mikroskop dan jaringan (individu wiwih).pdf

26
TUGAS PRAKTIK BIOLOGI LINGKUNGAN MIKROSKOP dan SEL Nama :Wiwih Hasim NIM : 2011340033 Kelas : 2 PMP (ekstensi) Fakultas : Teknologi Industri Pertanian Universitas Sahid Jakarta

Upload: wiwih-hasim

Post on 22-Nov-2015

75 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • TUGAS PRAKTIK BIOLOGI LINGKUNGAN

    MIKROSKOP dan SEL

    Nama :Wiwih Hasim

    NIM : 2011340033

    Kelas : 2 PMP (ekstensi)

    Fakultas : Teknologi Industri Pertanian

    Universitas Sahid Jakarta

  • I. PENDAHULUAN

    I.I Pengertian Mikroskop

    Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat

    untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari

    benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti

    sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

    Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang

    berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop

    memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah

    mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-

    kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop.

    Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van

    Leeuwenhock (1632-1723) Tahun 1675 Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa

    yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati

    mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga

    dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan

    animalcule

    Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.

    Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi

    gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

    Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop

    cahayadan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok

    besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang

    dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi

    mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler

    danbinokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop

    yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan

    kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

  • mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskopdark-

    field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

    Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

    Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

    Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek,

    pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

    Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang

    dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus

    kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa

    okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

    Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara

    garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,

    terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan

    akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat

    yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada

    mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata,

    sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf

    A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

    Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang

    berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme

    yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang

    diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi

    (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi

    mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

  • I.II Perkembangan Mikroskop

    1. Mikroskop Optis

    Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.

    Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi

    gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

    Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat

    mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan

    menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut animalcules terlihat dalam berbagai

    bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela

    giginya. Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan

    bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.

    Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar

    mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena

    hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri

    dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat

    yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring

    kuningan yang membentuk tubuh instrumen. Spesimen dipasang pada titik fokus yang menempel

    di depan lensa, dan posisi dan fokus bisa disesuaikan dengan memutar dua sekrup. Seluruh

    instrumen panjangnya hanya 3-4 inci dan harus diangkat mendekat dengan mata dan

    memerlukan pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam penggunaanya. Meskipun

    pada jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa yang hampir mirip dengan mikropskop saat

    ini, namun pada saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan mikroskop ala Leewenhoek.

    Dan dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat lensa, dia berhasil membuat mikroskop

    yang mampu memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan

    lebih jelas dan lebih terang. Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia

    mempekerjakan ilustrator untuk menggambar objek yang ia amati dan gambar itu digunakan

    untuk melengkapi uraian tertulis dari objek yang ia amati.

    2. Mikroskop Cahaya

    Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan

    penemuan ini dan membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada

  • tahun 1931. Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya

    hadiahPenghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali

    diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun

    kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan

    mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm) (dua kali

    lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu).

    Bagian-bagian dari mikroskop cahaya adalah lensa okuler, lensa objektif, lensa objektif

    yang lain, pengatur fokus, pengatur fokus secara halus, papan letak objek/sampel/preparat yang

    dilihat, sumber cahaya, kondensor cahaya, penjepit sampel

    Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama Compound light microscope adalah

    sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari

    sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional,

    sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar

    ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari

    luar kedalam kondensor.

    Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai

    kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya

    memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan

    lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa

    berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop

    terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah

    tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang

    ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop

    yang lain.

    Contoh sehari-hari menggambarkan masalah utama mikroskop cahaya. Ketika digunakan

    dalam biologi sel modern, cluster padat ribuan sel menghamburkan cahaya sehingga kuat bahwa

    sel-sel yang terletak di belakang sebuah objek tidak dapat dilihat. Meskipun lebih dikenal dari

    fiksi ilmiah, konsep diri merekonstruksi sinar laser menawarkan solusi yang menjanjikan untuk

    masalah ini. percobaan yang terbentuk laser khusus balok mampu diri merekonstruksi bahkan di

    hadapan berbagai hambatan, misalnya tingginya jumlah hamburan biologi sel-cahaya, yang

    berulang kali menghancurkan laser sinar profil. Self-rekonstruksi bekerja karena foton tersebar

  • (kuanta cahaya) di pusat balok terus digantikan oleh foton baru dari samping. Foton dari semua

    pihak bertemu di tengah balok hampir di fase dalam rangka membangun profil balok baru, tidak

    terpengaruh oleh cukup tertinggal dari hamburan tersebut. Para ilmuwan itu menggunakan

    hologram komputer (alat yang mengubah fasa cahaya) untuk memodifikasi sinar laser

    konvensional ke yang disebut Bessel sehingga fase profil balok yang memiliki bentuk kerucut.

    Meskipun Bessel balok yang dikenal sebagai difraksi-bebas dalam ruang bebas, telah benar-

    benar jelas apakah, dan apa gelar, mereka bisa mendapatkan kembali bentuk balok pertama

    mereka juga di media homogen, di mana hamburan cahaya yang cukup.

    Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler,

    dankondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop

    sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal

    (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan

    lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat

    meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.

    Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur

    serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk

    memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai apertura yaitu suatu ukuran daya

    pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu

    menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa obyektif

    bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik

    yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar

    bayangan obyek dan mempunyai nilai apertura (NA).Nilai apertura adalah ukuran daya pisah

    suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan

    struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa obyektif dan lensa okuler

    terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada

    mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah

    mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di

    bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.

    Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung

    berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan

    oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

  • Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya

    pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan

    diperoleh daya pisah maksimal. Lensa kondensor, berfungsi juga untuk mendukung terciptanya

    pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan

    diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak

    menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik. Sistem

    lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa

    mikroskop yang lain.

    Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

    Preparat Non-permanen, yang dapat diperoleh dengan menambahkan air pada sel hidup di

    atas kaca objek, kemudian diamati di bawah mikroskop.

    Preparat permanen, yang dapat diperoleh dengan melakukan fiksasi yang bertujuan untuk

    membuat sel dapat menyerap warna, membuat sel tidak bergerak, mematikan sel, dan

    mengawetkannya.

    Tahap selanjutnya, yaitu pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan

    hingga setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. preparat dilapisi dengan

    monomer resin melalui proses pemanasan karena pada umumnya jaringan memiliki tekstur

    yang lunak dan mudah pecah setelah mengalami fiksasi, kemudian dilanjutkan dengan

    pemotongan menggunakan mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian

    karena berlian tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang

    terbentuk lebih rapi. Setelah dilakukan penyayatan, dilanjutkan dengan pewarnaan, yang

    bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan

    sekitarnya. Setiap pewarna mengikat molekul yang memiliki kespesifikan tertentu,

    contohnya : Hematoksilin, yang mampu mengikat asam amino basa (lisin dan arginin) pada

    berbagai protein, dan eosin, yang mampu mengikat molekul asam (DNA dan rantai samping

    pada aspartat dan glutamat).

    Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang

    dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.

    Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern

    sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.

  • 3. Mikroskop Stereo

    Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda

    yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda

    yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama

    mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan

    lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa

    mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat

    melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga

    obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa

    obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga

    perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.

    Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator.

    Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran

    terletak diatas pengatur fokus.

    4. Mikroskop Elektron

    Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop

    elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti

    cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan

    mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel

    (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan

    untuk mengamati struktur detil internal sel.

    Perbesaran bayangan dari suatu obyek dapat diketahui dari angka perbesaran lensa

    obyektif dan lensa okuler. Ukuran suatu benda dapat diketahui dengan membandingkan terhadap

    ukuran bidang pandang. Hal ini dapat dikerjakan dengan beberapa langkah berikut: letakkan

    penggaris plastik berskala mm diatas meja obyek dan perkirakan diameter bidang pandang

    tersebut, dan catat perbesaran lensa obyektifnya. Ubahlah lensa obyektif dengan lensa obyektif

    perbesaran kuat dan tentukan diameter bidang pandangnya dengan rumus berikut:

    ok = ol x pl/pk dimana :

    ok = diameter bidang pandang dengan obyektif perbesaran kuat.

    ol = diameter bidangpandang dengan obyektif perbesaran lemah

  • pk = perbesaran lensa obyektif kuat, pl = perbesaran lensa obyektif lemah

    Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut. Letakkan medium

    (berupa setetes air) diatas gelas obyek, dan letakkan bahan yang akan diamati didalam medium.

    Selanjutnya tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada

    medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang kaca penutup

    dengan posisi 45o terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawah kaca penutup pada permukaan

    medium dan perlahan-lahan rebahkan sehingga kaca penutup terletak di atas kaca obyek. Jika

    masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. Amati

    preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran

    lemah (1010), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran

    kuat (1020 atau 1040).

    I .III Sejarah Penemuan Sel

    Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam artibiologis.

    Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi

    secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

    - Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber

    menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong

    yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah

    cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu.

    Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang

    sel.

    - Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek(1632-1723)

    merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati

    air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang

    kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang

    menemukan sel hidup.

  • - Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu MatthiasSchleiden (ahli

    tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan

    bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel.

  • II. ISI

    A. Landasan Teori

    Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi

    disekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran

    sangat kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler.

    Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar

    benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu mikroskop sederhana,

    mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop elektron.

    Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi,

    dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai

    ganti cahaya pada mikroskop cahaya.

    Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah

    adalah mikron (1 milimeter= 1000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian

    perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya: pengamatan menggunakan lensa

    objektif dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka perbesaran

    total adalah = 1040=400 kali ukuran semula.

  • Bagian-bagian mikroskop :

    1. Lensa Okuler

    2. Tabung Mikroskop

    3. Tombol pengatur fokus kasar

    4. Tombol pengatur fokus halus

    5. Revolver

    6. Lensa Objektif

    7. Lengan mikroskop

    8. Meja Preparat

    9. Penjepit objek gelas

    10. Kondensor

    11. Diafragma

    12. Reflektor/cremin

    13. Kaki mekroskop

    Fungsi bagian-bagian mikroskop :

    1. Lensa Okuler

    Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.

    2. Tabung mikroskop

    Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

    3. Tombol pengatur fokus kasar

    Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik

    dengan cepat

  • 4. Tombol pengatur fokus halus

    Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau naik

    dengan lambat.

    5. Revolver

    Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan

    6. Lensa Objektif

    Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3

    lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali.

    7. Lengan mikroskop

    Untuk pegangan saat membawa mikroskop

    8. Meja preparat

    Untuk meletakkan objek (benda) yang akan di amati

    9. Penjepit objek gelas

    Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser.

    10. Kondensor

    Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam

    mikroskop

    11. Diafragma

    Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek.

    Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.

  • 12. Reflektor/Cermin

    Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin, yaitu

    datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin cekung

    tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin datar.

    13. Kaki Mikroskop

    Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap diatas meja.

    B. Alat dan Bahan

    1. Mikroskop

    C. Cara Penggunaan

    1. Sediaan diletakan di meja preparat tepat dibawah lensa objek terpasang

    2. Cermin diarahkan ke sumber cahaya dan dipantulkan ke dalam kondensor hingga masuk

    dengan maksimal

    3. Jarak lensa benda dengan benda diatur turun naik sesuai dengan jarak kerja masing-masing

    lensa

    4. Jarak konsensor diatur turun naik sesuai dengan jarak kondensor untuk masing-masing

    lensa benda terpasang

    5. Amati bayangan benda dengan mengatur turun naik lensa dengan perlahan-lahan hingga

    diperoleh bayangan benda yang jelas

    6. Jarak kerja untuk lensa pembesaran 10x, 40x, dan 100x (oil) masing-masing kurang lebih

    5-8 mm, 0,5-0,7 mm, dan 0,1-0,3 mm

    7. Jarak kondensor untuk masing-masing lensa benda tersebut diatas lebih kurang 15 mm, >

    10 mm, dan 1 mm.

    8. Untuk lensa benda pembesaran 100x dibantu dengan minyak imersi 2 tetes antara lensa

    dengan benda yang diamati

    9. Lensa bekas minyak imersi dibersihkan dengan minyak ksilol atau ksilena.

  • SEL

    A. Landasan Teori

    Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi

    kehidupan di atur dan berlangsung di dalam sl. Oleh karena itu sel dapat berfungsi secara

    autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

    Semua organism seluler terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal

    dari selnya, yaitu organism prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak

    memiliki inti sel dan mampunyai organism internal sel yang lebih relative sederhana. Prokariota

    terbagi menjadi dua kelompok yang besar : eubakteria yang meliputi hamper seluruh jenis

    bakteri, dan archaca, lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asamatau

    air yang meengandung kadar garam yang sangat tinggi . Gonom prokariota terdiri dari

    kromosom tunggal yang melingkar tanpa organisasi DNA.

    Organisme eukariota memiliki organisasi intraseluler yang jauh lebih kompleks antara

    lain dengan membrane internal, organel yang memilki membrane tersendiri seperti inti sel dan

    sitoskeleton yang sangat terstuktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom lenear di dalam

    nuclei didalamnya terdapat sederet melekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-

    paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.

    Hewan tingkat tinggi tergolong ke dalam organism eukariota.Sel pada hewan memiliki

    beberapa organela yang dipisah oleh membrane yaitu reticulum, endoplasm, mitokondria,

    ribosom, lisosom.

    Tumbuahan juga tergolong ke dalam organism eukariota. Namun, sel tumbuhan sedikit

    berbeda dengan sel hewan . Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis,

    kloroplast.

  • C. Alat dan Bahan

    Mikroskop

    Cutter/silet

    Kaca preparat

    Kaca penutup

    Tusuk gigi

    Metilin blue

    Bawang merah

    D. Langkah Kerja

    Kegiatan I mengamati sayatan gabus singkong

    Sayatlah gabus singkong setipis mungkin secara melintang

    Letakkan sayatan pada kaca preparat

    Tetesi sayatan dengan metilin blue

    Tutup sayatan dengan kaca penutup

    Letakkan preparat di bawah mikroskop

    Amati preparat melalui mikroskop

    Gambarlah hasil pengamatanmu

  • GAMBAR :

    Kegiatan II mengamati epidermis bawang merah

    Ambillah satu suing bawang merah

    Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin

    Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat

    Tetesi lapisan tersebut dengan metilin blue

    Tutup dengan kaca penutup

    Letakkan preparat dibawah mikroskop

    Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop

  • Gambarlah hasil pengamatanmu

    Sebutkan bagian-bagian yang Nampak pada preparat

    GAMBAR :

    Epithel pipi, pewarnaan metilen blue, 100x. Tampak inti di tengah sel berwarna biru dan organel

    sel tidak tampak.

    Kegiatan IV mengamati sel daun bunga rodiscolour

    Sayatlah bagian kulit daun setipis mungkin secara melintang

    Letakkan sayatan pada kaca preparat

    Tetesi sayatan dengan metilin blue

  • Tutup sayatan dengan kaca penutup

    Letakkan preparat di bawah mikroskop

    Amati preparat melalui mikroskop

    Gambarlah hasil pengamatanmu

    GAMBAR :

  • E. HASIL PENGAMATAN

    1. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah.

    Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop

    yaitu :

    - Dinding Sel

    - Epidermis

    - Nukleus

    - Membran inti

    - Sklereid

    Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :

    Dinding Sel,

    berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan

    dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan

    tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu

    yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain,

    misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.

    Jaringan Epidermis/ Epidermis,

    merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang,

    daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi

    khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya

    penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.

  • Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :

    Terdiri dari sel- sel hidup;

    Berbentuk persegi panjang;

    Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel;

    Tidak memiliki klorofil;

    Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalamai

    penebalan, namun dinding sel jaringan epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan

    lain tetap tipis;

    Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.

    Nukleus ( Inti Sel ),

    merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti

    sel adalah sebagai berikut :

    - Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:

    - Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;

    - Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;

    - Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).

    Membran Inti,

    terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran

    nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran

    (perinuklear space) selebar 10 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada

    membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya

  • sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan

    dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti

    terpancang pada suatu tempat di dalam sel.

    Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan

    membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 100 nm. Jumlah pori membran inti

    bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara

    lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya

    tempat keluarnya ARN duta dan protein ribosom.

    Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama

    dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke

    arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).

    Sklereid,

    merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding

    keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau

    berkelompok kecil diantara sel- sel lain.

    2. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor.

    Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga

    melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang

    lebih kompleks.

    Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem.

    Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan

    memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen

    Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop

    yaitu :

    - Dinding Sel

  • - Epidermis

    - Stomata

    - Sel penjaga

    Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah :

    Dinding Sel, adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk

    membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimilikitumbuhan, bakteri, fungi (jamur),

    dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.

    Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.

    Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan

    dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel

    mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

    Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme.Pada

    tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin,

    selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu

    glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin.

    Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).

    Jaringan Epidermis,

    yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang dan daun,

    bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:

    1. Tersusun dari sel-sel hidup.

    2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

    3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar

    sel.

  • 4. Tidak memiliki klorofil.

    5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami

    penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan

    jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

    6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata,trikomata

    (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).

    Stomata,

    adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan

    mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.

    Fungsi stomata:

    -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis

    -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\

    -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)

    Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan

    osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.

    Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya.

    Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika

    menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup

    mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel

    penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.

    Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi

    menjadi tiga tipe, yaitu:

    1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.

  • 2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan

    sel induk stomata.

    3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu

    atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak

    demikian.

    Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup

    dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:

    1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan

    bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.

    2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada

    Cruciferae, Nicotiana, Solanum.

    3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel

    tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae,

    Convolvulaceae, Mimosaceae.

    4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu

    panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.

    Sel Penjaga,

    sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada epidermis

    terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian ini adalah celah yang

    dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel penjaga yang

    berkloroplas, sel tetangga yang tidak berkloroplas dan celah stomata.

  • III. DAFTAR PUSTAKA

    http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/14/perkembangan-mikroskop-sebagai-penemu-

    sejarah-mikrobiologi/

    Bass, dkk. 1994. Penuntun Praktikum Mikrobiologi SMK Analis Kimia Caraka Nusantara. Jakarta

    Febrianto, Devi, dkk. 2011. Pengamatan Sel Hewan dan Tumbuhan Menggunakan Mikroskop. Bengkulu