metode artificial lift dengan menggunakan esp.docx

Upload: agung-doank-yess

Post on 02-Jun-2018

430 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    1/65

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    2/65

    ABSTRAK

    Proses pengangkatan fluida dari dalam sumur ke permukaan terdiri dari beberapametode, antara lain sumur sembur alam (natural flow) dan sumur sembur buatan

    (artificial lift). Sumur sembur alam adalah sumur yang mengangkat fluida reservoir daridasar sumur ke permukaan dengan kemampuan alamiah tekanan formasi (naturalflow). Apabila tekanan formasi sudah mulai mengecil sehingga tidak dapat untukmengangkat fluida ke permukaan, maka baru dilakukan pengangkatan buatan Salahsatu jenis pengangkatan buatan yang bisa dilakukan adalah metode ElectricSubmersible Pump (ESP).

    Unit Electric Submersible Pump mempunyai dua bagian utama, yaitu: Peralatan diatas permukaan (Surface Hole Equipment ESP) yang terdiri dari wellhead, junction box,switchboard, transformer dan Peralatan di bawah permukaan (Down Hole EquipmentESP) yang terdiri dari Motor Listrik, Protector, Gas separator, Pump intake, Pompa,Electric Cable, Check Valve, Bleeder Valve dan Centralizer.

    Sistem kerja dari Electric Submersible Pump ini adalah dengan mengalirkanenergi listrik dari transformer (step down) melalui switchboard. Pada switchboard,semua kinerja dari Electric Submersible Pump (ESP) dan kabel akan dikontrol ataudimonitor. Kemudian energi listrik akan diteruskan dari switchboard ke motor melalauicable yang diletakkan di sepanjang tubing dari rangkaian ESP.

    ESP banyak digunakan terutama pada sumur-sumur produksi lepas pantai(offshore) karena ESP merupakan metode produksi yang cukup efisien dan efektifuntuk sumur miring, sumur yang memiliki Indek Produktivitas (PI) yang tinggi, sertasumur-sumur dalam.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    3/65

    LEMBAR PENGESAHAN

    METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP (ELECTRIC

    SUBMERSIBLE PUMP)

    Oleh :

    Suyono

    NIM : 070051

    Disahkan,

    Indramayu Nopember 2010

    Dosen Pembimbing

    Yayuk Sri Lestari, ST

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    4/65

    RIWAYAT HIDUP

    Data Pribadi

    N a m a : Suyono

    Program Studi : Teknik Perminyakan AKAMIGAS

    BALONGAN

    Tempat & Tanggal Lahir : Sukaramai, 04 Desember 1989

    Jenis kelamin : Laki - laki

    Agama : Islam

    Alamat Rumah : Talang Lado RT.07, Desa PasarTerusan, Kecamatan Muara Bulian,Kabupaten Batang HariJambi.

    No. Telepon / Handphone : 081274278531

    Email : [email protected]

    Pendidikan Formal

    SD Negeri 8/1 Pematang V Suku ( 19962002 )

    SMP Negeri 6 Batang Hari ( 20022005 )

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    5/65

    SMA Negeri 2 Batang Hari ( 20052008 )

    Kuliah Jurusan Teknik Perminyakan Diploma 3 di

    Akamigas Balongan, Indramayu

    (2008-sekarang)

    Pendidikan Non Formal

    Kursus Bahasa Inggris di I3T Indramayu 2009-Sekarang

    Pengalaman Organisasi

    Anggota Paskibra SMA Negeri 2 Batang Hari 2007

    Pendid ikan dan Pelatihan

    Pelatihan Geologi Akamigas Balongan 2009

    Pelatihan Kimia Dasar I & II Akamigas Balongan 2009

    Pelatihan Fisika Dasar I & II Akamigas Balongan 2009

    Certificate Seminar The Indonesian Pipeline Technology 2008 (ITB) 2008

    Certificate Peserta Stadium General LPG Manufakturing Process and

    Operations (AKAMIGAS BALONGAN)

    Certificate Peserta Stadium General Pengolahan Limbah Industri

    Migas (AKAMIGAS BALONGAN).

    2008

    2009

    Kegiatan Dan Praktek Lapangan

    Kunjungan Lapangan Museum Geologi Bandung 2008

    Kunjungan Lapangan Laboratorium PT. Pertamina UP VI Balongan

    Kunjungan Lapangan Taman Bramanta PT. Pertamina EPREGION JAWA

    2009

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    6/65

    2009

    Kunjungan Lapangan Museum Perminyakan, TMII Jakarta

    Kunjungan Lapangan Sumur KRE-02 (Karang Enggal)

    PT. Pertamina Drilling Serfice Indonesia

    Kujungan Lapangan Kamojang Geotermal Pertamina Energi

    2009

    2009

    2010

    Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

    Hormat Saya,

    Penulis

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    7/65

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala

    rahmatnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini tapat pada

    waktunya.

    Laporan kerja praktek yang berjudul Metode Artificial Lift Dengan Menggunakan

    Electric Submersible Pump di PT. Pertamina Unit Bisnis Ep Lirik Provinsi Riaulaporan

    ini disusun guna untuk memenuhi persyaratan kerja praktek serta melengkapi kurikulum

    di jurusan Teknik Perminyakan Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu.

    Dalam penyelesaiian laporan ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak,

    karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

    kepada:

    1. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani, selaku Ketua Yayasan Bina Islami.

    2.

    Bapak Drs. Nahdudin Islami, selaku Direktur Akamiogas Balongan Indramayu.

    3. Ibu. Yayuk Sri Lestari, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    4. Dosen-dosen Akamigas Balongan yang telah membimbing dan memberi ilmu kepada

    kami.

    5. Bpk. Ir. M. Firdaus S, selaku Asman Ops Prod Distrik I Unit Bisnis Pertamina EP Lirik.

    6. Bpk. Ferry Adrians Edward selaku Pengawas Utama Distrik I.

    7. Bpk. Heri Prayogo selaku Pengawas Utama Perencanaan Produksi.

    8. Bpk. Ricko Andito selaku Pengawas Pasilitas Produksi.

    9. Bpk. Feries Asmi Ertanto selaku Pengawas Produksi.

    10. Bpk. Ridarnis selaku Staf Produksi.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    8/65

    11. Bpk. Sukimin Selaku Operator PPP Sei Karas.

    12. Bpk. Sukardi Radi Selaku Operator Manifold dan SPU.

    13. Seluruh staff SDM Pertamina EP Lirik.

    14. Terima kasih kepada semua Driver yang sudah mengantarkan penulis ke Lapangan

    sumur produksi, sumur injeksi, SPU, PPP dan ke pump shop.

    15. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.

    16. Puji Lestari yang telah membantu penulis ketika kerja praktek hingga penyelesaian

    laporan.

    17.

    Teman - teman yang telah membantu serta memberikan dukungan kepada penulis

    hingga laporan kerja praktek ini selesai.

    Indramayu, Nopember 2010

    Penulis

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    9/65

    DAFTAR ISI

    Halaman

    JUDUL...................................................................................................................... i

    ABSTRAK............................................................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... iii

    LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................. iv

    RIWAYAT HIDUP................................................................................................... v

    KATA PENGANTAR............................................................................................. ix

    DAFTAR ISI............................................................................................................. x

    DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xv

    DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang................................................................................ 1

    1.2. Tema Kerja Praktek........................................................................ 2

    1.3. Tujuan Kerja Praktek..................................................................... 2

    1.3.1. Tujuan Umum.................................................................... 2

    1.3.2. Tujuan Khusus................................................................... 3

    1.4. Manfaat............................................................................................. 3

    1.4.1. Bagi Perusahaan............................................................... 3

    1.4.2. Bagi Program D3 Jurusan Teknik Perminyakan Akamigas Balongan 4

    1.4.3. Bagi Mahasiswa................................................................. 4

    BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................... 5

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    10/65

    2.1. Sejarah Singkat ESP..................................................................... 5

    2.2... Pengetian Umum Pompa ESP ................................................... 6

    2.3. Syaratsyarat Pemilihan Pompa ESP...................................... 6

    2.4. Keuntungan dan Kerugianpenggunaan pompa ESP............ 7

    2.4.1.. Keuntungan......................................................................... 7

    2.4.2.. Kerugian............................................................................... 7

    2.5... Peralatan Atas Permukaan........................................................... 8

    2.5.1. Wellhead................................................................................ 8

    2.5.2. Junction Box......................................................................... 9

    2.5.3. Switchboard / Motor Controller........................................... 9

    2.5.4. Transformer........................................................................... 9

    2.6... Peralatan Bawah Permukaan...................................................... 10

    2.6.1. Pompa.................................................................................... 10

    2.6.2. Intake (Gas separator)......................................................... 11

    2.6.3. Protektor................................................................................. 14

    2.6.4. Motor....................................................................................... 15

    2.6.5. Elektric cable......................................................................... 16

    2.6.6. Pressure Sensing Instrument Unit................................... 16

    2.7. Prinsip Kerja ESP............................................................................ 16

    BAB III. METODELOGI PENELITIAN................................................................. 18

    3.1. Metode Interview ........................................................................... 18

    3.2. Metode Observasi........................................................................... 18

    3.3. Study Literature .............................................................................. 19

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................... 20

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    11/65

    4.1... Sejarah Singkat Perusahaan....................................................... 20

    4.2... Visi dan Misi Unit Bisnis Pertamina EP Lirik............................. 21

    4.2.1.. Visi......................................................................................... 21

    4.2.2.. Misi......................................................................................... 21

    4.3... Letak Geografis................................................................................ 22

    4.4... Keadaan Geologi............................................................................ 23

    4.4.1.. Tatanan Geologi.................................................................. 24

    4.4.2.. Stratigrafi dan Lithologi ..................................................... 25

    4.5... Sejarah Produksi............................................................................ 27

    4.6... Health, Safety and Environment.................................................. 28

    BAB V. PEMBAHASAN........................................................................................ 31

    5.1... Pengertian Electric Submersible Pump..................................... 31

    5.2... Peralatan Electric Submersible Pump........................................ 33

    5.2.1.. Peralatan di Atas Permukaan .......................................... 33

    5.2.1.1. Wellhead (Tubing Head)...................................... 33

    5.2.1.2. Junction Box ......................................................... 34

    5.2.1.3. Switchboard........................................................... 36

    5.2.1.4. Transformer............................................................ 37

    5.2.2.. Peralatan di Bawah Permukaan ..................................... 38

    5.2.2.1. Motor listrik.............................................................. 38

    5.2.2.2. Protektor.................................................................. 42

    5.2.2.3. Gas separator dan Pump intake......................... 45

    5.2.2.4. Pompa..................................................................... 48

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    12/65

    5.2.2.5. Electric Cable......................................................... 53

    5.2.2.6. Check Valve........................................................... 55

    5.2.2.7. Bleeder Valve......................................................... 55

    5.2.2.8. Centralizer.............................................................. 56

    5.3... Prinsip Kerja Electric Submersible Pump.................................. 57

    BAB VI KESIMPULAN.......................................................................................... 59

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    13/65

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 4.1 Peta Area Unit Bisnis Pertamina EP Lirik............................... 23

    Gambar 4.2 Peta Central Sumatra Basin...................................................... 24

    Gambar 4.3 Tatanan Geologi Cekungan Sumatra Tengah....................... 25

    Gambar 4.4 Semboyan H.S.E......................................................................... 30

    Gambar 5.1 Rangkaian ESP........................................................................... 32

    Gambar 5.2 Wellhead....................................................................................... 34

    Gambar 5.3 Junction Box................................................................................. 35

    Gambar 5.4 Switchboard.................................................................................. 37

    Gambar 5.5 Transformer................................................................................... 38

    Gambar 5.6 Motor Listrik................................................................................... 42

    Gambar 5.7 Protector......................................................................................... 43

    Gambar 5.8 Gas Separator dan Pump Intake............................................... 47

    Gambar 5.9 Pompa............................................................................................ 48

    Gambar 5.10 Impeller........................................................................................ 49

    Gambar 5.11 Diffuser........................................................................................ 52

    Gambar 5.12 Flat Cable dan Round Cable................................................... 54

    Gambar 5.13 Bleeder Valve dan Check Valve............................................. 56

    Gambar 5.14 Centralizer................................................................................... 57

    DAFTAR LAMPIRAN

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    14/65

    1. Tabel kegiatan kerja praktek pada minggu pertama

    2. Tabel kegiatan kerja praktek pada minggu kedua

    3. Tabel kegiatan kerja praktek pada minggu ketiga

    4. Tabel kegiatan kerja praktek pada minggu keempat

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    15/65

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Guna mengangkat fluida formasi dari suatu reservoir sampai ke permukaan

    dibutuhkan suatu sumur produksi. Sumur produksi ini mempunyai fungsi untuk

    mengalirkan fluida dari reservoir ke dasar sumur, kemudian dialirkan ke permukaan.

    Proses pengangkatan fluida dari dalam sumur ke permukaan terdiri dari beberapa

    metode, antara lain sumur sembur alam dan ada yang di bantu dengan pengangkatan

    buatan yang sering disebut sumur sembur buatan (artificial lift). Sumur sembur alam

    (natural flow) adalah sumur yang mengangkat fluida reservoir dari dasar sumur ke

    permukaan dengan kemampuan alamiah tekanan formasi. Apabila tekanan formasi

    sudah mulai mengecil sehingga tidak dapat untuk mengangkat fluida ke permukaan,

    maka baru dilakukan pengangkatan buatan. Salah satu jenis pengangkatan buatan

    yang bisa dilakukan adalah metode Electric Submersible Pump (ESP).

    Pertama kali Electric Submersible Pump (ESP) dilakukan di Indonesia oleh Caltex

    sekitar tahun 1960, kemudian sejak tahun 1969 mulai digunakan oleh perusahaan-

    perusahaan minyak di dunia hingga sekarang.

    Peralatan pompa listrik submersible terdiri dari Pompa Sentrifugal, Intake,

    Protector dan motor listrik. Unit ini ditenggelamkan di dalam cairan hidrokarbon pada

    sumur minyak, di sambungkan dengan coupling dan motornya dihubungkan dengan

    kabel ke permukaan dengan Switchboard dan Transformer.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    16/65

    ESP biasanya dipakai untuk laju produksi 200 - 2500 STB/hari, walaupun dapat

    digunakan untuk produksi sampai 95.000 STB/hari. ESP umumnya dipakai di sumur-

    sumur miring di daerah lepas pantai. Di daratan hanya dipakai untuk laju produksi di

    atas 2000 STB/hari karena pompa angguk akan lebih ekonomis untuk sumur dengan

    laju produksi rendah.

    1.2. Tema Kerja Praktek

    Tema yang akan diambil dalam kerja praktek ini adalah ESP ( ELECTRIC

    SUBMERSIBLE PUMP)

    1.3. Tujuan Kerja Praktek

    Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan pelaksanaan kerjapraktek ini adalah sebagai berikut :

    1.3.1. Tujuan Yang Bersifat Umum

    1. Mengetahui informasi mengenai gambaran pelaksanaan pekerjaan perusahaan atau di

    institusi tempat kerja praktek berlansung.

    2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku perkuliahan.

    3. Untuk meningkatkan daya kreativitas, dan keahlian.

    4. Mengetahui, mengenali dan memahami cara kerja Electrical Submersible Pump yang

    ada di lokasi.

    1.3.2. Tujuan Yang Bersifat Khusus

    1. Untuk mengetahui metode pemilihan pompa ESP

    2. Untuk mengetahui proses operasi ESP dilapangan

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    17/65

    3. Untuk mengetahui komponen utama ESP dan spesifikasi tools yang digunakan pada

    perusahaan yang bersangkutan.

    4. Untuk memahami dan mengerti tentang ESP

    1.4. Manfaat

    1.4.1. Bagi Perusahaan

    1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa yang kerja praktek dalam

    membantu menyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan di unit-unit kerja yang relevan.

    2.

    Dapat diperoleh informasi mengenai kerja praktek dan dapat dipergunakan untuk

    pengambilan langkah selanjutnya.

    3. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan pada spesialisasi yang ada pada

    perusahaan tersebut.

    4. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara

    perusahaan tempat kerja praktek dengan jurusan teknik perminyakan AKAMIGAS

    BALONGAN.

    1.4.2. Bagi Program D3 Jurusan Teknik Perminyakan Akamigas Balongan

    1. Sebagai sarana pemantapan keilmuan bagi mahasiswa dengan mempraktekkan

    didunia kerja.

    2. Sebagai sarana untuk membina kerjasama dengan perusahaan di bidang perminyakan.

    1.4.3. Bagi Mahasiswa

    1. Dapat mengenal secara dekat dan nyata kondisi dilingkungan kerja.

    2. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai teknik perminyakan yang diperoleh

    dibangku kuliah dalam praktek dan kondisi kerja yang sebenarnya.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    18/65

    3. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan tempat mahasiswa

    kerja praktek.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    19/65

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1. Sejarah Singkat ESP

    Pada tahun 1911, seorang kelahiran Rusia bernama Armais Arutunoff

    menemukan teknologi motor listrik yang ditenggelamkan di dalam cairan air sebagai

    penggerak pompa air (centifugal) untuk kepentingan militer setelah peperangan selesai,

    Arutunoff membuat single stage centrifugal pump yang digerakkan oleh motor listrik

    untuk kepentingan pertambangan, tidak lama kemudian, dibuat multi stage pump

    (pompa bertingkat banyak) dimana motor listriknya ikut ditenggelamkan di dalam cairan.

    Sejak saat itu muncul teknologi pengangkatan buatan untuk memompakan cairan dari

    dalam sumur ke permukaan dengan pompa centrifugal bertingkat banyak (multi stage)

    dengan nama REDA Pump.

    REDA singkatan dari Russian Electro Dynamo of Arutonoff. Setelah lebih dari 90

    tahun sejak pertama kali Armais Arutunoff menemukan metode ESP ini, sekarang ESP

    dipergunakan hampir diseluruh dunia dengan hasil yang sangat memuaskan. Selama

    kurun waktu tersebut telah banyak berkembang perusahaan-perusahaan yang

    membuat ESP dan dilakukan upaya-upaya penyempurnaan serta pengembangan baik

    dalam hal pemilihan dan penggunaan material, metalurgi, teknologi, daya tahan serta

    kemampuan produksinya. Semua itu dilakukan dalam usaha untuk mencapai kinerja

    optimal dari system operasional ESP.

    2.2. Pengertian Umum Pompa ESP

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    20/65

    Electric Submersible Pump adalah pompa yang dibuat atas dasar pompa

    centrifugal bertingkat (stage) banyak dimana setiap tingkat mempunyai impeller, bagian

    berputar yang fungsinya memberikan kecepatan terhadap cairan yang dipompakan dan

    diffuser adalah bagian yang diam berfungsi mengubah tenaga yang berupa kecepatan

    tinggi menjadi kecepatan rendah tetapi memiliki tenaga tinggi. Pompa ESP secara

    keseluruhan dari pompa dan motornya ditenggelamkan ke dalam cairan, pompa ini

    digerakkan dengan motor listrik melalui suatu poros motor (shaft) yang memutar sudu-

    sudu impeller pompa. Perputaran sudu-sudu itu menimbulkan gaya sentrifugal yang

    digunakan untuk mendorong fluida ke permukaan.

    2.3. Syarat-syarat Pemilihan Pompa ESP

    1. Tekanan formasi rendah

    2. Laju produksi antara 200 - 60.000 STB/day

    3. Produktivity index masih tinggi

    4. Sumur tidak mempunyai problem kepasiran

    5. Tersedia peralatan ESP

    2.4. Keuntungan dan Kerugian penggunaan pompa ESP

    2.4.1. Keuntungan

    1. Dapat beroperasi pada kecepatan tinggi.

    2. Mampu memompa fluida dalam jumlah besar.

    3. Dapat memisahkan gas yang mungkin mengganggu proses pengisapan.

    4. Sesuai dipergunakan pada sumur-sumur yang mempunyai PI tinggi.

    http://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.htmlhttp://suyonowarso.blogspot.com/2011/01/kerja-praktek-di-riau.html
  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    21/65

    5. Sesuai dipasang pada sumur-sumur miring karena tidak ada bagian-bagian yang

    bergerak baik di permukaan maupun di dalam sumur.

    6. Panas yang ditimbulkan oleh putaran motor akan mengatasi masalah paraffin dan fluida

    yang viscositasnya tinggi pada temperatur yang rendah.

    7. Biaya peralatan relative kecil jika dibandingkan dengan laju produksi yang diperoleh.

    2.4.2. Kerugian

    1. Biaya Pertama pemasangan ESP relatif lebih mahal dibanding dengan system artificial

    lift yang lain

    2.

    Kurang baik pada sumur yang memiliki problem kepasiran

    3. Pada sumur produksi dengan reservoir yang tidak kompak dimana akibat dari

    pemompaan dengan rate dan kecepatan yang tinggi, bisa menyebabkan pasir terlepas

    dari sedimennya dan masuk ke dalam pompa sehingga pompa mengalami abrasi.

    4. Pada sumur yang saturated reservoir (reservoir jenuh) dengan tekanan lapisan di

    bawah tekanan saturasi maka gas dalam cairan yang dipompakan bisa menurunkan

    efisiensi pompa dan bisa terjadi gas locking.

    5. Menimbulkan emulsi yang diakibatkan dari perputaran impeller pompa yang tinggi.

    6. Mempercepat terjadinya water conning. Akibat dari pemompaan dengan rate yang

    tinggi maka akan memacu terjadinya water conning. terutama pada perforasi yang

    dekat dengan water oil contact.

    2.5. Peralatan di Atas Permukaan

    2.5.1 Wellhead

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    22/65

    Wellhead atau kepala sumur adalah tempat duduk menggantungnya tubing di

    dalam sumur. Wellhead yang digunakan untuk instalasi ESP tidak sama dengan

    wellhead untuk sumur sembur alam ataupun sumur yang menggunakan artificial lift

    lainnya tetapi disesuaikan dengan keperluan.

    Wellhead dilengkapi dengan tubing hanger khusus yang mempunyai lubang untuk

    kabel pack off, wellhead juga dilengkapi dengan seal agar gas tidak bocor ke

    permukaan.

    2.5.2. Junction Box

    Junction box berfungsi sebagai pengaman terhadap bahaya kebakaran dan

    peledakan. Alat ini dipasang di permukaan di antara kepala sumur dan switchboard

    untuk alasan keamanan. Junction box di buat tahan terhadap cuaca dengan bahan

    pelat baja, serta mempunyai kawat grounding. Prosedur letak pemasangan terhadap

    well head dan switch board juga diatur dalam recomended best practice.

    2.5.3. Switchboard / Motor Controller

    Switchboard adalah panel kontrol kerja di permukaan saat pompa bekerja yang

    dilengkapi dengan motor controller, overload dan underload protection juga ammeter

    chart yang berfungsi mencatat arus motor bekerja. Ampere chart ini merupakan bagian

    yang sangat penting untuk memberikan informasi tentang kejadian pada motor dalam

    sumur.

    Fungsi utama dari switchboard adalah:

    1. Untuk mengontrol kemungkinan terjadinya downhole problem seperti: overload atau

    underload current.

    2.Auto restart underload pada kondisi intermittent well.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    23/65

    2.5.4. Transformer

    ESP motor mempunyai kapasitas horse power, ampere dan voltage yang

    beragam. Tegangan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan ESP motor berkisar

    antara 7.200 13.800 volt. Alasan pemberian tegangan input tinggi adalah untuk

    mendapatkan ampere yang rendah pada jalur transmisi sehingga tidak diperlukan kabel

    yang besar, karena selain harganya mahal juga tidak praktis. Tegangan input yang

    tinggi akan diturunkan dengan menggunakan step-down tranformer sampai dengan

    tegangan yang dibutuhkan oleh motor.

    2.6. Peralatan Bawah Permukaan

    2.6.1. Pompa

    Pompa dipasang menggantung pada tubing dengan menggunakan tubing hanger.

    Pompa yang dipakai adalah jenis pompa centrifugal multi stage, satu stage terdiri dari

    satu impeller dan satu diffuser. Impeller terkunci pada sumbu pompa (shaft), sedangkan

    diffuser dipress pada housing pompa dengan compression sub jumlah stage yang

    dipasang pada setiap pompa akan berkorelasi langsung dengan kapasitas head (head

    capacity) dari pompa tersebut.

    Dalam pemasangan di lapangan dapat menggunakan lebih dari satu pompa yang

    biasanya disebut tandem. Sedangkan banyaknya pompa yang dipasang akan

    bervariasi dua atau tiga tergantung dari head capacity yang dibutuhkan untuk menaikan

    fluida dari dasar sumur ke permukaan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    24/65

    Untuk mengoptimalkan kerja pompa, pompa diletakkan 300 ft di bawah tinggi

    cairan. Pompa sangat sensitive terhadap rate fluida yang masuk, jika beban cairan

    yang masuk ke pompa berkurang maka akan menyebabkan arus listrik menurun,

    kondisi ini disebut underload dan pompa akan mati. Penyebab underload adalah

    masuknya gas yang berlebihan sehingga beban pompa menjadi lebih ringan (gas

    locking). Dan sebaliknya apabila beban pompa menjadi lebih berat dari keadaan awal

    maka akan menyebabkan arus meningkat (overload). Overload ini biasanya disebabkan

    oleh naiknya laju produksi atau juga karena scale yang terbawa ke pompa.

    2.6.2. Intake (Gas separator)

    Dipasang di bawah pompa dimana cara menyambung sumbunya memakai

    coupling. Intake dirancang untuk mengurangi volume gas yang masuk ke dalam pompa

    gas separator.

    Hasil yang berupa gas akan dialirkan menuju annulus dan dialirkan ke flow line

    lewat casing valve, sedangkan cairan akan mengalir ke pompa melalui tubing ke

    permukaan. Cairan yang telah mengalami proses pemisahan tidak 100% murni cairan

    tetapi masih mengandung gas tergantung dari kemampuan gas separator tersebut.

    Bila sumur tidak banyak mengandung gas cukup menggunakan standar intake.

    Intake merupakan saluran masuknya fluida dari dasar sumur ke pompa menuju ke

    permukaan.

    1. Standar Intake

    Digunakan untuk sumur produksi dengan GRL rendah. Jumlah gas yang masuk ke

    intake harus kecil dari 10 15 % dari total volume fluida. Intake mempunyai lubang

    untuk tempat masuknya fluida ke pompa, dan di bagian luarnya dipasang selubung

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    25/65

    (screen) yang berguna untuk menyaring partikel masuk ke intake sebelum masuk ke

    pompa.

    2. Rotary Gas Separator

    Dapat memisahkan gas sampai 90% dan dipasang untuk sumur sumur dengan

    GRL tinggi, tidak direkomendasikan untuk sumursumur yang abrasive.

    Cara pemisahan gas dari fluida berlansung dimana fluida memasuki gas separator

    langsung menuju bagian bawah inducer yang berbentuk ulir. Dibagian ini fluida akan

    mengalami kenaikan tekanan dan mendorong ke atas memasuki sudu pemutar

    (centrifuge) dan akibat adanya gaya centrifugal maka gas akan memisahkan diri dari

    cairan. Akibat dari terpisahnya gas, maka cairan akan mempunyai masa jenis yang

    lebih besar dan akan terlempar ke dinding, sedangkan gas yang lebih ringan akan

    bergerak ke atas sepanjang sudu pemutar menuju pemisah aliran.

    3. Static Gas Separator

    Static Gas Separator atau sering disebut Reverse Gas Separator, mampu

    memisahkan gas hingga 20% dari fluidanya. Fluida yang masuk melalui screen akan

    mengalami proses pencekikan (throting), sehingga fluida tersebut akan mengalami

    penurunan tekanan.

    Pada tahap pertama ini sebagian gas yang terlarut dalam cairan akan terlepas dan

    selanjutnya akan mengalami pembalikan arah aliran ke bawah menuju ke pick up

    impeller yang ada pada gas separator tersebut. Impeller ini berfungsi sebagai pemutar

    dan sekaligus pengangkatan fluida ke atas. Putaran impeller akan menimbulkan proses

    turbulensi pada fluida dan proses centrifugal, dimana cairan akan terlempar ke luar

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    26/65

    sedangkan gasnya akan tetap berada di pusaran sekitar sumbu, bersamasama gas

    dan cairan bergerak ke atas.

    Cairan diarahkan masuk ke pompa sedangkan gas yang diarahkan keluar menuju

    annulus melalui lubang yang berada di bagian atas separator. Dengan demikian

    diharapkan pada saat fluida memasuki stage pompa, fluida mempunyai masa jenis

    yang relative lebih tinggi dengan kondisi sebelum mengalami pemisahan.

    2.6.3. Protector

    Protector (reda) sering disebut juga dengan seal section (centrilif) atau equalizer.

    Protector diisi dengan oil yang memiliki nilai tahanan tinggi karena jika nilai tahanan

    rendah maka akan mengantarkan arus listrik dan akan menyebabkan terhubungannya

    antara phase dengan ground (body), sehingga akan menyebabkan motor terbakar.

    Secara prinsip protector mempunyai empat fungsi utama, yaitu:

    1. Untuk melindungi tekanan dalam motor dari tekanan di annulus.

    2. Menyekat masuknya fluida sumur ke dalam motor.

    3. Tempat duduknya thrust bearing yang mempunyai bantalan axial dari jenis marine type

    untuk meredam gaya axial yang ditimbulkan oleh pompa.

    4. Memberikan ruang pada pengembangan dan penyusutan minyak motor sebagai akibat

    perubahan temperature dari motor pada saat bekerja dan saat dimatikan.

    2.6.4. Motor

    Jenis motor pompa ESP adalah motor listrik dua kutub, tiga fasa yang diisi minyak

    pelumas khusus yang mempunyai tahanan listrik (elektrik strength). Motor dipasang

    paling bawah pada rangkaian dan motor digerakan oleh arus listrik yang dikirim melalui

    kabel dari permukaan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    27/65

    Motor berfungsi untuk menggerakan pompa dengan mengubah tenaga listrik

    menjadi tenaga kinetik. Motor dibagi menjadi dua bagian pokok, yaitu:

    1. Rotor

    Rotor adalah gulungan kabel haltist yang berputar. Yang sering dipergunkan

    adalah motor induksi, dimana rotor dibuat dari besi pejal silindris 1 feet panjangnya

    yang dipasang di shaft menggunakan key.

    2. Stator

    Stator adalah gulungan kabel halus yang stasioner dan menempel pada badan

    motor. Stator menginduksi aliran listrik dan mengubah menjadi tenaga putaran pada

    rotor, dengan berputarnya rotor maka poros (shaft) yang berada di tengahnya akan ikut

    berputar, sehingga poros yang saling berhubungan akan ikut berputar pula (poros

    pompa, intake dan protector).

    2.6.5. Electric cable

    Kabel listrik yang digunakan adalah jenis 3 konduktor. Dilihat dari jenisnya ada 2

    jenis, yaitu: flat cable dan round cable type. Kabel berfungsi sebagai media penghantar

    arus listrik dari switchboard sampai motor ESP dalam sumur.

    2.6.6. Pressure Sensing Instrument Unit

    Pressure sensing Instrument Unit atau PSI mempunyai dua komponen utama,

    yaitu:

    1. PSI Down Hole Unit

    Dipasang di bawah motor type upper atau center tandem karena alat ini

    dihubungkan pada sambungan wye dari electric motor yang seolah olah bagian dari

    motor.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    28/65

    2. PSI Surface Hole Unit

    Merupakan bagian dari system yang mengontrol kerja down hole unit serta

    mengambil informasi dari down hole unit.

    2.7. Prinsip kerja Electric Submersible Pump (ESP)

    Berdasarkan prinsip kerja pompa centrifugal dengan sumbu putar tegak lurus.

    Pompa centrifugal adalah mesin hidroulis dengan jalan memutar cairan melalui Impeller

    pompa, Impeller akan mendorongnya masuk, sebagai akibat proses centrifugal maka

    fluida tersebut akan terlempar ke luar dan diterima oleh diffuser, oleh diffuser tenaga

    kinetic akan diubah menjadi tenaga potensial (tekanan), maka dengan demikian

    terjadilah proses pengisapan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    29/65

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam melaksanakan kerja praktek, mahasiswa diharapkan mampu melakukan studi kasus,

    yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai di tempat kerja praktek menjadi suatu kajian sesuai

    dengan bidang keahlian yang ada, ataupun melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses

    atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

    Untuk mendukung kerja praktek dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan

    beberapa metode pelaksanaan, antara lain :

    3.1. Orientasi Lapangan

    Dengan cara melihat langsung ke lapangan maupun ke pump shop tentang bentuk dan

    fungsi dari setiap peralatan yang digunakan baik peralatan yang ada di permukaan maupun

    peralatan di bawah permukaan.Bedasarkan pengamatan itulah penulis mendapatkan data data

    yang akan menjadi sumber tambahan data dalam pembuatan laporan.

    3.2. Metode Wawancara

    Yaitu dengan cara bertanya ataupun berkonsultasi langsung dengan pembimbing lapangan

    maupun dengan operator yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang ada di tempat kerja

    praktek.

    3.3. Study Literature

    Yaitu dengan cara menelaah hand book atau sumber-sumber lain yang berhubungan

    dengan topik yang diambil, baik literatur dari perusahaan maupun dari luar perusahaan sebagai

    bahan tambahan dalam penyusunan laporan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    30/65

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

    Unit bisnis pertamina EP Lirik adalah perusahaan yang beroperasi di lapangan

    Lirik. Lapangan ini pertama dikelola oleh SVPM (Standard Vaccum Petroleum MIJ)

    yang berkantor di sungai Gerong, Palembang, Sumatra Selatan dan berkantor pusat di

    26thBroadway, New York City, NY, USA. Kegiatan ekplorasi dimulai pada tahun 1925,

    pemboran ekplorasi pertama dilakukan pada tahun 1936. Sumur pertama yang

    menghasilkan minyak adalah sumur LR-003. Pada tanggal 31 maret 1941 dilakukan

    test awal pada sumur LS-10 dan menghasilkan minyak 850 BOPD dengan kadar air

    30%.

    Tahun 1959 SVPM berubah nama menjadi PT. Stanvack Indonesia. Pada tanggal

    28 November 1983 lapangan Lirik (Japura Block) dikembalikan ke Pertamina, yang

    meliputi Struktur molek, Sago, Lirik, Belimbing, Andan, Ukui, Pondok dan Pulai. Mulai

    tanggal 1 April 1994 Struktur Sago oleh Pertamina telah diserahkan ke J.O.B.

    Pertamina-Lirik Petroleum (pada tahun 2006 diubah menjadi UBEP Lirik) dengan

    perjanjian kontrak Enhanced Oil Recovery dengan masa kontrak yang berakhir pada

    bulan Maret tahun 2006.

    Pada Oktober 2009 lapangan milik Pertamina EP field Lirik diserahkan

    operasionalnya kepada UBEP Lirik sehingga Struktur yang dikelola meliputi Struktur

    Sago, Lirik dan Molek Pada Distrik 1 serta Struktur Ukui, Andan, South Pulai, dan North

    Pulai pada Distrik II. Pada Distrik 1 terdapat 25 sumur produksi yang menggunakan

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    31/65

    Sucker Rod Pump (SRP) dan 52 sumur produksi yang menggunakan Electrical

    Submersible Pump (ESP). Sedangkan pada Distrik II terdapat 11 sumur produksi yang

    menggunakan Sucker Rod Pump (SRP) dan 17 sumur produksi yang menggunakan

    Electrical Submersible Pump (ESP). Sehingga total sumur produksi yang dikelola oleh

    Unit Bisnis Pertamina EP Lirik berjumlah 107 sumur produksi.

    4.2 Visi dan Misi Unit Bisnis EP Lirik

    4.2.1 Visi

    Menjadi Entitas Bisnis Yang Unggul, Maju dan Terpandang Dalam Mewujudkan

    PEP Word Class.

    4.2.2 Misi

    Melakukan usaha di bidang MIGAS yang berwawasan lingungan.

    Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan berdasarkan

    tata nilai unggulan yang ditetapkan PT. PERTAMINA EP.

    Memberikan nilai tambah lebih bagi stake holder.

    4.3 Letak Geografis

    Lapangan yang dikelola oleh Unit Bisnis Pertamina EP Lirik merupakan bagian

    dari struktur anticlin yang disebut Lirik Trend dengan panjang dari barat laut sampai

    tenggara 50 Km dan lebar 10 Km. Berlokasi di Provinsi Riau yang berjarak 140 Km

    arah tenggara Pekanbaru dan 200 Km Barat Laut arah Jambi yang secara geografis

    terletak pada 0017 LS dan 102

    016 BT. Wilayah kerja perisahaan meliputi tiga

    kabupaten, yaitu Indragiri Hulu (InHu), Pelawan dan Siak. Pada Kab.InHu beroperasi di

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    32/65

    kecamatan Lirik tepatnya di 7 Desa, yaitu Desa Japura, Gudag Batu, Lirik Area, Seko

    Lubuk Tiga, Banjar Malam dan Redang Seko. Pada Kab. Pelawan beroperasi di Desa

    Ukui, Pangkalan Lesung, Dusun Tua, Merbau, Sorek, Dundangan, Teratang, Manuk,

    Palas, Kemang dan Pangkalan Kerinci yang terletak di Kecamatan Ukui, Pangkalan

    Kuras dan Bunut. Sedangkan pada Kab. Siak terdapat Terminal Buatan di Desa Buatan

    II Kecamatan Koto Gasip.

    Gambar 4.1 Peta Area Unit Bisnis Pertamina EP Lirik

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    33/65

    4.4 Keadaan Geologi

    Daerah Operasi Unit Bisnis Pertamina EP Lirik pada dasarnya termasuk dalam

    Central Sumatra Basin (Cekungan Sumatra Tengah) yang dibatasi oleh Asahan Arch

    (Tinggian Asahan) dan Tiga Puluh Arch (Tinggian Tigapuluh) seperti yang terlihat pada

    gambar berikut.

    Gambar 4.2. Peta Central Sumatra Basin

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    34/65

    4.4.1 Tatanan Geologi

    Kerangka Geologi Cekungan Sumatra Tengah dimulai dengan fase rifting yang

    memungkinkan untuk sedimentasi suatu lapisan formasi seperti terlihat di gambar

    tatanan geologi berikut.

    Gambar 4.3 Tatanan Geologi Cekungan Sumatra Tengah

    Proses sedimentasi batuan tersebut melalui proses trasgresipada zaman Tersier.

    Fasa transgresi dimulai dari Oligocene hingga Miocene yang menghasilkan Formasi

    Kelesa, Lakat, Tualang dan Telisa, sedangkan fasa regresi dimulai dari pertengahan

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    35/65

    Miocene sampai dengan Pleistosen yang menghasilkan Formasi Nilo dan Kerinci.

    Lapangan Sago termasuk ke dalam Formasi Lakatdan Formasi Tualang.

    4.4.2 Stratigrafi dan Lithologi

    Formasi lapisan batuan yang ditembus pada proses pengeboran lapangan yang

    dikelola Unit Bisnis Pertamina EP Lirik dari formasi yang tertua ke yang muda (lapisan

    bawah ke atas) sebagai berikut.

    1. Formasi Lakat

    Formasi Lakat dibagi menjadi dua, satuan atas dan satuan bawah. Bagian bawah

    terletak tidak selaras di atas Formasi Kelesa dan terkadang menunjukkan overlaving

    kuat. Satuan ini terdiri dari batu pasir berbutir halus hingga berbutir kasar, terdapat

    serpih abu-abu sebagai interbed. Ketebalan maksimum didapatkan di pusat graben

    dengan suplai sedimen dari Utara ke Selatan. Bagian atas terdiri dari channel batu pasir

    dan dataran banjir menipis ke arah Barat.

    2. Formasi Tualang

    Formasi Tualang berumur Miosen Awal. Formasi ini terdiri dari serpih, Glauconit

    dan Lanau yang diendapkan dari dataran pantai hingga lingkungan marine.

    Sedimentasi menipis ke arah barat dan tenggara.

    3. Formasi Telisa

    Seperti halnya di daerah lain di Cekungan Sumatra Tengah, formasi Telisa terdiri

    dari serpih. Di daerah penelitian hampir seluruhnya dicirikan oleh serpih Globigerina

    dengan bagian top ditandai dengan kemunculan batu Gamping. Top formasi ini terdapat

    pada kedalaman 220 m di bawah permukaan laut.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    36/65

    4. Formasi Binio

    Formasi Binio terletak di bawah formasi Korontji, di daerah penelitian formasi Binio

    dicirikan oleh lempung serpihan. Top formasi Binio diperkirakan sekitar 100 m di bawah

    permukaan laut.

    4.5 Sejarah Produksi

    Daerah operasi UBEP LIRIK pada Oktober 2009 bertambah seiring dengan

    penggabungan denghan Pertamina EP Field Lirik. Daerah operasi Lirik berada di

    bagian selatan dan tengah dari Cekungan Sumatra Tengah dari Cekungan Sumatra

    Tengah, kira-kira 140 Km arah tenggara Pekanbaru dan 200 Km Barat Laut arah Jambi.

    Area ini merupakan bagian dari struktur anticlin yang disebut Lirik Trend dengan

    panjang dari barat laut sampai tenggara 50 Km dan lebar 10 Km.

    Sebelum bergabung wilayah operasi UBEP LIRIK hanya meliputi struktur Sago.

    Lapisan penghasil minyak dari struktur ini adalah lapisan batupasir dari Formasi

    Tualang dan Formasi Lakat. Kedua Formasi tersebut berumur Miosen Tengah dengan

    lingkungan pengendapan deltaic. Formasi Lakat lebih bersih lapisan batupasirnya bila

    dibandingkan dengan Formasi Tualang. Eks Pertamina EP Field Lirik mempunyai

    wilayah kerja sebagai berikut ; Struktur Molek, Struktur Lirik, Struktur Andan,Struktur

    South Pulai, Struktur North Pulai, dan struktur Ukui. Lapisan penghasil minyak dari

    struktur-struktur ini adalah lapisan batupasir dari Formasi Telisa, Formasi Tualang,

    Formasi Lakat dan Formasi Kelesa yang terbentuk pada waktu miosen tengah dan

    akhir miosen.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    37/65

    Mekanisme pendorongan minyak di reservoir pada umumnya adalah water drive.

    Untuk memproduksikan minyak digunakan Sucker Rod Pump dan Electric Submersible

    Pump. Usaha mempertahankan tekanan reservoir, telah dilaksanakan dengan injeksi

    air pada Struktur Sago, Struktur Lirik, Struktur Ukui, dan Struktur North Pulai.

    4.6 Health, Safety and Environment

    Menjaga harmoni dengan lingkungan hidup dilakukan dengan menerapkan

    kebijakan Health, Safety and the Enviroment (Kesehatan, Keselamatan dan

    Lingkungan-HSE) yang konsisten. Sangatlah disadari kegiatan Pertamina EP

    khususnya Pertamina UBEP Lirik sangat berisiko tinggi terhadap aspek HSE, serta

    perkembangan sosial masyarakat di sekitar kegiatan. Resiko tinggi ini timbul karena

    digunakannya bahan-bahan yang mudah terbakar, meledak dan beracun. Kesalahan

    dalam pengendalian operasi dapat menimbulkan insiden, penyakit akibat kerja,

    pencemaran lingkungan, dan gangguan kelangsungan operasi perusahaan. Itu semua

    tentu akan menurunkan daya saing dan citra perusahaan.

    Karena itu penerapan aspek HSE secara sempurna adalah keniscayan bagi

    perusahaan berkelas dunia. Untuk mencapai HSE Operating Excellence di Pertamina

    EP khususnya Pertamina UBEP Lirik, perusahaan memiliki perangkat yang disebut

    Sistem Manajemen HSE (SM HSE). Ini adalah sistem pengelolaan HSE yang

    terintegrasi dengan kegiatan operasi, agar berjalan aman, andal, efisien dan

    berwawasan lingkungan. HSE ini merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem

    manajemen perusahaan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    38/65

    Penerapan HSE di seluruh kegiatan operasi Pertamina EP khususnya Pertamina

    UBEP Lirik dan mitra usaha hanya salah satu dari lima strategi yang diterapkan.

    Strategi lainnya adalah: pembinaan HSE bagi pekerja, pembudayaan HSE,

    pengintegrasian teknologi HSE dengan kegiatan EP dan peningkatan citra Pertamina

    UBEP Lirik dalam aspek HSE.

    Oleh sebab itu setiap kegiatan yang berhubungan dengan operasional pemboran,

    work over& work service maupun produksi di Pertamina UBEP Lirik diwajibkan

    memakai peralatan pengaman (safety tool) dalam area lokasi, agar tidak terjadi

    kecelakaan insiden yang tidak disengaja yang dapat menyebabkan luka-luka di tubuh

    atau bahkan cacat tubuh. Kita menyadari setiap kegiatan operasional sangatlah

    berbahaya dan mungkin saja terjadi kecelakaan apabila tidak berhati-hati dan cermat,

    karena kita berkontak langsung dengan alat-alat berat yang berada dilapangan. Dan

    bukan tidak mungkin apabila terjadi kecelakaan dilapangan maka kegiatan operasional

    akan terganggu dan terhambat sehingga akan memakan waktu yang lebih lama.

    Tentulah sangat merugikan dalam keekonomisannya.

    Untuk menerapkan sistem ini di Pertamina UBEP Lirik maka terdapat semboyan

    Tak Ada Kebahagian & Kesejahteraan tanpa Keselamatan & Kesehatan Kerja

    hari ini. No Tolerance for Accident, Incident and Pollution.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    39/65

    Gambar 4.4 Semboyan H.S.E.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    40/65

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Dalam pelaksanaan kerja praktek di Unit Bisnis Pertamina EP Lirik ini tedapat dua

    jenis artificial lift, diantaranya yaitu ESP (Electric Submersible Pump) dan SRP (Sucker

    Rod Pump), penulis dapat melihat peralatan surface maupun subsurface dari kedua

    artificial lift ini baik di lapangan maupun di pump shop serta beberapa proses kegiatan

    produksi yang ada di Unit Bisnis Pertamina EP Lirik. Laporan kerja praktek ini hanya

    membahas mengenai bagian-bagian dari ESP, fungsi dari masing-masing alat dan

    prinsip kerja dari ESP itu sendiri.

    5.1. Pengertian Electric Submersible Pump

    Electric Submersible Pump adalah sebuah rangkaian pompa yang terdiri dari

    banyak tingkat (multi stage) dengan motor yang dibenamkan di dalam fluida dan

    menggunakan aliran listrik dari permukaan. Electric Submersible Pump merupakan

    artificial lift dengan harga yang cukup mahal dibandingkan dengan pengangkatan

    buatan lainnya, akan tetapi dapat menghasilkan pengembalian biaya dengan cepat oleh

    karena kemampuannya untuk menghasilkan laju produksi yang tinggi.

    Sistem kerja dari Electric Submersible Pump ini adalah dengan mengalirkan

    energi listrik dari transformer (step down) melalui switchboard. Pada switchboard,

    semua kinerja dari Electric Submersible Pump (ESP) dan kabel akan dikontrol atau

    dimonitor. Kemudian energi listrik akan diteruskan dari switchboard ke motor melalaui

    cable yang diletakkan di sepanjang tubing dari rangkaian ESP.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    41/65

    Selanjutnya, melalui motor, energi listrik akan dirubah menjadi energi mekanik

    yaitu berupa tenaga putar. Putaran akan diteruskan ke protector dan pump melalui shaft

    yang dihubungkan dengan coupling. Pada saat shaft dari pompa berputar, impeller

    akan ikut berputar dan mendorong fluida yang masuk melalui pump intake atau gas

    separator ke permukaan.

    Gambar 5.1 Rangkaian ESP

    5.2. Peralatan Electric Submersible Pump

    Unit Electric Submersible Pump mempunyai dua bagian utama , yaitu peralatan di

    atas permukaan (Surface Hole Equipment ESP) dan peralatan bawah permukaan

    (Down Hole Equipment ESP).

    5.2.1 Peralatan di Atas Permukaan

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    42/65

    Peralatan di atas permukaan meliputi wellhead, junction box, switchboard, dan

    transformer.

    5.2.1.1 Wellhead (Tubing Head)

    Wellhead (Tubing Head) dilengkapi dengan tubing hanger khusus yang

    mempunyai lubang untuk cable pack-off atau penetrator. Cable pack-off ini biasanya

    tahan sampai tekanan 3000 psi.

    Tubing Head digunakan untuk menggantungkan tubing string pada casing head.

    Tubing head mempunyai packing element (karet yang mempunyai lubang-lubang

    tempat ESP cable). Karena ini menjaga agar fluida tidak ke luar dari casing dan agar

    tidak terjadi kebocoran (Flowing).

    Wellhead juga harus dilengkapi dengan seal agar tidak bocor pada lubang untuk

    kabel dan tulang. Wellhead didesain untuk tahan terhadap tekanan 500 psi sampai

    3000 psi.

    Wellhead

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    43/65

    Gambar 5.2 Wellhead

    5.2.1.2 Junction Box

    Junction box ditempatkan di antara kepala sumur dan switchboard untuk alasan

    keamanan. Gas dapat mengalir ke atas melalui kabel dan naik ke permukaan menuju

    switchboard, yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran, karena itu kegunaan dari

    junction box ini adalah untuk mengeluarkan gas yang naik ke atas tadi. Gas yang ke

    luar dari sumur akan masuk ke dalam junction box lalu kemudian ke luar melalui

    sambungan kabel dari switchboard dengan kabel dari ESP motor. Junction box

    biasanya dipasang 15 feet (minimum) dari kepala sumur serta 35 feet dari switchboard,

    dan normalnya berada antara 2 sampai 3 feet di atas permukaan tanah.

    Fungsi dari junction box antara lain:

    Sebagai ventilasi terhadap adanya gas yang mungkin bermigrasi ke permukaan melalui

    kabel agar terbuang ke atmosfer.

    Sebagai terminal penyambungan kabel dari dalam sumur dengan kabel dari

    swichboard.

    Namun untuk aplikasi di lapangan ada beberapa sumur yang tidak lagi

    menggunakan junction box hal ini dikarenakan sudah tidak ada gas yang terproduksi

    dari reservoir, sehingga junction box tidak perlu dipasang,

    JUNCTION BOX

    SURFACE CABLE

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    44/65

    Gambar 5.3 Junction Box

    5.2.1.3 Switchboard

    Switchboard adalah panel kontrol kerja di permukaan saat pompa bekerja yang

    dilengkapi dengan motor controller, overload dan underload protection serta alat

    pencatat (recording instrument) yang bisa bekerja secara manual ataupun otomatis

    apabila terjadi penyimpangan. Switchboard ini dapat digunakan untuk tegangan dari

    440 volt sampai 480 volt.

    Fungsi utama dari switchboard adalah :

    1. Untuk mengontrol kemungkinan terjadinya downhole problem seperti: Overload atau

    Underload Current.

    2.Auto restart setelah underload pada kondisi intermittent well.

    3. Mendeteksi unbalance voltage.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    45/65

    Pada switchboard biasanya dilengkapi dengan ammeter chart yang berfungsi

    untuk mencatat arus motor versus waktu ketika motor bekerja.

    Gambar 5.4 Switchboard

    5.2.1.4 Transformer

    Merupakan alat untuk mengubah tegangan listrik, bisa untuk menaikan atau

    menurunkan tegangan. Alat ini terdiri dari core (inti) yang dikelilingi oleh coil dari lilitan

    kawat tembaga. Keduanya, baik core maupun coil direndam dengan minyak trafo

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    46/65

    sebagai pendingin dan isolasi. Perubahan tegangan akan sebanding dengan jumlah

    lilitan kawatnya. Biasanya tegangan input transformer diberikan tinggi agar didapat

    ampere yang rendah pada jalur transmisi, sehingga tidak dibutuhkan kabel

    (penghantar) yang besar. Tegangan input yang tinggi akan diturunkan dengan

    menggunakan step-down tranformer sampai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh

    motor.

    Gambar 5.5 Transformer

    5.2.2Peralatan di Bawah Permukaan

    Peralatan di bawah permukaan meliputi Motor Listrik, Protektor, Gas separator,

    Pump intake, Pompa, Electric Cable, Check Valve, Bleeder Valve dan Centralizer.

    5.2.2.1 Motor listrik

    Setiap system pemompaan memerlukan tenaga penggerak. Pada kasus pompa

    ESP tenaga penggeraknya adalah Electrick Motor. Motor ini adalah jenis motor tiga

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    47/65

    phase, dua katub dengan system induksi sangkar bajing (squirrel cage induction), dan

    ukurannya bervariasi dari 10 HP sampai dengan 1000 HP dengan frekuensi 60 HZ

    sedangkan kebutuhan Voltage-nya bervariasi dari 420 Volts sampai dengan 4200 Volts

    pada frekuensi 60 HZ, atau 350 Volts sampai dengan 3500 Volts pada frekuensi 50 HZ.

    OD motor juga bervariasi dari 3 sampai dengan 7 . Biasanya motor dibuat single

    section yang panjangnya bisa sampai 35 ft, atau dipasang tandem (lebih dari satu

    ujkuran motor) yang total panjangnya bisa sampai 100 ft atau lebih.

    Pada saat pengoperasiannya motor diisi dengan minyak yang berfungsi:

    1.

    Sebagai pelumas

    2. Sebagai tahanan (isolasi)

    3. Sebagai media penghantar panas motor yang ditimbulkan oleh perputaran rotor ketika

    motor tersebut sedang bekerja.

    Jadi minyak tersebut harus mempunyai spesifikasi tertentu yang biasanya sudah

    ditentukan oleh pabrik, yaitu berwarna jernih, tidak mengandung bahan kimia, dielectric

    strength tinggi, lubricant dan tahan panas. Minyak yang diisikan akan mengisi semua

    celah-celah yang ada dalam motor, yaitu antara rotor dan stator. Motor berfungsi

    sebagai tenaga penggerak pompa (prime mover), yang mempunyai 2 (dua) bagian

    pokok yaitu Rotor (gulungan kabel halus) bagian yang berputar dan Stator (gulungan

    kabel halus yang stasioner dan menempel pada badan motor) merupakan bagian yang

    tidak berputar.

    Stator

    Pada motor,statorterbuat dari lapisan besi dan kuningan yang ditekan ke bagian

    bawah, lapisan ini digunakan karena lebih mudah dimagnetisasi dibandingkan dengan

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    48/65

    besi pejal. Lapisan ini mengandung (3-4) % siliconuntuk menambah sifat magnet dari

    besi dan dapat juga lapisan oksida yang berfungsi untuk memisahkan dengan lapisan

    kuningan. Lapisan kuningan digunakan pada bagian yang terdapat bantalan untuk

    memegang rotor. Pada stator terdapat 16 slot dan setiap slot diisolasi dengan teflon

    yang mempunyai sifat dielectric yang tinggi, stator kemudian dililit dengan lapisan

    kapton dan kawat tembaga yang kemudian dilapisi dengan vernish untuk menutupi

    daerah kosong yang terdapat pada slot

    Rotor

    Rotor yang digunakan sangat panjang sehingga membutuhkan penahan pada

    beberapa tempat, untuk itu rotor, harus dibagi berapa bagian dengan penahan diantara

    rotor dan stator. Penahan dilengkapi dengan bantalan sehingga memungkinkan rotor

    dan poros bergerak bebas, bantalan itu terletak pada bagian rotor sedangkan lilitan

    pada bagian stator tidak terputus sehingga perlu membuat daerah yang tidak terdapat

    medan magnet sebagai tempat bantalan, untuk itu digunakan lapisan stator yang

    nonmagnet (kuningan) disekitar daerah bantalan pada statator. Banyak rotor yang

    terdapat pada motor merupakan besarnya daya yang dikeluarkan motor. Seri motor

    listrik yang dipakai dan besarnya horsepowerper rotor.

    Stator menginduksi aliran listrik dan mengubah menjadi tenaga putaran pada

    rotor, dengan berputarnya rotor maka poros (shaft) yang berada di tengahnya akan ikut

    berputar, sehingga poros yang saling berhubungan akan ikut berputar pula (poros

    pompa, intake, dan protector).

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    49/65

    Gambar 5.6 Motor Listrik

    5.2.2.2 Protector

    Protector ini dipasang di atas motor atau di bawah pompa.

    Secara prinsip Protektor memiliki fungsi utama sebagai pelindung motor listrik dengan

    cara sebagai berikut:

    1. Memberikan ruangan untuk pengembangan dan penyusutan minyak motor sebagai

    akibat adanya perubahan temperatur dari motor pada saat berkerja dan pada saat

    motor dimatikan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    50/65

    2. Menyekat fluida agar tidak masuk ke dalam motor.

    3. Tempat duduknya thrust bearing (yang mempunyai bantalan axial dari jenis marine

    type) untuk meredam gaya axial yang ditimbulkan oleh pompa.

    4. Memberikan keseimbangan tekanan dalam motor dengan tekanan luar, yaitu tekanan

    fluida sumur pada kedalaman tertentu.

    Selain fungsi di atas, Protector mempunyai tugas pokok lainnya, yaitu

    menyeimbangkan tekanan dalam motor dengan tekanan dalam annulus, yang

    mengakomodasi pengembangan fluida (liquid) motor karena naiknya temperatur, serta

    menyambungkan motor dengan intake pompa.

    Gambar 5.7 Protector

    Ada dua jenis Protector, yaitu :

    1. Labyrinth Path

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    51/65

    Protector ini mempunyai dua ruang (atas dan bawah) yang dihubungkan dengan

    beberapa pipa. Cara kerja dari jenis ini didasarkan pada perbedaan jenis fluida sumur

    dengan fluida motor. Setelah protector dipasang diantara motor dan intake, protector

    harus terisi minyak motor sebelum dimasukkan ke dalam sumur. Ketika unit pompa

    dimasukkan ke dalam sumur, maka fluida motor dan protector akan ke luar menuju

    annulusmelalui lubang di dasar intakedan setelah motor dijalankan, maka temperatur

    motor dan protector akan meningkat sehingga akan mengakibatkan fluida motor

    berekspansi dan semakin banyak fluida yang keluar dariprotectorke sumur.

    2.

    Positive Seal(Bag Type Protector)

    Designprotector type labyrinth tidak menggunakan positive seal sehingga motor

    pada protector dan fluida sumur dapat bercampur dalam ruangan bagian atas dari

    protector pada operasi normal, dengan ini maka dapat menggunakan positive seal

    sehingga dapat mencegah bercampurnya fluida motor dengan fluida sumur. Pada saat

    protectordan motor dimasukkan ke dalam s umur maka temperatur akan naik dan oli

    akan mengembang dan mengalir dari motor melewati bantalan luncur menuju tabung

    dan naik disepanjang poros, dan mendesak bagian dalam tubing elastis dan

    mengisinya. Oli yang berlebihan akan ke luar melalui relief valveyang terletak di atas

    protector,reliefvalveini diatur dan bekerja pada tekanan 3 sampai 5 psi.

    Dalam beberapa hal, kemungkinan untuk memasang protector lebih dari satu di

    dalam sumur atau sering disebut dengan Tandem Protector. Hal ini dimaksudkan untuk

    mencoba menambah panjang umur dari unit motor.

    5.2.2.3 Gas separator dan Pump intake

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    52/65

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    53/65

    Fluida masuk dari screenke bawah

    Cairan akan menggalami pembalikan arah lalu diangkat ke pompa olehpick up impeller

    sehingga gas akan naik ke atas karena perbedaan Specificgravity.

    Efektifitas pemisahan gas 20 % dari total gas dalam fluida.

    3. RotaryGas Separator

    Rotary Gas Separator berkerja berdasarkan prinsip centrifugal tidak seperti

    Reverse Flow Seperator yang berkerja dengan prinsip gravitasi dan dalam usaha

    memisahkan gas lebih efektif.

    HeadBushingGuide TubeShaft/SumbuFluid TubePick up ImpellerStand TubeIntake Housing/ sreenBaseCoupling

    Gambar 5.8 Gas Separator dan Pump Intake

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    54/65

    5.2.2.4 Pompa

    Setiap pompa terdiri dari beberapa tingkat (multistage) dimana masing-masing

    terdiri dari impeller dan diffuser. Impeller yang dikunci dengan shaft yang merupakan

    bagian yang berputar yang berfungsi untuk memindahkan fluida dari tempat yang satu

    ke tempat yang lainnya, sedangkan diffuser adalah bagian yang diam dan berfungsi

    untuk mengarahkan fluida ke stage berikutnya. Semakin banyak stage yan g

    dipasangkan, maka semakin besar kemampuan pompa untuk dapat mengangkat fluida

    ke permukaan. Stage sendiri merupakan jumlah tingkat yang tersedia pada unit pompa.

    Pompa

    Gambar 5.9 Pompa

    Unit Pump terdiri dari beberapa bagian yaitu :

    Impeller

    Impellermerupakan komponen dari pompa yang berputar bersama-sama dengan

    poros yang dikunci dengan spine memanjang sepanjang poros, yang berfungsi untuk

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    55/65

    memberikan gaya centrifugal sehingga fluida bergerak menjauhi poros yang berputar,

    sehingga fluida akan naik dari dalam sumur ke permukaan.

    Gambar 5.10 Impeller

    Diffuser

    Diffusermerupakan bagian dari pompa yang dijepit pada housingdan dijaga agar

    tidak bergerak, di dalam diffuser terdapat sudu-sudu pengarah aliran fluida dari stage

    yang lebih rendah ke stage yang lebih tinggi. Adapun fungsi diffuseradalah membalikan

    arah fluida dan mengarahkan kembali ke poros dan kebagian tengah dari Impeller di

    atasnya.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    56/65

    Selain hal tersebut di atas, Impeller juga digunakan untuk mengubah energi

    putaran (Shaft torque) ke energi kinetik (velocity), sedangkan diffuser kegunaanya

    adalah untuk mengubah energi kinetik menjadi energi pontensial (tekanan). Diffuser

    dan impeller umumnya dibuat dari material jenis Ni-Resist yang merupakan jenis dari

    logam lain sesuai dengan kebutuhan aplikasinya.

    Dalam pemasangan di lapangan bisa menggunakan lebih dari satu pompa, bisa

    dua atau tiga, pemasangan ini disebut tandem. Alasan pemasangan tandem adalah

    untuk memenuhi jumlah stages pompa dan untuk mendapatkan kapasitas head yang

    dibutuhkan untuk menaikan fluida sumur ke permukaan. Besarnya operating vanepada

    impellersangat menentukaan kapasitas rata rata fluida yang diproduksinya.

    Unit pompaElectric Submersible Pump terbagi dalam 2 (dua) tipe, yaitu Floater

    Type (bergerak babas trhadap shaft) dan compression Type(terkunci pada shaft). Pada

    tipe floater, impeller bergerak bebas ke atas dan ke bawah tidak tergantung pada

    pergerakan shaft. Di dalam operasi masing-masing impeller bebas bergerak tidak

    tergantung satu sama lain, dimana idealnya adalah mengambang antara kondisi up-

    thrust dan down-thrust. Pada setiap impeller dipasang kondisi up-thrust washer dan

    down-thrust washer yang berfungsi mencegah terjadinya kerusakan dini bila terjadi

    beberapa atau seluruh impellerberoperasi di luar daerah yang direkomendasikan. Berat

    dari pada shaftdigantung oleh thrustbearingdari padaprotector. Kapasitas dari pada

    thrust bearingprotector juga menentukan jumlah stages yang dapat dipasang pada

    pompa di atasnya karena Head-feet (dalam Psi) yang dihasilkan pompa dikali luas

    penampang shaft adalah gaya tekan yang harus ditahan oleh thrust bearing pada

    protector.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    57/65

    Gambar 5.11 Diffuser

    Pada tipepompa compression ini, semua impeller terkunci pada shaftdan tidak

    diizinkan untuk bergerak bebas ke atas atau ke bawah. Berat dari shaft impellerdan

    kemudian di dalam operasi bertambah dengan gaya tekanan ke bawah ditanggung oleh

    thrust bearingprotector. Maka dari itu, sangatlah penting untuk mengisi gap yang

    terdapat diantara shaft pompa (intake) dengan shaft protector dengan shim, agar

    seluruh thrustdari pompa dibebankan kepada thrustbearingpadaprotectordan dalam

    beberapa kedalaman juga untuk mengangkat impeller agar tidak bergesekan dengan

    diffuserdi bawah.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    58/65

    5.2.2.5 Electric Cable

    Arus listrik dibutuhkan untuk menghidupkan motor di dalam sumur. Untuk itu

    dibutuhkan kabel yang mampu menahan temperatur tinggi, tekanan dan kedap air

    untuk mensupplai arus maksimum ke motor dengan kerugian tegangan yang minimum.

    Di beberapa sumur tertentu bahkan dibutuhkan kabel yang mampu bertahan terhadap

    serangan korosi (karat) dan tekanan gas yang tinggi.

    Bagian dari kabel biasanya terdiri dari:

    1. Konduktor (Conductor)

    2.

    Isolasi (Insulation)

    3. Sarung (sheath)

    4. Jaket

    5.Armour

    Ada dua jenis kabel yang biasa dipakai yaitu: Round Cable dan Flat Cable. Round

    Cable adalah kabel berpenampang bulat yang dipasang di sepanjang rangkaian tubing

    sampai ke transformer. Pada jenis round cable dibagian luar sarungnya dibungkus lagi

    dengan karet (rubber jacket). Biasanya kabel jenis round ini memiliki ketahanan yang

    lebih lama dari pada jenis flat cable, tetapi memerlukan ruang penempatan yang lebih

    besar. Sedangkan Flat Cable adalah kabel berpenampang pipih yang dipasang di

    sepanjang unit pompa mulai dari motor listrik sampai ke unit pompa.

    Secara umum ada dua jenis cable yang biasa dipakai dilapangan, yaitu:

    1. Low Temperature

    Disarankan untuk pemasangan pada sumur-sumur dengan maximum 2000F.

    2. Hight Temperature

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    59/65

    Disarankan untuk pemasangan pada sumur-sumur dengan temperatur yang cukup

    tinggi sampai mencapai 4000F.

    Round Cable

    Flat Cable

    Gambar 5.12 Flat Cble dan Round Cable

    5.2.2.6 Check Valve

    Check valve dipasang di atas pompa yang disambung dengan nipple joint.

    Bertujuan untuk menjaga fluida tetap berada di atas pompa. Jika check valve tidak

    dipasang maka kebocoran fluida dari tubing (kehilangan fluida) akan melalui pompa

    yang dapat menyebabkan aliran balik dari fluida yang naik ke atas, sebab aliran balik

    (back flow) tersebut membuat putaran impeller berbalik arah, dan dapat menyebabkan

    motor terbakar atau rusak.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    60/65

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    61/65

    Gambar 5.13 Bleeder Valve dan Check Valve

    5.2.2.8 Centralizer

    Centralizer berfungsi untuk menjaga kedudukan unit pompa agar tidak bergeser

    atau selalu di tengah-tengah pada saat pompa beroperasi, sehingga kerusakan kabel

    karena gesekan dapat dikurangi/dicegah.

    Centralizer

    Gambar 5.14 Centralizer

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    62/65

    5.3 Prinsip Kerja Electric Submersible Pump

    Prinsip kerja Electric submersible pump adalah berdasarkan pada prinsip kerja

    pompa centrifugal dengan sumbu putarnya tegak lurus. Pompa centrifugal adalah motor

    hidrolik dengan jalan memutar cairan yang melalui impeller pompa lalu cairan akan

    masuk ke dalam impeller pompa menuju poros pompa, dikumpulkan oleh diffuser

    kemudian akan dilempar ke luar, oleh impeller tenaga mekanis motor dirubah menjadi

    tenaga hidrolik. Impeller terdiri dari dua piringan yang di dalamnya terdapat sudu-sudu,

    pada saat impeller diputar dengan kecepatan sudut , cairan dalam impeller

    dilemparkan ke luar dengan tenaga potensial dan kinetik tertentu. Cairan yang

    ditampung dalam rumah pompa kemudian dievaluasikan melalui diffuser, sebagian

    tenaga kinetik dirubah menjadi tenaga potensial berupa tekanan. Karena cairan

    dilempar ke luar maka terjadi proses penghisapan dan pendorongan.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    63/65

    BAB VI

    KESIMPULAN

    Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan di Unit Bisnis Pertamina EP Lirik

    didapatkan beberapa kesimpulan antara lain yaitu:

    1. Jumlah pompa ESP yang digunakan oleh PT PERTAMINA UBEP Lirik pada Distrik 1

    yang meliputi Struktur Molek menggunakan 6 pompa ESP, Struktur Sago menggunakan

    40 pompa ESP, Struktur Lirik menggunakan 5 pompa ESP dan Distrik 2 yang meliputi

    Struktur Andan & Ukui menggunakan 3 pompa ESP, Struktur South Pulai

    menggunakan 1 pompa ESP, North Pulai menggunakan 14 pompa ESP.

    2. Biaya peralatan ESP relative kecil jika dibandingkan dengan laju produksi yang

    diperoleh, ESP juga dapat memisahkan gas yang dapat mengganggu proses

    pengisapan, Sesuai dipasang pada sumur-sumur miring karena tidak ada bagian-

    bagian yang bergerak baik di permukaan maupun di dalam sumur, Panas yang

    ditimbulkan oleh putaran motor akan mengatasi masalah parafin dan fluida yang

    viscositasnya tinggi pada temperatur yang rendah, ESP banyak digunakan terutama

    pada sumur-sumur produksi lepas pantai (offshore) karena ESP merupakan metode

    produksi yang cukup efisien dan efektif untuk sumur miring, sumur yang memiliki Indek

    Produktivitas (PI) yang tinggi, serta sumur-sumur dalam.

    3. Sistem kerja dari ESP ini adalah dengan mengalirkan energi listrik dari transformer (step

    down) melalui switchboard. Pada switchboard, semua kinerja dari ESP dan kabel akan

    dikontrol atau dimonitor, kemudian energi listrik akan diteruskan dari switchboard ke

    motor melalaui cable yang diletakkan di sepanjang tubing dari rangkaian ESP

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    64/65

    selanjutnya, melalui motor energi listrik akan dirubah menjadi energi mekanik yaitu

    berupa tenaga putar. Putaran akan diteruskan ke protector dan pump melalui shaft

    yang dihubungkan dengan coupling. Pada saat shaft dari pompa berputar, impeller

    akan ikut berputar dan mendorong fluida yang masuk melalui pump intake atau gas

    separator ke permukaan. Fluida yang didorong akan memasuki tubing dan terus

    menuju ke permukaan sampai ke manifold.

    4. Unit ESP terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

    a) Surface Equipment terdiri dari Transformer, Switchboard, Junction Box dan Well Head.

    b)

    Sub Surface Equipment terdiri dari Motor Listrik, Protektor,Gas separator, Pump intake,

    Pompa, Electric Cable, Check Valve, Bleeder Valve dan Centralizer.

  • 8/10/2019 METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENGGUNAKAN ESP.docx

    65/65

    DAFTAR PUSTAKA

    File-file Operasi Produksi Unit Bisnis Pertamina Lirik.

    Widyarso, Agus. ESP Design.ppt

    www.pertamina-ep.com

    Hughes, Baker. Electrospeed Intyergrated Control System. 2002.

    Rubiandini, Rudi. Dr.Ing.Ir,Production Operation, Artificial Lift. 2002.

    Herrawan, Heru, ST, Artificial Lift, Modul Kuliah P4, Akamigas balongan Indramayu. 2005.

    Imam W Sujanmo, : Basic ESP Training Hand Out, schlumberger, Reda

    ProductionSystem,2001.

    http://www.pertamina-ep.com/http://www.pertamina-ep.com/http://www.pertamina-ep.com/