membangun desa, membangun indonesia

6
Membangun Desa, Membangun Indonesia Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan Oleh : Khairunnisa 15405038 Danar Astuti Dewirini 15405058 Syifaa Tresnaningrum 15405068 Desa buk anla h ist ilah yang tepat untu k meng gamb arka n ko mple ksit as per encanaan wilayah. Desa hanyalah suatu unit kecil dalam perdesaan. Namun unit kecil inilah yang menyusun Indonesia menjadi sebuah negara yang begini luas & besar. Dan memang tak bisa dipungkiri, desa yang kita miliki lebih banyak ketimbang kota. Atas dasar inilah desa menjadi suatu yang tak bisa dikesampingkan dalam perencanaan & pengembangan regional bahkan nasional. Perdesaan, Desa, Dusun. Orang bilang, manusia adalah makhluk kontekstual. Karena itu, agar tidak simpang siur, ada baiknya ki ta bahas dulu mengenai termin ol ogi dusun, desa, perd esaan, dan perkotaan. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujud an atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, pol iti k dan kultu r yan g ter dap at dit emp at it u (su atu dae rah ), dalam hub ung an dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wil ayah, yan g berwen ang untuk men gat ur dan mengu rus ke pen tin gan mas yar akat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut The SARDF. Rural didefinisikan sebagai : a sparsely populated area in which people farm or depend on natural resources, including the villages and small towns that are dispersed through these areas, also includes large settlements in the former homelands, created by apartheid removals (SARDF 1997:9). Berag am peng ertia n meng enai rura l tela h dik emuk akan di khal ayak, ter dapa t banya k perbedaan pendapat meskipun dari latar belakang bidang penelitian yang sama. Dari beb erapa penger tia n ter seb ut dap at kit a lih at bah wa penger tia n des a itu ternya ta mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang sebenarn ya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara si st em keh idup an ber masy arak at dan keb udaya an asli seper ti tolo ng men olon g, ke guyu ban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat , kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas. Dari pengertian itu  ju ga dap at kit a lih at bah wa, seb etu lny a des a mer upa kan bag ian yan g pen tin g bag i keberadaan bang sa Indonesia. Pentin g karena desa meru paka n satuan terkecil dari bangsa ini yang menunjukkan k eragaman Indonesia. Keragaman tersebut bisa menjadi kekuatan bagi tegaknya bangsa. Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara menyeluruh. Rural seri ng disa ndin gkan dengan urba n. Bebe rapa ciri mengenai urban maup un rura l dapat mempermudah dalam memb edak an keduan ya. Menurut Mark A.Small di dalam ar ti kel nya yang berj udul “R ur al Li fe T oday : Defi ni ng Rur al terd apat beberapa .Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.

Upload: h1k4ri

Post on 30-May-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/14/2019 Membangun Desa, Membangun Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/membangun-desa-membangun-indonesia 1/6

Membangun Desa, Membangun IndonesiaCritical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan

Oleh :Khairunnisa 15405038

Danar Astuti Dewirini 15405058Syifaa Tresnaningrum 15405068

Desa bukanlah istilah yang tepat untuk menggambarkan kompleksitas perencanaanwilayah. Desa hanyalah suatu unit kecil dalam perdesaan. Namun unit kecil inilah yangmenyusun Indonesia menjadi sebuah negara yang begini luas & besar. Dan memang takbisa dipungkiri, desa yang kita miliki lebih banyak ketimbang kota. Atas dasar inilah desamenjadi suatu yang tak bisa dikesampingkan dalam perencanaan & pengembanganregional bahkan nasional.

Perdesaan, Desa, Dusun.Orang bilang, manusia adalah makhluk kontekstual. Karena itu, agar tidak simpang siur,ada baiknya kita bahas dulu mengenai terminologi dusun, desa, perdesaan, danperkotaan.

Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi,politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan danpengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatsetempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormatidalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut The SARDF. Rural didefinisikan sebagai :a sparsely populated area in which people farm or depend on natural resources,including the villages and small towns that are dispersed through these areas,also includes large settlements in the former homelands, created by apartheid removals (SARDF 1997:9).

Beragam pengertian mengenai rural telah dikemukakan di khalayak, terdapat banyakperbedaan pendapat meskipun dari latar belakang bidang penelitian yang sama. Daribeberapa pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa pengertian desa itu ternyatamengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya,yang sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistemkehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban,persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat , keseniankehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas. Dari pengertian itu

juga dapat kita lihat bahwa, sebetulnya desa merupakan bagian yang penting bagikeberadaan bangsa Indonesia. Penting karena desa merupakan satuan terkecil daribangsa ini yang menunjukkan keragaman Indonesia. Keragaman tersebut bisa menjadikekuatan bagi tegaknya bangsa. Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang takbisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara menyeluruh.

Rural sering disandingkan dengan urban. Beberapa ciri mengenai urban maupun ruraldapat mempermudah dalam membedakan keduanya. Menurut Mark A.Small di dalamartikelnya yang berjudul “Rural Life Today: Defining “Rural” terdapat beberapa

.Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.

8/14/2019 Membangun Desa, Membangun Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/membangun-desa-membangun-indonesia 2/6

karakteristik yang dapat mempermudah pendefinisian mengenai rural, yaitu sebagaiberikut :

Demografi Terdapat dua sumber utama yang dijadikan acuan untuk mengkategorikan ruralberdasarkan demografi, yaitu U.S.Census Bureau and the U.S. Department of

Agriculture(U.S.D.A.). Menurut U.S.Census Bureau urban didefinisikan sebagaikeseluruhan territorial, populasi, dan unit perumahan di dalam lingkup urban area yangdihuni oleh 2,500 penduduk atau lebih. Sedangkan hal-hal di luar klasifikasi tersebut didefinisikan sebagai rural. Pengertian rural dan urban juga sering didefinisikan sebagaimetropolitan dan nonmetropolitan area.

Menurut U.S.D.A terdapat klasifikasi atau 10 tahapan yang sangat popular untukmembedakan antara metropolitan and nonmetropolitan counties, yaitu :

Metro Counties :Central counties of metro areas of 1 million population or more.Fringe counties of metro areas of 1 millionpopulation or more.Counties in metro areas of 250,000 to 1 millionpopulation.

Counties in metro areas of fewer than 250,000 population.Nonmetro Counties :Urban population of 20,000 or more, adjacent to a metro area.Urban population of 20,000 or more, not adjacent to a metro area.Urban population of 2,500 to 19,999, adjacent to a metro area.Urban population of 2,500 to 19,999, not adjacent to a metro area.Completely rural or less than 2,500 urban population, adjacent to metro area.Completely rural or less than 2,500 urban population, not adjacent to metro area.Nonadjacent CountiesNonmetro counties physically adjacent to one or more metro areas and having at least2 % of the employment labor force in the county commuting to the central metro county.

EconomicSuatu area biasanya dikatakan sebagai rural bila kegiatan ekonominya didominasi olehkegiatan pertanian.

SocialSebagian ahli menggunakan beberapa instrument untuk mendefinisikan rural, yaituseperti nilai-nilai terukur, tingkah laku, kepercayaan/rasa yang dianut individu dalamkomunitas. Hasilnya biasanya dibandingkan dengan penduduk perkotaan. Pengukuranini bersifat sosial dan sulit dilakukan.

PsychologicalPerdesaan dapat terukur oleh keadaan psikologis penduduknya yang mencirikan polapikir, seperti identitas individu sebagai anggota dari komunitas masyarakat perdesaan,

dimana keputusan yang diambil akan didasarkan kepada tingkah laku yang berasal darianggota komunitas lainnya.

CulturalKebudayaan di perdesaan biasanya bercirikan yaitu perkembangannya lambat,homogen, dan dijaga oleh penduduknya. Hal ini bertolak belakang dengan di perkotaanyang cenderung heterogen dan mengelami perubahan yang cepat.

Banyak hal yang dapat dijadikan acuan untuk mendefinisikan perdesaan. Karakteristikperdesaan seringkali dibedakan dari populasinya. Berbagai macam karakteristik yang

.Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.

8/14/2019 Membangun Desa, Membangun Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/membangun-desa-membangun-indonesia 3/6

digunakan untuk mendefinisikan perdesaan dapat mempengaruhi cara pandang kitaterhadap perdesaan itu sendiri, bagaimana memperlakukannya, dan bagaimanamerencanakannya. Mendefinisikan perdesaan merupakan langkah awal yang dapatmempengaruhi tindak perencanaan selanjutnya yang tentunya akan mempengaruhikehidupan masyarakat perdesaan itu sendiri.

Desa selalu indah dalam nyanyian, dalam puisi, dan dalam lukisan karena penulis lagu,penyair, dan pelukis memandang desa dari jauh, dengan jarak psikologis, untuk

memilih sudut kenangan paling romantis dan personal demi mengabadikan rasa rindu.Mereka menempatkan desa pada posisi ideal, seperti cara kita mengenang pahlawanyang tak mungkin lagi berbuat dosa.

Begitulah bagaimana Mohammad Sobary, dalam Asal-Usul Kompas, menggambarkansalah satu pandangan yang tertangkap dari kata desa (dan perdesaan), romantisme.Desa dipuja sebagai suatu tempat yang asri dan damai. Ada pula yang menganggap desasebagai tempat tinggal terpencil yang minim infrastruktur dan identik dengan hidupserba sulit (baca: miskin). Sebenarnya di Negara berkembang dan Negara maju pun adaperbedaan perspektif mengenai desa. Negara maju lebih memandang desa sebagai suatuaset lingkungan yang harus dilestarikan dengan segala utopia dan romantismenya.Sedangkan Negara berkembang memandang desa sebagai suatu bentuk daerah yang

harus dieliminir karena adanya kesenjangan pola pikir masyarakatnya yang masihtradisional serta persoalan yang melingkupi desa. Hal-hal negatif tentang perdesaansemacam inilah yang seringkali dipotret orang-orang sebagai ‘realitas sosiologi’.

Padahal desa atau perdesaan merupakan bagian penting dari perencanaan. Hampirsebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di perdesaan, namun ironisnya hal iniberbanding lurus dengan kondisi kemiskinannya, diaman kantong-kantong kemiskinan

juga berada di perdesaan. Masyarakat perdesaan yang sebagian besarbermatapencaharian sebagai petani, sangat sulit untuk keluar dari jerat kemiskinan.Mereka seperti terampas dari tanahnya sendiri, tidak bisa mengembangkan potensidaerahnya dan berhamburan menyerbu kota-kota besar yang semakin menimbulkanmasalah di kedua belah pihak baik itu di perkotaan maupun di perdesaan yang

ditinggalkan.Desa semakin terlupakan dan tidak lagi identik dengan romantisme keindahan alam dankemeriahan aktivitas pertaniannya. Desa seolah dianggap tidak penting dan membebani.Akan tetapi konsep seperti ini adalah konsep yang salah yang semakin membuat jurangketimpangan antara desa dan kota menganga lebar. Ketahanan suatu bangsa sebaiknyadibangun dari daerah-daerah. Negara perlu memberikan perhatian kepada daerah agarsanggup mengembangkan potensinya dan akhirnya dapat mandiri tanpa bantuan terus-menerus. Konsep pembangunan saat ini, yang seakan bertumpu pada satu kaki yaitu di

Jakarta sesungguhnya amat berbahaya. Kondisi seperti itu sangat rentan dan akanmemicu masalah pembangunan yang semakin kronis.

Membangun DesaSiang itu saya juga duduk di podium, dan sorenya, hingga malam, hadir dalam seminarpembangunan desa. Menteri Lukman Edi bicara pembangunan desa sebagai penguatankesatuan bangsa dan saya pun mencatat: pembangunan desa sebagai proyekkebudayaan untuk mengukuhkan basis nilai, pandangan dunia, aturan hidup, aspirasi,sikap dan perikelakuan agar keindonesiaan kita terjalin lebih solid.

Di sini, pembangunan desa menjadi salah satu strategi nation building dan character building dalam arti sebenarnya. Isinya, dari hari ke hari, pembangunan desa bukan

.Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.

8/14/2019 Membangun Desa, Membangun Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/membangun-desa-membangun-indonesia 4/6

pidato ideologi dan diskusi tentang gagasan politik yang melambung setinggi bintang dilangit, melainkan kerja tekun, gigih, disiplin.

Dengan narasi ringannya, Mohammad Sobary berhasil membuat kita berpikir lebih dalammengenai urgensi pembangunan desa (dan perdesaan). Dalam tulisannya, Moh. Sobarymemandang pembangunan perdesaan dari sisi sosiologi dan antropologi. Tidak salah.Bagi kami, ini adalah suatu paradigma baru dalam memandang rural development,

bahwa ada hal-hal yang memang harus dipertahankan dari perdesaan terutamakesahajaan masyarakatnya. Modern bukan berarti harus menjadi egois, meninggalkansifat-sifat baik a la orang Indonesia, dan membiarkan adat orang timur tegeruskebudayaan lain. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang menghargai sejarahnya,menghargai leluhurnya & asal-usulnya, sehingga karakteristik mereka sebagai suatubangsa pun kuat, pemahaman mereka terhadap negaranya pun mendalam.

Dalam bahan bacaan lain disebutkan definisi lain mengenai rural development. Yaituberdasarkan South African Rural Development Framework/SARDF (1997:9) :

Helping rural people set the priorities in their own communities through effective and democratic bodies, by providing the local capacity; investment in basic infrastructureand social services. Justice, equity and security; dealing with the injustices of the past and ensuring safety and security of the rural population, especially that of women.

Beberapa pengertian lainnya yang mencoba mendefinisikan Rural development sebagaisuatu area terbangun:

area development applied where demographics reflect a widely scattered population. The Network glossary definition of rural development indicates that it's the economic development (ED) effort for seeking and accommodatingopportunities for non-urban areas. The effort is generally applied uniquely in anlocation with a decentralized laborforce.

Pada hakekatnya pembangunan pedesaan adalah suatu upaya untuk mengentaskankemiskinan dan keterbelakangan. Pembangunan pedesaan merupakan prosespengembangan kemandirian. Pengembangan kemandirian akan dapat meningkatkanpendapatan. Dan peningkatan pendapatan akan dapat menciptakan kesejakteraankeluarga dalam upaya menghindari masyarakat pedesaan dari himpitan kemiskinan akanterentaskan. Pembangunan pedesaan pada umumnya digunakan untuk menunjukkantindakan yang diambil dan inisiatif untuk meningkatkan taraf hidup di lingkungan non-urban, pedesaan, dan desa-desa terpencil. Kegiatan pertanian mungkin akan menonjoldalam hal ini, sedangkan kegiatan ekonomi akan berhubungan dengan sektor primer,produksi makanan dan bahan baku.

Tantangan dalam pembangunan pedesaan berkaitan dengan kondisi eksternal , sepertiperkembangan internasional yang berhubungan dengan liberalisasi arus investasi danperdagangan global. Arus globalisasi yang semakin kuat perlu diimbangi dengankesadaran bahwa mekanisme pasar tidak selalu mampu memecahkan masalahketimpangan sumberdaya. Kebijakan pembangunan harus memberi perhatian untukperlunya menata kembali landasan sistem pengelolaan aset-aset di wilayah pedesaan.Sedangkan tantangan internal , yaitu yang berkaitan dengan perubahan kondisi makromaupun mikro dalam negeri. Tantangan internal disini dapat meliputi transformasistruktur ekonomi, masalah migrasi spasial dan sektoral, ketahanan pangan, masalahketersediaan lahan pertanian, masalah investasi dan permodalan, masalah iptek, SDM,lingkungan dan masih banyak lagi.

.Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.

8/14/2019 Membangun Desa, Membangun Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/membangun-desa-membangun-indonesia 5/6

Memandang desa sebagai basis potensial kegiatan ekonomi haruslah menjadi paradigmabaru dalam program pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Perubahankondisi internal dan ekternal yang terjadi menuntut kebijakan yang tepat dan matangdari para pembuat kebijakan dalam upaya pengembangkan potensi wilayah pedesaan.Sudah saatnya menjadikan desa sebagai pusat-pusat pembangunan dan menjadikandaerah ini sebagai motor utama penggerak roda perekonomian melalui sektor pertanian.

SimpulanDesa-desa seharusnya diberi kepercayaan dan pembangunan perdesaan diberi perhatianlebih. Pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu langkah strategisyang bisa dilakukan. Masyarakat perdesaan perlu diberikan berbagai akses kemudahaanseperti jalan untuk pemasaran hasil pertanian, akses pendidikan, kesehatan, dsb. Konseppembangunan perdesaan bukanlah konsep pembangunan yang instan melainkan harusberjenjang dan konsisten. Pengertian yang selama ini kurang tepat, dapat kita balikan,perdesaan tidak lagi lagi identik dengan wilayah miskin. Perdesaan dapat menjadiwilayah yang mandiri yang bahkan mampu menggerakan ekonomi wilayah disekitarnya.Salah satu contoh konsep pembangunan wilayah yang dapat dianggap berhasil adalahpembangunan provinsi gorontalo yang maju dengan konsep agropolitannya. Oleh karenaitu pembangunan perdesaan merupakan hal yang sangat penting di dalam perencanaan,dengan membangun perdesaan maka secara langsung kita juga mengentaskankemiskinan.

Daftar Pustaka

ArtikelSmall, Mark A. Rural Life Today: Defining “Rural” . Institute on Family and NeighborhoodLife : Clemson.

Rios, Betty Rose D. 1988. "Rural"--A Concept Beyond Definition? . ERIC Clearinghouse onRural Education and Small Schools Las Cruces NM.

http:// cbdd.wsu.edu/kewlcontent/cdoutput/TR501/page59.htm

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/27/01080093/asal.usul

http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/16/14112069/menteri.malaysia.ajari.indonesia.bangun.desa.ter t inggal

Bahan Bacaan Lainwww.kompas.com/read/xml/2008/01/31/1832285/belajar.dari.pembangunan.pertanian.soeharto

www. kompas.co.id/read/xml/2008/09/08/11214677/perbedaan.data.jumlah.desa.ganjal.pembangunan

.Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.

8/14/2019 Membangun Desa, Membangun Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/membangun-desa-membangun-indonesia 6/6

www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/10/07/19321468/pemerintah.pusat.harus.ikut.atasi.urbanisasi

www.kompas.com/read/xml/2009/02/16/12385851/masalah.konflik.hambat.pembangunan.daerah.tertinggal

www.kompas.com/read/xml/2008/09/08/14413489/25.tahun.lagi.tak.ada.lagi.desa.tertinggal

en.wikipedia.org

www.ers.usda.gov/briefing/ rurality /NewDefinitions /

www.vbco.org/planningeduc0059.asp

.Critical Review PL 3203 Perencanaan Perdesaan. 15405038 – 15405058 – 15405068.