mikroskop dan objek mikroskop

25
PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN OBJEK MIKROSKOPIK LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Disusun oleh: Gigie Kurniawati Wiyono (05.70.0037) Kelompok A.6 2005 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Upload: verlenciakhosasih

Post on 07-Nov-2015

288 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fdsf

TRANSCRIPT

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN OBJEK MIKROSKOPIK

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN OBJEK MIKROSKOPIK

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGIDisusun oleh:

Gigie Kurniawati Wiyono(05.70.0037)

Kelompok A.6

2005

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

1. PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Pustaka

Mikroskop dapat dibedakan atas beberapa jenis, tetapi mekanisme bekerjanya pada prinsip yang sama, yaitu terdiri dari sistem optik atau sistem perbesaran, dan sistem iluminasi yang menyebabkan terlihatnya suatu objek. Perbesaran mikroskop merupakan hasil dari dua sistem lensa, yaitu lensa obyektif yang terletak di dekat objek dan lensa okuler yang terletak di bagian atas di dekat mata. Lensa objektif bekerja mengatur fokus cahaya lampu pada objek yang ditempatkan di belakang titik fokus f1 dan memperbesar objek, sehingga menghasilkan bayangan nyata yang diproyeksikan pada bidang fokal lensa okuler (Fahn, 1992).

Gambar mikroskop cahaya

Jenis-jenis mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya. Yang termasuk di dalamnya, yaitu: mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop kontras fase. Mikroskop medan terang adalah mikroskop yang baik untuk mengamati suatu medan yang terdapat banyak cahaya. Mikroskop ini biasanya menggunakan pemantulan cahaya dari cermin, sehingga sekeliling bahan tampak terang dan obyek akan tampak lebih gelap. Mikroskop ini dilengkapi dengan dua lensa yaitu lensa okuler dan lensa obyektif. Dalam mikroskop ini juga dilengkapi dengan kondensor, yaitu sistem lensa yang pengumpul cahaya di bawah pentas yang memusatkan cahaya yang tersedia pada spesimen (Hadioetomo, 1993).

Dengan mikroskop cahaya maka suatu obyek mikroskopik akan dapat diperbesar dari 10x ke perbesaran 1000x. Lebih dari itu, mikroskop cahaya akan mengalami kesulitan daya pisah / resolusi. Nilai resolusi adalah kemampuan titik bayangan dapat dipisahkan di bawah mikroskop. Mikroskop elektron adalah mikroskop yang menggunakan tembakan gelombang elektromagnet sebagai sumber iluminasi untuk mendapatkan manfaat besarnya daya resolusi bayangan benda yang sangat kecil dengan memperkecil panjang gelombang yang sangat pendek. Keuntungannya, memperoleh bayangan yang perbesarannya sampai dengan 10000x 300000x, sehingga sekaligus mempunyai resolusi bayangan benda yang sangat kecil (ukuran 1 nm) (Muslim, 2003).

Bagian bagian mikroskop

1. Perlengkapan optik, terdiri dari :

a. Lensa okuler

Lensa ini terdapat di bagian ujung atas tubus mikroskop yang menghadap ke mata kita pada waktu pengamatan. Mikroskop sederhana biasanya hanya memiliki 1 lensa okuler disebut lensa monokuler, sedangkan yang memiliki 2 lensa disebut mikroskop binokuler.

b. Lensa objektif

Lensa ini terletak di bagian bawah tubus mengahdap pada letak kaca preparat sediaan. Biasanya ada 2,3,4 buah lensa yang terpasang pada bagian yang disebut revolver. Lensa objektif dan lensa okuler merupakan lensa majemuk yang dapat memberi gambar bayangan yang perbesarannya kelipatan kedua lensa.

c. Kondensor

Dilengkapi dengan diafragma, alat pengatur diafragma dan penyaring cahaya. Fungsinya untuk menangkap cahaya yang akan diteruskan pada objek dan terus ke lensa. Banyaknya cahaya diatur oleh diafragma.

d. Sumbu cahaya

Cahaya yang diperlukan dapat berasal dari matahari atau lampu. Kemudian cahaya ini diteruskan ke kondensor.

e. Bagian penyambung listrik

2. Perlengkapan non optik, terdiri dari :

a. Alas mikroskop merupakan bagian bawah untuk mendudukkan mikroskopdi atas meja

b. Meja mikroskop untuk meletakkan objek yang akan diamati. Agar objek tidak bergerak, maka dilengkapi dengan penjepit.

c. Penggeser objek untuk menggerakkan objek ke kiri/kanan, ke depan/ belakang.

d. Pengatur fokus untuk menggerakkan meja benda / tubus lensa dengan gerakan cepat disebut makrometer. Pemutar fokus halus (mikrometer) untuk menggerakkan meja benda dengan gerakan halus.

e. Lengan mikroskop digunakan untuk membawa mikroskop.

(Nasir et al., 1993).

Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Istilah sel ini pertama kali dinyatakan oleh Robert Hooke tahun 1665. Ia memakai istilah sel untuk memberi nama ruang yang dibatasi oleh dinding, seperti yang dilihatnya pada gabus (Fahn, 1992).

Bagian bagian sel hidup yang dapat diamati dengan mikroskop yang perbesarannya lemah, yaitu:

1. Dinding sel

Hampir semua sel prokariot memiliki dinding sel, kecuali mikoplasma. Pada dinding sel prokariot terdapat lapisan tegar yang disebut peptidoglikan, yaitu suatu struktur rantai yang terdiri dari turunan-turunan gula yaitu N-asetil glukosamin dan asam N-asetil muramat serta beberapa asam amino (Fardiaz, 1992).

Dinding sel berfungsi untuk memberi perlindungan dan memberi bentuk sel. Selain itu, berfungsi untuk mencegah osmosis sel dan merupakan jalan untuk pergerakan air dan garam mineral (Green et al., 1988).

2. Nukleus

Nukleus dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus merupakan pusat pengendali dalam sel. Jika nukleus dalam sel telur rusak, maka telur tidak dapat melanjutkan perkembangannya menjadi individu baru (Kimball,dkk; 1994).

Inti sel memiliki bentuk spherical atau bulat telur dan bulat. Inti sel ini merupakan bagian penting dari protoplas, terutama bagi kegiatan sel tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa inti sel berfungsi sebagai sentra dari segala proses yang beralngsung dalam sel tersebut (Kartasapoetra, 1991).

3. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan di mana di dalamnya terdapat organel-organel sel, seperti nukleus, vakuola, retikulum endoplasma, badan golgi, dll.

4. Ruang antar sel

Ruang antar sel merupakan pemisah antara sel satu dengan sel lainnya (Green et al., 1988).

5. Membran sel

Membran sel berguna sebagai interfase antara mesin-mesin di bagian dalam sel dan fluida cair yang membasahi semua sel. Membran sel sangat tipis, sehingga hanya dapat divisualisasi dengan perbesaran tinggi dengan mikroskop elektron. Membran sel bersifat semipermiabel sehingga dapat dilalui oleh air.

Jaringan epitel berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari dan ke jaringan dan rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumner pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim-enzim pencernaan ke dalam usus dan juga menyerap produk akhir pencernaan makanan. Epitel mengeluarkan mukus untuk melindungi dirinya terhadap kekeringan (Kimball, 1992).

Mikroalga biasanya hidup di air tawar maupun air laut. Ia berperan sebagai plankton. Mikroalga biasanya bersel satu dan memiliki klorofil. Organisme ini bisa hidup soliter bisa juga berkoloni. Ada pula yang dapat bergerak dan ada yang tidak. Alat geraknya adalah flagela (Campbell, 2000).

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal mikroskop beserta aplikasinya dalam mengamati objek mikroskopis, serta mengetahui perbedaan antar dan antara sel makhluk hidup tingkat tinggi (manusia, hewan, dan tumbuhan) dengan makhluk hidup tingkat rendah (mikroalga).

2. MATERI DAN METODE

2.1. Materi

2.1.1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya, kaca preparat datar dan cekung serta penutupnya, kapas, pipet tetes, silet, dan tusuk gigi.

2.1.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan bawang merah (Allium cepa), sel wortel (Daucus carota), jaringan epitel mulut manusia, aquadestilata, dan air kolam berwarna hijau.

2.2. Metode

2.2.1. Pengamatan sel hidup pada tumbuhan serta bagian-bagiannya

Sel yang akan diamati adalah sel bawang merah dan wortel. Selaput bagian dalam Allium cepa diambil. Penampang melintang akar pena wortel diiris. Objek diletakkan di kaca preparat. Objek ditetesi dengan air menggunakan pipet tetes. Kemudian preparat ditutup dengan penutup. Objek diamati memakai mikroskop. Bentuk sel digambar dan diberi keterangan (dinding sel, nukleus, nukleous, sitoplasma, ruang antar sel, dan kromoplas).

2.2.2. Pengamatan jaringan epitel manusia / hewan

Jaringan epitel yang diamati adalah jaringan epitel dalam mulut manusia. Jaringan epitel dalam mulut diambil menggunakan tusuk gigi. Objek diletakkan pada kaca preparat dan diamati menggunakan mikroskop. Bentuk sel digambar dan diberi keterangan bagian-bagian selnya.

2.2.3. Pengamatan makhluk hidup bersel tunggal (mikroalga)

Objek berupa mikroalga yang diperoleh dari air kolam yang berwarna hijau. Air kolam diambil dengan pipet tetes dan diteteskan pada kaca preparat cekung. Objek diamati dengan mikroskop. Bentuk sel digambar dan diberi keterangan.

3. HASIL PENGAMATAN

No Penampakan Gambar Keterangan

1. Bawang merah 1. Dinding sel

(Allium cepa) 2. Sitoplasma

3. Ruang antar sel

4. Inti sel

warna : merah muda

Perbesaran : 10 x 10

2. Wortel 1. Dinding sel

(Daucus carota) 2. Sitoplasma

Warna : oranye kekuningan

Perbesaran : 10 x 10

3. Jaringan epitel mulut 1. Membran sel

manusia 2. Sitoplasma

warna : transparan

Perbesaran : 10 x 10

4. Air kolam 1. Alga

Perbesaran : 10 x 10

5. Mikroskop

1. lensa okuler

2. penyangga

3. lensa objektif

4. meja benda

5. kaca preparat

6. kaca penutup

7. kondensor

8. cermin

9. alas penyangga

4. PEMBAHASAN

Mikroskop dapat digunakan untuk mengamati obyek mikroskopik. Obyek mikroskopik adalah obyek yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Dalam praktikum ini, kita mengamati empat jenis obyek mikroskopik, yaitu sel bawang merah, sel wortel, sel epitel manusia, dan mikroalga.

4.1. Pengenalan Mikroskop

Mikroskop yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop cahaya. Mikroskop ini menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya. Cahaya yang didapat berasal dari sinar lampu yang dipantulkan melalui cermin (Hadioetomo, 1993).

Bagian bagian mikroskop cahaya dan fungsinya, yaitu:

Lensa

Lensa pada mikroskop cahaya ada dua, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Kedua lensa ini merupakan lensa majemuk yang digunakan untuk memperbesar bayangan benda yang perbesarannya adalah kelipatan daari perbesaran kedua lensa tersebut. Lensa obyektif letaknya dekat dengan benda yang diamati, sedangkan lensa okuler letaknya dekat dengan mata pengamat (Nasir et al., 1993).

Pengatur fokus

Pengatur fokus digunakan untuk mengatur jarak fokus agar bayangan dapat dilihat dengan jelas. Pengatur fokus ada dua, yaitu pemutar fokus kasar (makrometer) dan pemutar fokus halus (mirometer). Makrometer digunakan untuk mengatur fokus secara cepat atau dengan gerakan kasar, sedangkan mikrometer digunakan untuk mengatur fokus secara perlahan atau dengan gerakan yang halus (Fahn, 1992).

Lengan mikroskop

Lengan mikroskop digunakan untuk memegang mikroskop, terutama pada saat membawa mikroskop (Lay, 1994)

Gagang putar (revolver)

Revolver digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan. Biasanya, revolver memiliki dua sampai empat buah lensa obyektif.

Penjepit

Penjepit digunakan untuk menjepit kaca preparat.

Penggeser obyek

Penggeser obyek digunakan untuk menggerakkan obyek ke kanan / kiri dan ke atas / bawah. Hal ini dimaksudkan agar obyek dapat berada pada lubang meja mikroskop untuk dilalui cahaya.

Pentas (meja mikroskop)

Meja mikroskop digunakan untuk meletakkan obyek (Nasir et al., 1993).

Sistem kondensor

Kondensor digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk yang akan diteruskan pada obyek dan terus ke lensa. Kondensor dilengkapi dengan diafragma (untuk mengatur banyaknya cahaya), alat pengatur diafragma, dan penyaring cahaya (Fardiaz, 1992).

Cermin

Cermin digunakan untuk menyalurkan cahaya ke kondensor.

Kaki dasar (alas mikroskop)

Alas mikroskop digunakan untuk mendudukkan mikroskop di atas meja (Nasir et al., 1993).

Pada hasil pengamatan, tidak semua bagian mikroskop terlihat dengan jelas. Hal ini diseebabkan karena bagian mikroskop yang satu menutupi bagian yang lain atau berada pada sisi yang lain. Misalnya, mikrometer dan makrometer tidak tampak karena berada pada sisi mikroskop yang lain.

Di atas telah dijelaskan bahwa kita dapat melihat obyek karena adanya cahaya yang diteruskan ke mata kita. Cahaya tersebut diterima oleh cermin kemudian diteruskan ke kondensor. Pada kondensor terdapat diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Lalu, cahaya diteruskan ke objek jelewati lubang pada meja mikroskop dan ke lensa obyektif dan okuler (Nasir et al., 1993).

Untuk mengamati seluruh organela sel makhluk hidup, sebaiknya digunakan mikroskop elektron. Hal ini dikarenakan mikroskop elektron memiliki perbesaran yang tinggi. Jika kita menggunakan mikroskop cahaya, tidak semua organela sel dapat terlihat, seperti mitokondria, plastida, nukleolus, lisosom, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena mikroskop cahaya hanya memiliki perbesaran 10x hingga 1000x dan nikroskop ini akan mengalami kesulitan daya pisah / resolusi pada perbesaran di atas 1000x. sedangkan mikroskop elektron perbesarannya 10000x sampai 300000x, sehingga mempunyai resolusi bayangan benda yang sangat kecil (ukuran 1 nm) (Muslim, 2003).

4.2. Obyek Mikroskopik

Pengamatan pertama adalah pengamatan mengenai sel bawang merah (Allium cepa). Kita dapat mengamati preparat ini dengan mengambil selaput tipis bawang merah, menaruhnya di atas kaca preparat, menetesinya dengan air, dan menutupnya dengan kaca penutup. Pada pengamatan sel dengan menggunakan perbesaran 10 x 10 ini, kita dapat melihat beberapa organel, yaitu dinding sel, sitoplasma, inti sel, dan ruang antar sel. Menurut Green (1988), Dinding sel berfungsi untuk memberi bentuk sel dan untuk memberi perlindungan terhadap sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat organel-organel sel, seperti nukleus, vakuola, dll. Selain itu, sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat terselenggaranya beberapa reaksi metabolisme, dan sebagainya. Ruang antar sel berfungsi sebagai pemisah sel yang satu dengan sel lainnya. Nukleus berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel. Nukleusnya hanya 1 pada setiap sel (Kimball et al., 1994).

Karena menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran yang tidak terlalu kuat, kita tidak dapat melihat organel lain seperti plastida, mitokondria, retikulum endoplasma, dan sebagainya. Melalui pengamatan ini, kita dapat mengetahui bahwa sel bawang merah adalah berwarna merah muda dengan bentuk memanjang. Warna merah muda pada sel bawang merah disebabkan karena adanya xantofil. Xantofil mempunyai susunan molekul C40H56O (Green et al.,1988).

Pada pengamatan dengan menggunakan sel wortel, kita dapat melihat dinding sel dan sitoplasma pada perbesaran 10 x 10. Sel ini berwarna oranye kekuningan karena adanya plastida yang dinamakan karoten dengan susunan molekul C40H56. Sel ini berbentuk segi enam. Sama halnya seperti sel bawang merah, dinding sel pada sel wortel juga berfungsi untuk memberi bentuk sel dan untuk memberi perlindungan terhadap sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat organel-organel sel, seperti nukleus, vakuola, dll. Selain itu, sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat terselenggaranya beberapa reaksi metabolisme, dan sebagainya. Nukleus pada sel wortel ini tidak terlihat karena ukurannya sangat kecil, sehingga tidak mampu terlihat oleh mikroskop cahaya (Kimball et al., 1994).

Pengamatan selanjutnya adalah mengenai sel epitel pada manusia. Sel epitel ini diambil dalam rongga mulut manusia dengan menggunakan tusuk gigi. Epitel mengeluarkan mukus untuk melindungi dirinya terhadap kekeringan (Kimball, 1992).

Melalui mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 x 10, kita dapat mengetahui bahwa sel ini berbentuk pipih dan tidak berwarna. Bagian sel epitel yang terlihat adalah membran sel, nukleus, dan sitoplasma. Membran sel berfungsi untuk tempat keluar masuknya air dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat organel-organel sel. Menurut Kimball, dkk (1994), nukleus berfungsi untuk pengendali seluruh kegiatan sel. (Green et al., 1988).

Pengamatan terakhir adalan mengenai mikroalga pada air kolam yang berwarna hijau. Air kolam yang berwarna hijau menunjukkan adanya mikroalga dalam air tersebut. Dalam percobaan ini terlihat adanya mikroalga dan alga. Hal ini disebabkan karena kedua makhluk hidup ini mempunyai habitat yang sama sehingga dapat berada pada tempat yang sama pula. Selain itu, kita tidak dapat membedakan untuk mengambil hanya mikroalga saja dengan mata telanjang. Mikroalga yang kita amati merupakan mikroalga yang berkoloni dan dapat bergerak dengan menggunakan flagela. Hal ini dapat diketahui ketika mengamati dengan mikroskop, mikroalga ini kadang-kadang tampak dan kadang-kadang menghilang (Campbell, 2000).

4.3. Perbedaan Sel Tumbuhan, Manusia, dan Mikroalga

Melalui pengamatan-pengamatan di atas, kita dapat mengetahui perbedaan sel tumbuhan, manusia, dan mikroalga. Sel tumbuhan dan mikroalga memiliki dinding sel, sedangkan pada sel manusia tidak ada. Warna sel tumbuhan dan mikroalga tergantung pada jenis plastida (misalnya berwarna hijau karena adanya kloroplas), sedangkan pada sel manusia dipengaruhi oleh pigmen.

Selain itu, ada beberapa perbedaan lain yang terdapat di antara sel tumbuhan, manusia, dan mikroalga

PembedaSel TumbuhanSel ManusiaMikroalga

PlastidaPunya Tidak punyaPunya

SentriolTidak adaAda Tidak ada

Badan mikroBerupa glioksisom dan peroksisomBerupa peroksisomBerupa glioksisom dan peroksisom

Vakuola Punya, ada 1, bentuknya besar dan tidak berpindah-pindahPunya, ada banyak, bentuknya kecil dan dapat berpindah-pindahPunya, ada 1, bentuknya besar dan tidak berpindah-pindah

KESIMPULAN

Mikroskop digunakan untuk mengamati obyek mikroskopis, yaitu benda yang ukurannya sangat kecil, seperti sel dan bagian-bagiannya.

Untuk mengamati bagian-bagian atau organela sel, segaiknya menggunakan mikroskop elektron.

Jika kita menggunakan mikroskop cahaya, sebaiknya kita menggunakan sumber cahaya yang cukup terang agar bayangan benda dapat jelas terlihat.

Sel terdiri dari dinding sel (pada sel tertentu seperti sel tumbuhan), nukleus, sitoplasma, ruang antar sel, membran sel, kromoplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, dll.

Dinding sel berfungsi untuk memberi bentuk pada sel dan memberi perlindungan; membran sel berfungsi untuk tempat keluar masuknya air dan garam mineral; sitoplasma berfungsi sebagai tempat organel-organel sel, seperti nukleus, vakuola, dan sebagai tempat terselenggaranya beberapa reaksi metabolisme; ruang antar sel berfungsi sebagai ruang pemisah sel yang satu dengan sel lainnya.; nukleus sebagai pengendali seluruh kegiatan sel.

Kita dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan melalui pengamatan dengan adanya dinding sel dan plastida.

Sel wortel berwarna oranye kekuningan karena adanya kromoplas, yaitu karoten.

Sel wortel berbentuk segi enam tidak beraturan.

Sel bawang merah berwarna merah muda karena adanya kromoplas, yaitu xantofil .Sel epitel pada manusia berfungsi sebagai perlindungan terhadap mikroba dan bentuknya tidak beraturan karena tidak memiliki dinding sel. Sel epitel manusia berbentuk pipih dan tidak berwarna. Mikroalga yang terdapat pada pengamatan di atas berupa koloni dan dapat bergerak. Selain itu, mikroalga tersebut berwarna hijau yang disebabkan oleh adanya klorofil.5. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. (2000). Biology, Third Edition. Benyamin Cuming Publishing Company. San Fransisco.

Fahn, A. (1992). Anatomi Tumbuhan Edisi 3. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan 1. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Green, N.P.O. ; G.W Stout & D.J Taylor. (1988). Biological Science 1. Cambridge University Press. New York.

Hadioetomo, R.S. (1993). Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kartasapoetra, A. (1991). Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Rineka Cipta. Jakarta.

Kimball, J.W. (1992). Biologi Jilid 1 Edisi 5. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J.W.,H.S.S. Tjitrisono & N. Sugiri. (1994). Biologi Jilid 2 Edisi 5. Erlangga. Jakarta.

Muslim, C. (2003). Biologi Molekuler Sel. Biologi Universitas. Bengkulu.