microsoft powerpoint cahaya compatibility mode

34
BAB V CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna –warna mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna berbeda-beda. gelombang masing-masing warna berbeda-beda. Persamaannya memenuhi : c = ƒ. λ = 3x10 8 m/s Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari adalah 1. Pemantulan cahaya 2. Pembiasan cahaya 3. Jalannya cahaya pada alat – alat optik.

Upload: ketut-junedi

Post on 29-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

cahaya

TRANSCRIPT

  • BAB VCAHAYA

    Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa.

    Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna.

    Di dalam ruang hampa warna warna mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna berbeda-beda.gelombang masing-masing warna berbeda-beda.

    Persamaannya memenuhi :c = . = 3x108 m/s

    Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari adalah1. Pemantulan cahaya2. Pembiasan cahaya3. Jalannya cahaya pada alat alat optik.

  • Macam-macam berkas cahaya:1. Berkas mengumpul (Konvergen)2. Berkas Menyebar ( divergen)3. Berkas Sejajar.

  • Pemantulan Cahaya Pemantulan cahaya ada 2 yaitu :

    1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu : pemantulan cahaya kesegala arah

    2. Pemantulan cahaya teraturyaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur

  • Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan maka cahaya ada yang dipantulkan oleh permukaan tersebut

    Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan snellius; yang berbunyi :

    1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.satu bidang datar.

    2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)

    i p

  • Pemantulan cahaya oleh cermin Pemantulan cahaya oleh cermin

    berlangsung secara teratur, sehingga menghasilkan pantulan yang jelas. Hukum pemantulan dari huggen :

    1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

    2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)

    i p

  • Sifat-sifat banyangan pada pemantulan oleh cermin datar

    1. S = S2. H =h3. Banyangan bersifat manya dan tegak3. Banyangan bersifat manya dan tegak

  • Lukisan pembentukan banyangan oleh cermin datar

    h

    B

    D

    Ch

    B

    h

    S O

    D

    S

    h

    Dari sifat kesebangunan OAB dengan OAB diperoleh :

    AB = AB atau h = h

    OA = OA atau s=s

  • Pembesaran banyangan

    1hh'

    M == 1h

    M ==

  • Pemantulan cahaya oleh cermin lengkung

    Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung. Ada dua jenis cermin lengkung yaitu :

    1. cermin cekung : permukaan yang memantulkan 1. cermin cekung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian dalamnya. bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya

    2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian luarnya.bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya

  • Hubungan antara jarak benda, jarak banyangan dan jarak fokus

    Hubungan antara jarak benda (s), jarak banyagan (s), dan jarak fokus (f) pada cermin lengkung adalah :

    111

    R

    f2

    s'

    1s

    1

    1s'

    1s

    1

    =+

    =+

  • Dengan ketentuan sebagai berikut : Bila benda nyata (didepan cermin), maka s

    bertanda (+) Bila benda maya (dibelakang cermin), maka s

    bertanda () Bila bayangan nyata (didepan cermin), maka s

    bertanda (+) Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s

    bertanda () Bila f dan R di depan cermin (cermin cekung),

    maka f dan R bertanda (+) Bila f dan R di belakang cermin (cermin

    cembung), maka f dan R bertanda (-)

  • Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cekung

    Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

    Sinar datang melalui titik fokus akan Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

    Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik pusat cermin

  • hhf

    OM

    S

    S

    hh

    fO

    M

    S

    S

  • Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cembung

    Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus

    Sinar datang menuju titik fokus akan Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

    Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat cermin

  • Shh f

    OR

    S

    13

    2

  • Analisis banyangan pada cermin lengkung

    Untuk mempermudahkan kita dalam menganalisis banyangan pada cermin lengkung dibagi dalam beberapa wilayah lengkung dibagi dalam beberapa wilayah sebagai berikut :

    IV I II III IV I II III

  • Dengan pembagian wilayah tersebut , sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin lengkung dapat ditentukan dengan mudah. Sistem penentuannya sebagai berikut : Jumlah nomor ruang bayangan dan benda selalu 5 Benda yang terletak di ruang II dan III akan

    menghasilkan bayangan nyata dan terbalik Benda yang terletak di ruang I dan IV akan Benda yang terletak di ruang I dan IV akan

    menghasilkan bayangan maya dan tegak Bila nomor ruang benda lebih kecil daripada nomor

    ruang bayangan, maka bayangan diperbesar Bila nomor ruang benda lebih besar daripada nomor

    ruang bayangan, maka bayangan diperkecil

  • Perbesaran bayangan pada cermin lengkung

    Pembesaran bayangan pada cermin lengkung dapat dirumuskan sebagai berikut :

    s

    s '

    hh'

    M ==

  • Pembiasan cahaya Pengertian

    cahaya yang melalui bidang batas antara dua medium, akan mengalami perubahan arah rambat atau pembelokan.atau pembelokan.

    Peristiwa perubahan arah rambat cahaya dapat pada batas dua medium tersebut pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kecepatan merambat cahaya pada satu medium dengan medium yang lain. Peristiwa inilah yang disebut sebagai pembiasan cahaya

  • Hukum Snellius pada pembiasan

    i

    Sinar datang

    Garis normal

    Medium 1N1v1 i

    r

    Sinar bias

    Medium 1Medium 2

    N1

    N2v2

  • Persamaan umum snellius tentang pembiasan adalah :

    12

    sinsin

    v

    v

    n

    n

    r

    i==

    21sin vnr

    Dimana :

    * n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium 1 dan 2

    * v1 dan v2 menyatakan kecepatan merambat cahaya dalam medium 1 dan 2

  • Pembiasan cahaya pada kaca plan-paralel

    ix

    Garis normal

    i

    r

    x

    r

    udara

    kaca

    n1

    Kaca plan-paraleli

    udara

    n2d

  • 'sinsin

    sinsin

    '

    '

    rir

    ir

    in ===

    r

    ridxcos

    )(sin =

    d = ketebalan kaca plan paralel

    X = jarak pergeseran sinar

  • Pembiasan cahaya pada prisma

    n1n2

    U

    C

    A

    T

    R

    QP S

    U

    B

  • Berlaku :

    2 r1

    2 Dmin

    i1

    - r1) (i1 D min

    =

    +=

    +=

    dan

    - ) r2 (i1 +=D

    ))min(21(sin)

    2min(sin1sin

    +

    + DDi

    Sudut Deviasi Minimum :

    Menurut Snellius :

    2sin

    ))min(2

    (sin

    2sin

    )2

    (sin1sin1sin

    n

    +

    ===

    D

    r

    iMenurut Snellius :

    Untuk sudut Dmin dan yang kecil, maka :

    )1(min

    min

    2sin

    ))min(21(sin

    n

    =

    +=

    +=

    nD

    DD

  • Pemantulan SempurnaPada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar dibiaskan

    Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh sinar dipantulkan oleh bidang batas

    Sudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batasSudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batasPemantulan sempurna hanya dapat terjadi jika cahaya datang dari

    zat yang mempunyai kerapatan lebih besar ke zat yang mempunyai kerapatan lebih kecil.

    Jika ik menyatakan sudut kritis dan nm menyatakan indeks bias medium, maka :

    m

    kn

    i 1sin =

  • UdaraUdara

    air Pemantulan sempurna

  • Pembiasan Cahaya oleh Lensa Tipis

    Lensa tipis merupakan benda tembus cahaya yang terdiri atas dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar.

    Macam-macam lensa tipis : Macam-macam lensa tipis :1. lensa cembung-cembung (bikonveks)2. Lensa Cembung-datar (plan konveks)3. Lensa Cembung-Cekung (konkave konveks)4. Lensa Cekung Cekung (Bikonkave)5. Lensa Cekung Datar ( plan Konkave)6. Lensa Cekung Cembung ( Konveks-konkave)

  • Gambar

    1 2 3 4 5 6

  • Hubungan antara f, R, dan n pada lensa tipis

    )1

    12

    1()112(11

    111

    '

    '

    RRnn

    SS

    fSS=+

    =+

    121 RRnSS

    S = Jarak benda dari lensa

    S = Jarak banyangan dari lensa

    n1 = Indeks bias medium sekitar lensa

    n2 = indeks bias medium lensa

    R1 = jari-jari lensa pada arah sinar datangR2 = jari-jari kelengkungan lensa pada arah sinar bias.

  • Ketentuan nilai : Bila S berada sepihak dengan sinar datang, diberi

    notasi (+) Bila S berlainan pihak dengan sinar datang, diberi

    notasi (-) Bila S berada sepihak dengan sinar bias, diberi

    notasi + Bila S berlainan pihak dengan sinar bias, diberi

    notasi (-) Bila R berada sepihak dengan sinar datang, diberi

    notasi (-) Bila R berlainan pihak dengan sinar datang, diberi

    notasi (+)

  • Pembesaran banyangan

    SS

    hhM

    ''

    ==

    metersatuandalamfP ,1=

    Kekuatan lensametersatuandalamffP ,=

    Kekuatan lensa ganda

    2121 .

    111ffffPg +=

  • Lukisan pembentukan banyangan oleh lensa tipis

    2 f2f2

    (-)

    2 f1

    2 f2f1

    f2A A

  • Gambar sinar lensa cembung (+)( + )

    2 f1

    2 f2

    f1

    f2