metoda pelaksanaan kantor smp unggul asel aceh

Upload: evamozack

Post on 14-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

    NAMA PERUSAHAAN : CV. PELANGI BARU

    NAMA PAKET PEKERJAAN : PENYELESAIAN KANTOR SMP UNGGUL ACEH SELATAN

    KODE PAKET PEKERJAAN : 177/POKJA-TBK/2013

    A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    Pada pelaksanaan suatu proyek, perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah

    kerja setiap jenis pekerjaan dari awal hingga siapnya pekerjaan tersebut. Hal ini menyangkut

    dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan.

    Semuanya ini berguna untuk menentukan tenaga kerja dan peralatan-peralatan yang nanti

    akan dipergunakan.

    Pada pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan juga alat-alat penanggulangan awal

    pada kecelakaan kerja (kotak p3k), untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dalam

    lokasi proyek akan diberi rambu-rambu safety seperti berikut:

    Ruang lingkup dalam pekerjaan ini meliputi :

    A. PEKERJAAN PERSIAPAN

    B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

    C. PEKERJAAN SELASAR DAN TERAS

    D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

    E. PEKERJAAN BETON BERTULANG

    F. PEKERJAAN LANTAI

    G. PEKERJAAN RANGKA ATAP

    H. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    I. PEKERJAAN PLAFOND

    J. PEKERJAAN KAYU KUSEN DAN JENDELA

    K. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

    L. PEKERJAAN PENGECATAN

    M. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/KOTOR

    N. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

    O. PEKERJAAN GRANIT/KERAMIK

    P. PEKERJAAN LAIN-LAIN

  • 2Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    B. METODE PELAKSANAAN

    A. PEKERJAAN PERSIAPAN

    Pekerjaan persiapan meliputi :

    1. Pembersihan dan Perataan Lokasi

    Membersihkan lahan tapak dari semak-semak serta tanaman-tanaman liar

    sehingga bangunan dapat dipersiapkan untuk dibangun. Mempertahankan pohon-

    pohon besar yang memiliki letak strategis (mempunyai jarak yang cukup dari

    rencana lokasi bangunan) untuk memberikan keteduhan pada area tapak. Selanjutnya

    sampah sampah pembersihan dibuang pada lokasi yang telah di setujui dan tidak

    mecemari lingkungan.

    2. Pengukuran/Bouwplank

    Pekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank ini merupakan

    indentifikasi lokasi Pagar yang akan dibangun dengan melakukan pemasangan

    Bowplank dan pengukuran As secara detail, akurat, siku, lurus dan waterpass.

    Pekerjaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi kondisi eksisting, dengan

    Referensi gambar rencana desain. Dimensi elevasi yang tertera dalam gambar

    dituangkan dilapangan, dengan menggunakan alat ukur. Selanjutnya semua data

    pengukuran dicatat dan hasil pengukuran ditandai dengan membuat patok

    bouwplank. Semua tanda pengukuran harus dibuat jelas dan dijaga jangan sampai

    berubah. Pengukuran dilakukan menggunakan alat Digital Theodolite. Pengukuran

    mencakup leveling, elevasi, dan plumber.

    Selanjutnya hasil pengukuran dilakukan pekerjaan Rekayasa Lapangan untuk

    memastikan kondisi eksisting dengan rencana pelaksanaan. Rekayasa dibuat oleh

    Manager Proyek (Civil Engineer), Pelaksana Lapangan, dibantu oleh

    Surveyor/Draftmen. Hasil Rekayasa Lapangan akan didiskusikan dengan pihak

    Konsultan Supervisi dan disetujui oleh Employer. Hasil rekayasa lapangan akan

    dituangkan dalam suatu gambar pelaksanaan (as build drawing) secara detail yang

    menjadi acuan bagi kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi dilapangan.

    Bowplank kayu dipasak pada setiap rencana sudut bangunan pada jarak

    sekitar 1 meter diluar area rencana bangunan. Bowplank terdiri dari dua bagian

    vertikal yang dipasak serta bagian horizontal berupa papan kurang lebih 1.5 m yang

    dipaku pada bagian atas kedua tiang vertikal dengan tinggi antara 50-80 cm. Posisi

    sudut bangunan bagian luar ditandai dengan menggunakan benang/tali panjang,

    bagian ujungnya kemudian ditandai dengan menggunakan pakuyang ditanam pada

  • 3Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    bagian atas papan horizontal. Benang/tali kemudiandiikatkan pada paku tersebut dan

    dihubungkan ke sudut bangunan lainnya.

    Sebelum melakukan proses tata letak selanjutnya, adalah penting sekali

    garisluar (outline) bangunan diperiksa sudutnya untuk membentuk sudut 900 yang

    akurat. Cara paling mudah untuk melakukan hal ini adalah memeriksa diagonalnya.

    Bila sudut bangunan sudah 900 maka perhitungan phytagorasnya akan tepat

    (32+42=52). Bila setelah diperiksa sudutnya tidak tepat makaposisi tanda pada sudut

    tersebut harus diatur kembali sampai perhitungan diagonal yang benar dan garis luar

    bangunan membentuk posisi sudut dengan tepat 900.

    Benang/tali yang terikat pada paku kemudian dapat digunakan sebagai tanda

    bagian luar dan batas dinding bangunan serta pondasi. Bowplank yanglain kemudian

    dapat diletakkan dengan perlakuan yang sama pada tiapsudut. Bowplank diperlukan

    untuk pengerjaan tembok antara, kolom, dan pondasi. Bowplank harus lurus dan

    sejajar dengan permukaan laut. Bila permukaantanahnya turun atau naik maka

    ketinggian bowplank harus disesuaikan sehingga cara menaikkan atau

    menurunkannya. Bowplank yang saling berseberangan harus sejajar pada seluruh

    tapak bangunan.

    Yang perlu perhatikan pemasangan bouwplank:

    Semua bowplank harus lurus dan sejajar dengan bowplank yang berseberangan.

    Peletakkan sudut-sudut bangunan harus akurat . Tata letak bangunan pada tapak harus diperiksa secara cermat untuk membentuk

    900 pada tiap sudutnya.

    3. Administrasi dan Dokumentasi

    Sebelum pekerjaan dimulai pengawas lapangan harus mengambil

    dokumentasi disaat pekerjaan masih di tahap 0 %, 50 % dan 100 %, disertai dengan

    laporan-laporan antara lain, laporan harian, laporan mingguan dan bulanan serta

    menyiapkan administrasi lainnya yang di anggap perlu.

    4. Pekerjaan Direksi Keet (Sewa Gudang)

    Direksikeet dibangun untuk kantor sementara yang lokasinya tidak jauh dari

    lokasi pekerjaan. Direksikeet dilengkapi dengan meja, kursi, perangkat computer,

    transportasi 1 unit.

    Penyimpanan Material adalah sebagai berikut :

    Transportasi dan Distribusi Material

  • 4Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Material bangunan utama seperti semen, batu-bata, besi, kawat beton, paku, kayu

    dan peralatan lainnya di datangkan dari Tapaktuan, menggunakan jalan darat.

    Sementara material alam, seperti, pasir, kerikil, batu kali/belah, tanah timbun,

    kayu, dan material alam lainnya juga diperoleh dari lokal setempat .

    Metode penyimpanan dan penggunaan material:Semua material utama produksi pabrikan disimpan dalam gudang, dan setiap jenis

    material diberi tanda (Mark). Prinsip penggunaan adalah material pertama masuk,

    material yang terlebih dahulu keluar. Material lokal seperti; kayu, pasir, kerikil,

    batu, tanah; di stock pile dan disimpan di lokasi batching plan dan ditutup dengan

    plastic terpal untuk perlindungan dari iklim dan cuaca. Sistem administrasi

    penyimpanan dan pengeluaran material diatur dan dikelola oleh personil

    Logistics. Sementara untuk kuantitas dan kualitas material yang masuk dan yang

    digunakan, Site Manager akan memastikan material yang digunakan proyek

    benar-benar baik mutunya. Material yang digunakan untuk keperluaan lapangan

    berdasarkan sistem invois/permintaan oleh Mandor yang disetujui oleh Site

    Manager, ditindaklanjuti oleh Logistics Gudang untuk dikeluarkan dari gudang.

    Adapun proses supplier/pengadaan material konstruksi adalah sebagai berikut

    ini:

    Material yang di stock di lokasi proyek (pasir, kerikil, tanah timbun, batu

    bata, kayu, dll), yang akan distockpile harus terlindung dari cuaca( panas

    dan hujan), dengan cara ditutup dengan platik/terpal. Sekeliling material

    dibuat blok platik/kayu, agar material tidak berserakan.

    5. Papan Nama Proyek

    Papan nama proyek dibuat pada bidang datar yang berukuran standard dan

    tulisannya mudah dibaca, papan nama tersebut di pajang pada lokasi pembangunan

    dan 100 m pada jalan masuk menuju lokasi proyek pembangunan harus diberi tanda

    arah menuju lokasi.

    B. PEKERJAAN TANAH

    1. Galian Tanah Pondasi

    Untuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan digital

    waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, maka bangunan harus

    dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda, untuk menjaga

    agarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan pondasi yang muncul diatas

    tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuai dengan petunjuk gambar.

  • 5Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuat diatas

    permukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering menyebabkan

    pondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya dinding atau kolom. Dasar

    dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari reruntuhan sisa-sisa bahan bangunan.

    Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi, keringkan dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan,

    dan kotoran-kotoran lainnya.Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalam

    garis tapak, yang akan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekeliling

    lubang pondasi dan dibawah lantai.

    2. Urugan Kembali Bekas Galian

    Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut harus

    dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas 0.5-1 ton.

    Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar

    kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi timbunan dan bahan

    yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan atas persetujuan Direksi, setelah

    dilakukan inspeksi lapangan.

    3. Urugan Pasir Alas Pondasi

    Pasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga harus

    dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper. Urugan pasir juga

    digunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebal urugan pasir dilaksanakan

    sesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

    4. Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)

    1. Pada saat pengerjaan lubang galian pondasi telah selesai dilakukan, makabagian

    paling dasar dari lubang pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5 cm,

    diatasnya diberi lapisan batu gunung/kali (Aanstamping) yang dipadatkan setebal 10

    cm. Batu gunung/batu kali disusun dengan teratur, antara batu dengan batu harus

    diberi pemisah pasir urug. Batu gunung yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih,

    tanpa retak-retak dan tidak ada cacat yang mempengaruhi mutunya.

    5. Pasangan Batu Gunung/Kali 1 : 4

    Untuk menjaga keseimbangan dan dudukan batu gunung yang rata maka setelah

    lapisan pasir urug di diberi campuran adukan semen sebelum dilakukannya proses

    pasangan pondasi batu gunung/kali dan pondasi tapak. Adukan yang digunakan untuk

    pasangan batu gunung/kali 1Pc : 4Ps. Ada berberapa hal yang perlu diperhatikan :

    1. Batu yang digunakan adalah dari kualitas baik dari jenis yang keras dan tidak

    berlubang.

  • 6Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    2. Batu gunung/kali yang kami gunakan tidak mengandung atau menempel tanah dan

    ukurannya minimal 15 cm sedangkan ukuran maksimun 20 cm.

    3. Batu gunung yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat),

    tanpa retak-retak dan tidak ada cacat yang mempengaruhi mutunya.

    4. Pasir pasang yang dipakai berupa pasir keras, bersih dan sebelum diaduk dengan

    semen dalam keadaan kering.

    5. Semen yang digunakan adalah Semen Portland Type I dan memakai satu jenis PC

    untuk seluruh pekerjaan.

    6. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan tidak mengadung lumpur,

    minyak, asam alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

    C. PEKERJAAN SELASAR DAN TERAS

    1. PASANGAN PONDASI SELASAR

    Galian Tanah PondasiUntuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan

    digital waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, maka

    bangunan harus dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda,

    untuk menjaga agarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan

    pondasi yang muncul diatas tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuai

    dengan petunjuk gambar.

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuat

    diatas permukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering

    menyebabkan pondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya

    dinding atau kolom. Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari

    reruntuhan sisa-sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi,

    keringkan dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan, dan kotoran-kotoran

    lainnya.Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalam garis tapak, yang

    akan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekeliling lubang pondasi

    dan dibawah lantai.

    Urugan Kembali Bekas GalianTanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut

    harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas

    0.5-1 ton. Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari

    pada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi

    timbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan atas

    persetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.

  • 7Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Urugan Pasir Alas PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut

    juga harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper.

    Urugan pasir juga digunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebal

    urugan pasir dilaksanakan sesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

    Beton Cor Lantai Kerja PondasiUntuk menjaga keseimbangan dan dudukan Pasangan Bata Trasram 1 : 2

    yang rata maka setelah lapisan pasir urug di diberi, maka adukan beton cor lantai

    kerja di tuangkan kedalam lobang pondasi. Campuran adukan lantai kereja adalah

    1Pc : 3Ps : 5 Kr.

    Pasangan Bata Trasram 1 : 2Sebelum menyusun bata trasram, dibersihkan dan diratakan dahulu

    permukaan lantai kerja sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam

    pemasangan bata disini menggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 2

    pasir) untuk melekatkan susunan bata. Bata direndam dahulu sebelum dipasang

    sampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah bata menyerap air terlalu banyak

    dari adukan semen pelekatnya. Susunlah bata mulai dari tengah dinding diantara

    kolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan bata

    tidak tampak. Susunlah bata dengan menggunakan bantuan benang yang ditarik

    antar kolom (dengan bantuan water pass) agar mendapat susunan bata yang

    sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara bata maksimum 10 mm.

    Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitu

    maksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan untuk memudahkan

    pengerjaan plesteran.

    Plesteran Bata 1 : 2Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai

    stabil. Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi

    plesteran pada dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga

    memberi waktu bagi bagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil

    (tidak terjadi lagi pergerakan-pergerakan).

    Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan pada

    plesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai

    pekerjaan, pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran

    dan debu, dan bila terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata,

    tutup dengan adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu

  • 8Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    sebelum diplester, yang bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerap

    terlalu banyak air dari plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka

    plesteran akan cepat kering hingga mengurangi kekuatannya dan dapat

    menimbulkan retakan-retakan.Adukan untuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir,

    dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersih dan halus. Pekerja membuat

    adukan pada suatu wadah dangunakan volume air yang tepat. Adukan dibuat

    sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu

    (dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata

    dari besi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahli

    yang dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan

    yang halus, karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja

    akan tampak. Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan

    walaupun akan memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlah

    lapisan plesteran yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat.

    Salah satu cara untuk mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat

    garis garis plesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke

    bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan bantuan papan/bilah

    perata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini kemudian

    menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakan

    plesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepit

    dengan menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.

    Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah.

    Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayu

    dibawah dinding yang sedang diplester untuk menampung adukan-adukan

    plesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru

    (belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan,

    diteruskan hingga 15cm ke dinding sebelahnya.

    Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara

    keseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi

    dengan adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaan

    plesteran pada daerah-daerah tersebut karena area yang diplester menjadi kecil.

    2. PASANGAN PONDASI TERAS

    Galian Tanah Pondasi

  • 9Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Untuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan

    digital waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, maka

    bangunan harus dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda,

    untuk menjaga agarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan

    pondasi yang muncul diatas tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuai

    dengan petunjuk gambar.

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuat

    diatas permukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering

    menyebabkan pondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya

    dinding atau kolom. Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari

    reruntuhan sisa-sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi,

    keringkan dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan, dan kotoran-kotoran

    lainnya.Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalam garis tapak, yang

    akan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekeliling lubang pondasi

    dan dibawah lantai.

    Urugan Kembali Bekas GalianTanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut

    harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas

    0.5-1 ton. Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari

    pada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi

    timbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan atas

    persetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.

    Urugan Pasir Alas PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut

    juga harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper.

    Urugan pasir juga digunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebal

    urugan pasir dilaksanakan sesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

    Beton Cor Lantai Kerja PondasiUntuk menjaga keseimbangan dan dudukan Pasangan Bata Trasram 1 : 2

    yang rata maka setelah lapisan pasir urug di diberi, maka adukan beton cor lantai

    kerja di tuangkan kedalam lobang pondasi. Campuran adukan lantai kereja adalah

    1Pc : 3Ps : 5 Kr.

    Pasangan Bata Trasram 1 : 2Sebelum menyusun bata trasram, dibersihkan dan diratakan dahulu

    permukaan lantai kerja sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam

  • 10

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    pemasangan bata disini menggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 2

    pasir) untuk melekatkan susunan bata. Bata direndam dahulu sebelum dipasang

    sampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah bata menyerap air terlalu banyak

    dari adukan semen pelekatnya. Susunlah bata mulai dari tengah dinding diantara

    kolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan bata

    tidak tampak. Susunlah bata dengan menggunakan bantuan benang yang ditarik

    antar kolom (dengan bantuan water pass) agar mendapat susunan bata yang

    sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara bata maksimum 10 mm.

    Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitu

    maksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan untuk memudahkan

    pengerjaan plesteran.

    Plesteran Bata 1 : 2Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai

    stabil. Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi

    plesteran pada dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga

    memberi waktu bagi bagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil

    (tidak terjadi lagi pergerakan-pergerakan).

    Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan pada

    plesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai

    pekerjaan, pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran

    dan debu, dan bila terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata,

    tutup dengan adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu

    sebelum diplester, yang bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerap

    terlalu banyak air dari plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka

    plesteran akan cepat kering hingga mengurangi kekuatannya dan dapat

    menimbulkan retakan-retakan.Adukan untuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir,

    dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersih dan halus. Pekerja membuat

    adukan pada suatu wadah dangunakan volume air yang tepat. Adukan dibuat

    sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu

    (dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata

    dari besi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahli

    yang dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan

    yang halus, karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja

    akan tampak. Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan

    walaupun akan memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlah

  • 11

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    lapisan plesteran yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat.

    Salah satu cara untuk mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat

    garis garis plesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke

    bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan bantuan papan/bilah

    perata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini kemudian

    menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakan

    plesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepit

    dengan menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.

    Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah.

    Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayu

    dibawah dinding yang sedang diplester untuk menampung adukan-adukan

    plesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru

    (belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan,

    diteruskan hingga 15cm ke dinding sebelahnya.

    Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara

    keseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi

    dengan adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaan

    plesteran pada daerah-daerah tersebut karena area yang diplester menjadi kecil.

    D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

    1. Pasangan Bata Trasram 1 : 2

    Sebelum menyusun bata trasram, dibersihkan dan diratakan dahulu permukaan

    lantai kerja sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam pemasangan bata disini

    menggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 2 pasir) untuk melekatkan

    susunan bata. Bata direndam dahulu sebelum dipasang sampai titik jenuh air. Hal ini

    untuk mencegah bata menyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya.

    Susunlah bata mulai dari tengah dinding diantara kolom, sehingga jika terdapat retakan

    kecil antara kolom dengan susunan bata tidak tampak. Susunlah bata dengan

    menggunakan bantuan benang yang ditarik antar kolom (dengan bantuan water pass)

    agar mendapat susunan bata yang sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi)

    antara bata maksimum 10 mm. Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan

    spesi vertikal sama yaitu maksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan

    untuk memudahkan pengerjaan plesteran.

    2. Plesteran Bata 1 : 2

  • 12

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai stabil.

    Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi plesteran pada

    dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga memberi waktu bagi

    bagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil (tidak terjadi lagi pergerakan-

    pergerakan).

    Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan pada plesteran

    jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai pekerjaan, pekerja

    membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran dan debu, dan bila

    terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata, tutup dengan adukan

    semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester, yang

    bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerap terlalu banyak air dari plesteran

    saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka plesteran akan cepat kering hingga

    mengurangi kekuatannya dan dapat menimbulkan retakan-retakan.Adukan untuk

    plesteran adalah 1 semen : 2 pasir, dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersih

    dan halus. Pekerja membuat adukan pada suatu wadah dangunakan volume air yang

    tepat. Adukan dibuat sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu

    (dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata dari

    besi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahli yang

    dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan yang halus,

    karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja akan tampak.

    Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan walaupun akan

    memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlah lapisan plesteran

    yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat. Salah satu cara untuk

    mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat garis garis plesteran/patok

    pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang

    dinding, dengan bantuan papan/bilah perata yang dipindahkan dari satu area dinding

    ke area, patok ini kemudian menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakan

    plesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepit dengan

    menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.

    Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah. Untuk

    menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayu dibawah

    dinding yang sedang diplester untuk menampung adukan-adukan plesteran yang

    jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru (belum mengering).

    Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan, diteruskan hingga 15cm ke

    dinding sebelahnya.

  • 13

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara

    keseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi dengan

    adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaan plesteran pada

    daerah-daerah tersebut karena area yang diplester menjadi kecil.

    3. Pasangan Bata 1 : 4

    Sebelum menyusun bata, dibersihkan dan diratakan dahulu permukaan sloof

    sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam pemasangan bata disini menggunakan

    adukan semen (perbandingan 1 semen : 4 pasir) untuk melekatkan susunan bata. Bata

    direndam dahulu sebelum dipasang sampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah bata

    menyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya. Susunlah bata mulai dari

    tengah dinding diantara kolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom

    dengan susunan bata tidak tampak. Susunlah bata dengan menggunakan bantuan

    benang yang ditarik antar kolom (dengan bantuan water pass) agar mendapat susunan

    bata yang sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara bata maksimum 10

    mm. Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitu

    maksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan untuk memudahkan

    pengerjaan plesteran.

    4. Plesteran 1 : 4

    Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai stabil.

    Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi plesteran pada

    dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga memberi waktu bagi

    bagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil (tidak terjadi lagi pergerakan-

    pergerakan).Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan pada

    plesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai pekerjaan,

    pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran dan debu, dan

    bila terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata, tutup dengan

    adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester,

    yang bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerap terlalu banyak air dari

    plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka plesteran akan cepat kering

    hingga mengurangi kekuatannya dan dapat menimbulkan retakan-retakan.Adukan

    untuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir, dan pasir yang digunakan adalah pasir yang

    bersih dan halus. Pekerja membuat adukan pada suatu wadah dan gunakan volume air

    yang tepat. Adukan dibuat sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu

    (dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata dari besi

  • 14

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    (dengan hasil permukaan dinding yang halus). pekerja yang sudah ahli yang dapat

    menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan yang halus, karena

    pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja akan tampak. Oleh

    sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan walaupun akan memerlukan

    cat yang lebih banyak dalam pengerjaan. Berikan lapisan plesteran yang merata pada

    semua bagian dengan ketebalan yang tepat. Salah satu cara untuk mendapat ketebalan

    yang tepat adalah dengan membuat garis garis plesteran/patok pada dinding dengan

    arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan

    bantuan papan/bilah perata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini

    kemudian menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakan

    plesteran pada sisi ujungnya letakkan papan pada kedua sisinya yang dijepit dengan

    menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6mm. Memulai pengerjaan plesteran dari atas

    dinding dan terus ke bawah. Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster,

    pekerja menaruh papan kayu dibawah dinding yang sedang diplester untuk

    menampung adukan-adukan plesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali

    asalkan masih baru (belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak

    dihentikan, diteruskan hingga 15 cm ke dinding sebelahnya. Bila kondisi

    memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara keseluruhan sekaligus).

    Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi dengan adanya kolom maupun

    balok sehingga akan memudahkan pengerjaan plesteran pada daerah-daerah tersebut

    karena area yang diplester menjadi kecil.

    E. PEKERJAAN BETON BERTULANG

    Pekerjaan Beton Bertulang meliputi :

    1. Pondasi Tapak Beton Bertulang

    2. Sloof 20 x 30 cm

    3. Kolom Induk 20 x 27 cm

    4. Kolom 20 x 20 cm

    5. Kolom Praktis 13 x 13 cm

    6. Ring Balok 15 x 30 cm

    7. Balok Latai 13 x 20 cm

    8. Balok Top Gevel 13 x 15 cm

    Untuk semua pengecoran item struktur (Pondasi Tapak, Sloof, Kolom, Balok Latai,

    Ring Balok, dan Balok Top Gevel) digunakan bekisting kayu yang dilapisi bagian dalam

    dengan multipleks, dengan perkuatan stutwerk dan perancah menggunakan balok.

  • 15

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Pelaksanaan pengecoran beton bertulang, dimulai dengan memasang besi yang

    telah dirakit pada posisi konstruksi. Selanjutnya dipasang beton tahu pada sekeliling

    pembesian. Berikutnya pemasangan bekisting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas pada

    bagian permukaan serta pemasangan stutwerk/pengaku.

    Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian dan bekisting/stutwerk benar-benar

    tegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan dicor benar-benar bersih

    (tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran lainnya).

    Selanjutnya Supervisor Konstruksi mengajukan permohonan (Requst for Checking

    dan Request for Works) untuk dilakukan inspeksi oleh Direksi Lapangan untuk pekerjaan

    pemasangan besi dan bekisting, berikut izin untuk melakukan pengecoran beton.

    Beton yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis dan juga telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Mutu dan karakteristik beton yang digunakan harus

    sesuai dengan item struktur yang tertera dalam kontrak, kecuali jika ada perubahan

    di lapangan atas persetujuan Direksi Lapangan.

    Setelah Kontraktor mendapat izin untuk pengecoran, maka dipersiapkan tenaga kerja dan alat/peralatan pengecoran (seperti pompa air, talang beton/corong, penggetar

    beton, Concrete pump, Molen).

    Struktur beton bertulang untuk pekerjaan konstruksi ini terdiri dari:

    Pondasi Tapak Beton Bertulang Sloof 20 x 30 cm Kolom Induk 20 x 27 cm Kolom 20 x 20 cm Kolom Praktis 13 x 13 cm Ring Balok 15 x 30 cm Balok Latai 13 x 20 cm Balok Top Gevel 13 x 15 cm

    Lingkup pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan item pekerjaan garis mutu, dan

    dimensi sesuai petunjuk dalam gambar kerja. Semua penggunaan bahan/material dan

    pelaksanaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis (PBBI: NI-2, 1971; SII; SNI; ACI;

    AASHTO; dan ASTM). Mutu beton yang direkomendasikan yang tertuang dalam

    spesifikasi teknis.

  • 16

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Sebelum dilakukan pekerjaan beton bertulang, terlebih dahulu Kontraktor akan

    mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

    Beberapa bagian yang harus dipersiapkan oleh Kontraktor adalah sbb:

    Daftar dan diagram penulangan, yang menunjukkan pembengkokan, kait, sambungan, dan over laping.

    Bentuk, dimensi dan kekuatan cetakan/bekisting dan stutwerk. Metode pengecoran, yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan, penggunaan

    peralatan dan alat kerja.

    Pemeliharaan beton

    Semua material (semen, air, agregat halus/pasir, agregat kasar/kerikil, besi, dan bahan

    tambahan lainnya) yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar

    kerja.

    Prosedure Kerja:

    Semua besi dipotong, dibengkokkan, dan dirakit sesuai dengan gambar kerja.

    Pekerjaan ini dilakukan secara rutin di workshop hingga kebutuhan volume

    telah mencukupi. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 Group Pembesian yang

    sesuai dengan jumlah pekerjaan yang akan dikerjakan yang terdiri dari 4

    orang pekerja, 2 orang tukang besi, dan 1 orang kepala tukang besi.

    Pengawasan dilakukan oleh Pengawas dan Mandor, serta design

    ukuran/dimensi potongan disiapkan oleh Site Manager.

    Diwaktu yang bersamaan Group Bekisting/Perancah mempersiapkan

    bekisting/formwork untuk penutup/cover pengecoran beton. Group ini terdiri

    dari 4 orang pekerja, 2 orang tukang dan 1 orang kepala tukang. Site

    Manager Kontraktor akan mempersiapkan dimensi bekisting berdasarkan

    gambar kerja dan atas persetujuan Direksi Lapangan.

    F. PEKERJAAN LANTAI

    1. Timbunan Tanah Bawah Lantai

    Tanah yang digunakan adalah tanah timbun biasa yang didatangkan ke lokasi

    pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck, timbunan tanah tersebut juga harus

    dipadatkan agar tidak terjadi longsor dikemudian hari, pemadatan dapat dilakukan

    menggunakan stamper dan penyiraman dengan air. Elevasi atau ketinggian

    timbunan juga harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar kerja dan hasil

    pengukuran menggunakan alat ukur.

  • 17

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    2. Urugan Pasir Bawah Lantai dan Pondasi

    Pasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga

    harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper serta

    disarami air. Pasir yang digunakan harus bersih dari kotoran sampah dll.

    3. Beton Tumbuk Dibawah Lantai Dalam dan Luar t = 7 cm

    Adukan rabat beton(1 semen: 3 pasir: 5 kerikil) adalah untuk lantai dalam dan

    selasar bangunan. Setelah Adukan rabat beton selesai dicampur dituangkan pada

    lantai kerja kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untuk

    mendapatkan hasil permukaan lantai yang datar dan halus.

    Memisahkan rabat beton tersebut perbagian; ruangan dan selasar sehingga

    memiliki slab lantai yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya

    retakan pada lantai. Sebagai sambungan kedua slab lantai tersebut gunakan

    sambungan V diantara slab beton.Pada lantai rabat beton, untuk mencapai kekuatan maksimal sebaiknya beton

    dibiarkan hingga mencapai kekuatan maksimal setidaknya selama 2minggu (proses

    curing). Tutupi dengan kantong semen atau lembaran plastik dan jagalah

    kelembapannya dengan cara diperciki air setidaknya satu kali setiap hari selama 2

    minggu. Jika beton terlalu cepat kering akan mengurangi kekuatannya dan

    memperbesar kemungkinan terjadinya retakan.

    4. Acian Lantai

    Acian lantai dikerjakan di atas permukaan lantai yang kasar, sebelum pengacian

    dilakukan terlebih dahulu permukaan yang hendak diaci dibersihkan dari kotoran dll,

    hal ini dilakukan agar permukaan yang akan diaci rapi dan halus.

    G. PEKERJAAN RANGKA ATAP

    1. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

    Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah baja ringan dengan ukuran

    C.100 dan Reng U.50. sebelum ranga baja dipotong terlebih dahulu diukur dan

    dipotong. Gunakan ukuran rangka baja yang pertama sebagai contoh untuk

    memotong yang berikutnya sehingga potongan untuk rangka atap tersebut memiliki

    ukuran yang sama. Ukur dan potong rangka baja ringan untuk batang miring yang

    akan dipasang pada kerangka atap.

    Pasang bagian kerangka kuda-kuda atap tersebut di bawah sebelum ditaruh

    pada bagian atas kolom untuk memastikan bagian kerangka kuda-kuda tersebut telah

    mempunyai ukuran yang tepat dan dapat dipasang dengan baik, setelah itu bongkar

    kembali dan simpan. Simpan bagian-bagian kerangka atap tersebut dan disimpan

  • 18

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    dalam keadaan terlindung dan tertutup. disiapkan pula tiang penahan sementara

    (scaffolding) untuk pembuatan atap.

    Penahan sementara ini dapat terbuat dari bambu, kayu, dsb (pada beberapa

    daerah telah terdapat scaffolding yang terbuat dari pipa besi yang dapat diatur jarak

    dan ketinggiannya).

    Sebelum memasang rangka atap kuda-kuda, bersihkan bagian atas dari

    kolom beton dan pastikan ketinggiannya telah sejajar antara satu kolom dengan yang

    lain. Pastikan bagian atas antara kolom dipinggir dan tengah bangunan telah sesuai

    dengan ukuran rangka atap yang akan dipasang. Dirikan rangka atap dengan

    bantuan penahan sementara (scaffolding) yang bertumpu pada tanah.

    Pasang terlebih dahulu kedua batang miring kayu pada bagian kiri-kanan

    bangunan dan bentangkan benang (tali kecil) antara batang miring sebelah kanan

    dengan batang miring sebelah kiri, benang ini akan menjadi acuan bagi pemasangan

    batang miring lainnya yang berada di bagian tengah atap. Pada beberapa kasus

    pada bagian batang miring di kiri-kanan bangunan inidapat dibuat dari beton

    bertulang dengan lebih dulu memasang susunan bata pada bagian dinding kiri -

    kanan bangunan tersebut.

    Kemudian pasang rangka baja ringan balok atap di bagian tengah bangunan

    yang bertumpu pada kolom, pastikan balok tersebut telah horizontal (dengan

    bantuan waterpass). Setelah balok ditaruh pada kolom, pasang bagian-bagian kuda-

    kuda atap berikutnya, pastikan letak bagian-bagian tersebut telah dapat dipasang

    dengan baik (batang vertikal, dsb). Sesuaikan letak dan ketinggian (dinaikkan,

    diturunkan, dsb) dari rangka atap bagian tengah (batang miring, dsb) dengan meng

    gunakan benang yang telah dibentangkan sebelumnya sebagai acuan. Sambung

    bagian-bagian rangka kayu rangka atap tersebut

    Ikat bagian kuda-kuda atap tersebut pada kolom dengan cara

    membengkokkan besi tulangan yang muncul dari ujung kolom beton (stek/starter

    bars)tersebut sehingga membentuk ikatan yang mengikat balok kayu tersebut pada

    kolom. Jika telah terpasang baut angkur maka bagian balok dan kaki kuda-kuda kayu

    dibor terlebih dahulu untuk sehingga angkur dapat menembus bagian kayu rangka

    kuda-kuda tersebut kemudian dipasang mur.

    Pada saat rangka kuda-kuda atap telah terpasang dengan baik, maka gording

    rangka baja ringan yang akan menjadi tempat pemasangan lembaran atap dapat

    dipasang. Jarak maksimum antar balok gording adalah 60cm. Gording tersebut harus

    keluar melewati batang miring paling luar sejauh minimal 80cm, jarak yang

    sesungguhnya tergantung pada panjang bangunan dan jumlah lembaran penutup

    atap yang akan digunakan.

  • 19

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    2. Listplank Papan Reuter 2,5 x 30 cm

    Papan listplank menggunakan Papan Kayu Kelas II dengan ukuran 2,5 x 30 cm,

    permukaan kayu terlebih dahulu dibersihkan atau dirapikan dengan menggunakan

    mesin ketam. Setelah permukaan kayu listplank sudah bersih dan rapi maka dilakukan

    pengreuteran. Bentuk reuter yang dibuat pada papan listplank diikuti petunjuk

    gambar dan konsultan pengawasan yang ditunjuk.

    H. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    1. Penutup Atap Seng Genteng Metal

    Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang tindih

    (overlap) antar lembaran atap.Jarak ini harus cukup untuk menghindari kebocoran.

    Pada bagian ata sbawah lembaran atap yang saling tumpang tindih (overlap), jaraknya

    minimal 20cm. Sedangkan untuk bagian sisi kiri-kanannya yang saling tumpang tindih

    (overlap) mempunyai jarak antara 1 sampai 2 gelombang lembaran atap, tergantung

    jenis dan ukuran lembar penutup atap yang digunakan.

    Lubang-lubang untuk paku pemasangan harus dibor terlebih dahulu, dan

    ujung-ujung lembaran atap yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 450 dapat

    diletakkan dan dipasang dengan baik. pada saat memotong dan membor harus sangat

    hati-hati, untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu penutup hidung untuk

    menghindari debu-debu bijih seng masuk ke dalam paru-paru.

    Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan

    menggunakan klos (spacers) kayu. Kemudian bentangkan benang pembantu secara

    diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari ujung kiri bawah ke ujung

    kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan sejajar. Benang ini harus

    bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti pemasangan telah sejajar, jika belum

    bersentuhan maka perlu diatur lagiletak gording paling atas dan bawah tersebut

    dengan menggunakan kloskayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian

    dapat dipasang dengan mengikuti benang acuan tadi. Semua gording dipasang dengan

    menggunakan klos reng U.50.

    Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan

    menggunakan bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian miring

    rangka atap, setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm) bentangkan benang dari

    bagian gording paling bawah ke bagian gording paling atas pada kedua sisi kiri kanan

  • 20

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    bagian miring tersebut, benang ini akan menjadi acuan batas lembaran penutup atap

    pada bagian miring atap tersebut.

    2. Rabung Seng Genteng Metal

    Setelah pekerjaan atap dilakukan, maka pekerjaan rabung seng genteng metal

    dipasang. Pemasangan rabung seng genteng metal dimulai dari permukaan yang

    paling ujung/bawah dengan melakukan gerakan mundur. Pemasangan rabung seng

    genteng metal harus lurus, supaya rabung yang dipasang lurus harus diberi batuan

    benang yang diikatkan kedua sisi yang hendak dipasang.

    I. PEKERJAAN PLAFOND

    Pekerjaa Palfond meliputi :

    1. Plafond Plywood T = 6 mm (dalam)

    2. Rangka Plafond (dalam)

    3. Plafond Plywood T = 6 mm (luar)

    4. Rangka Plafond (luar)

    5. List Profil Kayu 5/5 cm

    Pada pekerjaan pemasangan plafond menggunakan langit-langit (plafond)

    yang rata horizontal, maka pasang balok penggantung tepat dibawah kuda-kuda atap.

    Kemudian memasang kayu rangka penempel langit-langit (plafond) utama

    membentang dari ujung atas dinding ke ujung atas dinding diseberangnya. Setelah

    kayu utama tersebut dipasang, maka dipasangkan juga kayu rangka penempel

    plafond dibawah kayu utama tadi dengan jarak antar kayu tersebut 60 cm. Kayu tadi

    juga dipasang pada sekeliling dinding ruangan bagian atas.

    Setelah rangka penempel panel langit-langit (plafond) dipasang maka

    lembaran panel langit-langit (plafond) dapat dipasang. Bahan yang umum digunakan

    adalah lembaran plywood (ketebalan 6 mm). Kemudian setelah lembar plafond siap

    terpasang, pada bagian pinggirnya diberikan list plafond.

    J. PEKERJAAN KAYU KUSEN PINTU DAN JENDELA

    Pekerjaan Kusen yang dilakukan adalah :

    1. Pintu Type PJ. 1 (2 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

  • 21

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    - Daun Pintu Panel Ukuran 60 x 210 cm

    - Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 39 x 50 cm

    - Papan Jalusi

    2. Pintu Type P.1 (2 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Daun Pintu Panel Ukuran 60 x 210 cm

    - Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 39 x 50 cm

    - Papan Jalusi

    3. Pintu Type P.2 (5 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Daun Pintu Panel Ukuran 80 x 210 cm

    - Papan Jalusi

    4. Pintu Type P.3 (4 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Daun Pintu Panel Ukuran 70 x 210 cm

    - Papan Jalusi

    5. Jendela Type J.1 (9 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Daun Jendela Kaca 5 mm Ukuran 60 x 80 cm

    - Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 33 x 60 cm

    - Papan Jalusi

    6. Jendela Type J.2 (3 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Daun Jendela Kaca 5 mm Ukuran 60 x 80 cm

    - Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 33 x 60 cm

    - Papan Jalusi

    7. Ventilasi Type V.1 (3 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Papan Jalusi

    8. Ventilasi Tembok Layar (2 unit)

    - Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

    - Papan Jalusi

    Pemasangan rangka (kusen) pintu dan jendela dapat dilakukan pada saat

    penyusunan dinding bata. Pemasangan rangka (kusen) pintu/jendela tersebut bersamaan

    dengan penyusunan dinding bata maka harus dilakukan pemasangan besi angkur 100 mm

  • 22

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    yang dimasukkan ke dalam rangka kayu dari sisi luar rangka (jangan sampai menembus

    kayu agar tidak terlihat dari luar) yang diletakkan diantara susunan batayang berfungsi

    memperkuat pemasangan rangka pintu/jendela tersebut pada dinding. Hal ini harus

    dipastikan bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Jika

    rangka (kusen) pintu dipasang setelah dinding selesai, dapat menggunakan potongan

    kayu yang telah dipasang pada kolom/ring balok. Maka rangka (kusen) pintu/jendela

    tersebut disekrup pada potongan kayu ini setelah itu bagian depan sekrup tersebut diberi

    dempul sehingga tidak tampak dari luar, pastikan dahulu bahwa rangka tersebut telah

    lurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Jika potongan kayu tersebut belum

    dipasang pada kolom/ring balk, maka kolom/ring balk tersebut dapat dibor dan dipasang

    rumah sekrup dari plastik atau dapat pula rangka (kusen) jendela/pintu tersebut dipasang

    dengan menggunakan paku beton yang langsung menembus rangka (kusen) kayu dan

    dinding bata setelah itu diberi dempul pada bagian permukaannya untuk menutupi paku

    beton tersebut.

    Baik pintu maupun jendela dirancang memiliki bukaan ventilasi berupa jalusi yang

    terbuat dari kayu pada bagian atasnya. Jendela ruang kelas yang menghadap bagian

    muka bangunan (pada area teras) memiliki ukuran yang berbeda dari jendela pada

    bagian belakang bangunan. Jendela pada bagia nmuka bangunan memiliki ketinggian

    dinding dibawah jendela yang lebih

    Baik rangka (kusen) pintu maupun jendela harus dibuat di lokasi pembangunan

    (bengkel Kerja) mengikuti gambar kerja yang telah dibuat. Sesuaikan ukuran rangka

    tersebut dengan keadaan di lapangan. Buatlah rangka (kusen) pintu/jendela ini pada

    daerah yang terlindung (memiliki atap). Kerangka (kusen) pintu/jendela ini pada Saat

    pemasangan harus menggunakan penguat (penahan) sementara pada bagian bawahnya

    untuk memastikan bahwa letaknya sudah benar dan tidak bergeser lagi pada saat

    dipasang.

    Untuk menghindari kerusakan pada pintu, hindari memasang daun pintu sebelum

    bangunan selesai, hanya rangka (kusen) pintu/jendela saja yang dipasang. Pintu

    dirancang dengan daun pintu kayu yang mengayun ke arah luar ruangan (bukan pintu

    geser karena cepat rusak) dan jenis jendela ayun keluar dengan panel kaca dan rangka

    kayu. Semua pintu dan jendela dibuat dari bahan yang berkualitas baik, haluskan dahulu

    permukaan kayu untuk rangka pintu/jendela dan daun pintu dengan amplas sebelum

    dipasang.

    Kaca yang digunakan untuk jendela adalah kaca dengan ketebalan 5 mm. Pada

    saat memesan kaca tersebut diukur dahulu ukuran kusen (rangka) jendela dan

    ditambahkan 5 mm pada sekeliling ukuran dimensinya agar panel kaca tersebut dapat

    dipasang dengan mudah dan kokoh pada rangka (kusen).

  • 23

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    K. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

    Pekerjaan ini terdiri dari :

    1. Sloot Pintu Double

    2. Pengangan Pintu Double

    3. Kunci Tanam 2 Slaag

    4. Engsel Pintu 4 Inch

    5. Engsel jendela 3 Inch

    6. Grendel Jendela

    7. Hak Angin Jendela

    8. Tarikan Jendela

    Setelah daun pintu dan jendela siap maka dilaksanakan pemasangan asesories

    anatara lain: Sloot Pintu Double, Penganggan Pintu Double, Kunci Tanam 2 Slaag, Engsel

    Pintu, Engsel Jendela, Grendel Jendela, Hak Angin Jendela dan Tarikan Jendela. Pada

    tahap pekerjaan ini dilakukan paling terakhir agar tidak menggangu proses pekerjaan

    lain, dan pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dibidangnya, pemasangan

    ini juga memerlukan baut dan paku sekrup.

    L. PEKERJAAN PENGECATAN

    Pekerjaan Pengecatan meliputi :

    1. Cat Tembok 3 x (L/D)

    2. Cat Plafond Multiplex/Plywood dan List Profil

    3. Cat Mengkilat Listplank Kayu

    4. Cat Mengkilat Kusen Pintu/Jendela/Ventilasi

    5. Cat Mengkilat Daun Pintu/Jendela

    Cat yang digunakan adalah cat berbahan dasar air (emulsion), menggunakan

    air bersih untuk membersihkan kuas, jika menggunakan cat minyak (oil paint)

    menggunakan larutan terpentine (thinner) untuk membersihkan kuas.

    Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan rangka tumpuan maupun

    tangga. Pekerja pengecatan harus hati-hati dalam menggunakan tangga titian dalam

    prosespengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1 : 4, contohnya jika

    tangga berukuran 4 m, maka jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah 1m.

    Pada saat plesteran dinding telah selesai dikerjakan dantelah mencapai

    keadaan terbaiknya, proses pengecatan dinding dapat dilakukan.

    Dinding harus dicat menggunakan cat emulsion yangbaik kualitasnya. Lapisan

    cat dasar terbuatdari cat emulsion yang dicampur denganair bersih sebanyak 20%.Cat

  • 24

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    emulsion sebanyak 5 liter akan menutupi luas area dinding sekitar 30m2 (dengan satu

    lapisan cat). Untuk mengurangi biaya perawatan, bagian bawah dinding (kira-kira

    hingga ke bagian bawah ambang jendela sekitar 120cm pada bagian muka

    bangunan/teras) dapat dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat mengkilat

    (gloss paint) untuk memberi lapisan cat yang kuat dan dapat dicuci (tahan air).pintu

    dan jendel a terbuat dari kayu yang baikkualitasnya maka untuk hasil akhir dapat

    ditampakkan(expose) dengan menggunakan lapisan cat minyak.Pertama-tama bagian

    kayu tersebut harus diamplas untuk menghaluskan permukaannya, kemudian beri

    lapisan dasar berupa campuran vernish dan 10% terpentine. Setelahitu beri cat

    minyak sebagai hasil akhir (finishing),jangan lupa untuk mengamplas permukaan

    setiap satulapisan.

    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecatan adalah :

    Hindari melakukan pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak, karena akan memakan waktu lama pada saat pengeringan cat dan hasil akhir

    permukaan cat akan terlihat tidak bagus.

    Persiapkan keadaan permukaan yang akan dicat dengan dibersihkan, dicuci, dsd Hindari menyapu lantai sebelum atau pada saat melakukan proses pengecatan,

    debu dan kotoran yang timbul akan merusak hasil pengecatan.

    Jangan menggunakan kuas cat (jenis roll maupun konvensional) yang sudah lama atau yang kurang baik karena akan mempengaruhi hasil akhir pengecatan

    menjadi tidak bagus.

    Lakukan selalu pengamplasan permukaan setiap kali satu lapisan cat selesai dikerjakan sebelum mengerjakan lapisan berikutnya.

    Hindari penggunaan bahan pengencer yang terlalu banyak pada campuran cat. Bacalah petunjuk pengecatan yang ada pada kaleng cat yang digunakan.

    M. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/KOTOR

    Pekerjaan ini meliputi :

    1. Instalasi Pipa Air Bersih PVC AW dan Asesories

    2. Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1 AW dan Asesories

    3. Pengadaan dan Pasang Kran Air Stainless Stell

    4. Instalasi Pipa Air Kotor 3 AW Wavin dan Asesories

    5. Instalasi Pipa Air Kotor 4 AW Wavin dan Asesories

    6. Klosed Jongkok

    7. Kran Air

    8. Tempat Sabun

  • 25

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    9. Pipa Penguras Bak dari Kuningan

    10. Floor Drain Stainless Stell

    11. Box Kontrol

    12. Septictank dan Resapan

    Instalasi pipa air bersih harus ditanam didalam dindingdimana pipa tersebut ter

    lindungi, adapun proses instalasi sanitair adalah seperti berikut ini :

    Pada tahap pekerjaan Septic tank dan rembesannya harus memiliki jarak minimal 3 meter

    dari bangunan sehingga jika terjadi kebocoran septic tank, keadaan tanah pada bagian

    pondasi bangunan tidak mengalami kelembapan yang dapat menyebabkan penurunan

    pondasi. Akan sangat berguna bila septictank memiliki akses bukaan pada tanah diatas

    pipa saluran air kotor dari toilet sebelum masuk ke septic tank, untuk memudahkan

    pekerjaan perbaikan bila ter jadi penyumbatan. Akses bukaan ini juga harus ada setiap

    jarak 6m (jika septictank jauh letaknya) atau pada pipa yang membelok (jika ada). Semua

    bukaan ini harus memiliki tutup yang dapat dibuka terbuat dari semen

    Instalasi Pipa Air Bersih PVC dan PVC 1Persyaratan bahan :

    a. Pipa air bersih adalah PVC dengan testing Pressure 15 kg/cm2, produk danmerk

    akan di tentukan kemudian, dimensi pipa sesuai dengan gambar kerja.

    b. Fitting harus dari pabrik yang sama (direkomendasikan untuk itu)

    c. Perlengkapan lainnya (stop kran, valve, clean out dan sebagainya) disesuaikan

    dengan kebutuhan, produk/merk akan ditentukan kemudian.

    Pelaksanaan :

    a. Pemasangan instalasi-instalasi air bersih akan dilakukan oleh tenaga yang ahli

    dibidangnya

    b. Kami akan menyiapkan shop drawing sebelum pekerjaan dimulai dan membuat

    asbuilt sesuai dengan apa yang dipasang

    c. Pengyambungan pipa dengan menggunkan lem sehingga kuat dan tahan terhadap

    tekanan air

    d. Pemasangan dan penyambungan pompa dan segala perlengkapannya sesuai

    dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya.

    e. Pipa-pipa air yang sudah terpasang baru akan ditimbun/ditutup, setelah disetujui

    oleh site engineer dan pemasangn pupa didalam ruangan bersifat inbaw.

    f. Semua instalasi air bersih akan kami test dengan perconbaan tekanan 6 Atm

    selama minimal 24 jam terus menerus atas persetujuan lain dari site aengineer.

  • 26

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Kran Air Stainless StellRuang Lingkup

    a. Meliputi seluruh pekerjaan, perlengkapan, bahan-bahan dan peralatan bantu

    yang dibutuhkan untuk keperluan sanitasi atau plambing.

    b. Pekerjaan instalasi air bersih, lengkap peralatan bantu sesuai gambar rencana dan

    kebutuhan.

    Syarat-syarat

    a. Bahan yang digunakan kwalitas yang terbaik

    b. Sebelum mendatangkan barang kelokasi, kami akan memperlihatkan contoh

    terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan direksi

    c. Untuk pekerjaan instalasi memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan

    plumbing Indonesia.

    d. Pelaksanaan pekerjaan Instasi silaksanakan oleh instruktur yang dapat persetujuan

    dari direksi/Pengawas.

    Instalasi Pipa Air Kotor 3 dan 4 AW WavinPersyaratan Bahan.

    a. Pipa air kotor adalah PVC, Kelas AW, tekanan kerja 8 kg/cm2, sdimensi pipa

    sesuai dengan gambar, produk dan merk ditentukan kemudian.

    b. Septitank dan resapan terbuat dari buis beton, dimensi dan spesifikasi sesuai

    dengan gambar rencana.

    Pelaksanaan :

    a. Pemasangan pipa instalasi air kotor horizontal dan mempunyai kemiringan kearah

    pembuangan minimum 2 %

    b. Pipa saluran air kotor dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak ada hawa busuk

    yang keluar dari pipa tersebut. Dan tidak ada rngga udara.

    c. Pipa saluran air kotor dan asmbunagn-sambungan akan dibuat dengan rapi, kuat

    dan cermat, sehingga menjamin bahwa air kotor/buangan dapat mengalir dengan

    lancar.

    d. Sebelum semua pekerjaan instalasi air kotor diserahkan akan dilakukakn

    pengetesan terhadap kelancaran dan ada tidaknya kebocoran pada saluran.

    Pembuatan Septictank dan Resapan

    Pada tahap pekerjaan Septic tank dan rembesannya harus memiliki

    jarakminimal 3 meter dari bangunan sehinggajika terjadi kebocoran septic tank,

  • 27

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    keadaan tanahpada bagian pondasi bangunan tidak mengalamikelembapan yang

    dapat menyebabkan penurunanpondasi.

    Akan sangat berguna bila septic tankmemiliki aksesbukaan pada tanah diatas

    pipa saluran air kotordari toilet sebelum masuk ke septic tank, untukmemudahkan

    pekerjaan perbaikan bila ter jadipenyumbatan. Akses bukaan ini juga harus ada

    setiap jarak 6m (jika septic tank jauh letaknya) ataupada pipa yang membelok (jika

    ada). Semua bukaanini harus memiliki tutup yang dapat dibuka terbuatdari semen.

    Bahan yang digunakan adalah :

    - Batu bata merah

    - Pasir pasang

    - Semen portlan

    - Kerikil

    - Besi beton

    - Batu gunung

    - Campuran Kerikil

    - Ijuk

    - Pipa dan

    - Tanah urug

    Pelaksanan pembuatannya sama dengan pelaksanaan membuat dinding bata kedap

    air serta lantai batu kedap air. Jadi pasangan bata adukan 1 semen 2 pasir. Adapun

    tutup septicktank dari plat beton bertulang yang pembuatannya dilakukan dapat

    diluar ( pra cetak ) atau langsung diatas septictank dengan papan acuan yang tidak

    diperlukan dibongkar, satu dan lain hal agar ditentukan oleh pengawas. Batu bata

    harus diplester dengan adukan 1 : 2 baik dari sisi dalam maupun luar. Untuk

    membuat resapan air kotor dari septictank dan kamar mandi, bahan pokoknya adalah

    batu belah, pasir dan ijuk.

    N. PEKERJAAN INSTALASI LISRTIK

    Pekerjaan instalasi arus listrik dikerjakan oleh mekanik yang ahli pada bagian

    kelistrikan, hal itu dilakukan agar menghidari hal-hal yang tidak diinginkan, proses

    instalasi ini dilakukan sesuai dengan gambar dan disetujui oleh direksi. Material-material

    yang digunakan dipesan langsung dari daerah setempat agar proses pengangkutannya

    tidak lama. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

    1. Box Sekering + MCB

    2. Lampu TL 20 Watt dan Lampu HE 18 Watt

  • 28

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    3. Instalasi Titik Penerangan, Instal termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC, fitting

    lampu dan kelengkapan terpasang

    4. Instalasi Titik Kontak, Instal termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC, kotak-kotak

    dan kelengkapan instalasi terpasang

    5. Stop Kontak

    6. Saklar Tunggal

    7. Saklar Ganda

    O. PEKERJAAN GRANIT/KERAMIK

    Pemasangan Lantai Granit 40 x 40 cm bagian dalam, Lantai Granit 40 x 40 cm

    bagian teras dan tangga, Lantai keramik 40 x 40 cm bagian selasar dan tangga

    (unpolished), keramik 20 x 25 cm bagian dinding kamar mandi, keramik 20 x 20 cm

    bagian lantai kamar mandi dan keramik dan bon-bon keramik. Ada berberapa hal yang

    harus dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan keramik antara lain :

    Bahan-bahan yang dipergunkan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contoh kepada direksi

    Sebelum pekerjaan dimulai, Kami membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui oleh Direksi

    Keramik yang dipasng dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

    Adukan pengiat dengan campuran 1 PC : 3 Ps dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan, bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar

    rata.

    Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lembar siar-siar), harus sama lebar maksimum 3mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau

    sesuai detail gambar susui direksi, yang membentuk garis-garis sejajar yang lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk

    sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

    Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya

    Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alt pemotong keramik khusus sesuai dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

    Keramik yang sudah dipasang harus di bersiihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih

    Sebelum keramik dipasang , terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.

  • 29

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU

    Tempat diatas detalasi sub lantai, pasangan ubin harus diberi nad selebar 1 cm, kemudian kedalaman mad selebar 1 cm tersebut dimasukkan grouting dari silikon

    rubber sealant.

    P. PEKERJAAN LAIN-LAIN

    Pekerjaan lain-lain meliputi :

    1. Relief Tiang

    2. Relief Dinding

    3. Timbunan Areal Sekolah

    4. Saluran Perkerangan Sekolah

    Pekerjaan relief tiang dan relief dinding dilakukan oleh tenaga ahli dibidang relief. Bentuk relief yang akan dibuat sesuai dengan bentuk yang ada digambar.

    Timbunan areal sekolah mengunakan tanah timbunan yang didatangkan dari luar lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck yang berkapasitas 4 M3.

    Tanah timbunan ini ditimbun pada tempat yang telah disetujui oleh Konsultan

    Pengawas dan Direksi.

    Saluran perkarangan sekolah ini dibuat sesuai dengan gambar bestek, lokasi pembuatan saluran ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.

    Pekerjaan Penyelesaian Kantor SMP Unggul Aceh Selatan , akan kami Laksanakan

    sebagai mana diatur dalam Bestek, Spesifikasi Teknis Pelaksanaan dan Gambar Kerja serta

    instruksi dari Direksi Teknis ataupun Pengawas Lapangan dan Time Scedule yang telah kami

    rencanakan.

    Material yang dipakai adalah bersumber dari daerah sekitar dan bahan yang digunkan

    Produk Nasional. Tenaga kerja kami memakai tenaga kerja profesional dibidangnya masing-

    masing. Jangka waktu pelaksanaan akan kami usahakan semaksimal mungkin lebih cepat dari

    Scedule yang kami ajukan.

    Apabila ada hal-hal yang kurang jelas maka kami akan berpedoman Kepada Gambar

    Rencana dan Rencana Anggaran Biaya serta akan berkonsultasi dengan Direksi dan Pengawas

    Lapangan.

    Sabang, 23 April 2013

    Direktur

  • 30

    Metode Pelaksanaan CV. PELANGI BARU