menentukan kadar cuka makan

7
Menentukan Kadar Cuka Makan LAPORAN PRATIKUM KIMIA HARI, TANGGAL PRATIKUM : Sabtu, 14 Maret 2015 A. JUDUL Menentukan kadar cuka makan. B. TUJUAN 1. Siswa dapat mempelajari dan menentukan kadar cuka makan. 2. Siswa dapat menguji mutu cuka makan tersebut dengan titrasi. C. HIPOTESIS : Hipotesis (dugaan sementara) dari percobaan ini adalah kadar cuka adalah 25% seperti yang tertera di botol kemasan cuka makan. D. LANDASAN TEORI Berbicara masalah reaksi asam-basa atau yang biasa juga disebut reaksi penetralan, maka tidak akan terlepas dari titrasi asam-basa. Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa reaksi asam-basa atau reaksi penetralan dapat dilakukan dengan titrasi asam-basa. Adapun titrasi asam-basa ini terdiri dari titrasi asam kuat-basa kuat, titrasi asam kuat-

Upload: krisna-monica

Post on 16-Apr-2017

838 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Menentukan Kadar Cuka Makan

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

HARI, TANGGAL PRATIKUM : Sabtu, 14 Maret 2015

1. JUDULMenentukan kadar cuka makan.1. TUJUAN1. Siswa dapat mempelajari dan menentukan kadar cuka makan.1. Siswa dapat menguji mutu cuka makan tersebut dengan titrasi.1. HIPOTESIS :Hipotesis (dugaan sementara) dari percobaan ini adalah kadar cuka adalah 25% seperti yang tertera di botol kemasan cuka makan. 1. LANDASAN TEORIBerbicara masalah reaksi asam-basa atau yang biasa juga disebut reaksi penetralan, maka tidak akan terlepas dari titrasi asam-basa. Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa reaksi asam-basa atau reaksi penetralan dapat dilakukan dengan titrasi asam-basa. Adapun titrasi asam-basa ini terdiri dari titrasi asam kuat-basa kuat, titrasi asam kuat-basa lemah, titrasi basa lemah-asam kuat, dan titrasi asam lemah-basa lemah. Titrasi asam-basa ini ditentukan oleh titik ekuivalen (equivalent point) dengan menggunakan indikator asam-basa.Dalam analisis kuantitatif, indikator digunakan untuk menentukan titik ekuivalen dari titrasi asam-basa. Karena indikator mempunyai interval pH yang berbeda-beda dan karena titik ekuivalen dari titrasi asam-basa berubah-ubah sesuai dengan kekuatan relatif asam basanya, maka pemilihan indikator merupakan hal terpenting.Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah titrasi yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya, kadar larutan basa dapat diketahui dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekivalen yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen atau secara stoikiometri tepat habis bereaksi. Titik ekuivalen titrasi ini dapat dicapai setelah penambahan 100 ml basa, pada saat ini pH larutan besarnya 7. Titik ekuivalen ini disebut titik akhir teoritis. Problemnya sekarang adalah kita inngin menetapkan titik akhir ini dengan pertolongan indikator. Titik akhir yang dinyatakan oleh indikator disebut titik akhir titrasi. Indikator yang dipakai harus dipilih agar titik akhir titrasi dan teoritis berhimpit atau sangat berdekatan. Untuk itu harus dipilih indikator yang memiliki trayek perubahan warnanya di sekitar titik akhir teoritis. (Sukardjo, 1984)1. ALAT DAN BAHANAlatJumlahBahanJumlah

Buret1 buahAsam cuka1 merek cuka

Labu erlenmeyer1 buahLarutan NaOH 0,1 M

Pipet tetes1 buahIndikator PP

Gelas kimia1 buah

Labu takar1 buah

Corong gelas1 buah

Pipet volumetri1 buah

1. CARA KERJA1. Catat merek cuka yang anda tentukan kadarnya, kemudian ambillah dengan pipet volumetri sebanyak 5 mL. Masukkan ke dalam labu takar, kemudian tambahkan akuades sampai tanda batas.1. Ambillah larutan cuka yang telah diencerkan ini sebanyak 25 mL, masukkan ke dalam labu erlenmeyer dan tambahkan 2 tetes indikator PP.1. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH 0,1 M. Hentikan titrasi apabila larutan sudah berubah warnanya menjadi merah jambu.1. Lakukan titrasi 3-4 kali sampai didapatkan minimal 2 kali hasil yang relatif tetap (sama).1. Hitung kadar asam cuka tersebut dengan menganggap cuka murni mempunyai kemolaran 17,4 M.1. HASIL PENGAMATANReaksi : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)

Titrasi ke Volume NaOH yang terpakai

12,0

22,5

33,0

42,5

Rata-rata :2,5

1. ANALISIS DATAReaksi : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)

Mol NaOH yang terpakai = VNaOH x MNaOH = 2,5 mL x 0,1 mL = 2,5 x 10-1 mmol = 2,5 x 10-4 molMol CH3COOH = = 2,5 x 10-4 mol = 2,5 x 10-4 molMol CH3COOH sebelum diencerkan = = 20 x 2,5 x 10-4 mol = 5 x 10-3 mol[CH3COOH] = = = 1 MKadar CH3COOH = = = 5,7 %

1. KESIMPULANPengujian mutu cuka yang kami lakukan dapat dilakukan dengan titrasi. Titrasi merupakan prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis (ingin diketahui kadarnya). Kadar cuka makan yang kami analisis yaitu sebesar 5,7%. Jadi, hasil pratikum yang kelompok saya lakukan tak sesuai dengan hipotesis yaitu memiliki kadar 25%.1. SARANLakukanlah percobaan dengan benar. Perhatikan kebersihan peralatan pratikum agar mendapatkan hasil yang akurat.1. DAFTAR PUSTAKA1. Sudarmo, unggul. 2013. Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga1. Premono, shidiq dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : BSE buku sekolah elektronik