya yang ditimbulkan secara tidak langsung oleh erupsi gunungapi, yang berupa lahar hujan dan longsoran gunungapi,

Page 18: Mitigasi bencana gunung api

CONTOH BAHAYA SEKUNDER

Lahar hujan

merupakan lahar yang terbentuk akibat terjadinya hujan lebat di

daerah puncak atau lereng atas gunungapi, dimana air hujan tersebut bercampur dengan

material hasil letusan gunungapi di daerah puncak lereng dan membentuk massa cair yang

bergerak menuruni lereng melalui lembah.lembah.

Page 19: Mitigasi bencana gunung api

CONTOH BAHAYA SEKUNDER

Dampak aliran lahar hujan

Page 20: Mitigasi bencana gunung api

Manajemen Bencana

Manajemen bencana adalah seluruh kegiatan yang

meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan

bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi

bencana yang dikenal sebagai Siklus Manajemen

Bencana.

Page 21: Mitigasi bencana gunung api

Manajemen Bencana

Gambar Siklus Manajemen Bencana

Page 22: Mitigasi bencana gunung api

NORMAL- Perencanaan- Penguranga Resiko- Pencegahan- Dimasukan Dalam Pembangunan- Syarat-Syarat Analisa Resiko Bencana - Perencanaan Tata Ruang

PEMULIHAN- Rehabilitasi

- rekonstruksi

PEMULIHAN- Rehabilitasi

- rekonstruksi

KESIAPSIAGAAN- Mitigasi- Kesiapan- Peringatan Dini

KEDARURATAN- Penilaian Cepat- Penetaopan Status Bencana- Kebutuhan Dasar- Pelayanan Terhadap Kelompok Rentan

KEDARURATAN- Penilaian Cepat- Penetaopan Status Bencana- Kebutuhan Dasar- Pelayanan Terhadap Kelompok Rentan

Koordinasi

KOMANDO

PENYELENGGARAAN

Page 23: Mitigasi bencana gunung api

Manajemen bencana

Secara umum kegiatan manajemen bencana dapa dibagi

dalam tiga kegiatan utama, yaitu:

1. Kegiatan pra bencana

2. Kegiatan saat terjadi bencana

3. Kegiatan pasca bencana

Page 24: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana,

yaitu:

tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana;

sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana;

mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana timbul;

pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancarnan bencana.

Page 25: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Mitigasi bencana yang efektif harus

memiliki tiga unsur utama, yaitu

1. penilaian bahaya,

2. peringatan

3. persiapan.

Page 26: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Konsep mitigasi bencana dalam perencanaan pembangunan bisa melindungi prestasi pembangunan dan membantu masyarakat dalam melindungi diri sendiri.

Konsep mitigasi meliputi

1.Tahap pertama yang penting dalam setiap strategi mitigasi adalah memahami sifat bahaya-bahaya yang mungkin akan dihadapi.

Page 27: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Daftar dan urutan bahaya-bahaya sesuai dengan kepentingan untuk setiap negara dan daerah, bahkan bahaya bencana bisa bervariasi dari desa ke desa. Kajian-kajian dan pemetaan bisa membantu mengidentifikasikan bahaya-bahaya yang paling signifikan di setiap area.

Memahami bahwa setiap bahaya memerlukan pemahaman tentang:

Penyebab-penyebabnya

Penyebaran geografisnya, ukuran atau keparahan, dan kemungkinan frekuensi kemunculannya

Page 28: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

2. Mekanisme kerusakan fisik

3. Elemen-elemen dan aktivitas yang paling rentan terhadap kerusakan

4. Kemungkinan konsekuensi sosial dan ekonomi dari bencana.

5. Mitigasi tidak hanya menyelamatkan hidup dan yang terluka dan mengurangi kerugian-kerugian harta benda, akan tetapi juga mengurangi konsekuensi-konsekuensi yang saling merugikan dari bahaya-bahaya alam terhadap aktivitas-aktivitas ekonomi dan sosial.

Page 29: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

6.Jika sumber-sumber mitigasi terbatas, maka harus ditargetkan pada yang paling efktif untuk elemen-elemen yang paling rentan dan mendukung tingkat aktivitas-aktivitas masyarakat yang ada.

7.Penilaian kerentanan merupakan aspek penting dari perencanaan mitigasi yang efektif. Kerentanan secara tidak langsung menyatakan kerawanan

Page 30: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Permendagri No 33 Tahun 2006 Tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana Gunungapi, mengamanatkan bahwa upaya pengurangan bencana gunungapi

antara lain:

Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting harus jauh atau diluar dari kawasan rawan bencana.

Hindari tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava dan atau lahar.

Page 31: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Perkenalkan struktur bangunan tahan api.

Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu gunungapi.

Membuat barak pengungsian yang permanen terutama di sekitar gunungapi yang sering meletus, misalnya gunung Merapi di DIY dan Jateng, gunung Semeru di Jatim, dan gunung Karangetang di Sulawesi Utara.

Page 32: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Membuat fasititas jalan dan tempat pemukiman ke tempat pengungsian untuk memudahkan evakuasi.

Menyediakan alat transportasi bagi penduduk bila ada perintah pengungsian.

Meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko letusan gunungapi di daerahnya.

Mengidentifikasi daerah bahaya seperti pada Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi.

Tingkatkan kemampuan pemadaman api.

Page 33: Mitigasi bencana gunung api

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Membuat tempat penampungan yang kuat dan tahan api untuk kondisi kedaruratan.

Mensosialisasikan kepada masyara-kat yang bermukim di sekitar gunungapi harus mengetahui posisi tempat tinggalnya pada Peta kawasan Rawan Bencana Gunungapi.

Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunungapi hendaknya paham cara menghindar dan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunungapi.

Page 34: Mitigasi bencana gunung api

TERIMA KASIH