mekanisme strain
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
Mekanisme Sprain
Sistem Asuhan Fisioterapi inputPasien PT is Peralatan Metode Kode etik SOP dll
prosesAssessment Diagnosis Planning Intervensi ReEvaluasi
outputKesembuhan klien FTis pandai Pengembangan metode Modif Peralatan dll
outcomeKepuasan: pasien FT is Manajemen Share Holder
standard praktik fisioterapi
Pengertiansprain merupakan teregangnya atau robeknya ligamen (yaitu jaringan ikat yang menghubungkan dua atau lebih tulang dalam sebuah sendi).
AnatomiTulang Otot Ligament Meniscus
Tulang
Femur Patella Tibia Fibula
Otot
Hamstring Quadriceps Gastrocnemius Soleus Tibialis Anterior
Otot
Otot
Ligament
Anterior Crusiatum Ligament. Posterir Crusiatum Ligament. Colateral Lateral Ligament. Colateral Lateral medial Ligament.
ACL
PCL + CLL + CLM
Grade
Sprain Sprain adalah cedera yang menyangkut cedera ligament. Sprain dapat dibagi 4 tingkat, yaitu : a) Tingkat 1 (ringan) Cedera tingkat 1 ini hanya terjadi robekan pada serat ligament yang terdapat hematom kecil di dalam ligamen dan tidak ada gangguan fungsi. b) Tingkat 2 (sedang) Cedera sprain tingkat 2 ini terjadi robekan yang lebih luas, tetapi 50% masih baik. Hal ini sudah terjadi gangguan fungsi, tindakan proteksi harus dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kesembuhan. Imobilisasi diperlukan 6-10 minggu untuk benar-benar aman dan mungkin diperlukan 6benarwaktu 4 bulan. Seringkali terjadi pada atlit memaksakan diri sebelum selesainya waktu pemulihan belum berakhir dan akibatnya akan timbul cedera baru lagi. c) Tingkat 3 (berat) Cedera sprain tingkat 3 ini terjadinya robekan total atau lepasnya ligament dari tempat lekatnya dan fungsinya terganggu secara total. Maka sangat penting untuk segera menempatkan kedua ujung robekan secara berdekatan. d) Tingkat 4 (Sprain fraktur) (Sprain fraktur) Cedera sprain tingkat 4 ini terjadi akibat ligamennya robek dimana tempat lekatnya pada tulang dengan diikuti lepasnya sebagian tulang tersebut. Dikutip dari: Taekwondo Indonesia: Mengenal Cedera dan Cara Mengatasinya http://hannythinkabout.blogspot.com/2010/02/mengenal-cedera-dan-carahttp://hannythinkabout.blogspot.com/2010/02/mengenal-cedera-dan-caramengatasinya.html#ixzz0q84nCBPN http://hannythinkabout.blogspot.com
Mekanisme ( ACL )
Hyperekstensi Knee Tekanan dari luar.
PCL
KASUS JARANG CENDURUNG BERLAWANAN DARI ACL ( FLEXI )
CLLTEKANAN DARI LUAR BANYAK TERJADI PADA KASUS KECELAKAAN.
PCL
TEKANAN DARI SISI DALAM BANYAK TERJADI PADA KASUS KECELAKAAN.
Posterior Drawer Sign - Dorong tungkai bawah bagian atas ke dorsal - Gerakan normal sekitar 6 mm, bila > 6 mm kemungkinan cidera LCP, Lig. Oblique posterior
Anterior Drawer Sign - Tarik tungkai bawah bagian atas ke ventral - Gerakan normal sekitar 6 mm, bila > 6 mm kemungkinan cidera LCA (bundel anterior), Lig. Oblique posterior, kapsul posteromedial
PEMERIKSAAN INSTABILITAS BIDANG LATERAL
Varus Stress Test -Gerakkan tungkai bawah ke medial -Bila positif : LCA, Kapsul posteromedial, tendo biceps femuris, tractus iliotibialis.
Valgus Stress Test Bila positif : LCM, Lig. Oblique post,Kapsul posteromedial, LCA, LCP, m semimembranosus,m vastus medialis
Penanganan
RICE stabilisasi
RICER Rest : diistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. I Ice : terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri. C Compression : penekanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut. E Elevatin : peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan) dan rasa nyeri. Dikutip dari: Taekwondo Indonesia: Mengenal Cedera dan Cara Mengatasinya http://hannythinkabout.blogspot.com/2010/02/mengenal -cedera-dan-cara-mengatasinya.html#ixzz0q89Q1ROr cedera-dan-carahttp://hannythinkabout.blogspot.com