membuat kontur-praktikum kartografi

Upload: eryalfan-setyo-prakoso

Post on 30-Oct-2015

166 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diproyeksikan

    terhadap bidang datar. Peta yang baik memberikan informasi yang akurat

    mengenai permukaan bumi kepada penggunanya. Suatu peta dapat digunakan

    sebagai dasar perencanaan pengembangan suatu wilayah. Pada tahap

    perencanaan suatu pembangunan, luasan wilayah yang akan dibangun menjadi

    hal yang penting untuk diperhatikan. Dengan mengetahui luasan suatu wilayah,

    maka akan dapat dijadikan pedoman pembangunan daerah tersebut.

    Dalam ilmu geomatika, luas dapat diperoleh dengan tiga cara. Yang

    pertama adalah cara numeris, yaitu menghitung luas dengan menggunakan

    koordinat titik batas yang saling menutup. Yang kedua adalah cara grafis, yaitu

    dengan menggunakan pendekatan-pendekatan bidang segitiga. Yang terakhir

    adalah dengan cara mekanis, yaitu menghitung luas wilayah dengan

    menggunakan alat planimeter. Pada laporan ini akan membahas tentang cara

    menghitung luas wilayah dengan cara mekanis

    1.2 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dari laporan ini adalah:

    a. Apa dan bagaimana cara mengoperasikan alat planimeter?

    b. Bagaimana menghitung luas suatu wilayah dengan cara mekanis (dengan

    planimeter) ?

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari penulisan laporan ini adalah:

    a. Mendeskripsikan tentang alat planimeter dan cara pengoperasiannya

    b. Mendeskripsikan cara menghitung luas dengan cara mekanis

    1.4 Manfaat

    Manfaat dari penulisan laporan ini adalah:

    Sebagai dokumentasi atas praktikum pengukuran luas dengan planimeter dan

    sebagai pengatahuan bagi pembaca pada umunya.

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    2

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Peta

    Ada beberapa teori yang menjelaskan definisi dari peta. Yang pertama

    menurut Carthograpic Association, 1973 mendefinisikan peta sebagai

    representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak,

    yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan

    bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu

    bidang datar dan diperkecil. Definisi kedua dari Aryono Prihandito, yang

    menyatakan bahwa peta adalah gambaran dari permukaan bumi dalam skala

    tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui sistem proyeksi.

    2.2 Skala Peta

    Menurut Aryono Prihandito, skala peta adalah perbadingan antara jarak

    di peta, globe, model relatif atau penampang melintang dengan jarak

    sesungguhnya di permukaan bumi.

    Skala dinyatakan di peta dengan beberapa cara :

    a. Skala angka. contoh : skala 1 : 1000, 1 : 50.000

    b. Skala grafis.

    contoh :

    c. Skala yang dinyatakan dengan kalimat (verbal)

    contoh : 1 centimeter setara dengan 1 kilometer di lapangan

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    3

    2.3 Planimeter

    Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan

    cara mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual dan

    planimeter digital. Pada laporan ini akan dibahas tentang planimeter manual

    Gambar 1. Planimeter manual

    Bagian-bagian planimeter :

    Alat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh

    sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja

    gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang

    (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang

    disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak.

    Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum

    pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar

    bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak. Banyaknya putaran dapat dibaca

    pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    4

    Gambar 2. Bagian-bagian Planimeter

    Keterangan :

    1. Batang kutub

    2. Batang pelacak

    3. Kutub planimeter (tetap)

    4. Sendi (engsel)

    5. Jarum pelacak

    6. Roda ukur berskala

    7. Piringan berskala

    8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)

    9. Skala Nonius

    4

    1

    2

    3

    8

    6

    5 4

    9

    7

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    5

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

    3.1 Pengoperasian Planimeter

    Langkah-langkah mempersiapkan alat planimeter sebelum digunakan

    untuk menghitung luas :

    a. Letakan Peta yang akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak

    bisa berpindah posisi

    b. Mengeluarkan alat dari box alat

    c. Mengatur panjang batang pelacak

    d. Mencari posisi untuk kutub planimeter. Posisi kutub diusahakan agar batang

    pelacak dapat menjangkau seluruh garis batas dengan sudut antara batang

    pelacak dengan batang kutuk lebih kecil dari 180.

    e. Setelah kutub terpasang, gerakkan mengelilingi area batas untuk

    mengetahui ada tidaknya hambatan dari gerak roda

    Langkah menghitung luas:

    a. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada

    garis/ batas wilayah yang akan dicari luasannya.

    b. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah

    ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau

    mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1 sampai kembali ketitik awal

    (x0).

    Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas, dilakukan

    pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari piringan

    berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan pada titik akhir (x1).

    Syarat dari pengukuran luas dengan planimeter yang baik adalah

    selisih antara bacaan di x0 dan x1 tidak lebih dari 20

    c. Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil

    sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala

    petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    6

    3.2 Penghitungan Luas dengan Planimeter

    Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan

    pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan titik akhir x1 dengan

    menggunakan rumus :

    1)

    2)

    Keterangan :

    La = luas area yang dicari (km2)

    Lx = luas daerah dalam peta diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter

    Ly = luas kalibrasi dalam peta diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter

    Lb = luas kotak kalibrasi

    p = panjang (cm)

    l = lebar (cm)

    Gambar 3. Sketsa Peta yang diukur dan kalibrasi

    La = x Lb

    Lb = x

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    7

    3.3 Analisa Data

    3.1 Pelaksanaan Praktikum

    Praktikum pengukuran luas dengan planimeter dilakukan pada:

    Hari : Rabu, 22 Desember 2010

    Waktu : pukul 09.00-12.13 BBWI

    Tempat : Ruang baca lantai 3 Gedung Teknik Geomatika ITS

    3.2 Alat dan Bahan :

    a. Peta Kediri (Ds. Sukarara)

    No. Lembar: 1807-232

    skala 1:25.000

    b. kertas kalkir

    c. Alat Tulis

    d. Planimeter (no:5611)

    e. Meja

    f. selotip

    3.3 Data

    = memenuhi syarat

    Luas rata-rata batas desa(Lx) = 1142,500

    Luas rata-rata kotak kalibrasi (Ly) = 1712,000

    Yang Diukur Pengukuran ke

    1 2 3 4 5

    Batas Ds. Sukarara

    Start 7842 8983 10128 11147 12287

    Finish 8983 10127 11146 12287 13432

    Selisih 1141 1144 1018 1140 1145

    Kotak Kalibrasi

    Start 6841 7564 2962 3691 4000

    Finish 7564 9275 3691 5400 5716

    Selisih 723 1711 729 1709 1716

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    8

    Lb (kotak kalibrasi)=14 * 13 * 25.000 * 25.000

    = 113.750.000.000 cm2

    = 11.375 km

    2

    La= 1142,500/1712,000 * 113.750.000.000

    = 75.855.480.919 cm2

    = 7.585 km2

    Jadi luas kotak kalibrasi adalah 11.375 km2 dan luas area di dalam

    batas desa sukarara adalah7.585 km2.

    kotak kalibrasi

    Panjang 14

    Lebar 13

    skala peta 1/25.000

    Lb = x

    La = x Lb

  • LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG LUAS DENGAN PLANIMETER WIDY PUTRA 35 09 100 041

    9

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Bahwa penghitungan luas suatu wilayah dapat dilakukan dengan cara

    mekanis menggunakan planimeter

    Penghitungan luas dengan planimeter lebih efisien dan berguna untuk

    menutupi kekurangan sumber daya manusia untuk melakukan survey

    langsung

    Semakin besar skala peta yang digunakan, maka semakin besar ketelitian

    dari hasil pengukuran luas dengan planimeter