eksplorasi mineral logam daerah tijalikeuh

13
EKSPLORASI MINERAL LOGAM DAERAH TIJALIKEUH Nama : Marthyn Hapyosel NIM : 111.130.049 Plug : 8 Data dan peta yang disediakan. 1. Peta topografi daerah Tijalikeuh (dalam format .shp). 2. Peta geologi daerah Tijalikeuh (dalam format .jpg dan .pdf). 3. Data Logbook yang berisi koordinat lokasi pengamatan dan pengambilan conto untuk uji geokimia (dalam format .xls) SINOPSIS Seorang mahasiswa Pascasarjana, Dadang Konelo, melakukan kegiatan eksplorasi di daerah Tiseureuleu dan sekitarnya, kecamatan Tijalikeuh, kabupaten Tikosewad, Propinsi Tipalitek. Dadang telah melakukan kegiatan eksplorasi sistematis melalui pemetaan geologi permukaan (surface mapping), serta pengambilan conto batuan untuk geokimia (rock sampling). Wilayah eksplorasi memiliki ketinggian 50 mpdl – 350 mdpl. Daerah ini merupak an dataran rendah, bagian dari Cekungan Cikudapateuh. Iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi. Suhu pada daerah ini berkisar dari 27 o C – 29 o C. GEOLOGI REGIONAL Secara lokal daerah Tiseureuleu dan sekitarnya disusun oleh paling tidak 4 unit satuan batuan yang terdiri dari :

Upload: askar-franco

Post on 29-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

EM

TRANSCRIPT

Page 1: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

EKSPLORASI MINERAL LOGAM DAERAH TIJALIKEUH

Nama : Marthyn Hapyosel NIM : 111.130.049Plug : 8

Data dan peta yang disediakan.

1. Peta topografi daerah Tijalikeuh (dalam format .shp).

2. Peta geologi daerah Tijalikeuh (dalam format .jpg dan .pdf).

3. Data Logbook yang berisi koordinat lokasi pengamatan dan pengambilan conto untuk

uji geokimia (dalam format .xls)

SINOPSIS

Seorang mahasiswa Pascasarjana, Dadang Konelo, melakukan kegiatan eksplorasi

di daerah Tiseureuleu dan sekitarnya, kecamatan Tijalikeuh, kabupaten Tikosewad,

Propinsi Tipalitek. Dadang telah melakukan kegiatan eksplorasi sistematis melalui

pemetaan geologi permukaan (surface mapping), serta pengambilan conto batuan untuk

geokimia (rock sampling).

Wilayah eksplorasi memiliki ketinggian 50 mpdl – 350 mdpl. Daerah ini

merupak an dataran rendah, bagian dari Cekungan Cikudapateuh. Iklim tropis dengan curah

hujan yang cukup tinggi. Suhu pada daerah ini berkisar dari 27o C – 29o C.

GEOLOGI REGIONAL

Secara lokal daerah Tiseureuleu dan sekitarnya disusun oleh paling tidak 4 unit satuan

batuan yang terdiri dari :

1. Satuan endapan Aluvial, berumur kuarter, merupakan satuan yang tersusun dari

material sedimen yang terdiri dari andesit, basalt, tuf, breksi, dan batupasir. Pada

material lepas tersebut dijumpai juga beberapa float berupa andesit dan tuf yang

teralterasi berwarna putih dan hijau. Satuan ini diendapkan secara tidak selaras diatas

satuan batupasir Karbonatan.

2. Satuan batupasir Karbonatan, berumur pliosen awal. Merupakan satuan yang terdiri

dari batupasir dengan material penyusunnya berupa material karbonat. Satuan ini

diendapkan selaras diatas satuan batupasir Vulkanik.

Page 2: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

3. Satuan batupasir Vulkanik, berumur miosen tengah – pliosen awal. Merupakan

satuan yang terdiri dari batupasir vulkanik, perselingan dengan tuf gelas.

Diindikasikan satuan ini merupakan produk vulkanisme. Pada satuan ini

dijumpai alterasi hidrotermal pada beberapa lokasi pengamatan. Satuan ini

diendapkan selaras diatas satuan breksi Vulkanik.

Page 3: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

4. Satuan breksi Vulkanik, berumur miosen awal. Merupakan satuan yang terdiri dari

breksi vulkanik dengan fragmen andesit, basalt, dan tuf. Dijumpai juga perselingan

dan sisipan dengan batupasir vulkanik. dijumpai alterasi hidrotermal pada satuan ini.

Selain itu dijumpai juga beberapa sesar pada daerah Tiseureuleu, yaitu sesar mendatar

kanan dengan arah tenggara – barat laut, sesar naik dengan arah timur – barat, serta sesar

normal dengan arah barat daya – timur laut (cenderung NNE – SSW).

R O C K S A MPL IN G

Rock sampling dilakukan untuk menentukan zona prospek yang ada di daerah

Tiseureule u. Rock sampling dilakukan dengan metode grab sampling, yaitu dengan mengambil

beberapa conto pada lokasi pengamatan yang sekiranya dianggap mewakili kondisi singkapan,

kemudian conto tersebut dicampurkan lalu diuji kadar unsur ekonomisnya. Koordinat dan

hasil analisa geokimia masing – masing conto pada tiap lokasi pengamatan dapat dilihat pada

lampiran (file .xls).

Analisa geokimia conto dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi di kampus

UPN “Veteran” Yogyakarta. Unsur – unsur yang dianalisis antara lain Au, Ag, dan Cu.

Ketiga unsur tersebut dianalisis menggunakan metode AAS (Anatomic Absorpsing

Spectophotometry).

PROSEDUR PENGERJAAN

Anda diminta untuk membantu Dadang Konelo untuk menentukan zona prospek yang

ada pada daerah Tiseureuleu. Selain itu anda diminta untuk melakukan interpretasi tipe

endapan yang hadir pada daerah Tiseureuleu. Secara garis besar anda diminta oleh Dadang

Konelo membantunya

untuk membuat :

1. Peta alterasi daerah Tiseureuleu.

2. Penampang geologi dan penampang alterasi daerah Tiseureuleu.

3. Plot LP kadar emas, perak dan tembaga (masing – masing satu unsur satu peta).4. Peta zonasi prospek ketiga unsur tersebut (tiga peta digabung menjadi satu).

5. Usulan kegiatan eksplorasi lanjut pada daerah Tiseureuleu.

6. Jika sudah didapatkan interpretasi tipe endapannya, maka buat usulan

penambangan yang harus dilakukan.

metode

7. Ceritakan tentang sejarah geologi dan alterasi serta mineralisasi pada daerah Tiseureuleu.

Page 4: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

Foto 1. Kenampakkan s ingkapan LP 10 berupa tuf dan batupas ir teralteras i kuat.

Foto 2. Foto conto batuan dari LP 10 berupa tuf. Nampak epidot (kuning), klorit dan kals it pada batuan

Page 5: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

Foto 3. Foto Singkapan LP 34 berupa batupas ir teralteras i kuat. Menunjukkan mineral lempung berupa kaolinit dan s mektit (putih), s erta hematit (kecokelatan).

Foto 4. Foto Singkapan LP 59 berupa breks i teralteras i. Menunjukkan hadirnya kuars a yang melimpah dan merata, s falerit (hitam, s amping parameter), pirit dan felds par menyebar pada batuan. Warna kemerahan

menunjukkan hadirnya mineral oks ida bes i.

Page 6: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

Foto 5. Foto endapan aluvial yang terdiri dari tuf dan andes it yang pada umumnya teralteras i. Sebagian float

menunjukkan hadirnya urat barit dengan teks tur bladed.

Foto 6. Foto LP 74 yang menampakkan bidang bukaan yang dis ebabkan oleh s es ar normal. Bagian kanan dari bidang bukaan mengalami alteras i yang lebih intens if. Model oleh Dadang Konelo bers ama tim eks

ploras i.

Page 7: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

Foto 7. Foto conto LP 57 berupa kuars a (putih) dan manganit (hitam), s erta dijumpai fragmen tuf teralteras i s etempat.

Foto 8. Foto conto LP 54 berupa kuars a dengan bermacam teks tur didalamnya.

Page 8: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

Foto 9. Foto mineral band adularia yang hadir diantara kuars a banded dan mineral s ulfida (hitam)

Foto 10. Foto conto urat pada LP 64. Nampak native Ag (perak) pada kuars a.

Page 9: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

Foto 11. Foto s ayatan tipis LP 70. Berupa matriks breks i dengan kondis i teralteras i kuat. Foto kanan adalah pos is i nikol s ilang, s edangkan foto kiri menjukkan pos is i nikol s ejajar; s er = s eris it; afd = alkali felds par;

opq = mineral opak, diperkirakan berupa pirit.

USULAN KEGIATAN EKSPLORASI

Tahap Eksplorasi Lanjut

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai

prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi lanjut. Dalam kegiatan ini sebaiknya

menggunakan Metode Stream Sediment alasannya karena stream sediment merupakan komposit

produk pelapukan dan erosi yang mewakili sumber di daerah tangkapan air dari suatu jaringan

drainage sungai.

Oleh karena itu, sampel stream sediment dianggap dapat mewakili komposisi batuan dasar,

over burden dan berbagai kandungan dari mineralisasi logam yang terdapat pada daerah tangkapan

air dari suatu sistem drainage. Keuntungannya mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu

yang singkat, jumlah conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.

USULAN METODE PENAMBANGAN

Penambangan pada endapan daerah Tiseuleureu sebaiknya menggunakan metode tambang

bawah tanah (Underground Mining) metode Cut and Fill, dimana metode ini merupakan suatu

metode penambangan dengan jalan mengambil bagian demi bagian (slice by) dimana bagian yang

sudah ditaambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material pengisi sebelum penambangan

berikutnya dilakukan.

Material pengisi disini berfungsi sebagai berikut :

Page 10: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

1. Tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian berikutnya.

2. Sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.

3. Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.

System ini cocok untuk endapan sebagai berikut :

1. Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.

2. Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.

3. Orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang tinggi guna

menutupi ongkos.

4. Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan banyak terdapat

Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara endapan bijih yang

sedang ditambang.

Keuntungan :

1. Cukup fleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan dapat

mengadakan selektif mining.

2. Dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran bijih selanjutnya.

3. Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.

4. Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan kebakaran jarang

terjadi.

5. Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.

6. Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat sehingga produksinya

besar.

7. Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan

Kerugiaan:

1. Selain menambang juga harus mencari material pengisi

2. Harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih dengan material pengisi

agar tidak terjadi pengotoran

3. Ongkos penambangan relatif tinggi

Page 11: Eksplorasi Mineral Logam Daerah Tijalikeuh

SEJARAH GEOLOGI DAN ALTERASI

Daerah Tiseureuleu dan sekitarnya disusun oleh paling tidak 4 unit satuan. Satuan batuan

tertua adalah satuan batuan breksi vulkanik pada miosen awal yang terdiri dari breksi vulkanik

dengan fragmen andesit, basalt, dan tuf. Kemudian diatasnya diendapkan satuan batupasir vulkanik berumur

miosen tengah – pliosen awal. ,satuan ini terdiri dari batupasir vulkanik, perselingan dengan tuf gelas.

Kemudian karena danya kenaikan muka air laut, maka batupasir terbentuk membawa serta peta

kabonatnya, satuan ini diendapkan secara selaras dengan satuan batupasir vulkanik. Kemudian

struktur berperan besar akibat adanya gaya tektonik diantaranya sesar normal, sesar naik, dan sesar

mendatar kanan. Pada satuan batuan terakhir yaitu satuan endapan aluvial berumur kuarter,

merupakan satuan yang tersusun dari material sedimen yang terdiri dari andesit, basalt, tuf,

breksi, dan batupasir. Satuan ini diendapkan secara tidak selaras diatas satuan batupasir.

Struktur geologi pada daerah Tiseureulue berperan sebagai pengontrol endapan alterasi

hidrotermal. Fluida hidrotermal menuju kepermukaan melwati rekahan yang di bentuk oleh sesar

pada daerah ini, pada temperatur sekitar 230°C - 400°C akan terbentuk alterasi tipe filik, kemudian

pada suhu 200°C - 300°C akan terbentuk akan terbentuk alterasi propilitik. Apabila alterasi

tersebut dekat dengan permukaan maka pengaruh fluida meteorik lebih dominan akan terbentuk

mineral-minreal hidrous (mineral lempung) sebagai penciri tipe alterasi argilik.