membuat_mesin_tetas

10
1 Pengenalan Mesin Tetas Dalam menetaskan telur ayam buras dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan induk ayam atau menggunakian mesin tetas, tergantung dari system pemeliharaan. Bila pemeliharaan hanya sebagai sambilan dengan cara ektensif (tradisional), maka penetasan menggunakan induk atau secara alami sudah cukup. Pemeliharaan sengan cara ekstensif biasanya dengan jumlah yang sedikit yaitu 10 ekor dengan rasio bentina dewasa 9 ekor dengan pejantan 1 ekor. Tetapi pada pemeliharaan semi intensif maupun intensif (komersil) penetasan menggunakan induk atau secara alami kurang tepat karena akan rugi waktu maupun biaya, Hal ini disebabkan pada waktu ayam mengeram sampai anak ayam disapih memerlukan waktu sekitar 3 bulan, sedangkan saat mengeram sampai anak disapih induk ayam tidak berproduksi / tidak mengasilkan telur tetas. Kegiatan ini berlangsung 3 kali dalam setahun, sehingga akan banyak waktu yang hilang untuk menghasilkan telur. Dengan menghilangkan sifat mengeram pada induk ayam maka akan dapat meningkatkan produksi telur, karena waktu yang digunakan untuk mengeram dan mengasuh induk dapat digunakan untuk berproduksi atau menghasilkan telur. Dengan demikian telur tetas yang dihasilkan lebih banyak dan telur yang dapat ditetaskan akan lebih banyak dengan menetaskan menggunakan mesin tetas. Diharapkian dengan penggunaan mesin tetas akan memudahkan peternak memperbesar usahanya. Mesin Tetas merupakan sebuah kotak atau peti yang dibuat sebagai sarana untuk pengeraman telur, dimanma panas yang timbul dapat tersimpan didalam mesin tetas. Temperatur dalam mesin tetas dapat diatur dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan selama proses penetasan. Dengan demikian mesin tetas berfungsi sebagai induk buatan untuk mengerami telur sampai menetas. Dengan mesin tetas jumlah telur yang dierami dapat berjumlah banyak sesuai kebutuhan, untuk mesin tetas jenis kabinet bisa menampung telur untuk dierami 750 butir, sedangkan mesin tetas diperusahaan breeder bisa mencapai ribuan dalam satu periode penetasan. Mesin tetas pada prinsip kerjanya adalah memanfaatkan panas yang diperoleh darei berbagai sumber untuk menghangatkan telur sehingga telur tetas menetas. Jenis dan Tipe mesin tetas Jenis mesin tetas secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Mesin tetas tradisional : Mesin tetas tradisional bekerja secara konvensional dengan sumber panasnya memanfaatkan sinar matahari atau minyak tanah 2. Mesin tetas listrik. Merupakan mesin tetas termasuk mesin tetas moderen dengan sumber panasnya berupa lampu pijar atau kumparan kawat yang dibuat untuk menghasilkan panas sesuai kebutuhan

Upload: elmiracell

Post on 28-Jun-2015

2.071 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membuat_Mesin_tetas

1

Pengenalan Mesin Tetas

Dalam menetaskan telur ayam buras dapat dilakukan dengan dua cara, yaitumenggunakan induk ayam atau menggunakian mesin tetas, tergantung darisystem pemeliharaan. Bila pemeliharaan hanya sebagai sambilan dengan caraektensif (tradisional), maka penetasan menggunakan induk atau secara alamisudah cukup. Pemeliharaan sengan cara ekstensif biasanya dengan jumlah yangsedikit yaitu 10 ekor dengan rasio bentina dewasa 9 ekor dengan pejantan 1ekor. Tetapi pada pemeliharaan semi intensif maupun intensif (komersil)penetasan menggunakan induk atau secara alami kurang tepat karena akan rugiwaktu maupun biaya, Hal ini disebabkan pada waktu ayam mengeram sampaianak ayam disapih memerlukan waktu sekitar 3 bulan, sedangkan saatmengeram sampai anak disapih induk ayam tidak berproduksi / tidakmengasilkan telur tetas. Kegiatan ini berlangsung 3 kali dalam setahun, sehinggaakan banyak waktu yang hilang untuk menghasilkan telur. Denganmenghilangkan sifat mengeram pada induk ayam maka akan dapatmeningkatkan produksi telur, karena waktu yang digunakan untuk mengeramdan mengasuh induk dapat digunakan untuk berproduksi atau menghasilkantelur. Dengan demikian telur tetas yang dihasilkan lebih banyak dan telur yangdapat ditetaskan akan lebih banyak dengan menetaskan menggunakan mesintetas. Diharapkian dengan penggunaan mesin tetas akan memudahkan peternakmemperbesar usahanya.Mesin Tetas merupakan sebuah kotak atau peti yang dibuat sebagai saranauntuk pengeraman telur, dimanma panas yang timbul dapat tersimpan didalammesin tetas. Temperatur dalam mesin tetas dapat diatur dan dipertahankansesuai dengan kebutuhan selama proses penetasan. Dengan demikian mesintetas berfungsi sebagai induk buatan untuk mengerami telur sampai menetas.Dengan mesin tetas jumlah telur yang dierami dapat berjumlah banyak sesuaikebutuhan, untuk mesin tetas jenis kabinet bisa menampung telur untuk dierami750 butir, sedangkan mesin tetas diperusahaan breeder bisa mencapai ribuandalam satu periode penetasan.Mesin tetas pada prinsip kerjanya adalah memanfaatkan panas yang diperolehdarei berbagai sumber untuk menghangatkan telur sehingga telur tetas menetas.

Jenis dan Tipe mesin tetasJenis mesin tetas secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :1. Mesin tetas tradisional :

Mesin tetas tradisional bekerja secara konvensional dengan sumberpanasnya memanfaatkan sinar matahari atau minyak tanah

2. Mesin tetas listrik.Merupakan mesin tetas termasuk mesin tetas moderen dengan sumberpanasnya berupa lampu pijar atau kumparan kawat yang dibuat untukmenghasilkan panas sesuai kebutuhan

Page 2: Membuat_Mesin_tetas

2

Tipe Mesin tetas1. Mesin Tetas tipe basah

Mesin tetas tipe basah adalah mesin tetas yang dilengkapi dengan bak airdalam mesin tetas dengan tujuan untuk menghasilkan kelembaban yangsesuai dan dibutuhkan oleh telur yang ditetaskan.

2. Mesin tetas tipe keringMesin tetas kering adalah mesin tetas yang tidak dilengkapi bak air untukmebuat kelembaban di dalam ruangan mesin tetas, mesin tetas tipe inikurang diminati karena tidak ada kelembaban didalam ruangan yangmengakibatkan berkurangnya daya tetas.

3. Macam Sistim panas yang dihasilkan :- Sistim udara panas ( hot air incubator )- Sistem air panas ( hot water Incubator )- Sistem pemanas listrik- Lampu minyak tanah- Kombinasi

Syarat-syarat mesin tetas1. Selama proses penetasan diperlukan kelembaban di dalam mesin tetas untuk

mendukung perkembangan dan pertumbuhan emberio. Emberio akanberkembang dengan cepat pada temperature diatas 32oC (90oF) dan akanberhenti perkembangannya pada temperature 26,7oC(80oF). Kelembabanyang dibutuhkan pada saat penetasan antara 60 – 70%, kelembaban ini akanmempengaruhi proses metabolisme kalsium (Ca) pada emberio. Padakelembaban antara 60 – 70% perpindahan Ca dari kulit telur ke tulang dalamemberio akan optimal. Perkembangan emberio akan melamabt bilakelembaban udara ditingkatkan atau direndahkan.

2. Selain itu didalam mesin tetas harus tersedia oksigen (O2) untukperkembangan emberio, hal ini disebabkan pada saat penetasanberlangsung telur akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui pori-poripada kulit telur. Dengan demikian telur yang akan ditetaskan harusdibersihkan menggunakan air hangat supaya pori-pori telur tidak tertutupkotoran yang akan mengganggu proses pertukaran oksigen dan karbondioksida. Dengan menurunnya O2 dalam telur akan meningkatkan CO2,akibatnya akan menurunkan daya tetas telur. Meningkatnya ( CO2 ) 1% dapatmenyebabkan kematian emberio, bila mencapai 5% emberio akan matisebelum menetas. Perimbangan udara dalam mesin tetas yang baik yaitu0,5% karbohidrat dan oksigen 21%.

3. Temperatur ruang penetasan harus sedikit diatas suhu telur. Hari pertamasampai hari ke 15 diperlukan suhu 38 – 41oC (98 – 103oF), pada hari ke 19diturunkan sekitar 0,5 – 1,1oC (2-3oF). Begitu juga kelembaban nisbi dari haripertama sampai ke 18 60% dan setelah itu 70%. Kelembaban dapat diaturdengan menambah air ke dalam bak air dalam mesin tetas bila berkurang.

Page 3: Membuat_Mesin_tetas

3

4. Ventilasi mesin tetas pada§ hari pertama ventilasi ditutup sampai hari ke 3.§ hari keempat ventilasi dibuka ¼ bagian untuk pertukaran udara§ hari ke 6 ventilasi dibuka setengah bagian§ hari ke 9 ventilasi dibuka sepenuhnya sampai hari terahir proses

penetasan

Pembuatan Mesin Tetas

A. Bahan dan AlatBahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan mesin tetas adalahsebagai berikut :1. Kayu untuk kerangka dasar ukuran 3 x 4 cm, sepanjang 12 meter2. Papan atau triplek 3 mm ukuran 240 x 120 cm, 1,5 lembar3. kawat kasa nyamuk ukuran 70 cm x 50 cm4. seng talang ukuran 100 cm x 34 cm5. lampu teplok besar, 2 buah6. Termometer skala farenheit, 1 buah7. Kaca bening ukuran 25 cm x 11 cm8. Gergaji kayu, serut, bor, palu9. Engsel dan paku

B. Tahap pembuatan kotak mesin tetas dengan kapasitas 100 butirBuatlah kerangka dasar kayu dari kayu ukuran 3 cm x 4 cm1. Potonglah kayu yang sudah halus dengan panjang 48 cm sebanyak 4

potong, yang akan digunakan sebagai tiang sekaligus sebagai kaki kotak2. Potonglah kayu dengan panjang 75 cm dan 55 cm masing masing 4

potong. Ukuran 75 sebanyak 4 potong untuk bagian atas dan bawah (masing masing 2 potong) dan 4 potong ukuran 55 cm untuk kanan kiri(masing-masing 2 potong )

3. Sesudah potongan kayu disiapkan selanjutnya dibuat kerangka kotak.Perlu diperhatikan bahwa ukuran panjang potongan kayu merupakanukuran global yaitu ukuran dari luar. Jadi bila akan dirangkai masing-masing ukung akan dipahat untuk tempat perekatan penyambungan.

Gambar 1 : Kerangka

Page 4: Membuat_Mesin_tetas

4

Gambar 2 : Kerangka pandang Depan

Gambar 3 : Kerangka pandang samping

4. Potong triplek 2 potong dengan ukuran 75 cm x 34 cm yang akandigunakan untuk dinding depan dan belakang, 2 potong ukuran 55 cm x34 cm untuk dinding samping kanan dan kiri, 2 potong ukuran 55 cm x 75cm untuk penutup atas dan bawah. Penutup bagian atas dibuat lubangventilasi dengan diameter 5 cm tepat ditengah.

Gambar 4 : Triplek penutup Atas

5. Potonglah triplek ujkuran 75 cm x 34 cm, dinding kotak penetas dibuatrangkap dua, sedangkan ruang kosong diantara dinding diisi sekam padi,serbuk gergaji atau kapuk untuk menahan panas didalam ruangan mesintetas.

Page 5: Membuat_Mesin_tetas

5

Gambar 5 : Pemasangan dinding belakang

6. Potong 4 lembar triplek ukuran 55 cm x 34 cm, untuk dinding sampingkotak mesin tetas. Buat dua lobang bulat dengan diameter 4,5 cm – 5 cmuntuk pipa pemanas. Jarak antara kedua lubang kurang lebih 25 Cm.

Gambar 6 : Potongan triplek untuk dinding samping kanan kiri

7. Setelah siap, pasangkan potongan triplek tadi pada samping kanan dankiri kotak penetasan. Isilah ruangan antara dinding dengan serbuk kayuatau sekam padi atau kapuk.

Gambar 7. Dinding kanan dan kiri yang telah terpasang

8. Potonglah 2 lembar triplek ukuran 75 cm x 55 cm dan 2 lembar ukuran 69cm x 50 cm untuk bagian atas dan bawah kotak penetasan. Bagiian atas

Page 6: Membuat_Mesin_tetas

6

diberi lubang fentilasi dengan diameter 5 Cm. Lubang ventilasi perludilengkapi dengan penutup yang dapat dibuka tutup.

Gambar 8 : Penutup atas yang telah terpasang

9. Untuk tumpuan rak telur, pasanglah 2 potong kayu 3 cm x 5 cm sepanjang50 Cm pada sudut kiri dan kanan bagian bawah kotak penetasan.

Gambar 9 : Pemasangan kayu tumpuasn rak telur

10. Pintu bisa dibuat dari papan atau triplek rangkap 2. Lengkapi pintu inidengan kaca dengan tujuan untuk dapat melihat telur maupun termometerpemantau suhu ruangan tanpa harus membuka pintu. Ukuran kaca 24 Cmx 10 Cm.

Gambar 10 : Pintu dan kaca monitor pada kotak mesin tetas

11. ooo

Page 7: Membuat_Mesin_tetas

7

C. Membuat pemanas mesin tetas1. Pemanas minyak tanah

Pipa pemanas yaitu pipa yang menghantarkan panas dari lampu teplok kedalam ruangan penetasan telur.a. Bahan dan Alat :

- Seng- Solder / patri- Gunting seng- Lampu teplok

b. Pembuatannya yaitu :- Potonglah seng talang ukuran 85 cm x 17 cm sebanyak 2 lembar

dan ukuran 15 cm x 17 cm sebanyak 2 lembar.- Bentuklah potongan lembaran seng menjadi pipa, bagian

sambungan di patri atau disolder sampai rapat jangan sampai adakebocoran.

Gambar 11 : Pembuatan pipa pemanas

- Potonglah menyerong salah satu ujung panjang dan salah satuujung pendek sehingga membentuk sudut 45o. Kedua potongan inidisambung dengan menggunakan patri atau solder membentukhuruf L. Sambungkan dan di patri sampai rapat jangan sampai adakebocoran.. Setelah selesai coba pasangkan pada mesin tetas,salah satu pipa dimasukkan ke lubang samping kanan dan pipasatunya di lubang samping kiri yang telah kita buat. Usahakan agarpas agak sesak agar tidak ada celah lubang antara triplek denganpipa.

Page 8: Membuat_Mesin_tetas

8

Gambar 12 : Pemasangan pipa pemanas

- Tempat dudukan lampu minyak dapat dibuat dari potongan papan,ukuran disesuaikan. Pasanglah pada kanan dan kiri kotak penetasan.

- Letakkan lampu minyak tanah pada tempatnya. Termometerdiletakkan diatas rak telur dengan posisi dibuat dapat dilihat denganmudah dari kaca.

Gambar 13. Letak pemanas dan termometer

2. Pemanas listrikSumber pemanas dengan listrik bisa digunakan lampu pijar (bohlam) ataukawat kumparan pijar yang dipasang diatas ruangan mesin tetas.Penggunaan listrik ini diperlukan pemutus arus otomatis (Termoregulator)yang akan memutus arus listrik jika temperature ruangan penetasanmelewati batas yang telah ditentukana. Bahan dan alat :

- Kabel listrik- Dudukan lampu- Steker (colokan)- Swit pemutus arus otomatis (termoregulator)- Isolatif- Obeng- Tang

b. Pembuatan- Pasanglah dudukan lampu pada atap bagian dalam kotak mesin

tetas dengan cara dibaud dengan mor.- Sambungkan kabel dengan dudukan lampu (+) dan (-)

Page 9: Membuat_Mesin_tetas

9

- Kabel dari lampu dihubungkan dengan Termoregulator- Ujung kabel yang lain melalui lobang dikeluarkan untuk dipasang

dengan steker (colokan)- Semua sambungan kabel atau kabel yang terkelupas diisolasi

untuk menhidari arus pendek / korsleting.- Hubungkan kabel mesin tetas dengan stop kontak- Setinglah termoregulator pada suhu yang dikehendaki yaitu antar

102oF – 104oF

Gambar 14 . Skema jalur arus listrik mesin tetas

Gambar 15. Ilustrasi mesin tetas listrik

Page 10: Membuat_Mesin_tetas

10

Gambar 16. Mesin tetas listrik

Keterangan :- Tumpukasn atas mesin tetas listrik kapasitas 100 butir telur- Bawah mesin tetas listrik kapasitas 500 butir telur