memandikan neonatus

13
Nama Prosedur Memandikan Neonatus (Sponge Bath) Indikasi 1) Neonatus yang telah mencapai suhu and kardiorespirasi stabil, biasanya 2 sampai 4 jam setelah lahir (Suhu 35,5 O C – 37,5 O C, RR 30 – 60 kali/menit, HR 100 – 160 kali/menit, BP sistolik 60 – 80 mmHg, BP diastolic 40 – 50 mmHg) 2) Bayi yang belum siap untuk tub bath sampai tali pusat terlepas (dan khitan telah sembuh, jika bayi laki-laki telah menjalani prosedur tersebut), biasanya sekitar 2 minggu setelah lahir Masalah Keperawatan 1) Nursing Outcome Criteria 1) Persiapan Alat 1) Lampu penghangat (warming lamp) 2) Selimut kering atau perlak 3) Wadah dengan air hangat dengan suhu 37,0 O C – 37,5 O C 4) Handscoen non steril 5) Sabun cair untuk bayi dengan pH netral 5,5 – 7,0 6) Handuk (min. 2 buah) 7) Washlap 8) Kapas/kasa/tisu 9) Lotion/salep tanpa parfume 10) Sisir dengan bulu yang lembut 11) Baju bersih dan diaper 12) Selimut 13) Bulb syringe (jika diperlukan) Prosedur Rasional 1 Persiapkan alat-alat yang diperlukan, pastikan bahwa alat-alat yang diperlukan untuk mandi sudah didisinfeksi sebelum dan sesudah setiap kali digunakan Mendukung efisiensi manajemen waktu dan mempersiapkan pendekatan prosedur yang terorganisir. Selain itu menurunkan risiko

Upload: kurnia

Post on 11-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Memandikan neonatus

TRANSCRIPT

Nama ProsedurMemandikan Neonatus (Sponge Bath)

Indikasi1) Neonatus yang telah mencapai suhu and kardiorespirasi stabil, biasanya 2 sampai 4 jam setelah lahir (Suhu 35,5 OC 37,5 OC, RR 30 60 kali/menit, HR 100 160 kali/menit, BP sistolik 60 80 mmHg, BP diastolic 40 50 mmHg)2) Bayi yang belum siap untuk tub bath sampai tali pusat terlepas (dan khitan telah sembuh, jika bayi laki-laki telah menjalani prosedur tersebut), biasanya sekitar 2 minggu setelah lahir

Masalah Keperawatan1)

Nursing Outcome Criteria1)

Persiapan Alat1) Lampu penghangat (warming lamp)2) Selimut kering atau perlak

3) Wadah dengan air hangat dengan suhu 37,0 OC 37,5 OC

4) Handscoen non steril

5) Sabun cair untuk bayi dengan pH netral 5,5 7,06) Handuk (min. 2 buah)

7) Washlap

8) Kapas/kasa/tisu

9) Lotion/salep tanpa parfume

10) Sisir dengan bulu yang lembut

11) Baju bersih dan diaper

12) Selimut

13) Bulb syringe (jika diperlukan)

ProsedurRasional

1Persiapkan alat-alat yang diperlukan, pastikan bahwa alat-alat yang diperlukan untuk mandi sudah didisinfeksi sebelum dan sesudah setiap kali digunakanMendukung efisiensi manajemen waktu dan mempersiapkan pendekatan prosedur yang terorganisir. Selain itu menurunkan risiko bayi untuk terpapar lebih lama pada lingkungan yang lebih dingin

2Pastikan bahwa penghalang di sisi tempat tidur sudah dinaikkanMendukung kebutuhan keamanan untuk bayi

3Nyalakan lampu penghangat dan perhatikan jarak antara lampu penghangat dan bayiMendukung lingkungan dengan suhu yang stabil bagi bayi

4Letakkan selimut mandi kering atau perlak diatas tempat tidur bayiPermukaan yang kering akan mengurangi kehilangan panas pada bayi amkibat konduksi

5Isi wadah air dengan air hangat (37,0 OC 37,5 OC)Penggunaan air dengan suhu yang tepat akan mendukung kenyamanan pada kulit bayi. Jika termometer air tidak ada, maka gunakan kulit pegelangan tangan perawat bagian dalam atau siku perawat

6Lakukan hand hygiene dan gunakan handscoenMengurangi transmisi mikroorganisme dan melindungi perawat dari darah ibu bayi (jika ini adalah mandi pertama)

7Posisikan bayi dalam keadaan supine. Tutupi tubuh bayi dengan selimut atau handuk keringMenjaga seluruh area tubuh bayi dari paparan udara sekitar akan mengurangi risiko kehilangan panas bagi bayi

8Usap wajah bayi menggunakan kapas basah atau washlap basahPenggunaan air untuk mencegah iritasi pada mata akibat sabun

9Bersihkan area sudut mata dari arah dalam ke luar menggunakan kapas baru atau bagian sudut dari washlap yang berbeda untuk tiap mataMengikuti aliran air mata normal untuk mencegah penyebaran mikroorganisme

10Keringkan area wajah bayi dengan cara ditepuk-tepuk ringan menggunakan handuk keringMencegah iritasi pada kulit bayi

11Bersihkan hidung bayi menggunakan kapas atau washlap yang lembapKapas atau washlap lembap dapat membantu membersihkan kotoran yang mengeras secara mudah

12Suction menggunakan bulb syringe untuk membersihkan sekresi di hidungNeonates belum bisa mengeluarkan sekresi di hidungnya sendiri

13Bersihkan area telinga luar dan belakang telinga mengikuti lekukan telinga menggunakan washlap dan jari telunjuk perawat. Jangan pernah meninggalkan benda-benda kecil di lubang telinga bayiMencegah penumpukan kotoran di lubang telinga dan kerusakan di gendang telinga

14Bersihkan tubuh bayi menggunakan sabun cair untuk bayi dengan pH netral 5,5 7,0 dari bahu hingga kaki secara sistematis (bersihkan bagian tubuh yang satu kemudian pindah ke bagian tubuh yang lain). Perhatikan untuk lipatan di leher, paha, dan lengan bagian bawahMemastikan seluruh area tubuh bayi dimandikan seefektif mungkin

15Bilas dan keringkan dengan menepuk-nepuk ringan menggunakan handuk. Jangan menggsok kulit bayiSisa sabun di kulit bayi dan menggosok kulit bayi dapat mengiritasi kulit bayi

16Bersihkan bagian umbilikus dengan sabun cair untuk bayi dengan pH netral 5,5 7,0 dan air. Observasi kemerahan atau drainase pada umbilikus. Bersihkan bagian bawah namun jangan membasahi tali pusat. Bilas dan keringkan. Jangan gunakan alkohol, antiseptik, atau antibiotik pada tali pusatMendukung pengeringan tali pusat dan mencegah infeksi pada area umbilikus

17Balikkan tubuh bayi hingga tengkurap. Bersihkan, bilas, dan keringkan are punggung bayi. Tutupi bayi menggunakan handuk keringMencegah kehilangan panas pada bayi

18Berikan lotion tanpa parfume dalam jumlah kecil pada area tubuh yang kering. Hindari penggunaan baby oil atau bedak bayiPenggunaan baby oil dapat menyumbat pori-pori kulit dan bedak bayi dapat mengiritasi kulit kering

19Bersihkan area genital : Untuk bayi perempuan, bersihkan dari arah depan ke belakang, dari vagian ke rectum menggunakan washlap atau kapas lembap. Gunakan satu kapas untuk satu kali usap.

Jika ada zat berwarna putih di lipatan labia, jangan berusaha untuk membersihkannya. Bayi perempuan mungkin akan ada darah tiap pergantian diaper Membersihkan dari depan ke belakang mengurangi risiko kontaminasi transmisi mikroorganisme uretra atau vagina dari anus Mukus akan mungkin muncul pada area vagina di neonates. Darah juga mungkin akan muncul karena hormone maternal

20Bersihkan are genital :

Untuk bayi laki-laki yang belum di khitan, tarik bagian kulup jika memungkinkan dan bersihkan bagian glans penis menggunakan kapas yang lembap. Kembalikan posisi kulup seperti semula. Kemudian bersihkan batang penis dan skrotum. Untuk bayi laki-laki yang sudah di khitan, bersihkan glans penis menggunakan kapas lembap dan air steril. Perhatikan adanya perdarahan atau infeksi. Hindari penggunaan petroleum jelly atau bacteriocidal ointment berlebih di area yang di khitan Menurunkan kemungkinan pertumbuhan bakteri di bawah bagian kulup Penggunaan berlebihan ointment dapat membuat obstruksi pada meatus urinary

21Bersihkan perineum bagian posterior dan bokong bayi, genggam pergelangan kaki bayi, angkat dan elevasikan bokong. Bersihkan dan bilas area menggunakan washlap. Keringkan dan jangan berikan bedakBedak dapat membuat iritasi pada kulit

22Pakaikan bayi dengan pakaian bersih dan diaper. Kenakan diaper di bawah tali pusatMendukung proses penyembuhan tali pusat bayi

23Bedong bayiMemberikan rasa hangat dan aman untuk bayi

24Kembalikan bayi kepada ibunyaMother continues care

25 Bersihkan dan rapikan alat-alat dan mencatat hasil observasi terhadap bayiMembantu membuat perencanaan treatment selanjutnya

EvaluasiDokumentasi

1Monitor respon bayi ketika dimandikan, hentikan jika ada tanda stress atau hipotermia1. Pengkajian kulit dan penampakan umum dari bayi

2Evaluasi temuan abnormal selama dimandikan, seperti kemerahan pada umbilicus yang mengindikasikan infeksi2. Respon bayi ketika mandi

3. Interaksi orangtua dan bayi ketika mandi

Nama ProsedurMemandikan neonatus (Giving a Tub Bath)

Indikasi 1.

2.

3.

Masalah Keperawatan 1.

2.

Nursing Outcome Criteria1.

2.

3.

4.

Persiapan Alat1. Lampu penghangat (warming lamp)2. Selimut kering atau perlak

3. Wadah dengan air hangat dengan suhu 37,0 OC 37,5 OC

4. Handscoen non steril

5. Sabun cair untuk bayi dengan pH netral 5,5 7,0

6. Handuk

7. Washlap/kain sabun

8. Baju bersih dan diaper

9. Selimut

ProsedurRasional

1Persiapkan alat yang dibutuhkanMengusakan manajemen waktu yang efesien dan memudahkan prosedur

2Pastikan bahwa penghalang di sisi tempat tidur sudah dinaikkanTergantung pada tahap pertumbahan bayi tersebut. Bayi dapat berguling bahkan jatuh dari tempatnya

3Hidupkan lampu penghangat dan pastikan jarak yang digunaka sesuai terhadap bayiMempersiapkan lingkungan pada suhu yang stabil, kehilangan panas dapat disebabkan oleh konveksi, Regulasi temperature pada bayi belum sepenuhnya matang sehingga mempunyai resiko yang tinggi terhadap kehilangan panas.

4Isi baskom atau bak mandi dengan air yang cukup mencapai pinggul bayi ketika didudukan. Temperature airnya harus berkisar 98,6 99,5 F (37,0 37,5 C)Bayi dapat tenggelam pada air yang hanya beberapa inci. Mencegah bayi mandi dengan air panas. Jika thermometer tdak tersedia maka periksa temperature air dengan pergelangan tangan atau siku tangan

5Lakukan hand hygiene dan gunakan handscoenMengurangi transmisi mikroorganisme dan melindungi perawat dari darah ibu bayi (jika ini adalah mandi pertama)

6Buka baju bayiPersiapan untuk mandi

7Perlahan masukan bayi kedalam bak mandi sambil menahan kepala dan lehernyaBayi belum dapat menegakan kepala sendiri

8Membasuh bayi dengan kain yang bersabun dimulai dari bahu dan tangan, selanjutnya ke ektermitas bawah. Besihkan juga lipatan-lipatan yang ada. Gunakan kain sabun untuk menutupi atau menguyur air ke perut untuk menjaga panasDimulai dari area yang bersih ke area yang sangat membutuhkan sabun untuk menjaga air tetap bersih

9Bilas bayi dengan air yang bersih, gunakan lap basahBilas dengan bersih sehingga tidak ada agent yang bisa membuat iritasi kulit pada bayi

10Cuci rambut bayi. Posisi bayi untuk mencuci rambutnya dalam bak mandi yaitu dengan menahan bagian belakang dan leher sehingga air mengalir tidak mengenai mataMencegah kulit kepala kering dan pertumbuhan cradle cap.Cairan pembersih dan air dapat mengiritasi mata

11Keringan bayi dengan cara menepuk-nepuk dengan handuk. Pasangkan pakiaan yang kering. Tempatkan bayi pada tempat tidur bayi. Letakan pada posisi yang nyaman dan pastikan pagar tempat tidur dinaikanMenggoskan kulit bayi dengan hansuk dapat menyebabkan cedera pada epidermis.Mencegah kehilangan panas dan menjaga agar lingkungan aman

12Disinfeksi dan bilas baskom atau tempat mansi. Kembalikan semua alat ketempat semula Mengurangi transmisi mikroorganisme

13Buka sarung tangan dan lakukan lagi handhygieneMengurangi transmisi mikroorganisme

Evaluasi Dokumentasi

1Monitor respon bayi ketika dimandikan, hentikan jika ada tanda stress atau hipotermia1. Pengkajian kulit dan penampakan umum dari bayi

2Evaluasi temuan abnormal selama dimandikan, seperti kemerahan pada umbilicus yang mengindikasikan infeksi2. Respon bayi ketika mandi

3. Interaksi orangtua dan bayi ketika mandi

Nama ProsedurMemandikan neonates ( Kebutuhan special: Memamdikan bayi premature)

Indikasi 1. Bayi Premature

Masalah Keperawatan 1.

2.

Nursing Outcome Criteria1.

2.

3.

4.

Persiapan Alat1. Lampu penghangat (warming lamp)2. Selimut kering atau perlak

3. Wadah dengan air hangat dengan suhu 37,0 OC 37,5 OC

4. Handscoen non steril

5. Sabun cair untuk bayi dengan pH netral 5,5 7,0

6. Handuk

7. Washlap

8. Kapas/kasa/tisu

9. Lotion/salep tanpa parfume

10. Sisir dengan bulu yang lembut

11. Baju bersih dan diaper

12. Selimut

ProsedurRasional

1Ikuti prosedur untuk membersihkan wajah, tubuh dan genitalia menggunakan sponge bath. Jangan melakukan pijatan pada bayi tetapi bersihkan dengan lembut. Timbang BB bayi ketika tidak memakai pakaianProsedur untuk menjaga panas tubuh dan mencegah kehilangan cairan pada bayi premature dapat berbeda-beda sesuai kebijakan institusi. BBLR mudah mengalami kerusakan kulit, IWLnya meningkat dan hipotermia

2Monitor level stress bayi selama mandi dan gunakan tingkah laku care-giving untuk menurunkan level stres bayi Peduli dan memegang bayi sangat berpengaruh, memberikan jari atau objek untuk dipegang bayi, memegang tangan bayi, memposisikan dengan tepat dapat membuat bayi lebih tenagng.

3Setelah bati dimandikan dan dikeringkan, tutupi kepala dengan penutup kepalaKepala bayi mempunyai proposrsi yang lebih besar dari pada badannya sehingga kemungkinan kehilangan panas dikepala tinggi

4Tempatkan bayi dibawah sinar penghangat atau hangatkan dalam tempat penghangat bayiMemelihara panas tubuh dengan mengurangi kehilangan melalui konveksi dan radiasi

5Memberikan salep petroleum pada kulit bayiUntuk mengurangi resiko infeksi bakteri sistemik

6Jika ketika bayi dimonitor, observasi tekanan darah dan level saturasi oksigen.berhenti memandikan jika kondisi bayi menurn Bayi premature memiliki toleransi yang kurang terhadap prosedur

Evaluasi Dokumentasi

1Monitor respon bayi ketika dimandikan, hentikan jika ada tanda stress atau hipotermia4. Pengkajian kulit dan penampakan umum dari bayi

2Evaluasi temuan abnormal selama dimandikan, seperti kemerahan pada umbilicus yang mengindikasikan infeksi5. Respon bayi ketika mandi

6. Interaksi orangtua dan bayi ketika mandi

Daftar Pustaka

Kenner, Carol. & Lott, Judy W. (2014). Comprehensive neonatal nursing care : fifth edition. New York: Springer Publishing Company, LLC. Bowden, Vicky R & Greenberg, Cindy Smith. (2012). Pediatric Nursing Procedures Third Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.Jacob, Annamma. R, Rekha. Tarachand, Jadhav S. (2007). Clinical nursing procedures : the art of nursing practice. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.Kelly, Kate. From sponge baths to tub baths: step-by-step tips. Published at website http://parents.com/baby/care/bath/baby-spong-baths/.