metlit

24
01 PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA RUAS JALAN SERDANG-BOJONEGARA-MERAK) Disusun Dan Diajukan Oleh: DICKI DIAN PURNAMA 3336071659 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2011

Upload: dicki-dian-purnama

Post on 07-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

01

PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA RUAS JALAN SERDANG-BOJONEGARA-MERAK)Disusun Dan Diajukan Oleh:

DICKI DIAN PURNAMA3336071659

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA2011

LATAR BELAKANG

02

Adanya sebuah pusat kegiatan (termasuk rencana pembangunan pelabuhan Bojonegara) mensyaratkan adanya akses yang mudah dan cepat untuk mencapai lokasi. Maka pembuatan sarana dan prasarana jalan yang menunjang untuk kelancaran mobilitas manusia dan barang menjadi hal yang wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

03

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui tebal lapis perkerasan jalan yang dibutuhkan untuk dapat menahan beban rencana pada jalan Serdang-Bojonegara-Merak.2. Mengetahui Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk membangun jalan sesuai spesifikasi yang didapat dari perhitungan.3. Mengetahui perbedaan tebal perkerasan yang dibutuhkan untuk jalan Serdang-Bojonegara- Merak dengan membandingkan hasil perhitungan dengan cara Bina Marga dan menggunakan bantuan program SAP 2000.

1. Mampu merencanakan tebal lapis perkerasan (perkerasan kaku) serta menghitung besarnya biaya yang diperlukan untuk pembuatan jalan.

2. Mengaplikasikan program SAP 2000 serta menggunakan data hasil analisisnya untuk penentuan mutu pelat atau pun tebal perkerasannya

DEFAULT STYLES 04

MANFAAT PENELITIAN

1. Perencanaan tebal lapis perkerasan dengan perhitungan dengan menggunakan metode Bina Marga serta menggunakan program SAP 2000.

2. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya beradasarkan perhitungan dan spesifikasi dengan cara Bina Marga.

3. Umur rencana tebal perkerasan direncanakan 20 tahun.

05

BATASAN MASALAH

Kebutuhan akan jalan (perkerasan jalan) sudah mulai dirasakan ketika diciptakannya roda kira-kira 3000 tahun SM. Perkerasan jalan raya pada zaman romawi mulanya menggunakan timbunan konstruksi yang berlapis-lapis dengan menggunakan bahan dari kapur, batu, pasir dan kerikil. Akhirnya jalan tersebut dilapisi dengan batu pipih yang besar-besar. Kemudian seiring berjalannya waktu, teori dan teknologi perkerasan mengalami perkembangan yang cukup pesat, hingga ditemukan lapis perkerasan seperti yang sekarang ini, seperti sistem turnpike, konstruksi telford, konstruksi Macadam, dan lain-lain

06

TINJAUAN PUSTAKA

07

PENELITIAN YANG BERHUBUNGANPeneliti M. SULTHONUL ARIFIN RIFAN ABDI HUTOMO

Lokasi Ruas Jalan Kalianak Sta 0+000 – 5+350 Surabaya

Lajur Khusus Bus Trans Pakuan Kota Bogor Koridor

Terminal Bubulak-Pool Bus Wisata Baranangsiang

Permasalahan 1. Merencanakan tebal perkerasan lentur

menggunakan metode AASHTO.

2. Merencanakan tebal perkerasan kaku

menggunakan metode AASHTO.

3. Mengetahui perbandingan perkerasan kaku dan

lentur ditinjau dari sisi ekonomi untuk usia

rencana 20 tahun.

1. Merencanakan tebal perkerasan lentur dengan

metode Analisa Komponen.

2. Merencanakan tebal perkerasan kaku dengan

metode NAASRA

3. Menghitung besaran anggaran biaya perkerasan

lentur dan kaku.

Hasil

1. Perbandingan antara perkerasan lentur dengan

komposisi dan tebal perkerasan lapisan

LASTON MS 744 dengan tebal 10 cm, lapisan

pondasi atas batu pecah kelas A dengan tebal 15

cm dan lapisan pondasi bawah sirtu kelas A

dengan tebal 25 cm sedangkan untuk

perkerasan kaku dengan komposisi dan tebal

perkerasan lapisan surflace plat beton K-350

dengan tebal 27 cm dan subbase dengan tebal

25 cm.

2. Biaya investasi awal dan biaya perawatan

perkerasan lentur untuk 20 tahun kedepan

sebesar Rp. 98.765.894,74/m’ sedangkan untuk

perkerasan kaku sebesar Rp 68.987.784,88 / m’

1. Dari total seluruh segmen perkerasan lentur

memiliki anggaran biaya untuk perkerasan

lentur sebesar Rp. 32.474.430.740,00 dan untuk

perkerasan kaku sebesar Rp. 44.298.603.030,00

dan dari total seluruh segmen memiliki

perbandingan biaya sebesar Rp.

11.824.172.290,00.

2. Dari seluruh total perhitungan perencanaan

tebal perkerasan lentur maupun kaku lajur

khusus bus trans pakuan kota Bogor telah

mencapai standar yang ditentukan karena telah

mencapai perhitungan tebal minimum yang

diisyaratkan oleh masing-masing metode

perhitungan perkerasan lentur dan perkerasan

kaku

Jalan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009, adalah. seluruh bagian Jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu Lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.

08

LANDASAN TEORI

Klasifikasi Jalan

1. Klasifikasi Menurut Fungsi Jalan

2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan

3. Klasifikasi Menurut Medan Jalan

4. Klasifikasi Menurut Wewenang Pembinaan Jalan

09

LANJUTAN.....

Parameter Perencanaan Jalan

1. Dimensi dan Tipe Kendaraan Rencana.

2. Volume, Kecepatan Rencana, Kapasitas dan Tingkat Pelayanan.

10

LANJUTAN....

Struktur Perkerasan

Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan yang tersusun dari bawah ke atas sebagai berikut :

1. Lapisan tanah dasar (sub grade).

2. Lapisan pondasi bawah (subbase course)

3. Lapisan pondasi atas (base course)

4. Lapisan permukaan/penutup (surface course)

11

LANJUTAN....

GAMBAR....

Jenis-Jenis Perkerasan

1. Perkerasan Lentur.

2. Perkerasan Kaku.

3. Perkerasan Komposit

12

LANJUTAN....

Jenis-Jenis Perkerasan Beton Semen

1. Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan.

2. Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan.

3. Perkerasan beton bertulang menerus dengan tulangan.

4. Perkerasan beton semen pra-tegang.

13

LANJUTAN....

Prosedur Perencanaan

Prosedur perencanaan perkerasan beton semen didasarkan atas dua model kerusakan yaitu :

1. Retak fatik (lelah) tarik lentur pada pelat.

2. Erosi pada pondasi bawah atau tanah dasar yang diakibatkan oleh lendutan berulang pada sambungan dan tempat retak yang direncanakan.

14

LANJUTAN....

Perencanaan Tebal Perkerasan Berdasarkan:

1. Perkiraan lalu-lintas dan komposisinya selama umur rencana.

2. Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dengan CBR (%).

3. Kekuatan beton yang digunakan.

4. Jenis bahu jalan.

5. Jenis perkerasan

15

LANJUTAN....

Gambar...

16

Alur Penelitian

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Cek Hasil

Perhitungan RAB

Tebal Perkerasan

Tebal Perkerasan

Mulai

Studi Pustaka

Input Data:Data Primer

Data Sekunder

Perhitungan dengan Metode Bina Marga

Perhitungan dengan Program SAP 2000

17

Jadwal Waktu Penelitian

No KegiatanMei Juni Juli Agustus September

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

1 Pengumpulan Data                              

2 Analisis Data                              

3 Pembuatan Proposal                              

4 Seminar Proposal                              

5Pengolahan Data/Perhitungan                              

6 Pembuatan Laporan                              

7 Seminar Hasil                              

8 Seminar Akhir                              

ARIGATO GOZAIMASU

05

Kelas Jalan Fungsi jalan

Dimensi kendaraan

maksimum Muatan sumbu terberat

(ton)

Panjang (m) Lebar (m)

I

Arteri

18 2,5 10

II 18 2,5 10

III A 18 2,5 8

III AKolektor

18 2,5 8

III B 12 2,5 8

III C Lokal 9 2,1 8

Sumber : Geometri Jalan Perkotaan, RSNI T- 14 - 2004

Klasifikasi Jalan Secara Umum Menurut Kelas

Back

05

No Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%)

1 Datar D < 3

2 Perbukitan B 3 – 25

3 Pegunungan G > 25

Klasifikasi Menurut Medan Jalan

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997

Back

05Back

05

Fungsi

Kecepatan Rencana, VR km/jam

Kecepatan (km/jam)

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70-120 60-80 40-70

Kolektor 60-90 50-60 30-50

Lokal 40-70 30-50 20-30

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997

Kecepatan Rencana

Back

05Back

05Back