evaluasi efisiensi tambang terbuka open pit menggunakan metode data envelopment analysis artificial...

Upload: arimbi-gembiek

Post on 07-Aug-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    1/11

    EVALUASI EFISIENSI TAMBANG TERBUKA (OPEN PIT) MENGGUNAKAN

    METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS – ARTIFICIAL NEURAL

    NETWORK (STUDI KASUS: PT. KPC)

    Gary Adiwangsa Utoro, Moses Laksono Singgih

    Jurusan Teknik IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) SurabayaKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

    Email: [email protected] ; [email protected] 

    ABSTRAK PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan tambang batubara terbuka terbesar di

    dunia khususnya dalam hal pemindahan material overburden (overburden removal) dan batubara. KPC mempunyai sejumlah pit tambang yang beroperasi di area penambangan Sangatta yang

    ditambang langsung oleh KPC maupun kontraktornya. Target produksi perusahaan tiap tahun yang terus ditingkatkan mengharuskan perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi proses

     penambangan yang ada di tiap pitnya. Efisiensi menjadi penting karena fakta menunjukkan bahwadata trend operating cost di salah satu pit cenderung meningkat   dari Januari 2009 hingga

     Februari 2011. Namun, jumlah batu bara yang ditambang, sebagai sumber profit perusahaan,cenderung menurun.

     Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel yang berpengaruh signifikan terhadapefisiensi pit – pit perusahaan. Setelah variabel ditetapkan, maka dilakukan pengukuran efisiensi

     pit – pit perusahaan dengan menggunakan integrasi Data Envelopment Analysis – Artificial Neural Network untuk dibandingkan hasilnya dengan DEA murni. DEA – ANN bisa memberikan

     solusi di dalam cara penetapan target perbaikan agar pit yang kurang efisien bisa lebih efisien. Berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan bahwa variabel – variabel yang berpengaruh

    terhadap efisiensi pit adalah untuk variabel input terdiri dari blasting cost, total time, jumlah alatberat, dan manpower; sedangkan untuk variabel output adalah coal mined. Perbandingan hasil

     perbaikan yang diperoleh menunjukkan bahwa DEA – ANN bisa menjadi komplementer bagi DEAkarena perhitungan efisiensi maupun penetapan target perbaikan DEA – ANN, berbeda dengan

     DEA murni, yaitu berdasarkan time series. Penetapan target perbaikan yang bisa dilakukan

    didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan hasil metode DEA dan DEA – ANN yang palingrelevan dan mungkin untuk dilakukan di lapangan.   Penetapan perbaikan yang dilakukan pada DMU 1, sebagai contoh, adalah blasting cost sebesar $772.997, total time sebesar 20.211 jam,

     jumlah alat berat tetap pada level 45 unit, manpower sebesar 295 orang, dan coal mined sebesar181.919 ton. 

    Kata kunci:   Efisiensi, Data Envelopment Analysis, Artificial Neural Network

    ABSTRACT PT. Kaltim Prima Coal (KPC) is the largest open pit coal mining company in the world,

    especially in terms of overburden removal and coal mined. KPC has several number of pitoperation in the mining area, Sangatta, which is mined directly by KPC and its contractors.

    Company’s production target that continually increased each year requires efficiency

    improvement of the mining process in each pit. Efficiency is important because the fact shows thatthe operating cost indicated an increasing trend from January 2009 to February 2011 based ondata from one of its pit. However, the amount of coal mined is relatively stable with no significantincreasing even decreasing.

    This study aims to determine the variables that significantly influence the efficiency of the

     pit. After the variables are set, the pit’s efficiency is measured using integration of Data Envelopment Analysis – Artificial Neural Network method. The result is compared to pure DEA.

     DEA – ANN can provide solutions in the way of setting improvement targets that are less efficient so that the pit could be more efficient.

     Results, obtained from correlation test, found the variables that affect the efficiency of the pit.The input variables consist of blasting costs, total time, number of heavy equipment, andmanpower. While, the output is coal mined. DEA – ANN could be a complementary to the DEAbecause it calculates efficiency score by time series which is different with DEA. Improvement

    target setting is based on calculation and consideration from DEA and DEA – ANN method which

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    2/11

    is the most reasonable to be applied. Improvement could be performed by DMU 1, for example, is

    blasting cost of $ 772.997, the total time of 20.211 hours, the amount of heavy equipment remainat 45 units, manpower of 295 people, and 181.919 tons of coal mined.

     

    Keywords:  Efficiency, Data Envelopment Analysis, Artificial Neural Network

    1.  Pendahuluan

    Perkembangan dunia industri saat inisemakin pesat seiring dengan laju arusglobalisasi yang terus berjalan. Perkembanganini berdampak pada kebutuhan akan energi yangterus meningkat. Batu bara merupakan salahsatu sumber energi yang banyak dipakai untuk

     pembangkit energi listrik dan industri besarlainnya. Konsumsi batu bara yang meningkatmenyebabkan perusahaan tambang batu baraharus terus meningkatkan kinerjanya untuk

    meningkatkan produktivitas di dalam memenuhi permintaan batu bara di dunia. Produktivitasmerupakan hal yang sangat penting bagi

     perusahaan sebagai alat untuk mengukur kinerja produksi dan dapat dijadikan sebagai pedomanuntuk melakukan perbaikan secara terus –menerus (continuous improvement ). Hal initerkait dengan daya saing perusahaan untukterus berkompetisi yang mengakibatkan analisis

     performansi menjadi salah satu perhatian bagi pihak management . Top management   ingin

    mengidentifikasi dan mengurangi inefisiensiyang terjadi di perusahaan untuk mendapatkancompetitive advantage.

    PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan tambang batubara terbuka terbesardi dunia khususnya dalam hal pemindahanmaterial overburden  (overburden removal ) dan

     batubara. Perusahaan yang mulai beroperasi ditahun 1991 ini terus berekspansi danmeningkatkan jumlah produksinya tiap tahun.Perusahaan ini mempunyai tiga belas divisiyang mempunyai lingkup masing – masing.

    Dalam kegiatan penambangan, coal mining and processing  merupakan kegiatan inti perusahaandi dalam memenuhi demand   dari customer .KPC mempunyai sejumlah  pit   tambang yang

     beroperasi di area penambangan Sangatta yangditambang langsung oleh KPC maupunkontraktornya. Juni 2005, operasi penambangandiperluas sampai Bengalon yang berjarak sekitar25 Km sebelah utara Sangatta. Operasi tambangBengalon dikontrakkan kepada PT. DarmaHenwa. Target produksi perusahaan tiap tahunyang terus ditingkatkan mengharuskan

     perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi proses penambangan yang ada di tiap pit nya.

    Pemindahan overburden yang memakanwaktu, tidak bernilai ekonomis, danmembutuhkan cost   yang tidak sedikit, namunharus tetap dilakukan, mengharuskan

     perusahaan untuk melakukan proses penambangan yang lebih efisien agarmenghemat operating cost. Penghematanoperating cost   akan berdampak padameningkatnya  profit margin  perusahaan.

    Permasalahan tersebut memicu pentingnyaefisiensi di dalam melakukan proses tambang.

    Salah satu metode untuk mengukur efisiensiadalah Data Envelopment Analysis (DEA). DEAdigunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatifdari unit – unit analisa yang disebut dengan

     Decision Making Unit   (DMU). DMU yangefisien digunakan sebagai acuan benchmarking  

     bagi DMU yang belum efisien. DEA sangatcocok diterapkan untuk mengevaluasi prosestambang yang ada karena tambang mempunyai

     banyak pit  yang bisa dibandingkan efisiensinya.

    DEA juga mampu mengakomodasi beda satuan pengukuran yang dipakai di tambang.

    Permasalahan efisiensi yang ada di tambang bersifat non linear   dan kompleks. Oleh sebabitu,  Artificial Neural Network   (ANN) sangat

     berguna untuk membantu di dalam menghadapi permasalahan tersebut. Kemampuan ANN didalam mempelajari pola tanpa memperhatikanhubungan antar input dan output menjadikeungulannya. ANN juga bisa melengkapikekurangan DEA di dalam melakukan prediksiefisiensi. ANN diharapkan mampu melakukan

     pengukuran efisiensi yang jauh lebih baik lagidibandingkan dengan DEA murni.

    2.  Metodologi Penelitian

    Terdapat beberapa tahapan dalammetodologi ini, yaitu tahap identifikasi dan

     perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan pembahasan, sertakesimpulan.

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    3/11

    2.1  Tahap Identifikasi dan Perumusan

    Masalah

    Tahapan ini dimulai dengan mengenal perusahaan secara umum sebagai perusahaantambang dan mengeksplor lebih dalam kegiatan

    tambang yang terjadi di lapangan. Kemudiandapat dilakukan pengidentifikasian masalah dan penentuan tujuan penelitian, dimana dalam halini permasalahan dapat diidentifikasi sebagaiseberapa besar efisiensi dari proses coal mined  di lapangan. Setelah itu, permasalahan tersebutdirumuskan hingga memperoleh rencana

     penyelesaian. Studi literatur dilakukan gunamemperkuat dasar penyelesaian.

    2.2  Tahap Pengumpulan Data

    Adapun data yang akan digunakan pada

     penelitian adalah data kuantitatif yang terdapat pada tiap  pit  yang dikelola di masing – masingdepartemen perusahaan untuk pengukuran awal

     Data Envelopment Analysis. Data tersebutantara lain:a.  Blasting cost ($)  (Input) 

     b.  Total time (jam) ( Input) 

    c.  Total Equipment  (unit) ( Input) d.  Manpower (orang)  (Input) e.

      Coal mined   (ton) (Output) 

    2.3 

    Tahap Pengolahan DataSetelah data yang diperlukan diperoleh

    kemudian dilakukan pengolahan data melalui

    tahapan berikut.

    2.3.1  Perhitungan Korelasi

    Sebelum dilakukan perhitungan dan pengolahan menggunakan metode DEA – ANNmaka tahap awal yang dilakukan adalahmenentukan variabel – variabel apa saja yangmemiliki korelasi dan menghitung tingkat

    korelasinya. Syarat suatu data input bisadigunakan pada DEA adalah independenterhadap satu sama lain sehingga nilai korelasiharuslah kecil.

    2.3.2  Pengolahan Data DEA

    Pada penelitian ini digunakan metodeDEA CRS input oriented . Metode inimengidentifikasikan ketidakefisienan danmemberikan target perbaikan denganmeminimasi input   dan mempertahankan output  yang dihasilkan.

    DEA CRS input oriented  

    (1) 

    (2)

    (3)(4)

    Dimana:DMUo  = salah satu dari n DMU yang diukurxij  = input  ke – i dari DMU ke – jyrj  = output  ke – r dari DMU ke – jxio  = input  ke – i untuk DMUo yro  = output  ke – r untuk DMUo 

     j  = bobotsi

    --, sr +  = slack

    2.3.3  Pengolahan Data Artificial Neural

    Network

    Hasil yang diperoleh perhitungan DEAadalah skor efisiensi dari tiap DMU yangdibandingkan. Variabel input   dan output   DEAdigunakan sebagai input   bagi ANN dan target

     pelatihan network   yang ingin dicapai ANNadalah nilai efisiensi yang dihasilkan DEA.Pelatihan network digunakan untuk mencarikombinasi terbaik dari penggunaan jumlahnode, delay, dan proporsi data. Kombinasiterbaik adalah network   hasil pelatihan yangmenghasilkan nilai MSE terkecil.

    2.3.4  Penetapan Target Perbaikan

    Penetapan target yang dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan dua metode, yaitu DEA dan DEA –ANN. Penetapan target perbaikan pada metodeDEA input oriented  dilakukan DMU yang tidakefisien dengan melakukan penurunan variabelinput   dan peningkatan variabel output   sebesar

     slack variable  yang didapat dari perhitunganDEA CRS.

    (5)

    Sedangkan metode DEA – ANNmenetapakan target perbaikan dengan mengikutireferensi input – output  DMU pada bulan yang

     paling efisien (nilai efisiensi tertinggi).

    2.4  Tahap Analisis dan Pembahasan

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    4/11

    Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai hasil perhitungan korelasi, hasil pelatihan networkANN, dan hasil yang diperoleh metode DEAdan DEA – ANN ditinjau dari skor efisiensiyang dihasilkan dan cara penentuan target

     perbaikannya.

    2.5  Tahap Kesimpulan dan Saran

    Setelah melakukan analisis, hasil pengolahan data tersebut ditarik kesimpulan –kesimpulan untuk menjawab tujuan dari

     penelitian tugas akhir ini. Setiap kesimpulanharus sesuai dengan tujuan sebelumnya.Sedangkan manfaat yang diekspektasikanditerima oleh perusahaan tetapi belum tercapaisepenuhnya dapat dituangkan dalam saran

     perbaikan.

    3. 

    Pengumpulan dan Pengolahan DataDalam tahap ini, setelah melakukan

     peninjauan langsung ke lapangan, spesifikasidata yang akan digunakan untuk mendukung

     penelitian ini didapatkan berdasarkanbrainstorming dengan tenaga ahli di perusahaanmaupun berdasarkan jurnal penelitian yang telahdisesuaikan dengan kondisi di perusahaan.

    3.1  Klasifikasi DMU

    Untuk proses pengolahan data, diperlukan pemilihan pit  –  pit  yang ingin dibandingkan.  Pit  

    yang dipilih adalah yang sudah mencapai prosesoverburden removal   dan coal mined . Setelahdipilih, selanjutnya pit  diklasifikasikan ke dalamDMU. Pengklasifikasianya adalah sebagai

     berikut:Tabel 1. Klasifikasi DMU 

    DMU Pi t   Departemen

    1  Pit  J  Pit  J

    2  Pit  AB Hatari

    3  Pit  Khayal Contract mining  A

    4  Pit  Bendili Bintang5  Pit  Melawan Contract mining  A

    3.2  Model DEA Constant Return to Scale  

    Model DEA Constant Return to Scale (CRS) digunakan dengan asumsi kasus input –output non linear didekati dengan pendekatanlinear. Model ini diolah dengan  software LINGO 8. Sebelum diolah, dilakukan ujikorelasi. Hasil pengujiannya menunjukkan

     bahwa korelasi yang terjadi antar variabel kecilsehingga bisa diolah pada proses selanjutnya.

    Hasil perhitungan LINGO yang didapat adalah

    nilai  dan slack variable dari masing – masingDMU baik input   maupun output . Berikut inidisajikan rekapitulasi hasil perhitungan:

    Tabel 2. Rekapitulasi skor efisiensi DEA CRS

    3.3  Rancangan Pelatihan Tiap DMU / Pit  

    Berikut ini merupakan rancangan yangdigunakan sebagai skenario penelitian yangdiolah dengan software MATLAB. Skenarioyang dipakai adalah skenario dengan MSE

    terkecil. Kemudian melalui network   yang

    BulanDMU

    1

    DMU

    2DMU 3 DMU 4 DMU 5

    Jan 20090,9543

    671

    0,581793

    0,608402

    1

    Feb 2009 10,844

    20,64507

    60,78848

    41

    Mar 2009 1 10,42334

    10,56473

    31

    Apr 2009 10,716169

    0,664628

    0,478371

    1

    May 20090,9645

    981 1

    0,574052

    1

    Jun 2009 10,906145

    10,45175

    71

    Jul 2009

    0,9436

    68

    0,698

    748

    0,68513

    6

    0,77851

    3 1

    Aug 2009 1 1 10,72136

    61

    Sep 20090,6749

    011

    0,783373

    0,665022

    1

    Oct 20090,9303

    221 1

    0,721004

    1

     Nov 20090,7671

    90,973126

    1 1 1

    Dec 20090,7683

    941 1

    0,940924

    1

    Jan 20100,7624

    780,872685

    1 1 0,80453

    Feb 20100,6614

    321 1 1

    0,545317

    Mar 2010

    0,7709

    67

    0,705

    22 1 1

    0,98787

    8

    Apr 2010 10,563145

    1 10,67190

    9

    May 20100,5888

    770,293379

    1 1 1

    Jun 2010 10,861661

    1 10,98186

    4

    Jul 20100,8226

    971

    0,953162

    10,75037

    2

    Aug20100,8600

    68

    0,860

    2111 1

    0,48985

    2

    Sep 20100,8141

    920,817235

    0,212361

    1 0,75023

    Oct 20100,6454

    20,514586

    0,676763

    1 1

     Nov2010 0,655366 0,751449 0,978757 1 1

    Dec 20100,5762

    650,474903

    1 1 1

    Jan 20110,6488

    920,503545

    0,215975

    1 1

    Feb 20110,7381

    460,541805

    0,992828

    1 1

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    5/11

    terbentuk dengan parameter tersebut akandigunakan sebagai simulasi prediksi efisiensi ditiap pit  pada bulan – bulan selanjutnya.

      Jumlah layer   = 3

      Jumlah node tiap layer  o

     

     Hidden  = 1, 2, 3,…, 10o  Output   = 1

       Delay  = 2, 3, 4, 5

      Proporsi = 80;10;10,70;15;15

      Fungsi pembelajaran = Levenberg –Marquardt

      Algoritma pembelajaran = Backpropagation 

    Pada umumnya, struktur data input   masih

     berupa data double. Data double  tidak bisadiproses pada network time series tool , sehinggastrukturnya harus diubah terlebih dahulumenjadi cell array  karena urutan data sangat

     berpengaruh. Syntax  yang digunakan untukmengubah data double  menjadi cell array adalah sebagai berikut:a.

     

    Terdapat satu data dalam sebuat timesteps >> datacell = num2cell(datadouble);

     b.  Terdapat lebih dari satu data dalam sebuahtimesteps >> datacell = cell (1,26);

    >> for n = 1:26Datacell{1,n} = [datadouble(1,n);datadouble(2,n);…];End

    Proses pelatihan network  dilakukan berdasarkantiap  pit   / DMU. Hal ini dilakukan agar hasilyang diperoleh bisa lebih akurat karena variasiangka input  di tiap pit  berbeda – beda. Setiap pit  memiliki kapasitas tertentu sehingga angkainput  yang dimiliki pasti berbeda.

    Dari hasil pelatihan kelima DMU,didapatkan nilai MSE terkecil di tiap – tiap

    DMU urut dimulai dari DMU 1 hingga DMU 5sebesar 8,948E-04; 1,100E-02; 2,506E-03;2,882E-03 dan 3,686E-05.

    3.4 Prediksi Efisiensi dengan Network   Hasil

    Pelatihan

     Network   yang telah dilatih dengan nilaiMSE terkecil berdasarkan DMU masing –masing digunakan untuk memprediksi efisiensiDMU yang ada. Untuk menggunakan network  yang telah dlatih,  syntax yang digunakan dapatdilihat pada persamaan berikut.

    [Y, Pf, Af, E, perf] = sim (net, P, Pi, Ai, T) (6)

    Keterangan: Net = networkP = network inputs Pi = initial input delay conditions Ai = initial layer delay conditions T = network targets

    Bulan yang diujikan untuk memprediksiefisiensi adalah sepanjang 6 bulan terakhir daridata yang ada. Alasan pemilihannya adalahkarena range skor efisiensi pada rentang waktutersebut akan lebih bervariasi dan mampumemberikan gambaran hasil yang lebihmenyeluruh bagaimana DEA – ANNditerapkan. 

    Tabel 3 – Tabel 7 menunjukkan hasil perhitungan DEA – ANN di tiap – tiap DMU.Pada DMU 1, bulan November 2010 merupakan

     bulan yang paling efisien dalam rentang waktu 6 bulan terakhir. Target perbaikan yang ditetapkandi bulan berikutnya untuk DMU 1 pun mengacuinput   dan output   yang digunakan pada bulan

     November 2010. Hal yang sama diterapkan pada DMU lainnya. DMU 2 mengacu pada bulan September 2010. DMU 3 mengacu pada bulan Februari 2011. DMU 4 mengacu pada bulan Oktober 2010. Terakhir, DMU 5 mengacu

     pada bulan November 2010.

    Tabel 3. Perbandingan Efisiensi DEA dan DEA -ANN DMU 1 

    Bulan DEA DEA - ANN

    Sep 2010 0,814192 1,1340

    Oct 2010 0,64542 1,1557

     Nov 2010 0,655366 1,1856

    Dec 2010 0,576265 1,1287

    Jan 2011 0,648892 1,1158

    Feb 2011 0,738146 1,1166

    Tabel 4. Perbandingan Efisiensi DEA dan DEA -ANN DMU 2 

    Bulan DEA DEA - ANN

    Sep 2010 0,817235 0,6627

    Oct 2010 0,514586 0,6326

     Nov 2010 0,751449 0,5123

    Dec 2010 0,474903 0,3035

    Jan 2011 0,503545 0,2090

    Feb 2011 0,541805 0,2055

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    6/11

    Tabel 5. Perbandingan Efisiensi DEA dan DEA -ANN DMU 3 

    Bulan DEA DEA - ANN

    Sep 2010 0,212361 1,0053

    Oct 2010 0,676763 0,9720

     Nov 2010 0,978757 0,9888

    Dec 2010 1 0,9909

    Jan 2011 0,215975 0,9731

    Feb 2011 0,992828 1,0151

    Tabel 6. Perbandingan Efisiensi DEA dan DEA -ANN DMU 4 

    Bulan DEA DEA - ANN

    Sep 2010 1 0,9866

    Oct 2010 1 0,9869

     Nov 2010 1 0,9865

    Dec 2010 1 0,9868

    Jan 2011 1 0,9862Feb 2011 1 0,9800

    Tabel 7. Perbandingan Efisiensi DEA dan DEA -ANN DMU 5 

    Bulan DEA DEA - ANN

    Sep 2010 0,75023 1,1796

    Oct 2010 1 1,1907

     Nov 2010 1 1,2403

    Dec 2010 1 1,2074

    Jan 2011 1 1,1707

    Feb 2011 1 1,1629

    3.5 Penetapan Target Perbaikan Metode

    DEA – ANN

    Penetapan target perbaikan untuk input  maupun output   di tiap DMU dapat dicapaimelalui referensi pada bulan yang efisien diDMU tersebut. Bulan yang dinilai paling baikdan efisien dijadikan referensi untuk bulan

     berikutnya agar bisa menjadi sama atau lebih baik dan efisien lagi. Nilai target perbaikanuntuk DMU 1, DMU 2, DMU 3, DMU 4, dan

    DMU 5 dapat dilihat melalui perhitungan padaTabel 8 – Tabel 12.

    Tabel 8. Hasil penetapan target DMU 1 

    VariabelFebruari

    2011

    November

    2010

    (Acuan)

    Improve

    (%)

     Blasting cost   1.754.479 3.693.555 -

    Total time  36.922 45.299 -

    Jumlah Alat Berat 61 70 -

     Manpower   432 467 -

    Coal mined   255.579 356.404 39,45%

    Tabel 9. Hasil penetapan target DMU 2 

    VariabelFebruari

    2011

    September

    2010

    (Acuan)

    Impro 

    ve (%)

     Blasting cost   772.997 1.226.989 -

    Total time  20.211 29.331 -

    Jumlah Alat

    Berat 34 45 -

     Manpower   239 295 -

    Coal mined   89.178 181.919 103%

    Tabel 10. Hasil penetapan target DMU 3

    Variabel -

    Februari

    2011

    (Acuan)

    Improve

    (%)

     Blasting cost   - 886.890 -

    Total time  - 18.954 -

    Jumlah Alat Berat - 17 -

     Manpower   - 331 -

    Coal mined   - 112.331 -

    Tabel 11. Hasil penetapan target DMU 4

    VariabelFebruari

    2011

    Oktober

    2010

    (Acuan)

    Improve

    (%)

     Blasting cost   1.913.161 3.742.957 -

    Total time  72.031 83.134 -

    Jumlah Alat Berat 117 122 -

     Manpower   730 711 2,6%

    Coal mined   474.584 909.799 91,71%

    Tabel 12. Hasil penetapan target DMU 5

    FaktorFebruari

    2011

    November

    2010

    (Acuan)

    Improve

    (%)

     Blasting cost   2.641.112 6.878.886 -

    Total time  52.715 36.570 30,63%

    Jumlah Alat Berat 77 81 -

     Manpower   466 478 -

    Coal mined   512.469 890.492 73,77%

    3.6 Penetapan Target Perbaikan Metode

    DEAPenetapan target perbaikan untuk input  maupun output   dapat dicapai melalui

     perhitungan  slack variable  dimana koefisiendari  slack variable  diperoleh dari hasil

     pengolahan DEA CRS sebelumnya denganmenggunakan software LINGO 8. Tujuannyaadalah untuk membandingkan target perbaikanyang dihasilkan metode DEA dengan metodeDEA – ANN. Berikut ini disajikan rekapitulasihasil perhitungan di bulan Februari 2011:

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    7/11

    Tabel 13. Hasil perhitungan DEA CRS

    DMU Nilai z Slack variable  

    1 0,738146 Si1 = 0,5758277Si3 = 4,728351Si4 = 74,08415

    2 0,541805 Si3 = 1,523985Si4 = 25,55098

    3 0,992828 Si1 = 301609Si2 = 7263,157Si4 = 226,4808

    4 1 -

    5 1 -

    Berdasarkan hasil perhitungan DEA CRSyang terekapitulasi pada Tabel 13, dapatdiketahui bahwa DMU yang tidak efisien adalah

    DMU 1, DMU 2, dan DMU 3 dikarenakanketiga DMU ini memiliki nilai efisiensi kurangdari satu. Slack variable yang dihasilkan dari

     perhitungan digunakan untuk melakukan perhitungan penetapan perbaikan.

    Tabel 14. Hasil penetapan target DMU 1

    Faktor Aktual TargetImprove

    (%)

     Blasting

    cost  1.754.479 1.295.061 26,19%

    Jumlah alat berat

    61 40 33,33%

     Manpower 432 245 43,29%

    Tabel 15. Hasil penetapan target DMU 2

    Faktor Aktual TargetImprove  

    (%)

    Jumlah alat berat

    34 17 50%

     Manpower 239 104 56,49%

    Tabel 16. Hasil penetapan target DMU 3

    Faktor Aktual TargetImprove

    (%)

     Blastingcost  

    886.890 578.920,23 34,73%

    Total time 18.954 11.554,91 39,04%

     Manpower 331 102 69,18%

    4.  Analisis dan Pembahasan

    Bagian ini akan memaparkan analisismengenai perbandingan hasil perhitunganefisiensi di antara kedua metode yang digunakandalam penelitian ini.

    4.1  Analisis Perbedaan Hasil Efisiensi DEA

    dan DEA – ANNBerdasarkan rekapitulasi pada Tabel 3 –

    Tabel 7 menunjukkan bahwa ANN mampumengikuti pola skor efisiensi yang dihasilkanoleh DEA berdasarkan variabel input  pada DEA

     per bulannya di tiap DMU. Lebih dari itu, ANN juga menghasilkan hasil prediksi efisiensi yanglebih baik dan lebih akurat dibandingkan denganDEA.

    Pengujian network   hasil pelatihan akanmenghasilkan nilai efisiensi yang lebih akuratkarena lebih sensitif terhadap pola masukanyang serupa (tapi tidak sama dalam hal besarannilainya). Hal inilah yang membedakan denganmetode DEA. DEA menetapkan skor efisiensitertinggi adalah 1. Hal ini disebabkan karena

     perbedaan cara perhitungan.DEA menggunakan program linear yangdibatasi oleh konstrain – konstrain. Konstrainmerupakan penjumlahan dari perkalian nilaiinput   ataupun output sejenis di tiap DMUdengan variabel bobot yang dibatasi oleh nilaiinput dan output  DMU yang ditinjau. Konstrainini berfungsi agar nilai efisiensi tidak bisamelebihi 1. Konstrain yang terdiri dari nilaiinput ataupun output DMU – DMU yangdibandingkan menyebabkan nilai efisiensi yangdiperoleh pun berdasarkan bobot relatif terhadap

    DMU yang ada. Sedangkan ANN menggunakanalgoritma backpropagation  untuk melatihnetwork  di tiap DMU dengan mempelajari input  dari DEA untuk dikenali polanya danmenyesuaikan bobotnya sehingga target berupaskor efisiensi seperti pada DEA diperoleh.

    Dari kedua metode tersebut, terlihat bahwaDEA merupakan efisiensi relatif yangmenyebabkan nilai efisiensi bernilai maksimal1. ANN yang berorientasi pada masing – masingDMU mampu menghasilkan nilai efisiensi lebihdari 1 karena tidak tergantung terhadap DMU

    yang lainnya dan lebih sensitif terhadap perubahan nilai input . Batasan maksimal nilaiefisiensi pada DEA inilah yangmembedakannya dengan ANN.

    4.2  Analisis Penetapan Target Perbaikan

    Metode DEA – ANNANN mempunyai perbedaan dengan DEA

    di dalam penetapan target perbaikan. Pada DEA penetapan target dilakukan berdasarkan  slackvariable  hasil perhitungan. Slack variable didapatkan bedasarkan acuan pada DMU yangefisien. Namun hal tersebut tidak dapat

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    8/11

    dilakukan pada ANN karena pada penelitian ini,ANN hanya berfungsi sebagai tool   prediksiefisiensi. Perhitungan dengan ANN pun tidaktergantung antar DMU. Hal ini menyebabkan

     perbaikan yang dilakukan di DMU dilakukan berdasarkan acuan pada bulan yang efisien diDMU tersebut. Dengan mengacu pada bulanyang efisien diharapkan perusahaan bisamenetapkan standar input  dan output yang harusdicapai pada bulan berikutnya sehingga efisiensiikut meningkat.

    4.3  Analisis Penetapan Target Perbaikan

    Metode DEABedasarkan hasil perhitungan DEA

    didapatkan tiga DMU yang belum mencapainilai optimal atau tidak efisien. DMU tersebut

    adalah DMU 1, DMU 2, dan DMU 3. Penetapantarget perbaikan diperlukan agar kedua DMUtersebut menjadi efisien. Penetapan target

     perbaikan didasari pada nilai  slack variable yang didapatkan dari perhitungan DEA CRS.

    Tabel 17. Hasil perhitungan DEA CRS

    DMU Nilai z Slack variable  

    1 0,738146 Si1 = 0,5758277Si3 = 4,728351Si4 = 74,08415

    2 0,541805 Si3 = 1,523985

    Si4 = 25,550983 0,992828 Si1 = 301609Si2 = 7263,157Si4 = 226,4808

    4 1 -

    5 1 -

    Dari tabel di atas didapatkan nilai efisiensi dariDMU 1 adalah 0,738146; nilai efisiensi untukDMU 2 adalah 0,541805; dan nilai efisiensiuntuk DMU 3 adalah 0,992828 yang berartiketiga DMU ini tidak efisien, agar menjadi

    efisien maka perlu dilakukan perbaikan padavariabel – variabel mengandung nilai  slackvariable. Pada penetapan perbaikan nantinyauntuk variabel input  akan dilakukan penurunansebesar nilai  slack variable  sedangkan padavariabel output   akan dilakukan peningkatansebesar nilai slack variable.

    4.4 

    Analisis Perbedaan Penetapan Target

    Perbaikan DEA dan DEA – ANNMetode DEA menghasilkan nilai efisiensi

    dengan  slack variable  berdasarkan DMU –

    DMU yang dibandingkan. Slack variable terjadi

    apabila rasio output   per input   yang dihasilkanoleh suatu DMU masih belum efisiendibandingkan rasio output   per input   DMUlainnya Hal ini menyebabkan nilai efisiensiDMU tersebut belum mencapai 1. Apabila nilaiefisiensi DMU tersebut sudah mencapai 1 makatarget perbaikan tidak perlu dilakukan lagi.

    Berbeda dengan DEA, metode DEA –ANN menghasilkan nilai efisiensi secara time

     series  (dalam kasus ini bulan per bulan) dariDMU itu sendiri tanpa tergantung DMU yanglainnya. Metode ini juga memberikan cara bagiDMU untuk bisa meningkatkan efisiensinya.Dari perhitungan yang dilakukan pada sub bab4.2.4 dan 4.2.5 terdapat perbedaan di dalam

     penetapan target perbaikan oleh DEA dan DEA – ANN. Metode DEA menetapkan target

     perbaikan berdasarkan  slack variable  yangdihasilkan dari perhitungan sedangkan metodeDEA – ANN menetapkan target perbaikan

     berdasarkan acuan input dan output   yangmenghasilkan skor efisiensi terbaik dari DMUtersebut.

    Perbedaan dalam penetapan target perbaikan dari dua metode tersebut menjadi halyang bisa dikombinasikan. Metode DEA – ANN

     bisa menjadi komplementer bagi DEA.Penetapan target perbaikan DEA yang mengacu

     pada DMU – DMU yang dibandingkan

    terkadang menghasilkan target yang kurangrelevan dengan kemampuan DMU itu sendiri.Hal ini dikarenakan tiap DMU memilikikemampuan menghasilkan input   dan output  yang berbeda – beda dan performanya tidak bisadipaksakan untuk sama dengan DMU acuan.Kelemahan tersebut bisa diisi oleh DEA – ANNyang memberikan target perbaikan yang lebihrelevan berdasarkan kemampuan dan kapasitasDMU itu sendiri.

    Sebagai contoh ilustrasi untukmenggambarkan hasil penetapan target

     perbaikan DEA yang kurang relevan adalahsebagai berikut:

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    9/11

    Tabel 18. Perbandingan target perbaikan 2 metode diDMU 1 bulan Februari 2011

    Variabel

    Target

    Perbaikan

    DEA

    Target

    Perbaikan

    DEA - AAN

    Keputusan

     Blasting cost 1.295.061 1.754.479 1.295.061

    Total time 36.922 36.922 36.922

    Jumlah alat berat

    40 61 61

     Manpower 245 432 432

    Coal Mined 255.579 356.404 356.404

    Berdasarkan Tabel 17, bisa dilihat bahwa DEAmemberikan target perbaikan yang biladiaplikasikan ke lapangan akan sangat sulituntuk dilakukan bahkan cenderung mustahil.Sebagai contoh, jumlah alat berat dikurangimenjadi 40 unit saja untuk menghasilkan output  

     berupa coal mined 255.579 ton. Jumlah alat

     berat 40 unit tidak akan bisa menghasilkanoutput  sebanyak itu bila dilihat berdasarkan data2 tahun belakangan. Di sinilah kegunaan metodeDEA – ANN yang bisa memberikan

     perbandingan penetapan target perbaikan. DEA – ANN dalam beberapa kasus mampumemberikan saran target perbaikan yang lebihrelevan berdasarkan efisiensi secara time series di suatu DMU. Sebagai contoh, dengan jumlahalat berat 61 unit masih dimungkinkan untukmenghasilkan output  berupa coal mined   hingga356.407 ton. Keputusan untuk menetapkan

    target perbaikan di tiap DMU secara lengkap bisa dilihat pada kolom ‘Keputusan’ di Tabel17, Tabel 18, Tabel 19, Tabel 20, dan Tabel 21.

    Tabel 19. Perbandingan target perbaikan 2 metode diDMU 2 bulan Februari 2011

    Variabel

    Target

    Perbaikan

    DEA

    Target

    Perbaikan

    DEA - AAN

    Keputusan

     Blasting

    cost772.997 1.226.989 772.997

    Total time 20.211 29.331 20.211

    Jumlah alat berat

    17 45 45

     Manpower 104 295 295Coal Mined 89.178 181.919 181.919

    Tabel 20. Perbandingan target perbaikan 2 metode diDMU 3 bulan Februari 2011

    Variabel

    Target

    Perbaikan

    DEA

    Target

    Perbaikan

    DEA - AAN

    Keputusan

     Blasting

    cost578.920 886.890 578.920

    Total time 11.554 18.954 11.554

    Jumlah alat berat

    17 17 17

     Manpower 102 331 331

    Coal Mined 112.331 112.331 112.331

    Tabel 21. Perbandingan target perbaikan 2 metode diDMU 4 bulan Februari 2011

    Variabel

    Target

    Perbaikan

    DEA

    Target

    Perbaikan

    DEA - AAN

    Keputusan

     Blasting cost - 1.913.161 1.913.161

    Total time - 83.134 83.134

    Jumlah alat berat

    - 122 122

     Manpower - 711 711

    Coal Mined - 909.799 909.799

    Tabel 22. Perbandingan target perbaikan 2 metode diDMU 5 bulan Februari 2011

    Variabel

    Target

    Perbaikan

    DEA

    Target

    Perbaikan

    DEA - AAN

    Keputusan

     Blasting cost - 2.641.112 2.641.112

    Total time - 36.570 36.570

    Jumlah alat

     berat- 81 81

     Manpower - 478 478

    Coal Mined - 890.492 890.492

    5.  Kesimpulan

    Berdasarkan dari semua proses penelitian,hasil yang dapat disimpulkan beberapa halsebagai berikut:1.  Berdasarkan analisis korelasi, variabel –

    variabel yang berpengaruh terhadap efisiensi pit adalah untuk variabel input   terdiri dariblasting cost , total time, jumlah alat berat,

    dan manpower ; sedangkan untuk variabeloutput  adalah coal mined .

    2. 

    Dari hasil pelatihan network   di tiap DMU,diambil nilai MSE pengujian terkecil untukdigunakan dalam prediksi efisiensi di tiapDMU menggunakan ANN.a.  MSE DMU 1: 8,948E-04

     b. 

    MSE DMU 2: 1,100E-02c.  MSE DMU 3: 2,506E-03d.  MSE DMU 4: 2,882E-03e.

     

    MSE DMU 5: 3,686E-053.  Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil

     perhitungan efisiensi menggunakan metodeDEA dan DEA – ANN dapat disimpulkan

     bahwa DEA – ANN menjadi komplementer bagi DEA karena perhitungan efisiensimaupun penetapan target perbaikan DEA –ANN berdasarkan time series.

    4.  Saran penetapan perbaikan yang bisadilakukan perusahaan untuk meningkatkanefisiensi proses di tiap DMU didasarkan pada

     perhitungan dan pertimbangan hasil metodeDEA dan DEA – ANN sebagai berikut:

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    10/11

    10 

    a.  DMU 1-  Blasting cost  sebesar US$ 1.295.061- Total time sebesar 36.922 jam

    - Jumlah alat berat sebesar 61 unit-  Manpower  sebesar 432 orang

    - Coal mined sebesar 356.404 ton

     b. 

    DMU 2-  Blasting cost  sebesar US$ 772.997- Total time sebesar 20.211 jam- 

    Jumlah alat berat sebesar 45 unit-  Manpower  sebesar 295 orang- Coal mined sebesar 181.919 ton

    c. 

    DMU 3-  Blasting cost  sebesar US$ 578.920- Total time sebesar 11.554 jam

    Jumlah alat berat sebesar 17 unit-  Manpower  sebesar 331 orang- Coal mined sebesar 112.331 ton

    d.  DMU 4.-  Blasting cost  sebesar US$ 1.913.161

    - Total time sebesar 83.134 jam- 

    Jumlah alat berat sebesar 122 unit-  Manpower  sebesar 711 orang

    - Coal mined sebesar 909.799 ton

    e. 

    DMU 5

     Blasting cost  sebesar US$ 2.641.112- Total time sebesar 36.570 jam- 

    Jumlah alat berat sebesar 81 unit-  Manpower  sebesar 478 orang- Coal mined sebesar 890.492 ton

    6.  SaranBerdasarkan kesimpulan yang di dapat dari

     penelitian ini, maka terdapat saran yang bisadiajukan untuk perbaikan maupun

     pengembangan penelitian ini ke depannya, yaitu penelitian dengan metode yang sama bisa

    dikembangkan untuk bidang yang berbeda,contohnya adalah di bidang marketing  maupun

     supply chain & logistics. 

    7.  Daftar Pustaka

    Azadeh, A., Ghaderi, S. F., Anvari, M. &Saberi, M. 2007. Performance assessment ofelectric power generations using an adaptiveneural network algorithm. Energy Policy, 35, 3155 - 3166.

    Banker, R. D., Charnes, A. & Cooper, W. W.1984. Some models for estimating technicaland scale efficiencies in data envelopment

    analysis.  Management Science, 30,  1078 -1092.

    Celebi, D. & Bayrakatar, D. An integratedneural network and data envelopmentanalysis for suplier evaluation underincomplete information. Expert Systems with

     Applications, 35, 1698 - 1710.Charnes, A., Cooper, W. & Rhodes, E. 1978.

    Measuring the efficiency of decision makingunits.  European Journal of Operational

     Research, 2, 429 - 444.Fausett, L. 1994.  Fundamentals of Neural

     Network: Architectures, Algorithms, and

     Applications, New Jersey, Prentice Hall.Giovannini, E. & Nezu, R. 2001. Measuring

    Productivity OECD Manual: Measurementof Aggregate and Industry - Level

    Productivity GrowthLiang, L. & Wu, D. 2005. An application of pattern recognition on scoring Chinesecorporation financial conditions based on

     backproagation neural network. Computersand Operation Research, 32.

    Mostafa, M. M. 2009. Modeling the efficiencyof top Arab banks: A DEA - neural networkapproach.  Expert Systems with Applications, 309-320.

    Rumelhart, D. E. & McClelland, J. L. 1986.Parallel Distributed Processing: Explorations

    in the Microstructure of Cognition. Foundation. Cambridge, MA: MIT Press.

    Santosa, B. 2007.  Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis,

    Yogyakarta, Graha Ilmu.Siang, J. J. 2005.  Jaringan Syaraf Tiruan &

     Pemrogramannya Menggunakan MATLAB,Yogyakarta, Penerbit ANDI.

    Sozen, A., Menlik, T. & Unvar, S. 2008.Determination of efficiency of flat - platesolar collectors using neural networkapproach.  Expert Systems with Applications, 

    35, 1533 - 1539.Sumanth, D. J. 1985.  Productivity Engineering

    and Management , New York, McGraw - HillTalluri, S. 2000. Data Envelopment Analysis:

    Models and Extensions.  Production /Operation Management .

    Tersine, R. J. 1994.  Principles of Inventory and Material Management,  New Jersey, PrenticeHall.

    Wang, S. 2003. Adaptive non - parmetricefficiency frontier analysis: A neural -network - based model. Computer andOperation Research, 30, 279 - 295.

  • 8/20/2019 Evaluasi Efisiensi Tambang Terbuka Open Pit Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Artificial Neural N…

    11/11

    11 

    Werbos, P. L. 1974.  Beyond regressions: newtools for prediction and analysis in thebehavior sciences.  Ph.D Thesis, HarvardUniversity.

    Wu, D., Yang, Z. & Liang, L. 2006. Using DEA- neural network approach to evaluate branchefficiency of a large Canadian bank.  ExpertSystems with Applications, 31, 108-115.

    Zhu, W. D. C. J. 2008.  Data Envelopment Analysis: Modeling Operational Processesand Measuring Productivity, Lexington, KY.