mikroskop dan sel 2 acc

36
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI...................................... i DAFTAR TABEL.................................... ii PENDAHULUAN..................................... 1 Latar Belakang............................. 1 Tujuan Praktikum........................... 2 TINJAUAN PUSTAKA...................... 4 BAHAN DAN METODE............................ 13 Bahan dan Alat............................. 13 Waktu dan Tempat........................... 14 Prosedur Kerja............................. 14

Upload: hafiz-dot-id

Post on 12-Apr-2016

270 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

mikroskop dan sel

TRANSCRIPT

Page 1: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................. i

DAFTAR TABEL..................................................................................... ii

PENDAHULUAN..................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................... 1

Tujuan Praktikum.......................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4

BAHAN DAN METODE.......................................................................... 13

Bahan dan Alat............................................................................... 13

Waktu dan Tempat......................................................................... 14

Prosedur Kerja............................................................................... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 15

Hasil............................................................................................... 15

Pembahasan................................................................................... 17

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 21

Kesimpulan.................................................................................... 21

Saran.............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

Page 2: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Mikroskop ....................................... 15

2. Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Sel Tanaman .................................... 16

Page 3: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam mengamati berbagai objek yang sangat besar ataupun yang sangat

kecil sekalipun, seperti makhluk hidup mikroorganisme, tentu peranan alat yang

berteknologi canggih sangat di butuhkan untuk mengamatinya. Oleh karena itu,

berbagai alat penunjang yang canggih banyak di ciptakan dewasa ini, dan alat

yang menjadi rujukan permasalahan itu antara lain adalah mikroskop. Alat

penunjang pengamatan di bidang sains dan teknologi ini menjadi peranan penting

untuk melihat sejauh mana objek yang dapat di lihat ketika kita melakukan

pengamatan terhadap objek yang tidak dapat di lihat oleh mata telanjang sekalipun

(Koesmadji, 2008).

Mikroskop yang erat kaitannya dengan biologi juga sebagai alat penunjang

untuk mengamati berbagai objek yang sangat kecil seperti halnya sel pada

makhluk hidup. Mikroskop dibedakan menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya

dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan

mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel

(Brotowidjoyo, 1989).

Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa

okuler, mikroskop binokuler (memiliki 2 lensa okuler). Berdasarkan kerumitan

kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop

opriset,yang biasanya sering digunakan sebagai penelitihan (Koesmadji, 2008).

Page 4: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

2

Para peneliti pengamat umumnya menggunakan mikroskop untuk

mengamati objek yang erat kaitannya dengan ilmu biologi. Mereka menggunakan

berbagai macam mikroskop sesuai dengan tinggkat akurasi, ketajaman, sumber

cahaya, dan tingkat objek yang dapat dilihat oleh mikroskop dari yang berukuran

milimikron hingga nanomikron (Darmono, 2001).

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan

menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir

serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat

memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang

akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur

renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, adalah

lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan

mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh

lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali. Lensa kondensor, adalah lensa

yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan

dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah

maksimal (Kartasapoetra, 1991).

Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi

satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal. Mikroskop yang sekarang ini

memiliki dua lensa dengan kemampuan pembesarannya tinggi. Maka mikroskop

yang memiliki dua lensa itu disebut mikroskop majemuk. Melihat kenyataan itu,

maka mikroskop diartikan sebagai alat penunjang penelitian yang sangat

dibutuhkan pada masa ini (Kartasapoetra, 1991).

Page 5: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

3

Sel yang merupakan bagian terkecil dari setiap organ tumbuh-tumbuhan

dan makhluk hidup. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu

sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.

Berbeda dengan sel-sel tumbuhan muda, sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu

dengan yang lain dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun

demikian semua sel tumbuhan memiliki persamaan dalam beberapa segi sehingga

dapat dibanyangkan suatu hipotesis sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam

bentuk yang secara menyeluruh tidak termodifikasi (Sandra, 1999).

Sel itu kecil tetapi kompleks, sulit untuk melihat strukturnya, sulit pula

untuk mengetahui komposisi molekul-molekul selnya. Yang dapat dipelajari dari

sel ini tergantung pada peralatan yang tersedia dan juga kemampuan untuk

mengidentifikasinya. Dan sesungguhnya, kemajuan-kemajuan besar sering

muncul segera setelah teknik pengamatan atau penelitian baru ditemukan. Ada

makhluk yang terdiri atas satu sel (uniseluler), tetapi ada juga yang terdiri dari

banyak sel (multiseluler). Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sel merupakan

satuan terkecil dari tubuh makhluk hidup yang merupakan satuan terkecil dari

molekul pada tanaman (Sardjoko, 1991).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nama bagian-bagian

mikroskop, mengetahui fungsinya dan terampil menggunakannya untuk

mengamati bentuk sel mati serta bagian sel yang hidup pada tumbuhan.

Page 6: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sejarah perkembangan mikroskop, sejarah perkembangan

mikrobiologi oleh mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonius Van

Leuweenhook (1632-1723), pada tahun 1675, antonius membuat mikroskop

dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa

sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang

menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan

gigi. Ia menyebut benda-benda yang bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Solomon,

1995).

Pada mulanya mikroskop di gunakan untuk melihat mikroorganisme

seperti bakteri. Bakteri yang memiliki bentuk struktur yang beragam juga sangat

kecil. Mulai dari yang berukuran mikron hingga nanomikron. Ukuran yang

sedemikian rupa haruslah menggunakan alat bantu berupa mikroskop, sehingga

bentuk dan bagian-bagian yang terdapat dalam sel makluk hidup dapat dengan

mudah terlihat dan teridentifikasi dengan mudah dan jelas (Solomon, 1995).

Sel makhluk hidup yang tidak dapat terlihat tentu akan mudah terlihat

dengan mikroskop, di dalam jaringan tumbuhan banyak kita temukan berbagai

macam struktur dan bentuk penyusun sel, seperti inti sel, protoplasma, cairan sel

(sitoplasma) dan membran sel yang berbeda-beda bentuk antara sel satu dan sel

lainnya. Pada awal kemunculannya, mikroskop hanya memiliki satu lensa saja

yakni jenis lensa okuler. Terlepas dari polemik sejarah yang ada, Leuweenhook

telah membuat sekitar 250 buah dengan pembesaran lensa 200 sampai 300 kali

(Kartasapoetra, 1991).

Page 7: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

5

Berkat penemuan ini, lembaga pemberi Nobel di Norwegia

menganugerahkan Nobel Fisika padanya di tahun 1986. Mikroskop yang

dikembangakan oleh Dr. Ernest Ruska menggunakan dua lensa dengan medan

magnet. Selanjutnya, 3 tahun berselang, ia kemudian menciptakan mikroskop

dengan tiga buah lensa yang mampu membidik dengan resolusi yang sangat kecil

hingga sampai 100 mm. Dalam perkembangannya dan sejarah mikroskop,

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kajian mengenai mikroorganisme

menjadi lebih mudah dan berdampak baik pada berbagai bidang salah satunya

adalah medis. Dengan mikroskop, peneliti lebih bisa mengamati berbagai bakteri

juga virus yang menyebabkan sejumlah penyakit serius untuk kemudian mencari

kelemahannya dan menciptakan formula untuk menanggulanginya (Kartasapoetra,

1991).

Semua keajaiban tersebut tak bisa dipisahkan dari keberadaan mikroskop.

Dan bukan hal yang berlebihan jika generasi saat ini berterima kasih pada ilmuan

cerdas bernama Thonius Philips Van Leuweenhook. Salah satu alat yang sering

digunakan terutama dalam bidang sains ialah mikroskop yang berfungsi sebagai

alat untuk mengamati objek yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan mata

telanjang (Volk et all, 1993).

Sejarah sel untuk pertama kalinya ditemukan oleh seorang ahli biologi,

yang bernama Robert Hooke (1635-1703). Ia mencoba melihat struktur sel pada

sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat

berbagai macam dan bentuk rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika

dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari

Page 8: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

6

rongga tersebut dinamakan sel. Sel tumbuhan juga berbeda dengan sel hewan,

salah satu perbedaannya adalah dinding sel pada sel tumbuhan mengandung bahan

selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi sel dan memberi bentuk

pada sel. Apabila dalam ruang sel/lumen terdapat protoplasma, sel itu dikatakan

hidup karena pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma: sel, inti sel, butir-

butir plastid dan mitokondria dan apabila sel/lumen hanya berupa dinding sel, sel

itu di katakan mati (Campbell, 2006).

Rudolf Virchow (1821-1902), seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel

membelah menjadi dua sel. Sel berasal dari sel yang sudah ada.

Analis mikroskopis pada pertengahan abad 19 membuktikan bahwa sel adalah

unit terkecil kehidupan yang berlangsung terus menerusberasal dari pertumbuhan

dan pembelahan menjadi sel tunggal. Beberapa teori tentang sel, menunjukkan

betapa pentingnya peranan sel bagi berbagai macam organisme khususnya

tumbuhan, karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup

dipengaruhi oleh sel (Auliana, 2001).

Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan disusun oleh sel. Sel-sel

ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel diantaranya untuk

membentuk jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf. Dalam keadaan tertentu

beberapa jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar, pembuluh

darah, kulit dal lain-lain. Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua

kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Istilah prokariotik, dibangun

dari kata pro dan karyon. Pro, artinya sebelum dan kryon, artinya inti. Jadi sel

Page 9: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

7

prokariotik artiya ”sebelum inti”. Ini mengandung pengertian bahwa sel

prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki materi genetik yang tersebar

di dalam sitoplasmanya. Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon. Eu, berarti

sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah

memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi dalam

suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas (Auliana, 2001).

Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi sekarang berasal

dari sel tunggal yang lahir 3.500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini

digambarkan dengan suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa yang rumit

yang memimpin penetapan hidup di atas bumi. Molekul organik sederhana

tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang memungkinkannya

hidup dan lestari di bumi dalam status awal kehidupannya (Auliana, 2001).

Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu

tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas

sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Manihot utilissima pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian

dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk

modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di

Brazil Selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar

Manihot utilissima dapat dibudidayakan (Parjimo, 2007).

Klasifikasi tanaman ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot

utilissima) adalah sebagai berikut (Parjimo, 2007) :

Kerajaan : Plantae

Page 10: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

8

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malpighiales

Family : Euphorbiaceae

Upafamili : Crotonoideae

Bangsa : Manihoteae

Genus : Manihot

Spesies : Mahinot utilissima

Batang tanaman sawi berupa batang yang pendek dan beruas-ruas,

sehingga hampir tidak kelihatan. Daun tanaman sawi berupa daun yang bersayap,

bertangkai panjang dan bentuknya pipih serta berwarna hijau. Bunga tanaman

sawi tersusun dalam tangkai bunga (Inflorescentia) yang tumbuh memanjang

(tinggi) dan bercabang banyak. Tipa kuntumnya terdiri atas empat helai kelopak,

empat helai mahkota bunga yang berwarna kuning cerah, empat helai benang sari

dan satu buah putik yang berongga dua (Cahyono, 2003).

Klasifikasi tanaman Sawi (Brassica juncea L.) adalah sebagai berikut

(Cahyono, 2003) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Dilleniidae

Page 11: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

9

Ordo : Capparales

Famili : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa var. parachinensis L.

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk

dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika

tropic namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai

sayuran sumber zat besi yang penting. Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal

di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai

Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalah artikan

menjadi soinach dalam bahasa inggris (Setiawan, 1995).

Klarifikasi tanaman bayam (Amaranthus tricolor) adalah sebagai berikut

(Setiawan, 1995) :

Kigdom         : Plantae

Divisio          : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class           : Dicotyledoneae

Sub class     : Monochlamydeae

Ordo             : Caryophyllales

Famili           : Amaranthaceae

Genus           : Amaranthus

Spesies        : Amaranthus tricolor L.

Page 12: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

10

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn.Syn. Curcuma domestica Val),

adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia

Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,

Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta

bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai

pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk untuk menjaga kesehatan dan

kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar. Kunyit

tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai

daerah dengan beberapa nama lokal, seperti Tumeric (Inggris), Curcuma

(Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet

(Madura) (Taryono, 2001).

Klasifikasi tanaman kunyit (Curcuma domestica) adalah sebagai berikut

(Taryono, 2001) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma longa L. syn. Curcuma domestica Val.

Page 13: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

11

Hydrilla verticillata sebagai sumber hara pada sistem budidaya kacang

tanah. Sebagai tumbuhan air Hydrilla verticillata mengandung beberapa unsur

hara yang penting sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pupuk organik yang

berguna untuk kegiatan pertanian (WS, 2000).

Klasifikasi tanaman Hydrilla verticillata adalah sebagai berikut (WS,

2000) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Alismatidae

Ordo : Hydrocharitales

Family : Hydrocharitaceae

Genus : Hydrilla

Spesies : Hydrilla verticillata

Bunga bawang merah (Allium cepa L.) merupakan bunga majemuk

berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga.Bunga bawang

merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala

putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel,

yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon

biji. Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji

Page 14: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

12

bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara

generative (Wibow, 1994).

Klasifikasi tanaman bawang adalah sebagai berikut (Wibow, 1994) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Liliidae

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Spesies : Allium cepa var. aggregatum L.

Page 15: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Sel Tanaman batang singkong (Manihot utilisima) sebagai bahan yang

diamati.

2. Sel Tanaman bayam (Amaranthus tricolor) sebagai bahan yang diamati.

3. Sel Tanaman kunyit (Curcuma domestica) sebagai bahan yang diamati.

4. Sel Tanaman sawi (Brassica juncea L.) sebagai bahan yang diamati.

5. Sel Tanaman hydrilla verticillata sebagai bahan yang diamati.

6. Sel Tanaman bawang (Allium cepa L.) sebagai bahan yang diamati.

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Mikroskop, digunakan untuk melihat sel-sel tanaman atau benda yang

berukuran mikro.

2. Slide glas dan cover glass, digunakan sebagai tempat menaruh preparat yang

diamati.

3. Silet/cutter, untuk memotong benda-benda/ sel yang akan diamati.

4. Kamera, untuk mendokumentasikan benda-benda yang diamati.

5. Alat tulis, pensil warna, dan buku gambar.

Page 16: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

14

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksankan pada hari Kamis 22 Oktober 2015 pada jam

16.00-18.00 WITA. Tempat pelaksanaan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan

Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur kerja

Pelaksanaan praktikum ini meliputi dua tahapan dalam pelaksanaan

praktikum, yaitu :

Pelaksanaan

1. Mencari bidang penglihatan.

2. Mencari baying sediaan.

3. Mempersiapkan bahan untuk diamati.

4. Memelihara mikroskop.

5. Pengukuran mikroskop/mikrometri

Pengamatan

Mengamati bagian-bagian mikroskop dan sel tanaman menggambarkannya

secara visual serta memberikan keterangan pada tiap-tiap bagian pada gambar.

Page 17: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat

dilihat pada beberapa tabel berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatan bagian-bagian mikroskop.

Mikroskop Cahaya ( Monokuler )KETERANGAN

1. Lensa Okuler

2. Tabung

3. Makrometer

4. Mikrometer

5. Lensa Obyektif

6. Penjepit

7. Diafragma

8. Panggung / meja

9. Cermin / reflector

10. Kaki / dasar

11. Lengan

Page 18: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

16

Tabel 2. Hasil pengamatan bagian-bagian sel pada beberapa tanaman.

No Gambar sel tanaman Keterangan bagian sel

1.Sel sawi

(Brassica juncea L). 1. Inti sel

2. Dinding sel

3. Ruang antar sel

2.Sel Gabus pada Ubi Kayu

(Manihot utilissima). 1. Inti sel

2. Ruang antar sel

3.Sel Bayam

(Amaranthus tricolor). 1. Dinding sel

2. Ruang antar sel

4.Sel Kunyit

(Curcumae domesticae). 1. Inti sel

2. Dinding sel

3. Ruang antar sel

Page 19: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

17

Tabel 2. Lanjutan

5.Sel Hydrilla

(Hydrilla verticillata). 1. Inti sel

2. Dinding sel

3. Ruang antar sel

6.

Sel Bawang(Allium cepa L). 1. Inti sel

2. Dinding sel

3. Ruang antar sel

Pembahasan

Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian

tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk

mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya

mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap pengunaan listrik. Daya pisah

adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah dalam membedakan

dua titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan

dikatakan sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik

Page 20: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

18

bukannya satu titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari

mikroskop cahaya.

Mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut

mempunyai fungsi tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar

bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur

pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x.

Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau

untuk menaikkan dan menurunkan kondensor. Reflektor berfungsi untuk

menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang,

sehingga, cahaya yang dipantulkan oleh cermin reflektor akan memperjelas

perbesaran objek. Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses

bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler. Sehingga bayangan akan tepat

jatuh pada lensa yang berada pada fokus bayangannya.

Mikrofokus juga berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat

fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif. Mega

objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati. Penjepit berfungsi

untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.

Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur lensa kondensor terhadap

preparat. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop. Diafragma

berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar

berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop. Sekrup engsel berfungsi

menyesuaikan mikroskop yang baik. Pada percobaan kali ini digunakan

Page 21: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

19

mikroskop untuk mengamati struktur dari suatu tumbuhan dimana obyek-obyek

yang digunakan yaitu gabus ubi kayu, sawi, bayam, kunyit , hydrilla dan bawang.

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa

obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler

mempunyai peran seperti lup sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis

pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi

maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser

jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft

adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus).

Sel gabus ubi kayu termasuk sel mati karena sel gabus tidak memiliki isi,

tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada sel mati hanya

terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak

berperan dalam kehidupan. Bentuk sel singkong ini segi delapan dan ada juga segi

enam.

Sel bayam termasuk sel hidup karena sel ini memiliki inti sel dan adanya

aktifitas didalam sel. Bentuk sel sawi ini bulat tidak beraturan dan berwarna

kehijauan.

Sel sawi termasuk sel hidup karena sel ini memiliki inti sel dan adanya

aktifitas didalam sel. Bentuk sel sawi ini bulat tidak beraturan dan berwarna putih

kehijauan.

Sel kunyit (umbi) termasuk sel hidup karena sel ini memiliki inti sel dan

adanya aktivitas didalam sel. Bentuk sel kunyit ini bulat tidak beraturan dan

berwarna kekuningan.

Page 22: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

20

Sel hidrila termasuk sel hidup karena sel ini memiliki inti sel dan adanya

aktifitas didalam sel. Bentuk sel hidrila ini bulat tidak beraturan dan berwarna

hijau.

Sel bawang termasuk sel hidup karena sel ini memiliki inti sel dan adanya

aktifitas didalam sel. Bentuk sel bawang ini seperti balok yang disusun miring.

Page 23: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Percobaan yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan

yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

telanjang.

2. Mikroskop dapat digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang transparan.

3. Kita dapat mengetahui jenis-jenis mikroskop.

4. Suatu sel dikatakan hidup jika di dalamnya terdapat komponen yang utama

sebagai substansi kehidupan, yaitu inti sel.

5. Suatu sel dikatakan sel mati jika sel tersebut sudah tidak memiliki inti sel dan

sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong.

6. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong,

selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam.

Saran

Dalam melakukan praktikum sebaiknya menggunakan berbagai alat-alat

yang sesuai dengan kapasitas jumlah praktikan, agar masing-masing praktikan

dapat memahami materi praktikum, selain itu juga, agar terciptanya suasana yang

kondusif, menggunakan alat-alat seperlunya, dan menjaga ruangan agar tetap

bersih. Praktikum di luar lapangan juga perlu, agar terciptanya rasa kekerabatan

yang lebih antar praktikan, juga dengan lingkungan dan alam.

Page 24: Mikroskop Dan Sel 2 Acc

DAFTAR PUSTAKA

Auliana, R. 2001. Anatomi Sel Tumbuhan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Brotowidjoyo, M. D. 1989. Mikroskop dan Penerapannya. Jakarta: Erlangga.

Cahyono. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Campbell, N. A. 2006. Biology Concepts and Connections. Yogyakarta: UGM Press.

Darmono. 2001. Cara Menggunakan Mikroskop. Jakarta: UI Press.

Kartasapoetra. 1991. Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.

Koesmadji. 2008. Tth. Teknik Laboratium. Bandung: Unversitas Pendidikan Indonesia.

Parjimo. 2007. Budi Daya Singkong: umbi jalar, Jakarta: Agromedia Pustaka

Sandra. 1999. Biologi dan Penerapannya Dalam Kehidupan. Semarang: Sinar Grafika.

Sardjoko. 1991. Sel Tanaman: Sejarah dan Bagian-Bagiannya. Jakarta: Gramedia.

Setiawan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen. Jakarta: Penebar Swadaya.

Solomon, E. P. 1995. The World of Biology. Massachussets: Harvard Universty Publications.

Taryono. 2001. Budidaya dan Pengolahan Tanaman Kunyit. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 31 hal.

Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Wibowo, S, 1994. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Jakarta: Penebar Swadaya. Hlm. 179.

WS. 2000. Tanaman Air. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,