metabolism e
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, setiap perkembangan ilmu yang dihasilkan manusia pasti diikuti dengan
penerapannya dalam kehidupan. Ilmu tersebut dikembangkan dengan metode ilmiah dan
diterapkan dalam bentuk teknologi. Hal ini juga terjadi pada Biologi. Biologi telah berkembang
dengan pesat, terutama cabang-cabang mikrobiologi dan genetika, serta cabang kimia yaitu
biokimia. Cabang-cabang biologi dan kimia ini kemudian diterapkan dalam bentuk bioteknologi.
Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Berkembangnya bioteknologi ini tidak lepas dari
peranan mikroba. Mikroba merupakan organisme yang berukuran kecil yang tidak kasat mata.
Mikroba sering disebut jasad renik karena ukurannya yang kecil (kurang dari 0,1 mm),
sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar
atau mikroskop, ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar,
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi.
Adapun berbagai macam mikroba antara lain jamur mikroskopis, protozoa, bakteri, dan virus.
Mikroba dalam mendapatkan energi melakukan berbagai macam cara metabolisme
misalnya dengan cara fermentasi, respirasi aerobik atau anaerobik, dan fotosintesis. Fermentasi
adalah suatu reaksi oksidasi-reduksi di dalam sistem Biologi yang menghasilkan energi, dimana
sebagai donor dan aseptor elektron digunakan senyawa organik.
ISI
Metabolisme
Metabolisme (dari bahasa Yunani, metabole = ‘berubah’), merupakan suatu rangkaian
atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga
diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau energy.
Berdasarkan proses dan hasilnya, metabolisme dibedakan menjadi dua yaitu katabolisme
dan anabolisme. Katabolisme adalah proses perombakan senyawa-senyawa yang kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan
energi. Sedangkan, anabolisme adalah proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari
senyawa-senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi sehingga diperlukan
adanya energi.
Tabel Perbedaan Katabolisme dan Anabolisme
No. Katabolisme Anabolisme
1. Pengertian : Proses
pembongkaran/penguraian suatu molekul
Pengertian : Proses penyusunan/sintesis
suatu molekul
2. Substar awal molekul besar
(kompleks)
Substrat awal molekul kecil
(sederhana)
3. Produk akhir molekul kecil
(sederhana)
Produk akhir molekul besar (kompleks)
4. Bersifat eksergonik (menghasilkan
energy)
Bersifat endergonik (butuh energi)
5. Contoh : Respirasi, fermentasi Contoh : Fotosintesis, Kemosintesis
Sumber : http://perpustakaan.or.id/2012/10/04/metabolisme-katabolisme-dan-anabolisme/
Katabolisme/Dissimilasi
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut
proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
- Respirasi
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen bebas untuk kebutuhan respirasinya, bakteri
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
- Respirasi Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen bebas. Bakteri yang
hidup secara aerob dapat memecah gula menjadi air, CO2, dan energi. Bakteri aerob secara
obligat adalah bakteri yang mutlak memerlukan oksigen bebas dalam hidupnya, misalnya,
bakteri bakteri penyebab penyakit TBC (Mycobacterium tuberculosis) Nitrosomonas,
Nitrosococcus,dan Nitrobacter.
- Respirasi Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen bebas, Bakteri anaerob
dalam hidupnya atau dalam memecah zat yang tidak memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini
sering disebut bakteri obligat anaerob. Untuk memecah zat makanan pada mediumnya, bakteri
mengeluarkan zat jenis fermen tertentu. Contoh bakteri anaerob antara lain Micrococcus
denitrificans biasa hidup pada lahan yang kaya zat nitrat tetapi miskin oksigen. Dalam kondisi
tersebutMicrococcus denitrificans menguraikan zat HNO3 menjadi NH3 dan O2. Sementara
itu, Clostridium tetani adalah bakteri penyebab penyakit tetanus. Akan tetapi, jika bakteri
tersebut dapat hidup tanpa kebutuhan oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa
adanya oksigen, bakteri itu disebut bakteri anaerob fakultatif.
Jadi bakteri aerob adalah bakteri yang dapat hidup pada kondisi lingkungan yang
mengandung banyak oksigen, sedangkan bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang bisa
hidup pada daerah yang mengandung oksigen yang jumlahnya sedikit dan bakteri anaerob
obligat adalah bakteri yang tidak dapat hidup pada daerah yang ada oksigennya.
- Fermentasi
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob,
namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan
tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa
adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob. Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan
menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol.
Contoh :
Fermentasi pada Glukosa :
C6H1206 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa) (etanol)
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2200068-metabolisme-sel-
anabolisme-dan-katabolisme/#ixzz2NgNO78iX
http://ervianilestary.blogspot.com/2012/12/proses-metabolisme-pada-bakteri-
anaerob.html
Anabolisme/ Asimilasi/ Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis energi kimia untuk kemosintesis.
- Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan
energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki
spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah
spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak
digunakan dalam fotosintesis.
- Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai
sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat
mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi
kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain.
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa
tertentu.
Jalur Katabolik
Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul
kompleks disebut jalur katabolik (Campbell, 2003: 159). Pengertian lain tentang jalur katabolik
adalah membebaskan energi dengan cara merombak molekul-molekul kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana, proses perombakan ini disebut jalur katabolic.
Jalur katabolik dapat terjadi secara aerob (dengan menggunakan oksigen) dan anaerob
(tanpa menggunakan oksigen). Terdapat tiga tahap utama di dalam katabolisme aerobik, yaitu
makromolekul sel dipecahkan menjadi unit-unit pembangun utamanya (tahap I), produk yang
telah terbentuk pada tahap I selanjutnya diubah menjadi molekul yang lebih sederhana (tahap II),
produk akhir dari tahap II yang berupa asetil KoA selanjutnya memasuki lintas akhir (tahap III).
Pada tahap akhir ini, terjadi oksidasi nutrien, menghasilkan karbon dioksida, air dan amonia
sebagai produk akhirnya.
http://epta86.blogspot.com/2009/07/bab-i-pendahuluan.html
Fermentasi dan Respirasi
Fermentasi dan respirasi merupakan jalur katabolik penghasil energi sebagai proses
bioenergi. Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim,
molekul organik kompleks yang kaya energi potensial dirombak menjadi produk limbah yang
berenergi lebih rendah.Walaupun seluruh mikroorganisme heterotrof secara pasti mendapatkan
energi mereka dari reaksi-reaksi reduksi-oksidasi, jumlah energi yang didapat dan mekanisme
bagaimana mereka melakukan ekstraksi bervariasi. Dua mekanisme yang dapat diterapkan yaitu
fermentasi dan respirasi.
Fermentasi merupakan perombakan parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen.
Dalam fermentasi, elektron-elektron dialirkan dari penyumbang electron kepada penerima
elektron, sementara suatu perantara terbentuk dalam pemecahan molekul substrat, yang
merupakan perantara organik dalam beberapa proses fermentasi lainnya. Fermentasi
menghasilkan akumulasi campuran produk-produk akhir, beberapa lebih teroksidasi, dan
beberapa lebih tereduksi dari substratnya. Tingkat oksidasi rata-rata dari produk-produk akhir
dalam fermentasi selalu identik dengan substrat asalnya. Fermentasi dapat berjalan baik secara
anaerob obligat
maupun anaerob fakultatif.
Jalur katabolik yang paling umum dan paling efisien ialah respirasi aerob, dimana
oksigen dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik. Respirasi
adalah sebuah proses dimana oksigen molekuler biasanya berperan sebagai penerima elektron
utama. Jika oksigen adalah penerima utama, prosesnya disebut respirasi aerobik yang berbeda
dengan respirasi anaerobik, dimana menggunakan sebuah unsur anorganik seperti nitrat, sulfat,
atau karbonat. Fermentasi merupakan mekanisme yang lebih tidak efisien daripada respirasi
untuk mengekstrasi energi dari molekul substrat. Saat organisme menfermentasi glukosa, hanya
sejumlah kecil energi secara potensial tersedia pada molekul glukosa yang dilepaskan.
Kebanyakan energi itu masih terkunci pada produk reaksi, misalnya laktat. Saat organisme
mengoksidasi glukosa secara sempurna menjadi CO2 dan H2O, semua energi yang tersedia dari
molekul glukosa dilepaskan :
Diantara mikroba / mikroorganisme yang melakukan respirasi aerob terdapat aerob
obligat dan anaerob fakultatif. Sebagai tambahan, beberapa dari anaerob fakultatif dapat juga
mempergunakan nitrat sebagai terminal penerima elektronnya. Organisme yang menggunakan
sulfat atau karbonat sebagai penerima-penerima elektron pada respirasi anaerob bagaimanapun
adalah sebagai anaerob obligat. Salah satu contoh jasad renik yang respirasi anaerob dengan zat
anorganik ( NO3- , SO4
2- )
sebagai aseptor elektron adalah Thiobacillus denitrificans :
S SO42-
NO3- N2
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../REV._BAB_5.pdf
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/metabolisme-mikroba-fermentasi-pembentukan-
ATP-ADP-fotosintesis-siklus-asam-trikarboksilat.html
Produksi Energi dalam Mikroorganisme aerobik
Produksi energi dari respirasi sel secara aerob adalah Fosforilasi Oksidatif. Proses ini
merupakan rangkaian transfer energi dari electron dan proton yang terikat pada NADH dan
FADH hasil reaksi glikolisis dan siklus krebs. Proses ini dikenal sebagai Electron Transport
System (ETS). Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan udara terutama
oksigen. Secara garis besar, proses tersebut dibagi dalam 4 tahap, sebagai berikut,
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Rantai Transport Elektron
a. Glikolisis
Proses yang berlangsung di luar mitokondria dan secara anaerob. Dalam proses ini terjadi
pengubahan 1 molekul glukosa (6 C) menjadi 2 asam piruvat (3 C). Dalam proses glikolisis
dihasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH.
b. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi antara yaitu antara glikolisis dengan siklus
krebs. Dalam proses ini terjadi perubahan dari 2 asam piruvat (3 C) menjadi 2 asetil Ko Enzim A
(2 C). Hasil dari proses ini adalah 2 asetil Ko Enzim A, dan 2 NADH.
c. Siklus Krebs atau Asam Sitrat
Siklus Krebs terjadi di mitokondira. Dalam proses ini terjadi perubaha dari 2 asetil ko
enzim A menjadi 2 CO2.. Proses ini berlangsung secara aerob. Hasil dari proses ini adalah 2
CO2, 2 FADH, dan 6 NADH, 2ATP.
d. Rantai Tansport Elektron
Pada proses ini terjadi penerjemahan elektron berenergi tinggi. Pada proses ini dihasilkan
H2O dan terjadi konversi energi dengan rumus
1 NADH : 3 ATP
1 FADH : 2 ATP
Sehingga:
Proses Glikolisis → 2ATP, 2NADH = 8 ATP
Proses Dekarboksilasi Oksidatif → 2NADH = 6 ATP
Proses Siklus Krebs → 2FADH, 6NADH, 2ATP = 24 ATP
Jumlah = 38 ATP
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A. 2009. http://epta86.blogspot.com/2009/07/bab-i-pendahuluan.html
Anonim, A. 2012. : http://perpustakaan.or.id/2012/10/04/metabolisme-katabolisme-dan- anabolisme/
Anonim, A. 2012. http://ervianilestary.blogspot.com/2012/12/proses-metabolisme-pada-bakteri-anaerob.html
Anonim, A. 2013. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/metabolisme-mikroba-fermentasi-pembentukan-ATP-ADP-fotosintesis-siklus-asam-trikarboksilat.html
Anonim, A. : http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2200068-metabolisme-sel-anabolisme-dan-katabolisme/#ixzz2NgNO78iX
Anonim, A. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/REV._BAB_5.pdf