pengenalan mikroskop

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan manusia memang sangat mencolok yaitu dengan otaknya manusia dapat mengembangkan teknologi yang sangat canggih ini dengan berbagai pemikiran yang ilmiah tentunya. Namun ketika manusia dihadapkan dengan suatu permasalahan yang kelihatannya kecil tetapi itu sangat rumit, contohnya adalah untuk melihat benda yang sangat jauh maupun sangat dekat manusia tidak mampu untuk melakukannya. Hal itu disebabkan karena mata pada manusia mempunyai batas tertentu (Slamet, 1999). Mikroorganisme terdapat dimana-mana, semuanya tesebar dimuka bumi dari dasar laut sampai kepuncak gunung yang diselimuti dengan es sekalipun mikroorganisme tetap berada di tempat itu, dimata air belerang yang panas, dalam tanah dan debu, diudara maupun pada permukaan jaringan tubuh kita sendiri mikroorganisme terdapat didalamnya. Sungguh kekuasan Tuhan meliputi segalanya. Bukan hanya itu, sebenarnya tubuh manusia sendiri disusun oleh jaringan yang paling sederhana dan ukurannya sangat kecil pula (Slamet, 1999). Karena mikroorganisme sangat kecil ukurannya dan dapat menimbulkan penyakit maka timbullah pemikiran para Ilmuan untuk memecahkan masalah tersebut. Setelah

Upload: zulfi-dragonstar

Post on 10-Aug-2015

166 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

fgfgf

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Mikroskop

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keunggulan manusia memang sangat mencolok yaitu dengan otaknya

manusia dapat mengembangkan teknologi yang sangat canggih ini dengan

berbagai pemikiran yang ilmiah tentunya. Namun ketika manusia dihadapkan

dengan suatu permasalahan yang kelihatannya kecil tetapi itu sangat rumit,

contohnya adalah untuk melihat benda yang sangat jauh maupun sangat dekat

manusia tidak mampu untuk melakukannya. Hal itu disebabkan karena mata pada

manusia mempunyai batas tertentu (Slamet, 1999).

Mikroorganisme terdapat dimana-mana, semuanya tesebar dimuka bumi

dari dasar laut sampai kepuncak gunung yang diselimuti dengan es sekalipun

mikroorganisme tetap berada di tempat itu, dimata air belerang yang panas, dalam

tanah dan debu, diudara maupun pada permukaan jaringan tubuh kita sendiri

mikroorganisme terdapat didalamnya. Sungguh kekuasan Tuhan meliputi

segalanya. Bukan hanya itu, sebenarnya tubuh manusia sendiri disusun oleh

jaringan yang paling sederhana dan ukurannya sangat kecil pula (Slamet, 1999).

Karena mikroorganisme sangat kecil ukurannya dan dapat menimbulkan

penyakit maka timbullah pemikiran para Ilmuan untuk memecahkan masalah

tersebut. Setelah ditemukannya suatu alat untuk melihat benda yang sangat kecil

dalam hal ini adalah mikroorganisme atau sel-sel penyusun mahluk hidup.

Kemudian alat tersebut diberi nama mikroskop (Slamet, 1999).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian

mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya.

Page 2: Pengenalan Mikroskop

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang

memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan

kajian awal tentang sel dan makhluk yang berukuran mikro memperoleh

kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad

ketujuh belas. Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan)

adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat dan mengamati

objek-objek/spesimen-spesimen yang berukuran kecil atau mikro yang tidak dapat

dilihat dengan mata biasa (Munawar, 2009).

Mikroskop adalah alat yang sangat penting dan paling digunakan dalam

laboratorium mikrobiologi. Bayangan pembesaran menyebabkan mata kita

melihat struktur mikrooganisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang. Pembesaran yang dapat dicapai oleh mikroskop adalah sekitar

100x sampai 440.000x (Kamajaya, 1996).

Mikroskop memiliki berbagai tipe yang masing-masing mempunyai tujuan

tertentu dan bermacam kelengkapannya. Mikroskop yang sering digunakan dalam

praktikum biologi adalah mikroskop cahaya, baik monokuler maupun binokuler.

Mikroskop monokuler adalah mikroskop berlensa okuler tunggal sedangkan

berlensa okuler ganda adalah mikroskop binokuler. Benda atau organisme yang

akan diamati mikroskop berukuran kecil dan tipis, agar dapat tembus cahaya

(Kamajaya, 1996).Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek

yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga

dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop

dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron (Thomson, 2006).

A. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light

microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu

sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada

mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih

berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar

Page 3: Pengenalan Mikroskop

ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan

mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor (Hill, 2004).

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop

mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan

stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa

okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung

tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal

(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat

tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di

bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat

preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk

menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain (Thomson, 2006).

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar

matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang

terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar

kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai

pengganti sumber cahaya matahari (Thomson, 2006).

Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini

menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.

Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai

nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif

yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan

struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah(Thomson, 2006).

Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung

atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk

memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan

yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali. Lensa kondensor, berfungsi untuk

mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga

bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah

kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang

bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Thomson, 2006).

Page 4: Pengenalan Mikroskop

B. Mikroskop Elektron

Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-

TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara

kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek

pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layer (Hill,

2004).

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali,

elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai

dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning dan mikroskop elektron transmisi.

Mikroskop electron scanning digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan

sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.

Sedangkan mikroskop elektron transmisi digunakan untuk mengamati struktur

detil internal sel (Thomson, 2006).

Mikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan

kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom)

atau sama dengan pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-

bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop

transmisi elektron ini. Adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus

setipis mungkin" ini kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan,

terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis.

Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan

(Hill, 2004).

Macam-macam mikroskop :

1. Mikroskop Cahaya

Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri

dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau

preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah

mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata

manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya.

Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.

Page 5: Pengenalan Mikroskop

2. Mikroskop Pendar

Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau

antigen dalam jaringan (Kamajaya, 1996) .

3. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya

bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop

majemuk (Kamajaya, 1996).

4. Mikroskop Fasekontras

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam

keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja

objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras

(Kamajaya, 1996).

5. Mikroskop Elektron

Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum

endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan

mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron

(Kamajaya, 1996).

6. Mikroskop Elektron Pemayaran

Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya

ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai

titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen

(Winatasasmita, 1986).

Page 6: Pengenalan Mikroskop

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 20 Oktober 2009,

pukul 08.00 WITA sd. selesai, bertempat di Laboratorium Dasar Biologi FMIPA

UNLAM Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : mikroskop

cahaya monokuler dan binokuler, kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes,

kuas, air, preparat, dll.

3.3 Prosedur Kerja

3.4 Mencari Bidang Penglihatan

1.1 Menaikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga

lensa obyektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-

putar.

1.2 Menempatkan lensa obyektif pembesaran lemah (4X atau 10X)

dengan memutarrevolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros

dengan lensa okuler).

1.3 Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke

belakang.

1.4 Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, hingga

terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam

lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.

3.5 Mencari Bayangan Sediaan

2.1 Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, hingga

jarak antara lensa obyektif dengan permukaan meja + 3 cm.

2.2 Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja

benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.

2.3 Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati),sambil

menempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa obyektif, hingga

Page 7: Pengenalan Mikroskop

jarak antara ujung lensa obyektif dengan permukaan atas kaca

penutup hanya + 1 mm.

2.4 Membidikkan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke

depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan

yang jelas.

2.5 Untuk mendapatkan pembesaran kuat, memutar revolver dan lensa

obyektif yang sesuai. Kemudian mainkan fungsi micrometer secara

perlahan dan hati-hati. (Ingat bila menggunakan lensa obyektif

100X, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).

3.6 Memelihara Mikroskop

3.1 Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi tegak,

dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan

tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.

3.2 Apabila tabung perlu dicondongkan posisinya, maka cukup

dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar.

Setelah selesai harus ditegakkan kembali.

3.3 Mengusahakan agar lensa obyektif lemah (4X atau 10X) berada satu

poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung

sedemikian rupa sehingga ujung lensa obyektif lemah berjarak + 1

cm dari atas meja benda.

3.4 Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermin pada

posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.

3.5 Apabila pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah

berakhir, maka membersihkan sisa minyak dengan menggunakan

cairan Xilol sesegera mungkin, dan keringkan dengan kain lap yang

bersih.

3.6 Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, membersihkan

lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang

halus (flannel).

Page 8: Pengenalan Mikroskop

3.7 Pengukuran Mikroskopis/Mikrometri

Untuk mengetahui ukuran obyek yang diamati dengan mikroskop

dapat dilakukan dengan menggunakan alat Bantu yang disebut

Mikrometer Obyektif dan Mikrometer Okuler.

3.8 Menggambar hasil

Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk

gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan

(manual). Gambar yang baik harus dapat menyamapaiakan ide yang jelas

dari suatu struktur yang nyata sebagaimana tampak hunungan antara

bagian-bagian yang diamati. Adapun cirri-ciri gambar yang baik adalah;

jelas, mempunyai keterangan yang lengkap, rapi, dan cermat. Gambar

di atur sedemikian rupa, di bagian tengah halaman buku, disertai judul,

keterangan pembesaran, biasanya satu halaman hanya untuk 1-2 gambar

saja, letak keterangan gambar pada sisi yang sama dengan jarak garis

penunjuk diusahakan sama dan tidak saling berpotongan.

Page 9: Pengenalan Mikroskop

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Gambar Mikroskop Cahaya

Keterangan :

a. Kaki mikroskop g. Lensa objektif m. Sekrup penggerak

b. Makrometer h. Lensa okuler n. Filter cahaya

c. Lengan i. Engsel penggerak o. Filter cahaya

d. Tabung mikroskop j. Makrometer p. Diafragma

e. Meja benda k. Cermin

f. Revolver l. Kondensor

Page 10: Pengenalan Mikroskop

5.2 Pembahasan

Mikroskop yang sering digunakan dalam praktikum biologi adalah

mikroskop cahaya, baik monokuler maupun binokuler. .Mikroskop cahaya

mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat

dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya

memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa

obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler

pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).

Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa

dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop

yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.

Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan

penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar

obyeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan

ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik terpisah. Misalnya, apa yang

terlihat dengan mata telanjang sebagai satu bintang mungkin saja terurai menjadi

bintang kembar dengan sebuah teleskop.

Page 11: Pengenalan Mikroskop

Cara Kerja

Lensa obyektif, berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan

menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada

bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan

obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran

daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah

spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang

berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

Lensa okuler, , adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung

atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk

memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar

antara 4 hingga 25 kali.

Lensa kondesor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung

terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga

dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah

maksimal.

Secara garis besar mikroskop dibedakan menjadi dua macam fungsi :

1. Bagian mekanis, bagian ini merupakan bagian yang penting agar

mikroskop dapat digunakan dengan baik yang terdiri atas:

a. Kaki mikroskop : untuk menjaga posisi mikroskop agar dapat berdiri

tegak di atas meja yang datar.

b. Penyangga : yang juga alas mikroskop; trebuat dari logam yang cukup

berat agar kokoh menyangga seluruh alat diatasnya. Biasanya di sini

terletak cermin pemantul cahaya lampu atau cahaya matahari.

c. Penegak : bersama alas mikroskop membentuk kerangka mikroskop.

Disini juga melekat kondensor, diafragma, dan penjepit filter. Karena

fungsinya memegang bagian-bagian yang dilewati cahaya maka

penegak ini dibuat betul-betul stabil.

d. Meja saji : berupa meja datar terbuat dari logam dengan lubang di

tengahnya tempat cahaya lewat untuk menembus sajian. Meja ini

dilengkapi alat penggeser sajian atau paling tidak, sepasang alat

penjepit sajian, karena itu ada yang menyebutnya meja geser.

Page 12: Pengenalan Mikroskop

e. Penggeser atau penjepit : merupakan penjepit kaca saji dan

menggerakkan kaca saji untuk mendapatkan gambar histologi yang

diinginkan.

f. Pemfokus kasar dan halus : berupa tombol putar yang biasanya

terletak terpisah pada mikroskop model lama dan menyatu pada

mikroskop model baru. Tombol ini lazim juga disebut makrometer dan

mikrometer sebagai sarana penajam bayangan dengan cara menaik-

turunkanlensa objek atau meja saji.

2. Bagian optik, merupakan bagian utama dari sebuah mikroskop yang terdiri

atas :

a. Tubus : diletakkan pada penegak. Didalamnya terdapat susunan lensa-

lensa pembentuk bayangan. Pada ujung tubus ini, terdapat dudukan

lensa obyektif tempat melekatnya lensa-lensa obyektif dari beberapa

ukuran kekuatan pembesaran yaitu 5, 10, 45, dan 100 kali.

b. Kondensor : merupakan lensa pengarah dan pengatur cahaya yang

berada di bawah meja saji. Pembesaran kuat memerlukan kedudukan

kondensor tinggi sedangkan pembesaran lemah memerlukan

kondensor rendah. Biasanya disini terdapat pula diafragma yang dapat

dilebarkan atau disempitkan untuk membantu mengatur berkas cahaya

guna menghilangkan bayangan samping dan mempertajam bayangan.

Filter cahaya berguna untuk menghilangkan cahaya kuning yang

berasal dari lampu sumber cahaya mikroskop yang umumnya lampu

jenis ”tungsten” yang berwarna kekuningan.

Diafragma merupakan pengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan

diteruskan ke lensa

c. Cermin : salah satu atau pada mikroskop tertentu terdapat keduanya

sehingga dapat bekerja dengan atau tanapa listrik. Pada mikroskop

lama terdapat dua muka. Cermin cekung digunakan untul

memantulkan berkas cahaya yang tidak sejajar sedangkan cermin datar

digunakan untuk memantulkan berkas cahaya sejajar.

d. Lensa objektif : yang letaknya dekat dengan sekrup penggerak

biasanya terdapat 2,3 atau lebih lensa dipasang sekaligus pada revolver

Page 13: Pengenalan Mikroskop

yang dapat diputar lensa-lensa obyektif dari beberapa ukuran kekuatan

pembesaran yaitu 5, 10, 45, dan 100 kali. Lensa yang berfungsi untuk

memperbesar benda.

e. Lensa okuler : biasanya terletak pada bagian atas tabung berdekatan

dengan mata apabila seseorang mengamati benda. Lensa okuler pada

umunya mempunyai perbesaran 5, 10, 12,5 dan 15 kali.

f. Dudukan lensa objektif : menjadi tempat melekat satu dengan lensa

objektif

Page 14: Pengenalan Mikroskop

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam praktikum ini adalah :

1. Mikroskop adalah alat yang sangat penting dan paling digunakan

dalam laboratorium mikrobiologi

2. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua,

yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya

sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan

kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang

dilakukan.

3. Secara umum mikroskop terbagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi

mekanis dan optikal.

4. Mikroskop yang sering digunakan pada praktek adalah mikroskop

cahaya

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan menggunakan mikroskop dengan hati-hati,

mengamalkan cara pemeliharaan mikroskop yang benar. Dan praktikan

menggunakan mikroskop dengan teliti agar hasil yang didapatkan

maksimal.

Page 15: Pengenalan Mikroskop

DAFTAR PUSTAKA

Hill, G. 2004. Biology Eighth. The Mc Graw Hill. New York.

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Geneca Exact.Bandung.

Munawar, Taufik.2009.Mikroskophttp://muhtaufiqmunawar.blogspot.com/2009/03/evolusi-sains-seringkali-berada-sejajar.htmlDiakses tanggal 26 Oktober 2009

Slamet. 1999. Biologi. Aksara. Jakarta.

Thomson. 2006. Biology covcept and Application Sixth Edition. Cecie Stars.USA.

Wikipedia.2009.Mikroskop Elektronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron#Jenis-jenis_mikroskop_elektronDiakses tanggal 26 Oktober 2009

Page 16: Pengenalan Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

PENGENALAN MIKROSKOP

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2009

NAMA : MAHARANI RUKMANA PRAHESTI

NIM : J1E109021

KELOMPOK : V

ASISTEN : HENNY EKA KUMALAYANTI