menilik perbedaan pendapat kaum muslimin dengan kacamata...

4
Edisi II | Maret | 2016 Dibagikan Secara Gratis Terimakasih Tidak Membaca Saat Khutbah Berlangsung Menilik Perbedaan Pendapat Kaum Muslimin dengan Kacamata Islam Oleh: Sigit Purnomo, S.Pd* Persatuan umat merupakan sasaran uta- ma untuk mencapai kekokohan barisan, kera- pian, dan ta’liful qulub. Kita harus menjauhi perselisihan, perpecahan, dan pertengkaran yang mampu memecah belahkan umat. Per- selisihan menimbulkan kerusakan pada hu- bungan baik sesama dan melemahkan umat itu sendiri. Al Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa persatuan yang kokoh merupakan ika- tan suci antar kaum muslimin dan bukti yang mengungkapkan hakikat iman. Allah berfir- man “Sesungguhnya, orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah ke- pada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujarat: 10). Oleh karena itu, adalah hal yang mutlak bagi kita untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan kaum muslim. Meskipun umat sudah bersatu, tidak menutup kemungkinan akan munculnya perbedaan pendapat diantara kaum muslim. Menurut Yusuf Al Qaradhawi (1991:12), sesung- guhnya perbedaan pendapat merupakan se- buah keniscayaan dan sudah dikenal sejak masa para sahabat, tabi’in dan para Imam madzhab. Ditinjau dari segi sebab dan akar- nya, perbedaan pendapat atau Fiqhul Ikhtilaf ini dibagi menjadi dua, yakni (a) ikhtilaf yang sebabkan oleh faktor akhlak dan (b) ikhtilaf yang disebabkan oleh faktor pemikiran. Perbedaan pendapat (ikhtilaf) yang pertama disebabkan oleh Akhlak. Hal ini di- sebabkan oleh (1) membanggakan diri dan mengagumi pendapat sendiri, (2) buruk sang- ka kepada orang lain dan mudah menuduh orang lain tanpa bukti, dan (3) egoisme pixabay.com www.thayyiba.com

Upload: trinhanh

Post on 07-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menilik Perbedaan Pendapat Kaum Muslimin dengan Kacamata …masjidmujahidinuny.com/wp-content/uploads/2016/03/Kalam-Edisi-2...sebabkan oleh faktor akhlak dan (b) ikhtilaf yang disebabkan

Edisi II | Maret | 2016Dibagikan Secara Gratis

Terimakasih Tidak Membaca Saat Khutbah Berlangsung

Menilik Perbedaan Pendapat Kaum Muslimin dengan Kacamata Islam

Oleh: Sigit Purnomo, S.Pd*

Persatuan umat merupakan sasaran uta-ma untuk mencapai kekokohan barisan, kera-pian, dan ta’liful qulub. Kita harus menjauhi perselisihan, perpecahan, dan pertengkaran yang mampu memecah belahkan umat. Per-selisihan menimbulkan kerusakan pada hu-bungan baik sesama dan melemahkan umat itu sendiri. Al Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa persatuan yang kokoh merupakan ika-tan suci antar kaum muslimin dan bukti yang mengungkapkan hakikat iman. Allah berfir-man “Sesungguhnya, orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah ke-pada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujarat: 10). Oleh karena itu, adalah hal yang mutlak bagi kita untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan kaum muslim.

Meskipun umat sudah bersatu, tidak menutup kemungkinan akan munculnya perbedaan pendapat diantara kaum muslim. Menurut Yusuf Al Qaradhawi (1991:12), sesung-guhnya perbedaan pendapat merupakan se-buah keniscayaan dan sudah dikenal sejak masa para sahabat, tabi’in dan para Imam madzhab. Ditinjau dari segi sebab dan akar-nya, perbedaan pendapat atau Fiqhul Ikhtilaf ini dibagi menjadi dua, yakni (a) ikhtilaf yang sebabkan oleh faktor akhlak dan (b) ikhtilaf yang disebabkan oleh faktor pemikiran. Perbedaan pendapat (ikhtilaf) yang pertama disebabkan oleh Akhlak. Hal ini di-sebabkan oleh (1) membanggakan diri dan mengagumi pendapat sendiri, (2) buruk sang-ka kepada orang lain dan mudah menuduh orang lain tanpa bukti, dan (3) egoisme

pixabay.com

www.thayyiba.com

Page 2: Menilik Perbedaan Pendapat Kaum Muslimin dengan Kacamata …masjidmujahidinuny.com/wp-content/uploads/2016/03/Kalam-Edisi-2...sebabkan oleh faktor akhlak dan (b) ikhtilaf yang disebabkan

2 Buletin Kalam Edisi II | Maret | 2016

dan mengikuti hawa nafsu. Hal ini dapat mengakibatkan : (1) ambisi terhadap kepe-mimpinan dan kedudukan, (2) fanatik terhad-ap pendapat orang, madzhab, dan golongan, (3) fanatik kepada negeri, daerah, partai, ja-maah, atau pemimpin. Semua penjabaran di atas adalah akhlak yang tercela dan muhlikat (hal yang mencelakakan) dalam pandangan ulama’ul qulub (ulama yang menyelidiki ma-salah hati). Wajib atas muslim -apalagi aktivitas islam dan da’i- untuk berusaha menghindari sifat-sifat tercela tersebut. Perbedaan penda-pat yang timbul karena perangai yang terce-la ini adalah perselisihan yang tidak terpuji, bahkan termasuk kategori perpecahan yang tercela. Perbedaan pendapat (ikhtilaf) yang kedua disebabkan oleh faktor pemikiran (Ikhtilaf Fikri). Hal ini timbul karena perbeda-an sudut pandang mengenai suatu masalah alamiah ataupun masalah ‘amaliah. Contoh permasalahan alamiah adalah perbedaan pendapat yang menyangkut cabang-cabang syariat dan beberapa masalah aqidah yang tidak menyentuh prinsip-prinsip yang pasti. Sedangkan untuk contoh permasalahan ‘amaliah adalah perbedaan mengenai sikap-sikap politik dan pengambilan keputusan atas berbagai masalah, akibat, perbedaan sudut pandang, serta pengaruh-pengaruh lingkungan dan zaman. Contoh nyata tentang permasalahan ‘amaliah seperti keikutsertaan dalam pemilihan umum (pemilu), masuk ke dalam parlemen, partisipasi dalam pemerin-tahan yang tidak commit dalam penerapan syariat islam, dan lain sebagainya. Islam sangat membenci perpecahan dan perselisihan, sampai-sampai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam memerintah-kan kepada orang yang sedang membaca Al-Qur’an untuk berhenti apabila bacaanya itu akan mengakibatkan pada perpecahan. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Jundah bin Abdullah, Nabi SAW, beliau bersabda:“Bacalah Al-Qur’an selama bacaan itu dapat menyatukan hati kalian, tetapi jika kalian ber-selisih, hentikanlah bacaan itu.” (Mutafaq’alaihi dalam al-Lu’lu’ wal-Marjan : 91706). Sedangkan menurut Jum’ah Amin Abdul Aziz (2010: 66) perpecahan dan perselisihan muncul dikarenakan ada kepribadian Islam yang telah hilang. Kepribadian islam yang ber-pegang teguh kepada syariat, inti dari risalah

Islam adalah akhlak dan ihsan, sarananya ada-lah keteladanan dan pembinaan, sedangkan obyek pertama kali dituju adalah jiwa dan hati manusia. Sedangkan menurut Yusuf Mansur (2011: 245) kepribadian Islam yang hilang adalah ilmu, karena ilmu membawa kepada keyakinan dan persatuan. Keyakinan memba-wa pada amal dan amal membawa kepada kemaslahatan. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan umat. Sesungguhnya dibalik persatuan dan kesatuan itu terdapat sekian banyak manfaat dan pengaruh posi-tif terhadap kehidupan umat. Diantaranya adalah sebagai berikut:1. Persatuan akan memperkuat orang-orang

yang lemah dan menambah kekuatan orang-orang yang sudah kuat. “Satu bata saja akan tetap lemah betapapun matang-nya batu bata tersebut. Ribuan batu bata yang berserakan tidak akan membentuk kekuatan kecuali jika telah menjadi dinding. Dan diantara satu bata yang satu dengan yang lain telah dierat dan didata secara rapi.” Allah berfirman dalam Q.S Ash-Shaff (61) ayat 4:

“Sesungguhnya, Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dengan berbaris seolah-olah mereka satu bangunan yang kokoh.’ (QS. Ash-Shaff: 4)

Persatuan ini juga disyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW:

“Orang mukmin yang satu dengan orang mukmin lainnya seperti bangunan yang saling mempererat.” (Muttafaq ‘alaihi dari Hadist Abu Musa Al-Asy’ari).

2. Persatuan merupakan benteng pertahanan dari ancaman kehancuran. Jika kita seorang diri, maka bisa saja akan terjatuh, lenyap bahkan disergap oleh setan-setan manu-

“Oleh karena itu kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan umat. Sesungguhnya dibalik per-satuan dan kesatuan itu terdapat sekian banyak manfaat dan pen-garuh positif terhadap kehidupan umat“

Page 3: Menilik Perbedaan Pendapat Kaum Muslimin dengan Kacamata …masjidmujahidinuny.com/wp-content/uploads/2016/03/Kalam-Edisi-2...sebabkan oleh faktor akhlak dan (b) ikhtilaf yang disebabkan

3Buletin KalamEdisi II | Maret | 2016

sia dan jin. Namun jika kita berada dalam jama’ah, kita akan terlindungi.

Melihat urgensi dari persatuan dan kesa-tuan diatas, maka solusi untuk menilik per-bedaan pendapat kaum muslim adalah se-bagai berikut:

1) Berprasangka baik kepada orang lain Diantara akhlak dasar yang penting

dalam pergaulan sesama muslim adalah berprasangka baik (husnudzon). Pelaksanaan prasangka baik adalah dengan cara melepas kacamata hitam ketika melihat amal-amal dan sikap-sikap muslim yang lain. Akhlak dan pandangan seseorang mukmin tidak boleh didasarkan pada prinsip memuji diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Apalagi memunculkan sikap berprasangka buruk (su’udzon), hal ini sesuai dengan firman Allah

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya seba-gian prasangka itu adalah dosa…”

(QS. Al-Hujarat :12).

2) Menghormati pendapat orang lain Faktor yang mampu mendekatkan ja-

rak dan mengurangi tajamnya perselisihan adalah menghormati pendapat orang lain dan memperhitungkan pendapat orang lain yang bersifat ijtihadiyah. Berkenaan dengan masalah perbedaan pendapat ini Imam Syafi’i berkata “Pendapatku benar, tetapi mengandung kemungkinan salah, sedangkan pendapat orang lain salah, tetapi mengandung kemungkinan benar.” Penghargaan atau menghormati terhadap adanya kemungkinan (benar dan salah) dari kedua pihak inilah yang akan mendekatkan jarak dan mencegah perselisihan.

3) Bekerjasama dalam masalah yang disepa-kati.

Bekerjasama merupakan kewajiban dan kebutuhan. Kewajiban yang diwajibkan dalam Islam dan kebutuhan yang dituntut oleh masyarakat. Marilah kita bekerjasama dalam menanamkan nilai-nilai keimanan dan Al-Qu’an pada generasi muda, seraya membuang jauh-jauh perdebatan filsafat serta ilmu kalam dan pengaruh ajaran-ajaran lain yang membingungkan dan per-tentangan. Marilah kita bekerjasama dalam membentengi generasi muda dalam wabah

*Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Takwinul Mubalighin Yogyakarta

1. Al-Qaradhawi, Yusuf. 1991. Fiqh Perbedaan Pendapat, penerjemah: Aunur Rafiq Shalih Tamhid, LC ,dkk. Rabbani Press: Jakarta.

2. Aziz, Jum’ah Amin Abdul. 2010. Fiqih Dakwah. Studi atas berbagai prinsip dan kaidah yang harus dijadikan acuhan dalam dak-

wah islamiah, penerjemah: Abdus Salam Masykur. Era Adicitra Intermedia: Surakarta.

3. Mutafaq’alaihi dalam al-Lu’lu’ wal-Marjan : 91706

4. Muttafaq ‘alaihi dari Hadist Abu Musa Al-Asy’ari

5. Qs. An-Nisa (4) ayat 59

6. Qs. Al-Hujarat (49):ayat 10

7. QS. Al-hujarat (49): ayat 12

8. QS. Ash-Shaff (61) ayat 4

9. Yusuf Mansur. 2011. Kuliah Akidah. Wisata Hati : Jakarta.

ateisme dan segala pengantarnya berpa keraguan dan syubhat yang mengerogoti aqidah dan mengotori pemikiran.

“Bekerjasama dalam masalah yang kita sepakati dan saling toleransi dalam masalah yang kita perselisihkan”

Semoga kita mampu menjaga persa-tuan dan kesatuan sesuai perintah Allah Subhanahu wa ta’ala dan menilik perbeda-an pendapat antara kaum muslim sebagai sebuah keniscayaan. “… jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya)… (Qs. An-Nisa (4): 59)

“Semoga kita mampu menjaga persatuan dan kesatuan sesuai pe-rintah Allah Subhanahu wa ta’ala dan menilik perbedaan pendapat antara kaum muslim sebagai se-buah keniscayaan“

Page 4: Menilik Perbedaan Pendapat Kaum Muslimin dengan Kacamata …masjidmujahidinuny.com/wp-content/uploads/2016/03/Kalam-Edisi-2...sebabkan oleh faktor akhlak dan (b) ikhtilaf yang disebabkan

4 Buletin KalamBuletin Kalam Edisi II | Maret | 2016

Buletin Kalam diterbitkan oleh Masjid Al Mujahidin UNYSusunan Redaksi :Penasehat: Prof. Dr. Rochmat Wahab M.Pd, MA. Pembimbing: Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.AgPimpinan Redaksi: Subhan Abrori Editor: Rizki Ageng Mardikawati, S.PdDesain-Layout: Gangsar Pitoyo Produksi: Rohmah Nurhuda Distributor: Gafar BabaAlamat Redaksi: Gedung IEC Lantai 1 Kompleks Masjid Al Mujahidin UNYTelp: 08174120655 Alamat Email: [email protected]

Redaksi menerima tulisan dari para pembaca. Tulisan dapat dikirimkan ke alamat email.

Diselenggarakan oleh FSLDK Yogyakarta bekerjasama dengan UKKI JAM UNY dan Takmir Masjid Al Mujahidin UNY.Info lebih lanjut hub : 0857 4123 5008 (Danang)

Bagi jamaah yang ingin bertanya terkait problematika atau seputar dunia Islam,

bisa mengirimkan pertanyaannya ke no redaksi kami (08174120655) atau bisa

melalui emai : [email protected] dengan subyek Ustadz Menjawab.Pertanyaan tersebut akan kami sampaikan kepada Ustadz untuk mendapatkan

jawaban yang Insya Allah dapat mencerahkan.