micro teaching 2 anatomi payudara siwi

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MICRO TEACHING II Disusun Oleh : LUH PUTU ANGGYANI RAKA SIWI NIM 13140280 KELAS F.11.4 PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Upload: anggyani-raka-siwi

Post on 23-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MICRO TEACHING II

Disusun Oleh :LUH PUTU ANGGYANI RAKA SIWINIM 13140280KELAS F.11.4

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIKFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2014RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA

Prodi/Fakultas: D3 Kebidanan/Fakultas Ilmu KesehatanNama Institusi Pendidikan: Universitas Respati YogyakartaNama Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan III (Nifas)Kelas/Semester: A3/IIIKode Mata Kuliah/ Beban Studi: BD 301/3 SKS (1T ; 2P)Pertemuan Ke/Waktu: 2/ 1x 15 menitPokok Bahasan: Proses laktasi dan menyusuiSub Pokok Bahasan: Anatomi dan fisiologi payudaraStandar Kompetensi:Mahasiswi mampu menjelaskan Proses lakstasi dan menyusui Kompetensi Dasar:Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi payudaraIndikator:1.Mampu menjelaskan struktur anatomi payudara.2. Mampu menjelaskan fisiologi laktasi3.Mampu menjelaskan dua reflek penting dalam proses laktasi dan hisapan bayi

I. Tujuan pembelajaran1. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur anatomi payudara yaitu letak dan bentuk payudara2. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis payudara3. Mahasiswa mampu menunjukkan 4 bagian payudara4. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi laktasi5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang reflek prolatin 6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang reflek aliran (Let Down Reflek)7. Mahasiswa mampu menyebutkan reflek yang penting dalam mekanisme hisapan bayi

II. Materi pembelajaran 1 Struktur anatomi payudara.2 Sruktur makroskopis 3 Struktur mikrokoskopis4 Terjadinya Produksi ASI5 Reflek yang penting dalam proses laktasi6 Reflek yang penting dalam mekanisme hisapan bayi

III. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Cooperative Learning2. Metode: Ceramah , Tanya JawabIV. Media pembelajaran1. Media : Slide, Power Point2. Alat : Laptop. Spidol, meja, kursi, LCD, laser pointer

V. Langkah Langkah Kegiatan PembelajaranNoTahapKegiatanAlokasiWaktuKegiatan PembimbingKegiatan Mahasiswa

1.Pre Conference3 menit Pembukaa. Memberi salam dengan antusias dan ramahb. Mengecek kehadiran siswa. Menanyakan kabar siswa dengan fokus pada mereka yang tidak datang dan/atau yang pada pertemuan sebelumnya tidak datangc. Berdoa d. Apersepsi: mengaitkan teori pertemuan sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan pada pertemuan ini e. Dosen menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini a. Menjawab salam

b. Menjawab pertanyaan

c. Berdoa bersamad. Memperhatikan dan menanggapi

e. Memperhatikan.

2.Pelaksanaan kegiatan10 menitKegiatan intia. Menjelaskan pada mahasiswa tentang anatomi dan fisiologi payudarab. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanyac. Dosen memberikan penguatan ataupun respon terhadap pertanyaan siswa mengenai materia. Memperhatikan

b. Bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelasc. Memperhatikan

3.Post Conference2 menitPenutupa. Dosen bersama mahasiswa merangkum materi yang diberikanb. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan tertulis tentang anatomi dan fisiologi payudarac. Menugaskan mahasiswa untuk meringkas matericara yang baik dan benar saat menyusui d. Memberikan dorongan psikologis keaktifan siswa selama mengikuti perkuliahan e. Menyampaikan refrensi buku tentang anatomi dan fisiologi payudara dan buku refrensi untuk mengerjakan tugas.f. Berdoa g. Mempersilahkan mahasiswa untuk istiraha keluar kelas a. Mahasiswa mereangkum pelajaran

b. Mahasiswa menjawab pertanyaan

c. Mahasiswa mencatat tugas yang harus dikerjakand. Mahasiswa menanggapi

e. Mahasiswa mendengarkan

f. Berdoa g. Keluar kelas dengan tertib

VI. Evaluasi1. Jenis Teknik PenilaianPost test2. Bentuk InstrumenPertanyaan tertulisSoal: Jelaskan letak dan bentuk payudara! Jelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis payudara! Sebutkan dan tunjukkan 4 bagian payudara pada gamba anatomi payudara! Jelaskan dengan singkat fisiologi laktasi! Jelaskan dua reflek yang penting dalam proses laktasi! Sebutkan reflek yang penting dalam mekanisme hisapan bayi!

VII. Penilaian Skor yang diperoleh = Total jawaban benar x 100 Jumlah soal

VIII. RefrensiBuku Utama:Bobak, et all. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Evelyn C. Pearce. 2011. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka UtamaBuku Anjuran:Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.Rukiyah, Ai yeyeh, DKK. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakatra: Trans Info Media IX. Lampiran Materi

MATERI

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARAA. STRUKTUR ANATOMI PAYUDARAPayudara wanita disebut juga dengan Grandula Mammaria adalah alat reproduksi tambahan. Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.1. LETAK Secara vertikal payudara terletak di antara kosta II dan VI, secara horizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada di jaringan subkutan, tepatnya di antara jaringan subkutan superfisial dan profundus, yang menutupi muskulus pektoralis mayor, sebagian kecil seratus anterior dan obliqus eksterna.2. BENTUK DAN UKURAN Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionilnya seperti apa yang didapatkan pada masa sebelum pubertas, pubertas, adolesen, dewasa, menyusui dan multipara.Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Bentuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi pertamakali. Hamil dan menyusui akan menyebabkan payudara bertambah besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause.Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh tulang selangka (klavikula) dan tulang dada (sternum). Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas (latissimus dorsi).Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan stroma jaringan penyangga dan penimbunan jaringan lemak.

B. STRUKTUR MAKROSKOPISCaudal Axilari Adalah jaringan payudara yang meluas ke axila1.Corpus Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian darialveolusadalahsel Aciner, jaringanlemak, selplasma, selototpolos danpembuluh darah.Lobulus, yaitu kumpulan darialveolus.Lobus, yaitu beberapalobulusyang berkumpul menjadi 15-20lobus pada tiappayudara. ASI dialurkan darialveoluske dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).2. AreollaDaerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dan masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada wanita yang berkulit cokelat, dan warna tersebut menjadi gelap pada waktu hamil. Didaerah areola ini terletak kira-kira 20 glandula sebacea. Pada kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum montgomery.Letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya: Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya akan lebih gelap. Selama kehamilan warnanya akan menjadi lebih gelap dan warna ini akan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak kembali lagi seperti warna aslinya semula. Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari Montgomery yang membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan. Kelenjar lemak ini akan menghasilkan suatu bahan yang dapat melicinkan kalang payudara selama menyusui. Di bawah ini kalang payudara terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu. Luasnya kalang payudara bisa 1/3 - 1/2 dari payudara.3. Papilla mammae Adalah bagian yang menonjol dipuncakpayudara. Terletak di pusat areola mammae setinggi iga ( costa ) ke-4. papilla mammae merupakam suatu tonjolan dengan panjang kira- kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Permukaan papilla mammae berlubang- lubang berupa ostium papillare kecil- kecil yang merupakan muara duktus lactifer. Duktus latifer ini di lapisi oleh epitel.Terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat-serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan puting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali puting susu tersebut.Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yangnormal,pendek/datar,panjangdan terbenam(inverted).

C.STRUKTUR MIKROSKOPIS Payudara terdiri dari 15-25 lobus. Masing-masing lobus terdiri dari 20-40 lobulus, selanjutnya masing-masing lobulus terdiri dari 10-100 alveoli dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus) sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada puting susu, akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus.Di daerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus. Tiap-tiap duktulus yang pada perjalanan selanjutnya disusun oleh sekelompok alveoli. Di dalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar yang menghasilkan air susu dan mioepithelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli.1.Alveoli Yang mengandung sel-sel yang mensekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel-sel yang mensekresi air susu, disebut acini. Yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel-sel mioepitel yang kadang disebut sel keranjang (basket cell)atau sel laba-laba (spider cell). Apabila sel-sel ini dirangsang oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam duktus lactifer.3. Tubulus laktifer Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli4. Duktus laktiferSaluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer5. Ampulla Bagian dari ductus lactifer yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu. Ampulla terletak dibawah areola. Lanjutan masing-masing ductus lactifer. Meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae

D. TERJADINYA PRODUKSI ASILaktasi atau menyusui mempunyai 2 pengertian yaitu produksi dan pengeluaran ASI. Keduanya harus sama baiknya. Pada saat hamil payudara membesar karena pengaruh berbagai hormon, antara lain estrogen, progesteron, HPL, dan prolaktin. Hormon lain yang berfungsi memperlancar pembentukkan ASI (sintesa protein) adalah insulin, kortikosteroid, tiroksin, dan lain-lain.Di dalam bagan payudara terdapat bangun yang disebut alveolus, yang merupakan tempat dimana air susu diproduksi. Dari alveolus ini ASI disalurkan ke dalam saluran kecil (duktulus), dimana beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus). Di bawah areola, saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam putting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran, terdapat otot yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

1. Hormon ProlaktinKetika bayi menyusu, payudara mengirimkan rangsangan ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susuSel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin sampai di payudara dan merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya. Susu yang disedot/dihisap bayi saat ini, sudah tersedia dalam payudara, pada muara saluran ASI.Sederhananya, mekanisme produksi susu dalam payudara prinsipnya mirip dengan tanaman teh atau tanaman kembang kertas. Jika kita memetik pucuk teh atau kembang kertas, maka akan tumbuh dari bawah ketiak daun, dua buah cabang baru. Jadi semakin sering dipetik, semakin banyak pucuk mudanya. Jika tidak dipetik, tidak akan ada cabang baru.Begitu pula dengan ASI, semakin sering disedot bayi, semakin banyak ASI yang diproduksi. Semakin jarang bayi menyusu, semakin sedikit ASI yang diproduksi. Jika bayi berhenti menyusu, maka payudara juga akan berhenti memproduksi ASI.2. Hormon OksitosinSetelah menerima rangsangan dari payudara, otak juga mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon Prolaktin. Hormon Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada Prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di payudara, hormon Oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Kadang-kadang, bahkan ASI mengalir hingga keluar payudara ketika bayi sedang tidak menyusu. Mengalirnya ASI ini disebutrefleks pelepasan ASI.Produksi Hormon Oksitosin bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara. Hormon oksitosin juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu mendengar suara bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar. Suara tangis bayi, sentuhan bayi, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau bahkan ketika ibu memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes keluar.Jika refleks pelepasan ASI ibu tidak bekerja dengan baik, maka bayi akan mengalami kesulitan memperoleh ASI karena harus mengandalkan hanya pada kekuatan sedotan menyusunya. Akibatnya, bayi akan kelelahan dan memperoleh sedikit ASI. Kadang-kadang hal ini membuatnya frustasi, dan kemudian menangis. Peristiwa ini kelihatannya seperti seolah-olah payudara berhenti memproduksi ASI, padahal tidak. Payudara tetap memproduksi ASI, tetapi ASI tidak mengalir keluar. Jadi perkara refleks pelepasan ASI ini sangat penting bagi bayi.

E. REFLEK YANG PENTING DALAM PROSES LAKTASI Ada 2 refleks yang sangat penting dalam proses laktasi, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran. Kedua refleks ini bersumber dari perangsangan putting susu akibat isapan bayi.1. Refleks prolaktinSeperti telah dijelaskan diatas, dalam putting susu banyak terdapat ujung saraf peraba. Bila ini dirangsang, maka akan timbul implus (aliran listrik) yang menuju hipotalamus selanjutnya kekelenjar hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon inilah yang memegang peran utama dalam produksi ASI di tingkat afeolus. Dengan demikian mudah dipahami bahwa makin sering rangsangan penyusuan makin banyak pula produksi ASI.2. Refleks Aliran (Let down reflex)Rangsangan yang berasal dari putting susu, tidak hanya diteruskan sampai kekelenjar hipofisis depan, tetapi juga kekelenjar hipofisis bagian belakang. Akibatnya bagian ini mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran, sehingga asi di pompa keluar. Makin sering menyusui, pengkosongan alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya bendungan susu makin kecil, dan menyusui makin lancar. Saluran asi yang mengalami bendungan tidak hanya mengganggu penyususan, tetapi juga mudah terkena infeksi. Dengan keluarnya oksitosin, hormon ini akan memacu otot rahim sehingga involusi rahim makin cepat dan baik. Tidak jarang perut ibu merasa mulas pada hari pertama menyusu ini adalah mekanisme alamiah yang baik untuk kembalinya rahim ke bentuk semula.

F.REFLEK YANG PENTING DALAM MEKANISME HISAPAN BAYI.1.Refleks Menangkap (Rooting Refleks)Timbul saatbayi baru lahirtersentuh pipinya, danbayiakan menoleh kearah sentuhan. Bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae, makabayiakan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu.2.Refleks Menghisap (Sucking Refleks)Refleks ini timbul apabila langit-langit mulutbayitersentuh oleh puting. Agar puting mencapai palatum, maka sebagian besarareolamasuk ke dalam mulutbayi. Dengan demikian sinus laktiferus yang berada di bawahareola, tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga ASI keluar.3.Refleks Menelan (Swallowing Refleks)Refleks ini timbul apabila mulutbayiterisi oleh ASI, maka ia akan menelannya.