mers mewabah
DESCRIPTION
Wabah mers melanda timur tengahTRANSCRIPT
MERS Mewabah, Mesir Peringatkan Warganya Tunda Pergi ke ArabHelmi Ade Saputra - OkezoneMINGGU, 4 MEI 2014 17:54 wib
KIAN mewabahnya Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di berbagai negara, membuat Menteri Kesehatan Mesir, Adel Adawi mengeluarkan peringatan agar warganya menunda berpergian ke Arab Saudi. Peringatan ini diperuntukkan untuk anak-anak, dan orang tua yang menderita penyakit jantung kronis dan infeksi saluran pernapasan.
“Siapa pun di bawah usia 15 tahun atau di atas 65 tahun, ibu hamil, serta orang-orang yang menderita penyakit jantung kronis dan infeksi pernapasan sebaiknya menunda berpergian ke Arab Saudi,” ucap Menteri Kesehatan Mesir, Adel Adawi, dikutip Arabianbusiness.
Kasus pertama MERS di negara Mesir sendiri baru dilaporkan Sabtu kemarin. Seorang warga Mesir berusia 27 tahun yang tinggal di Arab Saudi, kembali ke negaranya dalam kondisi sakit setelah sebelumnya melakukan kontak dengan pamannya.
Namun, staff Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa, orang yang terjangkit MERS tersebut dalam kondisi stabil di rumah sakit di Kairo.
Sementara itu, di tempat terpisah Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong baru saja menyatakan bahwa MERS sejauh ini belum terdeteksi di Singapura. Meskipun, belum lama ini seorang warga Malaysia terdiagnosis MERS dan meninggal dunia.
MERS merupakan virus yang berasal dari famili the severe acute respiratory syndrome (SARS) virus dan ditemukan pertama kali di Arab Saudi tahun 2012. Sejauh ini dilaporkan virus ini telah menewaskan lebih dari 100 orang dan belum ada vaksin untuk mengobati MERS.
Sementara, Departemen Kesehatan Singapura Jumat kemarin mengirim utusan khusus bidang haji ke Arab Saudi untuk mengambil tindakan pencegahan. Misalnya, seperti vaksinasi terhadap influenza dan meningitis, serta menghindari kontak dekat dengan orang-orang yang menderita infeksi saluran pernapasan. (ren) (tty)
Empat Kasus MERS CoV di Abu Dhabi Hampir Tanpa GejalaHelmi Ade Saputra - OkezoneSENIN, 5 MEI 2014 16:43 wib
ABU DHABI mengumumkan empat kasus baru Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
Coronavirus dengan sebagian besar gejala ringan atau tanpa gejala. The Health Authority
Abu Dhabi (Haad) mengatakan bahwa mereka semua telah dirawat di rumah sakit untuk
diisolasi.
Sementara, Haad juga menyampaikan bahwa enam orang yang sebelumnya diisolasi di rumah
sakit karena terdiagnosis MERS CoV dinyatakan telah negatif pada uji coba. Selain itu,
keenam orang tersebut akan segera meninggalkan rumah sakit, sehingga menambah jumlah
orang yang telah negatif MERS CoV di Abu Dhabi menjadi 27 orang.
Haad mengatakan bahwa, enam kasus yang diisolasi di rumah sakit ini sebagai langkah
pencegahan MERS CoV. Haad menambahkan bahwa virus dapat menghilang sendiri dalam
waktu 10 sampai 14 hari tanpa pengobatan.
“Diharapkan bahwa individu-individu lain yang masih positif MERS CoV akan segera
menjadi negatif sehingga bisa pulang ke rumah. Mereka semua diuji setiap hari untuk
memeriksa status positifnya,” ungkap Haad, dikutip Emirates247.
Haad mengonfirmasi bila mereka telah berkoodinasi dengan Departemen Kesehatan dan
otoritas lain di Abu Dhabi. Haad mengatakan bahwa mereka telah mengambil semua langkah
yang diperlukan sesuai standar internasional dan rekomendasi WHO.
Sementara Departemen Kesehatan Abu Dhabi menyatakan bahwa WHO telah menegaskan
bila situasi ini tidak memerlukan larangan perjalanan ke negara manapun di dunia. Selain itu,
mereka menegaskan bahwa akan terus memantau situasi dengan seksama untuk memastikan
kesehatan dan keselamatan semua orang. (ren) (tty)
Menkes Risau Corona Mewabah di Arab Saudi
JAKARTA (Pos Kota)- Merebaknya wabah virus corona di Jeddah membuat risau Menteri
Kesehatan Nafsiah Mboi. Mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah jamaah umroh
yang cukup besar yang setiap saat mendatangi Arab Saudi.
Meski banyak warna Indonesia yang umroh, namun Menkes memastikan sejauh ini belum
ada WNI yang terkena virus corona.
“Perkembangan virus ini memang sangat cepat. Semula di Jeddah, kemudian Mekkah dan
kini Madinah. Bahkan sudah ditemukan pula di Perancis,” papar Menkes usai melantik
pimpinan tinggi madya atau pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Kesehatan dan
pengukuhan anggota Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia serta Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, Jumat (2/5).
Diakui ada seorang jamaah umroh asal Madura yang sepulang dari tanah suci menderita
demam menyerupai virus corona. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan intensif, ternyata
negative terhadap virus tersebut.
“Ya, tetapi memang TKI kita yang meninggal karena corona. Tapi kita telah memberi
peringatan terutama mereka yang akan atau kembali dari perjalanan ke tanah suci,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI, Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan, pasien WNI berinisial
‘NA’, 61, yang menjalani perawatan intensif di RS King Saud, Jeddah benar terinfeksi virus
MERS. Pasien ini telah meninggal pada Minggu 27 April pukul 13.00 waktu setempat setelah
dirawat 7 hari.
Tjandra menerangkan, pasien NA bukanlah jemaah umrah tetapi merupakan WNI yang sudah
lama mukim di Arab Saudi. Pasien diketahui masuk rawat inap di RS King Saudi Jeddah
sejak 20 April 2014 dengan dugaan terinfeksi virus corona. (inung/yo)
Kelelawar & Onta Diduga Penyebar Virus MERS CoV di Arab Saudi
MEWABAHNYA Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) di
beberapa negara Arab masih kian terus bertambah.
Tak sebatas itu, virus ini pun sudah ditemukan di beberapa negara yaitu, Perancis, Italia,
Tunisia, Inggris, Malaysia, bahkan Amerika Serikat. Alhasil, kini virus ini pun menjadi
perhatian negara-negara mancanegara.
Melihat penyebaran MERS CoV yang cukup masif sekarang ini, belum diketahui apa
penyebab dan obat mujarab dari virus ini. Lantas apa sih penyebab awal virus MERS CoV
ini?
"Telah ditemukan pada kelelawar dan unta, dan banyak ahli mengatakan unta adalah yang
paling mungkin dari penyebaran hewan dari mana manusia, sehingga menjadi terinfeksi,"
kata Dr Wayne Marasco , seorang spesialis penyakit menular di Dana Farber Cancer Institute
di Boston, seperti dilansir Reuters.
Sementara alasan virus MERS CoV ini menyebar ke berbagai negara karena kurangnya
perhatian dan kerja sama para ilmuwan antar negara-negara Timur Tengah.
Lebih dalam lagi, Marasco menjelaskan, seharusnya untuk wisatawan yang usai menjalani
perjalanan Timur Tengah khususnya Arab Saudi harus diobservasi terlebih dahulu. Sebab
hanya dengan cara itu setiap negara bisa menimalisir angka kejadian virus MERS CoV ini.
"Mereka harus bertanya, dari mana Anda melakukan perjalanan ? Apakah Anda mengalami
kontak dengan hewan, siapa pun yang sakit, dan apakah Anda mengalami demam atau
batuk ?" tandas Marasco.(ren)