mi/m irfan parpol menengah pasrahkan nasib ke setgab · 4 polkam rabu, 5 januari 2011 | media...

1
4 P OLKAM RABU, 5 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA TIGA TAHUN PENJARA: Mantan pemeriksa pajak Bank Jabar Roy Yuliandri (tengah) menangis setelah divonis tiga tahun penjara di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Roy terbukti bersalah menerima suap Rp500 juta pada 2002. Sementara itu, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi mantan Dirut Bank Jabar Umar Sjarifuddin yang didakwa korupsi. Hukuman Umar diturunkan dari 7 tahun penjara dan membayar uang pengganti Rp19,83 miliar menjadi 5 tahun penjara dan uang pengganti sebesar Rp8,8 miliar. MI/M IRFAN Parpol Menengah Pasrahkan Nasib ke Setgab Koalisi Jangan sampai Terkotak-kotak itu biasa. Tetapi, yang penting selalu ada solusi. Tidak perlu membentuk kotak-kotak. Jadi selama ini PAN menilai setgab baik-baik saja? Koalisi oke. Karena koalisi tidak berdasarkan istilah partai besar dan partai kecil. Itu tidak ada sama sekali. Kami memiliki suara yang sama. Beberapa parpol menengah mengeluhkan komunikasi se- pihak internal setgab? Kalau bicara soal pertemuan semacam itu, saya setiap hari bertemu dengan Susilo Bam- bang Yudhoyono. Itu tidak masalah. Dalam pidato awal tahun, Anda menyebutkan adanya kegaduhan politik, maksud- nya? Saya hanya melihat suasana di 2010 kemarin masih dalam suasana kompetisi. Padahal seharusnya kita bekerja lebih keras lagi. Apa target politik PAN 2011 untuk persiapan 2014? Terlalu early untuk bicara soal itu. Kami tetap fokus soal kerja pemerintahan. Kami bekerja untuk rakyat. Lihat saja saat ini berapa kali saya bicara soal politik. Saya selalu bicara soal ekonomi seperti target saya sesuai jabatan. Kita tidak perlu menyita energi berlebihan untuk itu. (P-1) PARTAI politik (parpol) yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) mitra koa- lisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono- Boediono mulai gerah de- ngan kondisi internal setgab. Ketidaknyamanan itu berang- kat dari perasaan kecewa ka- rena seringnya Partai Demo- krat melakukan pembicaraan strategis hanya dengan Partai Golkar. Pun, partai yang kecewa justru berasal dari partai yang mendukung pasangan SBY-Bo- ediono sejak Pemilihan Presi- den 2009. Sejumlah parpol me- nengah yang tergabung dalam setgab mulai menghembuskan wacana konsolidasi. Salah satu partai pendukung pasangan itu sejak awal adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Lalu, bagaimana pandangan PAN dengan kondisi internal setgab, wartawan Media Indo- nesia Aryo Bhawono mewa- wancarai Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa di Jakarta, belum lama ini. Berikut peti- kannya. Mengenai konsolidasi par- pol menengah di setgab, ba- gaimana PAN menanggapi hal tersebut? Menurut saya, kita harus komunikasi kepada semua. Ja- ngan lagi kita mulai membuat kotak-kotak. Itu tidak baik. Berkompetisi itu nanti ada ma- sanya sendiri. Kalau sekarang sudah menu- ju ke arah itu, menuju konfigu- rasi baru, itu tidak bagus. Pada- hal kita mempunyai momen- tum keberhasilan ekonomi 2010. Kita bisa genjot lagi per- ekonomian kita untuk kese- jahteraan rakyat. M o - men- tumnya harus kita manfaat- kan. Bukan- kah desak- an konsolidasi parpol menengah berangkat dari ketidaknyamanan berkomunikasi dalam setgab? Saya kira ti- dak itu. Kalau ada dinamika dalam setgab, tas jika melakukan antisipasi terlalu dini. Sekjen PAN Taufik Kurniawan pun menegaskan partainya merasa yakin kader PAN yang duduk di kabinet tidak akan terkena reshuffle. Sebab Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang duduk di kabinet selalu me- lakukan komunikasi intensif dengan presiden. “Ketua umum kami juga duduk dalam tim pemenangan presiden ketika kampanye. Pastinya sudah ada informasi jika ada reshuffle,” tuturnya. Keyakinan serupa terungkap dari Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz yang menyatakan se- jauh ini kader PPP di kabinet telah melakukan kewajibannya dengan baik. “Kami hormati reshuffle. Tapi rasa-rasanya tidak ada peluang itu untuk PPP,” jelasnya. Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengungkapkan PKB menyerahkan sepenuhnya penggantian kabinet kepada presiden. Partainya belum me- lakukan pembicaraan untuk membahas peluang reshuffle. “Kami hormati hak itu se- bagai hak prerogatif presiden. Soal kader, jika diminta tak masalah,” tuturnya. (Mad/ AO/R-2) Penentuan daerah pemilihan dan ambang batas parlemen membuat partai politik bekerja keras memutar otak. Ancamannya jelas, kegagalan ikut Pemilu 2014. Penyelesaian pragmatis Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal juga mengingatkan PKS menginginkan perdebatan di setgab dapat menghindari penyelesaian pragmatis. Ia merasa keberatan jika setgab membuat jurang pemisah anta- ra parpol menengah dan par- pol besar. “Karena ujung-ujungnya pragmatis. Hasil perdebatan hanya tawar-menawar soal keuntungan yang didapat tiap- tiap parpol,” tegasnya. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan berkoordinasi dengan Kemenkum dan HAM dalam pelaksanaan verifikasi parpol. Juru bicara Kemendagri Rey- donnyzar Moenoek mengata- kan melalui Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik akan melaksanakan pemerik- saan data faktual terkait syarat- syarat pendirian parpol. “Verifikasi akan dimulai 17 Januari. Pelaksanaan pengujian lapangan akan disepakati lebih lanjut dengan Kemenkum dan HAM,” ujar Donny. Menyangkut metodologi verifikasi parpol, transparansi nal. Hasil simulasi Baleg me- nunjukkan pemecahan dapil mempersulit penghitungan keterwakilan. Di sisi lain, Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy menegaskan pihaknya menghendaki penye- lesaian di setgab memberi wak- tu bagi parpol menengah untuk memperkuat diri. Ia tidak sepakat jika penam- bahan dapil dan peningkatan PT dilakukan secara tiba-tiba. “Kalau ingin membangun road map demokrasi, pening- katan dapil atau PT dilakukan secara pelan-pelan. Tahun 2014 kenaikan tidak dapat dilakukan secara drastis. Jika itu terjadi, berarti hanya untuk kepenting- an pragmatis karena demokrasi tidak dapat dipaksakan,” te- gasnya. P ARTAI politik mene- ngah akhirnya hanya bisa memasrahkan nasib kepada Sekreta- riat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi terkait dengan penam- bahan daerah pemilihan (dapil) dan ambang batas parlemen ( parliamentary threshold/PT) dalam revisi UU No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu. Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PPP AW Thalib berharap setgab dapat melindungi ke- pentingan parpol menengah anggota koalisi dalam polemik perdebatan revisi UU Pemilu. “Kami minta itu dibicarakan di setgab,” ujarnya ketika dihu- bungi di Jakarta, kemarin. Ia mengaku PPP merasa terancam dengan perdebatan penambahan dapil. Wacana menambah jumlah dapil dengan mengurangi jum- lah anggota DPR terpilih dari 3-10 kursi per dapil menjadi 3-8 kursi per dapil bakal me- ngurangi kursi untuk parpol menengah. Usul itu semata hanya untuk melanggengkan kekuasaan partai besar. “Kalau usul itu dilakukan, partai tengah dan partai kecil akan mati,” tuturnya. Setali tiga uang, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi PKB Ida Fauziah mengaku Baleg berupaya un- tuk membendung usul peru- bah an atas alokasi kursi di satu dapil. Sejauh ini Baleg masih ber- pendapat dapil pemilu masih 77. Alokasi kursi setiap dapil masih berkisar 3-10 kursi. “Mudah-mudahan tidak ber- ubah sampai paripurna,” ha- rapnya. Menurutnya, wacana pe- nyempitan dapil tidak rasio- UKP4 Mulai Proses Laporan Kementerian kan laporannya ke UKP4, ter- masuk 34 kementerian. Sementara itu, partai politik (parpol) anggota koalisi tak mau berspekulasi menyiapkan kadernya sebagai calon peng- ganti menteri terkait evaluasi UKP4. Mereka menyerahkan reshuffle kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan re- shuffle merupakan hak prerogatif presiden. Partai Golkar tak mau berspekulasi. “Jika memang perlu reshuffle atau rotasi, kami menyerahkan kepada presiden,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Pengakuan serupa juga ter- ungkap dari Ketua DPP PKS Mahfudz Sidiq. Ia menyatakan PKS tidak mau terburu-buru menyikapi kemungkinan ada- nya reshuffle terkait laporan UKP4. Menurutnya, tidak pan- EVALUASI menteri Kabinet In- donesia Bersatu II paling lambat diserahkan pukul 24.00 WIB tadi malam. Setelah itu laporan akan diproses selama tiga hari, kemudian baru diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono. “Nanti malam, sampai nanti malam ya,” ungkap Ketua Unit Kerja Presiden bidang Penga- wasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto di halaman Istana Negara Jakarta, kemarin. Ia menegaskan evaluasi ter- sebut selanjutnya akan dibahas Presiden dan Wakil Presiden Boediono. Evaluasi yang di- lakukan UKP4 ini merupakan evaluasi dua bulanan, No- vember dan Desember 2010. “Laporan UKP4 ini tidak ada hubungannya dengan reshuffle. Kepala Anda isinya reshuffle saja sih,” tandasnya. Kuntoro enggan mengung- kapkan hingga saat ini berapa kementerian yang belum me- nyerahkan laporan. “Kita tung- gu batas akhir, saya tidak tahu yang sudah atau belum. Jam 12 malam kita akan rekap semua- nya. Begitu laporan selesai, kita susun laporannya,” tegasnya. Total ada 47 kementerian dan lembaga yang harus memasuk- tidak boleh dilupakan. “Yang penting adalah trans- paransi. Publik harus tahu bagaimana cara mereka mela- kukan verifikasi,” kata Koordi- nator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampouw. “Kalau partai ingin ikut pe- milu, bisa saja dia bayar orang- orang di Kementerian Hukum dan HAM untuk meloloskan sebagai partai yang sudah se suai dengan UU Parpol,” ungkap Jeirry. Sesuai perundangan, parpol telah memenuhi syarat pendi- rian sesuai Pasal 2 UU Parpol, yaitu harus memiliki kepengu- rusan 100% provinsi, 75% kabu- paten/kota di setiap provinsi, dan 50% kecamatan di setiap kabupaten/kota. Sebelumnya, Dirjen Adminis- trasi Hukum Umum Kemen- kum dan HAM Aidir Amin Daud mengatakan pihaknya tengah menyusun prosedur operasi standar untuk verifikasi parpol dan akan berkoordi- nasi dengan Kemendagri dalam pelaksanaannya. (Ide/*/R-2) bhawono @mediaindonesia.com Hatta Rajasa Ketua Umum DPP PAN WAWANCARA MI/M IRFAN MI/SUSANTO ARYO BHAWONO Kalau usul itu dilakukan, partai AW Thalib Anggota Fraksi PPP Kuntoro Mangkusubroto Ketua UKP4 tengah dan partai kecil akan mati.”

Upload: dinhngoc

Post on 16-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/M IRFAN Parpol Menengah Pasrahkan Nasib ke Setgab · 4 POLKAM RABU, 5 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA TIGA TAHUN PENJARA: Mantan pemeriksa pajak Bank Jabar Roy Yuliandri (tengah)

4 POLKAM RABU, 5 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA

TIGA TAHUN PENJARA: Mantan pemeriksa pajak Bank Jabar Roy Yuliandri (tengah) menangis setelah divonis tiga tahun penjara di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Roy terbukti bersalah menerima suap Rp500 juta pada 2002. Sementara itu, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi mantan Dirut Bank Jabar Umar Sjarifuddin yang didakwa korupsi. Hukuman Umar diturunkan dari 7 tahun penjara dan membayar uang pengganti Rp19,83 miliar menjadi 5 tahun penjara dan uang pengganti sebesar Rp8,8 miliar.

MI/M IRFAN

Parpol Menengah Pasrahkan Nasib ke Setgab

KoalisiJangan sampaiTerkotak-kotak

itu biasa. Tetapi, yang penting selalu ada solusi. Tidak perlu membentuk kotak-kotak.

Jadi selama ini PAN menilai setgab baik-baik saja?

Koalisi oke. Karena koalisi tidak berdasarkan istilah partai besar dan partai kecil. Itu tidak ada sama sekali. Kami memiliki suara yang sama.

Beberapa parpol menengah mengeluhkan komuni kasi se-pihak internal setgab?

Kalau bicara soal pertemuan semacam itu, saya setiap hari bertemu dengan Susilo Bam-bang Yudhoyono. Itu tidak ma salah.

Dalam pidato awal tahun, An da menyebutkan adanya ke gaduhan politik, maksud-nya?

Saya hanya melihat suasana di 2010 kemarin masih dalam suasana kompetisi. Padahal seharusnya kita bekerja lebih keras lagi.

Apa target politik PAN 2011 untuk persiapan 2014?

Terlalu early untuk bicara soal itu. Kami tetap fokus soal kerja pemerintahan. Kami bekerja untuk rakyat. Lihat saja saat ini berapa kali saya bicara soal politik. Saya selalu bicara soal ekonomi seperti target saya sesuai jabatan. Kita tidak perlu

menyita energi b e r l e b i h a n

untuk itu. (P-1)

PARTAI politik (parpol) yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) mitra koa-lisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mulai gerah de-ngan kondisi internal setgab. Ketidaknyamanan itu berang-kat dari perasaan kecewa ka-rena seringnya Partai Demo-krat melakukan pembicaraan strategis hanya dengan Partai Golkar.

Pun, partai yang kecewa jus tru berasal dari partai yang mendukung pasangan SBY-Bo-ediono sejak Pemilihan Presi-den 2009. Sejumlah parpol me-nengah yang ter ga bung dalam setgab mulai meng hembuskan wacana konsolidasi.

Salah satu partai pendukung pasangan itu sejak awal adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Lalu, bagaimana pandangan PAN dengan kondisi internal setgab, wartawan Media In do-nesia Aryo Bhawono mewa-wancarai Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa di Jakarta, belum lama ini. Berikut peti-kannya.

Mengenai konsolidasi par-pol menengah di setgab, ba-gai mana PAN menanggapi hal tersebut?

Menurut saya, kita harus ko munikasi kepada semua. Ja-ngan lagi kita mulai membuat kotak-kotak. Itu tidak baik. Ber kompetisi itu nanti ada ma-sanya sendiri.

Kalau sekarang sudah menu-ju ke arah itu, menuju konfi gu-rasi baru, itu tidak bagus. Pada-hal kita mempunyai momen-tum keberhasilan ekonomi 2010. Kita bisa genjot lagi per-ekonomian kita untuk kese-j a h t e r a a n rakyat . M o -m e n -tumnya harus kita manfaat-kan.

Bukan-kah desak-an konsolidasi par pol menengah berangkat dari ke tidaknyamanan berkomunikasi da lam setgab?

Saya kira ti-dak itu. Kalau ada dinamika dalam setgab,

tas jika melakukan antisipasi terlalu dini.

Sekjen PAN Taufi k Kurniawan pun menegaskan partainya merasa yakin kader PAN yang duduk di kabinet tidak akan terkena reshuffl e. Sebab Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang duduk di kabinet selalu me-lakukan komunikasi intensif dengan presiden.

“Ketua umum kami juga duduk dalam tim pemenangan presiden ketika kampanye. Pastinya sudah ada informasi jika ada reshuffl e,” tuturnya.

Keyakinan serupa terungkap dari Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfi z yang menyatakan se-jauh ini kader PPP di kabinet telah melakukan kewajibannya dengan baik.

“Kami hormati reshuffl e. Tapi rasa-rasanya tidak ada peluang itu untuk PPP,” jelasnya.

Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengungkapkan PKB menyerahkan sepenuhnya penggantian kabinet kepada presiden. Partainya belum me-lakukan pembicaraan untuk membahas peluang reshuffl e.

“Kami hormati hak itu se-bagai hak prerogatif presiden. Soal kader, jika diminta tak masalah,” tuturnya. (Mad/AO/R-2)

Penentuan daerah pemilihan dan ambang batas parlemen membuat partai politik bekerja keras memutar otak. Ancamannya jelas, kegagalan ikut Pemilu 2014.

Penyelesaian pragmatisKetua Fraksi PKS Mustafa

Kamal juga mengingatkan PKS menginginkan perdebatan di setgab dapat menghindari penyelesaian pragmatis. Ia me rasa keberatan jika setgab membuat jurang pemisah anta-ra parpol menengah dan par-pol besar.

“Karena ujung-ujungnya pragmatis. Hasil perdebatan hanya tawar-menawar soal ke untungan yang didapat tiap-tiap parpol,” tegasnya.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan berkoordinasi dengan Kemenkum dan HAM dalam pelaksanaan verifi kasi parpol.

Juru bicara Kemendagri Rey-donnyzar Moenoek mengata-kan melalui Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik akan melaksanakan pemerik-saan data faktual terkait syarat-syarat pendirian parpol.

“Verifi kasi akan dimulai 17 Januari. Pelaksanaan pengujian lapangan akan disepakati lebih lanjut dengan Kemenkum dan HAM,” ujar Donny.

Menyangkut metodologi verifi kasi parpol, transparansi

nal. Hasil simulasi Baleg me-nunjukkan pemecahan dapil mempersulit penghitungan keterwakilan.

Di sisi lain, Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy menegaskan pihaknya menghendaki penye-lesaian di setgab memberi wak-tu bagi parpol menengah untuk memperkuat diri.

Ia tidak sepakat jika penam-bahan dapil dan peningkatan PT dilakukan secara tiba-tiba.

“Kalau ingin membangun road map demokrasi, pening-katan dapil atau PT dilakukan secara pelan-pelan. Tahun 2014 kenaik an tidak dapat dilakukan secara drastis. Jika itu terjadi, berarti hanya untuk kepenting-an pragmatis karena demokrasi tidak dapat dipaksakan,” te-gasnya.

PARTAI politik mene-ngah akhirnya hanya bisa memasrahkan na sib kepada Sekreta-

riat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi terkait dengan penam-bahan daerah pemilihan (dapil) dan ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) da lam revisi UU No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu.

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PPP AW Thalib berharap setgab dapat melindungi ke-pen tingan parpol menengah anggota koalisi dalam polemik perdebatan revisi UU Pemilu.

“Kami minta itu dibicarakan di setgab,” ujarnya ketika dihu-bungi di Jakarta, kemarin.

Ia mengaku PPP merasa ter ancam dengan perdebatan penambahan dapil.

Wacana me nam bah jumlah dapil dengan mengurangi jum-

lah anggota DPR terpilih dari 3-10 kursi per dapil menjadi 3-8 kursi per dapil bakal me-ngurangi kursi untuk parpol menengah.

Usul itu semata hanya untuk me lang gengkan kekuasaan partai besar.

“Kalau usul itu dilakukan, partai tengah dan partai ke cil akan mati,” tuturnya.

Setali tiga uang, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi PKB Ida Fauziah mengaku Baleg berupaya un-tuk membendung usul peru-bah an atas alokasi kursi di sa tu dapil.

Sejauh ini Baleg ma sih ber-pendapat dapil pemilu masih 77. Alokasi kursi setiap dapil masih berkisar 3-10 kursi.

“Mudah-mudahan tidak ber -ubah sampai paripurna,” ha-rapnya.

Menurutnya, wacana pe-nyem pitan dapil tidak rasio-

UKP4 Mulai Proses Laporan Kementerian

kan laporannya ke UKP4, ter-masuk 34 kementerian.

Sementara itu, partai politik (parpol) anggota koalisi tak mau berspekulasi menyiapkan kadernya sebagai calon peng-ganti menteri terkait evaluasi UKP4. Mereka menyerahkan reshuffl e kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan re-shuffl e merupakan hak prerogatif presiden. Partai Golkar tak mau berspekulasi.

“Jika memang perlu reshuffl e atau rotasi, kami me nye rahkan kepada presiden,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pengakuan serupa juga ter-ungkap dari Ketua DPP PKS Mahfudz Sidiq. Ia menyatakan PKS tidak mau terburu-buru menyikapi kemungkinan ada-nya reshuffle terkait laporan UKP4. Menurutnya, tidak pan-

EVALUASI menteri Kabinet In-donesia Bersatu II paling lambat diserahkan pukul 24.00 WIB tadi malam. Setelah itu laporan akan diproses selama tiga hari, kemudian baru diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yu-dho yono.

“Nanti malam, sampai nanti malam ya,” ungkap Ketua Unit Kerja Presiden bidang Penga-wasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto di halaman Istana Negara Jakarta, kemarin.

Ia menegaskan evaluasi ter-sebut selanjutnya akan dibahas Presiden dan Wakil Presiden Boediono. Evaluasi yang di-lakukan UKP4 ini merupakan evaluasi dua bulanan, No-vember dan Desember 2010.

“Laporan UKP4 ini tidak ada hubungannya dengan reshuffl e. Kepala Anda isinya reshuffle saja sih,” tandasnya.

Kuntoro enggan mengung-kap kan hingga saat ini berapa kementerian yang belum me-nyerahkan laporan. “Kita tung-gu batas akhir, saya tidak tahu yang sudah atau belum. Jam 12 malam kita akan rekap semua-nya. Begitu laporan selesai, kita susun laporannya,” tegasnya. Total ada 47 kementerian dan lembaga yang harus memasuk-

tidak boleh dilupakan. “Yang penting adalah trans-

paransi. Publik harus tahu ba gaimana cara mereka mela-kukan ve rifi kasi,” kata Koordi-nator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampouw.

“Kalau partai ingin ikut pe-milu, bisa saja dia bayar orang-orang di Kementerian Hukum dan HAM untuk meloloskan sebagai partai yang sudah se suai dengan UU Parpol,” ungkap Jeirry.

Sesuai perundangan, parpol telah memenuhi syarat pendi-rian sesuai Pasal 2 UU Parpol, yaitu harus memiliki kepengu-rusan 100% provinsi, 75% kabu-paten/kota di setiap provinsi, dan 50% kecamatan di setiap kabupaten/kota.

Sebelumnya, Dirjen Adminis-trasi Hukum Umum Kemen-kum dan HAM Aidir Amin Daud mengatakan pihaknya tengah menyusun prosedur operasi standar untuk verifi kasi parpol dan akan berkoordi-nasi dengan Kemendagri dalam pelaksanaannya. (Ide/*/R-2)

[email protected]

Hatta RajasaKetua Umum DPP PAN

WAWANCARA

MI/M IRFAN

MI/SUSANTO

ARYO BHAWONO

Kalau usul itu dilakukan, partai

AW ThalibAnggota Fraksi PPP

Kuntoro MangkusubrotoKetua UKP4

tengah dan partai ke cil akan mati.”