mekanisme-mekanisme pd materi fisiologi hewan

26
A. MEKANISME BIOLISTRIK

Upload: rahma230595

Post on 20-Feb-2016

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mekanisme biolistrik, mekanisme kontraksi otot dll

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

A. MEKANISME BIOLISTRIK

Page 2: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan
Page 3: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan
Page 4: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

A. MEKANISME KONTRAKSI-RELAKSASI OTOT RANGKA

1. Penghantaran impuls (potensial aksi) saraf motorik alfa menuju motor end plate di

membrane sel otot rangka.

2. Sebelum terjadi potensial aksi saraf motorik alfa, di motor endplate telah terjadi

depolarisasi sebagai lepasnya (release) Ach (asetilkolin) dalam kuantum secara terus

menerus.

3. Dengan adanya potensial aksi di saraf motoriknya, pengelepasan asetilkolin akan

sangat banyak. Asetilkolin akan berikatan dengan reseptor asetilkolin di sarkolemma

(membran sel otot) sehingga depolarisasi di endplate menjadi potensial aksi otot

yang kemudian menjalar sepanjang membran otot dan tubulus T.

4. Akibatnya, pintu Ca di reticulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion Ca ke

sitoplasma sel otot.

5. Ion Ca kemudian menyebar keseluruh sitoplasma dan berikatan dengan troponin C.

Ikatan troponin C dengan ion Ca mengakibatkan perubahan konformasi molekul

troponin, membuka binding sites untuk kepala myosin di molekul aktin. Pembukaan

binding sites tersebut memungkinkan terjadinya jembatan silang (cross bridges) antar

filament aktin dan myosin.

6. Selanjutnya, dengan katalis enzim myosin-ATP-ase, terjadi hidrolisis ATP menjadi ADP

+ Pi + energi di kepala miosin yang memungkinkan pembengkokan kepala myosin

sehingga miofilamen bergerak saling bergeser (sliding of miofilaments) kearah

pertengengahan sarkomer menghasilkan kontraksi otot.

7. Seluruh pristiwa kontraksi otot rangka mulai dari perangsangan saraf motorik hingga

pergeseran miofilamen di sebut sebagai exitation-contraction coupling.

8. Relaksasi dimulai ketika Ach (Asetilkolin) dipecah oleh Ache (Asetilkolin asterase),

sehingga Ca masuk kembali ke dalam retikulum sarkoplasma. Active site ang

ditinggalkan Ca akan kembali tertutup oleh tropomyosin dan tidak ada cross brige

yang terjadi.

Page 5: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

B. MEKANISME KONTRAKSI-RELAKSASI OTOT POLOS

1. Diberikan rangsang dari neuron parasimpatis di post ganglion dengan

neurotransmitter asetilkolin.

2. Pada otot polos tidak terdapat troponin, sehingga mekanismenya sedikit berbeda. Di

otot polos Retikulum Sarkoplasma tidak begitu berperan.

3. Ketika konsentrasi Ca2+ didalam sel meningkat, Ca2+ akan masuk ke dalam sel dari

reticulum sarkoplasma.

4. Ca2+ mengikat kalmodulin ( CaM )

5. CaM akan mengaktivasi enzim myosin light chain kinase ( MCCK )

6. Selanjutnya akan terjadi fosforilasi yaitu MCCK akan memfosforilasi rantai pada

ujung kepala myosin dan ujung kepala aktin.

7. Karena ini, akan meningkatkan aktivitas myosin ATPase.

Page 6: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

8. Myosin yang aktif melewati sepanjang aktin dan akhirnya terjadi kontraksi.

C. MEKANISME KONTRAKSI OTOT JANTUNG

1. Norepineprin tiba di postganglion sarkolemma jantung menyebabkan depolarisasi (potensial

aksi)

2. Potensial aksi menyebabkan ion-ion channel Ca terbuka sehingga ion-ion Ca dari ekstrasel

masuk ke dalam sitoplasma sel jantung.

3. Masuknya Ca dari luar ke dalam, juga merangsang retikulum sarkoplasma untuk

mengekskresikan lebih banyak ion Ca.

4. Ion Ca berikatan dengan troponin dan kalmodulin.

5. Selanjutnya bakalan sama aja kayak mekanisme kontraksi otot rangka sama otot olos. Yang

membedakan pada jantung adalah ion Ca ditangkapnya sama Kalmodulin dan Troponin.

Sehingga otot jantung kontraksinya cepat dan lebih tahan lama.

Notes:

- Otot rangka Ca cuma dari Retikulum Sarkoplasma dan diikat sama Troponin C

- Otot polos Ca berasal dari ekstra dan intrasel. Ca diikat sama Kalmodulin

- Otot jantung Ca berasal dari ekstra dan intrasel. Ca diikat sama kalmodulin dan Troponin.

D. CENTRAL NERVOUS SYSTEM (CNS)

Sistem saraf pusat terbagi atas Batang otak dan otak, batang otak menghubungkan otak

dengan medulla spinalis. Sistem saraf pusat tersusun atas white matter dan gray matter,

pada otak gray matter mengelilingi white matter sedangkan pada batang otak white matter

mengelilingi gray matter yang berada di tengah. Ada beberapa tipe sel yang menyusun

system saraf pusat (neuroglia) diantaranya terdapat, oligodendrtosit, astrosit, mikroglia, dan

sel ependim. Jadi, fungsi sistem saraf secara umum yaitu, sel saraf sebagai sistem

komuniksasi di tubuh, mengatur fungsi dan pergerakan tubuh, mengatur keseimbangan

fisiologis.

Medulla Spinalis

Page 7: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Medulla spinalis adalah terusan dari otak dan merupakan jalur perintah dari otak ke tubuh

dan sebaliknya. Medulla spinalis juga dilindungi dan diberi warna oleh cerebrospinnalis.

Vertebrae pada vertebrata sebagai pelindung, medulla spinalis berakhir di ujung yang

bernama cauda equina, dengan awalanya yaitu foramen magnum. Medulla spinalis

merupakan pusat dari gerakan reflek, berikut illustrasinya :

Pada medulla spinalis ada jalur ASCENDING TRACT (MENUJU KE OTAK) dan DESCENDING

TRACT (MENUJU KE TUBUH).

Batang Otak

Batang otak terbagi menjadi 3 : medulla oblongata (sebagai control reflex batuk,

menelan, dan tersedak) , pons (menyampaikan pesan dari dan ke medulla oblongata dan

cerebellum), dan otak tengah/midbrain (sebagai pusat reflex pengelihtan dan pendengran).

Receptor

Sensory orafferent neuron

Motor orefferent neuronCentral

NervousSystem

Effector(muscle or gland)

Page 8: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Meninges : membrane dari CNS yang berfungsi sebagai pelindung CNS. Meninges terdiri dari 3

lapisan yaitu:

A. Dura Mater : Tebaldengan membrane berserat, dekat dengan tulang tengkorak

B. Arachnoid : Seperti jaring laba-laba, tipis dan lembut, membrane selnyasepertisutera

C. Pia Mater : Jaringan longgar yang menutupi otak, membungkus pembuluh darah yang akan

menyuplai darah keotak, tipis

Page 9: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Ventrikel : kawah yang saling berhubungan yang letaknya di dalam otak dan batang otak, ventrikel

adalah kelanjutan dari central canal dari spinal cord. Ventrikel diisi oleh cerebrospinal fluid (CSF).

Ventrikel terdiri dari 4 macam, yaitu first and second ventricle (lateral ventricle), third ventricle,

fourth ventricle.

Cerebrospinal Fluid: disekresi oleh koroid pleksus, disirkulasikan oleh ventrikel central canal dari

spinal cord dan rongga subarachnoid. Bila jumlah CSF kelebihan maka akan di absorbs oleh

arachnoid vili. Fungsi dari CSF adalah untuk pemberi nutrisi dan pelindung juga membantu

kestabilan konsentrasi ion di CNS.

Cerebrum: struktur dari cerebrum yaitu

A. Corpus callosum : menghubungkan hemisfer otak

B. Gyrus : bagian otak yang melekuk ke atas

C. Sulcus : bagian otak yang melekuk kebawah

D. Fissure : pembatas otak yang terdiri dari longitudinal yang membatasi hemisfer otak,

transversal yang membatasi otak besar dengan otak kecil.

Fungsi dari lobus otak

1. Frontal lobe : intelektual, konsentrasi, planning, problem solving, control pergerakkan otot

rangka

2. Parietal lobe : sensasi temperature, tekanan, sentuhan dan sakit pada kulit, mengerti ejaan

dan penggunaan kata kata untuk ungkapan ekspresi dan perasaan.

3. Temporal lobe : mendengar, mengingat gambar dan musik, pengenalan pola kompleks

4. Occipital lobe : melihat, menggabungkan gambar dan pengalaman.

Cerebellum : letaknya di bawah occipital lobe, di belakang pons dan medulla oblongata, terdapat 2

hemisfer samaseperti cerebrum, vermis berfungsi menghubungkan hemisfer. Berfungsi sebagai

pengintegrasi informasi sensoris mengenai posisi tubuh, koordinasi aktivitas otot rangka,

mempertahankan bentuk tubuh.

E. PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM

Pheriferal nervous system

Saraf tepi dibagi 2:

Page 10: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

- Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan

pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.

- Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot

polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua

jalur

o Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis

o Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.

o Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi

simpatis dan parasimpatis.

Autonomic nervous system (ANS)

DIVISI SIMPATIS / TORAKOLUMBAL

Memiliki satu neuron preganglionik pendek dan stu neuron postganglionic panjang. Badan

sel neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral substansi abu-abu dalam segemen

toraks dan lumbal bagian atas medulla spinalis.

DIVISI PARA SIMPATIS / KRANIOSAKRAL

Memiliki neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang

terinervasi dan memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron terletak

dalam nuclei batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf XI, juga

dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral kedua, ketiga dan keempat medulla

spinalis dan keluar melalui radiks ventral.

NEUROTRANSMITER SSO

Asetilkolin dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik

parasimpatis yang disebut serabut kolinergik.

Norepinefrin dilepas oleh serabut post ganglionik simpatis, yang disebut serabut

adrenergic. Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh

medulla adrenal.

Page 11: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan
Page 12: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan
Page 13: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

CATATAN KATA2 PAK RUSDI

Ketika lapar > kadar gula darah menurun > yang merekam adalah kemoreseptor

terhadap glukosa di pembuluh darah > ke hipotalamus

Kekurangan air karena haus, berkeringat, keluarnya urin (mikturisi), diare, muntah,

menangis, menstruasi

Page 14: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Kekurangan air > volume plasma darah menurun > baroreceptor yang dirangsang

dilaporkan ke hipotalamus > mensekresi ADH > meningkatkan reabsorpsi air di

dalam ginjal > urin sedikit

Page 15: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

F. MEKANISME SARAF SIMPATIS PADA OTOT JANTUNG

1. Serat saraf simpatik meninggalkan spinal cord melalui saraf spinal thorax satu atau dua serat

saraf lumbar

2. Saraf simpatik meninggalkan spinal cord menyebabkan pelapasan asetilkolin di neuron

praganglion

3. Pada jantung, neuron dipasca ganglion melepas norepinefrin yang menyebabkan

peningkatan preamibilitas membrane terhadapion Na+dan ion Ca2+ yang akhirnya terjadi

depolarisasi

4. Impuls masuk melalui SA (Sinoatrial) NODE (pusat pacemaker)pada dekster atrium

kemudian impuls merambat ke AV (Atrioventrikular) NODE berkas HIS dan berakhir di

serabut purkinje yang akhirnya meningkatkan kontraksi jantung.

Keterangan lebih jelas:

Page 16: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Neurotransmitter norepinephrine pada postganglion merangsang SA Node untuk

menghambat channel K+dan membuka channel Na+ sehingga ambang batas menurun dan

potensial aksi lebih cepat terjadi, potensial aksi merangsang terbukanya channel Ca+

sehingga Ca+ masuk dari ekstrasel ke RS (reticulum sarkoplasma)

G. MEKANISME PARASIMPATIS SEKRESI ENZIM PENCERNAAN

PANKREAS

H+ atau glukosa yang ada di darah terdeteksi oleh kemoreseptor (terutama yang

berada di karotid arteri dan vena pulmonalis) -> sinyal kemudian di bawa ke

hipotalamus -> dari hipotalamus mengeluarkan respon impuls melalui saraf

parasimpatis menuju pankreas -> neurotransmiter asetilkolin menempel pada daerah

α pankreas -> stimulasi pengeluaran enzim pankreas

H. MEKANISME PENDENGARAN

Semua suara atau bunyi dari luar tubuh dapat kita dengarkan karena masuk dalam bentuk

gelombang suara yang melalui medium udara.

1. Sebelum telinga kita mendengar bunyi, terlebih dahulu daun telinga akan menangkap

dan mengumpulkan gelombang suara. Selanjutnya, gelombang suara masuk ke dalam liang

telinga (saluran pendengaran) dan ditangkap gendang telinga (membran timpani).

Akibatnya, gelombang suara tersebut terjadi vibrasi (getaran).

2. Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tiga tulang kecil

(osikula) yakni tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi

(stapes). Dari tulang sanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang

berisi cairan.

3. Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak

yang berlawanan . di dalam tahap ini terdapat tiga bagian yaitu skala vestibula (cairan

perylimph), skala media (cairan endolymph), skala tymphani (cairan perylimph).

4. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut (fonoreseptor) di dalam organ

Corti tepatnya diatas membrane basalis. Sel rambut terdiri dari bagian yang dinamakan

tiplink, dalam tiplinks terjadi potensial aksi

Page 17: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

5. Setelah potensial aksi terjadi Depolarisasi,dengan masuknya ion K+ ke dalam ion channel

yang tlah terbuka

6. Depolarisasi selsai Repolarisasi terjadi dengan ion K+ keluar dari ion channel dan masuk

Ca2+, selanjutnya digetarkan ke bagian organ yang dinamakan jendela oval menuju keluar

7. Getaran dalam cairan koklea akan menggetarkan membran basiler, dan getaran ini juga

akan menyebabkan membran tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls

saraf, yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak. Otak akan memberikan

tanggapan, sehingga kita dapat mendengar suara

I. MEKANISME KESEIMBANGAN

a. keseimbangan statis

Keseimbangan statis ini merupakan keseimbangan yang berhubungan dengan orientasi

letak kepala (badan) terhadap gravitasi bumi atau saat badan diam.

Yang berperan pada keseimbangan statis ini adalah sakulus dan ultrikulus

Pada sakulus dan ultrikulus terdapat reseptor sensorik yang berperan dalam

keseimbangan statis yang terbenam di dalam membran otolit.

Perubahan posisi kepala mengakibatkan perubahan dalam tekanan atau tegangan

dalam membran otolitik dengan akibat terjadi rangsangan pada sel rambut.

Rangsangan ini diterima oleh badan akhir saraf yang terletak di antara sel-sel rambut,

impuls saraf mengalir melalui saraf vestibular menuju ke otak

Page 18: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

b. Keseimbangan dinamis

Keseimbangan ini merupakan suatu upaya pertahanan keseimbangan tubuh terhadap

gerakan-gerakan berbagai arah, misalnya berputar, jatuh, percepatan, dsb.

Yang berperan pada keseimbangan statis ini adalah kanalis semisirkularis, yang terdiri

dari 3 saluran yaitu anterior, posterior, dan lateral.

Di dalam kanalis semisirkularis terdapat cairan endolimfe, bila kepala dan tubuh

bergerak ke arah tertentu, maka cairan didalam kanalis semisirkularis akan bergerak ke

arah sebaliknya karena adanya kelembaman untuk menjaga kesetimbangan.

Page 19: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Setiap bagian dasar dari ketiga saluran ini memiliki saluran agak membesar yang disebut

ampula. Di dalam ampula terdapat sel-sel rambut (stereosilia dan kinosilia) yang

tertanam di dalam gelatin yang disebut kupula.

Pada saat cairan endolimfe mengalir mengakibatkan tergeraknya stereosilia dan

kinosilia, sehingga menimbulkan impuls-impuls saraf. Depolarisasi terjadi ketika

stereosilia bergerak mendekati kinosilia, dan hiperpolarisasi terjadi sebaliknya.

Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir melalui saraf vestibular menuju ke otak

Contohnya ketika seseorang diputar ke arah kanan, maka cairan endolimph pada kanalis

semisirkularis lateral bergerak ke arah sebaliknya karena adanya kelembaman, sehingga saat

putaran dihentikan timbul sensasi berputar ke kiri.

Page 20: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

J. MEKANISME PEMBAU

Molekul yang larut dalam mucus (molekul bau) akan di ikat oleh reseptor pembau atau disebut

reseptor olfaktori yang berada di nasal epitelium. Setelah itu reseptor olfaktori diaktifkan dan

mengirim sinyal keotak. Kemudian sinyal yang disampaikan akan menuju glomeruli (bagian dari

olfactory bulb). Setelah dari glomerulus akhirnya molekul bau akan di bawa ke otak dan akan timbul

sensasi bau.

Proses depolarisasi

Page 21: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

K. MEKANIME MELIHAT DALAM GELAP

Sel batang (rod) : Lebih sensitive terhadap cahaya namun tidak bisa membedakan warna,

Jadi memung kinkan untuk melihat kala malam, namun hanya warna hitam dan putih

Sel kerucut: Menghasilkan penglihatan berwarna, tetapi kalah sensitive sedikit, dan sedikit

berperan dalam penglihatan

Sel batang dan sel kerucut terdiri dari molekul penyerap cahaya yg tersusun atas

derivate vitamin A, disebut Retinal

Retinal terikat dengan protein membran, disebut Opsin

Retinal+ Opsin, membentuk pigmen Rhodopsin

Mekanismenya :

1. Rhodopsin kembali inaktif saat enzim – enzim mengubah retinal kembali ke bentuk

cis.

2. Dalam gelap, pengikatan GMP siklik menyebabkan kanal Natrium terbuka karena sel

batang sangat permeable terhadap natrium.

3. Pada saat kanal Natrium terbuka, maka arus mengalir dari dalam ke luar sehingga sel

batang mengalami depolarisasi. Dimana kondisi di dalam sel batang lebih positif

dibandingkan dengan diluar sel batang.

4. Selain itu, arus juga mengalir ke ujung sinapsis.

5. Menyebabkan pelepasan neurotransmitter yang terjadi secara terus menerus.

Neurotransmitter yang dikeluarkan yaitu Glutamat.

6. Glutamate akan diteruskan ke sel bipolar, dimana sel bipolar bergantung pada tipe

reseptor glutamate yang terdapat pada permukaan sinapsis.

Saat melihat dalam terang, terjadi absorbsi cahaya oleh rhodopsin yang menggeser satu

ikatan dalam retinal dari susunan cis ke trans, sehingga mengubah molekul dari bentuk

bersudut menjadi bentuk lurus. Perubahan inilah yang mengaktivasi Rhodopsin saat melihat

dalam terang. (lihat gambar di bawah ini)

Page 22: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Namun berkebalikan saat mata melihat dalam gelap, Rhodopsin dalam keadaan

inaktif. Rhodopsin kembali ke posisi inaktif saat enzim-enzim mengubah retinal kembali ke

bentuk cis, dari yang sebelumnya bentuk trans. Hal inilah yang membuat kebutaan sejenak

jika anda masuk teburu-buru dari tempat terang ke tempat gelap. Efektor pada mata yang

terjadi adalah pupil membesar saat kita berada di ruang gelap, guna menangkap cahaya

lebih banyak saat di tempat gelap, dan pupil akan mengecil saat kita berada di tempat

terang guna mengurangi banyaknya cahaya yang masuk ke mata.

Adapun dalam proses melihat, mata kita lebih sensitive terhadap cahaya karena sel

batang (rod) lah yang banyak berperan dalam proses penglihatan. Misalnya kita berada

dalam lorong yang gelap, dan ada cahaya di ujung lorong, maka mata kita akan lebih fokus

terhadap cahaya tersebut, dibandingkan dengan sekeliling lorong yang gelap.

Sel Batang

Setiap mata mengandung kurang lebih 100 juta sel batang.

Sel batang sensitive terhadap cahaya lemah, mengandung foto pigmen yang disebut

rodopsin.

Rodopsin sangat sensitive terhadap sinar, sehingga memungkinkan sel batang dapat

berfungsi meskipun dalam cahaya remang-remang.

Karena rodopsin begitu mudahnya terurai, maka pada cahaya terang jumlah rodopsin

pada sel batang akan cepat mengalami pengurangan, yang selanjutnya sel batang tidak

efektif bekerja pada cahaya terang.

Page 23: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Pada cahaya gelap dan atau remang-remang rodopsin akan secara cepat dibentuk

kembali, dan sel batang akan berfungsi kembali.

Contoh:

Apabila kita kita dari tempat terang, dan kemudian masuk keruangan gelap. Maka

yang terjadi: mula-mula pandangan kita sangat terganggu, namun beberapa detik

kemudian pandangan akan normal kembali. Hal ini dikarenakan sel batang yang baru

terkena sinar kuat di luar ruangan memerlukan sekitar 20 detik untuk membentuk

kembali rodopsin sehingga sel batang dapat kembali normal. Penguraian dan

pembentukan kembali rodopsin terjadi melalui suatu siklus yang kontinu.

L. MEKANISME PENGECAPAN RASA MANIS

Rasa manis dibentuk oleh beberapa zat kimia organik

(gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,ester,asam amino, protein,asam sulfonat,asam

halogenasi), dan garam anorganik dari timah dan berilium. Rasa manis ditangkap oleh

Page 24: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

M. MEKANISME PENGECAPAN RASA ASAM

Sebelum bahas lebih lanjut coba perhatikan gambar dibawah ini

Untuk bagian yang dilingkari adalah papila yang berperan dalam pengecapan rasa asam.

Papila foliate merupakan papila yang berperan dalam pengecapan rasa asam. Liat gambra c

yang taste bud. Kalo udah liat coba perhatiin ada outer taste pore sama sensori cell. Itu yang

penting saat ini.

Lanjut lagi yaa…. Sekarang per poin yaa guys

Pertama saat kita makan makanan asam maka dalam makanan tersebut pasti ada

molekul asam.

Molekul asam yang di maksud di sini ion adalah H+. kenapa H+? masih inget kimia

SMA yang jelasin kalo buat liat suatu zat asama atau basa liat ada ion H+ ga di situ.

Jadi, ion H+ ini akan masuk ke outer pore taste kemudian dibaca sama reseptor rasa

asam di papila foliate.

Kalo yang ada di campbell dijelaskan untuk reseptor rasa asam agak beda sedikit.

Karena tidak seperti reseptor-reseptor rasa lainnya yang telah teridentifikasi,

reseptor untuk rasa asam termasuk dalam famili TRP (Taransient Reseptor Potential).

Page 25: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

Jadi, TRP ini termasuk ion channel juga karena channelnya hanya dilalui oleh ion H+

aja yang sifatnya kation.

Kemudian setelah dibaca oleh reseptor akan di baca lagi oleh sensori cell.

Setelah ion H+ masuk, maka ion ini selanjutnya akan menutupi/memblock K+ channel

agar tidak keluar.

Kalo yang kita tau kan untuk ada depolarisasi maka ion Na masuk dari membran luar

sel ke dalam membran sel. Terus ion K tertahan didalam karena channelnya

tertutup.

Tapi kalo pada rasa asam tidak ada molekul Na. Jadi, supaya ion K tetap di dalam

maka ion H+ akan menutup channel ion K supaya ga keluar ion K nya.

Kalo ion K ga keluar maka akan menebabkan depolarisasi.

Saat depolarisasi maka Ca masuk dan menyebabkan neurotrasmitter keluar dari

vesikelnya. Neurotransmitternya adalah serotonin.

N. MEKANIME SENSASI TEKANAN PADA KULIT

Page 26: Mekanisme-mekanisme pd materi Fisiologi Hewan

1. Rangsang berupa tekanan pada kulit, diterima oleh reseptor Paccinian corpuscle

yang ada di bagian dermis kulit.

2. Tekanan yang diberikan menyebabkan deformasi membran sel saraf pada paccinian

corpusle sehingga channel Na+ meregang dan Na+ dapat masuk.

3. Ketika Na+ masuk, menyebabkan depolarisasi kemudian berlanjut kepada potensial

aksi.

4. Impuls diteruskan ke medulla spinalis lalu ke thalamus lalu masuk ke serebral korteks

somatosensoris nomor 4,6,8

5. Sensasi tekanan terjadi di serebral korteks 1,2,3

6. Lalu persepsi tekanan terjadi di serebral korteks 5 dan 7

O. MEKANISME GATAL (PRURITUS) PADA KULIT

1. Stimulus merangsang saraf nosireseptor tipe c, kemudian impuls di teruskan ke ganglion

dorsal dengan mediator histamin yang dihasilkan ketika ige berikatan dengan sel mast,

memicu sel mast dan basofil berdegranulasi.

2. Dari ganglion dorsal diteruskan ke dorsal root <serabut radiks dorsalis> medulla spinalis

3. Impuls diteruskan ke bagian komisura anterior impuls <bagian palespinotalamikus>

dengan mediator yang berbeda <bukan histamin lagi> menuju ke talamus

4. Dari thalamus lalu diteruskan ke bagian otak somatosensory untuk sensasi dan bagian

otak posterior korteks untuk integrasi persepsi, yang nantinya akan membuat perintah

respon untuk menggaruk