memahami dan menjelaskan tentang informed consent medis
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Memahami Dan Menjelaskan Tentang Informed Consent medis
1/2
1. Memahami dan Menjelaskan tentang Informed Consent
Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien
atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakankedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Persetujuan yang ditanda tangani oleh pasien atau keluarga terdekatnya tersebut, tidak
membebaskan dokter dari tuntutan jika dokter melakukan kelalaian. Tindakan medis yangdilakukan tanpa persetujuan pasien atau keluarga terdekatnya, dapat digolongkan sebagai
tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351.
Informasi/keterangan yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran dilaksanakan
adalah:
1.Diagnosa yang telah ditegakkan.
2.Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.3.Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.
4.Resiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran
tersebut.
5.Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternatif carapengobatan yang lain.
6. Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut.
Resiko resiko yang harus diinformasikan kepada pasien yang dimintakan persetujuan
tindakan kedokteran :a.Resiko yang melekat pada tindakan kedokteran tersebut.
b. Resiko yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.
Pengecualian terhadap keharusan pemberian informasi sebelum dimintakan persetujuantindakan kedokteran adalah:
1.Dalam keadaan gawat darurat (emergensi), dimana dokter harus segera bertindakuntuk menyelamatkan jiwa.2. Keadaan emosi pasien yang sangat labil sehingga ia tidak bisa menghadapi situasi
dirinya.
Tujuan Informed Consent:
a.Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya
tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan pasiennya.b. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat
negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan
medik ada melekat suatu resiko.
Pihak Yang Berhak Menyatakan Persetujuan:
1. Pasien sendiri (bila telah berumur 21 tahun atau telah menikah)2. Bagi pasien di bawah umur 21 tahun diberikan oleh mereka menurut hak sebagai
berikut:
(1) Ayah/ibu kandung, (2) Saudara-saudara kandung.
-
7/27/2019 Memahami Dan Menjelaskan Tentang Informed Consent medis
2/2
3. Bagi yang di bawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya
berhalangan hadir diberikan oleh mereka.
menurut urutan hak sebagai berikut:(l) Ayah/ibu adopsi, (2) Saudara-saudara kandung, (3) Induk semang.
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, diberikan oleh mereka menurut urutan
hak sebagai berikut:(1) Ayah/ibu kandung, (2) Wali yang sah, (3) Saudara-saudara
kandung.
5. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan (curatelle), diberikan menuruturutan hak sebagai berikut: (1) Wali, (2) Curator.
6. Bagi pasien dewasa yang telah menikah/orang tua, diberikan oleh mereka menurut
urutan hak sebagai berikut: a. Suami/istri, b. Ayah/ibu kandung, c. Anak-anak
kandung, d. Saudara-saudara kandung.Wali: yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum dewasa untuk
mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum atau yang menurut hukum menggantikan
kedudukan orang tua. Induk semang : orang yang berkewajiban untuk mengawasi serta ikut
bertanggung jawab terhadap pribadi orang lain seperti pimpinan asrama dari anak perantauanatau kepala rumah tangga dari seorang pembantu rumah tangga yang belum dewasa.