logam non ferro atau logam bukan besi
DESCRIPTION
logam besiTRANSCRIPT
LOGAM NON FERRO ATAU LOGAM BUKAN BESI
LOGAM non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan. Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat bajja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering digunakan uintuk paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wllfram dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium, titanium, kalsium dan sebagainya.
Logam ferro adalah adalah logam besi(Fe). Besi merupakan logam yang penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan kerja, bahan konstruksi dll. Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain, terutama zat arang/karbon (C). Sebutan besi dapat berarti :1. Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia.2. Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain.
Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu : 1. Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonnya lebih besar dari 3,7%.2. Besi tuang yang kadar karbonnya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak bersenyawa secara kimia dengan besi melainkan sebagai karbon yang lepas yang memberikan warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon mampu bersenyawa dengan besi. 3. Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonnya kurang dari 1,7 % dan dapat ditempa.Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C) , tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti : silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama kekerasannya.
Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi.
Logam Non Ferro
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat bajja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering digunakan uintuk paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wllfram dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium, titanium, kalsium dan sebagainya. Logam-logam nonferro dan paduannya tidak diproduksi secara besar-besaran seperti logam besi, tetapi cukup vital untuk kebutuhan industri karena memiliki sifat sifat yang tidak ditemukan pada logam besi dan baja. Sifat-sifat paduan logam nonferro adalah :
-mampu dibentuk dengan baik -massa jenisnya rendah
-penghantar panas dan listrik yang baik
-mempunyai warna yang menarik
-tahan karat
-kekuatan dan kekakuannya umumnya lebih rendah dari pada logam ferro
-sukar dilas
1. Paduan aluminium (aluminium alloy)
Paduan aluminium banyak dipakai dalam industri yang dapat dibagi dalam dua golongan utama:a) Wrought alloy: dibuat dengan jalan rooling, (paduan tempa)forming, drawing, forging dan press working.b) Casting alloy: dibuat berdasarkan pengecoran (paduan tuang) Paduan aluminium tempa mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi mendekati baja.
Paduan ini dibedakan lagi berdasarkan:a. dapat di heat treatmentb. tak dapat di heat treatment
Paduan aluminum yang tak dapat di heat treatment yaitu Al – Mn (1,3% Mn) dan Al – Mg Mn (2,5% Mg dan 0,3% Mn), memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, ductil, tahan korosi dan dapat dilas.Paduan aluminium tuang merupakan paduan yang komplek dari aluminium dengan tembaga, nikel, besi, silikon dan unsur lain.
Duraluminium (dural) adalah paduan Al – Cu – Mg, dimana Mg dapat ditambahkan (meningkatkan kekuatan, dan ketahanan korosi) dan begitu juga dengan penambahan Si & Fe.Komposisi ducal : 2,2-5,2% Cu, diatas 1,75 % Mg, di atas 1% Si,diatas 1% Fe, dan diatas 1% Mn. Paduan aluminium yang terdiri dari 8-14% Si disebut silumin. Paduan aluminium dengan (10 – 13% Si & 0,8% Cu) dan (8 -10% Si, 0,3% Mg & 0,5% Mn)mempunyai sifat-sifat dapat dituang dengan baik dan tahan korosi serta ductile.
2.Paduan Magnesium
Sifat-sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah. Oleh karena itu magnesium murni tidak dibuat dalam teknik.Paduan magnesium memiliki sifat-
sifat mekanik yang lebih baik serta banyak digunakan Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah aluminium, seng dan mangan.Penambahan AI diatas 11%, meningkatkan kekerasan, kuat tarik dan fluidity (keenceran) Panambahan seng meningkatkan ductility (perpanjangan relatif dan castability (mampu tuang) .
Penambahan 0,1 – 0,5 % meningkatkan ketahanan korosi.Penambahan sedikit cerium, zirconium dan baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan ductility dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.Ada dua kelomnok besar magnesium paduan a) Wrought alloy : (0,3% Al, 1,3% – 2,5% Mn ) dan (3 – 4% Al, 0,6% Zn & 0,5% Mn).b) casting allay : (5 – 7% Al, 2 – 3% Zn & 0,5% Mn) dan (8 % Al, 0,6 % Zn & 0,5 % Mn).
3. Paduan Tembaga
Ada dua kelompok besar yaitu : brass dan bronze Brass (kuningan) Paduan tembaga dan seng dinamakan brass. Penambahan sedikit timah, nikel, mangan, aluminium, dan unsur-unsur lain dalam paduan tembaga seng dapat mempartinggi kekerasan dan kekuatan serta tahan korosi (special – brass).Bronze (perunggu) .
Paduan tembaga dan timah dengan penambahan sedikit aluminium, silikon, mangan, besi dan beryllium disebut bronze.Dalam prakteknya yang paling banyak digunakan adalah perunggu dengan 25 – 30% Sn.
Wrought bronze, terdiri dari paling tinggi 6% Sn dan casting bronze lebih dari 6% Sn.Special bronze, yaitu paduan dengan dasar tembaga dicampur Ni,Al, Mn, Si, Fe, Be dll.Aluminium bronze, terdiri dari 4 – 11% Al, mempunyai sifat-sifat mekanik yang tinggi dan tahan korosi serta mudah dituang.
Bronze dengan penambahan besi dan nikel memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, tahan panas, digunakan untuk fitting dapur dan bagian-bagian mesin yang permukaannya bersinggungan dengan metal, yaitu perunggu dengan penambahan seng.Phosphor bronze terdiri dari – 95% Cu, 5% Sn dan 0,2% P, di gunakan untuk saringan kawat, koil dan pegas pelat.Silikon bronze, memiliki sifat-sifat mekanik yang tinggi, tahan aus dan anti korosi dan mudah dituang maupun dilas. Beryllium bronze, memiliki sifat mekanik yang tinggi tahan koros, tahan aus dan ductil, daya hantar panas/listrik yang tinggi.Monel, komposisinya 31% Cu, 66% Ni, 1,35% Fe, 0,9% dan 0,12% C sifat tertarik bagus dan ductil, tahan korosi dalam air lautan Iarutan kimia.
4. Paduan tahan aus (anti friction alloy).Bahan paduan tahan aus terutama digunakan untuk permukaan bantalan (bearing).Logam bantalan harus memenuhi syarat, koefisien gesek antara poros dan bantalan harus serendah mungkin mampu menahan panas akibat gesekan, tahan tekanan beban, dll.
Beberapa logam bantalan :
-babbit -bronze tahan aus
-besi tuang tahan aus
-non logam tahan aus
BabbitBabbit terdiri dari timah, antirron, timbal dan tembaga serta unsur lain yang memilliki sifat tahan aus. Bahan dasar babbit yang digunakan di industri adalah timbal atau logam lain sebagai pengganti timah yang mahal.Calcium babbit terdiri dari : 0,8-1,1 % Ca dan 0,75 – 1%
Nisisanya, adalah Pb.
Bronze tahan ausDigunakan untuk bantalan biasa dengan beban spesifik yangtinggi.
Besi tuang tahan ausCocok untuk bantalan biasa yang bekerja dengan tekaran spesifik tinggi, tetapi kecepatan/putaran dari poros rendah.Konposisinya : 3,2 – 3,6% C, 2,2 – 2,4% Si, 0,6 – C,9% Mn, dan memiliki struktur pearlit dengan sejumlah grafit normal (HB = 170 – 229),
Paduan titanium (titanium: alloy)Sebagai bahan teknik titanium banyak penggunaannya. Titanium adalah logam dengan warna putih keperak-perakan, titik lebur 1668°C dan masa jenisnya 4,505 kg/dm3 Titanium tidak murni/campuran dalam perdagangan dapat digolongkan.
-unsur-unsur yang membentuk interstisi larutan padat (solid solution ) O2 , N, C dan H2 dan lain lain
-Unsur-unsur yang membentuk substitusi larutan padat (Fe dan unsur-unsur logam lain ).Oksigen dan nitrogen dengan persentase kecil dalam titanium alloy dapat imengurangi ductility secara drastis. Kandungan karbon dengan lebih dari 0,2% menurunkan ductility dan kekuatan pukul dan titanium alloy. Paduan titanium alloy.Paduan titanium terdiri dari vanadium, molibden, chrom, mangan,aluminium timah, besi dll.Memiliki sifat-sifat mekanik yang tinggi dengan rasa jenis yang rendah, sangat tahan korosi, banyak digunakan dalam industri pesawat terbang.
LOGAM BUKAN BESI
LOGAM BUKAN BESI
Didalam industry logam merupakan produk unggulan yang sangat dibutuhkan konsumen baik seperti logam besi (ferro) ataupun logam non besi (non-ferous). Disini saya akan mengulas sedikit mengenai logan non besi (non-
ferrous). Hampir 20% dari logam yang dihasilkan dari proses industry adalah logam non besi (non-ferrous). Cantohnya seperti : timah putih, nikel, alumunium dll.
Karakteristik logam non besi dalam keadaan murni sangat baik, namun harus ada peningkatan dalam beberapa sisi yaknni seperti peningkatan kekuatan. Yang umum kita lihat banyak logam lain yang dicampurkan dalam proses penigkatan logam non besi ini, dan membentuk suatu paduan logam. Dalam hal ini pencampuran paduan tentu harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu dalam hal kekuatan (strength), kemudahan dalam pembentukan (the ease of formation), berat jenis, harga bahan baku, upah pembuatan dan penampilan.
Ciri-ciri logam non besi :
Daya tahan terhadap korosinya tinggi “semakin berat sustu logam non besi semakin tinggi daya tahan terhadap korosinya”. Namun tidak begitu halya dengan alumunium, “mengapa tidak ?” karena pada permukaan alumunium terbentuk suatu lapisan oksida yang melindunginya dari korosi lanjutan dalam kata lain alumunium tidak bias karatan.
Daya hantar listriknya baik (konduktor yang baik) contohnya tembaga, tembaga mempunyai daya hantar listrik yang baik dari pada besi. Daya hantar tembaga 5,3 kali lebih baik dibandingkan baya hantar besi & alumunium 3,2 kali lebih baik dari besi.
Mudah dibentuk, karena lebih lunak. Kecuali titanium dan nikel sulit dipotong.
Umumnya sulit untuk di las.
Logam non besi dialam bebas tidak ada yang murni, tetapi dialam bebas logam ini terikat sebagai oksiada bercampur dengan partikel-partikel lain seperti kotoran-katoran dan biasanya berbentuk bijih. Jadi harus ada proses pengolahan lebih lanjut, proses pengolahanya meliputi beberapa tanhap yaitu :
1. Tahap penghalusan mineral.
2. Tahap pencucian.
3. Tahap pemisahan antar logam dengan kotoran.
4. Tahap peleburan.
Sedikit akan saya bahas mengenai tahap peleburan. Dapur peleburan pada proses ini bahan bakar kokas dicampur dengan bijih, kemudian dihembuskan udara untuk mempercepat proses pembakaran. Kemudian dicampurkan fluks untuk memperoleh logam yang lebih murni dan mengurangi viskositas terak.
Logam non besi murni seperti alumunium, magnesium, tembaga, timah hitam dll dapat dipadukan dengan berbagai logam lain untuk menghasilkan nilai (value) yang lebih baik dalam hal teknis ataupun non-teknis/nilai ekonomi.
Paduan mampu bentuk (wrought alloys) paduan ini merupakan paduan yang dapat dibentuk baik melalui pengerjaan dingin atau panas. Umumnya setelah dilakukan proses ini logam memiliki keunggulan dalam sifat mekanikalnya.
PADUAN ALUMUNIUM
Dewasa ini paduan alumunium banyak digunakan didalam dunia industry. Karena ringan dan daya tahan terhadap korosinya tinggi tidak hanya itu tetapi juga berkekuatan tinggi dan daya tahan terhadap panasnya tinggi. Alumunium dapat di padukan dengan unsure lain seperti :
i) Tembaga,paduan tembaga akan menambah 8% kekuatan dan kekerasan.ii) Paduan alumunium dengan silicon, paduan ini memiliki sifat car yang sangat
baik sekali dan meningkatkan ketahanan terhadap korosi.iii) Magnesium, magnesium sebagai unsure miningkatkan sifat pemesinan,
menjadika benda cor lebih halus serta meningkatkan daya tahan terhadap korosi.
iv) Paduan alumunium memiliki kekuatan tarik antar 83 Mpa – 310 Mpa. Paduan alumunium juga dapat di las ataupun di patri.PADUAN TEMBAGA
Unsur logam yang banyak digunakan sebagai paduan tembaga adalah kuningan dan perunggu.
i. Paduan antara tembaga dan seng adalah kuningan . kadar seng yang biasa digunakan adalah berkisar antara 10% - 40%. Kekuatan dari paduan ini akan meningkat sesuai dengan mening katnnya kadar seng didalamnya namun apabila kadar seng melebihi 40% akan terjadi penurunan kekuatan dansewaktu dilebur akan mengalami penguapan. Didalam kuningan biasanya ditambah unsure lain seperti timah sebanyak 0,5% - 5% untuk meningkatkan kemampuan permisinan. Kuningan banyak digunakan dalam dunia industry karena selain kuat dan berpenampilan bagus kuningan juga memiliki ketahanan terhadap korosinya tinggi dan mudah untuk diroll, diruang atau diekstrusi. Biasanya paduan ini diaplikasian pada alat penukar panas (heat exchangeres) dan untuk suku cadang yang tahan terhadap korosi dan memiliki keuletan tertentu.
ii. Perunggu, perunggu adalah paduan antara tembaga dengan unsure lain seperti mangan dan beberapa elemen lainya. Unsure tambahan dapat meningkatkan kekerasan, kekuatan dan daya tahan tinggi terhadap korosi. Dari segi ekonomi paduan ini lebih mahal dibandingkan kuningan.
iii. Tembaga dengan unsur paduan <5% biasa digunakan sebagai kawat penghantar (kawat listrik / kabel) tahanan rendah, pipe refrigerant dan pipe air.
iv. Kekuatan tarik paduan tembaga berkisar antara 200 Mpa untuk tembaga murni. Dan sampai 1380 Mpa untuk tembaga berilium (Be < 2%).PADUAN MAGNESIUM
Paduan magnesium berguna bila diperlukan bobot yang ringan, karena memiliki berat dua per tiga dan seperempat lebih ringan dibandingkan dengan logam ferrous caron. Magnesium memiliki kekuatan yang tinggi, mudah di las dan dibentuk.
Paduan magnesium akan terkorosi oleh asam dan larutan garam. Tidak bias digunakan pada temperatur >150 0C, karena semakin naik temperature pengolahanya maka semakin berkuranbg kekuatannya. Pada temperature rendah (cryogeneric temperatures) kekuatan magnesium tetap terjagi.angka pemuaianya tinggi jadi perlu hati-hati dalam penghitungan konstruksinya.
Dari segi ekonomi magnesium lebih mahal dibandingkan alumunium dan baja.
*****
Sekian artikel ini saya buat semoga bermanfaat, dan ditunggu komentar, saran dan kritikya terimakasih (Andika Eka Putra).
Sumber:
http://jokoprasetyo011.blogspot.com/2012/05/logam-non-ferro-atau-logam-bukan-besi.html
http://ibenkguevara.blogspot.com/2012/09/logam-ferro-dan-non-ferro.html
http://tasyarismiyanto.blogspot.com/2012/07/logam-non-ferro-logam-bukan-besi.html
http://bukan-tutorial.blogspot.com/2012/12/makalah-logam-non-ferrous-nikel.html
http://id.prmob.net/ferrous/energi-baru/pengecoran-1687946.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&ved=0CIQBEBYwDQ&url=http%3A%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2Ffiles%2F92049-7-899453909023.doc&ei=JolpUeKONYXxrQej8YCQAg&usg=AFQjCNFatZzT3ynjnmcnOimElYUSLoZBgg&sig2=25fnorly8Ls1evo9ntHyYg
Diposkan 13th April 2013 oleh dika eka
makalah logam bukan besi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pokok bahasan ini akan membahas sifat logam bukan besi, proses pembuatan
bermacam-macam logam bukan besi dan paduan logam bukan besi serta kegunaannya.
Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mampu untuk :
a. Menjelaskan sifat-sifat logam bukan besi
b. Menjelaskan cara pembuatan logam bukan besi seperti logam aluminium, tembaga, dan
magnesium
c. Menjelaskan paduan logam bukan besi beserta kegunaannya
d. Menjelaskan persentase paduan logam bukan besi untuk pengecoran
Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industry merupakan logam
bukan besi. Indonesia merupakan Negara penghasil logam bukan besi yang meliputi timah
putih, tembaga, nikel, dan aluminium. Dalam keadaan murni, logam bukan besi memiliki
sifat yang sangat baik, namun untuk meningkatkan kekuatannya umumnya dicampur dengan
logam lain membentuk paduan. Ciri logam bukan besi ialah daya tahan terhadap korosi
tinggi, daya hantar listrik yang baik dan pengubah bentuk yang mudah.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja sifat-sifat dari logam bukan besi?
2. Bagaimana proses peleburan dan pembuatan logam bukan besi?
3. Bagaimana proses pengecoran logam bukan besi?
4. Apa saja paduan dari berbagai macam logam bukan besi?
1.3.TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk dapat memahami dan mengerti lebih jauh
tentang :
1. Logam bukan besi
2. Sifat-sifat logam bukan besi
3. Proses peleburan logam bukan besi
4. Pembuatan berbagai macam logam bukan besi
5. Paduan berbagai macam logam bukan besi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. LOGAM BUKAN BESI
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur
besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan
dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah
memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta
cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal,
ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik
proses dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan
memperbaiki sifat-sifat baja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering digunakan uintuk
paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wllfram dan sebagainya. Sedangkan
dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium, titanium, kalsium dan sebagainya.
Logam-logam nonferro dan paduannya tidak diproduksi secara besar-besaran seperti logam
besi, tetapi cukup vital untuk kebutuhan industri karena memiliki sifat-sifat yang tidak
ditemukan pada logam besi dan baja.
2.2. SIFAT-SIFAT LOGAM BUKAN BESI
Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air atau kelembaban), misalnya:
zat magnesium, tahan terhadap korosi dalam lingkungan udara biasa, akan tetapi di dalam air
laut, ketahan terhadap korosinya dibawah ketahanan baja biasa.
Secara umum dapat dikatakan, bahwa makin berat suatu logam bukan besi, maka
makin baik daya tahan nya terhadap korosi dan salah satu sifat atau ciri khas logam bukan
besi adalah: berat jenis nya, oleh karena itu, dibawah ini dapat dilihat tabel yang
menunjukkan berat jenis & titik cair logam.
Pemilihan paduan tertentu tergantung pada banyak hal, antara lain kekuatan,
kemudahan dalam pemberian bentuk, berat jenis, harga bahan baku, upah pembuatan dan
penampilannya. Dari table 2.1. diperlihatkan perbandingan berat jenis berbagai logam bukan
besi. Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air atau kelembaban). Secara
umum semakin berat suatu logam bukan besi semakin baik daya tahan korosinya.
Pengecualian pada aluminium, pada permukaan nya terbentuk suatu lapisan oksida yang
dapat melindungi logam aluminium tersebut dari korosi selanjutnya.
Warna asli dari logam bukan besi, yaitu kuning, abu-abu, perak, dan lain sebagainya,
termasuk teknik pewarnaan, seperti: anodisasi pada aluminium, dapat menambah nilai
estetika logam-logam tersebut.
Pada umum nya, logam non-besi mempunyai daya hantar listrik lebih baik
dibandingkan dengan besi, sebagai contoh: tembaga, mempunyai daya hantar listrik 5,3 kali
lebih baik dibandingkan besi, sedang kan aluminium, 3,2 kali lebih baik. Demikian juga hal
nya dengan titik cair, titik cair logam bukan besi berkisar antara 327 °C s/d 1800 °C, namun
untuk penuangan, biasanya suhu nya dinaik kan antara 200 °C s/d 315 °C diatas suhu titik cair
nya. Umum nya logam bukan besi, agak sulit untuk dilas, sedangkan kemampuan terhadap
pengecoran, permesinan dan pembentukan, berbeda-beda, misalnya: ada logam yang dapat
mengalami pembentukan dengan pengerjaan dingin, namun ada pula yang tidak mungkin
untuk dibentuk dalam keadaan dingin.
2.3. PROSES PELEBURAN
Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas, biasanya
masih ter- ikat sebagai oksida dengan berbagai macam kotoran-kotoran yang membentuk
bijih-bijih. Ada beberapa tahapan untuk mengolah bijih logam bukan besi, yakni:
- tahap penghalusan mineral
- tahap pencucian
- tahap pemisahan antara logam dengan kotoran
- tahap peleburan
Kadang-kadang, tahap proses peleburan menjadi lebih sulit, misal nya karena bijih
tembaga, timah hitam dan seng, hanya di dapat di suatu daerah tertentu saja, atau bahkan
disuatu daerah dijumpai campuran dari 21 jenis bijih logam bukan besi.
Dapur Peleburan
Pada mula nya, Tanur Tinggi dengan kapasitas kecil, digunakan untuk melebur
tembaga, timah dan beberapa unsur lain nya. Didalam tanur bahan baku dicampur dengan
kokas, kemudian di tiupkan udara untuk mempercepat proses pembakaran. Karena tiupan
udara nya cukup cepat (kencang), maka ukuran kokas, maupun bijih tidak boleh lebih kecil
dari 1 cm. Saat proses peleburan berlangsung, ditambahkanfluks untuk memperoleh logam
yang lebih murni, sekaligus untuk mengurangi kekentalan (viskositas) terak cair.
Dapur-dapur yang umum digunakan untuk melebur logam bukan besi, biasanya dari
jenis reverberasi. Penambahan fluks (pembentuk terak), bertujuan untuk mengurangi
oksidasi, dimana biasanya dapur di lengkapi oleh alat tadah uap maupun tadah debu.
Biasanya, disamping menggunakan dapur peleburan, digunakan juga dapur pemanggang
untuk meng-oksidasi bijih dari mineral sulfida, gas oksidasi dihembuskan melalui kisi dan
mengenai bijih, sedangkan dapur pemanggang digunakan untuk memurnikan tembaga dan
seng.
2.4. PEMBUATAN ALUMINIUM (Al)
Bijih bauksit merupakan salah satu sumber pembentukan aluminium yang cukup
ekonomis, yang bila di Indonesia, banyak terdapat di daerah Bintan dan Kalimantan. Untuk
menambang bauksit, dilakukan dengan penambangan terbuka, setelah bauksit di haluskan,
kemudian di cuci dan dilakukan pengeringan, baru kemudian bauksit mengalami pemurnian
menjadi oksida aluminium atau alumina.
Untuk memperoleh aluminium murni, biasanya digunakan Proses Bayer (Karl Josef
Bayer), yaitu: bauksit halus dan kering, dimasukkan ke dalam pencampur (mixer), diolah
dengan NaOH yang bila bereaksi dengan bauksit dibawah pengaruh tekanan dan suhu diatas
titik didih nya, akan menghasilkan Aluminat Natrium yang dapat larut. Biasanya setelah
proses selesai, tekanan di dalam dapur dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksida besi tak
larut, silikon, titanium dan kotoran-kotoran lain nya, ditekan melalui saringan dan
dikumpulkan agak disamping. Kemudian, cairan yang mengandung alumina dalam bentuk
aluminat natrium, dipompakan ke luar dan dimasukkan kedalam sebuah tangki pengendapan.
Didalam tangki tersebut, diberi tambahan kristal hidroksida aluminium yang halus, yang
kemudian berubah menjadi inti kristalisasi, sementara itu kristal hidroksida aluminium akan
terpisah dari larutan, kemudian dilakukan penyaringan dan dipanaskan sampai suhu nya
mencapai 980 °C.
Proses Bayern
Melalui proses elektrolisa, alumina akan berubah menjadi oksigen dan logam
aluminium. Jalan nya proses elektrolisa adalah: alumina murni dilarutkan pada cairan criolit
(natrium aluminium fluorida) di dalam dapur elektrolit yang besar atau disebut sel reduksi.
Arus listrik kemudian dialirkan pada campuran melalui elektroda karbon, logam aluminium
di endapkan pada katoda karbon yang berada di dasar sel.
Panas akibat aliran listrik digunakan untuk memanaskan isi sel, sehingga akan selalu
cair, dengan demikian alumina dapat ditambahkan secara terus menerus (disebut: proses
kontinu). Pada saat-saat tertentu, aluminium cair di keluarkan dari sel dan dipindah kan ke
dalam dapur penampung untuk kemudian di murnikan atau bisa juga digunakan untuk
keperluan paduan, setelah itu baru di tuangkan ke dalam cetakan ingot, untuk kemudian
diolah lebih lanjut.
Biasanya, untuk menghasilkan 1 kg aluminium, dibutuhkan 2 kg alumina, sedangkan
untuk mendapat kan 2 kg alumina, diperlukan 4 kg bauksit, 0,6 kg karbon, criolit dan bahan-
bahan lain nya serta sekitar 8 kWh energi listrik (berlaku secara linier).
2.5. PEMBUATAN MAGNESIUM (Mg)
Air laut yang biasanya mengandung 1300 ppm magnesium, direaksikan dengan kapur
(kulit kerang yang dibakar pada suhu 1320 °C). Hasil reaksi kimia antara kapur dengan air
laut, akan menghasilkan endapan . Endapan kental yang mengandung sekitar 12 %
ini kemudian di saring, sehingga akan bertambah pekat, baru kemudian di
reaksikan dengan dan menghasilkan . Setelah melalui tahapan filtrasi dan
pengeringan, konsentrasi akan meningkat menjadi sekitar 68 %, yang berbentuk
butiran-butiran kemudian dipindahkan ke dalam sel elektrolisa yang berukuran
dan beroperasi pada suhu sekitar 700 °C. Elektroda grafit akan berfungsi sebagai anoda
dan pot nya sendiri berfungsi sebagai katoda. Akibat di aplikasikan nya arus listrik sebesar
60.000 Amp, maka akan terurai, dan logam magnesium terapung diatas larutan. Setiap
pot akan dapat menghasilkan sekitar 550 kg logam Mg dalam satu hari yang kemudian
dituang kedalam cetakan ingot, dimana setiap ingot mempunyai berat 8 kg.
Hasil sampingan dari proses ini adalah: gas klorida yang kemudian dapat digunakan
untuk mengubah menjadi .
2.6. PEMBUATAN TEMBAGA
Chalcopiri”t adalah bijih tembaga, merupakan campuran antara dan
yang di peroleh dari hasil tambang di bawah permukaan tanah. Gambar berikut adalah proses
mebuat nya:
Alur proses yang ditunjukkan pada gambar diatas adalah dimulai dari bijih
chalcopirit, digiling dan dicampur dengan batu kapur serta bahan fluks silika. Setelah tepung
bijih dipekatkan, lalu dipanggang, sehingga terbentuk campuran , dan ,
campuran inilah yang disebut: “Kalsin”. Kalsin kemudian di lebur dengan batu kapur sebagai
fluks nya di dalam Dapur Reverberatory, tujuan nya untuk melarutkan besi (Fe) di dalam
terak, sisanya adalah Tembaga-Besi yang disebut “matte” di tuangkan kedalam konverter.
Dengan menghembuskan udara kedalam konverter untuk selama 4 s/d 5 jam, maka
kotoran-kotoran teroksida dan besi akan membetuk terak yang pada saat-saat tertentu,
dikeluarkan dari konverter.
Karena panas oksidasi cukup tinggi, maka muatan akan tetap cair yang akhir nya
dapat merubah sulfida-tembaga menjadi oksida-tembaga atau yang dikenal dengan nama:
sulfat. Bila kemudian aliran udara dihentikan, maka oksida kupro akan bereaksi dengan
sulfida kupro yang akan membentuk tembaga blister dan dioksida belerang. Tembaga blister
dengan tingkat kemurnian antara 98 % s/d 99 % ini kemudian dicor menjadi slab untuk
kemudian di olah secara elektolitik menjadi tembaga murni.
2.7. PEMBUATAN TIMAH HITAM
Gambar diatas menunjukkan kompleksitas dari pembuatan timah hitam, dimana
konsentrat timah hitam yang hanya mengandung (65 s/d 80) % Pb, harus di panggang terlabih
dahulu untuk menghilangkan sulfida-sulfida. Sebelum dilakukan proses sintering, maka batu
kapur, bijih besi, pasir dan terak dicampur dengan konsentrat timah, akibat sinter, oksida
sulfur akan menguap dan di tampung untuk diolah menjadi asam sulfat , kemudian
dimasukkan kedalam tanur tinggi dengan bahan bakar kokas. Gas dan debu tanur tinggi ini
masih mengandung klorida kadmium yang kelak dapat diolah tersendir untuk menjadi
kadmium murni. Muatan yang ada di dalam tanur tinggi di sebut: bullion yang kemudian di
dros, menghasilkan dross tembaga yang akan terapung dan mengikat belerang, sehingga
memudahkan pemisahan tembaga dan dross. Setelah diperoleh timah cair, maka kemudian di
alirkan ke dalam dapur pelunakan (ketel desilverisasi) agar timah cair teroksidasi. Didalam
dapur pelunakan, akan terjadi terak yang mengandung antimon dan arsen. Kedalam ketel
yang berisi timah cair tersebut, di tambahkan seng dan emas, tujuan nya, agar bila perak
masih ada, maka akan bisa larut bersama-sama dengan seng, dimana kemudian uap nya
ditampung untuk menghasilkan seng padat. Cairan yang tersisa, diolah secara elektrolisa
untuk menghasilkan emas dan perak. Timah cair yang ada didalam ketel dimurnikan terlebih
dahulu, baru kemudian dicampur dengan soda api, sehingga seng akan terpisah. Hal ini
dilakukan dengan cara menginjeksikan pancaran timah panas kedalam ruang vakum, akibat
nya seng akan menguap. Pada akhirnya, kotoran-kotoran yang masih ada bercampur dengan
timah, dipisahkan secara kimia, sehingga diperoleh timah cair murni, yang kemudian dicor
menjadi timah ingot dengan berat standard 25 kg atau 90 kg.
2.8. PENGECORAN LOGAM BUKAN BESI
Terdapat sedikit perbedaan antara pengecoran logam bukan besi dan pengecoran besi,
walau pun cetakan nya secara umum, alat-alat perkakas yang digunakan praktis sama. Pasir
yang digunakan biasanya lebih halus, sebab benda kerja yang akan di cetak, umum nya lebih
kecil dan selalu diingin kan suatu permukaan yang rata. Untuk pengecoran besi, maka syarat
pasir cetak nya harus yang tahan panas, tetapi pada logam bukan besi, tidak perlu terlalu
tahan panas, sebab suhu pengecoran nya lebih rendah. Dapu kowi dengan sumber panas
minyak atau kokas ataupun gas, sering digunakan untuk melebur logam bukan besi.
Bila diperlukan pengendalian suhu yang lebih akurat, maka dapat menggunakan
beberapa jenis dapur, antara lain: dapur tahanan listrik, busur tak langsung atau dapur
induksi.
Dengan menggunakan dapur listrik, biasanya sangat sesuai untuk tujuan penelitian
ataupun untuk suatu instalasi yang berkapasitas relatif tidak besar.
Paduan tembaga yang banyak digunakan atau pemakaian nya adalah: kuningan dan
perunggu. Kuningan adalah merupakan paduan antara tembaga dan seng dengan kadar seng
nya bervariasi anatara 10 % sampai dengan 40 %. Sifat-sifat mekanik paduan, seperti:
kekuatan, kekerasan dan ke uletan, akan meningkat se iring dengan meningkatnya persentase
seng, namun bila kadar seng nya melebihi 40 %, maka umum nya akan terjadi penurunan
kekuatan, dan pada saat peleburan, seng akan sangat mudah menguap.
Dengan menambah unsur timah sebanyak 0,5 % sampai dengan 5 %, maka akan
menjadikan paduan lebih mampu untuk di mesin (machinability yang baik).
Kuningan sebagai bahan hasil paduan tembaga dan seng, banyak sekali dugunakan di
industri, sebab selain kuat, penampilan nya bagus, daya tahan terhadap korosi sangat tinggi
serta bila diperlukan, relatif mudah untuk di rol, di tuang dan bahkan di ekstrusi.
Perunggu adalah paduan antara tembaga dengan unsur-unsur lain nya, seperti: timah
putih, mangan dan beberapa elemen-elemen lain nya sebagai unsur-unsur tambahan. Unsur-
unsur tambahan ini, dapat meningkatkan kekerasan, kekuatan dan daya tahan terhadap korosi
dari perunggu.
Tembaga, sering digunakan sebagai salah satu unsur dasar paduan, sebab bila
tembaga diatas 8%, dapat menambah kekuatan dan kekerasan bahan.
Paduan aluminium yang mengandung unsur silikon, akan memiliki sifat cor yang baik
sekali, sekaligus menambah daya tahan terhadap korosi yang lebih baik.
Magnesium sebagai unsur paduan dasar, akan meningkatkan sifat mampu mesin yang
lebih baik, hasil pengecoran yang lebih halus dan juga dapat meningkatkan daya tahan
terhadap korosi. Keistimewaan yang lain dari magnesium ini adalah: massa jenis nya yang
rendah (kurang lebih dua per tiga massa jenis aluminium atau seper empat dari massa jenis
logam ferrous).
Mangan, bila digunakan dalam jumlah yang kecil, akan meningkatkan ketahanan
logam ferrous terhadap air garam.
Bahan yang menggunakan magnesium sebagai paduan nya, banyak diguakan untuk
membuat peralatan-peralatan portabel, di industri-industri pesawat terbang dan konstruksi-
konstruksi lain yang mengutamakan material ringan (teknologi ruang angkasa).
2.9. PADUAN ALUMINIUM
Paduan aluminium banyak dipakai dalam industri yang dapat dibagi dalam dua
golongan utama:
a) Wrought alloy: dibuat dengan jalan rooling, (paduan tempa)forming, drawing, forging dan
press working.
b) Casting alloy: dibuat berdasarkan pengecoran (paduan tuang) Paduan aluminium tempa
mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi mendekati baja.
Paduan ini dibedakan lagi berdasarkan:
a. Dapat di heat treatment
b. Tak dapat di heat treatment
Paduan aluminum yang tak dapat di heat treatment yaitu Al – Mn (1,3% Mn) dan Al –
Mg Mn (2,5% Mg dan 0,3% Mn), memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, ductil, tahan
korosi dan dapat dilas.Paduan aluminium tuang merupakan paduan yang komplek dari
aluminium dengan tembaga, nikel, besi, silikon dan unsur lain.
Duraluminium (dural) adalah paduan Al – Cu – Mg, dimana Mg dapat ditambahkan
(meningkatkan kekuatan, dan ketahanan korosi) dan begitu juga dengan penambahan Si &
Fe.Komposisi ducal : 2,2-5,2% Cu, diatas 1,75 % Mg, di atas 1% Si,diatas 1% Fe, dan diatas
1% Mn. Paduan aluminium yang terdiri dari 8-14% Si disebut silumin. Paduan aluminium
dengan (10 – 13% Si & 0,8% Cu) dan (8 -10% Si, 0,3% Mg & 0,5% Mn)mempunyai sifat-
sifat dapat dituang dengan baik dan tahan korosi serta ductile.
2.10. PADUAN MAGNESIUM
Sifat-sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah.
Oleh karena itu magnesium murni tidak dibuat dalam teknik.Paduan magnesium memiliki
sifat-sifat mekanik yang lebih baik serta banyak digunakan Unsur-unsur paduan dasar
magnesium adalah aluminium, seng dan mangan.Penambahan AI diatas 11%, meningkatkan
kekerasan, kuat tarik dan fluidity (keenceran) Panambahan seng meningkatkan ductility
(perpanjangan relatif dan castability (mampu tuang) .
Penambahan 0,1 – 0,5 % meningkatkan ketahanan korosi.Penambahan sedikit cerium,
zirconium dan baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan ductility
dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.Ada dua kelomnok besar magnesium paduan a)
Wrought alloy : (0,3% Al, 1,3% – 2,5% Mn ) dan (3 – 4% Al, 0,6% Zn & 0,5% Mn).b)
casting allay : (5 – 7% Al, 2 – 3% Zn & 0,5% Mn) dan (8 % Al, 0,6 % Zn & 0,5 % Mn).
2.11. PADUAN TEMBAGA
Ada dua kelompok besar yaitu : brass dan bronze Brass (kuningan) Paduan tembaga
dan seng dinamakan brass. Penambahan sedikit timah, nikel, mangan, aluminium, dan unsur-
unsur lain dalam paduan tembaga seng dapat mempartinggi kekerasan dan kekuatan serta
tahan korosi (special – brass).Bronze (perunggu) .
Paduan tembaga dan timah dengan penambahan sedikit aluminium, silikon, mangan,
besi dan beryllium disebut bronze.Dalam prakteknya yang paling banyak digunakan adalah
perunggu dengan 25 – 30% Sn.
Wrought bronze, terdiri dari paling tinggi 6% Sn dan casting bronze lebih dari 6%
Sn.Special bronze, yaitu paduan dengan dasar tembaga dicampur Ni,Al, Mn, Si, Fe, Be
dll.Aluminium bronze, terdiri dari 4 – 11% Al, mempunyai sifat-sifat mekanik yang tinggi
dan tahan korosi serta mudah dituang.
Bronze dengan penambahan besi dan nikel memiliki kekuatan mekanik yang tinggi,
tahan panas, digunakan untuk fitting dapur dan bagian-bagian mesin yang permukaannya
bersinggungan dengan metal, yaitu perunggu dengan penambahan seng.Phosphor bronze
terdiri dari – 95% Cu, 5% Sn dan 0,2% P, di gunakan untuk saringan kawat, koil dan pegas
pelat.Silikon bronze, memiliki sifat-sifat mekanik yang tinggi, tahan aus dan anti korosi dan
mudah dituang maupun dilas. Beryllium bronze, memiliki sifat mekanik yang tinggi tahan
koros, tahan aus dan ductil, daya hantar panas/listrik yang tinggi.Monel, komposisinya 31%
Cu, 66% Ni, 1,35% Fe, 0,9% dan 0,12% C sifat tertarik bagus dan ductil, tahan korosi dalam
air lautan Iarutan kimia.
2.12. PADUAN CETAK-TEKAN (DIE CASTING)
Untuk proses cetak tekan dapat digunakan berbagai jenis paduan bukan besi.
Urutannya adalah seng, aluminium, magnesium, tembaga, timah dan tin. Selanjutnya logam-
logam tersebut dapat dibagi lagi menjadi paduan suhu rendah dan paduan suhu tinggi. Logam
dengan suhu tuang dibawah 5500C, seperti seng, tin dan timah digolongkan sebagai logam
suhu rendah. Paduan suhu rendah mempunyai beberapa keuntungan antara lain biaya
produksi dan biaya pemeliharaan die yang rendah.
Dengan meningkatkan suhu, daya tahan erosi dan daya ketahanan terhadap “heat
Checking” (retak halus) dari die yang terbuat dari baja paduan, harus ditingkatkan. Kerusakan
yang mungkin dialami die menjadi hambatan utama untuk pemakaian paduan suhu tinggi.
Faktor lain yang menentukan pilihan logam ialah erosi dan aksi dari logam cair pada unsur-
unsur mesin dan die. Aksi logam meningkat dengan naiknya suhu, selain itu setiap logam
mempunyai karakteristik tersendiri. Aluminium bersifat merusak logam ferrous, oleh karena
itu logam ini tidak dilebur dalam mesin cetak tekan. Paduan tembaga tidak pernah dilebur di
dalam mesin, selain itu pemilihan bahan dilakukan berdasarkan sifat mekanik, massa,
kemampuan permesinan, ketahanan korosi, penyelesaian permukaan dan biaya.
2.13. PADUAN SENG
Lebih dari 75% produk cetak tekan terdiri dari paduan seng. Logam ini mudah
dicetak, permukaan bersih dan rata, daya tahan korosi baik dan biaya murah. Dikenal seng
komersial dengan 99,99% seng, sering disebut “special high grade”. Untuk cetak-tekan
diperlukan logam murni karena unsur-unsur seperti timah, cadmium dan tin dapat
menyebabkan kerusakan pada cetakan dan cacat sepuh (aging defects). Unsure paduan
lainnya aluminium, tembaga, dan magnesium, hanya dapat ditambahkan dalam jumlah kecil
saja.
Susunan dua paduan seng standar untuk cetak-tekan dapat dilihat pada. Kedua paduan
hamper sama (kecuali kadar Cu-nya) dan dapat saling dipertukarkan. Aluminium dengan
kadar 4%, meningkatkan sifat mekanik paduan, selain itu, mencegah larutnya Fe. Tembaga
meningkatkan kekuatan tarik, keuletan dan kekerasan. Magnesium, kadar umumnya <0,04%
dapat menstabilkan benda coran.
Paduan seng banyak digunakan dalam industry otomotif dan untuk mesin cuci,
pembakar minyak, lemari es, radio, gramafon, televise, mesin kantor, meteran parker, alat-
alat, dan sebagainya.
2.14. PADUAN TIMAH
Timah murni cair pada suhu 327,40C dan bila dicampur dengan 16% antimonium titik
cairnya menurun menjadi 2400C. Sb (antimonium) merupakan paduan utama dan
ditambahkan sebanyak 9,25-16%. Sifatnya mengeraskan dan mengurangi penyusutan. Timah
murah dan mudah dicetak akan tetapi sifat mekaniknya kurang baik. Timah dan paduannya
untuk bantalan ringan, pemberat/beban, bagian dari aki, pelindung radiasi sinar X dan sebagai
bahan tahan korosi.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. KESIMPULAN
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur
besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan
dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni di alam bebas. Biasanya
terikat sebagai oksida dengan kotoran-kotoran membentuk bijih-bijih. Pengolahan bijih
logam bukan besi mengikuti beberapa tahap, yaitu tahap penghalusan mineral, tahap
pencucian, tahap pemisahan antara logam dan kotoran, dan tahap peleburan.
Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air atau kelembaban).
Magnesium tahan terhadap korosi dalam lingkungan udara biasa akan tetapi dalam air laut
ketahanan korosinya dibawah baja biasa. Secara umum dapat dikatakan, bahwa makin berat
suatu logam bukan besi, maka makin baik daya tahan nya terhadap korosi dan salah satu sifat
atau ciri khas logam bukan besi adalah: berat jenis nya.
DAFTAR PUSTAKA
Modul 2013.”Bahan Konstruksi Kimia”.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang.
“https://www.google.com/search?q=tabel+paduan+tembaga%2C+seng
%2C+dan+tin&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
a”. Dikutip pada 21 Maret 2013.
“http://hapli.wordpress.com/non_ferro/”. Dikutip pada 21 Maret 2013.
“http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22253/4/Chapter%20II.pdf”. Dikutip pada
21 Maret 2013.
“file://localhost/G:/LOGAM%20BUKAN%20BESI/BERBAGI%20SEDIKIT%20INFORMASI
%20DAN%20INSPIRASI%20%20LOGAM%20NON%20FERRO%20ATAU%20LOGAM
%20BUKAN%20BESI.htm”. Dikutip pada 21 Maret 2013.
“file://localhost/G:/SEM%204/LOGAM%20BUKAN%20BESI/LOGAM%20BUKAN
%20BESI.htm”. Dikutip pada 21 Maret 2013.
LOGAM BUKAN BESI (Fe Non Ferro)
Difinisi logam non ferroLogam non ferro adalah material bukan besi.Kegunaan : Banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk logam paduanTujuan logam paduan :Menghasilkan material dengan sifat yang baru, misalnya : lebih kuat, lebih liat, lebih tahan karat, mengkilap, halus, licin, ringan, keras, dll.Macam-macam Logam Non Ferro1. AlumuniumSifat umum alumunium- Penghantar panas dan penghantar listrik yang baik
- Liat dan mudah dibentuk
- Lebih keras dibandingkan dengan timah putih
- Tidak bermagnit
- Dapat dilas atau di solder
- Tidak beracun
Sifat mekanik
Yang dimaksud sifat mekanik alumunium adalah sifat kekuatan terhadap pembebanan statis maupun dinamis.
Kegunaan :
- Alat-alat rumah tangga
- Mesin-mesin penggerak, dan mesin tenaga
- Kabel dan alat-alat elektronik
- Industri pesawat terbang
- Bahan pelapis untuk produk industri kimia, makanan kedokteran
2. AntimonSifat umum antimon- Keras dan rapuh
- Sangat getas dan mudah patah
- Dapat ditumbuk sampai halus
- Patahannya membentuk kristal, mengkilap
- Warna kelabu
Kegunaan
Sebagai unsur paduan dengan logam lain, misalnya pada lempeng-lempeng akumulator
3. CadmiumSifat umum Cadmium- Anti korosi, Tahan terhadap pengaruh udara, Bewarna putih
Kegunaan
Sebagai bahan untuk pelapis besi yang mempunyai daya tahan lebih baik daripada dilapis dengan seng
4. ManganSifat umum Mangan- Keras dan rapuh, Bewarna putih keabu-abuan, Tahan aus
Kegunaan
Sebagai logam paduan supaya mempunyai kekuatan, keuletan dan sebagai pelapis logam lainnya
5. MagnesiumSifat umum- Ringan, lunak, dapat dilas dan dapat diolah dalam temperatur tinggi
Kegunaan
- Sebagai bahan paduan untuk menambah kekuatan tarik
6. MolibdenSifat umum molibden- Bewarna putih keperak-perakkan, keras tetapi dapat dikikir
Kegunaan
Sebagai unsur paduan untuk baja perkakas, misalnya pada kawat pijar pada lampu pijar
7. NikelSifat umum Nikel- kuat, liat, tahan korosi, dan magnetis, dapat dilas dan di solder, dapat dibentuk dalam keadaan dingin maupun panas, sangat tahan terhadap pengaruh udara luar
Kegunaan
sebagai bahan paduan pada logam paduan , contohnya baja krom nikel, untuk alat – alat perlengkapan bangunan dan perlengkapan rumah tangga, untuk alat-alat ukur dan alat-alat kedoteran, dan untuk alat-alat listrik
8. Perak (Ag)Sifat umum Perak- Penghantar listrik yang baik
- Sebagai logam mulia
- Dapat dilas atau solder
- Tahan korosi
Kegunaan
Digunakan pada proses galvanisasi, plat stempel, industri kimia kawat luner, perak patri perhiasan, dan aksesoris
9. Seng (Zn)Sifat umum Seng- Bewarna kelabu
- Patahannya berbentuk kristal
- Tahan korosi
- Dapat dituan, dan dapat ditumbuk pada temperatur 2000C
Kegunaan
- Sebagai pelindung besi/baja dengan proses penyepuhan
- Melindungi besi/baja dengan proses galvanisasi
- Melindungi permukaan benda dengan disemprotkan
- Dapat digunakan pada elemen-elemen listrik
10. Tenbaga (Cu)Sifat umum tembaga- Warna merah muda mengkilap
- Penghantar listrik
- Bahan alat pemanas
- Pipa-pipa ketel
- Dapat ditempa pada keadaan dingin
- Tahan korosi
- Bila kena asam menjadi beracun
- Tidak baik untuk alat-alat masak
Kegunaan
- Alat-alat listrik
- Logam pelapis baja
- Baut patri
- Sebagi logam paduan untuk membuat kuningan
11. Timah putih (Sn)Sifat umum timah putih- Bewarna putih (perak), tahan terhadap udara
Kegunaan
- Sebagai logam paduan pada kaleng, bahan solder, untuk alat-alat elektronik
12. Timah hitam (Pb)Sifat umum timah hitam- Warna putih kebiru-biruan
- Tahan terhadap pengaruh udara, air dan macam-macam asam
Kegunaan
- Accumulator
- Industri kimia
- Timbel keras digunakan untuk kabel-kabel
- Untuk alat-alat radioaktif
13. Wolfram (W)Sifat umum Wolfram
- Bewarna abu-abu kehitam-hitaman, tahan aus dan tahan panas
Kegunaan
- Untuk pembuatan kawat pada industri lampu pijar
- Sebagai bahan paduan pada baja perkakas dan baja magnit
- Bahan elektroda las tungsten
14. VanadiumSifat umum fanadium- Keras dan sedikit rapuh
Kegunaan
- Sebagai unsur paduan dengan logam lain yaitu dengan alumunium, tembaga, nikel, platina, timah
- Sebagai paduan baja
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya bisa menyelesaikan
makalah tentang Logam untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah Material Teknik.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu pembuatan makalah ini,
sehingga makalah ini bisa selesai dan insya Allah bisa menjadi pegangan pada pengajaran
Material Teknik.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya berharap kepada
Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah tentang
Logam ini.
Sebagai penulis dari makalah ini saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya saya mengucapkan atas perhatian dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Sumatera Utara , Desember 2012
Penulis
Agung Sandi Prakasa
DAFTAR ISI
Kata pengantar
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penulisan1.2 Tujuan penulisan1.3 Metode penulisan
2. PEMBAHASAN
2.1 Defisi logam dan non logam2.1.1 Pengertian logam (ferro)2.1.2 Pengertian non logam (non ferro)2.2 Macam-macam logam ferro2.3 Macam-macam logam non ferro2.4 Klasifikasi logam
3. PENUTUP3.1 Kesimpulan
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang penulisan
Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam berbagai
bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling mendominasi dari
bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama dalam pembuatan mesin. Di
dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang terkandung di dalam logam tersebut.
Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan detail tentang
logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini dan semoga penjelasan
tersebut menambah wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi (ferro)
dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni, melainkan dalam
bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi
dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari pertambangan.
Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita jumpai
dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang bahan-bahannya sebagian
dari besi, pembuatan workshop/gudang yang memakai kerangka baja dan juga di tempat
penampungan besi-besi bekas, yang nantinya besi-besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi.
2. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
Menyampaikan definisi logam dan non logam
Menyampaikan jenis-jenis logam dan klasifikasi logam
Menyampaikan sifat-sifat logam
Menyampaikan kegunaan logam
3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
Buku pengetahuan dasar teknik mesin, dimana penulis berusaha memperoleh
kerangka isi dengan buku yang relevan.
Buku catatan di SMK, dimana penulis menambah pembahasan isi dengan mater-
materi yang telah ada dalam buku catatan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Logam dan Non Logam
2.1.1 Pengertian Logam (Ferro)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan
besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan
besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen
kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak
bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi
bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat
diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel,
aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan
paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt,
anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Dapat ditempa dan diubah bentuk
Penghantar panas dan listrik
Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni,
karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah
kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia,
suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si),
mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu,
sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
Table jenis dan klasifikasi logam
no Klarifiskasi Jenis bentuk Pemakaian contoh dalam bangunan
1 Logam mulia Emas, perak dsb. Batangan Aksesoris, interior.
2 Logam setengah mulia
Air raksa cair Patri
3 Logam biasa berat >30 kg/dm3
Nikel, kobalt Butiran, batangan
Campuran baja, konstruksi luar beton
4 Logam biasa ringan <30 kg/dm3
Besi tuangPlumbum(timah hitam)
Plat blok Pengunci, pengantung landasan isolasi
5 Logam campuran Baja
Kuningan
Plat, profil, batangan, tempa, gelombang plat, blok
Hubungan dak standar dengan atap, kuda-kuda bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding, lantaiPenggantung, kunci, kran.
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.
Campuran logamPengaruh terhadap sifat-sifat baja
Menambah Mengurangi
Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifat pengerasan
Titik lebur, keuletan, regangan sifat mengelas dan menempa
Silisium (Si) Menambah elastisitas, kekokohan, kekerasan dan daya tahan karat
Sifat mengelas
Fosfor (P) Leburan encer Rengangan dan daya kekuatan pukul
Sulfur (S) Lebaran kental, serpihan mudah patah
Daya kekuatan pukul
Mangan (Mn) Kekerasan, kekokohan, daya kekuatan pukul dan daya keausan
Sifat membuat serpih
Nikel (Ni) Keuletan regangan, kekokohan, daya tahan karat, tahan listrik dan suhu tinggi
Pegangan oleh suhu tinggi
Khrom (Cr) Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat, suhu tinggi dan ketajaman
regangan
Varadium (V) Daya tahan lama, kekerasan dan keuletan
Daya tahan suhu tinggi
Molibdenium (Mo) Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa
Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman Keuletan mengurangi daya tahan suhu
tinggi
Wolfram (W) Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat, suhu tinggi dan ketajaman
regangan
Table perubahan struktur logam
Sistem pengubahan Cara Hasil
Pemanasan Logam dipanaskan, kemudian
dibiarkan dingin dengan sendirinya
Struktur logam berbentuk baru
dan logam jadi lebih lemah
Pendinginan kejut Logam di panaskan, kemudian
didinginkan cepat dalamn air atau
oli
Menambah kekokohan
Pengerasan Logam dipanaskan, kemudian
didingikan sedenikian rupa
sehingga pengerasan merata
Menambah kekerasan dan
ketajaman
Tempering Logam yang telah diperkeras
dipanaskan pada suhu 180o-300oC
Menambah elastisitas
Tempering kejut Logam yang telah diperkeras
dipanaskan pada suhu450o-700oC
Mempertinggi batas regang
Pelapisan nitrogen Pengerasan dilakukan dalam oven
dengan semprotan nitrogen
Memperkeras permukaan logam
dan daya tahan karat
Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam oven
dengan pelapisan karbon sehingga
mempengaruhi permukaan logam
Memperkeras tepi dan inti logam
tetap lunak
2.1.2 Pengertian Non Logam (Non Ferro)
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi
tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai
logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana
termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur
paduan. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam
pengolahan bahan logam, menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan
berbagai alasan, mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan
pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum
digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang
lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan
pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non
ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari
sifat asalnya.
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang mempunyai
sifat-sifat, yaitu :
Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik
(bahan isolasi)).
Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah
(keramik)).
2.2 Macam-Macam Logam Ferro
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti pada
table dibawah ini :
Ikhtisar logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan
Besi tuang Campuran besi dan karbon (4%)
Rapuh, tidak dapat di tempa baik untuk dituand sukar diles
Alas mesin, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, cincin
perak, meja datar
Besi tempa Campuran besi murni (99%) sedikit besi rongsokan
Dapat ditempa, liat, tidak dapat diruang
Kait keran, landasan kerja plat, rantai jangkar
Baja lunak Campuran besi dan karbon (0,1%-0,3%)
Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa, sekrup
Baja karbon sedang Campuran besi dan karbon (0,4%-0,6%)
Lebih kenyal Poros, rel baja, paron
Baja karbon tinggi Campuran besi dan karbon (0,7%-1,5%)
Dapat ditempa, dapat disepuh, mudah ditempa
Perlengkapan mesin bubut, perlengkapan mesin frais, kikir, gergaji, pahat, tap, stempel
Baja cepat tinggi (HSS-High speed steel)
Baja karbon tinggi di tambah nikel/ kobalt, khrom / tungken
Rapuh, dapat disepuh, keras, dapat dimudakan, tahan suhu tinggi
Mesin bubut, mesin frals, mesin bor, dll
Pengaruh karbon terhadap sifat logam
Dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa dan
tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa dan
dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang
(dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
Pengaruh kadar zat arang dalam besi
1. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas, selanjutnya
1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat menyebabkan
logam besi rusak.
2. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi magnet,
magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu
besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol,
Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat
asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
3. Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat
carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai 40% (jerman,
Austria)
4. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan yang
grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu, arang batu
(batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit.
Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-sifat
keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni, tetapi terdapat dalam
bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat
pengotor.
2.3 Macam-Macam Logam Non Ferro
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry adalah
besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry adalah besi.
Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni),
perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni ataupun
dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau
mekanik yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
logam mulia/murni : emas, perak, platina
logam ringan : alumunium, barium, kalsium
logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
logam radio aktif : radium dan uranium.
1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)
Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik, tahan
korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah disambung
dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan
temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari logam ferro. Pada pengerjaan
panas suhu yang diperlukan antara 800°C-900°C, seperti untuk rolling extension dan
forging/tempa. Baik dalam keadaan panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat
luwes dan dapat direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan
panas sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga,
yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel serta
tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2. Mangan, Manganese (Mn)
Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat kekuatan
tprik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya adalah
sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin digunakan untuk
pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus. Bila dipadu dengan baja
perkakas digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.
3. Nikel, Nickolium (Ni)
Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan kelihatan
tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan korosi. Bijih Nickel
mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar
terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium,
Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada
bijih itu sebagai Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-
alat kedokteran.
4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile mudah
di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan amunisi dan
persenjataan.
5. Alumunium (Al)
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan (BD
2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan
non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan, alat-alat rumah tangga,
mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa
serta pembuatan mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu:
alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25
% dan alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya
3-5%.
6. Magnesium(Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik
cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya
sama dengan Aluminium.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh
udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga
110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-
sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi.
Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure
paduan non fero.
7. Kobalt (Co)
Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair 1490ºC dan
bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element
mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan
tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk
konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
8. Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)
Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek
dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-sifatnya yaitu titik cair rendah 232°C, BD
rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan
tergolong logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk
pembungkus pipa-pipa/tabung yang dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat
lembaran yang dapat dibuat kaleng makanan.
9. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³
dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam
diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengan kadar yang
sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah
dituang, disolder, dan dilas (dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan
dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat
tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya adalah sebagai penutup atap , pipa saluran,
pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran dalam
industri kimia.
10. Wolfrom, Tungsten (W)
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna kelabu, sangat keras dan
rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Sifat-sifat
wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih 5900°C, dapat digilas
menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya
dan sifat tahan hangatnya. Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung
electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure
pemanas dan tabung sinar X.
11. Seng, Zincum (Zn)
Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair
419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan
dengan temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini
masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat dialam terikat secara kimia secara di
dalam bijih (asam belerang atau asam arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang
dan seng karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan
titk cair 149°C. dan pada suhu 130°C-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga
dapat digiling serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan
jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi besi/baja secara
galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen
listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga
yang disebut dengan samak, dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti
pintu dan karburator.
12. Khrom, Chromium (Cr)
Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit (FeO.Cr2O3).
Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang
berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom
adalah titik lebur 1550°C dengan titik didih 2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut
dalam asam-asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan
dalam baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan
unsure paduan dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom
sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk paduan dengan
besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai
tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja
perkakas.
13. Boron (B)
Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan
terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap
kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau
logam langka (rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron
digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta
permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya
dilakukan dengan proses Sintering.
14. Cadmium (Cd)
Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan
lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan
Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng
(Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah
pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung
pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15. Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum
yang memiliki titik cair 2454ºC.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras
serta meningkatkan titik cairnya.
16. Platinum (Pt)
Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan
sangat mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan
tidak mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum sangat cocok digunakan
dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum terdapat
dalam paduan logam mulia serta endapan Tembaga-Nickel. Platinum dapat pula diperoleh
melalui proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan
motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
2.4 Klasifikasi Logam
Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya
adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi
seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik
akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu
dan lain-lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan utama
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan
dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan
kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah
dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering disebut lakur atau
paduan. Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan
suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling
bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy
selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom
logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih
besar dari jari-jari atom logam.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan bahwa:
Secara umum dalam dunia pendidikan terutama bagi mereka yang mengambil jurusan teknik
mesin. Dalam pemaparannya, ilmu logam sangat penting untuk mengetahui kandungan-
kandungan dan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu besi (Ferro) dan bukan besi (non
Ferro). Dan juga untuk mengetahui sifat-sifat dan kegunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008
LOGAM BUKAN – BESI (NONOFERROUS)LOGAM BUKAN - BESI ( NONFERROUS )Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan –besi. Indonesia merupakan negarapenghasil bukan besi meliputi: timah putih, tembaga, nikelalumunium. Ciri logam bukan besi ialah: dayatahan terhadap korosi, daya hantar yang baik danpengubahan bentuk yang mudah.SIFAT LOGAM BUKAN BESISalah satu sifat logam bukan besi yang menjadi ciri khas adalah berat jenis. Kebayakan logambukan besi tahan terhadap korosi ( air atau kelembaban ). Magnesium tahan terhadap korosidalam lingkungan udara biasa akan tetapi dalam air laut ketahan korosinya dibawah baja biasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin berat suatu logam bukan besi makin baik dayatahan korosinya. Alumunium merupakan pengecualian, pada permukaan terbentuk lapisan
oksida yang melindungi alumunium dari korosi selanjutnya. Disamping itu warna asli logambukan besi ialah kuning, abu-abu perak menambah nilai estetika logam tersebut. Logam bukan besi umumnya sulit dilas, sedang kemampuan pengecoran, pemesinan danpembentukan berbeda-beda.PELEBURANLogam bukan besi ( nonferrous )tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas biasanyaterikat sebagai oksida dengan kotoran-kotoran membentuk bijih-bijih.Yefri Chan (Universitas Darma Persada
Gambar peralatan pengolahan Alumuniumpada tahun 1888Yefri Chan (Universitas Darma Persada
PEMBUATAN ALUMUNIUM Proses Bayer, yang dikembangkan olehKarl Josef Bayer , seorang ahlikimia berkebangsaan Jerman, biasanya digunakan untukmemperoleh alumunium murni. Bauksit halus yang kering dimasukanke dalam pencampur, diolah dengan soda api (NaOH) dibawahpengaruh tekanan dan pada suhu dibawah atas titik didih. NaOHbereaksi dengan bauksit menghasilkan aluminat natrium yang larut. Setelah proses selesai, tekanan dikurangi dan ampas yang terdiridari oksida besi yang tak larut, silikon, titanium dan kotoran lainyaditekan melalui saringan dandikesampingkan. Cairan yang mengandung alumina dalam bentuk a
luminat natrium dipompa kedalam tangki pengendapan, kemudiandibubuhkan kristal hiroksidaalumunium terpisah dari larutan. Hiroksida alumunium kemudiandisaring dan dipanaskan sampai mencapai suhu 980*C. Alumina siapdilebur. Logam alumunium dihasilkan melalui proses elektrolisa dimana alumina berubah menjadi oksigen dan alumunium. Alumina murni dilarutkan kedalam eriolit cair (natrium alumunium flourida) dalam dapur elektrolit. Arus listrik dialirkan dalam campuran melaluielektroda karbon. Pada saat tertentu, alumunium disadap darisel danlogam cair tersebut dipidahkan ke dapur penampung untukdimurnikan atau untuk kerperluan paduan, setelah itu tuang kedalamingot untuk diolah lebih lanjut. Yefri Chan (Universitas Darma Persada
Gambar Sel – sel elektrolisa padapabrik alumuniumYefri Chan (Universitas Darma PersadaYefri Chan (Universitas Darma Persada
PEMBUATAN MAGNESIUM PEMBUATAN MAGNESIUM Magnesium Magnesium berasal
berasaldaridariair air lautlaut. Air . Air lautlautmengandungmengandung1300/ 1300/ sejutasejutabagianbagianmagnesium yang magnesium yang direaksikandireaksikandengandengankapurkapur. . KapurKapurdihasilkandihasilkandengandenganmembakarmembakar
kulitkulitkerangkerangpadapada1320*1320*C.kapurC.kapurdandanair air lautlautakanakanmenghasilkanmenghasilkanendapanendapanMg(OH)2. Mg(OH)2. BerikutBerikutdisertaidisertaigambargambar: : Yefri Chan (Universitas Darma PersadaYefri Chan (Universitas Darma Persada
Bagan
Baganprosesprosespembuatanpembuatanmagnesium magnesium daridariair air lautlautYefri Chan (Universitas Darma PersadaYefri Chan (Universitas Darma Persada
PEMBUATAN TEMBAGAPEMBUATAN TEMBAGATembaga
Tembagadiperolehdiperolehdaridaribijihbijihtembagatembagayang yang disebutdisebutChalcopiritChalcopirit. . BesiBesiyang yang adaadalarutlarutdalamdalamterakterakdandantembagatembaga
yang yang tersisatersisa/ / mattedituangkanmattedituangkankedalamkedalamkonverterkonverter. . UdaraUdaradihembuskandihembuskankedalamnyakedalamnyaselamaselama4 4 atauatau5 jam, 5 jam, kotorankotoranteroksidasiteroksidasi,
, dandanbesibesimembentukmembentukterakterakyang yang dibuangdibuangpadapadawaktuwaktutertentutertentu. . BilaBilaudaraudaradihentikandihentikan, , oksidaoksidakuprokupro
bereaksibereaksidengandengansulfidasulfidakuprokupromakamakaakanakanmembentukmembentukbesibesiblister blister dandanDioksidaDioksidabelerang.Tembagabelerang.Tembagablister blister iniinidileburdileburdandandicor
dicormenjadimenjadislab, slab, kemudiankemudiandiolahdiolahsecarasecaraelektrolitikelektrolitikmenjadimenjaditembagatembagamurnimurni..Yefri Chan (Universitas Darma PersadaYefri Chan (Universitas Darma Persada
BaganBaganprosesprosespeleburanpeleburan
tembagatembagaYefri Chan (Universitas Darma Persada
PEMBUATAN TIMAH HITAMPengolahan timah hitam dari bijihnya merupakan pengolahan kompleks. Konsentrat timah mengandung 65 – 80% Pb harus terlebih dahuludipanggang untuk menghilangkan sulfida – sulfida.Yefri Chan (Universitas Darma Persada
Proses Pembuatan Timahhttp://anistkr.blogspot.com/2012/04/logam-bukan-besi-fe-non-ferro.html
http://mesinusu12.blogspot.com/
http://jokoprasetyo011.blogspot.com/2012/05/logam-non-ferro-atau-logam-bukan-besi.html
http://industri20andika.blogspot.com/2013/04/logam-bukan-besi.html
http://depisatir.blogspot.com/2013/06/bab-i-pendahuluan-1.html
Logam-logam nonferro dan paduannyaKata Kunci: babbit, bronze tahan aus, non logam tahan aus
Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 19-07-2009
Logam-logam nonferro dan paduannya tidak diproduksi secara besar-besaran seperti logam besi, tetapi cukup vital untuk kebutuhan industri karena memiliki sifat sifat yang tidak ditemukan pada logam besi dan baja. Sifat-sifat paduan logam nonferro adalah :
-mampu dibentuk dengan baik -massa jenisnya rendah
-penghantar panas dan listrik yang baik
-mempunyai warna yang menarik
-tahan karat
-kekuatan dan kekakuannya umumnya lebih rendah dari pada logam ferro
-sukar dilas
1. Paduan aluminium (aluminium alloy)
Paduan aluminium banyak dipakai dalam industri yang dapat dibagi dalam dua golongan utama:a) Wrought alloy: dibuat dengan jalan rooling, (paduan tempa)forming, drawing, forging dan press working.b) Casting alloy: dibuat berdasarkan pengecoran (paduan tuang) Paduan aluminium tempa mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi mendekati baja.
Paduan ini dibedakan lagi berdasarkan:a. dapat di heat treatmentb. tak dapat di heat treatment
Paduan aluminum yang tak dapat di heat treatment yaitu Al – Mn (1,3% Mn) dan Al – Mg Mn (2,5% Mg dan 0,3% Mn), memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, ductil, tahan korosi dan dapat dilas.Paduan aluminium tuang merupakan paduan yang komplek dari aluminium dengan tembaga, nikel, besi, silikon dan unsur lain.
Duraluminium (dural) adalah paduan Al – Cu – Mg, dimana Mg dapat ditambahkan (meningkatkan kekuatan, dan ketahanan korosi) dan begitu juga dengan penambahan Si & Fe.Komposisi ducal : 2,2-5,2% Cu, diatas 1,75 % Mg, di atas 1% Si,diatas 1% Fe, dan diatas 1% Mn. Paduan aluminium yang terdiri dari 8-14% Si disebut silumin. Paduan aluminium dengan (10 – 13% Si & 0,8% Cu) dan (8 -10% Si, 0,3% Mg & 0,5% Mn)mempunyai sifat-sifat dapat dituang dengan baik dan tahan korosi serta ductile.
2.Paduan Magnesium
Sifat-sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah. Oleh karena itu magnesium murni tidak dibuat dalam teknik.Paduan magnesium memiliki sifat-sifat mekanik yang lebih baik serta banyak digunakan Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah aluminium, seng dan mangan.Penambahan AI diatas 11%, meningkatkan kekerasan, kuat tarik dan fluidity (keenceran) Panambahan seng meningkatkan ductility (perpanjangan relatif dan castability (mampu tuang) .
Penambahan 0,1 – 0,5 % meningkatkan ketahanan korosi.Penambahan sedikit cerium, zirconium dan baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan ductility dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.Ada dua kelomnok besar magnesium paduan a) Wrought alloy : (0,3% Al, 1,3% – 2,5% Mn ) dan (3 – 4% Al, 0,6% Zn & 0,5% Mn).b) casting allay : (5 – 7% Al, 2 – 3% Zn & 0,5% Mn) dan (8 % Al, 0,6 % Zn & 0,5 % Mn).
3. Paduan Tembaga
Ada dua kelompok besar yaitu : brass dan bronze Brass (kuningan) Paduan tembaga dan seng dinamakan brass. Penambahan sedikit timah, nikel, mangan, aluminium, dan unsur-unsur lain dalam paduan tembaga seng dapat mempartinggi kekerasan dan kekuatan serta tahan korosi (special – brass).Bronze (perunggu) .
Paduan tembaga dan timah dengan penambahan sedikit aluminium, silikon, mangan, besi dan beryllium disebut bronze.Dalam prakteknya yang paling banyak digunakan adalah perunggu dengan 25 – 30% Sn.
Wrought bronze, terdiri dari paling tinggi 6% Sn dan casting bronze lebih dari 6% Sn.Special bronze, yaitu paduan dengan dasar tembaga dicampur Ni,Al, Mn, Si, Fe, Be dll.Aluminium bronze, terdiri dari 4 – 11% Al, mempunyai sifat-sifat mekanik yang tinggi dan tahan korosi serta mudah dituang.
Bronze dengan penambahan besi dan nikel memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, tahan panas, digunakan untuk fitting dapur dan bagian-bagian mesin yang permukaannya bersinggungan dengan metal, yaitu perunggu dengan penambahan seng.Phosphor bronze terdiri dari – 95% Cu, 5% Sn dan 0,2% P, di gunakan untuk saringan kawat, koil dan pegas pelat.Silikon bronze, memiliki sifat-sifat mekanik yang tinggi, tahan aus dan anti korosi dan mudah dituang maupun dilas. Beryllium bronze, memiliki sifat mekanik yang tinggi tahan koros, tahan aus dan ductil, daya hantar panas/listrik yang tinggi.Monel, komposisinya 31% Cu, 66% Ni, 1,35% Fe, 0,9% dan 0,12% C sifat tertarik bagus dan ductil, tahan korosi dalam air lautan Iarutan kimia.
4. Paduan tahan aus (anti friction alloy).Bahan paduan tahan aus terutama digunakan untuk permukaan bantalan (bearing).Logam bantalan harus memenuhi syarat, koefisien gesek antara poros dan bantalan harus serendah mungkin mampu menahan panas akibat gesekan, tahan tekanan beban, dll.
Beberapa logam bantalan :
-babbit -bronze tahan aus
-besi tuang tahan aus
-non logam tahan aus
BabbitBabbit terdiri dari timah, antirron, timbal dan tembaga serta unsur lain yang memilliki sifat tahan aus. Bahan dasar babbit yang digunakan di industri adalah timbal atau logam lain sebagai pengganti timah yang mahal.Calcium babbit terdiri dari : 0,8-1,1 % Ca dan 0,75 – 1% Nisisanya, adalah Pb.
Bronze tahan ausDigunakan untuk bantalan biasa dengan beban spesifik yangtinggi.
Besi tuang tahan ausCocok untuk bantalan biasa yang bekerja dengan tekaran spesifik tinggi, tetapi kecepatan/putaran dari poros rendah.Konposisinya : 3,2 – 3,6% C, 2,2 – 2,4% Si, 0,6 – C,9% Mn, dan memiliki struktur pearlit dengan sejumlah grafit normal (HB = 170 – 229),
Paduan titanium (titanium: alloy)Sebagai bahan teknik titanium banyak penggunaannya. Titanium adalah logam dengan warna putih keperak-perakan, titik lebur 1668°C dan masa jenisnya 4,505 kg/dm3 Titanium tidak murni/campuran dalam perdagangan dapat digolongkan.
-unsur-unsur yang membentuk interstisi larutan padat (solid solution ) O2 , N, C dan H2 dan lain lain
-Unsur-unsur yang membentuk substitusi larutan padat (Fe dan unsur-unsur logam lain ).Oksigen dan nitrogen dengan persentase kecil dalam titanium alloy dapat imengurangi ductility secara drastis. Kandungan karbon dengan lebih dari 0,2% menurunkan ductility dan kekuatan pukul dan titanium alloy. Paduan titanium alloy.Paduan titanium terdiri dari vanadium, molibden, chrom, mangan,aluminium timah, besi dll.Memiliki sifat-sifat mekanik yang tinggi dengan rasa jenis yang rendah, sangat tahan korosi, banyak digunakan dalam industri pesawat terbang.
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro).
Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya. Untuk mengetahui macam-macam logam non ferro ini dapat disebutkan sebagai berikut :
Lead, Timbal, Timah hitam, Plumbum (Pb)
Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet, memiliki warna putih terang yang sangat jelas terlihat pada patahan atau pecahannya.Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengan kadar
yang sangat kecil.Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya.Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja atau logam Non Ferro lainnya yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang disebut sebagai baja Otomat.
Quote:
Titanium (Ti)
Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang kuat seperti baja dan stabil hingga temperature 400ºC, tahan korosi dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5 kg/dm³.Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada baja serta sebagai bahan paduan dengan Aluminium dan logam lainnya.Titanium (Ti) memiliki titik cair 1660ºC dan kekuatan tarik 470 N/mm2 serta densitas 56 %.Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak tahun 1789 dalam bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian penting dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda pemurnian Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine, kemudian dengan Magnesium dan denganSodium pada suhu pemanasan antara 800ºC hingga 900ºC yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atau Sodiumcloride.
Quote:
Nickel, Nickolium (Ni)
Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang terdapat pada endapan terak bumi yang biasanya tercampur dengan bijih tembaga.Oleh karena itu diperlukan proses pemisahan dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat Nickel tersebut.
Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai Sulfida.Setelah proses penambangan bijih itu dipecah dan dilakukan pemisahan dari berbagai unsur yang mengandung batuan yang mengapung.Kemudian sulfide Nickel dan Sulfide Tembaga dipisahkan melalui proses pengapungan.Proses berikutnya ialah pemanggangan Sulfide Nicel untuk menggerakan Sulphur, selanjutnya dituangkan kedalam bejana, untuk selnjutnya dilakukan pemurnian melalui proses oxidasi sebagaimana dalam proses Bessemer dalam pemurnian baja.Dari proses ini akan diperoleh 48 % Nickel dan 27 % Tembaga.Selanjutnya dipanaskan bersama Sodium Sulfat dengan pemanasan kokas untuk memperoleh larutan Tembaga Nickel dan Sulfide Besi, kemudian dituangkan kedalam ladle untuk dilakukan pemadatan, Selama pendinginan Tembaga dan Sodium mengapung keatas dan ketika terjadi pemadatan Nickel dan Tembaga akan terpisah oleh tiupan atau pemukulan.Proses pemurnian lanjut dilakukan dengan electrolisa dengan terlebih dahulu disinter sehingga berbentuk Briket, atau dapat juga dengan proses ‘carbonil’ jika tresedia cukup daya listrik dimana serbuk Nickel dipanggang untuk menhilangkan sisa-sisa Sulphur dan Besi kemudian direduksi oleh Hydrogen.Dengan demikian maka oxide logam akan keluar dan membentuk uap, akan terbang dan membentuk gas Nickel carbonil yang kemudian mencair karena pengaruk Carbonmonoxide serta akan mengalir melalui kulit endapan Nickel.
Pemakaian NickelSecara komersial Nickel banyak digunakan secara murni terutama untuk peralatan-peralatan yang menuntut ketahanan korosi yang tinggi, seperti peralatan dalam industri makanan , industri kimia,
obat-obatan serta peralatan kesehatan, industri petroleum dan lain-lain.Nickel dapat dibentuk melalui proses panas maupun dingin, memiliki sifat mampu tempa, mampu mesin dengan pemotong HSS. Dapat dikerjakan dengan Cupping, Drawing, Spining, Swaging, Bending, dan Forming. Penyambungan dapat dilakukan dengan pengelasan, penyolderan, Brazing dan Welding.
Quote:
Timah putih, Tin, Stannum (Sn)
Timah putih, Tin, Stannum (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC.Logam ini memiliki sifat ketahanan korosi yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai bahan pelapis pada plat baja, digunakan sebagai kemasan pada berbagai produk makanan karena Timah putih ini sangat tahan terhadap asam buah dan Juice.Fungsi kegunaan yang lain ialah sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur serta sebagai unsur paduan pada bahan-bahan yang memiliki titik cair rendah.Timah putih, Tin, Stannum (Sn) paling banyak digunakan sebagai timah pateri serta paduan pada logam-logam bantalan seperti Bronzes dan gunmetal atau ditambahkan sedikit pada paduan Tembaga Seng (Kuningan, Brasses) untuk memperoleh ketahanan korosi.Timah putih, Tin, Stannum (Sn) diproses dari bijih timah (Tinstone), extracsinya dilakukan melalui pencairan dengan temperature tinggi sehingga timah dapat mengalir keluar dari berbagai unsur pengikatnya.
Quote:
Seng, Zincum (Zn)
Seng, Zincum (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam pelapisan plat baja sebagai pelindung baja tersebut dari pengaruh gangguan korosi, selain itu Seng juga digunakan sebagai unsur paduan dan sebagai bahan dasar paduan logam yang dibentuk melalui pengecoran.Sekalipun Seng merupakan bahan yang lembek akan tetapi peranannya sangat penting sekali sebagai salah satu bahan Teknik yang memilki berbagai keunggulan, baik digunakan sebagai bahan pelapis pada baja yang tahan terhadap korosi, misalnya untuk atap bangunan, dinding serta container yang juga harus tahan terhadap pengaruh air dan udara serta serangga dan binatang.Seng juga merupakan unsur paduan untuk bahan pengecoran. Bahan baku Seng adalah Sulfida Carbonate, biasanya berada berdekatan dengan Lead atau Timah Hitam atau kadang-kadang juga dengan Silver.Konsentrat biasanya dilakukan dengan Grafitasi atau pengapungan.Proses produksi awal dilakukan dengan mengurangi kadar Asam sulfat yang terkandung pada Oxide Seng melalui penggarangan.
Langkah selanjutnya ialah menggunakan satu Thermal untuk menghasilkan penguapan serta kondensat, dari proses ini akan diperolah 1 hingga 2 % Lead yang diketahui sebagai Spelter atau Seng kasar dengan 99,99 % yang akan diproses lanjut dengan cara elektrolisa serta proses penggarangan, dan melalui proses ini bijih Seng akan melarut didalam Asam Sulphuric sesuai dengan kebutuhannya. Proses berikutnya ialah penggarangan agar unsur Carbon bercampur didalam Briket sebelum pemanasan melalui pengolperasian didalam retor Vertical secara Continue.
Manganese (Mn)
Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 1260ºC Unsur Manganese (Mn) ini diperoleh melalui proses reduksi pada bijih Manganese sebagaimana proses yang dilakukan dalam pembuatan baja.Manganese digunakan pada hampir semua jenis baja dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki sifat baja tetapi tidak berpengaruh buruk karena didalam baja memiliki kandungan unsur Sulphur.Disamping itu Manganese (Mn) merupakan unsur paduan pada Aluminium, Magnesium, Titanium dan Kuningan.
Quote:
Chromium (Cr)
Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair yang tinggi yakni 1890ºC , Chromium diperoleh dari unsur Chromite, yaitu senyawa FeO.Cr2. Unsur Chromite (Fe2 Cr2 06 ) serta Crocoisite (PbCrO4).Chromium memiliki sifat yang keras serta tahan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan besi tuang dan dengan penambahan unsur Nickel maka akan diperoleh sifat
baja yang keras dan tahan panas (Heat resistance- Alloy).
Quote:
Aluminium (Al)
Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan sangat mengkilap dengan titik cair 660ºC sangat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi.Secara komersial Aluminium memiliki tingkat kemurnian hingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan dikembangkan melalui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2.
Quote:
Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)
Tembaga memilki kekuatan Tarik 150 N/mm2 sebagai Tembaga Cor dan dengan proses pengerjaan dingin kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2 demikian pula dengan
angka kekerasannya dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan 45 HB dan meningkat hingga 90 HB melalui proses pengerjaan dingin, dengan demikian juga akan diperoleh sifat Tembaga yang ulet serta dapat dipertahankan walaupun dilakukan proses perlakuan panas misalnya dengan Tempering.Sifat listrik dan sebagai penghantar panas yang baik dari Tembaga (Electrical and Thermal Conductor) Tembaga dan menduduki urutan kedua setelah Silver namun untuk ini Tembaga dipersyaratkan memiliki kemurnian hingga 99,9 %. Salah satu sifat yang baik dari tembaga ini juga adalah ketahanannya terhadap korosi atmospheric bahkan jenis korosi yang lainnya.
Quote:
Magnesium (Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama dengan Aluminium.Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2.Magnesium memilki sifat yang lembut walaupun dengan elastisitas yang rendah.
Quote:
Antimony, Stibium (Sb)
Antimony, Stibium (Sb) ialah logam yang berwarna putih kelabu terang, Antimony, Stibium memiliki titik cair 630ºC.Logam ini diperoleh dari mineral Stibnite (Sb2S3), Tetrahednite (Cu3SbS3) dan Famantinite (Cu3SbS4) dan dari kedua bahan mineral inilah Antimony, Stibium (Sb) dibuat melalui penguapan, akan tetapi karena tidak mencukupi maka terpaksa dilakukan extracsi pada Stibinite.Antimony, Stibium (Sb) digunakan dalam pemenuhan kebutuhan bahan yang digunakan pada temperature rendah, sebagai logam-logam bantalan yang dipadu dengan lead (timah hitam) dan akan mempengaruhi kekerasan dari Timah hitam itu sendiri.
Quote:
Bismuth (Bi)
Bismuth ialah logam berwarna putih kelabu kemilau, sifat Bismuth sangat keras dan rapuh dan tidak dapat ditempa.Titik Cairnya 271ºC dan keadaannya relative murni.Bismuth diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses Pemisahannya dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai perlakuan.Bismuth digunakan sebagai unsur paduan dengan logam lain yang memiliki titik cair rendah.
Quote:
Boron (B)
Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan terhadap pengaruh kimia.Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka (rare-metal).Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.
Quote:
Cadmium (Cd)
Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan lembek dengan titik cair hanya 321ºC.sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga.Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).
Quote:
Cerium (Ce)
Cerium (Ce) disebut sebagai logam langka (rare earth-metal), memiliki titik cair 640ºC dapat ditambahkan kedalam besi tuang untuk pembuatan electrode, pembuatan busur listrik atau sebagai bahan batu pemantik (lighter flints).
Quote:
Cobalt (Co)
Cobalt (Co) ialah LOgam yang brwarna putih silver ini memilki titik cair 1490ºC dan bersifat magnetic tinggi.Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.Cobalt digunakan sebagai unsur paduan pada baja paduan sebagai alat potong (Tool Steel) dan sebagai unsur paduan dengan unsur Nickel sebagai baja paduan yang tahan terhadap temperature tinggi.
Quote:
Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum yang memiliki titik cair 2454ºC.Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.
Quote:
Germanium (Ge)
Germanium (Ge) merupakan logam dengan sifat kelistrikan yang spesifik sehingga digunakan sebagai komponen dalam Teknik Kelistrikan.
Quote:
Mercury, Hydragirum (Hg)
Mercury, Hydragirum (Hg) ialah salah satu jenis logam murni yang diperoleh dalam skala kecil dengan logam murni lainnya serta Sulphide (HgS) yang dapat dilakukan extraksi melalui pemanasan sederhana yang kemudian diproses secara destilasi, jika perlu dilakukan penegrjaan lanjut untuk menghilangkan kadar Seng dan Cadmium.Mercury digunakan dalam Thermometer dan Barrometer serta saklar atau electrical Switches.
Quote:Molybdenum (Mo)
Molybdenum (Mo) ialah Logam yang berwarna putih Silver dengan titik Cair 2620ºC. Terdapat dalam bentuk Sulphide serta berbagai Oxid pada berbagai jenis Logam.Molybdenum (Mo) digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan Besi Tuang (Cast Iron).
Platinum (Pt)
Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan sangat mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas.Platinum (Pt) sangat cocok digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum (Pt) terdapat dalam paduan logam mulia serta endapan Tembaga-Nickel.Platinum (Pt) dapat pula diperoleh melalui proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel.Platinum (Pt) digunakan sebgai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
Quote:
Palladium (Pd)
Palladium (Pd) termasuk dalam kelompok Platinum yakni logam yang berwarna putih dan sangat ulet, mudah dibentuk dan tahan terhadap oxidasi.Palladium (Pd) memiliki titik cair 1555ºC. Palladium (Pd) sering dipadukan dengan Silver yang dapat menggantikan Platinum dalam pembuatan Contact Point dan akan memiliki sifat kekerasan yang tinggi dengan ketahanan korosi yang berbeda dengan Silver.
Quote:
Rhodium (Rh)
Rhodium (Rh) juga merupakan salah satu dari logam dalam kelompok Platinum, Rhodium (Rh) memiliki titik cair 1985ºC sangat tahan terhadap berbagai bentuk pengaruh asam. Digunakan sebagai bahan pelapis logam lain serta sebagai unsur paduan pada Platinum dalam pembuatan kawat tahanan (Resisitor) pada Thermocouple.
Quote:
Silver, Argentum (Ag)
Silver, Argentum (Ag) adalah salah satu logam mulia yang memiliki titik cair 960ºC terdapat dalam skala kecil dan terpadu pada Tembaga dan mas. Silver memiliki conduktifitas listrik yang paling tinggi dibanding dengan logam lainnya dan digunakan dalam kontak listrik juga dalam “Siver solders” serta bahan pelapis logam lain.
Quote:
Selenium (Se)
Selenium (Se) memiliki titik cair 220ºC dan dapat diperoleh melalui proses extraksi dari logam lain termasuk pada Tembaga.Sifat yang lain dari Selenium ialah memiliki sifat hantaran listrik yang baik dan menjadi alternative pilihan dalam pemakaian ringan serta digunakan pula dalam photoscell serta digunakan sebagai unsur paduan pada Tembaga untuk meningkatkan sifat mampu mesin dari tembaga tersebut.
Quote:
Tantalum (Ta)
Tantalum (Ta) logam yang berwarna putih dan dapat dibentuk melalui proses pengerjaan dingin. Proses pengerjaan panas dapat meningkatkan angka kekerasannya secara drastic.Tantalum (Ta) memiliki titik cair 3207ºC dan digunakan dalam perkakas Cementite Carbide dan sebagai tambahan unsur paduan pada logam non-Ferro.
Quote:
Tellurium (Te)
Tellurium (Te) memiliki titik cair 452ºC sedikit ditambahkan pada Timah Hitam akan meningkatkan kekerasannya, dan jika ditambahkan pada Tembaga akan memberikan sifat free-Cutting.
Quote:
Thorium (Th)
Thorium (Th) sangat lunak seperti timah hitam (Lead) dan dapat mencair pada temperature 1827ºC. Thorium (Th) digunakan sebagai unsur paduan pada Tungsten dalam pembuatan kawat filament serta digunakan pula dalam paduan Magnesium untuk menghasilkan sifat Creep resistance.
Quote:
Tungsten, Wolfram (W)
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna kelabu, sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Bahan dasar dari Tungten, Wolfram (W) ini ialah Oxide mineral dan diperoleh melalui proses reduksi. Tungten, Wolfram (W) digunakan sebagai bahan pembuatan filament, untuk kawat radio dan lampu serta digunakan pula sebagai unsur paduan pada alat potong (Tool Steel) yakni sebagai bahan High Speed Steel (HSS) atau baja kecepatan tinggi, baja Magnet serta dibentuk melalui proses sintering untuk bahan perkakas.
Quote:
Vanadium (V)
Vanadium (V) akan mencair pada Temperatur diatas 1900ºC, logam yang berwarna putih ini sangat keras, jika ditambahkan pada baja sebagai unsur paduan akan menambah kekenyalan dari baja tersebut.
Quote: Beryllium (Be)
Beryllium (Be) Logam yang berwarna kelabu ini memiliki sifat yang sangat keras dengan titik cair 1285ºC tetapi lebih ringan dari pada Aluminium. Beryllium memiliki sifat yang rendah dalam peredaman
Neutronnya pada arah memotong sehingga tidak bereaksi terhadap berbagai bentuk dan derajat Neutron yang dilaluinya. Beryllium (Be) merupakan logam yang memiliki sifat thermal konduktor serta tegangan yang baik dan stabil pada Temperatur tinggi namun keuletannya rendah. Oleh karena itu proses metallurgy bubukan (Powder metallurgy) bukan metoda yang baik dalam pembentukan dengan bahan Beryllium ini.
Beryllium didapat dari Aluminium Beryllium Silikat “Beryl’ dengan hanya menghasilkan 3,5 % Beryllium. Proses extraksi pada bahan Berylium memerlukan biaya proses dan Teknik yang terpaksa melebihi penghasilan Karen proses yang sangat sulit terutama dalam proses menetralisir unsur zat beracun. Beryllium kadang-kadang digunakan sebagai unsur paduan
pada Tembaga paduan, namun karena kebutuhan Beryllium meningkat dalam bentuk Beryllium murni Tempa untuk industri pesawat terbang dan laras senapan (Guided Missiles), maka fungsiTembaga paduan dengan unsur Beryllium sedikit berkurang. Beryllium dapat dibentuk dengan pengecoran kedalam bentuk ingot, bentuk-betuk batangan dirol panas (Hot-rolling processes), extrusion dan kemudian pemesinan.
Beryllium dengan pembentukan melalui powder metallurgy dipecah menjadi serbuk yang kemudian disinter menjadi bentuk-bentuk balok. Balok-balok Beryllium ini memiliki kekuatan tarik 310 N/mm2 , perpanjangannya dapat ditingkatkan hingga 10% jika dibentuk ulang melalui pengerolan.
Beryllium yang dibentuk melalui proses Sintering ini dapat dikerjakan mesin (Machining) dengan alat potong Carbide dengan hasil yang halus seperti Grey Cast Iron. Beryllium disambung dengan menggunakan metoda las busur dan spot-welding antar Beryllium dan dengan logam lain.
Hafnium (Hf)
Hafnium (Hf) memiliki sifat yang sama dengan Zirconium dan termasuk logam berat,
memiliki kekuatan tarik 340 N/mm², angka kekerasannya 180 HV serta titik cairnya 2130ºC. Hafnium (Hf) dapat dibentuk dengan mesin pada putaran rendah. Penyambungan Hafnium akan sangat cocok dengan memberikan arus tinggi, Hafnium digunakan sebagai bahan pembuatan pengatur tekanan, water cooler reaktror dan lain-lain. Hal ini karena sifat Hafnium yang dapat meredam Neutron serta bebas pengaruh radiasi yang merugikan.
Quote:
Zirconium (Zr)
Zirconium (Zr) ialah logam yang berwarna putih-silver memiliki titik cair 1852ºC dengan kekuatan tarik 420 N/mm2 dan angka kekerasannya 140 HV.Zirconium memiliki sifat yang sama dengan Titanium terutama dalam proses pembentukannya.Pemotongan dengan mesin dilakukan dengan puitaran yang sangat rendah sebagaimana pemotongan pada Aluminium. Proses fabrikasi Zirconium harus dilakukan secara hati-hatiterhadap kemungkinan terjadinya kontaminasi dengan oxygen, Nitrogen serta Hydrogen akibat pemanasan.Zirconium kadang-kadang digunakan sebagai unsur paduan padan Magnesium dalam memenuhi kebutuhan dalam Teknologi Nuclear dimana Zirconium dapat meredam unsur Neutron secara melintang dengan kekuatan tarik yang stabil didalam suhu ruangan,tahan terhadap korosi air, uap serta berbagai media pendingin.Pemakaian Zirconium juga sebagai unsur paduan dengan bahan-bahan lain seperti timah putih (Tin), Besi, Chromium, Nickel, Tembaga dan Molybdenum.
Quote:
Niobium (Nb)
Niobium ialah logam yang sangat ulet (ductile) dan lunak dengan kekuatan tarik 280 N/mm2 dan titik cairnya 2469ºC.Keuletan dari sifat Niobium ini ialah karena pengaruh Oxygen dan Carbon, pengerjaan panas serta udara.Niobium yang dibentuk menjadi plat tipis dapat dilas dengan resistance-Welding, sedangkan untuk bahan yang tebal diatas 0.5 mm harus dilas
Adamantium adalah logam fiksi buatan manusia yang telah digambarkan secara meluas di dalam komik yang diterbitkan oleh Marvel Comics. Adamantium sering dijabarkan sebagai logam yang pada hakikatnya tidak bisa hancur dan logam campuran kimiawi yang telah dirahasiakan oleh Pemerintah Amerika. Adamantium bukanlah elemen: bahan bakunya tidak terdaftar di dalam tabel periodik. Adamantium lebih mendekati besi buatan melalui beberapa proses rahasia, ditemukan oleh Dr. Myrin MacLain. Kisah adamantium ini diciptakan oleh seorang penulis Roy Thomas dan artis Barry Windsor-Smith, pertama kali muncul di dalam Avengers #66. Wolverine menggunakan adamantium sebagai kerangka tubuhnya dan termasuk ke tiga pasang kuku logamnya dan Lady Deathstrike menggunakannya sebagai kerangka dan kukunya. Omega Red menggunakan karbonadium, sejenis adamantium setingkat lebih keras dari besi tetapi lebih lentur dibandingkan adamantium di tentakel yang terletak di kedua lengannya.
Sumber http://wong168.wordpress.com/2011/10/23/logam-non-ferro-2/ at 3:37 PM
No comments: