mikroekonomi

58
Salsabila MATEMATIKA ITB 10112025 MIKROEKONOMI

Upload: selly-salsabila

Post on 13-Dec-2015

321 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

ringkasan materi mikroekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Mikroekonomi

Salsabila

MATEMATIKA ITB 10112025

MIKROEKONOMI

Page 2: Mikroekonomi

BAB 1 – Bidang Studi Ilmu Ekonomi

Kegiatan ekonomi: kegiatan seseorang/perusahaan/masyarakat untuk memproduksi barang/jasa maupun mengonsumsi barang/jasa.

Ada berbagai alternatif cara dalam melakukan kegiatan ekonomi baik dalam mengonsumsi ataupun memproduksi, sehingga perlu diambil alternatif yang terbaik oleh tiap pelaku kegiatan ekonomi. Hal ini perlu dilakukan karena adanya masalah pokok perekonomian, yaitu kelangkaan/kekurangan.

Kelangkaan adalah akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat (yang relatif tak terbatas) dan faktor-faktor produksi yang tersedia di masyarakat (yang relatif terbatas).

Kebutuhan masyarakat: keinginan masyarakat untuk memperoleh barang/jasa, dibedakan menjadi

Keinginan yang disertai kemampuan membeli (permintaan efektif). Keinginan yang tidak disertai kemampuan membeli.

Barang: benda yang dapat (baju, sepatu, dll) dan tidak dapat dilihat & diraba secara fisik (udara, dll).

Jasa: layanan seseorang/barang (tukang pangkas, pelayan restoran, dll).

Jenis-jenis barang

Barang ekonomi: diperlukan usaha untuk memperolehnya (makanan, barang produksi industri, dll). Barang konsumsi (makanan, pakaian, dll) Barang modal (mesin, peralatan bengkel, bangunan perkantoran, dll) o Barang akhir (roti, kursi, mobil, dll) o Barang setengah jadi (tepung gandum, karet, minyak kelapa sawit, dll)

Barang cuma-cuma: dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan memproduksi (udara, oksigen, dll).

Pembagian berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan:

Barang inferior (ikan asin, ubi kayu, dll) Barang esensial (beras, gula, kopi, dll) Barang normal (baju, buku, dll) Barang mewah (mobil, emas, dll)

Pembagian berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat:

Barang pribadi (makanan, pakaian, mobil, dll) Barang publik (jalan raya, lampu lalu lintas, mercusuar, dll)

Faktor-faktor produksi / sumber-sumber daya: benda-benda yang disediakan alam / diciptakan manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang/jasa. Dibedakan menjadi:

Tanah dan sumber alam: tanah, barang tambang, hasil hutan, dan sumber alam lain yang dapat dijadikan modal (air untuk irigasi/PLTA, dll).

Tenaga kerja: jumlah buruh, keahlian/keterampilan yg mereka miliki. Dari segi keahlian & pendidikannya, dibedakan menjadi:

Tenaga kerja kasar: tidak berpendidikan / pendidikannya rendah, tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.

Tenaga kerja terampil: memiliki keahlian dari pelatihan / pengalaman kerja (montir, tukang kayu, ahli reparasi elektronik, dll).

Tenaga kerja terdidik: berpendidikan cukup tinggi dan ahli di bidang tertentu (dokter, akuntan, insinyur, dll).

Modal: sesuatu yang diciptakan manusia dan digunakan untuk memproduksi barang/jasa (sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan, mesin, dll).

Keahlian keusahawanan: keahlian/kemampuan pengusaha untuk mendirikan/mengembangkan berbagai kegiatan usaha (kemahiran mengatur sumber daya secara efektif & efisien, dll).

Pilihan dalam mengonsumsi: dilihat dari 2 segi, yaitu segi penggunaan sumber daya yang dimiliki dan segi mengonsumsi barang yang dihasilkan. Sumber daya yang dimiliki memaksimumkan pendapatan yang diperoleh menentukan jenis/jumlah barang/jasa yang akan dibeli untuk memenuhi kebutuhan.

Page 3: Mikroekonomi

Pilihan dalam memproduksi: menentukan tingkat produksi yang paling menguntungkan dan menentukan kombinasi faktor produksi yang dapat meminimumkan biaya produksi.

Pernyataan positif: pernyataan tentang fakta-fakta yang wujud dalam masyarakat dan kebenarannya dapat dibuktikan dengan melihat kenyataan yang berlaku. Contoh: Jika produksi beras turun maka harganya akan naik.

Pernyataan normatif: pandangan subjektif yang kebenarannya tergantung pada value judgement (penilaian terhadap sesuatu), dipengaruhi faktor-faktor yang tidak rasional seperti budaya, filsafat, dan keagamaan. Contoh: Peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan mempercepat pertambahan pendapatan nasional.

Angka indeks: angka yang menunjukkan perubahan rata-rata sekumpulan data tertentu dari waktu ke waktu. Dua angka indeks terpenting dalam perubahan keadaan kegiatan ekonomi adalah

Indeks harga: perubahan rata-rata harga sekumpulan barang. Ukuran masa titik tolaknya disebut tahun dasar (base year). Indeks tahun dasar adalah 100. Contoh: indeks harga pada suatu tahun adalah 110, berarti secara rata-rata tingkat harga di tahun tersebut mengalami kenaikan 10% dibandingkan dengan harga di tahun dasar.

Indeks produksi: perubahan rata-rata tingkat produksi.

Tindakan merumuskan kebijakan ekonomi meliputi 2 aspek:

Menentukan tujuan yang ingin dicapai Menentukan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut

Tujuan-tujuan utama kebijakan ekonomi nasional:

Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat Menciptakan kestabilan harga Mengurangi pengangguran Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata

Analisis yang harus dibuat:

Tujuan dari kebijakan yang dijalankan Cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut Pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut Akibat buruk yang mungkin terjadi jika suatu langkah atau kebijakan dilakukan Langkah alternatif yang lebih baik untuk mencapai tujuan tersebut

Teori mikroekonomi: suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Isu pokok yang dianalisis adalah bagaimana cara menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimalkan.

Menggunakan pemisalan bahwa faktor-faktor produksi yang tersedia selalu digunakan sepenuhnya.

Masalah tersebut dibedakan menjadi 3 persoalan: Apa jenis barang/jasa yang perlu diproduksi Bagaimana barang/jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan Untuk siapa barang/jasa perlu dihasilkan

Aspek-aspek yang dibahas:

Interaksi di pasar barang: dalam pandangan mikroekonomi, perekonomian adalah gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang. Teori mikroekonomi tidak membahas semua pasar secara serentak, tapi di suatu pasar barang saja (pasaran kopi, pasaran karet, dll).

Tingkah laku penjual & pembeli: Menggunakan pemisalan:

Penjual & pembeli melakukan kegiatan ekonomi secara rasional Penjual berusaha memaksimumkan keuntungan dan pembeli berusaha memaksimumkan

kepuasan

Membahas bagaimana pembeli menggunakan uang untuk membeli barang/jasa yang ia butuhkan dan bagaimana penjual menentukan tingkat produksinya.

Interaksi di pasaran faktor:

Individu-individu dalam perekonomian adalah pemiliki faktor-faktor produksi, mereka menawarkan faktor-faktor produksi untuk memperoleh pendapatan. Penjual membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk memproduksi barang/jasa. Interaksi ini menentukan harga faktor produksi & banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan.

Page 4: Mikroekonomi

Teori makroekonomi: analisis keseluruhan kegiatan perekonomian, umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi unit-unit kecil di dalam perekonomian.

Asal usul: Di akhir tahun 1920an dan awal tahun 1930an terjadi kemunduran perekonomian di berbagai negara di dunia karena kekurangan permintaan dalam masyarakat. Hal ini mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yaitu John Maynard Keynes untuk mengevaluasi pandangan ahli-ahli ekonomi klasik.

Menurut pandangan klasik, perekonomian cenderung untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh (tenaga kerja yang tersedia sepenuhnya digunakan). Menurut Keynes, kesempatan kerja penuh tidak selalu dapat dicapai perekonomian, karena adala kalanya keinginan masyarakat untuk berbelanja (pengeluaran yang dilakukan dalam seluruh perekonomian) lebih rendah dari kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang/jasa, sehingga:

Perusahaan-perusahaan tidak menggunakan alat produksi yang dimilikinya dalam kapasitas maksimum. Tidak semua tenaga kerja digunakan dalam kegiatan produksi, sehingga terjadi pengangguran

Untuk mengatasinya, pemerintah perlu menjalankan kebijakan-kebijakan ekonomi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi ke arah kesempatan kerja penuh.

Aspek-aspek yang dibahas: Penentuan tingkat perekonomian negara: tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran

agregat dalam perekonomian, dirincikan menjadi 4 komponen: Pengeluaran rumah tangga (konsumsi rumah tangga) Pengeluaran pemerintah Pengeluaran perusahaan-perusahaan (investasi) Ekspor dan impor

Masalah pengangguran dan inflasi: saat pengeluaran agregat lebih rendah dari yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh, timbullah pengangguran. Saat permintaan agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang/jasa, timbullah inflasi/kenaikan harga.

Peranan kebijakan pemerintah: Kebijakan fiskal: mengubah struktur, jumlah pajak, dan pengeluarannya. Kebijakan moneter: memengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga.

Page 5: Mikroekonomi

BAB 2 – Pola Kegiatan Perekonomian

3 bentuk sistem ekonomi (sistem pengaturan kegiatan ekonomi):

Ekonomi pasar: dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antara penjual & pembeli di pasar. Ekonomi campuran: disertai campur tangan pemerintah, banyak diterapkan. Ekonomi perencanaan pusat: diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

Produksi & perdagangan dalam perekonomian primitif/subsisten:

Produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri: Unit-unit produksi terdiri dari keluarga petani tradisional, perburuan, menangkap ikan, dll. Cara & alat bercocok tanam sederhana Tingkat produktivitas relatif rendah, tingkat produksi hanya cukup untuk kehidupan sederhana Jarang terdapat kelebihan/surplus yang dapat dijual ke pasar (perdagangan ada tapi sangat kecil)

Perdagangan barter (pertukaran barang dengan barang): Harus ada double coincidence of wants / kesesuaian ganda dari keinginan, yaitu keadaan dimana

ada: o Orang yang ingin menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang lain o Orang lain yang memproduksi barang yang diinginkan orang pertama dan mau menukar

barang tersebut dengan barang yang dihasilkan orang pertama Syarat tersebut membuat perdagangan barter tidak dapat dilakukan secara luas

Pola perdagangan perekonomian subsisten: Uang digunakan sebagai alat perantara tukar-menukar, sehingga tidak dibutuhkan syarat double

coincidence of wants. Jual hasil produksi di pasar dan gunakan uang yang diperoleh untuk membeli kebutuhan.

Perekonomian uang (perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara kegiatan tukar-menukar):

Semakin maju perekonomian di suatu tempat semakin penting peranan kegiatan perdagangan semakin penting peranan uang semakin tinggi spesialisasi mempercepat perkembangan ekonomi.

Subsisten: produksi hanya untuk kebutuhan sendiri, perdagangan sedikit Modern: penggunaan uang telah memungkinkan spesialisasi (tiap orang tidak menghasilkan semua kebutuhannya, tapi fokus pada menghasilkan barang/jasa yang dapat disediakannya dengan efisien)

Kebaikan spesialisasi:

Meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi: karena dalam spesialisasi seorang pekerja akan digunakan sesuai dengan keahliannya.

Meningkatkan efisiensi produksi: efisiensi produksi yang semakin tinggi disebut skala ekonomi (economies of scale), yaitu jika produksi ditingkatkan maka biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah (misal produksinya jadi 2x lipat, biaya produksi tidak meningkat 2x lipat). Juga menghemat penggunaan alat-alat produksi.

Mendorong perkembangan teknologi: spesialisasi menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi bertambah luas produksi harus ditambah dengan cepat pengusaha berusaha menggunakan teknologi produksi yang lebih baik dan tinggi produktivitasnya.

Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi: Rumah tangga:

Pemilik berbagai faktor produksi: menyediakan tenaga kerja, tenaga usahawan, barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (tanah & bangunan).

Menawarkan faktor produksi pada sektor perusahaan dan menerima pendapatan: tenaga kerja dapat gaji/upah, pemilik alat modal dapat bunga, pemilik tanah & harta tetap dapat sewa, pemilik keahlian keusahawan dapat keuntungan.

Pendapatan yang diperoleh rumah tangga digunakan untuk: o Membeli barang/jasa yang dibutuhkan: keperluan pokok, sekunder, tersier. o Disimpan/ditabung: untuk mendapat bunga/dividen, untuk keperluan mendesak kelak.

Perusahaan: Organisasi yang dikembangkan pengusaha (seseorang/kelompok) untuk menghasilkan

barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat. Pengusaha tersebut mengorganisir faktor-faktor produksi yang tersedia sehingga mendapat

keununtungan maksimum, yaitu dengan menentukan jumlah barang yang perlu diproduksi & cara memproduksinya sehingga perbedaan antara pendapatan total & biaya produksi paling besar.

Page 6: Mikroekonomi

Berdasarkan lapangan usaha yang dijalankan, dibedakan menjadi 3: o Industri primer: mengelola kekayaan alam (pertambangan, menangkap ikan, mengelola

hasil hutan, dll) o Industri sekunder: menghasilkan barang industri (baju, mobil, buku, dll), mendirikan

perumahan/bangunan, menyediakan air, listrik, gas o Industri tersier: menghasilkan jasa (pengangkutan, memberi pinjaman, menyewakan

bangunan, dll) Pemerintah:

Adalah badan-badan pemerintah yang bertugas mengatur kegiatan ekonomi. Kegiatannya:

o Mengatur & mengawasi kegiatan ekonomi rumah tangga & perusahaan. o Melakukan sendiri beberapa kegiatan ekonomi, biasanya yang kurang menguntungkan bagi

pihak swasta. Contohnya mengembangkan prasarana ekonomi (jalan, jembatan, pelabuhan, dll) & prasarana sosial (institusi pendidikan, badan penyelidikan, jasa angkutan kereta api & udara, pos, telepon, dll).

Pembagian lain dalam sektor ekonomi: Sektor pemerintah: pendapatannya berasal dari:

Pajak yang dikenakan kepada rumah tangga & perusahaan, terbagi 2: o Pajak langsung: langsung dibebankan pada orang/badan yang mendapat

keuntungan/pendapatan dalam kegiatan ekonomi (pajak pendapatan perseorangan, pajak perusahaan)

o Pajak tak langsung: dikenakan tanpa dikaitan pada individu/perusahaan tertentu (pajak penjualan, pajak impor/ekspor)

Royalti yang dipungut dari perusahaan yang mengeksploitasi kekayaan alam. Keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang dimilikinya.

Sektor swasta

Diagram sirkulasi aliran pendapatan memberikan informasi aliran-aliran berikut di antara sektor-sektor dalam kegiatan ekonomi: faktor produksi, pendapatan, barang/jasa, dan pengeluaran.

Sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi yang sederhana (hanya ada 2 sektor). Terdapat aliran uang (luar) dan aliran barang (dalam). (kanan)

Sirkulasi yang lebih lengkap menampilkan interaksi antara sektor rumah tangga & perusahaan. (kiri)

Aliran 1 & 2: penawaran barang/jasa dari perusahaan & permintaan barang/jasa oleh rumah tangga, menggambarkan corak kegiatan produksi. Menentukan jenis barang/jasa yang diproduksi dan tingkat harga & produksi masing-masing barang/jasa.

Aliran 3 & 4: permintaan faktor produksi dari perusahaan & penawaran faktor produksi oleh rumah tangga, menggambarkan cara melakukan produksi.

Kebaikan mekanisme pasar:

Memberi informasi yang tepat: pasar memberi info tentang harga barang & besarnya permintaan. Perangsang pengembangan kegiatan usaha: pertambahan pendapatan, penduduk, dan peningkatan

teknologi jumlah permintaan naik dorongan untuk meningkatkan produksi & kegiatan ekonomi. Perangsang memperoleh keahlian modern: seperti poin sebelumnya, menimbulkan dorongan untuk

mendapat keahlian & cara memproduksi yang modern. Mendorong penggunaan barang & faktor produksi secara efisien: harga barang & faktor produksi

ditentukan oleh banyaknya permintaan dan kelangkaan, maka penggunaannya harus diatur.

Page 7: Mikroekonomi

Memberi kebebasan tinggi berbagai pihak dalam melakukan kegiatan ekonomi: tiap pelaku kegiatan ekonomi tidak mendapat tekanan dalam menjalankan kegiatan ekonominya (bebas).

Kelemahan mekanisme pasar: Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan tertentu: persaingan bebas menyebabkan yang kuat

bertambah kuat dan mematikan yang lemah. Keagiatan ekonomi keadaannya sangat tidak stabil: mekanisme pasar yang bebas perekonomian naik

turun secara tidak teratur dapat merugikan, misalnya suatu saat untung besar, lalu kemudian rugi besar. Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli: pihak yang memonopoli membatasi produksi pada tingkat

yang memberikan keuntungan maksimum bagi mereka. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien: beberapa jenis jasa tidak

begitu menguntungkan dan jarang dilirik swasta, maka harus ada campur tangan pemerintah. Contohnya penyediaan jalan raya, keamanan & ketertiban, rumah sakit murah, dll.

Kegiatan konsumen & produsen dapat menimbulkan ‘eksternalitas’ yang merugikan: misal polusi udara, kemacetan lalu lintas, sampah, dll. Eksternalitas yang buruk memberi gambaran perbedaan antara keuntungan probadi & sosial.

Kegagalan pasar: ketidakmampuan suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan meneguhkan kegiatan & pertumbuhan ekonomi. Maka diperlukan bantuan pemerintah.

Tujuan campur tangan pemerintah:

Menjamin adanya kesamaan hak tiap individu & tidak adanya penindasan. Menjaga pertumbuhan & perkembangan perekonomian agar tetap teratur & stabil. Mengawasi kegiatan perusahaan, terutama yang besar yang dapat memengaruhi pasar, agar tidak

menjalankan praktek monopoli. Menyediakan ‘barang bersama’ (jalan raya, polisi, dll) untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Mengawasi agar eksternalitas yang merugikan dapat dihindari/dikurangi.

Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah:

Membuat peraturan-peraturan: agar kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar & tidak merugikan khalayak ramai. Contoh: pabrik tidak dibangun dekat perumahan, memastikan pegawai digaji & tidak ditindas, dll.

Menjalankan kebijakan fiskal & moneter: untuk menangani masalah pengangguran dan inflasi. Kebijakan fiskal: strategi & langkah pemerintah tentang pengeluarannya & sistem/cara

pengumpulan pajak. Kebijakan moneter: langkah pemerintah untuk memengaruhi situasi keuangan, yaitu memengaruhi

suku bunga, operasi bank, dan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung: kadang suatu pengusaha mendapat keuntungan pribadi

yang besar dan hanya memberi sedikit keuntungan sosial. Upaya pemerintah untuk mengurangi hal tersebut adalah menyediakan sendiri jasa-jasa untuk mensejahterakan masyarakat, misalnya kereta api, air bersih, listrik, telepos, pos, dll

Page 8: Mikroekonomi

BAB 3 – Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Perekonomian

3 masalah pokok dalam perekonomian:

Apa barang/jasa yang harus diproduksi Tidak semua kebutuhan bisa terpenuhi secara bersamaan, harus dibuat pilihan mana yang diprioritaskan untuk diproduksi (mempengaruhi penggunaan faktor produksi).

Bagaimana cara memproduksinya Gunakan cara produksi yang paling efisien. Jika permintaan besar, gunakan teknik yang modern. Jika permintaan sedikit, gunakan teknik sederhana.

Untuk siapa barang/jasa tersebut diproduksi Bagaimana pendapatan keseluruhan masyarakat didistribusikan kepada berbagai golongan. Muncul masalah lain, jika pendapatan individu didasarkan pada pembayaran akan faktor-faktor produksi yang mereka miliki maka yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, jika pengenaan pajak yang progresif maka kegairahan indiviu untuk bekerja keras akan berkurang.

Grafik batas kemungkinan produksi / kurva kemungkinan produksi (Production Possibilities Frontier): menunjukkan batas maksimum tingkat produksi yang dapat dicapai masyarakat dengan menggunakan seluruh faktor produksi yang dimilikinya. Langkah-langkah:

Membuat asumsi/pemisalan penyederhanaan tentang keadaan yang berlaku: Seluruh faktor produksi sepenuhnya digunakan: semua tenaga kerja & kapasitas alat digunakan,

sehingga tingkat produksi mencapai maksimum. Jumlah faktor produksi tidak dapat ditambah, tetapi gabungan penggunaannya diperbolehkan. Tingkat teknologi tidak berubah: sehingga produktivitas faktor produksi adalah tetap. Dalam perekonomian hanya dapat dihasilkan 2 jenis barang: misal hanya barang industri &

pertanian. Biaya kesempatan / opportunity cost: besarnya pengurangan produksi suatu barang yang harus

dilakukan untuk menambah produksi barang lain, semakin meningkat (increasing opportunity cost), sehingga kurva kemungkinan produksi akan cembung keluar jika dilihat dari titik asal.

Membuat contoh angka tingkat produksi yang akan dicapai.

Gambaran yang lebih mendekati kenyataan:

Penganguran / faktor produksi yang tidak sepenuhnya digunakan: titik di dalam OAF, misalnya G. Penghamburan: titik di dalam OAF, misalnya G. Keadaan yang tidak dapat (tidak mungkin) dicapai: titik di luar OAF, misalnya H.

Page 9: Mikroekonomi

Pertumbuhan ekonomi harus diperhitungkan dalam jangka panjang:

Pertambahan faktor produksi: kurva kemungkinan produksi semakin menjauhi titik asal. Kemajuan teknologi: contoh kurva kemungkinan produksi dengan kemajuan teknologi yang tidak

seimbang:

Kurva kemungkinan produksi dan masalah ekonomi

Memilih jenis barang yang harus diproduksi Keadaan yang biasa berlaku adalah produksi barang konsumsi lebih banyak daripada barang modal, maka yang wajar adalah titik P,Q, atau R. Jika diinginkan menikmati kehidupan sekarang secara maksimum dipilih produksi barang konsumsi paling banyak (misalnya P), jika diinginkan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kemakmuran di masa mendatang dipilih produksi barang modal paling banyak (misalnya R).

Masalah pengangguran Perekonomian tidak selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, maka tingkat produksi selalu berada di bawah kurva tersebut, contohnya titik C.

Masalah pertumbuhan ekonomi yang tidak teguh Tingkat pertumbuhan ekonomi yang teguh: mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dalam jangka pendek ataupun panjang. Teguh: RS, CS, atau dari C ke titik lain di kurva PQ. Tidak teguh: CD

Sistem perekonomian:

Sistem pasar bebas / Laissez-Faire Anggota masyarakat diberi kebebasan penuh untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin

mereka lakukan. Pemerintah tidak ikut campur sama sekali. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki & dikuasai anggota masyarakat. Pembeli adalah raja: pengusaha memproduksi barang/jasa yang diinginkan pembeli, diketahui

melalui interaksi di pasar barang. Sistem ekonomi campuran

Masyarakat memiliki kebebasan cukup luas untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan tetapi tetapi tetap dikendalikan & diawasi pemerintah.

Sistem ekonomi perencanaan pusat Dipraktekkan di negara komunis. Pemerintahlah yang sepenuhnya menentukan corak kegiatan

ekonomi yang akan dilakukan. Berangkat dari keyakinan bahwa mekanisme pasar menimbulkan pengangguran & ketidakadilan. Alat-alat modal dikuasai & dimiliki pemerintah.

Page 10: Mikroekonomi

BAB 4 – Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar

Apa barang yang harus diproduksi & berapa jumlahnya?

Jawabannya diperoleh dari interaksi antara penjual & pembeli di pasar interaksi tersebut menentukan tingkat harga barang dan jumlah barang.

Teori permintaan: menerangkan ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga, sehingga dapat dibuat kurva permintaan.

Beberapa penentu permintaan:

Harga barang itu sendiri Harga barang lain

Barang pengganti: jika harga barang pengganti bertambah murah, maka permintaan terhadap barang yang digantikannya akan berkurang. Contoh: teh dapat digantikan dengan kopi.

Barang pelengkap: kenaikan/penurunan permintaan terhadap barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Contoh: permintaan terhadap teh naik, maka permintaan terhadap gula juga naik.

Barang netral: tidak ada hubungannya, maka tidak mempengaruhi. Contoh: gula dan buku. Pendapatan rumah tangga & pendapatan rata-rata masyarakat

Pembagian barang berdasarkan sifat perubahan permintaannya jika pendapatan berubah: Barang inferior: banyak diminta orang-orang berpendapatan rendah. Jika pendapatan bertambah

tinggi, maka permintaan terhadap barang inferior akan berkurang, karena mereka akan menggantinya dengan barang yang bermutu lebih baik. Contoh: ubi kayu (pengganti beras).

Barang esensial: sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, biasanya adalah kebutuhan pokok. Perbelanjaannya tidak berubah walau pendapatan berubah. Contoh: makanan, pakaian.

Barang normal: mengalami kenaikan permintaan ketika pendapatan naik. Hal ini dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu karena pembeli menjadi lebih mampu untuk membeli banyak barang atau pembeli jadi mampu membeli barang bermutu lebih baik. Contoh: pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga.

Barang mewah: dibeli orang yang berpendapatan relatif tinggi, biasanya setelah memenuhi kebutuhan pokok. Contoh: emas, intan, mobil mewah, hiasan rumah.

Corak distribusi pendapatan masyarakat: Misalkan pemerintah menaikkan pajak untuk orang kaya dan menggunakannya untuk menaikkan pendapatan pekerja bergaji rendah, maka barang-barang yang digunakan orang kaya akan berkurang permintaannya dan barang-barang yang digunakan orang bergaji rendah akan naik permintaannya.

Cita rasa masyarakat Contohnya tahun 70-an mobil Jepang mulai populer dan naik permintaannya, akibatnya permintaan terhadap mobil Amerika & Eropa merosot.

Jumlah penduduk Pertambahan penduduk diikuti perkembangan kesempatan kerja lebih banyak orang yang menerima pendapatan menambah daya beli menambah permintaan.

Ramalan tentang keadaan masa datang Misalnya ramalan bahwa harga-harga akan naik di masa depan, maka orang akan membeli lebih banyak pada saat ini untuk menghemat di masa depan.

Dalam analisis tidak mungkin membahas semuanya bersamaan, maka dianggap bahwa poin pertama paling mempengaruhi jumlah permintaan, sementara faktor lainnya dianggap tidak mengalami perubahan (ceteris paribus).

Hukum permintaan: makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak jumlah permintaannya. Makin tinggi harga suatu barang, maka makin sedikit jumlah permintaannya.

Jika mahal, maka pembeli akan mencari barang pengganti. Jika harga naik, maka pendapatan riil pembeli berkurang, sehingga pembeli harus mengurangi

pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, terutama barang yang harganya naik.

Daftar permintaan: tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka mengenai hubungan antara harga & jumlah barang yang diminta masyarakat.

Kurva permintaan: kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga dan jumlah permintaan suatu barang. Umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah.

Page 11: Mikroekonomi

Untuk mendapat kurva permintaan pasar, jumlahkan kurva permintaan berbagai individu dalam pasar.

Gerakan sepanjang kurva permintaan: karena perubahan harga. Contoh: RS: harga turun, jumlah permintaan bertambah. RT: harga naik, jumlah permintaan berkurang.

Pergeseran kurva permintaan: karena pengaruh faktor lain selain perubahan harga. Contoh: pergeseran ke kanan (permintaan bertambah) karena pendapatan pembeli naik, pergeseran ke kiri (permintaan berkurang) karena pendapatan pembeli turun.

Beberapa penentu penawaran:

Harga barang itu sendiri Harga barang lain

Contoh: kenaikan biaya produksi buku tulis di luar negeri harga buku tulis impor naik permintaan terhadap buku tulis lokal naik mendorong produsen dalam negri untuk meningkatkan produksi & penawaran buku tulis lokal.

Biaya produksi Harga faktor produksi naik & tidak diiringi kenaikan produktivitas dan efisiensi perusahaan bisa merugi pindah ke usaha lain dapat mengurangi penawaran suatu kegiatan ekonomi.

Tujuan operasi perusahaan tersebut Tujuan yang berbeda-beda tingkat produksi berbeda-beda jumlah penawaran berbeda-beda. Contoh: memaksimumkan keuntungan, meminimumkan risiko.

Tingkat teknologi yang digunakan Kemajuan teknologi produksi dapat ditambah dengan cepat & biaya produksi semakin murah keuntungan bertambah tinggi cenderung menaikkan penawaran.

Page 12: Mikroekonomi

Seperti pada permintaan, tidak mungkin membahas semuanya sekaligus, maka digunakan juga pemisalan ceteris paribus.

Hukum penawaran: makin rendah harga suatu barang, maka makin sedikit jumlah penawarannya. Makin tinggi harga suatu barang, maka makin banyak jumlah penawarannya.

Daftar penawaran & kurva penawaran

Umumnya menaik dari kiri bawah ke kanan atas.

Seperti permintaan, gerakan sepanjang kurva penawaran disebabkan oleh perubahan harga, sementara pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh faktor-faktor lain selain perubahan harga.

Keseimbangan/ekuilibrium: keadaan di suatu pasar ketika jumlah penawaran dari penjual pada harga tertentu sama dengan jumlah permintaan pembeli pada harga tersebut. Cara menunjukkannya:

Contoh yang menggunakan angka Harga (Rp) Jumlah yang Diminta Jumlah yang Ditawarkan Sifat Interaksi 5000 200 900 Kelebihan

penawaran 4000 400 800 3000 (harga keseimbangan) 600 600 Keseimbangan 2000 900 375 Kelebihan

permintaan 1000 1300 100

Kelebihan penawaran mendorong penjual untuk menurunkan harga, sedangkan kelebihan permintaan mendorong penjual menaikkan harga

Kurva permintaan & penawaran

Menentukan secara matematik

Persamaan permintaan: 𝑄𝑑 = 𝑐 − 𝑑𝑃

Page 13: Mikroekonomi

Persamaan penawaran: 𝑄𝑠 = −𝑚 + 𝑛𝑃 Keterangan: 𝑐: jumlah barang yang diminta pada tingkat harga 0 𝑑: kecondongan kurva permintaan 𝑚: jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga 0 𝑛: kecondongan kurva penawaran 𝑄𝑑: kuantitas yang diminta 𝑄𝑠: kuantitas yang ditawarkan

𝑃: tingkat harga

Syarat keseimbangan: 𝑄𝑑 = 𝑄𝑠

Perubahan keseimbangan dapat terjadi ketika terjadi perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran karena:

Bertambahnya permintaan (kurva permintaan bergeser ke kanan) Berkurangnya permintaan (kurva permintaan bergeser ke kiri Bertambahnya penawaran (kurva penawaran bergeser ke kanan) Berkurangnya penawaran (kurva penawaran bergeser ke kiri)

Perubahan dapat terjadi secara tersendiri (hanya terjadi 1) atau serentak (kurva permintaan & penawaran berubah secara bersamaan)

Contoh:

Pertambahan permintaan, harga keseimbangan menjadi naik Pertambahan penawaran, harga keseimbangan menjadi turun Pengurangan permintaan, harga keseimbangan menjadi turun Pengurangan penawaran, harga keseimbangan menjadi naik

Perubahan serentak

Pertambahan permintaan lebih besar dari pertambahan penawaran, harga keseimbangan naik & kuantitas naik. Pertambahan permintaan lebih kecil dari pertambahan penawaran, harga keseimbangan turun & kuantitas naik. Pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran, harga keseimbangan tetap & kuantitas naik.

Page 14: Mikroekonomi

BAB 5 – Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas permintaan/penawaran: pengukuran kuantitatif untuk menunjukkan sampai di mana besar pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan/penawaran.

Contoh: perubahan harga yang kecil mengakibatkan perubahan jumlah permintaan yang besar, maka disebut elastis.

Elastisitas permintaan dibedakan menjadi:

Elastisitas permintaan harga (sering disebut elastisitas permintaan saja) – paling penting Elastisitas permintaan pendapatan Elastisitas permintaan silang

Contoh: pada kedua kurva, besar pergeseran kurva penawaran adalah sama.

i. Jika kurva permintaan landai, pergeseran kurva penawaran menimbulkan perubahan harga yang sedikit & perubahan kuantitas yang besar.

ii. Jika kurva permintaan curam, pergeseran kurva penawaran menimbulkan perubahan harga yang besar & perubahan kuantitas yang sedikit.

Manfaat menaksir elastisitas permintaan: landasan penyusunan kebijakan penjualan, contoh:

i. Penambahan penawaran akan menguntungkan perusahaan. Pemerintah mengurangi penawaran barang impor harga tidak naik terlalu besar tidak terlalu membebankan masyarakat.

ii. Penambahan penawaran akan merugikan perusahaan. Pemerintah mengurangi penawaran barang impor harga naik banyak membebankan masyarakat.

Koefisien elastisitas permintaan: nilai perbandingan antara perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga, menunjukkan sampai sebesar apa perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. 2 cara menghitungnya:

Rumus penghitungan

𝐸𝑑 =𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎=

𝑄1 − 𝑄𝑄

𝑃1 − 𝑃𝑃

Rumus titik tengah, untuk memperbaiki rumus yang pertama

𝐸𝑑 =

𝑄1 − 𝑄(𝑄 + 𝑄1)/2

𝑃1 − 𝑃(𝑃 + 𝑃1)/2

= 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑐

Nilainya berkisar antara 0 sampai −∞ Nilainya akan selalu negatif, karena harga & jumlah barang yang diminta mengalami perubahan ke arah

yang berkebalikan, biasanya nilai negatif ini diabaikan.

Sepanjang suatu kurva permintaan, nilai koefisien elastisitasnya berbeda.

Page 15: Mikroekonomi

Elastisitas sepanjang kurva permintaan garis lurus, koefisien elastisitas di berbagai tingkat harga adalah berbeda. Pada bagian yang lebih tinggi, nilai koefisien elastisitas permintaannya lebih besar.

Faktor penentu elastisitas permintaan:

Tingkat kemampuan barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan. Semakin banyak jenis barang pengganti suatu barang, semakin elastis sifat permintaannya. Misal jika banyak barang pengganti, harga naik sedikit saja, orang-orang langsung beralih membeli barang penggantinya.

Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut. Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut. Misal minuman ringan hanyalah bagian kecil dari pendapatan, maka kenaikan harganya tidak begitu mempengaruhi banyak permintaannya, sementara sepeda motor cukup besar harganya sehingga perbedaan harga sedikit saja membuat orang lebih memilih membeli yang lebih murah.

Jangka waktu analisis permintaan barang tersebut. Semakin lama jangka waktu analisis permintaan, semakin elastis sifat permintaan barang tersebut. Dalam jangka waktu pendek, perubahan-perubahan baru di pasar belum diketahui pembeli, sementara dalam jangka waktu panjang, pembeli sudah dapat mencari barang pengganti dan barang pengganti pun telah meningkatkan mutunya.

Kaitan antara perubahan harga & hasil penjualan:

Page 16: Mikroekonomi

Penjualan adalah kuantitas x harga

i. Jika permintaan elastis, maka kenaikan harga akan menurunkan hasil penjualan (dan sebaliknya). Lihat bahwa luas P1AQ1O < PBQO.

ii. Jika permintaan tidak elastis, maka kenaikan harga akan meningkatkan hasil penjualan (dan sebaliknya). Lihat bahwa luas H1MJ1O > HNJO.

Jika permintaan elastis uniter, maka perubahan harga tidak mempengaruhi hasil penjualan.

Elastisitas permintaan silang (elastisitas silang): koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan jika terjadi perubahan harga barang lain.

𝐸𝑐 =𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑋 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑌

Nilainya antara −∞ < Ec < ∞

Barang penggenap memiliki Ec negatif: jika harga Y naik, permintaan terhadap X turun (dan sebaliknya). Barang pengganti memiliki Ec positif: jika harga Y naik, permintaan terhadap X naik (dan sebaliknya).

Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan): koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan jika terjadi perubahan pendapatan pembeli.

𝐸𝑦 =𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

Barang normal memiliki Ey positif: jika pendapatan naik, permintaan naik (dan sebaliknya).

Barang inferior memiliki Ey negatif: jika pendapatan naik, permintaan turun (dan sebaliknya).

Elastis (Ey > 1), contohnya bahan makanan & hasil pertanian.

Tidak elastis (Ey < 1), contohnya barang-barang mewah.

Koefisien elastisitas penawaran:

𝐸𝑠 =𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎=

𝑄1 − 𝑄𝑄

𝑃1 − 𝑃𝑃

Disempurnakan dengan rumus titik tengah

𝐸𝑠 =

𝑄1 − 𝑄(𝑄 + 𝑄1)/2

𝑃1 − 𝑃(𝑃 + 𝑃1)/2

*elastis uniter: kurva bermula di titik asal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran:

Sifat perubahan biaya produksi:

Page 17: Mikroekonomi

Tidak elastis: kenaikan penawaran harus diiringi biaya yang besar (misalnya perlu tambah mesin mahal).

Elastis: kenaikan penawaran hanya diiringi biaya yang sedikit. Jangka waktu analisis:

Masa amat singkat: jangka waktu di mana penjual tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.

Jangka pendek: jangka waktu di mana kapasitas alat produksi yang ada tidak dapat ditambah, tapi produksi masih dapat dinaikkan dengan cara menggunakan faktor produksi yang ada secara intensif (misalnya menambah jam kerja, tenaga kerja diefektifkan lagi). Ada pertambahan penawaran tetapi hanya sedikit.

Jangka panjang: kapasitas produksi & jumlah penawaran dapat ditambah, maka penawarannya bersifat elastis.

Page 18: Mikroekonomi

BAB 6 – Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran

Perkembangan ekonomi peranan sektor pertanian akan berkurang/mundur (di negara berkembang sektor pertanian berperan besar). Kemunduran ini disebabkan oleh:

Pertambahan permintaan barang pertanian lambat Pertumbuhan ekonomi pertambahan pendapatan rumah tangga pertambahan konsumsi barang industri (baju, perumahan, dll) lebih cepat daripada barang pertanian (elastisitas permintaan barang industri lebih tinggi) kenaikan harga barang industri lebih cepat daripada kenaikan harga barang pertanian dalam jangka panjang perbedaan harga antara keduanya semakin lebar.

Kemajuan teknologi di sektor pertanian Di negara maju hanya sedikit orang yang bekerja di sektor pertanian, karena besarnya kenaikan produktivitas per orang, maka produksi dapat dinaikkan dengan cepat bila ada cukup banyak permintaan. Tapi kenyataannya pertambahan permintaan barang pertanian adalah lambat. Akibatnya:

Mendorong perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke industri. Kemajuan teknologi kelebihan produksi pertanian harga barang pertanian jadi cenderung

tetap rendah.

Masalah jangka panjang pertanian (grafik):

Elastisitas permintaan barang pertanian rendah, maka kenaikan permintaan hanya sedikit. Kemajuan teknologi menimbulkan kenaikan penawaran yang besar. Harga keseimbangan yang baru lebih rendah jauh dari harga lama.

Masalah jangka pendek sektor pertanian:

Dalam jangka pendek harga hasil pertanian cenderung naik-turun relatif besar karena ketidakelastisan permintaannya. Faktor-faktor yang menimbullkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek dibedakan menjadi:

Perubahan penawaran Faktor alam (cuaca, iklim, banjir, kemarau, hama, dll) menyebabkan tingkat produksi pertanian

dapat mengalami perubahan cukup besar daripada produksi barang industri. Permintaan barang pertanian tidak elastis. Walau harga berubah, tingkat kebutuhan hasil

pertanian (kebutuhan pokok yang digunakan sehari-hari) cenderung tetap.

Perubahan permintaan

Penawaran barang pertanian tidak elastis perubahan permintaan menyebabkan perubahan harga yang besar. Penyebab tidak elastisnya penawaran barang pertanian:

Barang pertanian dihasilkan secara bermusim: harga berubah bagaimanapun, hasil musiman tidak akan terpengaruh.

Kapasitas produksi sektor pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh perubahan permintaan: petani cenderung secara maksimal menggunakan tanah yang dimilikinya.

Page 19: Mikroekonomi

Beberapa jenis tanaman perlu waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh.

Jika terjadi perubahan penawaran, ketidakelastisan permintaan & penawaran tersebut akan menyebabkan perubahan harga yang sangat besar.

Permintaan, pendapatan, dan penggunaan tenaga kerja

i. Pertanian: Pendapatan berkurang terutama karena kemerosotan harga (bukan karena penurunan produksi), maka tenaga kerja yang digunakan tidak banyak berubah dalam sektor pertanian, perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripada kesempatan kerja.

ii. Industri: Pendapatan berkurang terutama karena kemerosotan produksi, biasanya diikuti memberhentikan pekerja di sektor industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja daripada pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja).

Cara mestabilkan harga & pendapatan produsen hasil pertanian (campur tangan pemerintah):

Membatasi jumlah produksi

Mula-mula harga keseimbangan adalah P1, namun dirasa terlalu rendah dan diinginkan harga naik menjadi P2. Jika permintaan tetap ditunjukkan kurva DD, maka harga P2 hanya dapat dipenuhi kurva penawaran Sq, yaitu

produksi dibatasi sebanyak Q2. Tanpa adanya pembatasan produksi, pada harga P2 petani akan memproduksi sebanyak Q3. Pendapatan petani akan bertambah jika permintaan antara titik E1 dan E2 tidak elastis.

Campur tangan dalam jual beli Menstabilkan harga pada keseimbangan pasar bebas: pemerintah berusaha agar dalam jangka

panjang harga tetap dipertahankan pada harga keseimbangan yang ditentukan dalam pasar bebas, karena menurut pemerintah harga tersebut adalah wajar.

Produksi tinggi (Q2) harga turun pemerintah mencegahnya dengan membeli sebanyak QQ2 pada harga P. Produksi rendah (Q1) harga naik pemerintah mencegahnya dengan menjual sebanyak Q1Q pada harga P. Pada hakikatnya campur tangan tersebut mengubah permintaan dari DD menjadi D1D1.

Hal ini tidak menstabilkan pendapatan petani (saat produksi Q2 pendapatan OQ2E2P, saat produksi Q1 pendapatan OQ1E1P), kita ketahui bahwa hasil penjualan akan tetap jika elastisitas permintaan adalah 1. Maka agar pendapatan petani stabil haruslah pemerintah mengusahakan agar persentasi perubahan harga sama dengan persentasi perubahan produksi.

Menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga keseimbangan (kebijakan harga minimum/terendah)

Page 20: Mikroekonomi

Keseimbangan dicapai pada harga P & sebanyak Q. Diinginkan harga yang lebih tinggi, Pm Dibuat kebijakan, permintaan berubah menjadi D1D1 pembeli bersedia membeli sebanyak Q2 & penjual menawarkan sebanyak Q1 kelebihan penawaran pemerintah membeli semua kelebihan penawaran dengan harga Pm muncul masalah, stok surplus akan bertambah terus, tapi tidak dapat dijual karena dapat menurunkan harga solusi: stok surplus dihancurkan atau diekspor ke luar negeri.

Menstabilkan pendapatan dengan subsidi Masalah stok surplus yang bertambah terus diatasi dengan memberi subsidi pendapatan pada petani: pemerintah tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga jaminan (lebih tinggi dari harga pasar) yang akan diterima petani untuk tiap produksi, besarnya sebesar perbedaan antara harga jaminan & harga keseimbangan.

Keseimbangan awal di E diinginkan harga lebih tinggi, yaitu P2 dibuat kebijakan harga jaminan penawaran naik menjadi sebanyak Q1 harga turun menjadi P1 pendapatan dari hasil penjualan sebesar OQ1E1P1, dari subsidi sebesar P1E1E2P2. Totalnya menjadi sebesar OQ1E2P2.

Kebijakan harga maksimum

Untuk mengatasi masalah ketika penawaran sangat terbatas sementara permintaan sangat tinggi (harga menjadi tinggi). Bertujuan untuk mengendalikan harga di tingkat yang lebih rendah dari harga keseimbangan.

Keseimbangan awal di E diinginkan harga lebih murah, yaitu Pm dibuat kebijakan harga maksimum penawaran menjadi sebanyak Q2 & permintaan menjadi sebanyak Q1 kelebihan permintaan sebesar Q2Q1

Akibat buruk: muncul pasar gelap (penjual menawarkan barang secara diam-diam dengan harga tinggi) harga akan mencapai P1.

Solusi: Hukuman/denda berat untuk pelaku pasar gelap, penjatahan untuk pembeli.

Pajak penjualan

Pajak yang dikenakan pemerintah & dibayar saat jual beli atas suatu barang, biasanya dalam bentuk persentasi tertentu dari hasil penjualan. Contoh: pajak penjualan 10% dari harga.

Sebenarnya tidak seluruhnya ditanggung pembeli, tapi ditanggung juga oleh penjual. Pembagian beban tersebut disebut insiden pajak (tax incidence).

Insiden pajak & elastisitas permintaan

Page 21: Mikroekonomi

Insiden pajak & elastisitas penawaran

Keterangan: besar pajak adalah T. Besar pajak yang ditanggung pembeli adalah PP1, yang ditanggung penjual adalah PA. Diasumsikan kurva permintaan adalah tetap.

Efek subsidi pemerintah Pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen.

Dapat dipandang sebagai kebalikan dari pajak penjualan. Subsidi & elastisitas permintaan

Subsidi & elastisitas penawaran

Keterangan: besar subsidi adalah R. Besar subsidi yang diterima penjual adalah 𝑅 − 𝑃1𝑃 = 𝐴𝑃1.

Page 22: Mikroekonomi

BAB 7 – Teori Tingkah Laku Konsumen: Teori Nilai Guna (Utiliti)

Teori tingkah laku konsumen: analisis mengenai

Alasan pembeli membeli lebih banyak pada harga yang lebih rendah (dan sebaliknya). Bagaimana pembeli menentukan jumlah & komposisi barang yang akan dibeli dari pendapatannya.

Teori tingkah laku konsumen dibedakan menjadi:

Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal: manfaat/kenikmatan yang didapat pembeli dinyatakan secara kuantitatif.

Pendekatan nilai guna ordinal: manfaat yang didapat pembeli tidak dikuantifikasi.

Kurva kepuasan sama: kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan membeli nilai guna (kepuasan) yang sama.

Nilai guna / utiliti: kepuasan/kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengonsumsi barang-barang. Makin tinggi kepuasannya, makin tinggi utilitinya.

Nilai guna total (TU): jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu. contoh: seluruh kepuasan dari memakan 10 mangga. Nilai guna marjinal (MU): pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat & pertambahan/pengurangan kepuasan penggunaan satu unit barang tertentu. Contoh: nilai guna marjinal dari mangga ke-10 adalah pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan buah mangga ke-10.

Hukum MU yang semakin menurun: tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengonsumsi suatu barang akan semakin sedikit jika orang tersebut terus menambah konsumsinya atas barang tersebut, hingga pada akhirnya menjadi negatif. Contoh:

Pemisalan penting dalam ekonomi: setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya, yaitu saat nilai guna total mencapai tingkat maksimum.

Memaksimumkan nilai guna Untuk barang-barang dengan harga sama, nilai guna mencapai maksimum jika MU dari tiap barang adalah

sama besar. Contoh: MU barang A yang ke-3, barang B ke-5, barang C ke-2, adalah sama, maka nilai guna maksimum didapat jika mengonsumsi 3 barang A, 5 barang B, dan 2 barang C.

Untuk barang-barang dengan MU sama, lihat yang harganya paling rendah. Untuk barang-barang dengan harga & MU yang berbeda, syarat yang harus dipenuhi: setiap rupiah yang

dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberi MU yang sama besarnya. 𝑀𝑈𝐴

𝑃𝐴=

𝑀𝑈𝐵

𝑃𝐵=

𝑀𝑈𝐶

𝑃𝐶

Hubungan teori nilai guna & teori permintaan

Efek penggantian: penurunan harga menyebabkan 𝑀𝑈

𝑃 barang tersebut menjadi lebih tinggi daripada

𝑀𝑈

𝑃

barang yang tidak berubah harganya. Dengan membeli barang yang lebih rendah harganya tersebut akan dicapai nilai guna maksimum, maka orang akan membelinya.

𝑀𝑈

𝑃𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑚𝑢𝑟𝑎ℎ>

𝑀𝑈

𝑃𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑙. MU keduanya sama.

Efek pendapatan: jika harga barang naik, pendapatan riil menjadi lebih sedikit (dan sebaliknya), maka konsumen akan mengurangi belanjanya atas barang-barang, termasuk barang yang naik harganya.

Page 23: Mikroekonomi

Membuat kurva permintaan, contoh:

Seseorang hanya mengonsumsi makanan (m) dan pakaian (k). Misal ia menggunakan 10 unit m dengan harga 10000 dan mencapai keseimbangan konsumen:

𝑀𝑈𝑚

𝑃𝑚=

𝑀𝑈𝑘

𝑃𝑘

Misalkan harga k tidak berubah dan harga m berubah dengan kasus-kasus sebagai berikut:

Harga m turun menjadi 5000 𝑀𝑈𝑚

5000>

𝑀𝑈𝑚

𝑃𝑚

atau 𝑀𝑈𝑚

5000>

𝑀𝑈𝑘

𝑃𝑘 konsumen menambah

konsumsi makanan (agar MUnya turun), misalnya menjadi 15 unit keseimbangan konsumen dicapai kembali.

Harga m naik menjadi 15000 𝑀𝑈𝑚

15000<

𝑀𝑈𝑚

𝑃𝑚

atau 𝑀𝑈𝑚

15000<

𝑀𝑈𝑘

𝑃𝑘 konsumen menguragi

konsumsi makanan (sehingga MUnya naik), misalnya menjadi 5 unit keseimbangan konsumen dicapai kembali.

didapat: dibeli 5 unit untuk harga 15000, 10 unit untuk harga 10000, dan 15 unit untuk harga 5000.

Paradoks nilai: air sangat penting namun harganya murah, tetapi berlian yang tidak penting harganya sangat mahal. Hal ini dapat dijelaskan oleh teori nilai guna, karena MU dapat menentukan tinggi rendahnya harga suatu barang. MU air rendah.

Surplus konsumen (kelebihan kepuasan): perbedaan antara kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengonsumsi sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Muncul karena MU yang semakin kecil. Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang dibuat.

Contoh: seseorang ingin membeli satu buah mangga dengan harga 1500, ternyata ia mendapatkan mangga yang diinginkannya dengan harga 1000, maka nilai 500 tersebut adalah surplus konsumen.

Jumlah konsumsi mangga tiap minggu

Harga yang bersedia dibayar konsumen

Surplus konsumen jika harga mangga 700/buah

Jumlah surplus konsumen

Mangga pertama 1700 1000 1000 Kedua 1500 800 1800 Ketiga 1300 600 2400 Keempat 1100 400 2800 Kelima 900 200 3000 Keenam 700 0 3000 Ketujuh 500 - - Kedelapan 300 - -

Untuk mangga keenam dan seterusnya tidak akan dilakukan pembelian karena tidak ada surplus konsumen.

Nilai guna total: AOQB

Jumlah pembayaran: OQBP

Surplus konsumen: APB

Page 24: Mikroekonomi

BAB 8 – Teori Tingkah Laku Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama

Kelemahan teori utiliti: menyatakan kepuasan dalam angka adalah kurang tepat karena kepuasan tidak mudah diukur. Maka dikembangkan analisis kurva kepuasan sama yang meliputi:

Kurva kepuasan sama (KKS) Garis anggaran pengeluaran (GAP)

Kurva kepuasan sama: kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besar.

Kombinasi barang yang mewujudkan kepuasan sama

Kombinasi A hingga F memberikan kepuasan yang sama besar, maka konsumen bersikap tak acuh dalam membuat pilihan (indifference). Maka analisis ini disebut indifference curve analysis.

Tingkat penggantian marjinal: pengorbanan atas konsumsi suatu barang untuk menaikkan konsumsi barang lainnya.

Tingkat penggantian marjinal selalu bertambah kecil:

Saat konsumen memiliki banyak barang Y dan sedikit barang X, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar atas barang Y untuk mendapat satu tambahan barang X.

Makin banyak barang X yang didapat, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang Y yang harus dilakukan untuk mendapat satu barang X.

Akibatnya kurva kepuasan sama semakin berkurang kecondongannya dan cekung ke titik 0.

Misal dari titik A ke B dikurangi 3 makanan untuk dapat 1 pakaian, B ke C dikurangi 2 makanan, dst.

Peta kurva kepuasan sama: kumpulan KKS, kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar daripada kurva di bawahnya, hal ini dapat dilihat dari jumlah gabungan barang untuk kurva lebih atas yang lebih banyak daripada kurva di bawahnya.

Tingkat kepuasan: U4 > U3 > U2 > U1

Garis anggaran pengeluaran (budget line): menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan tertentu.

Contoh: dimiliki uang 90000, harga makanan 6000, dan harga pakaian 9000.

Page 25: Mikroekonomi

Titik di atas GAP adalah gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang konsumen (misalnya Y), sedangkan titik di bawah GAP adalah gabungan yang dapat dibeli dan masih ada uang sisa (misalya X).

Hal-hal yang dapat mempengaruhi GAP:

Perubahan harga Misal harga makanan tetap. AC: harga pakaian naik, jumlah pakaian yang dapat dibeli menurun. AD: harga pakaian turun, jumlah pakaian yang dapat dibeli menaik. Jika harga kedua barang mengalami perubahan yang proporsional, maka terjadi perubahan yang sejajar dengan garis anggaran yang lama.

Perubahan pendapatan Misal harga barang-barang tetap. Bergeser ke kiri secara sejajar (RS): pendapatan turun. Bergeser ke kanan secara sejajar (TU): pendapatan naik.

KKS (menunjukkan cita rasa konsumen) & GAP (menunjukkan gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen) dapat memeberi informasi mengenai keadaan di mana konsumen akan mencapai kepuasan maksimum.

Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum jika mencapai titik di mana GAP menyinggung KKS.

Titik E adalah gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum.

Efek perubahan pendapatan & harga

Garis pendapatan-konsumsi: kurva yang didapat jika titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan.

Garis harga-konsumsi: kurva yang didapat jika titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga dihubungkan.

Page 26: Mikroekonomi

Penurunan harga akan menambah permintaan karena:

Efek penggantian: konsumen lebih banyak mengonsumsi barang yang lebih murah daripada barang yang harganya tetap.

Efek pendapatan: penurunan harga menambah pendapatan riil konsumen dan akan menambah konsumsi berbagai barang.

GAP awal adalah AB dengan titik keseimbangan E harga pakaian turun GAP berubah menjadi AC dan titik keseimbangan menjadi E1 jumlah konsumsi pakaian naik, sebagai akibat dari efek penggantian & pendapatan

Memisahkan efek penggantian & pendapatan

Mula-mula anggap pendapatan riil tetap (jumlah barang yang dibeli memberi kepuasan yang sama seperti sebelum adanya perubahan harga, yaitu kurva U1) GAP A1B1 sejajar dengan AC dan menyinggung U1 di D konsumsi pakaian bertambah menjadi Q2 & konsumsi makanan berkurang menjadi M2 disebabkan oleh efek penggantian.

Pergeseran keseimbangan selanjutnya dari D ke E1 konsumsi kedua barang bertambah, konsumsi pakaian naik dari Q2 ke Q1 & makanan naik dari M2 ke M1 disebabkan oleh efek pendapatan.

Membentuk kurva permintaan

Misalkan harga makanan tetap (Pm) dan pendapatan tetap (Y).

Harga awal pakaian Pa dan GAP konsumen a, sehingga menyinggung U1 di E, yaitu konsumsi pakaian sebanyak Q. Penurunan harga pakaian menjadi Pb GAP konsumen menjadi b menyinggung U2 di E1 konsumsi pakaian bertambah menjadi Q1.

Penurunan lagi menjadi Pc, dst.

Telah ditunjukkan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan perubahan jumlah pakaian yang dibeli & dikonsumsi. Hubungan antara harga dan jumlah permintaan dapat dilukiskan dalam kurva.

Page 27: Mikroekonomi

BAB 9 – Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan

Bentuk-bentuk organisasi perusahaan:

Perusahaan perseorangan Terbanyak jumlahnya dalam perekonomian Sumbangannya pada keseluruhan produksi nasional tidak terlalu besar, karena kebanyakan

usahanya secara kecil-kecilan. Kelebihan: pemilik memiliki kebebasan tak terbatas (menguasai perusahaannya dan bebas

bertindak apapun untuk menguntungkan usahanya) Kelemahan: modal kecil, sulit memperoleh pinjaman. Contoh: restoran, toko kelontong, toko makanan minuman, dll.

Perusahaan perkongsian / firma Perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang yang sepakat untuk secara bersama menjalankan

suatu usaha dan membagi keuntungannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati. Modal dikumpulkan dari orang-orang yang bersepakat tersebut atau meminjam dari lembaga

keuangan. Kelebihan: dapat memperoleh modal lebih banyak, tanggung jawab dijalankan bersama (masing-

masing anggota bertugas menjalankan & mengembangkan perusahaan). Perseroan terbatas

Bentuk perusahaan yang paling penting, di negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perseroan terbatas, kebanyakan perusahaan besar berbentuk perseroan terbatas.

Kelebihan: dapat memperoleh modal yang besar (melalui saham). Perusahaan milik negara (BUMN)

Umumnya dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas, perbedaannya adalah sahamnya dimiliki pemerintah.

Biasanya menjalankan usaha di bidang jasa-jasa yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat (air, listrik, dll), ada juga yang bersaing dengan kegiatan swasta (radio, tv, bank, dll).

Perusahaan koperasi Didirikan bukan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk melindungi kepentingan anggotanya. Dibedakan menjadi:

a. Koperasi konsumsi: membeli barang-barang lalu menjualnya kepada anggota, lalu keuntungannya dibagikan lagi kepada anggota.

b. Koperasi produksi: berusaha agar hasil produksi anggotanya dapat dijual dengan harga tinggi & tidak ditindas tengkulak atau pembeli.

c. Koperasi kredit: meminjamkan uang kepada anggota dengan tingkat bunga yang rendah.

Tujuan perusahaan: memaksimumkan keuntungan

Dalam analisis digunakan pemisalan: perusahaan akan melakukan kegiatan produksi sampai tingkat dengan keuntungan maksimum.

Adapula perusahaan yang bertujuan pada volume penjualan yang besar, hal-hal politik, mengabdi pada masyarakat, dll.

Keuntungan: perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.

Masalah pokok: bagaimana komposisi & jumlah dari faktor-faktor produksi yang harus digunakan untuk mencapai keuntungan maksimum?

Komposisi faktor produksi agar tingkat produksi tinggi Fungsi produksi: hubungan antara faktor-faktor produksi (tenaga kerja) dan tingkat produksi yang

diciptakannya. Faktor-faktor produksi: tetap jumlahnya (tanah, modal, & keahlian keusahawanan), tidak tetap

jumlahnya (tenaga kerja). Peminimuman biaya produksi

Memperhatikan besarnya pembayaran untuk menambah suatu faktor produksi & besarnya tambahan hasil penjualan sebagai hasil dari penambahan faktor produksi tersebut.

Ambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per-rupiahnya menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum.

Analisis kegiatan produksi perusahaan dibedakan menjadi 2 jangka waktu analisis:

Page 28: Mikroekonomi

Jangka pendek: sebagian faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (perusahaan tidak dapat menambahnya). Misalnya faktor modal dianggap tetap dan tenaga kerja dianggap mengalami perubahan. Waktu yang dianggap jangka pendek untuk tiap perusahaan adalah berbeda.

Jangka panjang: semua faktor produksi dapat mengalami perubahan (perusahaan menyesuaikan dengan perubahan-perubahan di pasar).

Industri: kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar. Contoh: industri mobil berarti berbagai perusahaan mobil dalam pasar yang sedang dianalisis.

Faktor produksi disebut input, sementara jumlah produksi disebut output. Rumus fungsi produksi:

𝑄 = 𝑓(𝐾, 𝐿, 𝑅, 𝑇)

Keterangan: K = stok modal, L = jumlah tenaga kerja, R = kekayaan alam, T = tingkat teknologi yang digunakan, Q = jumlah produksi yang dihasilkan.

Teori produksi dengan satu faktor berubah

Dimisalkan modal, tanah, dan teknologi jumlahnya tidak mengalami perubahan. Yang dapat diubah jumlahnya hanya tenaga kerja.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang: jika suatu faktor produksi ditambah jumlahnya terus menerus sebanyak satu unit, mula-mula pertambahan produksi total semakin banyak hingga tingkat tertentu, kemudian semakin berkurang hingga mencapai negatif.

Tahap pertama (produksi marjinal semakin bertambah): produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.

Tahap kedua (produksi marjinal semakin berkurang): produksi total mengalami pertambahan yang semakin lambat.

Tahap ketiga: produksi total semakin berkurang. Produksi marjinal (MP): tambahan produksi sebagai akibat dari pertambahan satu tenaga kerja yang

digunakan.

𝑀𝑃 =𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎=

∆𝑇𝑃

∆𝐿

Produksi rata-rata (AP): produksi rata-rata yang dihasilkan tiap pekerja.

𝐴𝑃 =𝑇𝑃

𝐿

Produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal

Teori produksi dengan dua faktor berubah

Dimisalkan tenaga kerja & modal dapat berubah

Kurva produksi sama (isoquant): menggambarkan gabungan tenaga kerja & modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Semakin jauh letak suatu kurva dari titik asal, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan.

Tanah Tenaga Produksi Produksi Produksi Tahap

Kerja Total Marjinal Rata-Rata

1 1 150 150 150 Pertama

1 2 400 250 200

1 3 810 410 270

1 4 1080 270 270 Kedua

1 5 1290 210 258

1 6 1440 150 240

1 7 1505 65 215

1 8 1520 15 190

1 9 1440 -80 160 Ketiga

1 10 1300 -140 130

Page 29: Mikroekonomi

Kurva biaya sama (isocost): menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh

dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Dibutuhkan informasi harga faktor produksi & uang yang tersedia. Semakin jauh letak suatu kurva dari titik asal, semakin besar jumlah yang yang tersedia.

Memaksimumkan produksi atau memaksimumkan biaya

Misalkan: harga perunit modal 15000, harga perunit tenaga kerja 10000, uang yang tersedia 300000 isocost TC2 memaksimumkan produksi berarti memilih titik E karena berada pada isoquant terbesar.

Misal diinginkan produksi 1500 unit, berarti isoquant IQ meminimumkan biaya berarti memilih titik P karena berada pada isocost terkecil.

Page 30: Mikroekonomi

BAB 10 – Teori Biaya Produksi

Biaya produksi: semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi & bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Dibedakan menjadi 2:

Biaya eksplisit: pembayaran dengan uang untuk mendapat faktor produksi & bahan mentah. Biaya tersembunyi (imputed cost): taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki

perusahaan tersebut, yaitu keahlian keusahawanan produsen, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan. Cara menaksirnya dengan melihat pendapatan tertinggi jika produsen tersebut bekerja di perusahaan lain, meminjamkan/menginvestasikan modalnya dalam kegiatan lain, dan menyewakan bangunan kepada orang lain.

Biaya produksi dalam jangka pendek

Dibedakan menjadi biaya berubah & biaya tetap. Biaya total, dibedakan menjadi 3:

Biaya total / total cost (TC): keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. 𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑇𝑉𝐶

Biaya tetap total / total fixed cost (TFC): keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya (dalam jangka pendek). Contoh: membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik, dll.

Biaya berubah total / total variable cost (TVC): keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Contoh: tenaga kerja, bahan mentah (dalam analisis biasanya biaya mendapat bahan mentah diabaikan).

Biaya rata-rata, dibedakan menjadi 3:

Biaya tetap rata-rata / average fixed cost: 𝐴𝐹𝐶 =𝑇𝐹𝐶

𝑄

Biaya berubah rata-rata / average variable cost: 𝐴𝑉𝐶 =𝑇𝑉𝐶

𝑄

Biaya total rata-rata / average total cost: 𝐴𝐶 = 𝐴𝐹𝐶 + 𝐴𝑉𝐹 =𝑇𝐶

𝑄

Biaya marjinal / marginal cost (MC): kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi

sebanyak satu unit. 𝑀𝐶𝑛 =𝑇𝐶𝑛−𝑇𝐶𝑛−1

𝑄𝑛−𝑄𝑛−1

Keterangan: Q=banyaknya produksi

Kurva biaya total

TFC datar karena tidak ada perubahan. TVC bermula di 0 dan terus menaik, karena semakin besar produksi, semakin besar TVC. Bentuknya semakin tegak karena hukum hasil lebih yang semakin berkurang (produksi marjinal mula-mula naik lalu berkurang).

Kurva biaya rata-rata

Jumlah Jumlah Produksi Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Tetap Biaya Berubah Biaya Total

Pekerja Produksi Marjinal Tetap Total Berubah Total Total Marjinal Rata-Rata Rata-rata Rata-Rata

0 0 - 50 0 50 - - - -

1 2 2 50 50 100 25 25 25 50

2 6 4 50 100 150 12.5 8.3333333 16.66666667 25

3 12 6 50 150 200 8.3333 4.1666667 12.5 16.666667

4 20 8 50 200 250 6.25 2.5 10 12.5

5 27 7 50 250 300 7.1429 1.8518519 9.259259259 11.111111

6 33 6 50 300 350 8.3333 1.5151515 9.090909091 10.606061

7 38 5 50 350 400 10 1.3157895 9.210526316 10.526316

8 42 4 50 400 450 12.5 1.1904762 9.523809524 10.714286

9 45 3 50 450 500 16.667 1.1111111 10 11.111111

10 47 2 50 500 550 25 1.0638298 10.63829787 11.702128

11 48 1 50 550 600 50 1.0416667 11.45833333 12.5

Page 31: Mikroekonomi

AFC menurun karena semakin besar jumlah produksi, semakin kecil AFC. AVC, AC, dan MC mendekati huruf U karena pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

Hubungan kurva MC dengan AVC & AC

Kurva AVC & AC dipotong kurva MC di titik terendah masing-masing kurva. Jika 𝑀𝐶 < 𝐴𝑉𝐶 maka 𝐴𝑉𝐶 menurun, jika 𝑀𝐶 > 𝐴𝑉𝐶 maka 𝐴𝑉𝐶 menaik.

Kurva MC

Biaya marjinal untuk menaikkan produksi dari 0 ke 2 diletakkan di atas 1, menaikkan dari 6 ke 12 diletakkan di atas 9, dst.

Biaya produksi dalam jangka panjang

Hanya ada biaya berubah, tidak ada biaya tetap. Perusahaan harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) untuk meminimumkan biaya

produksi. Kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Peminimuman biaya tergantung pada:

Tingkat produksi yang ingin dicapai Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

Misal: diinginkan tingkat produksi 100 biaya paling minimum ada di titik A gunakan kapasitas 1. Diinginkan tingkat produksi antara 130-240 biaya paling minimum ada pada kurva AC2 gunakan kapasitas 2. Dst.

Kurva biaya total rata-rata jangka panjang (long run average cost / LRAC): menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi jika perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas produksinya. Untuk kurva di atas: kurva LRAC adalah AC1 sampai titik a, AC2 dari a sampai b, dan AC3 mulai dari b. Kurva LRAC dibentuk berdasarkan kurva AC yang tak hingga banyaknya.

Page 32: Mikroekonomi

Kurva LRAC hanya menyinggung kurva AC di titik terendah di kurva ACx, kurva AC lainnya tidak disinggung di titik terendah. Karena dalam jangka panjang selalu ada kurva lain yang dapat meminumumkan biaya produksi.

Kurva LRAC berbentuk U yang lebih lebar dari kurva AC karena faktor-faktor skala ekonomi & skala tidak ekonomi.

Skala ekonomi (economies of scale): skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan mencapai skala ekonomi jika pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Ditunjukkan oleh kurva LRAC di antara produksi 0 sampai QB. Faktor-faktor yang menyebabkan skala ekonomi:

Spesialisasi faktor-faktor produksi: tiap pekerja mengerjakan suatu pekerjaan tertentu saja keterampilannya bertambah produktivitas bertambah biaya perunit semakin murah.

Pengurangan harga bahan mentah & kebutuhan produksi lain: produksi semakin tinggi makin banyak bahan mentah & alat yang dibeli dan digunakan harga semakin murah jika membeli banyak biaya perunit semakin murah.

Memungkinkan produk sampingan diproduksi: barang residu (waste) yang banyak diproses menjadi produk sampingan biaya perunit keseluruhan operasi perusahaan menurun.

Mendorong perkembangan usaha lain: ketika suatu perusahaan telah sangat besar, muncul permintaan untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa untuk perusahaan yang lebih besar akan ikut berkembang. Hal ini akan mengurangi biaya perunit.

Skala tidak ekonomi (diseconomies of scale): pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. Ditunjukkan oleh kurva LRAC dari QB dan seterusnya.

Organisasi perusahaan sudah sangat besar rumitnya mengatur & memimpin, kegiatan & organisasi perusahaan sangat kompleks pengambilan keputusan sangat kaku & memakan waktu lama mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan biaya produksi rata-rata meningkat.

Beberapa bentuk kurva LRAC i. Industri dengan banyak perusahaan dan perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan kecil.

Kenaikan produksi sedikit saja menimbulkan skala ekonomi yang menguntungkan, namun skala tidak ekonomi sudah muncul dalam tingkat produksi yang relatif rendah.

ii. Industri dengan banyak perusahaan dan perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari yang besar & kecil. Mula-mula skala ekonomi sangat menguntungkan seperti (i), lalu kurva datar (skala tidak ekonomi belum menguasai kegiatan perusahaan), lalu pada tingkat produksi yang tinggi barulah skala tidak ekonomi mulai berlaku.

iii. Industri dengan beberapa perusahaan saja dan perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan besar. Skala ekonomi tetap ada hingga pada tingkat produksi yang sangat tinggi barulah skala tidak ekonomi muncul.

Page 33: Mikroekonomi

BAB 11 – Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna: struktur pasar / industri dengan banyak penjual & pembeli dan setiap penjual/pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan pasar. Ciri-ciri pasar ini:

Perusahaan adalah pengambil harga (price taker): suatu perusahaan tidak dapat menentukan/mengubah harga pasar, harga ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan produsen & pembeli. Hal ini karena jumlah produksi seorang produsen saja hanya sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan & diperjualbelikan, maka peranannya hanya kecil saja.

Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk industri: sama sekali tidak ada hambatan, baik legal atau lainnya (keuangan, teknologi, dll), bagi suatu perusahaan untuk keluar atau masuk industri tersebut.

Menghasilkan barang serupa/identical/homogeneous: barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak memiliki perbedaan (artinya pembeli tidak dapat membedakan yang mana hasil produsen A, mana hasil produsen B), sehingga tidak ada gunanya melakukan persaingan bukan harga (misalnya persaingan iklan, promosi, dll).

Terdapat banyak perusahaan di pasar & masing-masing relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di pasar: akibatnya perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga.

Pembeli memiliki pengetahuan sempurna mengenai pasar: tiap pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan harga tersebut, sehingga produsen tidak dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga yang berlaku di pasar.

Sifat biaya produksi tiap perusahaan adalah sama, tetapi sifat hasil penjualannya tergantung pada struktur pasarnya, karena masing-masing menghadapi bentuk permintaan yang berbeda.

Permintaan yang dihadapi perusahaan & pasar

i. Kurva dd elastis sempurna karena:

Hasil produksi perusahaan adalah serupa dengan perusahan lainnya, sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga jualnya tidak satupun hasil produksinya akan terjual, konsumen akan membeli pada perusahaan lain.

Hasil produksi perusahaan tersebut hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan barang yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan tersebut akan dapat menjual habis seluruh produksinya di harga 3000.

ii. Harga pasar tercapai di 3000 dengan kuantitas 200000 unit.

Jumlah produksi dan hasil penjualan

Hasil penjualan rata-rata (average revenue /

AR): 𝐴𝑅 =𝑇𝑅

𝑄

Hasil penjualan marjinal (marginal revenue / MR): tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan jika menjual satu unit lagi barang

yang diproduksinya. 𝑀𝑅 =∆𝑇𝑅

∆𝑄

Jika harga barang tetap 3000(/6000), setiap unit tambahan yang dijual akan menambahkan hasil penjualan sebanyak 3000(/6000).

Page 34: Mikroekonomi

Hasil penjualan total (total revenue / TR): seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya. 𝑇𝑅 = 𝑃 × 𝑄 Pada pasar persaingan sempurna harga tidak berubah bagaimanapun jumlah barang yang dijual perusahaan, maka kurvanya berbentuk garis lurus.

Contoh:

Jumlah produksi & biaya produksi

Contoh: serupa seperti pada bab sebelumnya.

Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, setelah suatu tingkat produksi tertentu

kenaikannya semakin cepat. Sifat biaya total sama dengan sifat biaya berubah total. Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil (kurvanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah). Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata, dan biaya marjinal memiliki sifat yang sama: berbentu huruf

U (pada tingkat produksi rendah biaya akan semakin menurun jika produksi meningkat, lalu pada suatu tingkat produksi yang lebih tinggi biaya akan semakin menaik jika produksi meningkat).

Cara pemaksimuman keuntungan suatu perusahaan dalam jangka pendek:

Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total: keuntungan maksimum jika perbedaan antara hasil penjualan total dengan biaya produksi adalah maksimum.

Keuntungan maksimum dicapai jika produksi 6 atau 7 unit (garis tegak terpanjang antara kurva TR & TC), tapi dipilih 7 unit karena saat itu MR=MC.

Ketika kurva TR (total revenue / hasil penjualan) di atas kurva TC berarti keuntungan, ketika kurva TR di bawah kurva TC berarti kerugian. Titik A & B disebut titik impas (break-even point), yaitu ketika TR=TC.

Jumlah Harga Hasil Penjualan Total Hasil Penjualan Total Hasil Penjualan

Produksi (Q) (P) TR = P X Q Rata-Rata (AR) Marjinal (MR)

0 150 - - -

1 150 150 150 150

2 150 300 150 150

3 150 450 150 150

4 150 600 150 150

5 150 750 150 150

6 150 900 150 150

7 150 1050 150 150

8 150 1200 150 150

9 150 1350 150 150

10 150 1500 150 150

Jumlah Biaya Tetap Biaya Berubah Biaya Biaya Biaya Tetap Biaya Berubah Biaya Total

Produksi Total Total Total Marjinal Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata

0 100 0 100 - - - -

1 100 100 200 100 100 100 200

2 100 180 280 80 50 90 140

3 100 240 340 60 33.333333 80 113.33333

4 100 280 380 40 25 70 95

5 100 300 400 20 20 60 80

6 100 380 480 80 16.666667 63.33333333 80

7 100 530 630 150 14.285714 75.71428571 90

8 100 780 880 250 12.5 97.5 110

9 100 1160 1260 380 11.111111 128.8888889 140

10 100 1700 1800 540 10 170 180

Page 35: Mikroekonomi

Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal (MC=MR). Perusahaan akan menambah keuntungannya ketika MR>MC (pertambahan produksi akan menambah keuntungan), sedangkan dalam keadaan MR<MC pengurangan produksilah akan menambah keuntungan.

Keuntungan bruto adalah keuntungan yang belum dikurangi biaya tetap. 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔

= 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙− 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

MC=MR pada jumlah produksi 7, maka pada tingkat produksi tersebut tercapai keuntungan maksimum.

Keuntungan yang diperoleh adalah seluas EABC.

Kemungkinan corak keuntungan/kerugian / keadaan keseimbangan perusahaan ada 4:

Keuntungan luar biasa (melebihi normal): harga lebih tinggi dari biaya rata-rata paling minimum. Hanya berlangsung dalam jangka pendek, karena dalam jangka panjang keuntungan tersebut akan menarik masuknya perusahaan baru, penawaran pun bertambah dah harga menjadi turun. Misal: harga di P0, dicapai saat produksi Q0, didapat keuntungan sebesar AEP0B.

Keuntungan normal / biasa: hasil penjualan total sama dengan biaya total (termasuk biaya eksplisit & tersembunyi). Misal: harga di P1, MC=MR1 di E1, E1 adalah titik singgung garis d1=AR1=MR1 dengan kurva AC AC=AR1 biaya total rata-rata = hasil penjualan rata-rata biaya total = hasil penjualan total.

Kerugian tetapi dapat membayar sebagian biaya tetap (masih bisa beroperasi): harga lebih rendah dari biaya total rata-rata tetapi lebih tinggi dari biaya berubah rata-rata. Berarti hasil penjualan melebihi biaya berubah rata-rata tetapi kelebihannya masih belum dapat menutupi biaya tetap. Perusahaan akan meneruskan produksi hingga sebesar Q (ketika MC=MR) agar kerugiannya tidak lebih besar lagi (sebesar biaya tetapnya). Berarti biaya produksi sebesar OQAB, hasil penjualan sebesar OQEP, dan kerugian minimum yang ditanggung perusahaan adalah sebesar PEAB.

Perusahaan menutup usahanya: hasil penjualan ≤ biaya berubah. Tidak ada gunanya meneruskan produksi, karena barang yang dihasilkan tidak dapat menghasilkan pendapatan yang dapat menutupi biaya

Jumlah Biaya Tetap Biaya Berubah Biaya Biaya Harga Hasil Penjualan Total Hasil Penjualan Jumlah Tambahan

Produksi (Q) Total Total Total Marjinal (MC) (P) TR = P X Q Marjinal (MR) Keuntungan Bruto Keuntungan

0 100 0 100 - 150 - - - -

1 100 100 200 100 150 150 150 50 50

2 100 180 280 80 150 300 150 120 70

3 100 240 340 60 150 450 150 210 90

4 100 280 380 40 150 600 150 320 110

5 100 300 400 20 150 750 150 450 130

6 100 380 480 80 150 900 150 520 70

7 100 530 630 150 150 1050 150 520 0

8 100 780 880 250 150 1200 150 420 -100

9 100 1160 1260 380 150 1350 150 190 -230

10 100 1700 1800 540 150 1500 150 -200 -390

Page 36: Mikroekonomi

tetap. Apabila dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat menjual hartanya, berarti perusahaan berada dalam tahap menghentikan kegiatan produksi / shutdown, belum membubarkan.

Biaya marjinal (MC) & kurva penawaran: kurva MC suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah kurva penawaran dari perusahaan tersebut (sifatnya sama, yaitu menggambarkan bagaimana perubahan harga mempengaruhi produksi/penawaran).

P1: perusahaan dalam keadaan shutdown tetapi tidak ingin menutup perusahaan. Produksi dilanjutkan hingga mencapai MC=MR, yaitu Q1, untuk meminimumkan kerugian.

P2: perusahaan meminimumkan kerugian dengan memproduksi hingga mencapai kondisi MC=MR, yaitu Q2.

P3 & P4: perusahaan sudah mendapat keuntungan luar biasa. Untuk mencapai keuntungan maksimum dilakukan produksi pada kondisi MC=MR, yaitu Q3 & Q4.

Kurva penawaran industri: seluruh jumlah penawaran dari semua perusahaan yang ada dalam industri tersebut.

Operasi perusahaan & industri dalam jangka panjang

Perubahan akibat kenaikan permintaan

Mula-mula di industri terdapat 1000 perusahaan, masing-masing dengan kurva biaya (i). Penawaran &

permintaan S0 & D0, maka harga pasar P0 & kuantitas 40000 (tiap perusahaan produksi 40 & untung normal) permintaan bertambah menjadi D1 harga naik menjadi P1 & kuantitas 48000 (tiap perusahaan produksi 48) perusahaan untung lebih dari normal menarik perusahaan-perusahaan baru masuk dalam industri penawaran bertambah menjadi S1 harga turun kembali menjadi P0 & kuantitas 60000 masing-masing perusahaan produksi 40 kembali ada 1500 perusahaan dalam industri.

Page 37: Mikroekonomi

Perubahan akibat penururan permintaan

Mula-mula di industri terdapat 1000 perusahaan, masing-masing dengan kurva

biaya (i). Penawaran & permintaan S0 & D0, maka harga pasar P0 & kuantitas 40000 (tiap perusahaan produksi 40 & untung normal) permintaan berkurang menjadi D1 harga turun menjadi P1 & kuantitas 34000 (tiap perusahaan produksi 34) perusahaan rugi sebagian shutdown penawaran berkurang menjadi S1 harga naik kembali menjadi P0 & kuantitas 28000 masing-masing perusahaan produksi 40 kembali ada 700 perusahaan dalam industri.

Kesimpulan: dalam jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan sempurna cenderung memperoleh untung normal saja.

Kurva penawaran industri dalam jangka panjang: biaya produksi dipengaruhi oleh kenaikan harga faktor produksi & inflasi. Berdasarkan sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dibedakan menjadi:

Industri biaya tetap: dalam jangka panjang biaya produksi perusahaan (kurva AC & MC) adalah tetap. Contoh seperti di atas, harga tetap pada P0 karena penyesuaian-penyesuaian

Mula-mula permintaan D0 dan harga P0 keseimbangan di E0, berarti kuantitas 40000 lalu permintaan naik menjadi D1 harga naik proses penyesuaian jangka pendek harga kembali menjadi P0 keseimbangan baru di E1, berarti kuantitas 6000 lalu permintaan turun menjadi D2 harga turun proses penyesuaian jangka pendek harga kembali menjadi P0 keseimbangan baru di E2, berarti kuantitas 28000. Dari E0,E1,E2 didapat kurva SS yang sejajar sumbu datar.

Industri biaya meningkat: dalam jangka panjang semakin banyak barang yang dihasilkan, semakin tinggi biaya produksi perunit karena kenaikan harga faktor produksi.

Mula-mula permintaan D0 dan harga P0 keseimbangan di E0, berarti kuantitas 30000 (tiap perusahaan produksi 50, ada 600 perusahaan) lalu permintaan naik menjadi D1 perusahaan menambah faktor produksi yang digunakan harga faktor produksi naik biaya produksi perunit naik dicapai keseimbangan pada harga P1 kuantitas 42000 (tiap perusahaan produksi 60, ada 700 perusahaan) lalu permintaan naik menjadi D2 dst. Dari E0,E1,E2 didapat kurva SS yang menaik.

Industri biaya menurun: dalam jangka panjang biaya produksi menurun karena kemajuan teknologi dalam industri tersebut atau perbaikan industri lain (permintaan bahan mentah bertambah banyak, industri lain

Page 38: Mikroekonomi

tersebut dapat menikmati skala ekonomi dan dapat menjual bahan mentah dengan harga yang lebih murah) yang menghasilkan barang mentah untuk industri tersebut.

Mula-mula permintaan D0 & kurva produksi perusahaan AC0 harga mencapai P0 & keseimbangan di E0 lalu permintaan naik menjadi D1 perusahaan harus menambah produksi kenaikan permintaan atas bahan mentah industri penyedia bahan mentah dapat menikmati skala ekonomi & menjual bahan mentah dengan lebih murah biaya produksi menurun menjadi AC1 harga mencapai P1 & keseimbangan di E1 lalu permintaan naik menjadi D2 dst. Dari E0,E1,E2 didapat kurva SS yang menurun.

Efisiensi dalam ekonomi: seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan & penggunan tersebut telah memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Dibedakan menjadi 2 konsep:

Efisiensi produktif: untuk setiap tingkat produksi biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum & industri secara keseluruhan memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah (titik terendah di kurva AC)

Efisiensi alokatif: harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut (harga=biaya marjinal), sehingga dicapai kesejahteraan masyarakat yang maksimum. Contoh:

Kasus 1: untuk barang X berlaku P>MC dan barang Y P<MC. Berarti memproduksi barang X akan menambah keuntungan & produksi barang Y harus dikurangi untuk menambah keuntungan. Maka agar tercapai kesejahteraan maksimum, lebih banyak sumber daya digunakan untuk memproduksi barang X daripada barang Y, sedemikian rupa sehingga dicapai P=MC.

Kasus 2: untuk barang X & Y berlaku P>MC. Sedemikan rupa sumber daya dialokasikan untuk meningkatkan produksi kedua barang sehingga dicapai P=MC.

Kebaikan pasar persaingan sempurna Memaksimumkan efisiensi: dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang selalu didapat

keuntungan normal, yaitu bila biaya produksi paling minimum (efisiensi produktif tercapai). Dan untuk mencapai keuntungan maksimum harus dipenuhi MR=MC, dan diketahui P=MR, maka berlaku P=MC (efisiensi alokatif tercapai). Maka dalam pasar persaingan sempurna penggunaan sumber daya efisien.

Kebebasan bertindak & memilih: tidak ada pihak yang berkuasa menentukan hal-hal di pasar.

Keburukan pasar persaingan sempurna

Tidak mendorong inovasi: ketika suatu perusahaan mengembangkan teknologi (sehingga keuntungannya lebih dari normal), dalam waktu singkat perusahaan lain dapat meningkatkan teknologinya pula, sehingga keuntungan kembali normal. Ketidakkekalan keuntungan membuat perusahaan tidak terdorong untuk berinovasi.

Menimbulkan biaya sosial: ketika suatu perusahaan meningkatkan efisiensinya, kadang timbul kerugian, misalnya masalah lingkungan yang kemudian merugikan masyarakat.

Membatasi pilihan konsumen: barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 100% sama, sehingga pilihan sangat terbatas.

Biaya produksi lebih tinggi: biaya produksi dalam pasar lainnya dapat lebih rendah karena pengembangan inovasi, dll.

Distribusi pendapatan tidak selalu merata: corak distribusi pendapatan menimbulkan pola permintaan tertentu menentukan pola alokasi sumber daya. Jika distribusi pendapatan tidak merata, maka alokasi sumber daya yang efisien akan menguntungkan golongan kaya (efisiensi maksimum tetapi tidak memaksimumkan kepentingan seluruh masyarakat). Misal dibutuhkan banyak rumah murah, tetapi pasar menunjukkan bahwa rumah mewah lebih mudah dijual, maka pengusaha akan menghasilkan rumah mewah.

Page 39: Mikroekonomi

BAB 12 – Monopoli

Pasar monopoli: suatu bentuk pasar dengan hanya satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasanya memperoleh keuntungan melebihi normal karena perusahaan-perusahaan lain sulit untuk memasuki pasar tersebut.

Ciri-ciri pasar monopoli:

Industri satu perusahaan: pembeli tidak punya pilihan lain jika ingin membeli barang yang dihasilkan perusahaan tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli tersebut.

Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip (close subtitute). Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri: ini adalah sebab utama timbulnya

perusahaan yang memiliki kekuasaan monopoli. Misalnya halangan karena dibatasi undang-undang, modal sangat besar, atau teknologi sangat canggih.

Dapat memengaruhi penentuan harga (price setter): dengan cara kendali atas produksi & jumlah barang yang ditawarkan.

Promosi iklan kurang diperlukan: tidak diperlukan karena pembeli memang terpaksa membeli pada perusahaan tersebut, iklan hanya untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

Faktor-faktor yang menimbulkan suatu perusahaan monopoli:

Memiliki sumber daya unik yang tidak dimiliki perusahaan lain: misalnya memiliki seluruh / sebagian besar bahan mentah yang tersedia.

Dapat menikmati skala ekonomi hingga tingkat produksi sangat tinggi: teknologi canggih produksi efisien hanya tercapai jika jumlah produksi sangat besar perusahaan hanya dapat menikmati skala ekonomi jika tingkat produksi sangat tinggi saat perusahaan mencapai biaya produksi minimum, jumlah produksi hampir menyamai jumlah permintaan di pasar perusahaan dapat menurunkan harga barang jika produksi semakin tinggi perusahaan baru tidak sanggup ikut bersaing. Kedaan tersebut adalah monopoli alamiah (natural monopoly), misalnya perusahaan jasa umum.

Kekuasaan monopoli diperoleh dari peraturan pemerintah: Peraturan paten & hak cipta (copy rights): diberikan untuk perusahaan yang mengembangkan

barang baru (agar teknologi yang susah payah dikembangkannya tidak dijiplak). Jika tidak ada peraturan ini, teknologi tidak adak berkembang (karena besarnya biaya mengembangkan teknologi akan merugikan jika teknologi itu dapat dengan mudah dijiplak) dan pertumbuhan ekonomi terhambat.

Hak usaha eksklusif (exclusive franchise): jika skala ekonomi hanya diperoleh perusahaan saat mencapai tingkat produksi yang sangat tinggi, kepentingan masyarakat akan dimaksimumkan jika secara bersamaan perusahaan diberi kesempatan menikmati skala ekonomi tersebut & menjual produksinya dengan harga murah. Langkah pemerintah untuk menciptakan keadaan tersebut:

o Memberi hak monopoli untuk suatu perusahaan dalam kegiatan tertentu o Menentukan harga/tarif rendah atas barang/jasa yang diproduksinya

Jika tidak ada langkah ini, perusahaan monopoli bisa saja menikmati skala ekonomi sepenuhnya namun tidak menjual produksinya dengan murah dan berujung merugikan masyarakat. Contoh: perusahaan air minum, listrik, kereta api, dll.

Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli

Sifat permintaan, produksi, harga, dan penjualan

Permintaan dalam industri juga adalah permintaan atas produksi permintaan perusahaan monopoli (karena memang hanya ada satu perusahaan).

Sifat permintaannya umum, yaitu semakin tinggi harga, semakin sedikit permintaan (dan sebaliknya).

Contoh:

Jika mengikuti sifat permintaan umum, maka:

Hasil penjualan total akan bertambah, namun pertambahannya (hasil penjualan marjinal) semakin berkurang.

Umumnya hasil penjualan marginal lebih rendah dari harga, nilainya sama hanya saat produksi satu unit.

Produksi Harga Hasil Penjualan Hasil Penjualan

Total Marjinal

0 20 0 -

1 18 18 18

2 16 32 14

3 14 42 10

4 12 48 6

5 10 50 2

6 8 48 -2

7 6 42 -6

8 4 32 -10

9 2 18 -14

10 0 0 -18

Page 40: Mikroekonomi

Pendekatan hasil penjualan total – biaya total dan MC=MR

Keuntungan maksimum pada produksi 3 atau 4, tetapi dipilih 4 karena saat itu MC=MR.

Kurva permintaan, penjualan total, dan penjualan marjinal

OA: TR meningkat saat jumlah produksi naik (harga turun), berarti kurva D dari C ke atas elastis

(elastisitas>1). AB: TR menurun saat jumlah produksi naik (harga turun), berarti kurva D dari C ke bawah tidak elastis

(elastisitas<1). Titik C pada kurva D elastistasnya 1 (uniter).

Kemungkinan keuntungan

Untung melebihi normal Untung normal Rugi: masih dapat membayar sebagian biaya

tetap ataupun hingga tidak dapat menutupi sebagian biaya berubah.

Dalam pasar monopoli biaya marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawaran.

Produksi Harga Hasil Penjualan Hasil Penjualan Biaya Tetap Biaya Keuntungan Harga

Total Marjinal Total Total Marjinal

0 20 0 - 4 4 -4 -

1 18 18 18 4 16 2 12

2 16 32 14 4 26 6 10

3 14 42 10 4 34 8 8

4 12 48 6 4 40 8 6

5 10 50 2 4 46 4 6

6 8 48 -2 4 54 -6 8

7 6 42 -6 4 64 -22 10

8 4 32 -10 4 76 -44 12

9 2 18 -14 4 90 -72 14

10 0 0 -18 4 106 -106 16

Page 41: Mikroekonomi

Mula-mula permintaan D0D0, hasil penjualan marjinal MR0, dan biaya marjinal MC. Berarti keuntungan maksimum dicapai pada produksi Q dan harga P0 lalu permintaan berubah menjadi D1D1 & hasil penjualan marjinal MR1, biaya produksi tidak berubah (MC tetap). Berarti keuntungan maksimum dicapai pada produksi Q dan harga P1 (harga lebih rendah) terlihat bahwa ada 2 tingkat harga (P0 & P1) tetapi hanya ada 1 tingkat produksi/penawaran (Q) oelh karena itu kurva penawaran untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan.

Diskriminasi harga Terkadang perusahaan monopoli berkesempatan menjual barangnya di dua pasar (misal dalam & luar negeri) yang berbeda sifatnya. Untuk memaksimumkan keuntungannya dijalankan kebijakan diskriminasi harga.

D = Dd + Dw, MR = MRd + MRw. Keuntungan maksimum dicapai jika MR = MC, yaitu saat produksi sebanyak Q dan hasil penjualan marjinal adalah OM Untuk memaksimalkan keuntungan di kedua pasar, maka haruslah MRd = MRw = OM berarti menjual sebanyak Qd dengan harga Pd di dalam negeri dan menjual sebanyak Qw dengan harga Pw di luar negeri. (Q = Qd + Qw) Didapat keuntungan PdCAB (di dalam negeri) & PwCMN (di luar negeri).

Syarat-syarat

Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar ke pasar lain: kebijakan ini tidak akan efektif jika barang dapat dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang lebih mahal (perusahaan pun tidak dapat menjual barang yang memang disediakan untuk pasar yang lebih mahal tersebut karena harganya lebih tinggi).

Sifat barang/jasa tersebut memungkinkan untuk dilakukannya diskriminasi harga: biasanya jasa perorangan (dokter, ahli hukum, dll), karena mereka dapat menetapkan tarif berdasarkan kemampuan konsumen untuk membayar.

Sifat permintaan & elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus sangat berbeda: jika permintaan tidak elastis akan ditetapkan harga yang tinggi, sementara jika elastis akan ditetapkan harga yang rendah. Sehingga penjualan menjadi lebih banyak & keuntungan pun maksimum.

Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang lebih besar dari tambahan keuntungan yang diperoleh: misalnya biaya mengangkut barang atau iklan.

Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen: misalnya produsen menjualn barang yang sama kepada konsumen kaya dan lainnya, namun dibedakan dari kemasannya atau harganya.

Contoh-contoh

Perusahaan monopoli pemerintah: PLN menetapkan tarif berbeda untuk listrik konsumsi rumah tangga & perusahaan.

Jasa-jasa profesional: dokter spesialis, ahli hukum, atau guru privat menetapkan tarif yang fleksibel. Pasar internasional: biasanya harga penjualan di luar negeri lebih rendah daripada harga penjualan di

dalam negeri karena masalah persaingan.

Pengendalian harga dalam monopoli alamiah

Page 42: Mikroekonomi

Jika tidak dikendalikan, perusahaan akan cenderung memproduksi sebanyak Q0 (saat MC=MR), sehingga didapat keuntungan maksimum (C0P0E0A0). Produksi tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan kapasitas optimal produksi yaitu Qx (kapasitas optimal: penggunaan kapasitas pada tingkat biaya produksi paling minimum).

Hal ini merugikan masyarakat karena kebutuhannya tidak terpenuhi dan harga mahal.

Campur tangan pemerintah:

Kita ketahui efisiensi alokatif dicapai jika P=MC. Misal pemerintah menetapkan produksi sebanyak Qm (maka harga Pm). Masyarakat pun diuntungkan namun keuntungan perusahaan tidak lagi maksimum atau bahkan dapat rugi, maka pemerintah memberikan subsidi.

Menetapkan produksi di tingkat P=AC & perusahaan mendapat untung normal, yaitu saat produksi sebanyak Q2 & harga P2.

Perbandingan efisiensi pasar monopoli & pasar persaingan sempurna Jika biaya produksi sama

Pasar persaingan sempurna: kuantitas & harga adalah Qs & Ps. Tiap perusahaan mendapat untung normal (Ps=AC minimum=titik potong AC dengan MC). Maka Ps=MC (efisiensi alokatif tercapai). Pasar monopoli: keadaan MC=MR saat kuantitas Qm, maka harga Pm.Maka Pm>MC (efisiensi alokatif tidak tercapai). Kesimpulan: Pasar persaingan sempurna lebih efisien dalam menggunakan sumber daya. Harga di pasar monopoli lebih tinggi. Jumlah barang di pasar monopoli lebih sedikit.

Biaya produksi perunit (AC) di pasar monopoli lebih tinggi. Jika biaya produksi berbeda

Kenyataannya kurva biaya produksi kedua pasar adalah berbeda, karena pasar monopoli cenderung dapat menikmati skala ekonomi hingga tingkat produksi yang sangat tinggi (dapat memproduksi dengan murah, maka kurva ACnya berada di bawah kurva AC pasar persaingan sempurna. Berarti kurva MC pasar monopoli terletak di sebelah kanan kurva MC pasar persaingan sempurna). Misal awalnya biaya produksi kedua pasar sama, maka masing-masing pasar memiliki kuantitas & harga masing-masing Qs & Ps dan Qm & Pm. Karena pasar monopoli dapat menikmati skala ekonomi hingga tingkat produksi tinggi, maka kurva AC & MC nya berubah menjadi AC1 & MC1. Maka dicapai kuantitas &

harga baru yaitu Qn & Pn. Kesimpulan: harga & jumlah barang di pasar monopoli lebih besar.

Perkembangan teknologi & inovasi pasar monopoli

Tidak berkembang: karena tidak ada tekanan persaingan, perusahaan monopoli tidak akan mengembangkan teknologi ketika tidak diperlukan.

Berkembang: karena untuk mengurangi biaya produksi perunit, menambah keuntungan, dan mengurangi harga. Untuk perusahaan yang memperoleh kekuasaan monopolinya dari teknologi, maka ia akan cenderung terus mengembangkan teknologinya untuk mempertahankan kekuasaannya.

Page 43: Mikroekonomi

BAB 13 – Persaingan Monopolistis

Pasar persaingan monopolistis: pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna & monopoli, sehingga memiliki unsur-unsur dari keduanya. Adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product).

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis:

Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pasar persaingan sempurna, dan tidak ada satu perusahaan yang jauh lebih besar daripada perusahaan lainnya (semuanya relatif sama besar). Sehingga produksi satu perusahaan relatif sedikit jika dibandingkan dengan keseluruhan produksi di pasar.

Barangnya bersifat berbeda corak, yaitu produksi masing-masing perusahaan dapat dibedakan baik secara fisik, pengemasan, jasa setelah penjualan (after-sale service), ataupun cara pembayaran. Sehingga barang-barang dalam pasar tersebut saling bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) (hanya pengganti yang dekat/close substitute). Perbedaan inilah yang menimbulkan kekuasaan monopoli walaupun kecil.

Perusahaan memiliki sedikit kekuasaan mempengaruhi harga: barang-barang berbeda corak pembeli dapat memilih lebih menyukai suatu barang jika harga barang tersebut dinaikkan, bisa saja pembeli masih mau membelinya. Sebaliknya, suatu barang yang tidak terlalu dipilih pembeli bisa saja tetap tidak dibeli walau harganya diturunkan.

Masuk ke dalam industri relatif mudah: tidak sesulit masuk ke pasar monopoli dan tidak semudah masuk ke pasar persaingan sempurna. Kesulitannya adalah modal dan keharusan memproduksi barang yang berbeda/lebih menarik.

Persaingan promosi penjualan sangat aktif: untuk mempengaruhi cita rasa pembeli dilakukan persaingan bukan-harga (non-price competition) seperti iklan, perbaikan mutu & desain, dll.

Keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis:

Kurva permintaan turun sedikit demi sedikit (lebih mendatar, bukan curam), berarti jika perusahaan menaikkan/menurunkan harga maka jumlah barang yang dijual menjadi sangat berkurang/bertambah. Kurva MR di bawah kurva permintaan. Dalam pasar persaingan monopolistis permintaan yang dihadapi bukan permintaan dari keseluruhan pasar, tetapi sebagian saja.

Jangka pendek: bisa terjadi keuntungan lebih dari normal ataupun kerugian.

Jangka panjang: keuntungan lebih dari normal menarik perusahaan baru masuk ke pasar permintaan

yang dihadapi tiap perusahaan menjadi berkurang kurva D & MR bergeser ke kiri terus bergeser hingga perusahaan hanya mendapat untung normal. Kerugian perusahaan keluar dari pasar permintaan yang dihadapi tiap perusahaan menjadi bertambah kurva D & MR bergeser ke kanan terus bergeser hingga perusaan hanya mendapat untung normal.

Perbedaannya dengan keadaan untung normal pada pasar persaingan sempurna:

Harga & biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi.

Kegiatan produksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai optimal, yaitu belum mencapai titik terendah kurva AC.

Page 44: Mikroekonomi

Efisiensi penggunaan sumber daya dalam jangka panjang

Dimisalkan biaya produksi dalam perusahaan di kedua pasar (persaingan sempurna & persaingan monopolistis) adalah sama (ACs=ACm & MCs=MCm). Dari kurva didapat kesimpulan:

Keduanya sama-sama mendapat untung normal

Di pasar persaingan monopolistis biaya produksi & harga lebih tinggi dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga kapasitas produksi yang digunakan di bawah optimal)

Pasar persaingan sempurna lebih efisien, baik efisiensi produktif ataupun alokatif.

Perkembangan teknologi & inovasi di pasar persaingan monopolistis

Dorongan melakukan perkembangan teknologi sangat terbatas karena dalam jangka panjang perusahaan hanya mendapat untung normal, tetapi keuntungan lebih dari normal dalam jangka pendek dapat mendorong pengembangan teknologi & inovasi.

Distribusi pendapatan lebih merata, karena tidak ada yang mendapat keuntungan berlebihan dalam jangka panjang.

Persaingan bukan-harga terbagi 2:

Diferensiasi produksi: menciptakan barang sejenis yang berbeda coraknya dengan produksi perusahaan lain. Misalnya beda mutu, desain, mode, merek, dll.

Iklan & promosi penjualan, tujuannya adalah: Memberi informasi kepada konsumen tentang produk (information advertising): bersifat

mengenalkan. Menekankan kualitas produk secara persuasive (competitive advertising): bersifat untuk

mempertahankan kedudukan di pasar. Memelihara hubungan baik dengan konsumen: mengenalkan pada konsumen tentang kegiatan-

kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut, tidak menekankan pada hasil produksinya. Dapat juga untuk menghindari larangan pengiklanan dari pemerintah (contoh: iklan rokok).

Dalam pasar persaingan monopolistis, iklan yang digunakan adalah poin pertama & kedua.

Iklan & biaya produksi

Sebelum pengiklanan: biaya produksi AC, permintaan D1. Keseimbangan di A.

Setelah pengiklanan: biaya produksi naik menjadi AC1. Kasus 1: permintaan menjadi D2 keseimbangan berubah menjadi di B (kuantitas naik tetapi harga naik) dianggap penghamburan karena menaikkan biaya produksi tanppa perubahan apapun pada barang.

Kasus 2: permintaan menjadi D3 keseimbangan berubah menjadi di C (kuantitas naik tetapi harga turun).

Sisi positif pengiklanan: Membantu konsumen membuat pilihan yang lebih baik tentang barang yang akan dibeli: misal memberi

info tentang mutu atau tempat membelinya. Mendorong perusahaan untuk terus memperbaiki mutu barangnya: agar tidak kalah dengan mutu barang

perusahaan lain. Membantu perusahaan komunikasi masa (radio, tv, surat kabar, majalah, dll): pemasukan untuk

perusahaan komunikasi masa ini dapat mengurangi subsidi pemerintah untuk mereka dan menurunkan harga surat kabar/majalah.

Menaikkan kesempatan kerja: promosi iklan jumlah produksi naik lebih banyak tenaga kerja dibutuhkan.

Page 45: Mikroekonomi

Sisi negatif pengiklanan:

Penghamburan: karena dapat menaikkan biaya produksi perunit tambah perubahan apapun pada suatu barang. Pandangan lain yaitu walau penjualan suatu perusahaan bertambah, hal ini berarti mengurangi hasil penjualan perusahaan lain, berarti sebenarnya iklan tidak menambah jumlah barang yang diproduksi & dijual kepada konsumen.

Tidak selalu memberi informasi yang benar: iklan selalu menyatakan bahwa barang yang dipromosikan tersebut labih istimewa daripada barang sejenis lainnya yang ada di pasar.

Bukan cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan di perekonomian: kebijakan fiskal & moneter adalah lebih efektif.

Dapat menghambat perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri: menurunnya permintaan & efisiensi kegiatan suatu perusahaan karena iklan perusahaan lainnya membuat perusahaan baru enggan masuk ke industri.

Langkah-langkah penting untuk memaksimumkan efek positif & menghindari efek negatif iklan: Iklan harus memberi keterangan yang jujur & benar. Dibuat peraturan agar lebih banyak iklan yang bersifat memberi penerangan tentang produk. Pengaturan kegiatan periklanan agar tidak menghambat perusahaan baru untuk masuk industri.

Page 46: Mikroekonomi

BAB 14 – Oligopoli

Pasar oligopoli: pasar dengan beberapa perusahaan saja. Jika hanya terdiri dari 2 produsen saja disebut duopoli.

Ciri-ciri pasar oligopoli:

Hanya terdiri dari beberapa perusahaan saja, yaitu ada kelompok perusahaan raksasa & perusahaan kecil. Golongan perusahaan raksasa tersebut saling mempengaruhi satu sama lain (mutual interpendence).

Menghasilkan barang standar (standardized product), biasanya di industri bahan mentah, ataupun barang berbeda corak (differentiated product), biasanya di industri barang akhir.

Kekuasaan menentukan harga kadang lemah kadang kuat: tanpa kerjasama (persepakatan) antar perusahaan kekuasaan menentukan harga menjadi lemah.

Umumnya perlu melakukan promosi iklan: perlu dilakukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang berbeda corak untuk menarik pembeli baru & mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang standar melakukan sedikit iklan, hanya untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

Penentuan harga & produksi tanpa persepakatan di pasar oligopoli

Ciri perkaitan antar perusahaan:

Penurunan harga oleh suatu perusahaan menyebabkan perusahaan lain ikut menurunkan harga agar tidak kehilangan pembeli.

Penaikan harga oleh suatu perusahaan akan menyebabkannya kehilangan pembeli, sementara perusahaan lain yang tidak menaikkan harga akan bertambah pembelinya.

Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve)

Misal D1D1 & D2D2 kurva permintaan suatu perusahaan jika perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga & melakukan perubahan harga, mula-mula harga di pasar P0 (berarti jumlahnya Q0).

Efek penurunan harga: misal perusahaan tersebut menurunkan harga menjadi P1. Jika perusahaan lain tidak ikut menurunkan harga maka permintaan perusahaan tersebut menjadi ke titik C1 (pembeli dari perusahaan lain pindah membeli ke perusahaan yang lebih murah & pembeli beralih dari barang pengganti), jika perusahaan lain ikut menurunkan harga maka permintaan perusahaan tersebut menjadi ke titik C (pembeli beralih dari barang pengganti saja).

Efek kenaikan harga: misal perusahaan tersebut menaikkan harga menjadi P3. Jika perusahaan lain tidak ikut menaikkan harga maka permintaan perusahaan tersebut menjadi ke titik A1 (kehilangan langganan), jika perusahaan lain ikut menurunkan harga maka permintaan perusahaan tersebut menjadi ke titik A2 (tidak sampai kehilangan langganan).

Berdasarkan ciri perkaitan antar perusahaan, maka kurva D suatu perusahaan di pasar oligopoli adalah D1ED2 dengan kurva MR adalah MR1 sampai titik A1 & MR2 dari titik A2.

Page 47: Mikroekonomi

Pemaksimuman keuntungan

Selama kurva MC memotong kurva MR di antara titik A1 & A2 maka harga & jumlah produksi yang memaksimumkan keuntungan tidak akan berubah. Maka tingkat hatga di pasar oligopoli dengan tidak ada persepakatan antar perusahaan bersifat rigid (sukar berubah, cenderung tetap di tingkat harga semula).

Hambatan untuk masuk ke pasar oligopoli:

Perusahaan dapat menikmati skala ekonomi pada tingkat produksi sangat tinggi: jika permintaan di pasar bertambah maka ini adalah kesempatan baik bagi perusahaan baru untuk memenuhi permintaan tersebut. Namun pada awalnya luas pasaran hanya sebagian kecil dari perusahaan yang sudah ada, maka biaya produksi lebih tinggi dari perusahaan yang sudah ada (biaya berbeda karena tingkat produksi berbeda).

Biaya produksi di tiap tingkat produksi yang dikeluarkan perusahan baru lebih tinggi daripada perusahaan lama (kurva AC lebih tinggi) (biaya berbeda walau tingkat produksi sama). Hal ini karena:

Perusahaan lama sudah mengumpulkan pengetahuan yang mendalam tentang produksi dari pengalaman di masa lalu

Para pekerjanya sudah berpengalaman sehingga lebih produktif Perusahaan lama sudah dikenal bank & para penyedia bahan mentah sehingga dapat kredit yang

lebih baik & bahan mentah lebih murah Keistimewaan hasil produksi yang telah ada di pasar:

Sudah terkenal (product recognition): masyarakat sudah percaya & menghargai barang tersebut. Kesulitan muncul apabila perusahaan baru tidak mampu bersaing dengan menawarkan barang lain yang jauh lebih baik.

Rumit (product complexity): barang terdiri dari komponen-komponen yang banyak sehingga sukar untuk membuat & memperbaikinya. Perusahaan baru yang tidak mempunyai pengetahuan tentang barang tersebut tidak akan mampu bersaing walaupun memiliki modal.

Dalam pasar oligopoli diproduksi berbagai barang sejenis, sehingga pasarannya meliputi golongan masyarakat yang luas. Hal ini adalah hambatan tersendiri untuk perusahaan baru.

Penilaian atas pasar oligopoli:

Efisiensi penggunaan sumber daya: Dari segi syarat MC=P=MR=titik terendah AC: pasar oligopoli tidak efektif karena umumnya

produksinya tidak mencapai titik terendah AC. Dara segi skala ekonomi yang dapat dinikmati hingga tingkat produksi sangat tinggi: pasar

oligopoli lebih efektif daripada pasar persaingan sempurna karena hanya terdiri dari beberapa perusahaan. Di pasar persaingan sempurna terdapat banyak perusahaan, berarti masing-masing perusahaan hanya memproduksi di tingkat yang rendah sehingga tidak dapat menikmati skala ekonomi.

Perkembangan teknologi & inovasi: terdapat cukup dorongan untuk pengembangan karena Adanya untung lebih dari normal yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang (karena sulitnya

perusahaan baru masuk ke pasar), sehingga tersedia dana untuk membiayai pengembangan teknologi & inovasi.

Perang harga hanya akan merugikan perusahaan, maka dilakukan persaingan dalam pengembangan barang-barang agar tetap memiliki keistimewaan-keistimewaan tertentu.

Keuntungan perusahaan: untung lebih dari normal dapat dicapai, persaingan umumnya hanya di antara perusahaan-perusahaan yang sudah ada di pasar (terbatas). Namun hal ini merugikan konsumen karena:

Harga barang lebih tinggi daripada harga jika persaingan lebih luas. Jumlah barang yang diperjualbelikan lebih sedikit daripada di pasar persaingan sempurna.

Cara pencegahan: peraturan untuk melarang penggabungan perusahaan untuk mengendalikan harga & produksi sehingga persaingan di pasar oligopoli tetap sehat.

Page 48: Mikroekonomi

BAB 15 – Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi

Pentingnya analisis penentuan harga faktor produksi

Pengalokasian faktor produksi untuk mencapai tingkat produksi yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat, memaksimumkan keuntungan, dsb.

Penentuan pendapatan & distribusi pendapatan: faktor produksi disediakan oleh rumah tangga, sebagai imbalannya mereka akan memperoleh pendapatan. Jumlah pendapatan yang didapat oleh faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang sama dengan harga barang tersebut Dalam suatu perusahaan, hasil penjualannya adalah jumlah seluruh pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan di perusahaan tersebut pendapatan nasional (nilai seluruh barang/jasa yang diproduksi perusahaan-perusahaan di negara tersebut) adalah jumlah pendapatan berbagai faktor produksi yang ada di perekonomian. Pendapatan nasional menunjukkan nilai agregat produksi nasional & pendapatan masing-masing faktor produksi (bagian yang diterima pekerja, sewa, bunga, keuntungan). Teori penentuan harga faktor-faktor produksi disebut teori distribusi.

Teori permintaan terhadap faktor produksi: analisis sikap pengusaha dalam meminta (menggunakan) suatu faktor produksi. Pemisalan-pemisalan yang digunakan:

Perusahaan menjual barangnya di pasar persaingan sempurna, berarti harga barang tidak berubah walau jumlah barang ditambah.

Hanya 1 faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah-ubah, misalnya tenaga kerja. Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan tersebut dari pasar faktor

produksi yang bersifat persaingan sempurna.

Tingkat produksi & hasil penjualan

TPP/fungsi produksi: Total Physical Product.

MPP: Marginal Physical Product.

TRP: Total Revenue Product.

MRP = harga faktor (biaya marjinal faktor) = Marginal Revenue Product. Pertambahan tenaga kerja terus menerus akan menambah produksi, tetapi pertambahannya semakin lama semakin mengecil (hukum hasil lebih yang semakin berkurang).

Jumlah Produksi Fisik Produksi Fisik Harga Harga Penjualan Hasil Penjualan

Pekerja (L) Total (TPP) Marjinal (MPP) Barang (P) Produksi Total (TRP) Produksi Marjinal (MRP)

0 0 - 5000 0 -

1 24 24 5000 120000 120000

2 45 21 5000 225000 105000

3 63 18 5000 315000 90000

4 78 15 5000 390000 75000

5 90 12 5000 450000 60000

6 99 9 5000 495000 45000

7 105 6 5000 525000 30000

8 108 3 5000 540000 15000

9 108 0 5000 540000 0

Page 49: Mikroekonomi

Tingkat keuntungan maksimum dicapai jika MRP=W (upah tenaga kerja), seprti MR=MC.

W = MCF (Marginal Cost of Factor) = kurva penawaran tenaga kerja/faktor produksi.

Kurva MRP dapat juga disebut kurva permintaan tenaga kerja/faktor produksi (Df).

Misal upah tenaga kerja 30000, maka keuntungan maksimum dicapai di 7 tenaga kerja.

Permintaan faktor produksi jika pasar barang adalah persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna harga barang semakin rendah jika tingkat produksi/penjualan semakin tinggi TRP & MRP di tiap tingkat penggunaan tenaga kerja menjadi lebih rendah.

Misal upah tenaga kerja adalah tetap, yaitu 30000. Jika digunakan 5 pekerja, maka MRP 34800, berarti masih diperoleh untung. Jika digunakan 6 pekerja, maka MRP 18000, berarti rugi. Maka untuk memaksimumkan keuntungan digunakan 5 pekerja.

MRP1=D1: dalam pasar persaingan sempurna.

MRP2=D2: dalam pasar persaingan tidak sempurna.

MRP2 selalu terletak di sebelah kiri MRP1 karena di tingkat penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah, maka di tiap penambahan tenaga kerja tambahan hasil penjualan menjadi lebih rendah.

Ciri-ciri sifat-sifat permintaan faktor-faktor produksi

Permintaan terkait (derived demand): permintaan seorang pengusaha ke atas faktor-faktor produksi adalah untuk menambah keuntungannya. Maka permintaan tersebut ditentukan oleh kemampuan faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha tersebut sehingga menguntungkan.

Bentuk kurvanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah: semakin tinggi harga faktor produksi, semakin sedikit permintaan terhadap faktor produksi tersebut. Hal ini disebabkan oleh:

Hubungan yang berkebalikan antara harga faktor produksi & permintaan barang: harga faktor produksi tinggi biaya produksi menghasilkan barang menjadi tinggi harga barang tersebut naik jumlah barang yang terjual menjadi sedikit produsen mengurangi produksi jumlah faktor produksi yang digunakan menurun.

Efek penggantian: misal harga suatu faktor produksi naik sementara faktor produksi lainnya tetap, maka lebih menguntungkan jika menggunakan faktor produksi yang tidak mengalami kenaikan harga.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang: Df=MRP, dan MRP menurun karena hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

Jumlah Produksi Produksi Fisik Harga Harga Penjualan Hasil Penjualan

Pekerja (L) Fisik (TPP) Marjinal (MPP) Barang (P) Produksi Total (TRP) Produksi Marjinal (MRP)

0 0 - 0 0 -

1 24 24 5000 120000 120000

2 45 21 4800 216000 96000

3 63 18 4600 289800 73800

4 78 15 4400 343200 53400

5 90 12 4200 378000 34800

6 99 9 4000 396000 18000

7 105 6 3800 399000 3000

8 108 3 3600 388800 -10200

9 108 0 3400 367200 -21600

Page 50: Mikroekonomi

Pergeseran kurva permintaan faktor produksi

Perubahan permintaan atas barang yang diproduksikan: karena permintaan terhadap faktor produksi adalah permintaan terkait, maka permintaan faktor produksi tergantung pada permintaan barang yang diproduksi.

Perubahan harga & produktivitas dari faktor produksi lain yang digunakan: dalam produksi digunakan beberapa macam faktor produksi. Jika suatu faktor produksi lebih murah dah lebih produktif, maka penggunaan atas faktor produksi tersebut akan ditingkatkan dan mengurangi penggunaan faktor produksi lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan faktor produksi

Elastisitas permintaan barang yang dihasilkan: makin elastis permintaan barang makin besar kenaikan permintaan akibat penurunan harga makin besar kenaikan permintaan atas faktor produksi makin elastis permintaan faktor produksi.

Perbandingan antara biaya faktor produksi dengan biaya total: makin besar bagian biaya produksi total yang digunakan untuk membayar suatu faktor produksi, makin elastis permintaan faktor produksi tersebut (karena besarnya pengaruh perubahan harga faktor produksi pada biaya total).

Tingkat penggantian di antara faktor produksi: makin banyak faktor produksi pengganti untuk suatu faktor produksi, semakin elastis permintaan faktor produksi tersebut (harga naik sedikit permintaan akan turun dan sebaliknya).

Tingkat penurunan produksi fisik marjinal (MPP): makin cepat penurunan MPP (makin curam) MRP semakin curam pula. MRP = kurva permintaan faktor produksi, berarti semakin tidak elastis permintaan faktor produksi.

Syarat penggunaan optimum faktor-faktor produksi (dengan 2 faktor berubah, misal tenaga kerja (L) & modal (C))

Gabungan faktor produksi yang meminimumkan biaya. Ada 2 kasus keadaan: Harga tenaga kerja & modal sama: kedua faktor produksi digunakan hingga mencapai tingkat

dengan MPPC=MPPL. Jika masih MPPC<MPPL gunakan lebih banyak tenaga kerja & jika masih MPPC>MPPL gunakan lebih banyak modal, hingga tercapai MPPC=MPPL.

Harga tenaga kerja & modal berbeda: tiap rupiah untuk membayar faktor produksi menghasilkan produksi marjinal yang sama besar.

𝑀𝑃𝑃𝐶 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 𝑀𝑃𝑃𝐿 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ 𝑀𝑃𝑃𝐶

𝑃𝐶=

𝑀𝑃𝑃𝐿

𝑃𝐿

Dengan P adalah harga faktor produksi. Jika 𝑀𝑃𝑃𝐶

𝑃𝐶>

𝑀𝑃𝑃𝐿

𝑃𝐿, tambah penggunaan modal & kurangi

penggunaan tenaga kerja. Jika 𝑀𝑃𝑃𝐶

𝑃𝐶<

𝑀𝑃𝑃𝐿

𝑃𝐿, tambah penggunaan tenaga kerja & kurangi

penggunaan modal. Gabungan faktor produksi yang memaksimumkan keuntungan: jika digunakan tenaga kerja maka harus

dicapai 𝑃𝐿 = 𝑀𝑅𝑃𝐿 atau 𝑀𝑅𝑃𝐿

𝑃𝐿= 1, jika digunakan modal maka harus dicapai 𝑃𝐶 = 𝑀𝑅𝑃𝐶 atau

𝑀𝑅𝑃𝐶

𝑃𝐶= 1.

Maka jika digunakan keduanya harus dicapai 𝑀𝑅𝑃𝐿

𝑃𝐿=

𝑀𝑅𝑃𝐶

𝑃𝐶= 1.

Page 51: Mikroekonomi

BAB 16 – Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja

Upah: pembayaran atas jasa-jasa fisik/mental yang disediakan pengusaha untuk tenaga kerja, baik pegawai tetap atau tidak.

Upah uang: jumlah uang yang diterima para pekerja dari pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga fisik/mental pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

Upah riil: tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut untuk membeli barang/jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Produktivitas: produksi yang diciptakan seorang pekerja pada suatu waktu tertentu.

Menghitung upah riil: 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑟𝑖𝑖𝑙 =100

𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎×

𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑢𝑎𝑛𝑔

Indeks harga menunjukkan tingkat perubahan harga rata-rata pada suatu waktu, salah satunya adalah indeks harga barang konsumen.

Hubungan antara produktivitas tenaga kerja & upah riil:

Dimisalkan harga barang di kedua keadaan adalah sama. MRP1 menunjukkan keadaan produksi dengan hasil penjualan marjinal yang lebih tinggi, berarti produktivitas lebih tinggi. Misalkan S adalah kurva penawaran tenaga kerja. Maka terlihat bahwa MRP1 memotong kurva S pada tingkat upah riil yang lebih tinggi. Maka jika produktivitas semakin tinggi maka upah riil juga akan semakin tinggi.

Sumber kenaikan produktivitas

Kemajuan teknologi produksi: memungkinkan peralihan penggunaan tenaga hewan/manusia ke tenaga mesin & perbaikan efisiensi mesin tersebut.

Perbaikan sifat-sifat tenaga kerja: kemajuan ekonomi meningkatnya taraf kesehatan & pendidikan masyarakat serta pengalaman pekerjaan karena efek positif ini (peningkatan tersebut), pemerintah selalu melakukan pengeluaran untuk terus mengembangkan hal tersebut (investasi modal manusia).

Perbaikan organisasi perusahaan & masyarakat: kemajuan ekonomi perubahan bentuk organisasi menjadi lebih modern lebih produktif. Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah juga menambah produktivitas.

Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja

Pasar persaingan sempurna:

Di pasar terdapat banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja & tenaga kerja di pasar tersebut tidak tergabung dalam serikat-serikat buruh yang mewakili mereka. Sifat permintaan & penawaran tenaga kerja di pasar tersebut seperti pasar barang saja. Perusahaan tidak dapat mempengaruhi tingkat upah.

Monopsoni (hanya ada satu pembeli di pasar & penjualnya banyak): berarti monopoli ada di pihak perusahaan, di pasar hanya ada satu perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Upah lebih rendah dari keseimbangan.

Tahun Upah Uang Indeks Harga Upah Riil

1995 100000 100 100000

1997 150000 125 120000

2000 200000 150 133333

2005 600000 400 150000

Page 52: Mikroekonomi

Kurva MCL di atas kurva SS=W dan perbedaannya semakin lama semakin besar.

Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna keseimbangan dicapai di perpotongan D & S yaitu upah 9000 & 7 tenaga kerja. Dalam pasar tenaga kerja monopsoni keseimbangan dicapai di perpotongan MCL & MRP yaitu upah 7000 & 5 tenaga kerja.

Monopoli di pihak pekerja: para tenaga kerja bersatu dalam serikat buruh / persatuan pekerja, agar mereka secara kesatuan dapat membicarakan/menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para pengusaha, upah lebih tinggi dari keseimbangan. Penentuan upahnya dibedakan menjadi 3 keadaan:

Menuntut upah lebih tinggi daripada keseimbangan permintaan & penawaran: Jika hampir seluruh pekerja tergabung dalam serikat pekera, kemampuan menuntut upah lebih tinggi pun kuat.

Misal keseimbangan pasar persaingan sempurna di E, berarti upah W pekerja tidak puas dan menuntut upah lebih tinggi yaitu W1 tersedia L2 pekerja, tetapi perusahaan hanya mau mempekerjakan sebanyak L1 pengangguran sebanyak L1L2 Semakin tinggi upah yang dituntut makin banyak pengangguran yang menganggur tidak puas & keluar dari serikat, lalu bersedia bekerja dengan upah rendah.

Membatasi penawaran tenaga kerja:

Persatuan pekerja yang spesifik (misal persatuan sekretaris, persatuan dokter, dll) membatasi penawaran mereka (misal dengan membatasi keanggotaan mereka, melarang non-anggota untuk berkegiatan di daerah yang diliputi persatuan tersebut, dll) upah lebih tinggi. Misal keseimbangan awal di E pembatasan penawaran keseimbangan pindah ke E1.

Menjalankan usaha-usaha untuk menaikkan permintaan tenaga kerja:

Jumlah Tingkat Upah Biaya Total Biaya Marjinal Hasil Penjualan

Pekerja Per Pekerja (W) Tenaga Kerja Tenaga Kerja (MCL) Produksi Marjinal (MRP)

0 - - - -

1 3000 3000 3000 15000

2 4000 8000 5000 14000

3 5000 15000 7000 13000

4 6000 24000 9000 12000

5 7000 35000 11000 11000

6 8000 48000 13000 10000

7 9000 63000 15000 9000

Page 53: Mikroekonomi

Kedua cara di atas menimbulkan masalah yang sama, yaitu penggunaan tenaga kerja berkurang. Upaya menaikkan permintaan: menaikkan produktivitas pekerja (melalui seminar & pelatihan, produktivitas naik maka MRP naik, pengusaha mempekerjakan lebih banyak untuk menambah keuntungan), menuntut pemerintah untuk memproteksi industri dalam negeri & membatasi impor.

Monopoli di kedua belah pihak (monopoli bilateral): tenaga kerja bersatu dalam serikat buruh & di pasar hanya ada 1 perusahaan yang menggunakan tenaga kerja.

Misal keseimbangan pasar persaingan sempurna di E di pasar monopsoni keseimbangan di jumlah pekerja L1 & upah W1 pekerja tidak puas & menuntut upah W2 biasanya upah yang berlaku adalah di antara W1 & W2.

Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah: Permintaan & penawaran tenaga kerja: jika penawaran tinggi tapi permintaan rendah maka upah

cenderung rendah. Jika penawaran rendah tapi permintaan tinggi maka upah cenderung tinggi. Perbedaan corak pekerjaan. Perbedaan kemampuan, keahlian, dan pendidikan: pekerja dengan kepandaian, ketekunan, dan ketelitian

tinggi serta yang memiliki pendidikan tinggi (penawarannya rendah) memperoleh upah lebih tinggi. Pertimbangan bukan keuangan (jauh tidaknya dari rumah & keluarga, suasana kerja, dll): jika hal-hal

tersebut dirasa sesuai, upah rendah pun bisa jadi diterima. Jika tidak sesuai, upah tinggi pun belum tentu terima.

Mobilitas tenaga kerja: jika di pasar tenaga kerja terdapat perbedaan upah, maka tenaga kerja akan mengalir ke pasar yang upahnya lebih tinggi. Perpindahan terus berlangsung hingga tidak ada lagi perbedaan upah. Namun kenyataannya upah di berbagai wilayah atau dalam satu wilayah tidak selalu sama. Hal yang menimbulkan perbedaan tersebut adalah ketidaksempurnaan mobilitas tenaga kerja:

Faktor geografis: misal suatu tempat kekurangan pekerja walau upahnya tinggi dan ada tempat dengan banyak pengangguran & upahnya rendah. Wajarnya penganggur pindah ke tempat yang kekuarangan pekerja tersebut, namun kenyataannya hal tersebut belum terjadi, misalnya karena tidak mau meninggalkan kampung halaman & keluarga.

Faktor institusional: organisasi tertentu berusaha membatasi kemasukan tenaga profesional baru agar pendapatan mereka tetap tinggi. Misal serikat buruh di Amerika menuntut majikan untuk tidak mengambil pekerja yang tidak menjadi anggota serikat buruh.

Page 54: Mikroekonomi

BAB 17 – Sewa, Bunga, dan Keuntungan

Sewa ekonomi: harga yang dibayarkan atas penggunaan tanah & faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah.

Definisi lain sewa ekonomi: bagian pembayaran atas suatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan pekerjaan lain yang terbaik yang mungkin dilakukannya. Dalam definisi ini suatu faktor produksi memiliki beberapa kegunaan. Total pendapatan dibedakan menjadi 2:

Pendapatan pindahan (transfer earnings): bagian pendapatan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi lain.

Sewa ekonomi: bagian pendapatan yang merupakan selisih antara pendapatan yang diterima (total) dengan pendapatan pindahan.

Tanah dan sewa ekonomi

Tanah adalah faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah, hanya mutunya saja yang dapat diperbaiki (misal menyediakan irigasi, proyek pencegah banjir, dll).

Pandangan David Ricardo (ahli ekonomi klasik) tentang perdebatan harga jagung

Orang berpendapat bahwa harga sewa tanah yang tinggi menyebabkan harga jagung tinggi, padahal yang benar adalah harga jagung yang tinggi menyebabkan harga sewa tanah tinggi.

SS kurva penawaran tanah, tidak elastis, karena jumlahnya memang tidak bisa berubah, maka harganya sepenuhnya tergantung pada banyaknya permintaan akan tanah (tergantung pada banyaknya permintaan atas barang yang dihasilkan tanah tersebut, yaitu jagung).

Mula-mula permintaan atas jagung D0D0, maka sewa tanah R0 lalu misal permintaan jagung naik dan harganya naik sangat tinggi sehingga banyak orang ingin menanam jagung permintaan akan tanah bergeser menjadi D1D1, sewa tanah naik menjadi R1. Sebaliknya jika harga jagung merosot, orang yang ingin menanam jagung juga berkurang, maka permintaan atas tanah bergeser menjadi D2D2, sewa tanah turun menjadi R2.

Sewa tanah adalah suatu surplus: hal ini karena sifat penawaran tanah yang jumlah penawarannya tidak dapat berubah, berapapun harga sewanya.

Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan

Dalam ‘definisi lain’ di atas, sewa ekonomi juga dapat dinikmati faktor produksi lain yang lebih elastis.

DD=MRP dan SS adalah permintaan & penawaran tenaga kerja, keseimbangan di E berarti tenaga kerja ke-L

mendapat upah W dan juga menginginkan upah sebanyak W tidak ada selisih antara yang didapat & dituntut tidak dapat sewa ekonomi.

Pekerja antara O & L menuntut upah kurang dari W tetapi pada akhirnya semuanya memperoleh upah sebanyak W mendapat sewa ekonomi (selisih antara yang diterima & dituntut).

Keseluruhan pendapatan yang diterima tenaga kerja sebanyak OLEW dibedakan menjadi:

Sewa ekonomi: W1EW Pendapatan pindahan: OLEW1

Bunga: pembayaran atas modal yang dipinjam dari pihak lain, biasanya dinyatakan dalam persentase dari modal yang dipinjam.

Suku bunga: bunga yang dinyatakan sebagai persentase dari modal, biasanya dinyatakan untuk per satu tahun. Contoh: suku bunga 15% berarti modal yang dipinjamkan memperoleh suku bunga 15% setahun.

Page 55: Mikroekonomi

Perusahaan butuh modal untuk menjalankan/memperbesar usaha, sementara rumah tangga memiliki kelebihan pendapatan yang dapat dipinjamkan dengan harapan memperoleh bunga.

Peranan modal dalam perekonomian

Perusahaan harus terus memperbaiki teknik memproduksi agar tetap dapat bersaing & bertahan, maka harus dilakukan investasi/penanaman modal.

Investasi/penanaman modal: pengeluaran perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal baru yang lebih modern atau untuk menggantik barang-barang modal lama yang sudah usang/tidak dipakai lagi. Dananya bisa dari tabungan perusahaan (keuntungan yang tidak dibagikan) atau meminjam.

Produktivitas modal

Permintaan dana modal untuk investasi tergantung pada produktivitas dana modal tersebut, yaitu tingkat pengembalian modal (rate of return): besarnya pendapatan rata-rata tahunan netto (setelah dikurangi penyusutan modal yang digunakan) yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal yang ditanamkan. Contoh: seseorang membeli angkot seharga 100 juta, angkot akan digunakan selama setahun. Dalam setahun biaya operasi adalah 25 juta & pemasukan dari penumpang 75 juta. Di akhir tahun angkot dijual seharga 75 juta.

𝑅 =(ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑜𝑡 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔) − (ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑜𝑡 + 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖)

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑜𝑡

=(75 + 75) − (100 + 25)

100= 25%

Kenyataannya perhitungan ROR lebih rumit karena usia barang modal yang panjang (lebih dari 1 tahun), maka perhitungannya:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 =𝑋1

1 + 𝑅+

𝑋2

(1 + 𝑅)2+

𝑋3

(1 + 𝑅)3+ ⋯ +

𝑋𝑛

(1 + 𝑅)𝑛+

𝐴

(1 + 𝑅)𝑛

Nilai investasi: besarnya investasi perusahaan

Xn: pendapatan bersih pada tahun ke-n (hasil penjualan setelah dikurangi biaya produksi & operasi)

n: umur ekonomi barang modal tersebut A: nilai barang modal tersebut pada akhir tahun n

Permintaan atas dana modal

Pengusaha akan mendahulukan investasi dengan R tertinggi. Setelah proyek tersebut dilaksanakan barulah mereka mengembangkan proyek dengan R rendah.

Dm adalah kurva permintaan atas dana modal, bentuknya menurun.

Saat suku bunga di perekonomian tinggi (NPV negatif), investasi dengan R yang rendah tidak akan menguntungkan, maka dana yang diinvestasikan lebih sedikit. Saat suku bunga di perekonomian rendah (NPV positif), akan lebih menguntungkan untuk melakukan investasi dengan R yang lebih tinggi.

Nett Present Value (NPV)

𝑁𝑃𝑉0 = 𝑋0 − 𝐶0 +𝑋1 − 𝐶1

1 + 𝑅+ ⋯ +

𝑋𝑛 − 𝐶𝑛

(1 + 𝑅)𝑛

Contoh: misal harga beli traktor 95 juta, akan digunakan selama 5 tahun dan kemudian dijual seharga 22 juta. Diperkirakan pendapatan dari penggunaan traktor tiap tahunnya 50 juta dan biaya operasi pertahun 30 juta. Suku bunga perekonomian saat itu 7%.

𝑁𝑃𝑉 = 0 − 95 +50 − 30

1 + 0.07+

50 − 30

(1 + 0.07)2+

50 − 30

(1 + 0.07)3+

50 − 30

(1 + 0.07)4+

50 − 30 + 22

(1 + 0.07)5= 2.69

Maka sebaiknya investasi traktor tersebut dilakukan karena lebih menguntungkan.

Tabungan masyarakat

Page 56: Mikroekonomi

Pandangan klasik: jumlah tabungan masyarakat ditentukan oleh suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar jumlah tabungan yang dilakukan masyarakat (gambar kiri).

Pandangan modern (Keynes): jumlah tabungan ditentukan oleh pendapatan nasional (pendapatan seluruh penduduk dalam perekonomian). Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat (gambar kanan).

Penentuan suku bunga

Pandangan klasik: suku bunga ditentukan oleh permintaan atas dana modal (untuk investasi, kurva I) dan penawaran dana modal (tabungan masyarakat, kurva S).

Semakin tinggi suku bunga, semakin banyak uang yang ditabung (kurva S menaik) dan semakin sedikit uang yang diinvestasikan untuk hal lain (kurva I menurun).

Pandangan modern (Keynes): suku bunga bergantung pada jumlah uang yang beredar (penawaran uang) & preferensi likuiditas (permintaan atas uang oleh seluruh masyarakat dalam perekonomian). Menurut Keynes, permintaan uang oleh masyarakat memiliki 3 motivasi: untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi (ditanamkan pada surat berharga).

Kurva LP (preferensi likuiditas) berbentuk menurun karena sifat permintaan uang untuk tujuan spekulasi adalah semakin tinggi suku bunga, semakin sedikit uang yang tetap dipegang (lebih banyak untuk spekulasi). Kurva M (jumlah uang yang beredar) tidak elastis sempurna karena dalam suatu waktu tertentu jumlah uang adalah tetap. Semakin banyak jumlah uang yang beredar, semakin rendah suku bunga.

Faktor penyebab perbedaan suku bunga

Kenyataannya suku bunga dalam perekonomian ada lebih dari satu. Misalnya suku bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen, dll. Penyebabnya:

Perbedaan risiko: bank akan memberikan suku bunga yang lebih rendah kepada usaha yang lebih rendah risikonya. Contoh: pinjaman untuk pemerintah lebih rendah suku bunganya daripada yang dikenakan untuk swasta.

Jangka waktu pinjaman: semakin lama jangka waktu pinjaman, semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar. Hal ini karena semakin lama jangka waktu maka:

Risiko yang ditanggung peminjam bertambah besar Pemilik modal kehilangan kebebasan menggunakan modalnya dalam jangka waktu lebih lama Peminjam bersedia membayar bunga lebih tinggi karena memiliki waktu lebih lapang untuk

mengembalikan pinjaman

Page 57: Mikroekonomi

Biaya administrasi pinjaman: biaya administrasi tidak berbeda untuk berapapun jumlah yang yang dipinjam. Maka kalau ditinjau perrupiah, biaya administrasi perrupiah pinjaman yang lebih kecil akan memakan biaya administrasi yang lebih besar. Maka berdasarkan hal ini, pinjaman yang lebih kecil akan membayar suku bunga lebih tinggi.

Suku bunga nominal dan suku bunga riil

Suku bunga nominal: suku bunga sebagai ukuran untuk menentukan besarnya bunga yang harus dibayar oleh peminjam dana modal.

Suku bunga riil: persentase kenaikan nilai riil dari modal ditambah bunganya dalam setahun, dinyatakan sebagai persentase dari nilai riil modal sebelum dibungakan.

Contoh: suku bunga deposito berjangka 1 tahun di suatu bank adalah 15%, pada waktu yang sama harga-harga naik 10%. Suku bunga nominal adalah 15% dan suku bunga riil adalah 15%-10%=5%.

Definisi keuntungan

Dari segi pembukuan perusahaan: selisih hasil penjualan & seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi: keuntungan yang sebenarnya adalah keuntungan ekonomi/murni (pure profit), yaitu

keuntungan dalam segi pembukuan dikurangi biaya tersembunyi (pendapatan yang seharusnya dibayarkan pada para pengusaha yang menjalankan sendiri usahanya, yaitu pembayaran atas faktor-faktor produksi yang dimilikinya sendiri).

Keuntungan adalah pembayaran atas keahlian keusahawanan para pengusaha.

Pandangan lain mengenai keuntungan yang diterima pengusaha: Bayaran untuk menghadapi risiko Bayaran atas melakukan inovasi Pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan

Page 58: Mikroekonomi

BAB 18 – Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah

Ciri-ciri utama sistem pasar bebas

Sistem ekonomi pasar bebas: kegiatan-kegiatan perekonomian sepenuhnya diatur mekanisme pasar atau invisible hand. Interaksi antara penjual-pembeli (pasar barang & pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi nasional.

Invisible hand (diterangkan oleh Adam Smith): tidak perlu campur tangan pemerintah, jika tiap individu diberi kebebasan maka akan terwujud efisiensi yang tinggi sehingga dalam jangka panjang akan terwujud pertumbuhan ekonomi yang teguh. Peran serta pemerintah terbatas pada penyediaan & pengembangan infrastruktur serta penjalanan administrasi pemerintahan.

Analisis yang memberikan gambaran bagaimana sistem pasar bebas beroperasi dibedakan menjadi 2:

Analisis keseimbangan sebagian (partial equilibrium analysis): analisis yang saling terpisah, tidak memperhatikan kaitan antara berbagai aspek ekonomi yang sedang dibahas. Misalnya teori permintaan & penawaran, teori struktur pasaran, dan teori penentuan harga faktor produksi.

Analisis keseimbangan umum (general equilibrium aalysis): analisis yang memperhatikan kaitan antara bebagai aspek ekonomi yang sedang dibahas. Misalnya bagaimana perubahan di pasar barang mempengaruhi pasar faktor, bagaiman perubahan di suatu pasar barang mempengaruhi pasar barang lainnya.

Keseimbangan sebagian: pasar barang & pasar faktor Pemecahan masalah dalam pasar bebas:

Barang apa yang perlu diproduksi di pasar? Dijawab oleh keinginan konsumen. Bagaimana barang tersebut diproduksi? Dijawab dengan analisis cara produksi tebaik & efisien,

menghasilkan jenis-jenis & jumlah faktor produksi yang akan digunakan. Untuk siapa barang & jasa diproduksi? Dijawab oleh interaksi antara sektor perusahaan dengan sektor

rumah tangga di pasar faktor.