kon genital metabolism e 2

48
Kelainan Metabolisme dan Kelainan Metabolisme dan Kongenital pada Sistem Kongenital pada Sistem Muskuloskeletal Muskuloskeletal dr Yefta Daniel Bastian,SpRM dr Yefta Daniel Bastian,SpRM

Upload: nessyuarni

Post on 20-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kon Genital Metabolism e

TRANSCRIPT

  • Kelainan Metabolisme dan Kongenital pada Sistem Muskuloskeletaldr Yefta Daniel Bastian,SpRM

  • Definisi kelainan kongenitalDefek/gangguan dalam perkembangan bentuk atau fungsi tubuh, yang tampak pada saat kelahiranDapat terjadi :Lokal: club footGeneral : osteogenesis imperfecta

  • Insidens Sulit ditentukan ; sering tidak terdeteksiSulit membedakan keadaan abnormal minor dan bentuk variasi normal3% kelainan congenital yang ditemukan saat lahir6% kelainan kongenital ditemukan saat usia 1 tahun

  • Etiologi Banyak faktor yang mempengaruhiKelainan genetikPengaruh lingkunganKombinasi genetik dan faktor lingkungan

  • Tipe kelainan Kongenital Muskuloskeletal Aplasia: tulang gagal tumbuh secara keseluruhanHypoplasia: gagal tumbuh sesuai ukuran normalDysplasia: tumbuh dengan bentuk abnormalHypertrophy : tumbuh berlebihanSupernumery: jari tumbuh lebih (polydactyly)Arrested (pertumbuhan berhenti) : sprengels deformity (scapula tidak turun), spina bifida

  • Diagnosis kelainan kongenitalmuskuloskeletal Antenatal diagnosisAnalisa jaringan fetus ; cytogenetik, biokimia, hematologi, studi DNA dapat mendeteksi ; Down syndrome, neural tube defects (meningomyelocele maternal serum alpha fetoprotein) , gangguan metabolisme

    Postnatal diagnosisMerupakan tanggung jawab bersama; dokter keluarga, dokter obsgin, dokter anakKegagalan mengenali kelainan kongenital biasanya disebabkan kelalaian dokter sangat merugikan

  • Prinsip penanganan Pengenalan dini

    Penanganan dini

  • Osteogenesis Imperfecta (Brittle Bones)Definisi= Osteoporosis kongenital yang diturunkan secara genetik

    EtiologiGenetik; sebagian karena mutasi spontan Perubahan struktur & fungsi kolagen tipe 1 (pada tulang, dentin, sklera & ligamen); jumlah Karakteristik:OsteopeniaMudah terjadi fraktur

  • 3) Laxity ligamen (genu recurvatum, pes valgus, dll)4) Sklera berwarna biru5) Dentinogenesis imperfecta (gigi tumbuh lambat, kecil, coklat kekuningan/biru, rapuh, mudah caries)

    Gambaran Klinis ada 4 tipeTipe I: Paling sering (50% kasus)Autosom dominanFraktur terjadi saat anak mulai belajar jalanBlue sclerae, kepala terlihat besar, ggn pendengaranSebagian dentinogenesis imperfecta (+)X-ray: tulang porotik, deformedKualitas hidup baik: dapat hidup sampai dewasa

  • Tipe II:Paling berat (fraktur dapat terjadi intrauteri)Sebagian autosom resesif; sebagian mutasi dominan baruBlue sclerae, fraktur iga dan gangguan respirasiMeninggal saat neonatus

    Tipe III:Berat (fraktur sejak lahir/sebelum belajar jalan, multipel)Autosom resesifAnggota gerak bengkok karena mikrofraktur multipelLempeng epifisis terganggu penutupan prematurpendek (dwarfing)

  • Kifoskoliosis ( 6 tahun)Kebanyakan tidak dapat terus berjalan

    Tipe IV:JarangAutosom dominanDentinogenesis imperfecta (+), blue sclera (-)Bisa sampai dewasa dengan fungsi yang baik

    LaboratoriumPemeriksaan biokimia kolagencDNA sequencing dengan kultur fibroblas dari biopsi kulit atau dari lekosit

  • KomplikasiKardiopulmonar anak: pneumonia berulangdewasa: kor pulmonalNeurologiinvaginasi basilar, kompresi batang otak, hidrosefa-lus & syringohydromyelia CT pada kranioservikal junction

    TATA LAKSANA Edukasi: untuk menurunkan risiko frakturimobilisasi tidak perlu disuse atrofiOperasi: untuk koreksi deformitas berat & mencegah fraktur lebih lanjut

  • Bisfosfonatuntuk vertebra; 1-2 tahun mencegah/memperlambatskoliosisKonseling genetikSupport psikologis (remaja)Rehabilitasi medik level fungsional lebih tinggi

    Prognosis Tipe I dan IV: usia seperti orang normalbisa ambulasi dengan/tanpa alat bantuTipe III: rentang usia menurun karena gangguan paruwheelchair dependent

  • Osteomalacia = defek mineralisasi pada tulang.Bila terjadi pada usia muda, akan mempe-ngaruhi mineralisasi pada tulang rawanlempeng pertumbuhan disebut Rickets

    Akibat: matriks yg mengalami kalsifikasi matriks yg tidak mengalami kalsifikasi tulang menjadi lunak deformitas

  • EtiologiDefisiensi vitamin D- gangguan nutrisi- malabsorbsi- hereditary vitamin D dependent Ricketstype 1 (renal 1-hydroxylase deficiency)type 2 (absent/defective vit D receptor)

  • EtiologiDefisiensi fosfat- renal phosphate wastingX-linked hypophosphatemiaautosomal dominant hypophosphatemic ricketsFanconi syndromerenal tubular acidosis (tipe II)oncogenic osteomalacia (~ mesenchymal tumors)- phosphate binding antacidsDeficient alkaline phosphatase hereditary hypophosphatasia

  • EtiologiToxicfluoridealuminium etidronate disodium therapyphosphate binding antacidsGagal ginjal kronik

  • Gambaran KlinisDiagnosis osteomalacia perlu dicurigai bila dijumpai:anoreksia, penurunan BB, kelemahan otot, nyeri tulang yang luas, nyeri tekan pada tulang, deformitas tulang eks-tremitas dan tulang belakang yang progresif

    Keluhan: nyeri tulang, nyeri pinggang & kelemahan otot

    Pemeriksaan FisikTB karena kolaps vertebraKifosisGenu valgus

  • RadiologiDeformitas skeletalKompresi korpus vertebraDistorsi pelvisTulang-tulang panjang membengkokTrabekulasi tulang nampak jelas/kasar Pseudofraktur pada iga, pelvis, proksimal femur dll ecpenyembuhan mikrofraktur multipel

    Gambaran klasik: looser zone (pita transversa tipis) teruta-ma pada diafisis tulang panjang & ujung axilla skapula ecstress frakturVertebra bikonkaf, indentasi lateral asetabulum (trefoil pel-vis) dan fraktur iga, ramus pubis, kolum femur/metafisis diatas/bawah lutut

  • LaboratoriumFosfatase alkali , fosfat Cek kadar kalsium, fosfor, hormon paratiroid & metabolitvitamin DBiopsi tulang krista iliaka: memastikan diagnosis

    Tata LaksanaDefisiensi vitamin D beri vitamin D & kalsiumHipofosfatemia fosfor, 1.25 dihidroksi vitamin DDeformitas tulang: koreksi bedah

  • RicketsKemungkinan rickets perlu dipikirkan bila didapatkan:kejang, tetani, perkembangan fisik terhambat, kelemah-an & gagal tumbuh (failure to thrive)

    Gambaran KlinisYang belajar jalan: deformitas ekstremitas bawah (genu valgum, genuvarum & deformitas torsi) + gangguan gaitsmall statureDeformitas pada tengkorak (craniotabes)Pembesaran kostokondral (rickety rosary)Indentasi lateral dada (Harrisons sulcus)

    RadiografiDaerah radiolusen yg lebar pada ujung-ujung tulang panjang di lempeng epifisis (karena kartilago preoseus yang tidak mengalamikalsifikasi) gambaran trabekula yang kasar akibat defek mineralisasi tulang

  • Nutritional Vit D DeficiencyKurang intake vitamin D & paparan sinar matahariBisa akibat gangguan absorbsi vitamin D karena steatorrhea (gangguan saluran cerna kronik/hepar)Hipokalsemia tetani/kejangMudah diobati dengan suplemen vitamin D

    LaboratoriumCa n/, P , PTH , 25-OHD , 1.25-(OH)2D /n/,alkali fosfatase , urin Ca , urin P

    Tata LaksanaVit D dosis besar, diikuti 400 IU/hari

  • Gagal Ginjal KronikPenyakit ginjal kronik hiperparatiroidisme sekunder disintegrasi ireguler metafisis & erosi tulang kortikalAktivitas 1hidroksilase Pertumbuhan terganggu

    LaboratoriumP , PTH , urin P

    Tata Laksana1.25-D Penyakit ginjalnya harus diobati

  • Vit D Dependent RicketsTipe 1 autosom resesif ec mutasi pada gen 1-hidroksilase diginjalLab: 25-OHD n, 1.25(OH)2D Tata laksana: 1.25-D

    Tipe 2autosom resesif ec mutasi pada gen reseptor vit D50-70% alopesiaLab: 25-OHD n, 1.25(OH)2D Tata laksana: vit D 2 g/hari, Ca 1000-3000 mg/hari

  • Penyakit Paget (Osteitis Deformans)DefinisiPenyakit tulang fokal yang ditandai proses resorpsi yang berlebihan & cepat, formasi tulang baru yang tidak teratur dan terjadinya deformitas tulang

    AS: mengenai 2% populasi berusia > 60 tahun

    EtiologiGenetik dan virus

    PatofisiologiResorpsi & destruksi tulang oleh osteoklas yg berlebihan Diikuti pembentukan tulang baru oleh osteoblas yang tidak beraturan

  • Tulang menjadi sangat vaskular & jaringan ikat bertambahPada fase awal yg aktif (osteolitik), resorpsi melebihi depo-sisi tulang membesar, namun menjadi lemah, lunak dan berubah bentukFase osteosklerotik: lebih banyak terjadi pembentukantulang tulang menjadi tebal & kerasTulang yg paling sering kena: tibia, femur, pelvis, korpusvertebra & tengkorakBiasa mengenai beberapa tulang (polyostotic), tapi kadanghanya mengenai 1 tulang (monostotic)

    Mikroskopik: pola lamelar hilang, diganti pola mosaik yangtidak beraturan antara tulang yang matur & imatur

  • KomplikasiDeformitas progresif ec pembengkokan tulang pada fase osteolitikArtritis degeneratif pada sendi-sendi yang berdekatanFraktur patologisPerubahan maligna osteogenik sarkomaPenekanan saraf dan stenosis spinalGagal jantung high output ec aliran darah tulangHiperkalsemia ~ imobilisasi lama

    DiagnosisRingan: subklinis, gejala (-), ditemukan tidak sengajaYang lebih berat: nyeri tulang terus-menerus; bila hebatmungkin terjadi fraktur atau sarkomaDeformitas sering pada tulang ekstremitas bawah: tibia me-nekuk ke depan, femur ke anterolateral

  • Anggota gerak terlihat bengkok & teraba tebal Kulit teraba hangatBila tulang tengkorak terlibat, kepala membesarDasar tengkorak mendatar leher terlihat pendekDapat terjadi kifosispasien terlihat lebih pendek dengan lengan & tungkai yang menggantung di depanKompresi nervus kranial: ggn penglihatan, facial palsy, trigeminal neuralgia, tuli.Penebalan vertebra kompresi spinal cord/akar saraf

  • Pemeriksaan PenunjangBone scan: untuk mengetahui daerah yang terlibat

    Radiologi X-ray:Fase osteolitik: deformitas & porotikFase osteosklerotik: peningkatan densitas tulang yang tidak beraturan

    Laboratorium:Alkali fosfatase serum (sesuai aktivitas penyakit & pembetukan tulang)Ekskresi urin 24 jam: pyridinoline = indikator aktivitas pe-nyakit dan resorpsi tulangKalsium dan fosfor normal

  • Tata LaksanaNyeri ~ artritis: analgetik, NSAIDFosfatase alkali diukur 1x/tahun; bila diobatiKalsitonin Bisfosfonat Operasi: fraktur patologis fiksasi internal OA + nyeri penekanan saraf & stenosis spinal berat osteosarkoma

  • Indikasi untuk terapi:Nyeri tulang persistenRisiko fraktur (+)Fraktur multipelKomplikasi neurologiGagal jantungHiperkalsemia ec imobilisasiPencegahan deformitas pada tengkorakHiperurisemia & goutBeberapa bulan sebelum & setelah operasi tulang risiko perdarahan

  • AchondroplasiaMerupakan penyakit yang diturunkan secara autosom do-minan gangguan pertumbuhan longitudinal tulang rawan lem-peng epifisis semua tulang yang dibentuk melalui osifi-kasi endokondral terlibat (tulang panjang dan wajah)

    MANIFESTASI KLINISEkstremitas pendek, terutama bagian proksimalKepala besar, dahi menonjol tapi basis kranium dan tu-lang-tulang wajah kecilTinggi jarang > 120 cmInteligensi normal, usia harapan hidup normal

  • KOMPLIKASIStenosis spinal lumbal (kanal spinal sempit) kesemutan, baal, gangguan BAK dan BAB, klaudikasio tungkaiStenosis spinal pada foramen magnum hipotonia, gagaltumbuh, tetraparesis, apnea, sudden deathGenu valgus/varus

    RADIOLOGITulang-tulang panjang pendek dan relatif tebal

    TATA LAKSANAEdukasiSupport psikologisOperasi (bila perlu)

  • SINDROM MARFANDiturunkan secara autosom dominan30% mutasi baru

    PATOGENESISBiosintesis abnormal fibrillin (=komponen elastin) terda-pat di tunika adventitia aorta dan ligamen suspensorium mata

    MANIFESTASI KLINISNeonatusHipotoni, arachnodatylyLaxity sendi dan dislokasi, kontraktur fleksiDislokasi lensaJantung (MVP, IA) Echo: dilatasi aortic root

  • Anak Lebih BesarTinggi, ekstremitas panjang dan langsingArm span > tinggi badanArachnodactyly, laxitySteinberg signWrist signPectus excavatum/carinatumRisiko skoliosis meningkat

    DIAGNOSISKlinisPerlu diperiksa mata (dislokasi lensa) jantung (aritmia, gagal jantung, endokardi- tis, tromboemboli) Echocardiography

  • Gawat Darurat: diseksi aorta akut

    TATA LAKSANAmonitor kelainan jantung & skoliosis ec progresiffisioterapi: meningkatkan tonus otot blocker: memperlambat progresivitas dilatasi aortaKonseling genetik

    PROGNOSISBila kelainan jantung (+), usia harapan hidup lebih pendek