menu hari ini.docx

6
APRESIASI MONUMEN MENU HARI INI Munculnya seni instalasi berasal dari perkembangan salah satu teknik dalam seni rupa (patung) yaitu asemblasi. Asemblasi sendiri berasal dari perkembangan aliran Kubisme (Picasso dan Braque), ditambah dengan semakin gencarnya pengaruh Dadaisme, Surealisme dan Conseptual Art/Seni Konseptual. Dalam buku Art Speak Robert, A. (1990:90), menyebutkan bahwa seni instalasi dunia pertama kali muncul pada erapop art (1950-1970-an) dengan tokoh-tokohnya: Judy Pfaff dengan karyanya yaitu membuat taman bawah laut dari ribuan berbagai jenis sampah dengan sangat fantastik. Tohoh lainnya Daniel Buren membuat instalasi garis-garis yang diaplikasikan pada struktur-struktur yang diuraikan dengan penempatan mereka pada karakter fisikal atau sosial dari tempat itu. Adapun artian harfiahnya (asal kata install = memasang, installation = pemasangan), jadi seni instalasi merupakan seni yang memasang, menyatukan, memadukan dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Lebih spesifiknya instalasi adalah memasang, merakit, komponen-komponen benda seni maupun benda lain (bentuk di luar konteks seni rupa). Adapun pengertian instalasi yang diungkapkan oleh Setiawan Sabana bahwa, instalasi adalah sebuah perakitan komponen- komponen dalam karya seni yang dulu dipisahkan seperti patung, lukis, grafis dan keramik. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, merupakan satu-satunya fakultas di lingkungan UI yang mengkaji berbagai fenomena dan masalah seni budaya Indonesia dan negeri lain, untuk menumbuhkan apresiasi karya seni dan budaya, baik yang klasik maupn modern. Pada tahun 2005, perupa Hanafi telah menyumbangkan karyanya yang berjudul Monumen Luka, yang terletak di taman bagian dalam kampus FIB. Karya ini untuk

Upload: illiann-rachmandanu-setiadi

Post on 08-Feb-2016

935 views

Category:

Documents


66 download

DESCRIPTION

review seni instalasi

TRANSCRIPT

Page 1: menu hari ini.docx

APRESIASI MONUMEN MENU HARI INI

Munculnya seni instalasi berasal dari perkembangan salah satu teknik dalam seni rupa (patung) yaitu asemblasi. Asemblasi sendiri berasal dari perkembangan aliran Kubisme (Picasso dan Braque), ditambah dengan semakin gencarnya pengaruh Dadaisme, Surealisme dan Conseptual Art/Seni Konseptual.

Dalam buku Art Speak Robert, A. (1990:90), menyebutkan bahwa seni instalasi dunia pertama kali muncul pada erapop art (1950-1970-an) dengan tokoh-tokohnya: Judy Pfaff dengan karyanya yaitu membuat taman bawah laut dari ribuan berbagai jenis sampah dengan sangat fantastik. Tohoh lainnya Daniel Buren membuat instalasi garis-garis yang diaplikasikan pada struktur-struktur yang diuraikan dengan penempatan mereka pada karakter fisikal atau sosial dari tempat itu.

Adapun artian harfiahnya (asal kata install = memasang, installation = pemasangan), jadi seni instalasi merupakan seni yang memasang, menyatukan, memadukan dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Lebih spesifiknya instalasi adalah memasang, merakit, komponen-komponen benda seni maupun benda lain (bentuk di luar konteks seni rupa). Adapun pengertian instalasi yang diungkapkan oleh Setiawan Sabana bahwa, instalasi adalah sebuah perakitan komponen-komponen dalam karya seni yang dulu dipisahkan seperti patung, lukis, grafis dan keramik.

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, merupakan satu-satunya fakultas di lingkungan UI yang mengkaji berbagai fenomena dan masalah seni budaya Indonesia dan negeri lain, untuk menumbuhkan apresiasi karya seni dan budaya, baik yang klasik maupn modern. Pada tahun 2005, perupa Hanafi telah menyumbangkan karyanya yang berjudul Monumen Luka, yang terletak di taman bagian dalam kampus FIB. Karya ini untuk mengingatkan orang akan bencana tsunami. Kemudian tahun 2007 Iriantine Karnaya, dosen Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UI, menyumbangkan tiga buah karyanya berjudul Mencari Peluang, Never Ending dan Menu Hari Ini yang ditempatkan di taman FIB.

Kali ini saya akan membahas tentang karya Iriantine Karnaya yang berjudul Menu Hari Ini. Tine lulus dari Departemen Seni Patung Fakultas Seni Rupa ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1975 ketika cikal bakal seni kontemporer mulai muncul. Era ini melahirkan sebuah kelompok yang disebut New Fine Art Movemen,t serta berbagai kelompok lainnya. Karya-karya mereka cenderung eksperimental. Ini menjadi pintu gerbang ke pluralisme dalam seni. Meskipun ibu Tine tidak milik kelompok tertentu, karyanya mencerminkan kecenderungan ini dalam berbagai gaya mereka. Pada tahun 2003 pameran API ini ia menyajikan "Tears of War III" patung outdoor.

Page 2: menu hari ini.docx

Sebuah badan atau setengah patung tubuh biasanya diukir dari batu atau kayu dan, karena itu, selalu dianggap sebagai berat. Namun, Iriantine Karnaya, yang membuat badan dari perunggu, berbeda dari ukiran biasanya. Ukiran yang biasannya berat telah berubah menjadi sesuatu yang ringan, ia menggunakan teknik seperti selembar kain erat luka, yang hanya menyisakan ruang kosong di dalam ukiran badan. Kalau diibaratkan seperti kepompong ditinggalkan oleh kupu-kupu, karena patung-patung tersebut tidak seberat buatan dari kayu maupun batu. Karya-karya Iriantine merupakan kontras antara yang lembut dengan yang keras, yang gemulai dengan yang kaku, yang hangat dengan yang dingin, yang maskulin dengan yang feminim. Penyatuan kedua unsur ini menciptakan suatu kehidupan baru yang penuh kekayaan dan pesona.

Namun, ukiran badan seperti ini bukan satu-satunya karya ibu Tine. Karyanya yang lain adalah figuratif, abstrak, simbolis dan narasi. "Mungkin itu adalah sifat saya untuk tidak menyukai terikat untuk gaya tertentu. Sebaliknya, saya mencoba untuk membuat hidup ini menarik seperti aku mungkin bisa, "katanya. Dia mengakui, dia bisa bekerja pada empat atau lima patung dalam gaya yang berbeda pada waktu yang sama. "Semut & Gula" patung nya dibuat dari campuran media, memenangkan penghargaan pada tahun 1998 di Triennale Jakarta II, Patung Kontemporer Pameran Indonesia. Berulang kali dia mengekspos gambar makhluk hidup di karya-karyanya, seperti siput, udang, ulat, kupu-kupu, daun dan bunga. Sebuah pematung yang juga dosen di Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta, ia sering menampilkan berbagai simbol seperti mata, tetes air dll.

Pengalaman feminis nya juga kaya warna nya bekerja seperti yang ditunjukkan dalam patung laki-laki duduk di atas kaki terlipat, yang menggambarkan posisi terakhir dalam "shalat" umat Islam sehari-hari ritual berdoa. Menurut Tine posisi itu mengesankan menandakan feminitas. Karya-karya lainnya terkait dengan feminitas dan daya termasuk "Flower Power" yang disajikan pada 2001 API (Asosiasi Pematung Indonesia) pameran di Galeri Nasional, Jakarta. Karya ini sekarang telah menjadi bagian dari koleksi Museum Sharjah di Uni Emirat Arab.

------------

Alasan saya memilih Menu Hari Ini yang dibuat oleh Iriantine Karnaya adalah penggambarannya yang unik.

Page 3: menu hari ini.docx

foto karya Muh. Sirojul Munir

Monumen yang berada di dekat jembatan Teknik-Sastra tersebut memiliki menggambarkan makanan. Bisa kita lihat dari dekat ada semacam makanan italia yaitu macaroni, telur mata sapi atau telur ceplok, jamur, mie, daging serta kacang polong. Berbeda dengan karya instalasi lainnya yang berupa gambaran yang indah dan penuh makna. Tetapi Menu Hari Ini lebih membuat orang penasaran karena apa yang disampaikan oleh Iriantine Karnaya lewat keempat mangkuk makanan ini.

Setelah melihat karya- karya Iriantine yang lain di website miliknya hampir sebagian besar tidak ada yang menggambarkan makanan. Seperti gambar di bawah ini.

foto: iriantine.com

Karyanya lebih banyak menggambarkan keaadaan manusia dan ada beberapa yang abstrak. Awalnya saya memahami Menu Hari Ini sebagai keadaan manusia yang harus berubah. Kalau dilihat ada telur saja, telur dan jamur, makaroni saja dan mie dengan bermacam macam isi. Hal tersebut menandakan bahwa manusia punya pilihan apakah ia hanya ingin makan telur saja, atau berubah lebih baik makan pasta dan telur dengan jamur, bahkan apakah ingin yang hebat seperti mie dengan bermacam macam isi.

Tapi setelah menemukan artikel di salah satu surat kabar ada yang memberitakan Iriantine pernah membuat semacam pameran yang bertemakan jamur yang kebetulan di dalam karyanya yang Menu Hari Ini terdapat jamur juga. Kalau melihat isi artikel Koran tersebut jamur adalah tumbuhan yang bisa berkembang biak secara cepat dan massal dan merupakan metafora atas kenyataan Indonesia sekarang ini dimana era modern ini komunikasi cepat berkembang tetapi juga berkembang kriminalitas, korupsi, pengangguran, hedonism, konsumerisme dan sebagainya. Dan bangsa Indonesia ini tidak mampu

Page 4: menu hari ini.docx

mengendalikan benturan budaya saat ini, maka terjadilah ketidak seimbangan yakni ada yang menikmati kemakmuran dan ada juga yang menjadi korban.

Setelah membaca artikel Koran tersebut serta membaca artikel lainnya saya memahami bahwa Menu Hari Ini diibaratkan seperti kehidupaan manusia saat ini. Berbagai macam menu makanan seperti telur, daging, jamur, kacang dan mie merupakan lukisan dari berbagai macam menu yang kita makan setiap hari baik di masyarakat maupun media. Ada berita “tidak enak” seperti pembunuhan, korupsi, demo, bencana alam. Tidak hanya berita buruk ada juga berita yang “enak” seperti reputasi pelajar yang menang di lomba internasional, tim nasional sepakbola yang saat ini sedang naik daun karena menang diberbagai pertandingan, hingga kebudayaan kita yang disukai oranng di luar negri.

Page 5: menu hari ini.docx

SUMBER

http://www.fib.ui.ac.id/index.php?option=com_wbgallery&Itemid=43&id=123

http://www.flickr.com/photos/msmunir/8015091075/

http://artjoo.wordpress.com/2011/01/11/seni-rupa-modern-dan-kontemporer/

http://www.iriantine.com/

http://v2.garudamagazine.com/department.php?id=38

Kompas minggu, 17 Juni 2007