mineral non logam tugas 1

144
MINERAL NON LOGAM KELOMPOK 2 : 1. APRILLIA TRIASI 03021181320016 KELAS A 2. SRI DESDITA K 03021181320032 KELAS A 3. EPI 03021181320078 KELAS A 4. KHOLID FADULLAH 03021181320080 KELAS A 5. RUSMAYADE PUTRI R 03021281320004 KELAS A

Upload: rori-meidiantoni

Post on 07-Jul-2016

331 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Mineral Non Logam Tugas 1

MINERAL NON LOGAM

KELOMPOK 2 :

1. APRILLIA TRIASI 03021181320016 KELAS A

2. SRI DESDITA K 03021181320032 KELAS A

3. EPI 03021181320078 KELAS A

4. KHOLID FADULLAH 03021181320080 KELAS A

5. RUSMAYADE PUTRI R 03021281320004 KELAS A

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2016

Page 2: Mineral Non Logam Tugas 1

PEMBAHASAN

1. Intan

A. Keadaan Umum

Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk

Kristal atau alotrop dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika

yang istimewa, terutama factor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan

cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan

berbagai penerapan di dalam dunia industry.

Intan ditemukan di alam dalam bentuk batu yang masih kasar, sehingga

harus melalui beberapa proses terlebih dahulu agar tercipta sebagai perhiasan

yang berkilau untuk kemudian menjadi barang yang komersil.

Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun

kandungan intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia,Brasil,

dan Australia. Sekitar 130 juta "carat" (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun,

yang berjumlah kira-kira 9 miliar dollar Amerika Serikat. Selain itu, hampir

empat kali berat intan dibuat di dalam makmal sebagai intan sintetik (synthetic

diamond).

 Di Indonesia intan sering terdapat sebagai endapan aluvial bersama

dengan kuarsa, korundum dan sikron. Di Indonesia terdapat di Martapura

Page 3: Mineral Non Logam Tugas 1

(Kalimantan Selatan) dalam batuan yang disebut  Breksi Pemali dan di daerah

Landak, Sekayan, Sanggau ( Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kecamatan

Permata Intan ). Ditempat ini terdapat kampong yang bernama kampong Sungai

Gula tempat pemukiman penambang intan tradisional. Kebanyakan intan dari

Kalimantan mempunyai warna. Warna yang digemari adalah warna Air Laut yang

berwarna putih, agak kebiruan seperti air laut, yang berwarna lebih biru disebut

Air Hujan harganya sangat mahal. Warna kuning merupakan intan yang paling

murah. Semuanya ditemukan pada atau hasil dari endapan alluvial di sungai

purba. Jenis endapan intan yang lain adalah endapan pipabreksi yang disebut

endapan kimberlit, misalnya yang dijumpai di Kimberly (Afrika) dan Australia

Barat.

Endapan kimberlit ini mempunyai ciri bahwa mineral olivin yang

berasosiasi teelah mengalami proses serpentinisasi. Intan yang ditemukan di

Kalimantan dan yang ukurannya paling besar adalah intan Trisakti dengan 166,72

karat. Jenis intan ini ditemukan di Kabupaten Cempaka tahun 1965. Intan ini

digosok di Amsterdam.

Intan yang ditemukan di Indonesia baik untuk permata antara lain di

daerah:

Riau: Sungai Siabu, Kmper, Bangkinang (berupa indikasi endapan

alluvial).

Kalimantan Barat: Muara Mengkiang (sebagai rombakan pada

endapanaluvial).

 Kalimantan Tengah: Kampung Sungai Gula, Kecamatan Permata Intan

Barito Utara (merupakan endapan intan letakan pada alluvial). Purukcau,

Murungraya: Sei Pinang (semuanya merupakan endapan intan letakan

pada alluvial). Pujo, cabang Sungai Bohot (berupa indikasi pada komplek

batuan ultrabasa yang dikelilingi oleh batu pasir dan serpih yang

mengandung batubara.

Kalimantan Selatan: Kabupaten Martapura, Simpang Empat (antara

kampong Mataram dan Sungkai, pinggir Jalan. Raya Banjarmasin –

Kandangan (terdapan andapan kerikil pada daerah dataran banjir, telah

diusahakan oleh masyarakat.

Page 4: Mineral Non Logam Tugas 1

Kalimantan Timur: Sekatak Bunyi (berupa indikasi pada endapan

alluvial), Kabupaten Kutai, Kecamatan Longiran, Sungai Babi: Kabupaten

Kutai sekitar Kampung Tionghoan cabang sungai sebelah kanan.     

Seperti yang kita ketahui harga intan dipasaran sangat mahal karena dalam

proses pencarian sangat sulit dan barang tersebut bisa dibilang barang yang

langka. Tidak seperti barang tambang yang lain misalnya emas yang bisa dibilang

masih muda ditemukan bila dibandingkan dengan intan. Juga tidak semua daerah

di Indonesia dapat ditemukan sebagai tempat pertambangan intan yang cukup

dikenal oleh masyarakat adalah kalimantan selatan. Proses pencarian dilakukan

baik yang secara tradisional ataupun cara modern dengan menggunakan mesin-

mesin yang canggih.

B. Cara Penambangan

Penambangannya dengan pembuatan lubang dalam dimana terdapatnya

intan dengan peralatan sederhana.

Pencarian intan dilakukan dengan cara membuat atau menggali lubang

didalam tanah yang sudah tentu mengandung intan. Ada dua macam lubang yaitu

lubang surut dan lubang dalam. Lubang surut kedalamannya antara satu sampai

setengah meter sedangkan lubang dalam dapat mencapai sepuluh meter atau lebih.

Untuk menghancurkan tanahnya pada mulanya hanya digali dengan tenaga

manusia, tetapi saat sekarang sudah ada yang mempergunakan pompa semprot

seperti yang sudah dilakukan di daerah penambangan rakyat di daerah Sungai

Gula, Kecamatan Permata Intan.

Pemisahan tanah dengan intan dilakukan dengan dulang (= lingganan)

yang terbuat dari kayu. Tempat mendulang batu dan tanah dinamakan

pendulangan. Pendulangan yang ada disekitar Martapura ialah di Cempaka, Banyu

Ireng, Ampar Tikar, Pendarapan dan Banjarbaru. Disekitar proyek Riam Kanan

terdapat pendulangan Mandikapau, Awang Bangkal, Tiwingan, Rantau Bujur dan

Rantau Alayung.Dimasa yang akan mendatang nanti kemungkinan penambangan

Page 5: Mineral Non Logam Tugas 1

intan akan dilakukan dengan cara atau menggunakan mekanik yang lebih canggih

lagi untuk menggali intan tersebut.

C. Syarat Penjualan ( Mineral yang Komersial )

Untuk membedakan intan asli dan palsu perlu pengalaman. Harga atau

nilai sebuah intan ditentukan 4 faktor utama (bias disebut 4 C yaitu berat (carat),

warna (colour), kejernihan atau kebersihan (clarity), dan bentuk ashan (cut). Intan

dengan berat 0,5-2.0 karat sangat ideal karena mudah dijual, serta dipakainya

tidak terlalu mencolok. Sedangkan intan berwarna meskipun dari warna buatan

tetapi lebih berharga dan lebih mahal dari pada intan yang bening. Kejernihan

sebuah intan diartikan bahwa intan tersebut tidak mengandung atau mempunyai

cacat, termasuk  pengotoran seperti gelembung atau mineral lain.

D. Cara Pengolahan

Bahan galian yang tadi yaitu intan diasah dengan bentuk asahn fasit,

misalnya berlian, markis, pendelop dan briolet. Di antara bentuk tersebut fasit

berlian adalah jenis yang paling umum, sehingga intan yang demikian disebut

pula dengan nama berlian. Di zaman sekarang banyak pedagang intan berlian

membuat istilah intan dan berlian. Menurut para pedagang yang disebut intan

adalah yang tidak gemerlapan atau Nampak suram, walaupun kedua permata itu

sama-sama diasah dalam bentuk asahan fasit. Pendapat yang dilontarkan para

pedagang tersebut sebetulnya tidak benar.

Bentuk asahan berlian bermacam-macam antara lain berlian Swiss

(sederhana), berlian gunting, berlian raja (standar), berlian mawar, berlian magna,

berlian bintang bersinar. Intan yang berukuran kecil biasanya diasah dengan

menggunakan bentuk asahan berlian sederhana yang hanya mempunyai fasit meja,

fasit mahkota dan fasit pavilium. Sedangkan intan yang berukurab besar diasah

dengan menggunakan bentuk asahan berlian standar atau berlian lain yang

mempunyai fasit meja, bintang, mahkota, sabuk atas, sabuk bawah, pavilion dan

kulet.

Page 6: Mineral Non Logam Tugas 1

Mengasah intan dengan menggunakan bentuk asah fasit, pengaturan sudut

fasit sangat penting. Hal yang sama juga dengan sudut antara mahkota dan

pavilion merupakan kunci gemerlapnya bagi intan yang bersangkutan.

Perbandingan panjang, lebar dan tinggi juga merupakan factor yang harus

diperhatikan. Apabila salah satu dari tiga factor tersebut dilupakan, maka intan

tere=sebut kurang gemerlapan. Lebih-lebih apabila ketiga factor tersebut

dilupakan, maka sebuah berlian akan nampak suram seperti sebuah potongan atau

pecahan gelas yang kurang nilai jualnya.

Intan ini termasuk batu permata yang jarang dan sukar ditemukan,

sehingga dibuat suatu sintesis dan imitasina. Di antara intan-intan dan imitasinya

yang terkenal dan banyak beredar di toko-toko permata adalah:

Fabulit (strontium fifanat), Titanium (rutil).

 Linobat (litium niobat), Nilam Putih, Spinel Putih, Sirkon.

Sirkonia (sirkon kubus), Diamonair.

 YAG (yttrium alumunium garnet).

YIG (yttrium ion garnet), GGG (gogolinium gallium garnet).

Djevalit (sirkonia Amerika Serikat).

Paionit (sirkonia Rusia).

E. Pemanfaatan Intan

a) Sebagai Perhiasan

Penggunaan utama diamond (intan) adalah sebagai perhiasan. Intan

merupakan mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal atau

alotrop dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat fisika yang

istimewa yaitu kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya.

Ini yang menyebabkan intan digunakan sebagai perhiasan.

b) Sebagai Pemotong Kaca

Diamond atau intan digunakan sebagai pemotong kaca. Teksturnya yang

sangat keras yang menyebabkan mengapa diamond (intan) digunakan

sebagai pemotong kaca.

Page 7: Mineral Non Logam Tugas 1

c) Sebagai Hiasan (lukisan)

Selain digunakan sebagai perhiasan, diamond (intan) juga digunakan

sebagai hiasan. Dengan aplikasi teknologi tingkat tinggi pada pembuatan

intan dapat memungkinkan guna mengkombinasikan cita rasa seni,

perancangan, dan keunikan tersendiri.Ahli-ahli dari Pusat Penelitian IST

Institut Fraunhofer bekerja sama dengan Winter CVD Technik GmbH

Hamburg telah berhasil menciptakan suatu jenis terbaru dalam wujud

perhiasan intan, yaitu : lukisan dari intan (“picture diamond“) dengan

nama produk : VALIUDIAMOND.

2. Korundum (Al2O3)

A. Keadaan Umum

Korundum (dari Bahasa Tamil: kurundam) adalah kristal aluminium

oksida dan merupakan salah satu mineral pembentuk batuan. Secara alami mineral

ini jernih, tapi dapat memiliki warna yang berbeda dengan adanya zat pengotor.

Spesimen yang transparan digunakan sebagai batu permata, yang disebut rubi jika

berwarna merah dan safir jika berwarna selain merah. Selain kekerasannya,

korundum dikenal karena densitasnya yang tinggi (4,02 g/cm³), yang sangat tinggi

untuk suatu mineral transparan yang tersusun dari unsur ber-massa

atom rendah aluminium dan oksigen.

Mineral korundum memiliki dua varietas, yaitu permata merah korundum

yang dikenal sebagai ruby dan semua warna lain korundum yang dikenal sebagai

safir.

Page 8: Mineral Non Logam Tugas 1

.

Korundum Safir

Korundum Ruby

Korundum alam adalah mineral kedua terkeras setelah berlian yang masih

empat kali lebih keras dari mineral ini. Kekerasan korundum dapat dikaitkan

dengan ikatan alumunium dan oksigen yang kuat dan pendek. Ikatan ini meranrik

oksigen dan alumunium atom berdekatan, membuat kristal tidak hanya keras tapi

juga cukup padat untuk mineral yang hanya terdiri dari dua elemen ringan.

Korundum memiliki warna yang bervariasi, yaitu warna putih (tidak

bewarna), biru, merah, kuning, hijau, coklat abu-abu, ungu dan merah muda.

Komposisi kimia dari mineral korundum adalah Al2O3. Nama mineralnya adalah

alumina dan dalam bidang pertambangan keramik dan teknik material senyawa ini

lebih banyak disebut dengan nama alumina.

Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral asesori dalam batu

gamping kristalin, sekis-moka dan genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan

Page 9: Mineral Non Logam Tugas 1

beku, khususnya sienit dan sienit nefelin, dalam pegmatit, retas lamprofir dan

pada lingkungan sedimen yaitu dalam pasir,, kerikil-kerikil di sungai. Mineral

korundum ini berasosiasi dengan calcite, zoisite, feldspars, micas dan garnets.

Sampai saat ini Indonesia belum ditemukan endapan korundum yang

potensial. Tempat yang sudah diketahui keberadaanya antara lain :

a) Kalimantan tengah : S.Busang, Kp. Jujang, Kab Barito, Kab, Kab. Barito

Hulu (cukup baik untuk permata, jenis ruby dan safir terdapat dalam

endapan sungai, bentuk membundar tanggung sampai baik) ; S.Tuhup

(baik untuk permata, sebagai endapan Placer di daerah pendulangan intan).

b) Kalimantan Selatan : Simpang Empat, Martapura Kab. Banjar ( terdapat

pada endapan sungai di daerah pendulangan intan ).

B. Cara Penambangan

Pada umumnya korundum didapatkan berasosiasi dengan intan, oleh sebab

itu penambangan korundum sama dengan penambangan intan. Pencarian intan

dilakukakn dengan cara membuat atau menggali lubang di dalam tanah yang

sudah tentu mengandung intan. Ada dua macam lubang, yaitu lubang surut dan

lubang dalam. Lubang surut kedalamannya antara satu sampai setengah meter

sedangkan ludang dalam dapat dicapai sepuluh meter atau lebih. Untuk

menghancurkan tanahnya pada mulanya hanya digali dengan tenaga manusia

tetapi saat sekarang sudah ada yang menggunakan pompa semprot.

C. Cara Pengolahan

Pengolahan yang paling umum dilakukan adalah penerapan panas.

Kebanyakan atau malah semua ruby di pasaran bawaah diolah dengan panas pada

batu mentah untuk meningkatkan warna, menghilangkan semburat ungu, bercak

biru dan sutra. Pengolahan panas ini biasanya dilakukan pada suhu sekitar 1800

derajat celcius. Beberapa ruby mengalami proses pemanasan tabung rendah, yaitu

ketika batu dipanaskan di atas arang dengan suhu sekitar 1.300 derajat celcius

Page 10: Mineral Non Logam Tugas 1

selama 20 sampai 30 menit. Benang sutra hanya akan rusak sebagian ketika warna

ditingkatkan.

Pengolahan lain yang menjadi lebih umu dalam beberapa tahun terakhir

adalah pengisian kaca timah. Mengisi retakan di dalam ruby dengan kaca timah

( atau bahan sejenisnya ) secara dramatis meningkatkan transparansi batu,

membuat batu ruby yang tadinya tidak cocok menjadi cocok untuk dipasang

dalam perhiasan. Proses ini dilakukan dalam empat langkah yaitu :

a) Batu-batu mentah dipoles dulu untuk menghilangkan semua kotoran

permukaan yang dapat mempengaruhi proses.

b) Batu mentah dibersihkan dengan hidrogen flouride.

c) Proses pemanasan pertama dilakukan tanpa penambahan isian. Proses

pemanasan akan menghilangkan kotoran di dalam retakan. Meskipun ini

dapat dilakukan pada suhu sekitar 1400 derajat celcius, pemanasan ini

bisanya dilakukan pada suhu 900 derajat celcius karena sutra rutil masih

utuh.

d) Proses pemanasan kedua dilakukan dalam oven listrik dengan adiktif

kimia yang berbeda. Campuran lain terbukti sukses, namun sebagian besar

kaca bubuk yang mengandung timah umum digunakan saat ini. Ruby

dicelupkan ke dalam minyak, kemudian ditutupi dengan bubuk, ditanam

pada ubin, dan ditempatkan dalam oven dengan suhu sekitar 900 derajat

celcius selama satu jam dalam atmosfer oksidasi. Bubuk bewarna orange

berubah pada saat pemanasan menjadi pasta transparan hingga kuning,

yang mengisi semua retakan. Setelah pendinginan warna pasta sepenuhnya

menjadi transparan dan secara dramatis meningkatkan transparansi ruby

secara keseluruhan.

Jika sebuah warna perlu ditambahkan, bubuk kaca dapat ditingkatkan

dengan tembaga atau oksida logam lainnya serta unsur-unsur seperti natrium.

Kalsium, kalium dan lain-lain.

D. Pemanfaatan Korundum

Berikut merupakan beberapa manfaat dari mineral korundum :

Page 11: Mineral Non Logam Tugas 1

a) Abrasive

Kekerasan ekstrim korundum membuatnya sangat berguna sebagai

abrasif. Hancur korundum diproses untuk menghilangkan kotoran dan

kemudian disaring untuk menghasilkan butiran seragam ukuran dan

bubuk. Ini digunakan untuk media grinding, polishing senyawa, kertar

pasir, gerinda, dan aplikasi pemotongan lainnya.

b) Sebagai Perhiasan ( dibuat Ruby dan Sapphire )

Kebanyakan orang yang akrab dengan korundum, namun sangat

sedikit orang yang tahu dengan nama mineralnya, sebaliknya mereka tahu

itu dengan nama “ruby” dan “safir”. Sebuah spesimen batu permata

berkualitas dari korundum dengan warna merah tua dikenal dengan

“ruby”. Sebuah korundum batu permata berkualitas dengan warna biru

disebut “safir”. Korundum tak bewarna dikenal sebai “ safir putih”.

Korundum dari warna lain dikenal sebagai “safir mewah”.

3. Grafit

A. Keadaan Umum

Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan 1 – 2

(skala Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau dan tidak beracun, serta tidak

mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia mendidih. Proses

dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan dalam kondisi oksida atau

pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida.

Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan

metamorf. Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip

logam ( penghantar panas dan listrik yang baik ). Secara kimia, grafit sama

dengan intan karena keduanya berkomposisi karbon, yang membedakannya

adalah sifat fisik. Intan dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan

grafit agak lunak, mudah ditemukan, dan opak.

Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik awal,

kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan residual.

Page 12: Mineral Non Logam Tugas 1

Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat ini

Indonesia masih megimpor grafit.

Secara alamiah, grafit ditemukan di Sri Langka, Kanada dan Amerika

Serikat. Grafit juga disebut sebagai timbal hitam.

4. Pasir Kuarsa

A. Keadaan Umum

Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa memengang peranan penting bagi industri, baik sebagai bahan

baku utama maupun sebagai bahan penolong. Sebagai bahan baku utama, pasir

kursa dipakai oleh industri semen, kaca lembaran, botol dan pecah bela, email

sedangkan sebagai bahan baku penolong dipakai dalam pengecoran logam dan

industri lainnya.

Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan  nama pasir putih merupakan hasil

pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil

pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-

tepi sungai, danau atau laut.

Di Alam pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervarisi

tergantung kepada proses terbentuknya disamping adanya material lain yang ikut

selama proses pengendapan material pengotor tersebut bersifat sebagai pemberi

Page 13: Mineral Non Logam Tugas 1

warna pada pasir kuarsa dan dari tersebut dapat diperkirakan derajat

kemurniannya.

Pada umumnya pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butian yang

berfariasi dalam distribusi yang melebar mulai dari fraksi halus (0,06mm) sampai

dengan ukuran kasar (2mm).

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika

(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses

pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor yang terbawa selama proses

pengendapan tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, aksida

magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan hasil hewan dan tumbuhan

Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut

SiO2     : 55,30 – 99,87%

Fe2O3    :    0,01 – 9,14%

Al2O3    :    0,01 – 19,00%

TiO2      :     0,01 -  0,49%

CaO      :     0,01 – 3,24%                                                

MgO     :     0,01 -  0,26%

K2O      :      0,01 – 17,00%

Perseberan mineral kuarsa di Indonesia ditemukan di Banda aceh (provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam), sungai Asahan dan Kisaran (Provinsi Sumatera

Utara), Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung,

Provinsi Jawa Barat, Tuban dan sepanjang pantai utara Jawa Timur, Bangkalan

(Provinsi Jawa Timur), Martapura (Provinsi Kalimantan Selatan), dan Povinsi

Kalimantan Timur.

B. Cara Penambangan

Secara umum, penambangan pasir kuarsa yaitu dengan cara tambang

terbuka dengan cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic

mine). Pemilihan metode bergantung kepada proses pengolahan, dan letak sebaran

endapan. Tahapan kegiatan penambangan meliputi pengupasan tanah penutup

Page 14: Mineral Non Logam Tugas 1

dilanjutkan dengan kegiatan penggalian pasir kuarsa serta pemuatan dan

pengangkutan.

C. Syarat Penjualan

Persyaratan pasir kuarsa yang digunakan untuk setiap industri tidak dapat

secara pasti yang paling utama adalah harus menjamin kemurnian minimum

dengan pembatasan pada oksida pengotornya.

Dalam pemanfaatan pasir kuarsa dalam pembuatan felo silicon dan silicon

karbid harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a) Mengandung SiO2 (minimum) 98%.

b) Besi oksida (maksimum) 0,3%.

c) Bebas dari pyrit (FeS2).

D. Cara pengolahan

Pada dasarnya pengolahan/pencucian pasir kuarsa dapat dimaksudkan

untuk menghilangkan zat pengotor, meningkatkan kadar SiO2 atau

memisahkan/mengubah ukuran butir untuk memperolah spesifikasi yang

diinginkan. Tingkat pengolahan pasir kuarsa ditentukan oleh jenis

penggunaannya.

E. Pemanfaatan Pasir Kuarsa

Pemanfaatan pasir kuarsa adalah sebagai berikut :

Industri gelas dan kaca

Sebagian besar formula gelas kaca yang diproduksikan untuk komersil

terdiri dari kuarsa/silika soda dan garam dapur. Sebagian bahan baku pasir kuarsa

merupakan oksida pembentuk gelas pada proses pembuatannya terhadap formula

gelas kaca kadang-kadang ditambahkan oksida-oksida lain untuk mendapatkan

sifat produk gelas kaca yang diinginkan seperti

AlO3 dan B2O3 untuk menambah ketahanan terhadap kimia

Oksida-oksida krom, kobal, besi, atau Nikel sebagai bahan pewarna

Page 15: Mineral Non Logam Tugas 1

Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dalam pembuatan

gelas yang dicairkan

Dalam industri kaca spesifikasi pasir kuarsa yang digunakan bergantung

kepada jenis produknya < ada 4 jenis produk gelas kaca yang beredar dipasaran

yaitu kaca lembaran, gelas kemasan, gelas rumah tangga, gelas ilmu pengetahuan

dan keteknikan.

a) Kaca lembaran

Dibidang konstruksi bangunan pemakaian kaca sudah sangat

meluas terutama kaca lembaran, kaca gelombang, kaca balok untuk

keperluan kombinasi sinar difusi gelas fiber untuk mengatur tata suara

gedung pertunjukan atau keperluan lain yang membutuhkan sifat tembus

cahaya atau tembus pandang

Untuk menghasilkan kaca mutu tinggi, kaca lembaran harus

dipoles rata halus kedua permukaannya mengkilap dengan cara polhised

plate glass tetapi harganya mahal karena mmbutuhkan banyak waktu dan

biaya dalam pemolesannya walau menggunakan mesin sekalipun setelah

tahun 1559 ditemukan kaca prima dengan cara float proses dengan biaya

paling rendah dari polhised plate glass.

Ada dua jenis kaca yang sudah diketahui yaitu jenis indoflot dan

kaca berpola atau kaca es keduanya sudah dikembangkan dengan teknik

yang lebih modern di PT. Asahimas.

b) Kaca Indoflot

Kaca indoflot dibuat dengan cara pengembangan cairan kaca diatas

cairan logam. Sifat istimewa yang dimilikinya adalah:

1. Kedua permukaannya rata, sejajar sempurna dan bebas distorsi

baik untuk banyangan langsung maupun dipantulkan.

2.  Benda yang ada dibalik kaca akan terlihat terang dan jernih karena

kaca ini bersifat transparansi dan transmitansi yang tinggi.

3. Permukaan lebih berkilau dari pada polished plate glass karena

dipoles dengan api.

4. Tebal kaca dimungkinkan sampai 19 mm dengan dimensi lebih

besar sehingga memudahka perencanaan kaca yang besar.

Page 16: Mineral Non Logam Tugas 1

c) Kaca penasap ( kaca berpola /es)

Kaca penasap merupakan kaca warna yang dibuat dengan proses

pengambangan. Warna kaca diperoleh dengan cara memasukan zat

pewarna kedalam cairan kaca-kaca yang sedang diproses

Kaca penasap dapat mengurangi panas dan silau cahaya yang

masuk, seerta mempunyai daya tembus pandang rendah sekali yang

memberi rasa nyaman bagi yang ada didalam ruangan. Kaca jenis ini

sangat cocok dipakai di daerah tropis terutama untuk pemakaian:

Arsitektur interior dan eksterior rumah, perkantoran pusat perkantoran

dan sejenisnya.

Mebel.

Dinding partisi dan sebagainya.

d) Gelas kemasan

Gelas kemasan digunakan untuk pengemasan produk industri

makanan dan industri farmasi. Untuk pengemasan makanan dan minuman

dapat digunakan botol yang berwarna dan tidak berwarna

Untuk kemasan obat-obatan diperlukan botol yang tahan terhadap

kimia yaitu jenis botol sulfatasi dan pipa jenis boro silikat untuk ampul

dan vial.

e) Gelas keperluan alat rumah tangga

Gelas keperluan alat rumah tangga dapa berupa piring, mangkok,

dan cangkir termasuk gelas perhiasan, gelas kristal dan gelas lainnya

f) Industri lainya

Pengunaan gelas-gelas di Ilmu Pengetahuan dan keteknikan secara

langsung memacu penerapan teknologi maju dalam industri gelas kaca.

Industri mobil, pesawat terbang, motor boat banyak mengunakan

gelas kaca berteknologi tinggi seperti kaca laminasi, kaca diperkeras, kaca

berkawat listrik kaca pengaman lengkung, isolasi, gelas fiber yang

dimanfaatkan sebagai plastik

Dibidang kelistrikan, gelas digunakan untuk penerangan, tranmisi

daya perhubungan dan elektronika. Produk dari kaca ini adalah penghantar

listrik, gelas isolator listrik tabung sinar katoda gelas resistor gelas penaha

Page 17: Mineral Non Logam Tugas 1

sinar ultrasonik tabung sinar katoda radar, televisi kmputer gelas

laboratorium dan lain-lain.

Industri semen

Di industri semen, pasir kuarsa digunakan sebagai bahan pelengkap untuk

pembuatan semen porland yaitu sebagai pengontrol kandungan silika dalam

semen yang duhasilkan .

Jumlah pasir kuarsa yang dicampur dengan bahan baku semen lainnya

bervarisi bergantung kepada kandungan silika bahan baku semen lainnya akan

tetapi secara umu dapat ditentukan dengan komposisi atau perbandingan 66,5

pasir kuarsa untuk 1 ton produk semen.

Industri pengolahan dan bata tahan api

Pasir kuarsa yang dipakai di industri pengecoran berfungsi sebagai pasir

cetak dan faundry, sementara itu di industri tahan api pasir kuarsa merupakan

bahan baku utama persyaratan umum yang dipakai dikedua industri tersebut

antara lain kandungan silika distribusi ukuran dan bentuk butiran.

Industri keramik

Pasir kuarsa di Industri keramik digunakan sebagai bahan mentah untuk

pembuatan badan keramik bersama-sama dengan kaolin, ball clay felsfar dan lain-

lain penggunaan yang utama adalah sebagai bahan keramik saniter.

Pasir kuarsa dipakai karena mempunya sifatnya yang baik untuk bahan

pengurus sehingga mempermudah proses pengeringan, mengontorl penyusutan

dan memberi kerangka pada badan keramik

Secara umum keramik terdiri atas bahan anorganik ukan logam berfase

kristalin dan atau campuran dengan logam Yang proses produksinya memerlukan

pemanasan cukup tinggi berdasarkan fungsi dan strukturnya, produk kramik

dibagi menjadi dua tipe yaitu keramik konvensional dan keramik maju.

Industri lainnya

Beberapa kegunaan pasir kuarsa dalam industri lainnya yaitu sebagi berikut :

a) Bahan pengisi dalam industri cat

b) Bahan pengeras dalam industri karet

c) Bahan ampelas dalam industri gerinda

d) Bahan penghilang karat dalam industri logam

Page 18: Mineral Non Logam Tugas 1

e) Bahan penyaring dalam industri penjernihan air

f) Bahan baku pembuatan fero silicon Carbida

5. Arsen

A. Keadaan Umum

Arsenik muncul dalam tiga bentuk allotropic, yaitu kuning, hitam dan abu-

abu, bentuk stabil adalah perak abu-abu, rapuh kristal padat. Hal tarnishes cepat di

udara, dan pada suhu tinggi dapat membakar dan membentuk awan putih arsenik

trioksida. Bentuk metalik rapuh, tharnishes dan ketika dipanaskan dengan cepat

akan mengoksidasi untuk arsen trioksida, yang memiliki bau bawang putih.

Bentuk non logam kurang reaktif tapi dapat larut ketika dipanaskan dengan asam

oksidator kuat dan basa.

 Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk

alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan

sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.

Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor,

dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan

juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida

arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa

arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa

menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk

padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Berbagai macam senyawa :

Asam arsenat (H3AsO4)

Asam arsenit (H3AsO3)

Arsen trioksida (As2O3)

Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)

Kadmium arsenida (Cd3As2)

Galium arsenida (GaAs)

Timbal biarsenat (PbHAsO4)

Page 19: Mineral Non Logam Tugas 1

Arsen (As) dialam ditemukan berupa mineral, antara lain arsenopirit,

nikolit, orpiment, enargit, dan lain-lain. Demi keperluan industri mineral, arsen

dipanaskan terlebih dahulu sehingga As berkondensasi menjadi bentuk padat.

B. Pemanfaatan Arsen

Dulu senyawa Arsen (As) berupa copper arsenite digunakan sebagai

pewarna hijau pada wallpaper. Arsen (As) banyak digunakan sebagai pengawet

kayu Maupun sebagai bahan pembuatan berbagai macam peralatan dibidang

pertanian, antara lain bahan pembuatan pestisida, insektisida, herbisida, algasida,

rodentisida pupuk, dan sterilan tanah.

Selain itu Arsen (As) juga digunakan sebagai komponen pengobatan

penyakit yang disebabkan oleh parasit, pembuatan obat doping ( doping agent),

bahan pembuatan bronzing dan senjata. As anorganik biasanya untuk

mengawetkan kayu dalam bentuk CCA, Arsen (As) digunakan ntuk mencegah

serangan insekta dan pembusukan pada kayu. Arsen (As) juga digunakan sebagai

bahan campuran pewarna cat rambut, pigmen, berbagai macam mainan anak,

pembungkus makanan,pewarna baju, serta berbagai jens campuran logam (alloys).

Dalam jumlah yang kecil, Arsen (As) digunakan sebagai campuran

pembuatan bahan gelas, logam, dan alat elektronik, serta sebagai bahan

pembuatan transistor.

Berbagai senyawa Arsen (As) yang penting adalah white arsenic,

orpiment, realgar, paris green, calcium arsenat, dan lead hydrogen arsenate.

Orpiment dan realgar adalah sebagai bahan pembuatan pigment cat. Namun

karena reaktivitas dan toksisitasnya tinggi, penggunaannya dilarang. Gallium-

arsenida sangat penting sebagai bahan semi konduktor dalam integrated circuits,

sedangkan dioada laser mampu mengubah aliran listrik menjadi sinar.

Monosodium methyl arsenat adalah bentuk As organic yang kurang toksik sebagai

pengganti Pb-arsenat sebagai bahan berbagai keperluan di bidang pertanian.

Dalam bidang kesehatan, Arsen (As) digunakan sebagai bahan

pembuatan arsphenamine sebagai obat penyakit sifilis, trioksida-arsenat untuk

terapi kanker dan sebagai bahan pembuatan Fowlers solution untuk pengobatan

penyakit psoriasi. 

Page 20: Mineral Non Logam Tugas 1

Penggunaan Arsen (As) sebagai bahan pembuatan pestisida untuk

meracuni tikus telah dilarang. Hal ini dikarenakan terganggunya kesehatan

manusia dalam proses produksi

6. Fluorpars

A. Keadaan Umum

Fluorspar adalah bentuk mineral kalsium fluorida, CaF2. Fluorite milik

mineral halida. Fluorite mengkristal dalam kebiasaan kubik isometrik, meskipun

bentuk isometrik oktahedral dan lebih kompleks yang tidak biasa. Elemen

substitusi untuk kalsium kation sering mencakup unsur-unsur tertentu langka

bumi (REE) seperti itrium dan cerium. Zat besi, sodium, dan barium juga kotoran

umum. Beberapa fluor dapat diganti oleh anion klorin.

Fluorspar adalah mineral berwarna-warni, baik dalam cahaya tampak dan

ultraviolet, dan batu memiliki kegunaan hias dan lapidary. Fluorite mengkristal

dalam motif kubik. Kristal kembar adalah umum dan menambah kompleksitas

kebiasaan kristal diamati. Fluorite memiliki empat pesawat belahan dada

sempurna yang membantu fragmen menghasilkan oktahedral.

Fluorspar adalah mineral yang sangat populer, dan secara alami terjadi

pada semua warna dari spektrum. Ini adalah salah satu mineral berwarna paling

beragam dalam kerajaan mineral, dan warna mungkin sangat intens dan hampir

listrik. Fluorite murni adalah tidak berwarna; variasi warna yang disebabkan oleh

Page 21: Mineral Non Logam Tugas 1

berbagai kotoran. Beberapa warna yang sangat berwarna, dan sangat cantik di

besar kristal yang terbentuk baik, yang fluorit sering bentuk. Kadang-kadang

mewarnai disebabkan oleh hidrokarbon, yang dapat dihapus dari spesimen dengan

pemanasan.

Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat, baik

sebagi mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral

bijih metalik, khususnya timbal dan perak. Umumnya dalam dolomit dan

batugamping ; dan dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan

pegmatit. Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit, dolomit,

gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.

Fluorspar, terdapat di Illinois, Kentucky, Derbyshire, Jerman selatan,

selatan Perancis, dan Rusia, dan merupakan sumber utama fluor,

Fluorite dianggap sebagai endapan dalam lapisan khususnya mineral

metalik dimana biasanya dijumpai sebagai bagian dari gangue yaitu batuan yang

dianggap sebagai mineral danmungkin juga dianggap terkait dengan galena,

sphalerite, barite, quartz dan calcite.

B. Pemanfaatan Fluorspars

Penggunaan utama adalah dalam metalurgi, keramik dan industri kimia;

Namun, optik, lapidary dan kegunaan lain juga penting. Fluorspar, nama yang

digunakan untuk fluorit ketika dijual sebagai bahan massal atau dalam bentuk

olahan, dijual dalam tiga kelas yang berbeda (asam, keramik dan metalurgi).

a) Asam Kelas Fluorspar

Asam kelas fluorspar adalah bahan kemurnian tinggi yang digunakan oleh

industri kimia. Ini berisi lebih dari 97% CaF2. Sebagian besar fluorspar yang

dikonsumsi di Amerika Serikat adalah kelas asam bahkan jika digunakan dalam

aplikasi kelas yang lebih rendah. Hal ini digunakan terutama dalam industri kimia

untuk memproduksi asam fluorida (HF). HF tersebut kemudian digunakan untuk

memproduksi berbagai produk yang meliputi: bahan kimia fluorocarbon, agen

busa bertiup, pendingin dan berbagai bahan kimia fluoride.

b) Keramik Kelas Fluorspar

Page 22: Mineral Non Logam Tugas 1

Keramik kelas fluorspar mengandung antara 85% dan 96% CaF2. Banyak

dari materi ini digunakan dalam pembuatan kaca khusus, keramik dan enamel.

Fluorspar digunakan untuk membuat glasir dan perawatan permukaan yang

menghasilkan permukaan mengkilap keras, permukaan terbuat dr batu baiduri dan

sejumlah penampilan lain yang membuat benda-benda kaca konsumen lebih

menarik atau lebih tahan lama. Permukaan memasak non-stick yang dikenal

sebagai Teflon dibuat menggunakan fluorine berasal dari fluorit.

c) Metallurgical Kelas Fluorspar

Metalurgi kelas fluorspar mengandung antara 60 dan 85% CaF2. Banyak

dari materi ini digunakan dalam produksi besi, baja dan logam lainnya. Fluorspar

dapat berfungsi sebagai fluks yang menghilangkan kotoran seperti belerang dan

fosfor dari logam cair dan meningkatkan fluiditas terak. Antara 20 dan 60 pon

fluorspar digunakan untuk setiap ton logam yang diproduksi. Di Amerika Serikat

produsen banyak logam menggunakan fluorspar yang melebihi kelas metalurgi.

d) Optical Kelas Fluorite

Spesimen fluorit dengan kejelasan optik yang luar biasa telah digunakan

sebagai lensa. Fluorite memiliki indeks bias yang sangat rendah dan dispersi yang

sangat rendah. Kedua karakteristik memungkinkan lensa untuk menghasilkan

gambar yang sangat tajam. Hari ini, daripada menggunakan kristal fluorit alami

untuk memproduksi lensa ini, kemurnian tinggi fluorit dilebur dan

dikombinasikan dengan bahan lain untuk menghasilkan sintetik "fluorit" lensa

berkualitas lebih tinggi. Lensa ini digunakan dalam peralatan optik seperti

mikroskop, teleskop dan kamera.

e) Lapidary Kelas Fluorite

Spesimen fluorit dengan warna yang luar biasa dan kejelasan yang sering

digunakan oleh lapidaries untuk memotong batu permata dan membuat objek hias.

Spesimen berkualitas tinggi dari fluorit membuat batu faceted indah; Namun,

mineral itu begitu lembut dan memotong begitu mudah bahwa batu tersebut bisa

dijual sebagai spesimen kolektor atau digunakan dalam perhiasan yang tidak akan

dikenakan dampak atau abrasi. Fluorite juga dipotong dan diukir menjadi objek

hias seperti patung-patung kecil dan vas. Ini sering diperlakukan dengan lapisan

Page 23: Mineral Non Logam Tugas 1

atau impregnasi untuk meningkatkan stabilitas mereka dan melindungi mereka

dari goresan.

7. Kriorit

A. Keadaan Umum

Kriolit adalah sejenis campuran dari aluminium ,natrium dan juga kalsium

florida. Aluminium ini diperoleh dari pelapisan bauksit yang berwarna merah.

Kriolit adalah salah satu bahan baku penunjang yang sangat penting yang

digunakan sebagai elektrolit dalam proses elektrolisa peleburan aluminium.

Kriolit dapat melarutkan alumina dalam jumlah yang besar. Kriolit ditambahkan

ke dalam pot reduksi pada saat pengoperasian awal (start-up) pot reduksi dengan

banyak yang telah ditentukan sesuai dengan standar pada pengoperasian awal

(start-up) pot reduksi. Pada saat pot beroperasi secara normal akan terjadi

pembentukan kriolit yang dipengaruhi oleh reaksi tertentu yang terjadi di dalam

pot reduksi.

Di Indonesia, jumlah cadangan kriolit yang telah diselidiki adalah 2,5 juta

ton endapan (kadar P2O5 = 0,17-43%. Keterdapatannya di provinsi Aceh, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT,

sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan dan Irian Jaya.

B. Pemanfaatan Klorit

Page 24: Mineral Non Logam Tugas 1

Kriolt dapat digunakan sebagai katoda dalam pembuatan bejana besi dan

juga untuk peleburan alumunium.

8. Yodium

A. Keadaan Umum

Yodium (iodine) merupakan halogen yang terberat dan aktid didapatkan

pada tumbuhan laut dan mata/air sumber garam (brine). Yodium sebagai bahan

galian berasosiasi dengan cekungan minyak bumi dan gas bumi ataupun ada pada

mata air garam. Yodium terdapat bersama dengan bromium. Secara garis besar

terjadinya yodium diawali sewaktu bitumenal batuan berubah menjadi minyak

bumi, maka larutan yodium dan bromium ke dalam air yang menyertai minyak.

B. Cara Penambangan

Yodium yang mempunyai nilai ekonomis diperoleh dengan pengeboran.

Penyelidikannya yang dapat dilakukan ialah dengan membuat sumur-sumur,

pemboran pada antiklinal yang mempunyai air garam yang berasal dari air laut.

C. Pengolahan Yodium

Air tanah yang didapat, yodium yang di absorbsi, kemudian dilarutkan di

dalam NaOH, diikat dengan tembag kemudian diolah untuk mendapatkan

berbagai hasil yaitu, yodium murni untuk antiseptik, KJ, NaJ, NH4J,Ch4J

(jodoform).

D. Pemanfaatan Yodium

Hasil yodium yang diperoleh di atas dipakai untuk industri kimia dan

sebagai bahan obat-obatan untuk emulsi fotografi, film,kertas, untuk laboratorium

dipakai sebagai reagen, mencegah penyakit gondok. Pemisah yodium dari air

didasarkan atas perbedaan berat jenis atau perbedaan suhu penguapan.

Page 25: Mineral Non Logam Tugas 1

9. Brom

A. Keadaan Umum

Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Brom adalah cairan

kental, mudah bergerak, cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada

suhu kamar menjadi uap merah dengan bau yang sangat tajam., menyerupai klor,

dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Brom mudah bercampur

dengan pelarut non polar seperti CS2 dan CCl4. Atau brom mudah larut dalam air

atau karbon disulfida, membentuklarutan berwarna merah, tidak sekuat klor tapi

lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek

pemutih.

Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih.

Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan

kerja harus diperhatikan selama menanganinya.Brom terdapat sebagai bromida,

dalam jumlah yang jauh lebih kecil bersama klorida.Terdapat dalam senyawa

logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air

mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-

garam bromine juga diperoleh dari Arkansas. Secara alami, brom mudah

ditemukan pada air laut. Kandungan brom tertinggi terdapat pada air Laut Mati

yang berada di Israel. Dalam satu liter air di Laut Mati terdapat kurang lebih 5

gram brom. Dari sumber tanaman, brom dapat ditemukan pada rumput laut, ubi

kayu, kubis, ubi jalar, dan sebagainya.

B. Pengolahan

Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-

garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari

garam-garamnya menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan

(Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan

reaksi seperti berikut:

MgBr2(s) + Cl2(g) → MgCl2(aq) + Br2(g)

Page 26: Mineral Non Logam Tugas 1

Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat cair

berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang.

C. Pemanfaatan

Dalam bentuk cair, brom memiliki aroma yang sangat menyengat dan

cenderung tidak enak dan reaktif. Kadang brom ditemukan pada beberapa jenis

obat. Namun pemakaian tepung brom sudah dilarang oleh Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO). Mineral ini lebih banyak diketahui memiliki risiko terhadap

kesehatan ketimbang memberikan kegunaan dalam kesehatan manusia.

10. Klor

A. Keadaan Umum

Klorin adalah unsur yang umum di Bumi, tetapi tidak ditemukan secara

alami dalam keadaan murni karena sangat reaktif dan cenderung membentuk

senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Pada suhu kamar dan tekanan normal,

klorin adalah gas kuning-hijau yang lebih berat dari udara.

Meskipun beberapa senyawa yang sangat penting untuk berbagai bentuk

kehidupan – termasuk manusia – dalam bentuk unsur, gas sangat beracun. Klorin

digunakan dalam industri untuk memproduksi plastik, insektisida, dan obat-

obatan; untuk membersihkan air untuk minum dan kolam renang; dan sebagai

agen pemutih dalam industri kertas.

B. Pengolahan

Unsur klorin diproduksi dalam industri terutama oleh elektrolisis larutan

garam (natrium klorida). Proses membagi garam ke dalam unsur-unsurnya,

dengan natrium bergabung dengan air untuk membentuk natrium hidroksida dan

klorin diproduksi sebagai gas. Ada beberapa cara sederhana menghasilkan unsur

di laboratorium, misalnya, oleh aksi asam sodium atau kalsium hipoklorit, atau

dengan mencampur asam klorida dan kalium permanganat.

Page 27: Mineral Non Logam Tugas 1

11. Belerang

A. Keadaan Umum

Belerang (sulfur) adalah unsur non-logam multivalen, berlimpah, tidak

berasa dan tidak berbau. Dalam bentuk alami, belerang berbentuk kristal padat

berwarna kuning. Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur

busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida (H2S), bukan dari

belerang murni.Belerang memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada

kondisinya, alotrop belerang membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda

. Kehidupan di bumi mungkin terjadi karena kehadiran belerang yang

berkontribusi pada pembentukan berbagai asam amino yang merupakan

pembangun dasar kehidupan.Belerang terjadi secara alami di dekat gunung berapi.

Banyak mineral belerang (sulfida) yang dikenal seperti pirit, markasit, stibnit,

galena, cinnabar, kalkopirit, bornit, penlandit, milerit, dan molibdenit.

B. Cara Penambangan

Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara tambang

terbuka. Penggalian belerangnya dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana atau

dapat pula dengan tambang semprot. Apabila jumlah endapan belerang sedikit

maka penambangannya dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan

Page 28: Mineral Non Logam Tugas 1

peralatan antara lain: cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan dilaksanakan

dengan tenaga manusia.

Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup

tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu

dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan

belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan

diendapkan. Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang

bersih.

Belerang dapat diperoleh secara langsung di kawah gunung atau dari

deposit belerang di bawah tanah dengan cara Frasch. Belerang juga dapat

dipisahkan dari hidrokarbon (gas alam) yang mengandung H2S dalam kadar

tinggi. Sebagai contoh, di Kanada terdapat sumber gas alam yang mengandung

H2S 30%. Belerang dari gas alam diperoleh dengan cara mereaksikan gas H2S

tersebut dengan gas SO2 yang diperoleh dari pembakaran belerang di udara.

S(g) + O2(g) → SO2(g)

2H2S(g) + SO2(g) → 3S(s) + 2H2O(l)

Pengambilan belerang dari deposit belerang dalam perut bumi dilakukan

dengan proses Frasch, yaitu dengan memompakan air super panas bertekanan

tinggi (pada kondisi tekanan tinggi ini, air dibuat bersuhu sekitar 147oC) sehingga

belerang meleleh (titik leleh belerang 120oC). Adanya tekanan tinggi

mengakibatkan lelehan belerang keluar melalui pori-pori tanah dan membeku di

permukaan tanah.

C. Cara Pengolahan

Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil yang

diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung dimasukkan

kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian

dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atmosfer selama

30-60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang

Page 29: Mineral Non Logam Tugas 1

lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang

berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.

Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannnya perlu dilakukan secara

floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam autoklaf. Tujuan dari

floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan senyawa-

senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. Cara pengolahan lain untuk belerang

jenis ini dengan cara pelarutan dan penghabluran dengan menggunakan pelarut

karbon disulfida, dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya.

Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan jalan

memanaskan bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi atau alumunium

yang berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana yang terbuat dari tanah

liat/andesit. Pemanasan dilakukan dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil

diaduk-aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring dengan kantong-

kantong yang terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung dalam tabung-tabung

bambu sebagai alat cetaknya

D. Pemanfaatan Belerang

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pemanfaatan sulfur atau belerang

cukup banyak dilakukan di Indonesia pada berbagai industri besar seperti industri

bahan kimia yaitu pembuatan asam sulfat, industri gula, industri ban, industri cat,

industri karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, pabrik kertas, dan

lain sebagainya.

Penggunaan terbesar belerang yaitu sekitar 78% untuk pembuatan asam

sulfat. Seperti yang kita ketahui memang asam sulfat merupakan bahan yang

sangat penting bagi kemajuan industri suatu Negara. Setiap industri selalu

memerlukan asam sulfat baik sebagai bahan pelarut, memberikan suasana asam,

sebagai pereaksi, dan sebagainya. Dengan demikian, semakin besar penggunaan

asam sulfat suatu Negara, maka akan semakin maju pula industri suatu Negara

karena asam sulfat adalah indikator yang baik terhadap kekuatan industri suatu

Negara. Secara tidak langsung dapat kita simpulkan bahwa semakin banyak pula

kebutuhan belerang untuk memenuhi konsumsi asam sulfat tersebut.

Page 30: Mineral Non Logam Tugas 1

12. Fosfat

A. Keadaan Umum

Fosfat merupakan unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen

dengan kandungan fosfor ekonomis yang biasanya dinyatakan sebagaibone

phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL) atau berdasarkan

kandungan P2O5. Menurut Kasno, dkk (2009) yang akan dijelaskan lebih rinci

daripada pengertian sebelumnya Fosfat merupakan jenis batuan yang mengandung

mineral dan ion fosfat dalam struktur kimianya. Jenis batuan ini dikenal dengan

nama batuan fosfat atau rock phosphate.

Batuan fosfat ini memiliki berbagai formasi geologi seperti batuan

sedimen, batuan beku, batuan metamorfik, dan guano. Perlu teman-teman ketahui

juga kalau fosfat alam dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses-

proses pembentukannya, yaitu:

Fosfat primer: terbentuk dari pembekuan magma alkali yang mengandung

mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit (Ca5(PO4)3F). Apatit sendiri

dibedakan atas Chlorapatite (3Ca3(PO4)2CaCl2) dan Flour apatite

(3Ca3(PO4)2CaF2.

Fosfat sedimenter (marin): merupakan endapan fosfat sedimen yang

terendapkan di laut dalam, lingkungan alkali, dan lingkungan yang tenang.

Page 31: Mineral Non Logam Tugas 1

Fosfat alam terbentuk di laut dalam bentuk kalsium fosfat yang disebut

phosphorit. Bahan endapan ini dapat ditemukan dalam endapan yang

berlapis-lapis hingga ribuan milpersegi. Elemen P berasal dari pelarutan

batuan, sebagian P diserap oleh tanaman, dan sebagian lagi terbawa oleh

aliran ke laut dalam.

Fosfat guano: merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan

dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena

pengaruh air hujan dan air tanah

B. Cara Penambangan

Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya,

kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk

penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter.

Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci

juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total

diketahui. Sebaran endapan fosfat di daerah Madura tersebar setempat setempat

mengisi rekahan, dolina dan gua - gua, dalam jumlah yang kecil - kecil, umumnya

terdapat pada batugamping terumbu Formasi Madura (Tpm) sebagian kecil pada

batugamping lempungan Formasi Pasean (Tmp) dan batugamping berlapis

Formasi Bulu (Tmb).

Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap

keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg

P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop.

Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang

tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen

terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestarian ekosistem perairan.

C. Syarat Penjualan

Konversi fosfat alam menjadi pupuk P yang mudah larut memerlukan

biaya tinggi. oleh karena itu penggunaan fosfat alam yaitu sebagai pupuk secara

langsung (direct application phosphate rock/DAPR). Tidak semua fosfat alam

dapat digunakan untuk direct application. Penggunaan fosfat alam secara langsung

Page 32: Mineral Non Logam Tugas 1

sebagai pupuk diharapkan mempunyai efektivitas yang sama dengan pupuk P

yang mudah larut. Efektivitas fosfat alam ditentukan oleh beberapa faktor antara

lain reaktivitas, ukuran butiran, pH tanah, dan respon/tanggap tanaman.

Fosfat alam yang mempunyai reaktivitas atau kelarutan yang relatif tinggi

dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk pada lahan kering masam. Fosfat

alam juga dapat digunakan di lahan sawah masam bukaan baru atau lahan sulfat

masam dengan syarat kadar Fe dalam fosfat alam rendah.

D. Cara Pengolahan

Batuan fosfat adalah senyawa kompleks, kandungan mineral yang prinsip

yaitu flourapatite, yang mengandung calsium, fosfat, flouride dan elemen atau

grup yang lain dan terikat bersama-sama di dalam latice kristal. Jika batuan

direaksikan dengan asam mineral yang kuat, maka latice kristal dipecah dan

kandungan fosfat akan terlarut sebagai asam fosfat. Batuan fosfat dari gudang di

haluskan di dalam ballmill sebelum direaksikan dengan larutan asam sulfat.

Reaksi ini dijalankan di dalam reaktor alir tangki berpengaduk. Hasil reaksi yang

berupa latutan asam fosfat dan padatan gipsum dipisahkan di filter. Gipsum

sebgai hasil samping disimpan di gudang, filtrat yang mengandung asam sulfat

dipekatkan di evaporator sampai konsentrasi asam fosfat menjadi 75 %, dan

cairan hasil pencucian cake di recycle ke reaktor.

E. Pemanfaatan Fosfat

Lebih dari 90% produksi fosfat di Indonesia, khususnya kalsiumfosfat

Ca3(PO4)2, digunakan untuk keperluan industri pupuk, baik pupuk alam maupun

pupuk buatan. Sisanya dikonsumsi oleh berbagai industri seperti kaca lembaran,

karet, industri kimia, dan lain-lain. Penggunaan fosfor dalam bentuk unsur

digunakan untuk keperluan fotografi, korek api, bahan peledak dan lain-lain.

Terdapat dua tipe dari unsur fosfor, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.

Fosfor putih hampir tidak larut dalam air, larut dalam alkohol dan larutan organik

tertentu. Fosfor putih digunakan dalam pembuatan asam fosfat (H3PO4) dan bila

dicampurkan dengan lelehan metal seperti timah dan tembaga menghasilkan alloy

tertentu (special alloy), fosfor dalam bentuk ferro fosfor digunakan dalam

Page 33: Mineral Non Logam Tugas 1

berbagai industri metallurgi, untuk memperoleh logam dengan standar dan

keperluan tertentu. Deposit fosfat yang ditemukan di Indonesia mempunyai kadar

rendah sampai sedang, meskipun pada lokasi tertentu dapat mencapai kadar 40%

P2O5. Terdapat pada daerah yang terpencar, berupa endapan fosfat gua atau

batugamping fosfatan. Belum ditemukan deposit dalam jumlah yang cukup besar,

kecuali untuk diusahakan dalam skala kecil.

13. Halit

A. Keadaan Umum

Terbentuknya batu garam (Halite) ini umumnya akibat dari penguapan

air yang mengandung garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion

Na+ (Sodium) dan Cl- (Cloride).

Pada saat mineral-mineral garam tersebut mencoba menerobos batuan di

atasnya, batuan-batuan di atasnya akan sedikit terlipat dan akan membentuk

jebakan dimana minyak bumi dan gas akan berakumulasi. Bahkan tidak jarang

pula mineral garam tersebut mampu menerobos sampai ke permukaan atau

menerobos lantai samudera jika mineral garam tersebut ditemukan di lautan

(offshore).

Pada saat bagian atas dari garam tersebut kontak dengan air laut maka

garam tersebut mulai melarut dan kadang-kadang meninggalkan bentuk depresi

atau runtuhan di sekelilingnya dan kadang pula rekahan tersebut menyebar dari

pusat. Rekahan tersebut kemudian berkembang menjadi patahan dan akhirnya

patahan tersebut bisa menjadi jalan untuk fluid berpindah dari satu tempat ke

tempat yang lain. Fenomena seperti ini banyak dijumpai di Teluk Meksiko dan

Page 34: Mineral Non Logam Tugas 1

Timur Tengah dimana pembentukan salt dome ini sangat menguntungkan untuk

minyak bumi dan gas dapat berakumulasi.

Pembentuk rock salt

Terbentuknya batu garam ini umumnya akibat dari penguapan air yang

mengandung garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+

(Sodium) dan Cl- (Cloride). Batu garam ini umumnya terbentuk di daerah danau

yang mengering akibat penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah

estuarine yang ada di daerah arid, daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan

lain-lain. Pada jaman dulu dalam skala waktu geologi, sejumlah air yang sangat

besar seperti misalnya Laut Mediterania atau laut yang mampu memasuki

cekungan Michigan di Era Paleozoic (600-230 juta tahun yang lalu) menguap

dan menghasilkan sedimen batu garam yang sangat tebal dan luas.

B. Pemanfaatan halite

Batu garam sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering

dijumpai di Teluk Meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut

adalah batu garam atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke

dalam batuan sediment. Batu garam ini terbentuk dari kumpulan mineral yang

sering disebut halite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl. Akan tetapi

batu garam bisa juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang

berasosiasi dengan batu garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum

(CaSO4.2H2O), dan juga sylvite (KCl)

14. Asbes

A. Keadaan Umum

Page 35: Mineral Non Logam Tugas 1

Asbestos (asbes) adalah bentuk serat mineral silika termasuk dalam

kelompok serpentine dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan,

termasuk:actinolite,amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite),

anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau

campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral

tersebut.

Di lingkungan alam, asbes dapat ditemukan bersamaan dengan serpentin,

yakni sebagai hasil ubahan hidrothermal dari batuan ultra basa yang kaya

magnesium (peridotit dan dunit). Asbes ini dalam jumlah sedikit juga bisa terjadi

dari hasil pelapukan batuan gamping magnesium (dolomit). Persebaran asbes di

Indonesia, ditemukan di Kebumen (Provinsi Jawa Tengah dan Weda, pulau

Halmahera (Provinsi Maluku Utara).

Penggunaan asbes dalam kehidupan sehari-hari: untuk produk tahan api

dan tahan asam, untuk isolasi listrik, lapisan rem mobil, sumbu kompor, kaos

lampu, dan lembaran atap asbes.

Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks,

tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula

dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan

hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-

molekul Si4O11.

B. Cara Penambangan

Operasi asbes paling chrysotile pertambangan dilakukan secara tambang

terbuka. Serangkaian spiral teras datar, atau bangku, dipotong menjadi sisi interior

miring lubang. Ini digunakan baik sebagai platform kerja dan sebagai jalan untuk

Page 36: Mineral Non Logam Tugas 1

mengangkut bijih dan keluar dari pit. Deposito asbes bijih yang kendur dari

batuan sekitarnya dengan pengeboran-hati dan peledakan bahan peledak. Puing-

puing batuan yang dihasilkan dimuat ke besar karet-lelah truk angkut dan dibawa

keluar tambang. Beberapa operasi menggunakan teknik penggalian disebut caving

blok, di mana bagian dari deposit bijih sedang memotong-sampai runtuh karena

beratnya sendiri dan meluncur ke bawah parasut ke dalam truk angkut menunggu.

C. Syarat Penjualan

Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil.

Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena

sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan

untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang

halus.

Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :

a) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong

asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam

kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-

lain.

Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa

uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan

pelilit kawat listrik.

b) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:

Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding,

lantai, alat-alat kimia dan listrik

Asbes untuk atap;

Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator

panas dan listrik;

Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam

isolasi, gasket, ketel, dan tanur.

Page 37: Mineral Non Logam Tugas 1

Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes

sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.

Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah

dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang

sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam

golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat

penting dalam industri pertekstilan.

C.Syarat Penjualan

Serat asbes yang dinilai sesuai dengan beberapa faktor. Salah satu faktor

yang paling penting adalah panjang mereka, karena ini menentukan aplikasi mana

mereka dapat digunakan dan, karena itu, nilai komersial mereka. Sistem grading

yang paling umum untuk serat asbes chrysotile disebut Quebec Standar metode

klasifikasi kering.

Standar ini mendefinisikan nilai sembilan dari serat dari Kelas 1, yang

merupakan terpanjang, untuk Kelas 9, yang merupakan terpendek. Pada ujung atas

skala, Kelas 1 sampai 3 disebut serat panjang dan berkisar dari 0,74 di (19,0 mm)

dengan panjang turun menjadi 0,25 di (6,0 mm) panjang. Kelas 4 sampai 6 disebut

serat menengah, sementara Kelas 7 sampai 9 disebut serat pendek. Kelas 8 dan 9

serat berada di bawah 0,12 in (3,0 mm) panjang dan diklasifikasikan berdasarkan

kepadatan longgar mereka daripada panjang mereka.

Faktor-faktor lain untuk membangun kualitas serat asbes termasuk tes

untuk menentukan tingkat pemisahan serat atau keterbukaan, kapasitas

memperkuat serat dalam beton, dan debu dan isi granula. Aplikasi khusus

mungkin memerlukan standar kontrol kualitas lainnya dan tes.

D. Cara pengolahan

Bijih mengandung asbes hanya sekitar 10%, yang harus hati-hati

dipisahkan dari batu untuk menghindari patah serat sangat tipis. Metode yang

Page 38: Mineral Non Logam Tugas 1

paling umum pemisahan disebut penggilingan kering. Dalam metode ini,

pemisahan utama dilakukan dalam sebuah kehancuran dan vakum aspirating

operasi di mana serat asbes yang secara harfiah tersedot keluar dari bijih. Ini

diikuti dengan serangkaian operasi pemisahan sekunder untuk menghilangkan

debu batu dan puing-puing kecil lainnya. Bijih hancur dari layar pertama adalah

makan melalui crusher detik, yang mengurangi potongan bijih menjadi sekitar

0,25 di (6,0 mm) diameter atau kurang. Bijih kemudian jatuh pada layar lain 30-

jala bergetar dan mengulangi proses yang diuraikan.

Proses penghancuran dan vakum aspirasi dari serat asbes diulang dua kali

lagi. Setiap kali potongan bijih semakin kecil sampai serat asbes lalu ditangkap

dan bijih tersisa sangat kecil sehingga jatuh melalui layar dan akan dibuang.

Proses empat langkah juga memisahkan serat asbes dengan panjang. Serat

terpanjang yang rusak bebas dari batuan sekitarnya di crusher pertama dan yang

disedot dari layar pertama. Serat panjang pendek yang rusak gratis dan ditangkap

pada setiap set berturut-turut penghancur dan layar, sampai serat terpendek

ditangkap pada layar terakhir. Serat asbes dan bahan lain yang ditangkap dari

setiap layar dilakukan disuspensikan dalam aliran udara dan dijalankan melalui

empat pemisah siklon terpisah. Puing-puing berat dan partikel debu batu jatuh ke

tengah aliran udara berputar dan putus bagian bawah pemisah. Udara kemudian

melewati empat set terpisah dari filter, yang menangkap serat asbes panjang yang

berbeda untuk kemasan.

15. Talk

A.Keadaan Umum

Page 39: Mineral Non Logam Tugas 1

Talek merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari mineral

magnesium seperti piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa lainnya dengan

adanya karbon dioksida dan air. Hal ini biasa dikenal sebagai karbonasi talek atau

steatisasi dan memproduksi sederetan cadas yang dikenal sebagai karbonat talek.

Talek biasanya terbentuk melalui hidrasi dan karbonasi serpentin.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa talek berhubungan dengan

kejadian kanker paru, kulit, dan ovarium. Talek dieksploitasi di sejumlah negara

seperti di Eropa, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok.

B. Cara Penambangan

Proses penambangan Talk biasanya dilakukan dengan cara penambangan

terbuka (Open Pit Mining), namun pada zaman sekarang, cara penambangan

bawah tanah untuk penambangan juga sering diterapkan, terutama dengan alasan

tertentu, yakni karena masalah letak lokasi endapan Talk berada.

Talk juga memiliki tingkat kelicinan yang luar biasa, sehingga peralatan

yang digunakan untuk menambangnya adalah berupa peralatan yang memiliki

spesifikasi khusus, sehingga dapat memperkecil masalah yang akan ditimbulkan

oleh kondisi Talk tersebut. Kendaraan pengangkut yang digunakan juga harus

dilapisi dengan rantai, agar terhindar dari permasalahan slip pada saat

pengangkutan Talk, selain itu, kecuraman lereng juga harus diperhatikan, lebih

baiknya jika lereng tersebut dib uat tidak terlalu curam (tajam).

Pada umumnya peralatan yang digunakan untuk menambang Talk

bersifat sederhana, sedangkan operasinya menggunakan sumuran tegak (vertical

Page 40: Mineral Non Logam Tugas 1

shaft) dengan kedalaman 1000 feet. Penambangan Talk yang seringkali

digunakan adalah shrinkage stoping konvensional dengan sistem room and

pillar. Sedangkan untuk endapan Talk yang berlapis, penyangga kayu

seringkali dibutuhkan untuk memproduksi hasil tambang yang bermutu baik dan

lunak.

Untuk memproduksi bongkah kasar sebelum dipasarkan, biasanya

dilaksanakan dengan menggunakan metode pemboran konvensional dan

peledakan. Hal ini dilaksanakan untuk jenis Talk yang keras. Namun,

memerlukan penanganan yang istimewa untuk menghindarkan berkurangnya

kecerahan (brightness) Talk. Pengambilan material untuk keperluan blok atau

bongkah, atau untuk membentuk batuan yang berdimensi, dilakukan dengan

menggunakan bahan peledak yang rendah (minimum).

C.Syarat Penjualan

Talk merupakan salah satu mineral dengan kemampuan adaptasi paling tinggi.

Hal ini berarti tingkat kemurnian Talk tidak mempengaruhi tingkat

pemasarannya.

a) Industri Kosmetik

Agar mutunya sangat baik dan mahal harganya, maka penggunaan Talk

yang dilakukan di bidang industri kosmetik, haruslah bebas dari pengotor yang

nampak kemurniannya, warnanya halus putih murni, bebas bakteri, daya

serapnya tinggi, besar butirnya 99% - 200 mesh, LOI tidak kurang dari 5%, daya

larut pada asam tidak kurang dari 2,5%.

Beberapa standar untuk kosmetik agar Talk bermutu tinggi antara

lain :

1) Johnson and Johnson Australia, pada produk Mt Filton

- Dapat melarutkan asam (1,25% );- Bulk density (20 – 25 pcf );- Licin, dan tidak kasar, serta melekat pada kulit;- Fe2O3 (0,3% );- Min 200 mesh (98,5% );- Min 100 mesh (100% ).

Page 41: Mineral Non Logam Tugas 1

2) Kosmetik dari British Pharmacoepia

- Sangat putih bedak atau tepungnya;- Netral (Acidity Alkality Test );- Menyerap asam; (1% maksimal )- Menyerap Air; (0,5% )- Kekeringan (105); ( 1% maksimal )- Pembakaran (1000). ( 6% )

3) Standar Talk untuk kosmetik dari United States Pharmaceopia and

Dispensatory of the United States adalah sebgai berikut :

- Sangat putih atau putih keabu – abuan;- Berbentuk tepung kristalin;- Manis – manis melekat pada kulit;- Bebas dari kekasaran;- Pembakaran; ( 5% )- Melarutkan atau menyerap asam; ( 1% maksimal )- Bebas dari larutan besi di air;- Menyerap air. ( 0,5% maksimal ).

Kegunaan Talk pada industri kosmetik memiliki fungsi yang bermacam–

macam, seperti bedak bayi, pemurnian pada tepung halus, penahan bau pada

pewarna muka, anti-bau badan, dan masih banyak lagi.

b) Industri Keramik

Untuk Talk yang lunak dan masif juga bebas dari pengkristalan mineral

pengganggu, terutama sekali untuk spesifikasi yang minimal :

- Besar butir : 95% lolos 325 mesh 99% lolos 200 mesh

- Warna sudah dibakar : Kuning muda atau putih- SiO2 : Minimal 60%- MgO : Minimal 30%- Al2O3 : Maksimal 2,5%- CaO : Maksimal 1,0%- Fe2O3 : Maksimal 1,5%- Alkalis nominal : 0,4%- LOI : Maksimal 6,0%- Acid Soluble Lime : Maksimal 1,0%

-

Sementara itu, Talk dengan kandungan Al yang tinggi digunakan dalam

porselen listrik, antara lain :

Page 42: Mineral Non Logam Tugas 1

- MgO : 30%- LOI : -5%- CaO, Fe2O3, dan Alkalis : < 15% Untuk bahan isolasi :- CaO : Maksimal 2,0%- Fe2O3 : Maksimal 0,3%- Al2O3 : Maksimal 4,0% Sedangkan spesifikasi untuk steatite dari MSBM adalah :

- Fe2O3 : 1,5%- CaO : 1,5%- Al2O3 : 4,0%

D. Cara Pengolahan

Penggilingan Talk secara tradisional menghasilkan produk Talk dengan

kemurnian yang rendah, sehingga cara ini mulai ditinggalkan. Saat ini,

pengolahan Talk dilakukan dengan cara yang lebih modern, sehingga pada

proses pengolahan Talk yang salah satunya berupa penggilingan, meliputi

beraneka ragam pengolahan, seperti buih, sedimentasi, hydro-cleaning, magnetic

separator kering basah, pemutihan besaran butir secara sentrifugal,. Pengeringan

dengan penyemprotan, dan penggerusan dengan teknik baru. Penggerusan teknik

baru ini dimaksudkan untuk mendapatkan ukuran partikel yang sangat kecil dan

menghindarkan dari pengotoran terhadap warna putih.

Umumya kualitas Talk ditentukan oleh butiran partikel dan warna.

Namun, dalam pengolahannya sangat rumit. Hal ini disebabkan sulitnya

mendapatkan warna putih yang diinginkan, dan warna putih ini seringkali

dikotori oleh peralatan penggerusan. Untuk mengatasi hal tersebut, media

penggerusan sebaiknya menggunakan bahan keramik, mengingat bahwa bahan

galian Talk itu lunak.

Tahap pertama dalam penggilingan bijih Talk untuk menghasilkan ukuran

partikel lebih besar dari 100 mesh menggunakan peralatan pengeruk awal /

primary crusher. Pada tahap ini biasanya digunakan jaw crusher.

Selanjutnya dilakukan pengayakan untuk memisahkan butiran berukuran

besar dari yang kecil. Butiran yang masih berukuran besar diremuk lagi dengan

menggunakan peremuk kedua (secondary crusher), sedangkan yang sudah

berukuran lebih kecil dapat langsung digerus gar berukuran lebih halus. Pada

Page 43: Mineral Non Logam Tugas 1

peremukan kedua biasanya digunakan gyratory crusher sebagai alat

peremuknya. Tahap selanjutnya adalah memisahkan Talk dari mineral-mineral

pengotor dengan flotasi. Butiran–butiran Talk diapungkan dengan pembuihan,

sedangkan mineral pengotornya diendapkan.

Tahap selanjutnya memisahkan Talk yang menempel pada buih dengan

cara pengentalan (thickening). Air yang keluar dari alat pengental (thickener)

dibuang. Sedangkan butiran Talknya diolah dengan filter untuk mendapatkan

gumpalan butir – butir Talk yang berupa cake. Untuk menghasilkan Talk yang

kering dilakukan dengan cara mengeringkan cake kedalam alat pengering

(dryer).

Dalam pengolahannya, apabila terdapat mineral–mineral besi dalam Talk, maka

mineral pengotor tersebut dapat dipisahkan dengan menggunakan alat pemisah

magnetik (magnetic separator). Mineral–mineral besi akan tertarik oleh magnet,

sehingga Talk terbebas dari mineral pengotornya. Dalam proses pengolahan

Talk, semakin banyak mineral pengotor yang terdapat pada Talk, maka akan

semakin panjang proses pengolahannya.

E. Pemanfaatan Talk

Talk merupakan salah satu mineral dengan kemampuan adaptasi paling

tinggi. Hal ini berarti tingkat kemurnian Talk tidak mempengaruhi tingkat

pemasarannya. Sebagai contoh, Talk dengan tingkat kemurnian rendah, ternyata

menunjukkan kecenderungan naik yang sangat tinggi dalam penggunaannya.

Talk merupakan salah satu mineral industri yang memiliki fungsi sebagai bahan

pengisi, pelapis, ataupun sebagai pitch - control agent. Sehingga Talk dapat

digunakan sebagai berikut : Industri Kosmetik, Industri Keramik, Cat, Plastik,

Insektisida, dll.

Talk dengan rumus kimia Mg3 Si4 O10 (OH)2 merupakan kelompok

mineral hydrous magnesium silicate, berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu

atau kecoklatan. Dilapangan menunjukkan perlapisan yang sangat tipis,

kenampakan seperti bersisik, memperlihatkan foliasi. Talk mempunyai tingkat

kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks Skala Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak

Page 44: Mineral Non Logam Tugas 1

elastis, perlapisannya mengkilat seperti berlemak, tidak larut dalam air dan tidak

terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar panas kurang baik. Talk

terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan beku

ultrabasa, dumdum didapatkan pada batuan hasil proses metamorfose regional

khususnya pada batuan sekis.

Talk juga dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer

dolomitan. Talk yang mutunya baik berasal dari batuan induk dolomit. Mineral

talk umumnya berasosiasi dengan tremolit (Ca Mg5 Si8 O22 (OH)) = hydrous

calcium magnesium silicate, aktinolit (Ca2 (Mg, Fe)5 Si8 O22 (OH)2) = hydrous

calcium magnesium iron silicate, dan mineral malihan lainnya. Talk yang

merupakan hasil ubahan hidrotermal metamorfose sudah dapat terbentuk pada

temperatur 300o C atau lebih.

16.Mika

A.Keadaan Umum

Mika adalah sejenis mineral. Kata "mika" berasal dari kata bahasa Latin

micare, "bergemerlapan", sebab mineral satu ini terlihat gemerlap (khususnya saat

berskala kecil). Mika memiliki bentuk lamela berkilap hitam.

Penyelidikan terhadap deposit mika dapat dilakukan dengan penyelidikan

keadaan geologi didaerah yang diduga terdapatnya mika tersebut.Kemudian

dilakukan pemboran sumur-sumur,parit-parit,dan lobang-lobang eksplorasi. Lalu

Page 45: Mineral Non Logam Tugas 1

hasil dari contoh-contoh pemboran itu diteliti dilaboratorium melalui analisa

kimia dan analisa mikroskopis bijih.

B.Cara Penambangan

Sedangkan, Penambangan mika dapat dilakukan dengan cara open pit

mining(penambangan terbuka) dan pengambilannya dapat dilakukan dengan

bucket.Tetapi, penambangan dengan cara underground juga sering dilakukan di

Kanada dengan kedalaman lebih dari 500 feet.Dalam penambangan ini harus

dijaga supaya mika jangan sampai terbuka, misalnya hati-hati melakukan

pemboran dan peledakan deposit mika.

C. Pengolahan

Karena tahan panas, mikalah yang digunakan (bukannya kaca) dalam

berbagai jendela untuk kompor dan pemanas minyak tanah. Mika juga dipakai

untuk memisahkan konduktor listrik dalam kabel yang dirancang untuk memiliki

sebuah tingkat tahan api agar menyediakan integritas sirkuit. Idenya adalah

mencegah bersatunya konduktor yang terbuat dari logam agar tidak terjadi

korsleting sehingga kable tetap operasional saat kebakaran terjadi, ini penting

untuk berbagai aplikasi seperti penerangan darurat.

Ilit atau mika lempung memiliki kapasitas tukar kation untuk lempung 2:1.

Ion-ion K+ di antara lapisan-lapisan mika mencegah pembengkakan dengan

menghalangi molekul air.

Penggunaan mika yang lain adalah sebagai substrat dalam produksi

permukaan saput tipis yang ultra flat (seperti permukaan emas). Meski permukaan

saput terendapkan masih kasar dikarenakan kinetik endap, bagian belakangnya

saput (film) pada antarmuka mika-film menyediakan kedataran yang amat sangat

(ultra flat), ketika saput dihilangkan dari substrat.

Mika dari tambang lalu dipisah-pisahkan berdasarkan ukuran(1inci atau

2inci). Kemudian mika di bersihkan dari batuan pengotornya dengan cara

memukul,memotong,menggiling serta mengkonsentreernya. Pengerjaan ini

Page 46: Mineral Non Logam Tugas 1

membutuhkan keahlian khusus karena lembaran-lembaran mika ini mudah pecah.

Harga dari mika ini tergantung pada ukurannya.

D. Pemanfaatan Mika

Beberapa merk pasta gigi menyertakan mika putih serbuk yang berfungsi

sebagai sebuah ampelas (abrasi) yang ringan untuk membantu pemolesan

permukaan gigi, serta menambahkan keindahan bersifat kosmetik ke pasta gigi

yang tampak lebih berkilauan. Gemerlap dari mika digunakan pula dalam riasan,

karena membuat kulit tampak “berseri-seri” dengan jernih atau menolong

menyamarkan ketidaksempurnaan.

17. Magnesit

1. Keadaan Umum

Nama kimia dari magnesit yaitu MgCO3, Magnesium Karbonat, dijumpai

dalam bentuk kompak dan mikrokristalin,  bentuk rhombohedral, jarang

didapatkan, warna putih, kuning, atau abu – abu, kadang – kadang

memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan fraktur konkoidal.

Kristal magnesit umumnya terbentuk oleh proses dolomitisasi hidrotermal

batu gamping ganggang atau penggantian dolomit amfibolit, piroksenit, diabas,

peridotit, riolit, basalt dan granit.

Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya

berasosiasi dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan

marin, kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Magnesit

umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat

pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat

Page 47: Mineral Non Logam Tugas 1

menggantikan unsur Mg. Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi dengan

batuan ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan

ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung magnesit adalah dolomit

(CaMg(CO3)2, magnesit zedin (MgCO3), epsonil (MgSO4)7H2O, dan brukit

(Mg(OH)2

Magnesium karbonat yang mengkristal dalam sistem trigonal, dimanasistem

trigonal yaitu menghalangi 3 Crystal Habits 2/m adalah format yang pada

umumnya raksasa (masive) seperti daun, fiberous dan mengejar menuju batu

karang yang berjaringan halus. Kristal adalah sangat jarang,, tetapi ketika

ditemukan adalah dalam wujud rombohedron atau prisma bersudut enam dengan

suatu penghentian pinacoid. Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk

rombohedron. Belahan conchoidal ke tidak seimbang. Karakteristik yang lainnya

berbuih dengan mudah hanya di panas melemahkan zatair-khlor.

Di Indonesia mineral magnesit dijumpai antara lain :

a.  Daerah Istimewa Aceh : Daerah Kr.Jreue Kab.Aceh Besar (cukup baik, berupa

urat – urat pada batuan ultrabasa berasosiasi dengan talk)

b.  Nusa Tenggara Timur : P. Moa (berasosiasi dengan peridotit – serpentinit).

c.  Timor Timur : Desa Vemasse dan Laleia antara Manatuto, Baucau (mengisi

rekahan pada batuan ultrabasa, kadar MgO = 6,75 – 9,24%).

d.  Sulawesi Tenggara: P.Padamarang (berasosiasi dengan batuan ultrabasa,

peridotit serprntinit yang berumur Pra Tersier); P. Lambasina (berasosiasi

dengan batuan ultrabasa, peridotit serpentinit yang berumur Pra Tersier).

B. Cara Penambangan Magnesit

Teknik penambangan magnesit sama seperti penambangan kaolin yaitu

penambangannya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1.      Tambang terbuka (open pit)

2.      Tambang semprot (hydraulicking)

3.      Tambang dalam (underground mining)

Dua cara yang pertama lebih banyak diterapkan dibanding cara yang ketiga.

Pada tambang terbuka, pengupasan tanah penutup dilakukan dengan alat

sederhana atau dengan alat mekanis (bulldoser, scrapper, dan lain – lain). Endapan

Page 48: Mineral Non Logam Tugas 1

magnesitnya dapat digali dengan menggunakan excavator antara lain : backhoe

ataupun shovel, kemudian dimuat kedalam truck dan diangkut ke pabrik

pengolahan. Pada cara tambang semprot setelah pengupasan tanah penutup lalu

disemprot dengan menggunakan pompa air bertekanan tinggi. Hasil

penyemprotan berbentuk lumpur yaitu campuran magnesit dengan air. Kemudian

lumpur tersebut dipompakan ke tempat pengolahan dengan pipa – pipa.

C. Pengolahan Dan Pemanfaatan Magnesit

1. Pengolahan

Magnesit hasil dari penambangan dibersihkan dari pengotor/ kontaminan.

Tahap berikutnya disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran yang masih

menempel. Proses lanjutan dapat diperlakukan seperti pada kaolin. Keterdapatan

magnesit alam sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dibuat

magnesit sintesis dari dolomit atau gamping dolomitan (dikenal sebagai seawater

magnesia).

2. Pemanfaatan

Magnesit digunakan untuk bahan tahan api dimanamagnesit yang telah

dipanasi dan mengandung kurang dari 1% CO2 banyak digunakan untuk

pembuatan “batu bata” yang tahan api. Magnesit adalah bahan utama refraktori

yang digunakan dalam tungku-tungku temperatur tinggi, dapat menahan karat

pada pembuatan baja. Magnesit juga digunakan untuk bahan industri semen,

bahan isolasi, pertanian, peternakan, dan industri karet.

18. Yarosit

A. Keadaan umum

Page 49: Mineral Non Logam Tugas 1

Yarosit adalah salah satu jenisn mineral yang sering ditemukan di berbagai daerah yang berdekatan kawasan gempa atau kejadian vulkanik. Komponen mineral yarosit terdiri dari hidroksida dan kalium besi. Ini adalah termasuk dalam senyawa sulfat yang banyak ditemukan pada daerah yang mengandung sumber air panas alami.

Salah satu tempat penemuan mineral yarosit yang pernah di ungkap di Indonesia adalah di kawasan Ciater. Ciater adalah salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki sumber pemandian air panas alamu terbanyak di Indonesia. Bila kita melihat maka kemungkinan mineral ini juga ditemukan di Jepang, dimana kawasan Jepang memiliki banyak sumber air panas alamu.

Hingga saat ini mineral yarosit memang tidak populer dibanding dengan jenis mineral lain. Mineral yarosit memiliki bentuk yang tidak teraturm berkilau tapi tidak terlalu terang. Warna mineral yarosit lebih kusam dengan warna dasar kuning. Mineral ini mudah dihancurkan dan tidak terlalu keras.

B. Pemanfaatan Mineral Yarosit

1. Pembuatan Komponen Termistor

Termistor adalah salah satu komponen elektronik yang bekerja khusus untuk mengatasi berbagai masalah perangkat elektronik dengan suhu. Termistor menjadi salah satu komponen elektronik yang masih didapatkan dengan cara impor.

2. Pembuatan Keramik

Salah satu jenis keramik yang diolah dari bahan mineral juga bisa terbuat dari manfaat yarosit. Kandungan Fe2O3 pada yarosit diolah menjadi keramik dengan komponen jaringan yang lebih tebal dan padat. Kombinasi bahan yarosit dengan bahan lain tetap diperlukan untuk menghasilkan keramik yang tahan terhadap perubahan suhu dan kepadatan.

3. Batu Perhiasan

Di luar negeri yarosit juga sering dipakai untuk produksi perhiasaan seperti cincin, kalung, gelang dan berbagai asesoris lainnya. Mineral ini diolah dengan bahan campuran tanpa perlu melakukan permisahan mineral dengan batu yang mengandung yarosit. Bahan yarosit yang tampak kusam dan tidak menarik bisa diolah lebih menarik dan mengkilap.

Page 50: Mineral Non Logam Tugas 1

4. Mendukung Proses Metalurgi

Produksi metalurgi untuk menghasilkan seng tanpa kandungan besi harus memakai yarosit. Hal ini dilakukan untuk membentyk produksi seng yang mudah dibentuk dengan kandungan mineral besi yang lebih sedikit sehingga menguntungkan untuk pemakai dan produksi seng itu sendiri. Manfaat yarosit sangat penting untuk produksi seng terutama jenis seng dari bahan olahan logam lain.

19. Oker

A. Keadaaan Umum

Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida besi dan bahan

yang liat kadang terdapat juga karbonat dan pasir kuarsa halus. Selain itu,

disebutkan pula bahwa oker adalah tanah liat yang cukup banyka mengandung

oksida logam dipergunakan sebagai bahan cat. Oksida besi yang telah digerus

halus dan dapat dipergunakan sebagai bahan ctat disebut juga oker. Oker yang

berwarna agak coklat atau kekuning-kuningan menagndung bijih besi dalam

bentuk limonit (=2Fe2O3 3H2O), yang berwarna merah mengandung hematite

Fe2O3.

Diantaranya terdapat bermacam tingkatan warna yang kehitam-hitaman

disebabkan oleh C atau Ti, dan apabila berwarna agak ungu karena menagndung

Mn atau Cu.

Page 51: Mineral Non Logam Tugas 1

Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis oker yaitu oker gemuk bilamana

oker tersebut banyak mengandung banyak tanah liat dan oker kurus apabila oker

tersebut banyak mengandung banyak pasir dan sedikit tanah liat. Pada umumnya

oker dinilai bukan dari susunan kimianya, tetapi dari kenyataannya di dalam

praktek setelah dicampur dengan minyak dan dipulaskan.

Oker dari Ciater, Telaga warna, dan Karaha terdapat di lereng-lereng

bekas Gunung api. Oleh karena itu oker terjadi karena proses hodrothermal yang

semula membawa bijih oksida besi dari batuan gunung api, yang dalam hal ini

biasanya bersifat basa.

Di Indonesia cukup banyak proses hihrothermal baik yang terjadi pada

Tersier maupun selam zaman Kuarter. Walaupun demikian tempat dimana oker

dketemukan belum banyak. Beberapa tempat tersebut antara lain:

Jawa Barat : Ciater, Telaga Warna, Kawah Karaha, Kuningan dekat

Cipasung

Jawa Timur : Kampak, Panggul, Kab. Pacitan; Songgoriti Kab. Malang

B. Cara Penambangan

Oker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan di permukaan.

Oleh karenanya penambangan oker dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka

dengan peralatan yang sederhana. Untuk deposit yang terbentuk gang penam-

bangan dilakukan dengan system gophering.

C. Pengolahan dan Pemanfaatan Oker

Sebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang terlebih dahulu,

kemudian dilakukan penggilingan. Untuk memisahkan fraksi dari serbuk dapat

dilakukan penyedotan sehingga nantinya diperoleh dalam bentuk tepung. Pada

waktu tertentu proses pembakaran diperlukan guna mendapatkan warna tertentu.

Pada saat pembakaran besi hidrat yang semula berwarna kekuningan akan

berybah menjadi merah karena airnya menguap dan berbentuk besi oksida. Pada

Page 52: Mineral Non Logam Tugas 1

pembakaran diudara yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro akan

berubah menjadi ferri oksida yang warnanya merah tua. Oker dimanfaatkan

sebagai bahan utama cat merah, dapat pula untuk member warna pada ubin atau

sebagia luluh. Sebagai cat merah, oker dicampur dengan minyak cat.

20. Fluorit

A. Keadaan Umum

Fluorit [CaF] ( juga disebut fluor- tiang kapal) adalah suatu mineral yang

terdiri atas kalsium fluoride, CaF2. Mineral Fluorit  adalah suatu mineral yang

sifat kristalnya isometrik dengan bentuk kubus, meskipun octahedral dan format

isometrik lebih rumit tidaklah luar biasa. Kelahiran kembar Kristal adalah umum

dan menambahkan kompleksitas kepada mengamati kebiasaan kristal. Fluorit

mempunyai warna bening  atau putih, warna ungu, biru, biru kehijau – hijauan,

hijau, kuning, kuning kecoklat-coklatan, merah muda, atau merah. Fluorit juga

mempunyai kekerasan 4, berat jenis 3,18, dengan kilau seperti kaca dan

belahannya yang sempurna (111), mempunyai daya larut sedikit di dalam air.

Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat, baik

sebagi mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral

bijih metalik, khususnya timbal dan perak. Umumnya dalam dolomit dan

batugamping ; dan dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan

pegmatit. Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit, dolomit,

gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.

Page 53: Mineral Non Logam Tugas 1

Deposit batu Fluorite ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia.

Beberapa temuan paling signifikan terletak di Argentina, Austria, Canada, China,

England, France, Germany, Mexico, Morocco, Myanmar

(Burma), Namibia, Russia, Spain, Switzerland, dan United States.

Varietas unik “Chlorophane Fluorite” ditemukan dalam jumlah yang

sangat terbatas di Amelia Court House, Virginia; Franklin, New Jersey; tambang

Bluebird di Arizona, USA; Gilgit, Pakistan; Mont Saint-Hilaire, Quebec, Canada

dan di Nerchinsk di Pegunungan Ural Rusia.

Varietas batu Fluorite dengan pita/band ungu-biru dan putih yang juga

dikenal sebagai “Blue John” ditambang dari Castleton di Derbyshire, Inggris.

Hanya jumlah kecil saja dari Blue John yang ditambang setiap tahunnya untuk

digunakan sebagai batu permata dan hiasan. China baru-baru ini menjadi sumber

batu Fluorite yang warna dan polanya mirip dengan Fluorite Blue John.

B. Pemanfaatan Flourite

Fluorite memiliki berbagai macam kegunaan. Penggunaan utama adalah

dalam metalurgi, keramik dan industri kimia; Namun, optik, lapidary dan

kegunaan lain juga penting. Fluorspar, nama yang digunakan untuk fluorit ketika

dijual sebagai bahan massal atau dalam bentuk olahan, dijual dalam tiga kelas

yang berbeda (asam, keramik dan metalurgi).

21. Ball Clay

A. Keadaan Umum

Page 54: Mineral Non Logam Tugas 1

Ball clay adalah jenis lempung yang tersusun dari mineral kaolinit yang

bentuk kristalnya tidak sempurna, ilit, kuarsa dan mineral lain yang mengandung

karbon. Apabila sifat-sifat fisik ball clay tersebut lebih rendah dari standart maka

lempung tersebut disebut bond clay. Ball clay dan Bond clay hampir tersebar

merata diseluruh indonesia.

Termasuk jenis tanah liat sekunder yang mempunyai tingkat plastisitas yang

tinggi karena terdiri dari partikel yang sangat halus, mempunyai daya ikat dan

daya alir yang sangat baik. Mempunyai titik lebur antara 12500C s/d 13500C.

Karena sangat plastis, ball clay tidak dapat dibentuk sehingga hanya dapat dipakai

sebagai bahan campuran pembuatan massa tanah liat siap pakai.

Ball Clay dan Bond Clay termasuk tanah liat sekunder atau sedimen yang

merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh

dari batuan induknya karena tenaga eksogen, dan dalam perjalanan bercampur

dengan bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat

kimia maupun fisika tanah liat tersebut.

Ball Clay dapat ditemukan hampir diseluruh daerah di Indonesia,

diantaranya

a.       Sumatera Barat

b.      Sumatera Selatan

c.       Riau

d.      Jawa Tengah

e.       Jawa Barat

f.       Jawa Timur

g.      Kalimantan Barat

h.      Kalimantan Tengah

i.        Kalimantan Selatan

Page 55: Mineral Non Logam Tugas 1

j.        Sulawesi Utara

B. Cara Penambangan

Ball Clay dan Bond Clay merupakan bahan galian yang lunak dan dapat

dijumpai dekat permukaan atau agak dalam dari permukaan. Apabila terdapat

didekat permukaan, cara penambangan dilakukan dengan sistem kuari, dan

apabila jauh dari permukaan sistem penambangan dengan cara gophering atau

membuat sumur. Peralatan yang dipergunakan cukup sederhana, walaupun

demikian apabila dikehendaki dapat dilakukan dengan alat mekanis.

C. Pengolahan dan Pemanfaatan Ball Clay

Ball clay dan Bond clay yang bersifat plastis dan tahan panas, banyak

digunakan untuk:

a.       Bahan industri keramik dan bata tahan api

b.      Campuran makanan ternak (pelet)

Dalam pembuatan badan keramik Ball clay berfungsi sebagai penambah

plastis sedangkan dalam glasir sebagai pengikat. Ball clay biasanya digunakan

untuk pembuatan keramik putih yang memiliki plastisitas tinggi dan tegangan

patah yang baik.

22. Fire Clay

A. Keadaan Umum

Page 56: Mineral Non Logam Tugas 1

Fire clay adalah mineral yang terdiri dari mineral kaolinit yang bentuk

kristalnya tidak sempurna, dengan mengandung sedikit mika atau ilit, kuarsa, dan

mineral lempung yang bersifat lunak dan tidak mempunyai perlapisan. Lempung

tersebut mempunyai nilai PCE >19, sehingga tahan terhadap suhu tinggi (>15000

C) tanpa adanya pembentukan masa gelas. Fireclay terbentuk karena soil yang

tertimbun oleh sedimen lain di daratan atau cekungan lakustrin ataupun delta yang

umumnya mengandung batubara.

B. Cara Penambangan

Teknik penambangan yang digunakan dengan sistem quarry dan

penambangan sederhana, dengan peralatan sederhana seperti linggis.

C. Pemanfaatan Fire Clay

  Penggunaan fire clay terutama untuk refraktori, isolator, dll.

Potensi fireclay terdapat di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

23. Zeolit

A. Keadaan Umum

Zeolit adalah mineral aluminosilikat mikropori umumnya digunakan

sebagai penyerap komersil. Istilah zeolit awalnya diberikan tahun 1754 oleh

mineralog Swedia, Axel Fredrik Cronstedt, yang mengamati kalau saat bahan

stilbite dipanaskan, ia menghasilkan sejumlah besar uap dari air yang telah diserap

oleh bahan tersebut. Berdasarkan hal ini, ia menyebut bahan tersebut zeolit,

dari bahasa yunani zeo yang berarti mendidih dan lithos yang berarti batu. Zeolit

digunakan didunia industri sebagai pemurni air, katalis dan reprosesing nuklir.

Pemanfaatan utamanya sebagai produksi deterjen laundry. Mereka juga digunakan

dalam kedokteran dan pertanian.

Page 57: Mineral Non Logam Tugas 1

Zeolit alami terbentuk saat batuan vulkanis dan lapisan abu bereaksi

dengan air bawah tanah yang mengandung alkalin. Zeolit juga mengkristal dalam

lingkungan pasca mengendap dalam periode lama dari ribuan hingga jutaan tahun

di cekungan laut dangkal. Zeolit yang ditemukan di alam jarang sekali yang murni

dan sudah tercemar berbagai jenis mineral, logam, quartz dan zeolit jenis lain.

Atas alasan ini, zeolit yang diperoleh secara alami dikeluarkan dari banyak

aplikasi komersial dimana keseragaman dan kemurnian diperlukan.

Saat ini, produksi tahunan zeolit alami dunia sekitar 4 juta ton. 2.6 juta ton

diantaranya dipasarkan ke China untuk digunakan dalam industri beton. Eropa

Timur, Eropa Barat, Australia dan Asia adalah pemimpin utama dalam memasok

kebutuhan zeolit alami dunia. Hanya 57,400 metrik ton zeolit (hanya 1% dari

produksi dunia) saja yang mampu dihasilkan Amerika Utara; dan hanya baru-baru

ini saja Amerika Utara menyadari potensi pasar dari zeolit.

B. Pemanfaatan Zeolit

Zeolit sintetis digunakan sebagai katalis industri petrokimia, sebagai

contoh dalam pemecahan katalitis cairan dan pemecahan air. Zeolit memecah

molekul dalam ukuran-ukuran kecil, yang menyebabkan perubahan struktur dan

reaktivitasnya. Bentuk hidrogen dari zeolit (yang disediakan oleh pertukaran ion)

adalah asam padat kuat dan dapat menjadi wadah reaksi terkatalis asam, seperti

isomerisasi, alkilasi dan pemecahan. Modalitas aktivasi spesifik sebagian besar

katalis zeolit yang digunakan dalam penerapan petrokimia melibatkan reaksi situs

asam Lewis Kuantum-kimia.

Zeolit dapat pula digunakan sebagai kolektor panas matahari dan untuk

lemari es adsorpsi. Dalam penerapan ini, adsorpsi panasnya yang tinggi dan

Page 58: Mineral Non Logam Tugas 1

kemampuan untuk menghidrasi dan mengdehidrasi sambil mempertahankan

stabilitas struktur dieksploitasi. Sifat higroskopis dikopel dengan reaksi

eksotermis (penghasil panas) inheren saat bertransisi dari bentuk dehidrasi

menjadi hidrasi membuat zeolit alami berguna dalam mengambil panas buangan

dan energi panas matahari.

Thomsonit adalah mineral zeolit yang digunakan untuk perhiasan. Nodul

thomsonit memiliki cincin-cincin konsentrik dengan kombinasi warna hitam,

putih, jingga, pink, merah dan banyak arsiran hijau. Beberapa nodul memiliki

cemaran tembaga dan yang paling langka adalah thomsonit yang memiliki “mata”

tembaga. Saat dipoles lapidari, thomsonit kadang menunjukkan chatoyansi.

Zeolit dapat digunakan sebagai pengayak molekul dalam pemompaan

vakum gaya cryosorpsi.

Baik zeolit sintetik maupun alami telah digunakan pada nutrisi hewan

terutama untuk meningkatkan kinerja dan berdasarkan pada sifat fisikokimia

dasarnya, mereka juga diuji dan ditemukan berguna dalam mencegah keracunan

amonia dan logam berat serta asupan unsur radioaktif dan peluruhan kerangka

metabolik.Zeolit adalah filter amonia yang efektif, namun harus digunakan

dengan hati-hati, khususnya dengan karang koral tropis yang sensitif pada kimia

dan suhu air.

B. Cara Penambangan

 Secara umum, penambangan zeolit dilakukan secara tambang terbuka.

Peralatan yang digunakan dapat yang  sederhana hingga mekanis, tergantung

Page 59: Mineral Non Logam Tugas 1

kepada kapasitas produksi (skala menengah ke atas), penggalian zeolit dengan

cara pemboran dan peledakan tidak dapat dihindari, mengingat kekerasan zeolit

cukup tinggi.

Tahap penambangan zeolit terdiri atas :

1. Pengupasan tanah penutup.

2. Penggalian zeolit, manual atau dengan pemboran dan peledakan.

3. Pemuatan.

4. Pengangkutan.

Produk tambang zeolit berukuran 20 – 30 cm, atau sesuai dengan mesin

peremuk utama yang digunakan.

C. Cara Pengolahan

Pengolahan zeolit dilakukan dalam dua tahapan, yaitu pengecilan ukuran

dan proses aktivasi.

1. Pengecilan Ukuran

Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari

peremukan (crushing) sampai dengan penggerusan (grinding).

Tahapan ini adalah untuk memperoleh ukuran produk sesuai dengan tujuan

pemanfatan. Produk yang dihasilkan dapat secara langsung digunakan (bidang

pertanian dan peternakan) atau diproses aktivasi terlebih dahulu.

Tingkatan dan peralatan yang digunakan dalam tahap pengecilan ukuran adalah :

Peremukan : Crusher dan screen (ayakan) dan Ukuran produk 3 cm.

2. Aktivasi

Proses aktivasi bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit

dengan membuang unsur pengotor yang terdapat di dalam zeolit. Ada dua cara

yang digunakan dalam proses aktivasi zeolit, yaitu pemanasan dan kimia.

a) Pemanasan

Pemanasan dilakukan dalam suatu tungku putar (rotary kiln)

dengan menggunakan hembusan udara panas pada suhu 200 – 400oC

Page 60: Mineral Non Logam Tugas 1

anatar 2-3 jam, tergantung kandungan unsur pengotor, serta stabilitas

zeolit terhadap panas.

Stabilitas ini dipengaruhi oleh jenis mineral zeolit yang

terkandung, atau rasio atom Si dan Al.

b) Kimia

Aktivasi secara kimia dilakukan dengan cara peredaman dan

pengadukan zeolit dalam suatu larutan asam (H2SO4 atau HCl) atau larutan

soda kaustik (NaOH). Mineral mordenit dan klinoptilolip akan melepaskan

ion Al 3+. Perubahan konsentrasi asam berakibat perubahan perbandingan

atao Si dan Al 

24. Kaolin

A. Keadaan Umum

kaolin adalah salah satu mineral industri yang berpotensi cukup di

Indonesia. Yang terbesar dan terbaik berada di Pulau Bangka dan Belitung.

Produksi kaolin di Indonesia dapat dikatakan sebagian besar sudah dapat

memasok keperluan di dalam negeri, kecuali untuk keramik bermutu tinggi yang

mengharuskan persyaratan ketat. Kaolin merupakan massa batuan yang tersusun

dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya

berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous

alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.

Potensi kaolin di Indonesia sekitar 66,21 juta ton yang terdiri dari 12,95

juta ton cadangan terbukti, 26,57 juta ton cadangan terunjuk dan 26,70 ton

cadangan tereka. Potensi cadangan tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti

Page 61: Mineral Non Logam Tugas 1

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka dan Belitung dengan mutu cukup

baik terutama untuk digunakan sebagai bahan baku keramik dan pengisi (filler).

Daerah lainnya terdapat di Sumatera, Jawa dan Sulawesi Utara.

B. Cara Penambangan

Endapan kaolin dapat ditambang dengan dua cara, yaitu tambang terbuka

(open pit mining) atau dengan tambang semprot (hydraulicking). Sama halnya

dengan eksplorasi, penerapan metode penambangan kaolin didasarkan kepada

kondisi endapan. Pengupasan tanah penutup pada tambang terbuka dilakukan

dengan menggunakan alat sederhana secara manual atau menggunakan alat

mekanis, seperti bulldozer, scraper dan lain-lain. Selanjutnya, lapisan kaolin digali

dengan menggunakan excavator (backhoe atau power hovel) dan diangkut ke

pabrik pengolahan dengan menggunakan truk. Penambangan dengan cara

semprot, setelah tanah penutup dikupas, endapan kaolin disemprot dengan

menggunakan monitor, hasilnya berupa lumpur kaolin kemudian dipompakan ke

tempat pengolahan melalui pipa-pipa.

C. Cara Pengolahan

Mineral penganggu dalam kaolin antara lain adalah oksida besi, pasir

kuarsa, oksida titanium dan mika. Pengolahan kaolin adalah untuk membuang

mineral pengganggu, dan untuk memperoleh butir-butir halus, tingkat keputihan

yang tinggi, kadar air tertentu, pH tertentu dan sifat-sifat lain. Proses pengolahan

kaolin tergantung jumlah dan jenis mineral pengotor serta spesifikasi yang

dibutuhkan. Untuk hal khusus dengan persyaratan ketat misal untuk bahan pengisi

(filler) atau pelapis (coating) pengolahan dilakukan secara khusus pula.

D. Pemanfaatan Kaolin

Berdasarkan karakteristiknya, kaolin dapat digunakan sebagai bahan baku

utama atau bahan baku penolong di berbagai industri. Pemakain utama kaolin

dalam industri keramik, kertas, cat, karet, sepatu, sabun dan pestisida. Industri lain

juga memanfaatkan kaolin dalam industri kosmetik, pasta gigi, farmasi, pupuk,

absorbent, logam, barang-barang untuk bangunan, dan lain-lain. Dalam industri

kertas kaolin digunakan sebagai bahan pengisi atau pelapis agar permukaan

Page 62: Mineral Non Logam Tugas 1

menjadi kuat dan halus. Kaolin sebagai bahan pengisi juga dipakai di industri cat,

karet dan ban.

Pada industri keramik digunakan sebagai bahan baku utama. Pemakaian

kaolin di industri tersebut berkisar antara 15-40%.

25. Feldspar

A. Keadaan Umum

Feldspar berasal dari bahasa jerman yaitu “field” dan “spath”. Field berarti

bidang dan spath yang berarti suatu batu karang yang tidak berisi. Fieldspathic

mengacu pada material yang berisi feldspar. Feldspar adalah nama kelompok

mineral yang terdiri atas Kalium (potasium:K), Natrium(sodium:Na), dan kalsium

alumino silikat. Pada umumnya kelompok mineral ini terbentuk oleh proses

pneumatolistis dan hydrothermal yang membentuk urat pegmatite. Pegmatit hanya

tersusun oleh alkali feldspar dan kuarsa.

Feldspar di temukan pada batuan beku, batuan erupsi, dan metamorfosa,

baik yang bersifat asam maupun basa. Batuan granit mengandung 60% feldspar

yang berasosiasi dengan kuarsa, mika khlorit, beryl, dan rutil, sedangkan pada

batuan pegmatit berasosiasi dengan kuarsa, mika dan topaz.

Seluruh jenis feldspar umumnya mempunyai sifat fisik yang hampir sama,

yaitu nilai kekerasan sekitar 6 – 6, 5 skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2, 4 –

2, 8 gram/ml, sistem kristal antara triklin atau monoklin, sedangkan warna

bervariasi mulai dari putih keabu-abuan, merah jambu, coklat kuning dan hijau.

Feldspar dapat membentuk tanah liat karena proses pelapukan kimiawi.

Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di

seluruh negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan

daerah lain tergantung  jenis endapan. Menurut data dari Direktorat Inventarisasi

Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka (probable)

dan terindikasi (possible) masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu

ton.

Sebaran feldspar Nusa Tenggara Timur antara lain:

Page 63: Mineral Non Logam Tugas 1

a) Terdapat didaerah Wolosoko, Kecamatan      Wolowaru, Maubasa, Kecamatan

Ndori. Dengan jumlah deposit sumber daya hipotetik dari     masing masing

kecamatan adalah:

b) Kecamatan Wolowaru sebesar 2.000.000 ton

c) Kecamatan Lio Timur 500 ton

d) Terdapat didaerah Paga, Sikka dengan jumlah sumber daya hipotetik 2.100.000

e) Terdapat didaerah Desa Tawui, Sumba Timur dengan jumah sumber daya

tereka 13.884.000.

B. Cara Penambangan

Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu

berada. Bisa dengan cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying

operation, dan dapat juga dengan penambangan dalam (underground mining).

Penambangan bahan galian feldspar lebih banyak di lakukan dengan cara tambang

terbuka. Penambangan didahului dengan pengupasan lapisan feldspar akan di

lakukan penambangan secara selektif.

Penambangan selanjutnya dilakukan dengan sistem teras (bench sistem),

dengan ketinggian dan lebar teras 3x5 m. Sistem penambangan ini dapat

menghasilkan suatu front penambangan yang aman dan memudahkan pekerjaan

selanjutnya. Lapisan tanah penutup atau endapan feldspar yang berkualitas rendah

di buang/dipindahkan ke suatu tempat yang tidak mengganggu jalannya

penambangan.  

C. Pengolahan

Endapan feldspar yang baik dan halus digali dan di sortir di tempat

penggalian. Setelah di sortir, kemudian diangkut ke tempat penimbunan (gudang).

Pengngkutan dari tempat penambangan ke gudang penimbunan bisa di lakukan

dengan tenaga manusia, dan dengan menggunakan peralatan tengki (untuk lokal).

Dari gudang, bahan galian di angkut ke konsumen dengan ,menggunakan

truk. Penjualan di lakukan dengan harga loko gudang, dengan demikian

pengangkutan ke tempat pabrik di lakukan oleh pembeli. Sebelum di pasarkan

Page 64: Mineral Non Logam Tugas 1

dilakukan pemeriksaan laboratorium atas beberapa contoh yang di ambil dari stok

yang ada di gudang.

D. Pemanfaatan Feldspar

Mutu feldspar di tentukan oleh kandungan oksida kimia K2O dan Na2O

yang relatif tinggi (di atas 6%), oksida Fe2O3, dan TiO2. Feldspar dari alam setelah

diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan feldspar olahan untuk

keperluan industri tertentu.

Feldspar di gunakan di berbagai industri, banyak di perlukan sebagai

bahan pelebur/perekat pada suhu tinggi dalam pembuatan keramik halus seperti

barang pecah belah, saniter, isolator dan juga di gunakan dalam industri

gelas/kaca. Di Amerika feldspar juga termasuk dalam bahan campuran pembersih

peralatan rumah tangga.

Kegunaan Feldspar untuk industri

1. Industri Keramik

Jenis feldspar yang di gunakan dalam industri keramik adalah

orthoklas/mikrolin dan albit/plagioklas asam (natrium feldspar). feldspar dalam

bentuk plagioklas basa dengan kadar kalium tinggi tidak di pakai. Persyaratan

untuk industri keramik berdasarkan standar nasional indonesia (SNI) adalah: SNI

NO. 1145 – 1984.

2. Industri Gelas

Dalam industri gelas terdapat beberapa persyaratan khusus yang harus

dipenuhi,  yaitu :

a. Syarat kimia atau komposisi oksida (%)

     - SiO2, antara 68,00 – 69,99%     - Al2O3, di atas 17%     - (K2O + Na2O), di atas 11%     - Fe2O3, antara 0,1 – 0,2%

b. Syarat fisik

Ukuran butir: + 16 mesh – 0, + 20 mesh – 1%, maksimum, - 100 mesh

– 25%, maksimum

3. Industri Gelas Amber

- Kalium feldspar 99,5% berukuran – 20 mesh

Page 65: Mineral Non Logam Tugas 1

   - Fe2O3 (maksimum) = 0,05   - K2O lebih dari 10%   - Al2O3 lebih dari 18%. Silika bebas (maksimum = 6%)   - CaO (maksimum) = 2%

4. Industri Kaca Lembaran

     - AlO3 lebih besar dari 18%

     - Fe2O3 lebih kecil dari 0,8%

     - K2O (alkali komponen) lebih besar 10%

5. Penggunaan sebagai bahan pengisi (fillter) di utamakan yang ukuran

butirnya berkisar antara 200 mesh sampai 10 mikeron.

26. Bentonit

A. Keadaan Umum

Bentonit : mempunyai komposisi utama mineral lempung, 86 % terdiri

atasmontmorilonitMg2 Al10Si24O60(OH)12 (Na,Ca). Ada dua jenis bentonit yaitu,

Natrium Bentonit dan Calsium, Magnesium bentonit.

a. Ciri-ciri bentonit di lapangan :

1. warna : abu-abu, coklat muda agak putih, putih kekuningan

2. kilap : lilin

3. bila diraba agak licin seperti sabun,

4. bila kering membentuk rekah-rekah, bila basah membentuk masa

bubur.

b. Ganesa Mineral

1. Proses Pelapukan

Hasil dekomposisi kimia batuan silika akibat pengaruh air

tanah.Bila batuan asal adalah batuan beku asam mengandung Alumina

tinggi (plagioklas, kalium feldspar, biotit, muscovit) yang sangat

berperan dalam pembentukan montmorilonit. Pada proses ini terjadi

reaksi ion hidrogen dalam air tanah dengan mineral silikat. Ion

H+ berasal dari pembusukan zat organik oleh bakteri.

2. Proses alterasi Hidrothermal

Larutan hidrothermal yang menerobos rekahan akan bereaksi

dengan batuan dinding.Pada awalnya larutan bersifat asam yang

Page 66: Mineral Non Logam Tugas 1

mengandung  Cl, S, CO2, Si, setelah bereaksi dengan batuan dinding

berubah dari asam – basa.

             Terjadinya montmorilonit karena adanya unsur magnesium dan kalsium.

3. Proses transformasi (devitrivikasi)

Merupakan proses ubahan dari abu vulkanis yang mempunyai

komposisi gelas akan menjadi mineral lempung , akan lebih sempurna

bila terjadi pada danau, cekungan sedimentasi.Material abu vulkanis

yang terendapkan akan bercampur dengan mineral sedimen laut (misal

batupasir).

4. Proses pengendapan/sedimen kimia

 Montmorilonit terbentuk sebagai endapan dalam suasana basa

dalam suatu cekungan, dimana karbonat dan silika mempunyai PH

tinggi, seperti antapulgit, montmorilonit (mengandung larutan

silika)yang dalam beberapa hal dapat terendapkan sebagai kristobalit

atau senyawa aluminium, magnesium

c. Penyebaran Mineral

1. Jabar: Karangnunggal, Manonjaya,Kowalu(Tasikmalaya

2. Jateng: Sangiran, Sragen, Wonosegoro, Semarang Selatan

3. DIY: Nanggulan

4. Jatim: Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang

5. SumSel : Muara Tiga (Tanjung Enim), Bangka

6. Sulut : Manado

7. Kalteng : Barito Utara

B. Pemanfaatan Mineral Bentonit

Kegunaan bentonit :

1. Lumpur Pemboran

2. Menaikkan daya suspensi air pembilas

3. Pembawa kotoran ke atas

4. Pendingin dan pelumas mata bor

5. Menahan kotoran bor agar tetap berada dalam cairan  pembilas sehingga

tidak mengendap walaupun kegiatan pemboran berhenti.

Page 67: Mineral Non Logam Tugas 1

6. Menahan tekanan air gas maupun minyak yang keluar dari formasi

batuan yang ditembus.

B. Syarat Penjualan ( Mineral yang Komersial)

1. Syarat bentonit Na (API/Amerika Petroleum Institute)

b. Kekentalan untuk larutan 10 gram dlm 350 ml air paling sedikit 8 cp

c. Hilang dalam pengeringan kertas filter utk larutan 10 grm dlm 350

ml air paling banyak 14 ml

d. Sisa yang tertampung 200 mesh maksimum 2,5 %

e. Kelembaban maksimum 12 %

2. OCMA: Oil Companies Materials Association

a. Kekentalan dlm larutan 9,5 grm bentonit dlm 100 ml cairan paling

sedikit 15 cp.

b. Hilang melalui kertas filter utk larutan 7,5 grm dlm 100 ml air

maksimum 15 %

c. Kandungan uap air maksimum 15 %

d. Sisa pada 200 mesh pd penyaringan basah maksimum 2,5 %

e. Lolos 100 mesh pd penyaringan kering minimum 98 %

C. Cara Pengolahan

Pengolahan bentonit :

a. Peremukan hingga mencapai ukuran 0,25 inch

b. Pengeringan pada 480oF, tidak boleh > 750oF sebab akan merusak

karakteristik koloidal bentonit.dengan alat rotary dryer. Pengurangan

kadar air dari 30 % 8 %

c. Penggilingan dan pengemasan : digiling dengan mikro grinder,untuk

memisahkan butir – 200 mesh digunakan Classifyer.

D. Pemanfaatan Mineral Bentonit

Kegunaan bentonit :

1. Lumpur Pemboran

2. Menaikkan daya suspensi air pembilas

3. Pembawa kotoran ke atas

4. Pendingin dan pelumas mata bor

Page 68: Mineral Non Logam Tugas 1

5. Menahan kotoran bor agar tetap berada dalam cairan  pembilas sehingga

tidak mengendap walaupun kegiatan pemboran berhenti.

6. Menahan tekanan air gas maupun minyak yang keluar dari formasi

batuan yang ditembus.

27. Gypsum

A. Keadaaan Umum

Gipsum (CaSO4.2H2O) mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum

batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih,

namun terdapat variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga,

dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum.

Gipsum umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs),

berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat

menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi.

Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang

bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses

evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah.

Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-

batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu,

serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan

sedimen. Gipsum dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya (Berry,

1959), yaitu: endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar

fumarol volkanik, efflorescence pada tanah atau goa-goa kapur, tudung kubah

garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batugamping.

Page 69: Mineral Non Logam Tugas 1

B. Cara Pengolahan

Dapat dikelompokkan menjadi dua sesuai dengan pemanfaatannya :

a. Gypsum mentah : gypsum dari tambang dilakukan proses peremukan,

pengayakan, penggilingan dan pd 49

b. Gypsum hasil kalsinasi. : Prosesnya gypsum hasil penambangan dilakukan

peremukan,kemudian dikalsinasi pd temperatur 97oC menghasilkan gypsum

hemi hidrat (stucco/plaster paris) : CaSO4. 0,5 H2 O.

Pada temperatur 1700C berubah menjadi ß hemihidrat.

CaSO4.2H2O ----> CaSO4 0,5 H2O + 1,5 H2 O

Pada temperatur 200oC akan terbentuk plaster anhidrous kalsium sulfat,

bersifat kurang plastis, keras dan kuat.

CaSO42H2O -------> CaSO4 + H2O

Pada temperatur 5000C dihasilkan insoluble anhidrit atau dead burning

gypsum. Bila ditambahaccelerator akan dihasilkan plaster (keene”s cement)

CaSO5 2 H2O ---------> CaO + SO3 + 2 H2O

Pada temp 9000Cdihasilkan masa sangat padat, keras, ketahanan tinggi.

c. Gypsum Sintetis :

a) Dari air laut : air laut mengandung SO4, bila ditambah Ca++(dari larutan

hasil buangan pabrik soda abu, atau dari Ca(OH)2) 

b) Air kawah mengandung SO4

CaCO3+ air kawah ------> CaSO4, + 2H2O.

Setiap literair kawah, menghasilkan 80 gram gipsum.

c) Dari pembakaran batubara menghasilkan gas SO3, bila disemprot dg

Ca(OH)2 :

SO3 + Ca(OH)2 + H2O ------> CaSO4+ 2H2

C. Pemanfaatan Mineral Gipsum

Penggunaan gipsum dapat digolongkan menjadi dua macam:

1. Yang belum mengalami kalsinasi Dipergunakan dalam pembuatan semen

Portlanddan sebagai pupuk. Jenis ini meliputi 28% dari seluruh volume

industri.

Page 70: Mineral Non Logam Tugas 1

2. Yang mengalami proses kalsinasi.Sebagian besar digunakan sebagai

bahan bangunan, bahan dasar untuk pembuatan kapur, tuangan logam, gigi

palsu, bedakdan sebagainya. Jumlahnya meliputi 75% dari seluruh volume

perdagangan.Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih

baik dibandingdengan perekat organic sebab tidak menimbulkan

pencemaran udara, murah, tahanapi, dan tahat terhadap zat kimia

Gipsum mempunyai banyak kegunaan dari zaman prasejarah hingga

sekarang, beberapa kegunaan gipsum yaitu : 

a) Drywall

b) Bahan perekat.

c) Sebagai pupuk tanah

28. Dolomit

A. Keadaan Umum

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara

teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau

30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3,

CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu

Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan

lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal,

berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat

mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Page 71: Mineral Non Logam Tugas 1

Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup

besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga

potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-

lensa pada endapan batugamping.

1. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam; Aceh Tenggara, desa Kungki berupa

marmer dolomit. Cadangan masih berupa   sumberdaya dengan kandungan

MgO = 19%.

2. Propinsi Sumatera Utara; Tapanuli Selatan, desa Pangoloan, berupa lensa

dalam batugamping. Cadangan berupa sumberdaya   dengan kandungan

MgO = 11 - 18%. 

3. Propinsi Sumatera Barat; Daerah Gunung Kajai. (antara Bukittinggi -

Payakumbuh). Umur diperkirakan Permokarbon.

4. Propinsi Jawa Barat; daerah Cibinong, yaitu di Pasir Gedogan. Dolomit di

daerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan   putih serta termasuk

batugamping dolomitan yang bersifat keras, kompak dan kristalin.

5. Propinsi Jawa Tengah; 10 km timur laut Pamotan. Endapan batuan dolomit

dan batugamping dolomitan.

6. Propinsi Jawa Timur; 

a) Gn. Ngaten dan Gn. Ngembang, Tuban, formasi batu-gamping Pliosen.

MgO = 18,5% sebesar 9 juta m3, kandungan MgO = 14,5% sebesar 3

juta m3;

b) Tamperan, Pacitan. Cadangan berupa sumberdaya dengan cadangan

sebesar puluhan juta ton. Kandungan MgO = 18%;

c) Sekapuk, sebelah Utara Kampung Sekapuk (Sedayu – Tuban). Terdapat

di Bukit Sekapuk, Kaklak dan Malang, formasi gamping umur Pliosen,

ketebalan 50 m, bersifat lunak dan berwarna putih. Cadangan sekitar 50

juta m3; Kandungan MgO di Sekapuk (7,1 - 20,54%); di Sedayu (9,95-

21,20 %); dan di Kaklak (9,5 - 20,8%);

Page 72: Mineral Non Logam Tugas 1

d) Gunung Lengis, Gresik. Cadangan sumberdaya, dengan kandungan

MgO = 11,1- 20,9 %, merupakan batuan dolomit yang bersifat keras,

pejal, kompak dan kristalin;

e) Socah, Bangkalan, Madura; satu km sebelah Timur Socah. Cadangan

430 juta ton dan sumberdaya. Termasuk Formasi Kalibeng   berumur

Pliosen, warna putih, agak lunak, sarang. Ada di bawah batugamping

dengan kandungan MgO 9,32 -20,92%. 

f) Pacitan, Sentul dan Pancen; batugamping dolomitan 45,5 - 90,4%,

berumur Pliosen. Di Bukit Kaklak, Gresik endapan dolomit   terdapat

dalam formasi batu-gamping Pliosen, tebal + 35 m dan jcadangan

sekitar 70 juta m3. 

g) Propinsi Sulawesi Selatan; di Tonassa, dolomit berumur Miosen dan

merupakan lensa-lensa dalam batugamping.

h) Propinsi Papua; di Abe Pantai, sekitar Gunung Sejahiro, Gunung Mer

dan Tanah Hitam; kandungan MgO sebesar 10,7-21,8%,   dan

merupakan lensa-lensa dan kantong-kantong dalam batugamping.

B. Syarat Penjualan ( Mineral yang Komersial)

Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan

atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan

unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini

menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya, batugamping mengandung ± 10 %

MgCO3 disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 %

MgCO3 disebut dolomit

29. Kalsit

A. Keadaan Umum

Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan unsur

kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai

sistem kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan

transparan.Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai

pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan

Page 73: Mineral Non Logam Tugas 1

adanya substitusi ini ada perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe

(CO3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe (CO3)4

(subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn). 

Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs);

bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk

sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit

yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu,

dan hitam.

Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan batu-

gamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil penelitian baru

diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara

(sebagian kecil). Bentuk endapan dapat datar, bukit atau berupa lensa. Cadangan

yang diketahui merupakan klasifikasi cadangan tereka di daerah Indarung (10,1

juta ton), Sumatera Barat (10 juta ton) dan Begelan di Kabupaten Purwokerto (0,1

Juta ton).

30.Rijang

A. Keadaan Umum

Page 74: Mineral Non Logam Tugas 1

Rijang (SiO2) adalah batuan endapan silikat kriptokristalin dengan

permukaan yang licin (glassy). Rijang biasanya sering di sebut sebagai batu api

oleh orang awam. Rijang terbentuk di lautan dalam dan batuan ini sering di

gunakan sebagai batu permata karena memiliki warna yang biasanya cerah seperti

merah hati.

Rijang merupakan batuan sedimen yang di endapkan di laut dalam (zona

abyssal), yang berdasarkan kandungan fosil renik radiolaria (Wakita,dkk 1996)

menunjukan bahwa batuan ini berumur kapur atas, sedangkan batu gamping

merah adalah endapan plankton gampingan yang mungkin terkumpul pada

bagian-bagian meninggi.

Perlapisan rijang tersusun oleh sisa organisme penghasil silika seperti

diatom dan Radiolaria. Endapan tersebut dihasilkan dari hasil pemadatan dan

rekristalisasi dari lumpur silika organik yang terakumulasi pada lautan yang

dalam. Saat organisme tersebt mati cangkang mereka di endapkan perlahan di

dasar laut dalam yang kemudian mengalami akumulasi yang masih saling lepas.

Beberapa perlapisan rijang belum tentu berasal dari bahan organik, Bisa saja

berasal dari Prasipitasi silika yang berasal dari dapur magma yang sama pada

basaltik bawah laut (lava bantal) yang mengalami presipitasi bersama dengan

perlapisan rijang.

Lumpur tersebut bersama-sama terkumpul di bawah zona-zona

plangktonik radiolaria dan diatom saat hidup di permukaan air laut dengan suhu

yang hangat. Material-material tersebut diendapkan jauh dari busur daratan hingga

area dasar samudra, saat suplai sedimen terrigenius rendah, dan pada bagan

Page 75: Mineral Non Logam Tugas 1

terdalam dari dataran abissal terdapat batas ini dinamakan Carbonate

Compensation Depth (CCD), dimana akumulasi material-material carcareous

tidak dapat terbentuk.

Hal ini dikarenakan salah satu sifat air adalah air dingin akan mengikat

lebih banyak Co2 dibanding dengan air hangat. Di laut, terdapat satu batas yang

jelas dimana kandungan Co2 di bawah lebih tinggi. Dibawah batas tersebut,

kandungan Co2 sangat tinggi akibatnya organisme yang mengandung karbonat

akan larut di CCD sehingga tidak akan mengendapkarena tidak akan pernah ke

dasar laut. Carbonate Compensation Depth ini teletah sekitar kedalaman 2500

meter atau 2,5 kilometer di bawah permukaan laut. Diatas Carbonate

Compensation Depht, sekitar 2000 meter, terdapat suatu daerah yang di sebut

lysoclyne. Disini, sebagian karbonat sudah mulai larut sebagian. Beberapa

perlapisan rijang belum tentu berasal dari bahan organik. Bisa saja berasal dari

presipita silika yang berasal dari dapur magma pada basaltik bawah laut (lava

bantal) yang mengalami presipitasi bersamaan dengan perlapisan rijang

Secara umum dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil

perubahan kimiawi pada pembentukan batuan endapan erkompresi, pada proses

diagenesis. Ada teori yang mengatakan bahwa bahan serupa geliatin yang mengisi

rongga sedimen, misalnya lubang ayang di gali oleh mollusca, yang kemudian

akan berubah menjadi silikat. teori ini dapat menjelaskan bentuk kompleks yang

di temukan pada rijang.

Rijang banyak tersebar di indonesia, diantaranya Daerah istimewah aceh,

Jawa barat, Jawa tengah, Jawa timur, Kalimantan barat, Kalimantan selatan,

Sulawesi selatan dan Nusa tenggara timur.

B. Cara Penambangan

Metode penambangan yang digunakan biasanya adalah tambang terbuka

atau open pit,dikarenakan harga pasar rijang yang tidak begitu tinggi. Open pit

adalah bukaan yang di buat di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih

dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak di timbun kembali) selama engambilan

bijih masih berlangsung.

Page 76: Mineral Non Logam Tugas 1

Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di kedalaman,

diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup (waste rock) dalam jumlah yang

besar. Tujuan utama dari oprasi pertambangan adalah untuk menambang dengan

biyaya yang serendah mungkin sehingga mencapai keuntungan yang maksimal.

C. Pemanfaatan Rinjang

Batu rijang ini biasanya digunakan untuk indikator dalam laut (abyssal)

dan pada zaman batu, rrijang banyak di gunakan untuk membuat senjata dan

peralatan seperti pedang, mata anak panah,pisau,kapak, dan lain-lain. Tetapi yang

paling populer rijang digunakan untuk ornamen-ornamen dan batu permata.

31. Piropilit

A. Keadaan Umum

Pyrophyllite (Piropilit) adalah material dengan kandungan silika yang

tinggi dan memiliki ketersediaan cukup banyak (jutaan ton) dan berada pada

kawasan luas (ratusan hektar) di Indonesia.

Piropilit adalah paduan dari alumunium silikat, yang mempunyai rumus

kimia Al2O3.4SiO2H2O. Mineral yang termasuk piropilit adalah kianit, andalusit,

dan diaspor. Bentuk kristal piropilit adalah monoklin serta mempunyai sifat fisik

dan kimia yang mirip dengan talk.

Piropilit terbentuk umumnya berkaitan dengan formasi andesit tua yang

memiliki kontrol struktur dan intensitas ubahan hidrotermal yang kuat. Piropilit

terbentuk pada zone ubahan argilik lanjut (hipogen), seperti kaolin, namun

terbentuk pada temperatur tinggi dan pH asam.

Piropilit adalah paduan dari alumunium silikat, yang mempunyai rumus

kimia Al2O3.4SiO2H2O. Mineral yang termasuk piropilit adalah kianit, andalusit,

dan diaspor. Bentuk kristal piropilit adalah monoklin serta mempunyai sifat fisik

dan kimia yang mirip dengan talk. Piropilit terbentuk umumnya berkaitan dengan

formasi andesit tua yang memiliki kontrol struktur dan intensitas ubahan

hidrotermal yang kuat. Piropilit terbentuk pada zone ubahan argilik lanjut

(hipogen), seperti kaolin, namun terbentuk pada temperatur tinggi dan pH asam.

Page 77: Mineral Non Logam Tugas 1

Piropilit terdapat di beberapa tempat yang diakibatkan munculnya formasi

andesit tua, seperti di Pulau Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara

Barat, dan Pulau Sulawesi.

B. Pemanfaatan Piropilit

Kegunaan piropilit adalah untuk pakan ternak, industri kertas sebagai

pengganti talk, pengganti bahan beton, dan lain-lain.

Kegunaan bahan Pyrophyllite:

1. Mewujudkan beton ramah lingkungan (green concrete).

Hal ini disebabkan karena mengurangi penglepasan CO2 ke udara sebagai

salah satu penyebab rusaknya lapisan ozon. 

2. Meningkatkan kekuatan tekan beton.

Setelah dilakukan metode pengujian tekan terhadap benda uji laboratorium

dan analisis data dengan uji anova serta regresi sehingga dapat diketahui

hubungan antara penambahan pyrophyllite dan kekuatan beton yang

dihasilkan mencapai hingga 42 persen. 

3. Penghematan Semen.

Dengan meningkatnya kuat tekan beton terlihat pada indikasi penghematan

penggunaan semen.

4. Menurunkan biaya produksi beton.

Penggunaan pyrophyllite bisa menurunkan fc` target yang bisa berdampak

pada pengurangan penggunaan semen bahkan menurunkan biaya produksi

beton dan mengurangi emisi gas CO2.

5. sebagai bahan baku industri keramik dan porselin.

32. Kuarsit

A. Keadaan Umum

Kuarsit termasuk jenis batuan metamorfosa yang kaya akan mineral-

mineral kuarsa. Dapat terbentuk dari urat-urat kuarsa, batu pasir kuarsa atau batu

pasir yang tersemen oleh silica dan kemudian mengalami proses metamorfosa

akibat tekanan dan temperatur yang tinggi selama jangka waktu tertentu. Kuarsit

bersifat sangat keras, kompak, masif dan kristalin. Dapat juga mempunyai

Page 78: Mineral Non Logam Tugas 1

laminasi yang sangat halus sampai kasar dan bahkan dapat berukuran

kerikil. Warnanya bervariasi dari putih, kelabu, hijau, kemerahan sampai

kecoklatan atau campuran dari warna terang. Sifatnya transparan sampai opak.

Pecahnya tidak rata, konkoidal atau menyuban (splintery)

Kuarsit adalah batuan metamorf yang terbentuk nonfoliated oleh

metamorfosis dari batu pasir kuarsa murni. Panas intens dan tekanan dari

metamorfosis menyebabkan butir kuarsa untuk kompak dan menjadi erat

intergrown satu sama lain, sehingga kuarsit sangat keras dan padat. Kuarsit

biasanya putih atau abu-abu, tetapi dapat warna cahaya lain tergantung pada

kotoran di batu pasir tua. Ia memiliki kilau kaca, seperti yang diharapkan

mempertimbangkan dalam batu pasir kuarsa memiliki kilau vitreous atau kaca.

Ketika cuaca kuarsit dapat memiliki penampilan granular, tetapi permukaan yang

baru patah bahkan istirahat di permukaan karena melanggar melewati butir kuarsa

intergrown, menunjukkan penampilan granular pada permukaan yang baru saja

patah. Terbentuk oleh proses panas dan tekanan tinggi pada metamorfosis regional

dan metamorfosis kontak di endapan batu pasir, sehingga menjadi kuarsit. Kuarsit

sangat tahan terhadap pelapukan dan erosi.

33. Zircon

A. Keadaan Umum

Page 79: Mineral Non Logam Tugas 1

Zirkon adalah batu mineral dengan beberapa macam warna dengan rumus

kimia ZrSiO4 (zirkonium silikat) yang mempunyai kemampuan mendispersikan

cahaya sehingga kelihatan berkilauan yang hanya kalah dari kilauan intan.

Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium

silika (ZrO2.SiO2) dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini

dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Zirkon terbentuk sebagai

mineral ikutan ( Accessory mineral ) pada batuan terutama yang mengandung Na-

Feldspar seperti batuan beku asam ( granit dan syenit ) atau pada batuan

metamorf.

Secara ekonomis zirkon banyak dijumpai dalam bentuk butiran dan terdapat

pada sedimen sungai ataupun pantai yang secara umum zirkon terdapat secara

bersama-sama dan terkonsentrasi dalam mineral titanium, monazite, xenotim,

kasiferit, magnesit, pyrite, dan mineral sulfide lainnya.

Zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur

lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening

hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap,

sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai

logam, belahan sempurna – tidak beraturan, kekerasan 6,5 – 7,5, berat jenis 4,6 –

5,8, indeks refraksi 1,92 – 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000C.

Batu yang tergolong dalam batu zirkon akan berubah-ubah warnanya jika

dipanaskan. Batu zirkon yang berwarna biru pucat dinamakan starlites dan yang

berwarna merah kecoklatan disebut hyacinth. Adapun karakteristik fisik mineral

zirkon, yaitu:

1.       Berwarna warna coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan tidak berwarna.

2.       Berkilap tidak fleksible.

3.       Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.

4.       Bersudut empat sistem hablur; 4/m 2/m 2/m Crystal Habits: dipyramidal dan

seperti prisma/aneka warna.

5.       Perpecahan tak jelas di dua arah, seperti prisma/aneka warna.

6.       Belahan Hardness yang tidak seimbang adalah 7.5

7.       Specific Gravity adalah 4.6-4.7 Associated Mineral Streak yang putih albite,

biotit, akik merah tua, xenotime dan monazite.

Page 80: Mineral Non Logam Tugas 1

8.       Karakteristik yang lain adalah kadang-kadang kristal berpijar dan yang lebih

gelap mungkin (adalah) radioaktif dalam kaitan takmurnian dari unsur-unsur

bumi yang jarang. Indeks biasnya adalah 1.92 – 2.

B. Cara Penambangan

Berdasarkan tipe endapan zircon yang merupakan endapan alluvial,

penambangan dilakukan dengan menggunakan kapal keruk, bulldozer, dragline,

dan peralatan lainnya yang biasanya digunakan untuk menambang bijih alluvial.

Di Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Karimun Kundur, zircon ditambang

bersama-sama dengan kasiterit. Penambangan dilakukan oleh PT. Timah dengan

cara:

a. Tambang semprot (konvensional dan tambang besar)

Sesuai dengan namanya, penggalian endapan pada tambang semprot

dilakukan dengan menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi dengan

menggunakan alat penyemprot yang dinamakan monitor atau water jet atau giant.

Kekuatan tekanan disesuaikan dengan jenis material yang digali. Tekanan ini bisa

sampai 10 atm. Syarat utama pemakaian cara penambangan dengan tambang

semprot adalah harus tersedia banyak air, baik untuk penggaliannya maupun

untuk pengolahannya.

b. Kapal keruk (tambang mekasnis)

Cara penambangan ini digunakan bila endapan terletak di bawah permukaan

air, misalnya di lepas pantai, sungai, danau, atau lembah yang tersedia banyak.

Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu :

a. Sistem tangga, yaitu pengerukannya dengan membuat atau

membentuktangga atau jenjang.

b. Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga sampai

pada kedalaman tertentu, kemudian maju secara bertahap tanpa

membentuk tangga.

c. Sistem kombinasi, yaitu gabungan dari kedua sistem di atas.

Page 81: Mineral Non Logam Tugas 1

C. Syarat Penjualan (Mineral yang Komersial)

Pada umumnya zircon mengadung unsur besi, kalsium, sodium, mangan,

dan unsur lainnya yang membuat zircon dapat membiaskan cahaya menyerupai

intan. Zircon merupakan sumber dari oksida zirkonium (ZrO 2), salah satu bahan

yang paling tahan api. Sehingga sangat baik digunakan sebagai pelapis tungku

peleburan baja.

D. Cara Pengolahan

Setelah ditambang, mineral utama misalnya kasiterit dan emas yang

mengandung zircon kemudian diolah untuk dipisahkan. Pengolahan zircon

termasuk sangat kompleks karena selain memisahkannya dari mineral

pengganggu (gangue minerals), tetapi juga dipisahkan dari mineral-mineral berat

lainnya. Pengolahan zircon yang merupakan mineral accesoris kasiterit dan

mineral berat lainnya dilakukan oleh PT. Timah dalam dua tahap, yaitu:

a. Pegolahan di tambang

Pengolahan disini dilakukan dengan menggunakan sluice box dan jig.

Tujuan pengolahan tersebut adalah untuk menghasilkan konsentrat kasiterit

beserta mineral ikutannya, termasuk zircon.

b. Pengolahan di pusat pencucian timah

Pengolahan dilakukan terhadap konsentrat tambang. Perlatan yang

digunakan terdiri atas alat pemisahan gravitasi (meja goyang, classifier, jig),

pemisahan listrik (high tension separator) dan pemisahan magnet (rapid magnetic

separator). produk pengolahan adalah kasiterit, ilmenit, monazite, dan zircon.

Pasir zircon yang berasal dari hasil samping pertambangan emas dan timah

memiliki kadar zircon rendah (marginal) anatar 30-45% sehingga perlu dilakukan

peningkatan akadar dengan cara konsentrasi gravitasi berdasarkan perbedaan berat

jenis dengan perkiraan criteria konsentrasi. Perangkat yang sering digunakan pada

proses ini antara lain shaking table, jig, panning, sluice box, humprey spiral, atau

hydrocyclone.

E. Pemanfaatan dan Penggunaan

Penggunaan zirkon sangat bervariasi  dan berguna sebagai mineral pada

industri logam dan non logam antara lain :

Page 82: Mineral Non Logam Tugas 1

a.     Tepung Zirkon

Pada industri keramik berfungsi sebagai glaser opak ( opacifier glazes )

sebesar 13 %, karena zirkon memiliki indeks refraksi yang cukup tinggi, sehingga

dapat menghasilkan keramik putih dan keramik warna yang bermutu tinggi.

Sebagai frits-enamel yang berfungsi untuk melapisi logam baja atau besi tuang

sehingga tahan terhadap gesekan dan anti korosif.

Pada industri gelas senyawa zirkon berfungsi sebagai fused-zirkon yang

dapat menghasilkan gelas dengan komposisi khusus seperti gelas fiber, gelas

Televisi warna dan lain-lain.

b.     Foundri ( Pasir Cetak )

Pada industri cetakan zirkon berfungsi sebagai penghantar panas yang baik,

tidak reaktif terhadap logam lain, permukaan bersih dan berbentuk bulat sehingga

membutuhkan bahan lebih sedikit jika digunakan sebagai binder. Meskipun terjadi

peningkatan panas zirkon masih tetap stabil, dimana tingkat keasamannya ( PH )

zirkon adalah netral

c.     Abrasif

Senyawa zirkon dapat juga berfungsi sebagai material abrasif yaitu alumina-

zirconia. Zirkon ini banyak dipergunakan pada industri logam seperti steel-billet,

automotif sebagai bit pada mesin pemotong atau bola penggerus. Pasir zirkon juga

dapat berfungsi sebagai pengganti sand-blast untuk menggantikan pasir kuarsa

dan silika

d.     Kimia Zirconium

Pada industri kimia senyawa ini berfungsi sebagai bahan untuk zirconium

sulfat ( H2ZrO2 (SO4)2 3H2O ) yang dapat menghasilkan turunan dari senyawa

zirconium yang memiliki berbagai manfaat dan kegunaan seperti pada industri

tekstil, pemurnian logam Al dan Mg serta moderator neutron.

e.     Logam Paduan ( Alloy )

Logam zirconium dengan kemurniannya yang mendekati 100% dapat

diperoleh melalui cara reduksi zirconium-tertrachlorida dengan sodium yang

berwarna abu-abu dan bersifat lunak, secara umum logam zircon dapat

dipergunakan pada :

1.      Labaratorium Analistis.

Page 83: Mineral Non Logam Tugas 1

2.      Pipa Keluaran Gas.

3.      Detonator bahan peledak.

4.      Foil pada lampu sorot dan lampu blitz kamera.

5.      Tabung penukar panas.

Logam paduan zirkon yang diproduksi berbentuk sebagai sponge palte cold

rolled dan powder. Istilah untuk paduan atau alloy daripada zirkon adalah

zircolay-2 dan zircolay-4 yang didalamya terdapat beberapa unsur logam lanilla

seperti timah, besi dan lain-lain.

f. Zirkon sebagai Batu Mulia ( Gemstone)

Zirkon yang mempunyai variasi warna dapat digunakan sebagai batu mulia,

seperti :

- Putih bening ( Matara diamond)

- Jacinth atau hyacinth yang berwarna orange, merah, atau coklat.

- Jargon atau jaargon (kuning ataupun hijau)

- Starlite (berwarna biru sebagai hasil dari pemanasan zirkon yang

berwarna merah kecoklatan)

g. Refraktori

Zirkon dapat dibuat menjadi bata tahan api yang digunakan untuk melapisi

tungku peleburan baja dan gelas. Zirkon yang digunakan ada dua jenis, yaitu AZS

refraktori dan zirkonia-mullit. Pemakaian kedua bahan ini sebagai refraktori

karena secara kimia mempunyai sifat netral serta ketahanan terhadap panas

mendadak yang sangat baik. Zirkonia-mullit digunakan dalam bentuk batangan

dan nodul yang disusun secara beraturan. Pemakaian zircon secara langsung untuk

refraktori pada umumnya digunakan sebagai ladle brick. Refraktori ini dapat

digunakan pada suhu hingga 3600 derajat Fahrenheit. 

h. Sebagai Obat Penyembuhan

Zircon dipercaya sangat baik untuk kesehatan, khususnya dalam mengobati

alergi kulit, masalah paru-paru, dan meredam sakit encok. Zircon dapat

meningkatkan aktivitas hati, limpa dan pancreas. Zircon juga dipercaya dapat

membuat hati pemiliknya tenang.

Page 84: Mineral Non Logam Tugas 1

F. Pemasaran dan Keterdapatan

Penghasil Zircon terbesar berada di Thailand, Srilanka dan Kamboja.

Tetapi Zircon juga dapat ditemukan di Myanmar, Vietnam, Tanzania, Perancis

dan Australia. Sedangkan Bangkok merupakan pusat pengasahan dan pemasaran

Zircon terbesar di dunia.

Untuk di Indonesia sendiri, potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan,

Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini

mengikuti penyebaran kasiterit, yang dikenal dengan nama tin belt.

34. Wollastonit

A. Keadaan Umum

Wollastonit adalah mineral kalsium inosilikat (CaSiO3) yang dapat

mengandung sejumlah kecil besi, magnesium, dan mangan sebagai pengganti

kalsium. Wollastonit ini biasanya berwarna putih. Wollastonit terbentuk ketika

batu gamping yang tidak murni dikenai suhu dan tekanan yang tinggi, kadang-

kadang ditambah dengan adanya cairan silica-bearing seperti dalam skarn atau

batuan metamorf kontak. Mineral ikutan yang terbentuk termasuk garnet,

vesuvianit, diopsid, tremolit, epidot, plagioklas feldspar, piroksen dan kalsit.

Wollastonit dinamakan berdasarkan nama seorang kimiawan Inggris dan

mineralogi William Hyde Wollaston (1766-1828).

Beberapa sifat yang membuat wollastonit sangat berguna adalah kecerahan

dan keputihannya yang tinggi , kelembaban dan penyerapan minyak yang rendah,

serta konten volatil yang rendah. Dalam CaSiO3 murni, masing-masing

komponen mineral berat: 48,3% CaO dan 51,7% dari SiO2. Dalam beberapa

Page 85: Mineral Non Logam Tugas 1

kasus, sejumlah kecil besi (Fe), dan mangan (Mn), dan jumlah yang lebih kecil

dari magnesium (Mg) pengganti kalsium (Ca) dalam formula mineral (misalnya,

Rhodonite).

B. Cara Penambangan

Wollastonit ditambang dengan menerapkan metode penambangan open pit,

yakni metode penambangan terbuka yang diterapkan untuk penambangan bijih

(ore).

C. Syarat Penjualan

Wollastonit sebenarnya tidak memiliki cirri eksotis yang membuat kolektor

menginginkannya, namun Wollastonite memiliki sift tahan panas atau api

dikarenakan Wollastonite mengandung kalsit dan silica.

D. Cara Pengolahan

Wollastonite dan diopside memiliki struktur kristal yang sama, untuk itu

pemisahannya dapat dilakukan dengan metode flotasi. Dodesil asam amina

klorida sebagai kolektor dan inhibitornya asam tanat sangat efektif membuat

wollastonite mengambang.

E. Pemanfaatan dan Penggunaan

Adapun pemanfaatan dari Wollastonite antara lain:

a. Wollastonite digunakan di banyak industri, terutama oleh pabrik genteng

yang telah dimasukkan ke dalam pembuatan keramik untuk meningkatkan

banyak aspek, dan ini adalah karena sifat peremaja yang bebas dari

konstituen yang mudah menguap, keputihan, dan bentuk partikel acicular

b. Dalam pembuatan keramik, wollastonite dapat mengurangi krasing, retak,

dan cacat glasir.

c. Dalam aplikasi metalurgi, wollastonite berfungsi sebagai fluks untuk

pengelasan, sumber kalsium oksida, kondisioner terak, dan untuk

melindungi permukaan logam cair selama pengecoran kontinyu baja

Page 86: Mineral Non Logam Tugas 1

d. Sebagai aditif dalam cat, itu meningkatkan daya tahan film cat, bertindak

sebagai pH penyangga, meningkatkan ketahanan terhadap pelapukan,

mengurangi gloss, mengurangi konsumsi pigmen, dan bertindak sebagai

flatting dan menangguhkan agen.

e. Dalam plastik, wollastonite meningkatkan daya tarik dan kekuatan lentur ,

mengurangi konsumsi resin, dan meningkatkan stabilitas termal dan dimensi

pada suhu yang tinggi. perawatan permukaan digunakan untuk

meningkatkan adhesi antara wollastonite dan polimer untuk yang

ditambahkan

F. Pemasaran dan Keterdapatan

Pada tahun 2010, produsen utama Wollastonite adalah Cina (300.000 ton),

India (120.000 t), Amerika Serikat (67.000 t), Meksiko (30.000 t) dan Finlandia

(16.000). Finlandia telah lama menjadi pemasok utama Eropa dari wollastonite,

namun pada tahun 2003 ia bergabung dengan Spanyol dengan volume produksi

yang sebanding. Di Amerika Serikat, wollastonite ditambang di Willsborn, New

York dan Gouverneur, New York, telah ditambang secara komersial di North

Western Meksiko . Sebaran Wollastonit Cina AS Finlandia India Meksiko120.000

ton 300.000 Ton 67.000 Ton 30.000 Ton 16.000 Ton

Perkiraan produksi dunia bijih wollastonite mentah di kisaran 530.000

menjadi 550.000 ton pada tahun 2010. Cadangan Dunia wollastonite diperkirakan

melebihi 90 juta ton, dengan cadangan kemungkinan sekitar 270 juta ton. Namun,

banyak deposito besar belum disurvei belum. Amerika Serikat adalah yang kedua

produsen terbesar wollastonite setelah Republik Rakyat Cina.

Untuk di Indonesia sendiri, Wollastonite banyak tersebar di Sumatera

bagian Brat.

35. Tawas

A. Keadaan Umum Tawas

Tawas (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal

dan bersifat isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan

kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu. Alum

Page 87: Mineral Non Logam Tugas 1

merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua

jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal

dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Alum

kalium merupakan jenis alum yang paling penting.

Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai

bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat

keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam.

Alum kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium

dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi

terlarut dalam air.

B. Cara Penambangan

Tawas diperoleh dari logam Aluminium yang ditambang dengan metode

tambang terbuka dengan peralatan sederhana.

C. Syarat Penjualan

Agar dapat digunakan sebagaimana fungsinya, maka tawas harus

mengandung unsure belerang sebagai bahan baku asam sulfat.

D. Cara Pengolahan

Untuk mendapatkan tawas, maka sulfur trioksida yang dihasilkan harus

didinginkan dan dilarutkan dalam larutan asam sulfat 98% yang kemudian

diencerkan dengan air.

E. Pemanfaatan dan Penggunaan

Page 88: Mineral Non Logam Tugas 1

Tawas dapat digunakan sebagai penjernih air seperti sedimentasi (water treatment) karena tawas yang dilarutkan dalam air mampu mengikat kotoran-kotoran dan mengendapkan kotoran dalam air sehingga menjadikan air menjadi jernih. Selain digunakan sebagai penjernih air, tawas juga dapat digunakan sebagai zat aditif untuk antiperspirant (deodorant). Tawas juga merupakan komponen dari foamite yang digunakan

dalam alat pemadam kebakaran. Larutan yang mengandung tawas digunakan pada

berbagai benda seperti kayu, kain, dan kertas untuk meningkatkan ketahanannya

terhadap api.

F. Pemasaran dan Keterdapatan

Bahan baku dalam pembuatan tawas, yakni belerang dapat dijumpaid beberapa

provinsi di Indonesia, diantaranya di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, jawa

Tengah, Jawa Timur, Sulaweisi Utara, Maluku, dll.

36. Batu Kuarsa

A. Keadaan Umum Batu Kuarsa

Batu kuarsa adalah batu kristal mineral yang terbuat dari silicon dioxide

(ketika silicon dan oxygen menyatu) dan merupakan mineral kedua (setelah

feldspar) yang paling banyak dan yang paling umum ditemukan di kerak kontinen

bumi (mencakup 12% dari keseluruhan). Mineral ini memiliki struktur kristal

heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2),

Page 89: Mineral Non Logam Tugas 1

dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa

adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.

B. Cara Penambangan

Batu kuarsa ditambang dengan metode penambangan terbuka. Setelah

ditambang, dicuci, dan dispesifikasi dengan menggunakan saringan menurut besar

atau kecilnya ukuran butiran.

C. Syarat Penjualan

Batuan kuarsa harus mempunyai kandungan silica yang cukup besar dan

kandungan pengotor yang sedikit agar dapat dimanfaatkan

D. Cara Pengolahan

Proses pengolahan batu kuarsa tergantung pada kegunaan serta persyaratan

yang dibutuhkan baik sebagai bahan baku maupun untuk langsung digunkan.

Untuk memperoleh spesifikasi yang dibutuhkan dilakukan upaya pencucian untuk

menghilangkan senyawa pengotor. Untuk mendapatkan ukuran yang halus

diperlukan penggilingan, misalnya untuk industry gelas.

E. Pemanfaatan dan Penggunaan

Kuarsa digunakan dalam aplikasi elektronik karena sifat fisiknya. Kuarsa

adalah salah satu dari beberapa mineral yang piezoelektrik, yang berarti bahwa

ketika tekanan diterapkan pada kuarsa, muatan listrik positif dibuat disalah satu

ujung kristal dan muatan listrik negatif pada lainnya. Hal ini juga sangat

piroelektrik yang berarti bahwa perubahan suhu dapat menyebabkan

pengembangan muatan positif dan negatif dalam kristal. Sifat fisik tersebut

membuat kuarsa menjadi berharga dalam aplikasi elektronik. Kuarsa digunakan

karena transparan, tangguh, dan tidak berubah komposisi kimia. Karena sifat

piezoelektrik yang kuarsa digunakan untuk pengukur tekanan, osilator, resonator,

dan stabilisator gelombang; karena kemampuannya untuk memutar bidang

polarisasi cahaya dan transparansi dalam sinar ultraviolet ini digunakan dalam

panas sinar lampu, prisma, dan lensa spectrographic.

Page 90: Mineral Non Logam Tugas 1

Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

Dari segi lainnya, batu kuarsa dinilai memiliki beberapa manfaat atau

kegunaan, diantaranya adalah dipercaya menjadi jimat, bisa menyimpan informasi

yang bisa diakses dengan memegang kartu tersebut. Batu ini juga dipercaya bisa

menyembuhkan penyakit dan menumbuhkan keharmonisan serta keselarasan

rumah tangga. Selain itu batu kuarsa juga dikatakan memiliki koneksi atau

hubungan antara dimensi fisik manusia dan dimensi pikiran manusia.

F. Pemasaran dan Keterdapatan

Kuarsa ditemukan di banyak negara pada berbagai lingkungan geologi.

Produsen utama kristal kuarsa alami adalah Amerika Serikat (terutama Arkansas)

dan Brasil. Alam kuarsa jarang digunakan seperti yang ditemukan di alam

(terutama dalam aplikasi listrik), kecuali sebagai batu permata. Sumber utama

untuk kristal kuarsa untuk industri adalah Kanada, Brasil, Jerman, Afrika Selatan,

Venezuela dan Madagaskar.

Penyebaran kuarsa di Indonesia tersebar diberbagai daerah seperti terlihat

pada Tabel dibawah ini.

Tabel  Penyebaran kuarsaProvinsi LokasiBangka Belitung Lepar Pongok, Gantung, Tanjung PandanKepulauan Riau Karimun, Natuna, LinggaLampung Desa Margosari, Desa Panggungrejo, Desa

Sukamulya                               

37. Perlit

Page 91: Mineral Non Logam Tugas 1

A. Keadaan Umum Perlit

Perlite merupakan batuan vulkanik yang sebagian besar tersusun atas silika

glass (SiO2) tanpa adanya struktur kristal. Perlite merupakan produk dari proses

pendinginan cepat dari magma berkomposisi riolit membentuk tipe batuan riolit

glass yang amorf atau tanpa Kristal.

B. Cara Penambangan

Perlite ditambang menggunakan metode tambang terbuka seperti ripping

atau peledakan, atau keduanya. Jika perlite yang lembut dan rapuh, terbreksikan,

atau secara luas jointed, ripping digunakan dengan penghematan biaya yang

signifikan. Peledakan diperlukan di mana perlit tidak dapat langsung rusak

menggunakan rippers, tapi perawatan harus dilakukan untuk mencapai

fragmentasi tanpa produksi denda berlebihan atau materi besar. Setelah rusak dan

kadang-kadang hancur, perlite dimuat di truk atau ban berjalan dengan front-end

loader, excavator, atau pencakar untuk transportasi ke pabrik pengolahan.

pertambangan selektif digunakan untuk meminimalkan riolit terkait atau obsidian.

Jika tekstur perlite bervariasi, sering dicampur untuk menghasilkan karakteristik

penggilingan konsisten dan untuk memenuhi spesifikasi pasar.

C. Pemanfaatan dan Penggunaan

jumlah kecil dari perlit digunakan dalam pengecoran, isolasi kriogenik, dan di

keramik sebagai aditif tanah liat. Hal ini juga digunakan oleh industri bahan

peledak. Karena stabilitas termal dan mekanik, tidak ada toksisitas, dan resistensi

yang tinggi terhadap serangan mikroba dan pelarut organik, perlite banyak

digunakan dalam aplikasi bioteknologi. Perlite ditemukan menjadi dukungan yang

sangat baik untuk imobilisasi biocatalysts seperti enzim untuk bioremediasi dan

penginderaan aplikasi.

D. Pemasaran dan Keterdapatan

Amerika Serikat adalah salah satu produsen terbesar di dunia dan konsumen

dari perlit kasar dan diperluas perlite. Sejumlah negara barat termasuk Utah dan

Page 92: Mineral Non Logam Tugas 1

Oregon menghasilkan perlite, dengan New Mexico menjadi negara perlite-

memproduksi paling penting. Negara-negara lain yang menghasilkan sejumlah

besar perlit kasar dan diperluas mencakup China, Yunani, Italia, Filipina, Meksiko

dan Turki.

38. Garam Batu

A. Keadaan Umum Garam Batu

Tambang garam adalah usaha pertambangan ekstraksi garam batu atau

halite dari deposit. Berbeda dengan garam yang dipanen dari laut, garam ini

ditambang selayaknya bahan tambang bebatuan. Tambang garam terdapat di area

dimana pernah terdapat badan air yang kemudian mongering.

B. Cara Penambangan

Penambangan garam batu yang terdapat pada kedalaman 500-1200 kaki di bawah

tanah dapat dilakukan secara tambang dalam, sedangkan pengambilan garam batu

dilakukan dengan member kemudian meledakkannya dengan dinamit berkekuatan

rendah. Selain dilakukan dengan pemboran dan peledakan, garam batu juga bias

diambil dengan cara melarutkan garam lalu dipompa ke permukaan.

C. Syarat Penjualan

Garam biasa (NaCl) sangat mudah larut dan beberapa bercampur dengan

kalsium klorida, kalsium sulfat, sulfat, magnesium bromide,dan magnesium

sulfat.

D. Cara Pengolahan

Bongkahan garam batu ditumbuk (crushing) dengan tooth rolls dan disaring

menurut ukuran yang diinginkan (dengan revolving, inclinedimpact, vibrating

screens) kemudian dibungkus. Bila garam tidak murni, maka pemurnian dpat

dilakukan dengan cara memansakan garam tersebut hingga 300 derajat

Fahrenheit. Pada temperature tersebut kotoran (sodium sulfat) akan menguap.

E. Pemanfaatan dan Penggunaan

Page 93: Mineral Non Logam Tugas 1

a. dipergunakan sebagai garam dapur, dalam industry gula, dan industry bahan

makanan

b. digunakan untyk membuat bahan-bahan kimia berat, misalnya alkali-soda,

sebagai sumber klorim, soda ash, kaustik soda, natrium sulfat, dll.

c. digunakan dalam industry kulit, bahan perekat, tekstil, sabun, minyak nabati

dan hewani, gelas, dan keramik.

d. digunakan sebagai pembungkus es, sebagai zeolit dalam regenerator

e. untuk menstabilkan dan mengendapkan debu-debu jalan

f. sebagai fluks dalam metalurgi untu membuat persenyawaan klor dari logam-

logam.

39. Clay

A. Keadaan Umum Clay

Lempung atau clay merupakan material yang terdiri dari mineral kaya

alumina, silica, dan air. Mineral lempung meliputi kaolin, haloisit, illit,

vermikulit, bentonit, dll. Sumber utama dari mineral lempung adalah pelapukan

kimiawi dari batu yang mengandung feldspar ortoklas, feldspar plagioklas, dan

mika.

B. Cara Penambangan

Untuk penambangan clay digunakan proses ripping karena clay sangat luna.

Material dipungut dengan menggunakan excavator kemudian diangkut dengan

dumptruck menuju stockpile atau langsung menuju tempat crusher. Jika lokasi

tambang jauh dari pabrik maka digunakan belt conveyor sebagai alat transportnya

tentunya setelah material di crusher.

C. Syarat Penjualan

Clay tersusun terutama oleh mineral kaolinit. Kaolin berasal dari proses

pelapukan pada permukaan bumi atau hasil larutan hydrothermal. Sifat yang

utama dari clay adalah keplastisitasannya.

D. Cara Pengolahan

Page 94: Mineral Non Logam Tugas 1

Di tempat penambangan clay diadakan pemilihan antara yang baik dan yang

kurang baik. Yang dianggap baik dapat langsung diolah dan yang kurang baik

dapat dicampur higga sesuai. Kotoran yang ada harus dibuang, baik itu mineral

asing,ataupun sisa tumbuhan atau bahan organic. Bahan ini kemudian ditambah

airdicampur atau dilumatkan sehingga tampak plastis dan merata lalu ditimbun

berbentuk kerucut. Dalam bentuk yang demikian air yang berlebih akan mengalir.

Bahan ini siap dicetak dan selanjutnya dikeringkan di udara bebas sebelum

dimasukkan ke dapue pembakaran.

E. Pemanfaatan dan Penggunaan

a. Dalam industry kertas, clay berfungsi sebagai pengisi dan pelapis

b. Pada industry keramik, clay merupakan bahan baku utama sebagai bodi dari

keramik dan juga untuk membuat white ware

c. Dalam industry refractory, clay berfungsi sebagai perekat untuk bata tahan api

yang mempunyai kekuatan tinggi

F. Pasaran dan Keterdapatannya

Produsen clay dunia adalah Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, Inggris,

Kanada, dll. Amerika Serikat mengekspor hamper setengah dari seluruh produksi

di dunia.

Penyebaran clay di Indonesia meliputi daerah yang sangat luas, seperti

Bangka Belitung, Riau, Lampung, Sumut, Sumsel, Aceh, Banten, Papua,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dll.

40. Batu Gamping Untuk Semen

A. Keadaan Umum Batu Gamping

Page 95: Mineral Non Logam Tugas 1

Batu gamping (batu kapur) merupakan salah satu bahan galian industri. Batu

kapur atau limestone, adalah sedimen yang banyak mengandung organisme laut

yang telah mati yang berubah menjadi kalsium karbonat. Sumber utama dari

calcite ini adalah organisme laut. Secara kimia, batugamping terdiri atas Kalsium

karbonat (CaCO3). Di alam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium.

Kadar magnesium yang tinggi mengubah batugamping dolomitan dengan

komposisi kimia CaCO3MgCO3.

Adapun sifat dari batugamping adalah sebagai berikut :

a. Warna                      : Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan

b. Kilap                        : Kaca, dan tanah

c. Goresan                   : Putih sampai putih keabuan

d. Bidang belahan        : Tidak teratur

e. Pecahan                   : Uneven

f. Kekerasan                : 2,7 – 3,4 skala mohs

g. Berat Jenis               : 2,387 Ton/m3

h. Tenacity                   : Keras, Kompak, sebagian berongga

B. Cara Penambangan

Dalam skala industri , penambangan batu gamping Indonesia dilakukan

dengan cara tambang terbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri

dari tanah liat, pasir, dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat dengan

menggunakan bulldozer atau power scraper. Kemudian dilakukan pemboran dan

peledakan sampai di dapat ukuran bongkah yang sesuai. Untuk bongkah yang

terlalu besar perlu di bor dan diledak-ulang (secondary blasting).  Pengambilan

Page 96: Mineral Non Logam Tugas 1

bongkah batu gamping biasanya dilakukan dengan wheel loader, lalu dimuat ke

alat transportasi (dump truck, belt conveyor, lori dan lain-lain).

C. Syarat Penjualan

Batu gamping yang akan diolah menjadi semen harus dicampur dengan zat

additive lain agar memiliki komposisi yang sesuai agar semen yang dihasilkan

tidak terlalu lama kering.

D. Cara Pengolahan

Secara umum proses pengolahan batu gamping menjadi semen terdiri atas:

1. Raw material preparation

a. mining

yaitu tahapan penyiapan bahan baku semen, yakni batu gamping dan clay

b. crushing

yakni proses penghancuran material awal dengan alat crusher

c. preblending

yakni pencampuran material untuk mrnghomogenkan material sehingga

didapatkan kualitas material yang sesuai dengan bagian quality control

d. raw material grinding

yakni tahap penggilingan pertamamenggunakan alat raw mill

e. raw mill blending

raw mill masuk ke silo untuk menjalani proses selanjutnya yaitu

pencampuran. Produk dari pencampuran ini akan menjadi klin feed

f. burning atau clinkerization

di tahap ini raw meal akan mengalami kalsinasi di kalsiner dan clinkerisasi

di klin.

g. cement atau finish grinding

pada tahap ini clinker akan digiling bersama bahan additive lain untuk

menjadi semen.bahan additive itu adalah gypsum yang berfungsi menjaga

agar waktu pengerasan semen saat dicampur air tdiak terlalu cepat. Bahan

lain yang ditambahkan antara lain limestone, flyash, trass, dan pozzolan.

h. packing dan dispatch

Page 97: Mineral Non Logam Tugas 1

semen di pak dan siap dijual dalam bentu curah maupun dalam bag

E. Pemanfaatan dan Kegunaanya

Adapun pemanfaatan dari batu gamping diantaranya adalah :

a. Bahan bangunan

Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk

plester, adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.

Biasanya dipakai Bahan Galian Gamping yg keras dan pejal berhablur halus dan

mempunyai daya tekan 800-2500 kg/cm2.

b. Bahan penstabilan jalan raya

Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk

rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas,

mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya

c. Sebagai pembasmi hama

Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau

sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.

d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian

Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak

banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat

panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan

sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan

sebagainya.

e. Penjernihan air

Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan

bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses

kapur soda.

f. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman

Tanah

Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai

bahan pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH

tanah yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.

Page 98: Mineral Non Logam Tugas 1

g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi agregat

kelas B

Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping keprus

sebagai bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.

h. Batugamping sebagai bahan baku semen

Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan

eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan

terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita

kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.