mekanisme serah terima finger

57
[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 i MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2012

Upload: muhammad-andri

Post on 23-Oct-2015

411 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 i

MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA

LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN

DANA TUGAS PEMBANTUAN

TAHUN 2012

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 ii

DAFTAR ISI :

halaman

MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

LINGKUP DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUKUMBA

A. PENGERTIAN UMUM ................................................................................................ 1

B. MEKANISME SERAH TERIMA DARI PENYEDIA KE PPK ........................................... 1

PENGADAAN BARANG ................................................................................................ 1

PEKERJAAN KONSTRUKSI ........................................................................................... 1 JASA KONSULTANSI ................................................................................................... 2

JASA LAINNYA ........................................................................................................... 2

C. MEKANISME PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN DARI PPK KEPADA PA/KPA ........... 3 1. SKPD yang ada KPA ................................................................................................... 3

2. SKPD yang tidak ada KPA ........................................................................................... 4

D. MEKANISME PELAPORAN PENYELESAIAN HASIL PENGADAAN BARANG/JASA

DARI PA KEPADA KEPALA DAERAH ........................................................................... 4 Format 1 : SPPBJ ............................................................................................... 6

Format 2 : Berita Acara Serah Terima Lapangan .................................................. 7

Format 3 : Surat Perjanjian Pekerjaan ................................................................. 8 Format 4 : Surat Perjanjian Kerja (SPK) ............................................................... 30

Format 5 : Surat Perjanjian Mulia Kerja (SPMK) ................................................... 36 Format 6 : Surat Pesanan (SP) ............................................................................ 37

Format 7 : Surat Permintaan Pemeriksaan Hasil Pengadaan Barang/Jasa................ 38 Format 8 : Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Pengadaan Barang) ............. 39

Format 9 : Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Konstruksi;termijn) .............. 41

Format 10 : Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan TK.I (Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi) ............................................................ 42

Format 11 : Berita Acara Serah Terima Pertama (antara penyedia pekerjaan konstruksi dan Jasa Lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan,

dengan PPK) ...................................................................................... 44

Format 12 : Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan TK.II (Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi) ............................................................ 45

Format 13 : Berita Acara Serah Terima Kedua (antara penyedia pekerjaan konstruksi dan Jasa Lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan,

dengan PPK) ...................................................................................... 46 Format 14 : Berita Acara Serah Terima Barang (antara penyedia barang

dengan PPK) ...................................................................................... 47

Format 15 : Surta Permohonan Pembayaran ......................................................... 48 Format 16 : Daftar Pengadaan Barang/Jasa Yang Diserah Terimkan ...................... 49

Format 17 : Daftar Pengadaan Jasa Konsultansi Yang Telah Dilaksanakan ................ 51 Format 18 : Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ..................................... 53

Format 19 : Daftar Pengadaan Barang/Jasa Yang Telah Dilaksanakan ...................... 54

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 1

MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

A. PENGERTIAN UMUM :

1. Tanda Bukti Perjanjian, adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 55 Perpres Nomor 54 Tahun 2010, yaitu : bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja (SPK), dan Surat Perjanjian.

2. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana swakelola.

3. Pejabat Pembuat Komitmen, yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung

jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 4. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan

penggunaan anggaran pengguna APBD. 5. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut KPA adalah Pejabat yang ditetapkan oleh

Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

6. Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, yang selanjutnya disebut PPHP adalah pejabat/panitia yang ditetapkan oleh PA/KPA. PPHP adalah panitia atau pejabat yang bertugas membantu PPK

untuk memeriksa dan menerima hasil pekerjaan baik pekerjaan pengadaan barang, jasa konsultansi, jasa lainnya maupun pekerjaan konstruksi.

7. Menerima hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud angka 6 adalah dalam konteks membantu PPK untuk memeriksa dan menyesuaikan antara spesifikasi barang/jasa dengan ketentuan yang

diatur dalam kontrak.

8. Penyedia Barang/Jasa, yang selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya.

B. MEKANISME SERAH TERIMA DARI PENYEDIA KEPADA PPK

PENGADAAN BARANG : 1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus per sen), Penyedia mengajukan permintaan secara

tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. 2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan PPHP.

3. PPHP melakukan penilaian/pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh

penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, maka penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya.

4. PPK menerima penyerahan setelah : a. Seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak dan diterima oleh

PPHP. b. Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPK (apabila diperlukan/ada sesuai

ketentuan kontrak/SPM).

Adapun pada saat proses serah terima hasil pekerjaan ini, kelengkapan dokumen yang harus

dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut : 1. Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

2. Permintaan tertulis dari Penyedia kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. 3. Surat permintaan PPK kepada PPHP (format 7.). 4. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia (format 5),

dengan dilampiri sekurang-kurangnya : a. Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan yang dibuat oleh PPHP (format 8). b. foto visual barang. c. Surat Bukti Pengiriman apabila pengadaan barang dilaksanakan diluar wilayah kerja.

d. bukti kepemilikan, seperti STNK, BPKB (jika sudah terbit), dan lain-lain sesuai jenis barang.

e. Sertifikat garansi/bentuk jaminan purna jual lainnya/berita acara hasil uji coba (sebagaimana ditetapkan dalam kontrak).

PEKERJAAN KONSTRUKSI :

1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus per sen), Penyedia mengajukan permintaan secara

tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. 2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan PPHP.

3. PPHP melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib

memperbaiki/menyelesaikannya sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak/SPK.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 2

4. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan kontrak dan diterima oleh PPHP. 5. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari nilai kontrak/SPK,

sedangkan yang 5% (lima per seratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus per seratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus

menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak.

6. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.

7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

8. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak

yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

9. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan

Jaminan Pemeliharaan. 10. Penyedia yang tidak menandatangani berita acara serah terima akhir pekerjaan dimasukkan

dalam Daftar Hitam (Black List).

Adapun pada saat proses penyerahan pertama hasil pekerjaan ini, kelengkapan dokumen yang harus

dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut : a. Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

b. Permintaan tertulis dari Penyedia kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. c. Surat penugasan PPK kepada PPHP.

d. Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) yang ditandatangani oleh PPK dengan Penyedia

(format 11), dengan dilampiri sekurang-kurangnya : a) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan yang dibuat oleh PPHP (format 10).

b) Foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50% dan 100%). c) As build drawing.

d) Manual operasional penggunaan bangunan (jika ada).

e) Sertifikat kelayakan bangunan (jika diperlukan dan sebagaimana ditetapkan dalam kontrak).

f) Laporan-laporan selama pelaksanaan pekerjaan (harian, mingguan dan bulanan yang telah diketahui dan dibenarkan oleh unsur pengawasan, misal konsultan pengawas).

e. Jaminan Pemeliharaan atau bukti pembayaran 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari nilai

kontrak (fotocopy SP2D).

Adapun pada saat proses penyerahan akhir hasil pekerjaan ini, kelengkapan dokumen yang harus dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut :

a. Permintaan tertulis dari Penyedia kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan (final hand over).

b. Berita acara pemeriksaan akhir yang dibuat oleh PPHP.

c. Berita Acara Serah Terima Akhir antara penyedia dengan PPK (format 13). d. Bukti pengembalian Jaminan Pemeliharaan atau pembayaran uang retensi sebesar 5% (lima per

seratus) dari nilai kontrak.

Adapun pada saat proses penyerahan akhir hasil pekerjaan ini, kelengkapan dokumen yang harus

dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut : a. Permintaan tertulis dari Penyedia kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan (final hand

over). b. Berita acara pemeriksaan akhir yang dibuat oleh PPHP.

c. Berita Acara Serah Terima Akhir antara penyedia dengan PPK (format 19). d. Bukti pengembalian Jaminan Pemeliharaan atau pembayaran uang retensi sebesar 5% (lima per

seratus) dari nilai kontrak.

JASA KONSULTANSI :

1. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan, penyedia wajib menyelesaikannya.

2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan PPHP.

3. PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan dan diterima oleh PPHP.

4. Membuat Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir, setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 3

5. Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan setelah PPHP berkoordinasi dengan Pengguna Jasa

Konsultansi yang bersangkutan. Adapun pada saat proses serah terima hasil pekerjaan ini, kelengkapan dokumen yang harus

dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut : 1. Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

2. Permintaan tertulis dari Penyedia kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.

3. Surat penugasan PPK kepada PPHP (format 2). 4. Pakta Integritas dari PPHP (format 1).

5. Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia (format 7) dengan dilampiri sekurang-kurangnya :

a) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan yang dibuat oleh PPHP (format 4). b) Laporan akhir hasil pekerjaan dalam bentuk hard copy/cetakan dan atau soft copy.

c) Dokumen-dokumen sesuai yang diatur dalam kontrak (diantaranya : semua rancangan,

gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan lain-lain yang menjadi hak milik PPK). d) Berita Acara Hasil Pembahasan dan Penilaian terhadap laporan penyedia antara penyedia

dengan PPK.

C. MEKANISME PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN DARI PPK KEPADA PA/KPA :

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 11 ayat (1) huruf g Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dijelaskan bahwa salah satu tugas pokok dan kewenangan PPK adalah menyerahkan hasil pengadaan

barang/jasa kepada PA/KPA yang dilengkapi dengan Berita Acara Serah Terima. Adapun mekanisme penyerahan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa dari PPK kepada PA/KPA

adalah sebagai berikut :

1. SKPD yang ada KPA :

PPK menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan dan selanjutnya KPA melaporkan kepada PA tentang pelaksanaan serah terima hasil

pengadan barang/jasa tersebut. Dalam proses penyerahan ini dibuatkan Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani oleh PPK dengan PA/KPA.

Kelengkapan dokumen yang harus disiapkan PPK sekurang-kurangnya sebagai berikut :

a. Pengadaan Barang 1) Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

2) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (format 3). 3) Berita acara serah terima barang (format 5).

4) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK dengan KPA (format 9 dengan

lampirannya format 10). b. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya

1) Kontrak (beserta perubahannya jika ada). 2) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (format 4).

3) Untuk pekerjaan konstruksi atau Jasa Lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan, Berita Acara Serah Terima Pertama antara PPK dengan Penyedia (format 6).

4) Untuk Jasa Lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan, Berita Acara Serah

Terima Hasil pekerjaan (format 8). 5) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK dengan KPA (format 9 dengan

lampirannya format 10 dan format 11). 6) Berita Acara Serah Terima Akhir antara Penyedia dengan PPK (format 19) jika sudah

ada.

c. Jasa Konsultansi 1) Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

2) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (format 4). 3) Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir (format 7).

4) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK dengan KPA (format 9 dengan lampirannya format 12).

Selanjutnya KPA melaporkan hasil pelaksanaan pengadaan barang/jasa kepada PA dengan kelengkapan dokumen sekurang-kurangnya sebagai berikut :

a. Surat laporan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang ditandatangani oleh KPA (format 13 dengan lampiran format 14 untuk pekerjaan konstruksi, pengadaan barang, jasa lainnya dan format 15 untuk jasa konsultansi).

b. Semua Berita Acara yang telah dibuat sebelumnya. c. Untuk memastikan nilai pencatatan aset dilampirkan dokumen-dokumen pendukung seperti

SP2D, faktur, kuitansi dan bukti pembayaran lainnya.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 4

2. SKPD yang tidak ada KPA

PPK menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada PA dengan Berita Acara Serah Terima. Pada proses ini kelengkapan dokumen yang harus disiapkan PPK sekurang-kurangnya

sebagai berikut : a. Pengadaan Barang

1) Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

2) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (format 3). 3) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK dengan PA (format 9 dengan

lampirannya format 10). b. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya

1) Kontrak (beserta perubahannya jika ada). 2) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (format 4).

3) Untuk pekerjaan konstruksi atau Jasa Lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan,

Berita Acara Serah Terima Pertama antara PPK dengan Penyedia (format 6). 4) Untuk Jasa Lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan, Berita Acara Serah

Terima yang ditandatangani oleh PPK dengan penyedia (format 8). 5) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK dengan KPA (format 9 dengan

lampirannya format 10 dan format 11).

6) Berita Acara Serah Terima Akhir antara Penyedia dengan PPK (format 19) jika sudah ada.

c. Jasa Konsultansi 1) Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

2) Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (format 4). 3) Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir yang ditandatangani oleh PPK dengan

penyedia (format 7).

4) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK dengan PA (format 9 dengan lampirannya format 12).

Penting :

Setelah hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa diterima oleh PA/KPA selanjutnya PA/KPA

memerintahkan kepada Penyimpan dan/atau Pengurus Barang untuk mencatat dan menatausahakan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa tersebut.

D. MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA BAGI SKPD YANG

PA/KPA BERTINDAK SEBAGAI PPK :

Mekanisme dan kelengkapan administrasi dalam proses serah terima pada sistem ini tidak berbeda dengan ketentuan-ketentuan sebelumnya, hanya saja untuk semua tugas PPK dilaksanakan

sepenuhnya oleh PA/KPA, atau dengan kata lain bahwa semua istilah yang sebelumnya mengatasnamakan PPK diubah/diganti dengan PA/KPA sesuai ketentuannya. Pada proses

serah terima antara penyedia barang/jasa dengan PPK (yang dalam hal ini dilaksanakan oleh PA/KPA), mekanisme, kelengkapan dokumen dan format berita acara tidak berbeda dengan yang

sebelumnya. Justru yang ada perbedaan adalah mekanisme pelaporan/serah terima selanjutnya,

yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Jika KPA menjabat sebagai PPK : Setelah PPK (yang dijabat oleh KPA) melakukan proses serah terima hasil pengadaan

barang/jasa dengan penyedia barang/jasa, selanjutnya menyerahkan hasil pengadaan

barang/jasa tersebut kepada PA dengan menggunakan berita acara serah terima sebagaimana format 9 beserta lampirannya yaitu format 10, 11 dan 12. Proses selanjutnya adalah PA melaporkan hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala Daerah sekaligus mengusulkan pengguna atas hasil kegiatan pengadaan barang/jasa dimaksud (format 16). Untuk pengisian format 17 pada kolom E tidak perlu diisi namun pada kolom N diisi KPA sebagai PPK dan pada format 18 pada kolom E juga tidak perlu diisi namun pada kolom L diisi

KPA sebagai PPK.

2. Jika PA menjabat sebagai PPK :

Setelah PPK (yang dijabat oleh PA) melakukan proses serah terima hasil pengadaan barang/jasa dengan penyedia barang/jasa, selanjutnya PA melaporkan hasil pengadaan barang/jasa kepada

Kepala Daerah sekaligus mengusulkan pengguna atas hasil kegiatan pengadaan barang/jasa

dimaksud (format 16). Untuk pengisian format 17 pada kolom E tidak perlu diisi namun pada kolom N diisi KPA sebagai PPK dan pada format 18 pada kolom E juga tidak perlu diisi namun

pada kolom L diisi KPA sebagai PPK.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 5

E. MEKANISME PELAPORAN PENYELESAIAN HASIL PENGADAAN BARANG/JASA DARI PA

KEPADA KEPALA DAERAH : Sesuai ketentuan dalam Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Barang Milik Daerah, dijelaskan bahwa Pengguna Anggaran (PA) melaporkan hasil pengadaan barang/jasa pada SKPDnya kepada Kepala Daerah melalui Pengelola Barang Milik Daerah. Dalam

laporan tersebut sekaligus mengusulkan pengguna atas hasil kegiatan pengadaan barang/jasa

dimaksud. Pada proses ini kelengkapan dokumen yang harus disampaikan PA kepada Kepala Daerah sekurang-

kurangnya sebagai berikut : a. Surat laporan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang ditandatangani oleh PA (format 16

dengan lampirannya format 17 untuk pekerjaan konstruksi, pengadaan barang, jasa lainnya dan format 18 untuk jasa konsultansi).

b. Kontrak (beserta perubahannya jika ada).

c. Semua Berita Acara yang telah dibuat sebelumnya. d. Untuk memastikan nilai pencatatan aset dilampirkan dokumen-dokumen pendukung seperti

SP2D, faktur, kuitansi dan bukti pembayaran lainnya.

Adapun berkenaan dengan format-format berita acara dimaksud adalah sebagaimana halaman-

halaman berikut.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 6

Format 1

Kop surat SKPD

SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

Nomor : __________ __________, __ __________ 20__ Lampiran : __________

Kepada Yth.

__________ di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________

_________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal __________ perihal __________ dengan hasil negosiasi harga sebesar Rp_____________ (____________________) kami

nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan untuk

[menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan] [untuk nilai paket di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)] menandatangani [Surat Perjanjian] paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah

diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan

evaluasi terhadap penawaran Anda, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa.

Dinas Kesehatan

Kabupaten Bulukumba

Pejabat Pembuat Komitmen

___________________ NIP.

Tembusan Yth. : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba

2. Kepala Inspektorat Kabupaten Bulukumba

3. Kepala Unit Layanan Pengadaan Bulukumba 4. Pertinggal…

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 7

Format 2

Kop surat SKPD

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA DINAS KESEHATAN

BERITA ACARA SERAH TERIMA LAPANGAN

Nama Pekerjaan Lokasi Pekerjaan

Sumber anggaran

: :

:

Nomor Tanggal

Lampiran

: :

:

Pada hari ini ……………………… tanggal ……………….. tahun ………….., yang bertanda tangan dibawah

ini :

1. Nama : ……………...……………….

Jabatan : ……………...……………….

Alamat : ………………...…………….

Berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) : [No/Tgl/Bln/Thn] dalam hal ini bertindak dan atas nama Pemerintah Kabupaten Bulukumba sebagai : PIHAK PERTAMA

2. Nama : ……………………………......

Jabatan : Direktur/ris PT./CV.......

Alamat : ……………………….....…….

Menjalankan Jabatan tersebut dan oleh karena itu dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama, [isikan nama perusahaan] Berdasarkan Akte Notaris [No/Tgl/Bln/Thn] selanjutnya disebut : PIHAK KEDUA.

Berdasarkan kontrak: [isikan No/Tgl/Bln/Thn]PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk

mengadakan serah terima lokasi pekerjaan guna dilaksanakan Pekerjaan [isikan nama pekerjaan] oleh PIHAK KEDUA dengan ketentuan tersebut dalam pasal-pasal dibawah ini :

Pasal 1

PIHAK PERTAMA menyerahkan lokasi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari

PIHAK PERTAMA lokasi pekerjaan untuk melaksanakan pekerjaannya.

Pasal 2 Lokasi pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) adalah Pekerjaan [isikan nama pekerjaan] dan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk melaksanakannya.

Pasal 3

Lokasi Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatas menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA selama masa pelaksanaan Kegiatan/Kontrak sampai berakhirnya masa pemeliharaan ( PII ).

Yang Menerima Yang Menyerahkan

[PT/CV] Pejabat Pembuat Komitmen

[Nama Lengkap] [Nama Lengkap] Direktur/direktris NIP.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 8

Format 3

Kop surat SKPD

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan Pekerjaan [Konstruksi/non konstruksi]:________

Nomor:

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di Bulukumba pada [hari/tgl/bln/tahun]

Antara;

Nama : [nama jelas] NIP : [...................]

Alamat : [alamat SKPD]

Selanjutnya disebut Pejabat Pembuat Komitmen;

Dengan; Nama : [nama jelas]

Jabatan : [jabatan dalam perusahaan] Alamat : [alamat perusahaan] Selanjutnya disebut Penyedia;

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana diterangkan

dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya disebut

“Pekerjaan [Konstruksi/non konstruksi]”);

(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan [Konstruksi/non konstruksi] sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan

mengikat pihak yang diwakili;

(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;

2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;

4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. “total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh

berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan yang tercantum dakam Daftar Kuantitas dan

Harga adalah sebesar" : Rp. ___________ (______________________ _____________________ ____________________)

2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti

yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari

Kontrak ini: a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. pokok perjanjian; c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 9

d. syarat-syarat umum dan khusus Kontrak;

e. Surat Keputusan Penyedia Jasa f. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan

antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang

berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi

khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; 2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh Penyedia; 3) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah

ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;

2) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; 3) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau

dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

5) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan

yang dilakukan PPK; 6) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah

ditetapkan dalam Kontrak; 7) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat

kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada

8) masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan

sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada

tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

[Nama SKPD] Penyedia,

[Kabupaten] [Nama perusahaan] [Jabatan]

[Nama jelas] [Nama jelas] [NIP.] (jabatan)

Catatan: Surat Perjanjian sebagaimana dimaksud digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 10

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI

1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan

ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didifinisikan disini.

a. Jasa pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang perencanaan teknis dan

spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta

pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa atau pengawas konstruksi yang ditugasi;

b. Pengguna jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek sebagai

pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/

proyek/bagian proyek tertentu. Nama, jabatan, dan

alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak;

c. Kepala kantor/satuan kerja adalah pejabat struktural departemen yang bertanggungjawab atas pelaksanaan

pengadaan jasa yang dibiayai dari dana anggaran belanja

rutin APBN; d. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah

pejabat yang diangkat oleh Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang bertanggungjawab atas pelaksanaan

pengadaan jasa yang dibiayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN;

e. Penyedia jasa adalah badan usaha yang kegiatan

usahanya menyediakan layanan jasa; f. Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang

mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian

pekerjaan setelah disetujui oleh direksi pekerjaan;

g. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia

jasa; h. Kontrak adalah perikatan hukum antara pengguna jasa

dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa; i. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan jasa

pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian seluruh

pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan

spesifikasi teknis tertentu, yang kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan

pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran

bersama atas kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia jasa;

j. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan

penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan, yang terdiri dari: 1). Surat perjanjian;

2). Surat penunjukan penyedia jasa; 3). Surat penawaran;

4). Adendum dokumen lelang (bila ada); 5). Syarat-syarat khusus kontrak;

6). Syarat-syarat umum kontrak;

7). Spesifikasi teknis; 8). Gambar-gambar;

9). Daftar kuantitas dan harga;

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 11

10). Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran

kontrak; k. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat

penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya disesuaikan menurut ketentuan kontrak;

l. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;

m. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk

mengelola administrasi kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat oleh

pengguna jasa, namun dapat dijabat oleh orang lain yang ditunjuk oleh pengguna jasa;

n. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh direksi

pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan; o. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas

yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran;

p. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran

pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan,

dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang;

q. Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga kerja,

bahan dan peralatan;

r. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan permanen;

s. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk

melakukan perubahan pekerjaan;

t. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh pengguna jasa; u. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal

penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita

acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa;

v. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung

sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan;

w. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan

pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama;

x. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan

perselisihan pada kesempatan kedua;

y. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa, atau ditunjuk oleh

pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu

yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase; z. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang

setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada

pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,

dan/atau keselamatan umum.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 12

2. PENERAPAN

2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak

harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.2. Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan

kekuatan hukum sebagai berikut:

a. Surat Perjanjian; b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;

c. Surat Penawaran; d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada);

e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;

g. Spesifikasi Teknis;

h. Gambar-Gambar; i. Daftar Kuantitas dan Harga;

j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak. 3. ASAL JASA 3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan

layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor

perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. PENGGUNAAN

DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI

4.1. Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen

kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut dalam kontrak,

kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari pengguna

jasa. 5. HAK PATEN, HAK

CIPTA, DAN MEREK

5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta

dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan pengguna

jasa dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak

ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek. 6. JAMINAN 6.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan

kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya surat penunjukan

penyedia jasa, sebelum dilakukan penandatanganan

kontrak. Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa berlakunya

jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas)

hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan. 6.2. Pengguna jasa wajib membayar uang muka kepada

penyedia jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan dalam

syarat-syarat khusus kontrak, setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka yang bernilai sekurang-

kurangnya sama dengan jumlah uang muka. Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak

tanggal permohonan pembayaran uang muka sampai

dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

6.3. Penyedia jasa dapat menyerahkan jaminan pemeliharaan kepada pengguna jasa setelah pekerjaan dinyatakan selesai

100% (seratus persen) dan pengguna jasa wajib mengembalikan uang retensi (retention money). Besarnya

jaminan pemeliharaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat

khusus kontrak. Masa berlakunya jaminan pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penyerahan pertama

pekerjaan sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

6.4. Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan

pemeliharaan diserahkan dalam bentuk jaminan bank atau surety bond kepada pengguna jasa. Bentuk jaminan

menggunakan bentuk yang tercantum dalam dokumen lelang.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 13

7. ASURANSI 7.1. Penyedia jasa harus menyediakan atas nama pengguna jasa

dan penyedia jasa, asuransi yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir masa

pemeliharaan, yaitu: a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai

resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,

serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan,

kehilangan, serta resiko lain yang tidak dapat diduga; b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja;

c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

7.2. Besarnya asuransi ditentukan di dalam syarat-syarat khusus

kontrak. 8. KESELAMATAN

KERJA

8.1. Penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di

lapangan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

9. PEMBAYARAN 9.1. Cara pembayaran

a. Uang muka 1). Uang muka dibayar untuk membiayai penyediaan

fasilitas lapangan dan mobilisasi peralatan, personil, dan bahan. Besaran uang muka ditentukan dalam

syarat-syarat khusus kontrak dan dibayar setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka

sekurang-kurangnya sama dengan besarnya uang

muka; 2). Penyedia jasa harus mengajukan permohonan

pembayaran uang muka secara tertulis kepada pengguna jasa disertai dengan rencana penggunaan

uang muka;

3). Pengguna jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut pada butir

2)., paling lambat 7 (tujuh) hari setelah jaminan uang muka diterima;

4). Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank

umum atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang

harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan;

5). Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap

pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat

harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen);

6). Untuk kontrak tahun jamak (multy years) nilai jaminan uang muka secara bertahap dapat

dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi

pekerjaan. b. Prestasi pekerjaan

1). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh pengguna jasa, apabila

penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;

2). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari

harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran;

3). Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus

kontrak;

4). Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk

menunda pembayaran. Pengguna jasa dapat meminta penyedia jasa untuk menyampaikan

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 14

perhitungan prestasi sementara dengan

mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya tagihan yang dapat

disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus

kontrak

5). Setiap pembayaran harus dipotong jaminan pemeliharaan, angsuran uang muka, denda (bila

ada), dan pajak; 6). Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak,

permintaan pembayaran kepada pengguna jasa harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh

sub kontraktor sesuai dengan kemajuan pekerjaan;

7). Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita

acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan. c. Penyesuaian harga

1). Hasil perhitungan penyesuaian harga sesuai Pasal

47. dituangkan dalam amandemen kontrak yang dibuat secara berkala selambat-lambatnya setiap 6

(enam) bulan; 2). Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh

pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-

data;

3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan

pembayaran. d. Ganti rugi dan kompensasi

1). Ganti rugi sesuai Pasal 48.3. dan kompensasi sesuai

Pasal 57. kepada penyedia jasa dituangkan dalam amandemen kontrak;

2). Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah

mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-

data; 3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari

harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran.

9.2. Pengguna jasa harus sudah membayar kepada penyedia jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14 (empat

belas) hari sejak penyedia jasa telah mengajukan tagihan

yang telah disetujui oleh direksi teknis dan direksi pekerjaan.

10. HARGA DAN SUMBER DANA

10.1. Pengguna jasa membayar kepada penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak.

10.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 10.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang

tercantum dalam daftar kuantitas dan harga. 10.4. Surat perjanjian untuk pekerjaan yang bernilai di atas Rp.

50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) ditandatangani oleh pengguna jasa setelah memperoleh pendapat ahli

hukum kontrak yang profesional yang ditetapkan dengan

keputusan menteri. 11. WEWENANG DAN

KEPUTUSAN PENGGUNA JASA

11.1. Pengguna jasa memutuskan hal-hal yang bersifat

kontraktual antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.

12. DIREKSI TEKNIS

DAN PANITIA PENELITI

PELAKSANAAN KONTRAK

12.1. Pengguna jasa menetapkan direksi teknis untuk melakukan

pengawasan pelaksanaan pekerjaan mewakili direksi pekerjaan.

12.2. Pengguna jasa dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi pekerjaan.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 15

13. DELEGASI 13.1. Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas dan

tanggungjawabnya kepada direksi teknis dan dapat membatalkan pendelegasian tersebut setelah

memberitahukan kepada penyedia jasa. 14. PENYERAHAN

LAPANGAN

14.1. Pengguna jasa wajib menyerahkan seluruh/sebagian

lapangan pekerjaan kepada penyedia jasa sebelum

diterbitkannya surat perintah mulai kerja. 14.2. Sebelum penyerahan lapangan, pengguna jasa bersama-

sama penyedia jasa melakukan pemeriksaan lapangan berikut bangunan, bangunan pelengkap dan seluruh aset

milik pengguna jasa yang akan menjadi tanggungjawab penyedia jasa, untuk dimanfaatkan, dijaga dan dipelihara.

14.3. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara

serah terima lapangan yang ditandatangani kedua belah pihak.

15. SURAT PERINTAH MULAI KERJA

(SPMK)

15.1. Pengguna jasa harus sudah menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak penandatanganan

kontrak, setelah dilakukan penyerahan lapangan.

15.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan penyedia jasa

dalam pernyataan dimulainya pekerjaan. 16. PERSIAPAN

PELAKSANAAN KONTRAK

16.1. Sebelum pelaksanaan kontrak pengguna jasa bersama-sama

dengan penyedia jasa, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, menyusun rencana pelaksanaan kontrak.

16.2. Pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan

pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK.

16.3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat adalah:

a. Organisasi kerja;

b. Tata cara pengaturan pekerjaan; c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;

d. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;

e. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;

f. Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja;

g. Penyusunan program mutu. 17. PROGRAM MUTU 17.1. Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan

disepakati oleh pengguna jasa dan dapat direvisi sesuai kebutuhan.

17.2. Program mutu minimal berisi:

a. Informasi pengadaan; b. Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia jasa;

c. Jadual pelaksanaan pekerjaan; d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;

e. Prosedur instruksi kerja;

f. Pelaksana kerja. 18. PERKIRAAN ARUS

UANG

18.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang (cash flow forecast) sesuai dengan program kerja kepada direksi pekerjaan.

18.2. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka penyedia jasa wajib memperbaiki perkiraan arus uang dan

diserahkan kepada direksi pekerjaan.

19. PEMERIKSAAN BERSAMA

19.1. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah penerbitan SPMK, direksi teknis bersama-sama dengan panitia peneliti

pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan

pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk

setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.

19.2. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 16

mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus

dituangkan dalam bentuk adendum kontrak. 19.3. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap

mata pembayaran harus dilakukan oleh direksi teknis dan penyedia jasa selama periode pelaksanaan kontrak untuk

menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan

guna pembayaran hasil pekerjaan. 20. PERUBAHAN

KEGIATAN PEKERJAAN

20.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi

lapangan pada saat pelaksanaan dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka

pengguna jasa bersama penyedia jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain:

a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang

tercantum dalam kontrak; b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata

pembayaran;

c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan

sesuai dengan kebutuhan lapangan. 20.2. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh

persen) dari nilai harga yang tercantum dalam kontrak awal. 20.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna jasa

secara tertulis kepada penyedia jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada

ketentuan yang tercantum dalam kontrak.

20.4. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen kontrak.

21. PEMBAYARAN UNTUK PERUBAHAN

21.1. Apabila diminta oleh pengguna jasa, penyedia jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah

perubahan.

21.2. Direksi teknis wajib menilai usulan biaya tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.

21.3. Apabila pekerjaan dalam perintah perubahan harga satuannya terdapat dalam daftar kuantitas dan harga, dan

apabila menurut pendapat direksi pekerjaan bahwa

kuantitas pekerjaan tidak melebihi batas sesuai ketentuan Pasal 22.2. atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan

perubahan harga, maka harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga digunakan sebagai dasar

untuk menghitung biaya perubahan. 21.4. Apabila harga satuan berubah atau pekerjaan dalam

perintah perubahan tidak ada harga satuannya dalam

daftar kuantitas dan harga, jika dinilai wajar, maka usulan biaya dari penyedia jasa merupakan harga satuan baru

untuk perubahan pekerjaan yang bersangkutan. 21.5. Apabila usulan biaya dari penyedia jasa dinilai tidak wajar,

maka pengguna jasa mengeluarkan perintah perubahan

dengan mengubah harga kontrak berdasarkan harga perkiraan pengguna jasa.

21.6. Apabila perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta negosiasinya akan menunda

pekerjaan, maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan dan diberlakukan

sebagai peristiwa kompensasi sesuai Pasal 57.1.

21.7. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat

dihindari melalui peringatan dini. 22. PERUBAHAN

KUANTITAS DAN

HARGA

22.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga digunakan

untuk membayar prestasi pekerjaan.

22.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah lebih dari 10% (sepuluh persen) dari

kuantitas awal, maka harga satuan pembayaran utama tersebut disesuaikan dengan negosiasi.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 17

22.3. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia

jasa harus menyerahkan analisa harga satuannya kepada pengguna jasa. Penentuan harga satuan mata pembayaran

baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan harga satuan dasar penawaran.

23. AMANDEMEN

KONTRAK

23.1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan

kontrak. Perubahan kontrak dapat terjadi apabila:

a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga

mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak; b. Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat adanya

perubahan pekerjaan;

c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan.

Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.

23.2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut:

a. Pengguna jasa memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak,

atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak; b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas

perintah perubahan dari pengguna jasa dan mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-

lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;

c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil negosiasi;

d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

24. HAK DAN

KEWAJIBAN PARA PIHAK

24.1. Hak dan kewajiban pengguna jasa

a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.

b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia

jasa.

c. Melakukan perubahan kontrak. d. Menangguhkan pembayaran.

e. Mengenakan denda keterlambatan. f. Membayar uang muka, hasil pekerjaan, dan uang

retensi. g. Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan

pekerjaan.

h. Memberikan instruksi sesuai jadual. i. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia

jasa terhadap semua tuntutan hukum, tuntutan lainnya, dan tanggungan yang timbul karena

kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang

dilakukan oleh pengguna jasa. 24.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa

a. Menerima pembayaran uang muka, hasil pekerjaan, dan uang retensi.

b. Menerima pembayaran ganti rugi/kompensasi (bila ada). c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah

ditetapkan dalam kontrak. d. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik

kepada pengguna jasa. e. Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan

yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang

dilakukan pengguna jasa. f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual

penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 18

g. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk

melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan

pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan

kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa.

25. RESIKO PENGGUNA JASA DAN

PENYEDIA JASA

25.1. Pengguna jasa bertanggungjawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko pengguna jasa,

dan penyedia jasa bertanggungjawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko penyedia jasa.

25.2. Resiko pengguna jasa a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan

harta benda (di luar pekerjaan, peralatan, instalasi dan

bahan untuk pelaksanaan pekerjaan) yang disebabkan oleh:

1). Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat

dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau

2). Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan terhadap hak yang legal

oleh pengguna jasa atau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh penyedia

jasa. b. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan,

instalasi, dan bahan yang disebabkan karena disain atau

disebabkan oleh kesalahan pengguna jasa, keadaan kahar dan pencemaran/terkontaminasi limbah radio

aktif/nuklir. c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari

pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan sejak saat

pekerjaan selesai sampai berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila:

1). Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau

2). Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama

pekerjaan yang bukan tanggunggjawab pengguna jasa.

25.3. Resiko penyedia jasa Kecuali resiko-resiko pengguna jasa, maka penyedia jasa

bertanggungjawab atas setiap cidera atau kematian dan semua kerugian atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan,

instalasi, bahan dan harta benda yang mungkin terjadi

selama pelaksanaan kontrak. 26. LAPORAN HASIL

PEKERJAAN

26.1. Buku harian diisi oleh penyedia jasa dan diketahui oleh

direksi teknis, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.

26.2. Laporan harian dibuat oleh penyedia jasa, diperiksa oleh

direksi teknis, dan disetujui oleh direksi pekerjaan. 26.3. Laporan harian berisi:

a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;

b. Jenis dan kuantitas bahan di lapangan; c. Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan;

d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;

e. Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;

f. Catatan lain yang dianggap perlu. 26.4. Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri dari

rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik

pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu. 26.5. Laporan bulanan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri dari

rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan yang dianggap perlu.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 19

26.6. Untuk kelengkapan laporan, penyedia jasa dan direksi teknis

wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

27. CACAT MUTU 27.1. Direksi teknis wajib memeriksa pekerjaan penyedia jasa dan memberitahu penyedia jasa bila terdapat cacat mutu dalam

pekerjaan. Direksi teknis dapat memerintahkan penyedia

jasa untuk menguji hasil pekerjaan yang dianggap terdapat cacat mutu.

27.2. Apabila direksi teknis memerintahkan penyedia jasa untuk melaksanakan pengujian dan ternyata pengujian

memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab penyedia jasa.

Apabila tidak ditemukan cacat mutu, maka biaya pengujian

dan perbaikan menjadi tanggungjawab pengguna jasa. 27.3. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, penyedia jasa harus

segera memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan direksi teknis.

27.4. Direksi pekerjaan dapat meminta pihak ketiga untuk

memperbaiki cacat mutu bila penyedia jasa tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan cacat mutu

sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan direksi teknis dengan biaya dibebankan kepada penyedia jasa.

27.5. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama masa pemeliharaan. Penyerahan

pertama pekerjaan dan masa pemeliharaan dapat

diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki. 28. JADUAL

PELAKSANAAN PEKERJAAN

28.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang

ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

28.2. Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat-

lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak.

28.3. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK,

yaitu antara lain mendatangkan peralatan berat, kendaraan,

alat laboratorium, menyiapkan fasilitas kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan mendatangkan

personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

28.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen)

sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita

acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan.

28.5. Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena keadaan di

luar pengendaliannya dan penyedia jasa telah melaporkan

kejadian tersebut kepada pengguna jasa, maka pengguna jasa melakukan penjadualan kembali pelaksanaan tugas

penyedia jasa dengan amandemen kontrak. 29. PENYEDIA JASA

LAINNYA

29.1. Penyedia jasa diharuskan bekerja sama dan menggunakan

lapangan bersama-sama dengan penyedia jasa lainnya, petugas-petugas pemerintah, petugas-petugas utilitas, dan

pengguna jasa.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 20

30. WAKIL PENYEDIA

JASA

30.1. Penyedia jasa wajib menunjuk personil sebagai wakilnya

yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan dan diberikan wewenang penuh untuk bertindak atas nama

penyedia jasa, serta berdomisili di lokasi pekerjaan. 30.2. Apabila direksi pekerjaan menilai bahwa wakil penyedia jasa

tersebut pada Pasal 30.1. tidak memadai, maka direksi

pekerjaan secara tertulis dapat meminta penyedia jasa untuk mengganti dengan personil lain yang kualifikasi,

kemampuan, dan pengalamannya melebihi wakil penyedia jasa yang diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14

(empat belas) hari dan wakil penyedia jasa yang akan diganti harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya

dalam waktu 14 (empat belas) hari.

31. PENGAWASAN 31.1. Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sedang atau telah

dilaksanakan oleh penyedia jasa, pengguna jasa diwakili oleh direksi teknis.

32. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN

PEKERJAAN

32.1. Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadual, maka pengguna jasa harus memberikan

peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan sesuai

Pasal 33. tentang kontrak kritis. 32.2. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan

oleh pengguna jasa, maka dikenakan ketentuan sesuai Pasal 57. tentang kompensasi.

32.3. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena

keadaan kahar, maka Pasal 32.1. dan Pasal 32.2. tidak diberlakukan.

33. KONTRAK KRITIS 33.1. Kontrak dinyatakan kritis apabila: a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% – 70%

dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 15% dari rencana;

b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -

100% dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.

33.2. Penanganan kontrak kritis a. Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)

1). Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi

pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa dan selanjutnya menyelenggarakan

SCM. 2). Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan

penyedia jasa membahas dan menyepakati besaran

kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba

pertama) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat proyek.

3). Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan

langsung yang membahas dan menyepakati besaran

kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua)

yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan langsung.

4). Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua,

maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan menyepakati besaran

kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga)

yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan.

5). Pada setiap uji coba yang gagal, pengguna jasa

harus menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa atas keterlambatan realisasi fisik

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 21

pelaksanaan pekerjaan.

6). Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka pengguna jasa dapat menyelesaikan pekerjaan

melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan

pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

b. Kesepakatan tiga pihak 1). Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas

seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak. 2). Pengguna jasa menetapkan pihak ketiga sebagai

penyedia jasa yang akan menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan penyedia jasa.

3). Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan

menggunakan harga satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih

tinggi dari harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab penyedia jasa.

4). Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan

secara langsung. 5). Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita

acara dan menjadi dasar pembuatan amandemen kontrak.

34. PERPANJANGAN WAKTU

PELAKSANAAN

34.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar,

yaitu untuk:

a. Pekerjaan tambah; b. Perubahan disain;

c. Keterlambatan yang disebabkan oleh pengguna jasa; d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia jasa;

e. Keadaan kahar.

34.2. Penyedia jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada

pengguna jasa. Pengguna jasa menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan direksi teknis untuk meneliti dan

mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi

dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau tidaknya diberi perpanjangan

waktu. 34.3. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi

perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi, maka pengguna jasa dapat menyetujui/tidak menyetujui

perpanjangan waktu pelaksanaan.

34.4. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak.

34.5. Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal 47.1. didasarkan atas amandemen kontrak Pasal 23.1.

35. KERJASAMA

ANTARA PENYEDIA JASA DAN SUB

PENYEDIA JASA

35.1. Penyedia jasa golongan non usaha kecil wajib bekerjasama

dengan penyedia jasa golongan usaha kecil termasuk koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian

pekerjaan yang bukan pekerjaan utama. 35.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan harus disetujui oleh

pengguna jasa dan tetap menjadi tanggungjawab penyedia jasa.

35.3. Pengguna jasa mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan

sub kontrak meliputi pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran.

36. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA

USAHA KECIL

TERMASUK KOPERASI KECIL

36.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus

dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan

dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain. 36.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa

bukan usaha kecil/koperasi kecil, maka: a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 22

usaha kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan

sebagian pekerjaan; b. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian

pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan;

c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab

penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan; d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka

kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

36.3. Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang

diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil

dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

37. KEADAAN KAHAR 37.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang

ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah : a. Peperangan;

b. Kerusuhan; c. Revolusi;

d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin

topan;

e. Pemogokan; f. Kebakaran;

g. Gangguan industri lainnya. 37.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan

yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

37.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.

37.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya

keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari para

pihak. 37.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa

memberitahukan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah

terjadinya keadaan kahar. 37.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin

penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa

bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan:

a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang,

maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama

tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar;

b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima

pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang

telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk

melaksanakan tindakan yang disepakati; c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa

tidak dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari, maka salah

satu pihak dapat memutus kontrak dengan

pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak atas sejumlah uang

yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 41.8.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 23

38. PERINGATAN DINI 38.1. Penyedia jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada

direksi pekerjaan melalui direksi teknik selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa

tertentu atau keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan, kenaikan harga kontrak atau

keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. Direksi

pekerjaan melalui direksi teknik dapat meminta penyedia jasa untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap

pekerjaan, harga kontrak dan tanggal penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib diserahkan penyedia jasa sesegera

mungkin. 38.2. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan direksi pekerjaan

melalui direksi teknik dalam menyusun dan membahas upaya-

upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau keadaan tersebut.

38.3. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui

peringatan dini.

39. RAPAT PELAKSANAAN

39.1. Direksi pekerjaan, direksi teknik dan penyedia jasa dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri semua

pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah yang timbul sehubungan dengan

peringatan dini Pasal 38.1. 39.2. Direksi teknik wajib membuat risalah rapat pelaksanaan Pasal

39.1.

Tanggung jawab masing-masing pihak atas tindakan yang harus diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan secara

tertulis. 40. ITIKAD BAIK 40.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang

disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam

kontrak. 40.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan

jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka

diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan

tersebut. 41. PENGHENTIAN DAN

PEMUTUSAN KONTRAK

41.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah

selesai. 41.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal

diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban

yang ditentukan di dalam kontrak.

Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan

pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. 41.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera

janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya

sebagaimana diatur di dalam kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal 41.5.

41.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam

proses pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :

a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :

1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara;

2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa; 3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua)

tahun.

b. Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan

Disipilin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 24

41.5. Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa

Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah pengguna jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan

kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, pengguna jasa dapat memutuskan

kontrak.

Kejadian dimaksud adalah : a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan

berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 15.2.;

b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM sesuai pasal atau Pasal 33.2.a.6).

c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu

kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran sesuai

dengan Pasal 58.2.; d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan

pekerjaan atau bangkrut;

e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;

f. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada pengguna jasa dan pernyataan tersebut

berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan pengguna jasa;

g. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 37.7.c. Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya

salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai g. diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata tidak diberlakukan.

Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai f. penyedia

jasa dimasukkan dalam daftar hitam. 41.6. Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa

Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah penyedia

jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada pengguna jasa untuk kejadian

tersebut di bawah ini, penyedia jasa dapat memutuskan kontrak.

Kejadian dimaksud adalah : a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak dapat

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 37.7.c.;

b. Pengguna jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.

41.7. Prosedur pemutusan kontrak Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima

pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal

berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus: a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang

ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak; b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil

pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu

yang ditentukan oleh pengguna jasa;

c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh pengguna jasa.

41.8. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.5., pengguna jasa tetap membayar hasil pekerjaan

sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi

pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.6., selain pembayaran tersebut di atas pengguna jasa harus

membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 25

41.9. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia

jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak. 42. PEMANFAATAN

MILIK PENYEDIA JASA

42.1. Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara,

dan fasilitas milik penyedia jasa, dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa bila terjadi pemutusan kontrak oleh penyedia

jasa.

43. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

43.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui: a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah,

mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia; b. Pengadilan.

43.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak.

43.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan

ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir. 44. BAHASA DAN

HUKUM

44.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 45. PERPAJAKAN 45.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh

terhadap semua peraturan perundang-undangan tentang

pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.

45.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus dilakukan

penyesuaian. 46. KORESPONDENSI 46.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat

secara tertulis.

46.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex , kawat.

46.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak.

46.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.

47. PENYESUAIAN HARGA

47.1. Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak.

Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12 (dua belas) bulan.

48. DENDA DAN GANTI

RUGI

48.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada

penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada pengguna jasa, karena terjadinya

cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam

kontrak. 48.2. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan

penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰ (per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari

keterlambatan.

48.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna jasa atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap

nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut

ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

48.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai

ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 49. SERAH TERIMA

PEKERJAAN

49.1. Pengguna jasa membentuk panitia penerima pekerjaan yang

terdiri dari unsur atasan langsung, proyek dan direksi teknis. 49.2. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia

jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada

pengguna jasa untuk penyerahan pertama pekerjaan. 49.3. Pengguna jasa memerintahkan panitia penerima pekerjaan

untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat

hasil pekerjaan, penyedia jasa wajib

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 26

menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima

pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita

acara penyerahan pertama pekerjaan. 49.4. Setelah penyerahan pertama pekerjaan pengguna jasa

membayar sebesar 100% (seratus persen) dari nilai kontrak

dan penyedia jasa harus menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.

49.5. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti

pada saat penyerahan pertama pekerjaan. 49.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa

mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengguna

jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan. 49.7. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan

setelah penyedia jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa

oleh panitia penyerahan pekerjaan dan telah dibuat berita

acara penyerahan akhir pekerjaan. 49.8. Setelah penyerahan akhir pekerjaan pengguna jasa wajib

mengembalikan jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan.

49.9. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai kontrak, maka pengguna jasa berhak

mencairkan jaminan pemeliharaan untuk membiayai

pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan pelaksanaan dan disetor ke kas negara, penyedia jasa

dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun. 50. GAMBAR

PELAKSANAAN

50.1. Penyedia jasa harus menyerahkan kepada direksi pekerjaan

gambar pelaksanaan (as built drawing) paling lambat 14

(empat belas) hari sebelum penyerahan akhir pekerjaan. 50.2. Apabila penyedia jasa terlambat menyerahkan gambar

pelaksanaan, maka pengguna jasa dapat menahan sejumlah uang sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

50.3. Apabila penyedia jasa tidak menyerahkan gambar

pelaksanaan, maka pengguna jasa dapat memperhitungkan pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan ketentuan

dalam syarat-syarat khusus kontrak. 51. PERHITUNGAN

AKHIR

51.1. Penyedia jasa wajib mengajukan kepada direksi pekerjaan

perhitungan terinci mengenai jumlah yang harus dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan kontrak sebelum penyerahan

pertama pekerjaan. Pengguna jasa harus mengajukan surat

permintaan pembayaran untuk pembayaran akhir paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perhitungan pembayaran

akhir disetujui oleh direksi teknis. 52. KEGAGALAN

BANGUNAN

52.1. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggungjawab

penyedia jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir

pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen

perencanaan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditetapkan

dalam syarat-syarat khusus kontrak. 52.2. Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat

dilakukan melalui mekanisme pertanggungan (asuransi)

sesuai dengan Pasal 7.1.c.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 27

B. KETENTUAN KHUSUS

53. PERSONIL

53.1. Penyedia jasa wajib menugaskan personil inti yang tercantum dalam daftar personil inti atau menugaskan

personil lainnya yang disetujui oleh direksi pekerjaan.

Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan,

dan pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar personil inti.

53.2. Apabila direksi pekerjaan meminta penyedia jasa untuk

memberhentikan personilnya dengan alasan atas permintaan tersebut, maka penyedia jasa harus menjamin

bahwa personil tersebut sudah harus meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan harus diganti

selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari. 54. PENILAIAN

PEKERJAAN

54.1. Pengguna jasa harus melakukan penilaian atas hasil

pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.

54.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

55. PERCEPATAN

55.1. Apabila pengguna jasa menginginkan agar penyedia jasa

menyelesaikan pekerjaan sebelum rencana tanggal penyelesaian pekerjaan, maka direksi pekerjaan akan

meminta usulan biaya yang diperlukan oleh penyedia jasa

untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Bila pengguna jasa dapat menerima usulan biaya tersebut, maka rencana

tanggal penyelesaian pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama oleh direksi pekerjaan dan penyedia jasa.

55.2. Apabila pengguna jasa menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan, maka usulan biaya

tersebut ditambahkan dalam harga kontrak dan diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk diproses

menjadi amandemen kontrak. 56. PENEMUAN-

PENEMUAN

56.1. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan

yang secara tidak sengaja ditemukan di lapangan adalah

menjadi hak milik negara. 56.2. Penyedia jasa wajib memberitahukan kepada direksi

pekerjaan dan kepada pihak yang berwenang bila menemukan benda Pasal 56.1.

57. KOMPENSASI

57.1. Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa bila dapat

dibuktikan merugikan penyedia jasa dalam hal sebagai berikut:

a. Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi pekerjaan, karena pengguna jasa tidak menyerahkan

seluruh/sebagian lapangan kepada penyedia jasa; b. Pengguna jasa tidak memberikan gambar, spesifikasi,

atau instruksi sesuai jadual yang telah ditetapkan;

c. Pengguna jasa memodifikasi atau mengubah jadual yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;

d. Pengguna jasa terlambat melakukan pembayaran; e. Pengguna jasa menginstruksikan untuk melakukan

pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan

pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan/ kegagalan/penyimpangan pekerjaan;

f. Pengguna jasa menolak sub penyedia jasa tanpa alasan yang wajar;

g. Keadaan tanah ternyata jauh lebih buruk dari informasi

termasuk data penyelidikan tanah (bila ada) yang diberikan kepada peserta lelang;

h. Penyedia jasa lain, petugas pemerintah, petugas utilitas atau pengguna jasa tidak bekerja sesuai waktu yang

ditentukan, sehingga mengakibatkan keterlambatan dan/atau biaya tambah bagi penyedia jasa.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 28

i. Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa

diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menjadi resiko pengguna jasa.

j. Pengguna jasa menunda berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan/atau berita acara penyerahan

akhir pekerjaan.

k. Pengguna jasa memerintahkan penundaan pekerjaan. l. Kompensasi lain sesuai dengan yang tercantum dalam

syarat-syarat khusus kontrak. 57.2. Penyedia jasa dapat meminta kompensasi biaya dan/atau

waktu pelaksanaan. 58. PENANGGUHAN

PEMBAYARAN

58.1. Apabila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban sesuai

ketentuan dalam kontrak, maka dikenakan sanksi

penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa memberitahukan penangguhan pembayaran tersebut secara

tertulis. 58.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian

keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas dan

keharusan penyedia jasa untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang

tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.

59. HARI KERJA 59.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia jasa. Daftar pembayaran

ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat

diperiksa oleh pengguna jasa. 59.2. Penyedia jasa harus membayar upah hari kerja kepada

tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani. 59.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk karyawan harus

dilampirkan.

59.4. Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi teknis sebelum bekerja di luar jam kerja.

60. PENGAMBIL ALIH-AN

60.1. Pengguna jasa akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah

diterbitkan berita acara serah terima akhir pekerjaan.

61. PEDOMAN PENGOPERASIAN

DAN PEMELIHARAAN

61.1. Penyedia jasa wajib memberikan pedoman kepada pengguna jasa tentang pengoperasian dan pemeliharaan.

61.2. Apabila penyedia jasa tidak melakukan Pasal 61.1., maka pengguna jasa dapat memperhitungkan pembayaran kepada

penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

62. PENYESUAIAN

BIAYA

62.1. Harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian

biaya. 62.2. Penyesuaian biaya harus mengikuti peraturan yang berlaku,

termasuk mata uang yang dipakai untuk penyesuaian biaya sesuai dengan kesepakatan para pihak.

63. PENUNDAAN ATAS

PERINTAH PENGGUNA JASA

63.1. Pengguna jasa dapat memerintahkan penyedia jasa untuk

menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.

63.2. Jika perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta pembahasannya akan

menunda pekerjaan, maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan perintah

perubahan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi.

64. INSTRUKSI 64.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak.

64.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 29

Format 4

Kop surat SKPD

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

SATUAN KERJA: DINAS KESEHATAN KABUPATEN

BULUKUMBA

NOMOR DAN TANGGAL SPK:

Halaman __ dari __

PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ):

SUMBER DANA: DANA ALOKASI KHUSUS Tahun Anggaran 20

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

No. Uraian

Pekerjaan

Kuantitas Satuan

Ukuran

Harga Satuan (Rp) Subtotal (Rp) Total (Rp)

Material Upah Material Upah

Jumlah

PPN 10%

NILAI

Terbilang :

INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak

dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per

seribu) dari nilai SPK sebelum PPN setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan

dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Standar Ketentuan dan Syarat Umum SPK terlampir.

Untuk dan atas nama Dinas Kesehatan Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]

[jabatan]

Untuk dan atas nama penyedia __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

maka rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Catatan: SPK sebagaimana dimaksud digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi dengan nilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 30

SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN

Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang

ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. PENYEDIA MANDIRI

Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang

dilakukan.

4. HARGA SPK a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.

b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta

biaya asuransi. c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga

(untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).

5. HAK KEPEMILIKAN

a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK

maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.

b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir

atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan

dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.

6. CACAT MUTU

PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara

tertulis atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK

mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.

7. PERPAJAKAN

Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang

dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.

8. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK

Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh

pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.

9. JADWAL

a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal

yang ditetapkan dalam SPMK. b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan. d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena

keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan

adendum SPK.

10. ASURANSI

a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:

1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan,

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 31

pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko

terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga; 2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan

3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.

11. PENANGGUNGAN DAN RISIKO a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK

beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,

dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang

mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai

dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir: 1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan Personil;

2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;

3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan

Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban

penanggungan dalam syarat ini. d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan

Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau

kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

12. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga

untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang

dilaksanakan oleh penyedia.

13. PENGUJIAN Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat

Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya

pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap

sebagai Peristiwa Kompensasi.

14. LAPORAN HASIL PEKERJAAN a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan volume

pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil

pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan. b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas

kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

c. Laporan harian berisi: 1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;

2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;

3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan; 4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;

5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan dan

disetujui oleh wakil PPK. e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik

pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan. f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 32

pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

15. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan

pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang

ditetapkan dalam SPMK. b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau

Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia

dikenakan denda. c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK

dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian

semua pekerjaan.

16. SERAH TERIMA PEKERJAAN a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan

secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah

diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

d. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

e. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari harga SPK,

sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari harga SPK dan penyedia

harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari harga SPK. f. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi

tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.

g. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

h. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran

sisa harga SPK yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan. i. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka

PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau

mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

17. JAMINAN PEMELIHARAAN a. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%

(seratus perseratus).

b. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan

ketentuan SPK. c. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima

pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

18. PERUBAHAN SPK a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.

b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:

1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak

dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK; 2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;

3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.

c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 33

19. PERISTIWA KOMPENSASI

a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut: 1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;

2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;

3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;

4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal; 5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan

yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;

7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;

8) ketentuan lain dalam SPK. b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan

penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau

memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan. c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan

kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat

dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau

mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

20. PERPANJANGAN WAKTU

a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian

berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal

Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah

Masa SPK. b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian

terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

21. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan

Kahar.

b. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:

1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi

hak milik PPK;

2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara dan peralatan;

3) biaya langsung demobilisasi personil. c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK.

d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:

1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki

kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; 2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan

pekerjaan; 3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian

ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;

4) penyedia berada dalam keadaan pailit; 5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang

ditetapkan oleh PPK; 6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah

melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 34

7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau

kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;

8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang

disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;

9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau

10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang

berwenang.

e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia: 1) penyedia membayar denda; dan/atau

2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam. f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur,

melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan,

maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

22. PEMBAYARAN a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:

1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan; 2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara

sekaligus];

3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;

4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi. b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)

dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.

c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat

Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM). d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk

menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan

prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

23. DENDA Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat

wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.

Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

24. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya

selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara

musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.

25. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI

Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini.

Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar

terhadap SPK ini.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 35

Format 5

Kop surat SKPD

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________

Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

_______________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen] _______________ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen] _______________ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini

memerintahkan: _______________ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi] _______________ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi] yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan pekerjaan harus

sudah selesai pada tanggal __________

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian

tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.

__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________ Pejabat Pembuat Komitmen [tanda tangan] [nama lengkap] [jabatan] NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________ [tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha] [jabatan]

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 36

Format 6

Kop surat SKPD

Catatan: khusus untuk pengadaan barang

SURAT PESANAN (SP)

Nomor :[nomor/tanggal/bulan/tahun] Paket Pekerjaan :[nama pekerjaan] Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : [nama jelas PPK]

NIP : [NIP]

Alamat : [alamat SKPD] Selanjutnya disebut Pejabat Pembuat Komitmen;

Berdasarkan Surat Perjanjian [nama pekerjaan], [nomor/tgl/bln/tahun bersama ini memerintahkan :

Nama : [nama jelas penyedia] Jabatan : [jabatan]

Alamat : [alamat jelas] Selanjutnya disebut Penyedia Barang;

Untuk mengirimkan barang dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Rincian barang : [………………………………] 2. Tanggal barang diterima : [tanggal paling lambat barang diterima]

3. Syarat-syarat pekerjaan : [………………………………] 4. Waktu Pelaksanaan : [………………………………]

5. Alamat pengiriman barang : [………………………………]

6. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan, penyediaan akan dikenakan Denda

eterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari nilai

kontrak sebelum PPN sesuai dengan syarat-syarat

umum kontrak

[…………………..,…,………..] [SKPD] [Nama Perusahaan Penyedia, ]

[Kabupaten] [jabatan ]

[Nama jelas] [Nama jelas] [NIP] [jabatan]

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 37

Format 7

Kop surat SKPD

Nomor : [nomor surat PPK] ………………, …………………………

Lampiran : [isikan jumlah lampiran] Perihal : Permintaan Pemeriksaan

Hasil Pengadaan Barang/Jasa

K e p a d a

Yth. Pejabat/Panitia1) Penerima Hasil Pekerjaan

pada isikan nama SKPD/Bagian

di – BULUKUMBA

Sehubungan dengan surat [isikan nama Penyedia Barang/Jasa Nomor isikan

nomor surat tanggal isikan tanggal perihal isikan perihal surat tentang permintaan penyerahan pekerjaan], dengan ini dimintakan untuk kiranya dapat dilakukan proses

penilaian/pemeriksaan/pengujicobaan3) dan penerimaan terhadap hasil pekerjaan [isikan nama pekerjaannya.]

Sebagai bahan pertimbangan, berikut terlampir :

1. Tanda Bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja, Surat Perjanjian/kontrak) dan isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak jika ada.

2. Kelengkapan sesuai bidang pengadaan, sekurang-kurangnya : Pekerjaan Konstruksi : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas, laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll. Pengadaan Barang : foto visual barang, bukti kepemilikan, garansi/ jaminan, laporan-laporan (misal jika ada training penggunaan dan operasional), dll. Jasa Konsultansi : laporan akhir, laporan-laporan (misal berita acara pembahasan laporan yang dilengkapi foto), dll. Jasa Lainnya : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas (jika pakai konsultan pengawas), laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll.

Selanjutnya hasil pekerjaan Saudara tersebut kiranya dapat dituangkan dalam

bentuk Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.

Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

PPK,

[Nama Jelas] [NIP.]

Tembusan : - Kuasa Pengguna Anggaran [isikan nama SKPD] di – Bulukumba

3) pada prinsipnya tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dalam menerima hasil pekerjaan adalah terlebih dahulu harus melakukan pemeriksaan dan penilaian, namun jika dipandang perlu untuk lebih memastikan dan menguatkan dalam pengambilan keputusan, PPHP dapat melakukan pengujicobaan terhadap hasil pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan yang diatur dalam kontrak/SPK.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 38

Format 8

Kop Surat SKPD Perhatian : Format ini khusus untuk pengadaan barang :

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

NOMOR : [isikan nomor berita acara PPHP]

Berdasarkan surat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan isikan nama paket pengadaannya Nomor

……. tanggal perihal ……….., maka pada hari ini ……… tanggal ………….. bulan ……… tahun dua ribu

……….., kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota)

2. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota)

3. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota)

4. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota)

5. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) 4)

Yang berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran isikan nama SKPD Nomor …….. tanggal ……. tentang isikan tentang sesuai SK penunjukkan PPHP , ditunjuk sebagai Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

bahwa sehubungan pekerjaan pengadaan barang isikan nama paket pengadaannya sesuai isikan bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, SPK, surat perjanjian) nomor ………. tanggal ………. dan setelah dilakukan pemeriksaan/penilaian/pengujicobaan3) oleh PIHAK KESATU, dengan ini menyatakan sebagai

berikut :

1. Semua barang hasil pengadaan tersebut yang diperiksa/dinilai/diuji coba oleh PIHAK KESATU adalah

berupa :

NO NAMA BARANG MERK TYPE SPESIFIKASI

TEKNIS

JUMLAH

BARANG KET.

1

2

3 Dst

2. Hasil pemeriksaan/penilaian/pengujicobaan3) adalah sebagai berikut :

jika dapat diterima isikan : Barang-barang tersebut telah sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan

dalam kondisi baik, lengkap serta dapat dioperasikan dengan sebagaimana mestinya dengan disertai

kelengkapan-kelengkapannya berupa isikan antara lain sertifikat garansi, bukti kepemilikan (STNK/BPKB), dll. Selanjutnya diteruskan ke butir 3 dan 4 dibawah. Jika tidak dapat diterima isikan : Barang-barang tersebut diantaranya/seluruhnya1) masih

terdapat kekurangan/kerusakan1), yaitu : isikan/jelaskan kekurangan-kekurangan/kerusakan, dll yang menyebabkan barang tersebut tidak bisa diterima. Butir 3 dan 4 dibawah tidak perlu dicantumkan, dan tambahkan kalimat : Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk meminta kepada pihak Penyedia Barang

untuk isikan misalnya mencukupi kekurangan-kekurangan, memperbaiki kerusakan sesuai hasil pemeriksaan dimaksud.

3. Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk melanjutkan ke proses serah terima barang atas pekerjaan tersebut.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 39

4. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan layanan purna jual, tetap mengacu pada ketentuan dalam SPK/kontrak dan/atau jaminan lain yang mengikuti atas barang tersebut dari PIHAK KEDUA (misal : service gratis dalam jangka waktu tertentu, ganti sparepart gratis dalam jangka waktu tertentu, dll).

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan

selanjutnya.

Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan : 4)

1. …...........Nama jelas ……………….tanda tangan 2. …...........Nama jelas ……………….tanda tangan 3. …...........Nama jelas ……………….tanda tangan

4. …...........Nama jelas ……………….tanda tangan 5. …...........Nama jelas ……………….tanda tangan 4)Jika PPHP berbentuk Pejabat yang berjumlah 1 orang, maka cukup 1 orang PPHP yang bersangkutan, jika berbentuk panitia dengan jumlah gasal sekurang-kurangnya 3 orang maka dicantumkan semuanya. Catatan penting : 1. Untuk semua pengadaan barang/jasa, setelah penyedia barang memperbaiki kerusakan atau

mencukupi kekurangan atau hal-hal lain yang dimintakan oleh PPK, maka penyedia barang kembali meminta kepada PPK untuk proses serah terima, selanjutnya PPK kembali memerintahkan kepada PPHP untuk melakukan pemeriksaan/penilaian/ pengujicobaan dan berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan dibuat kembali. Jika selama proses perbaikan/pemenuhan oleh penyedia barang ternyata melewati masa kontrak/SPK maka kepada penyedia barang dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain denda, dll.

2. Untuk semua pengadaan barang/jasa, segala dokumen dan data dukung lain (antara lain garansi,

bukti kepemilikan, sertifikat kelayakan, jaminan purna jual, dll) yang termasuk dalam kelengkapan dan ditunjukkan pada proses pemeriksaan/penilaian/pengujicobaan oleh PPHP, harus merupakan kelengkapan dokumen dan data dukung lain yang sama pada saat dilakukan serah terima antara penyedia barang/jasa dengan PPK serta hal ini disesuaikan dengan ketentuan kontrak/SPK dan ketentuan peraturan yang berlaku).

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 40

Format 9

Kop Surat SKPD Perhatian : Format ini khusus untuk pekerjaan konstruksi [termijn]:

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

NOMOR : [isikan nomor berita acara PPHP]

Berdasarkan surat dari [PT/CV/No/Tgl/blb/thn] perihal permohonan pembayaran dengan dilampiri laporan kemajuan fisik pekerjaan (terlampir), maka pada hari ini [.................] tanggal [...................] bulan [...............] tahun [...........] yang bertanda tangan dibawah ini selaku Panitia Penerima Hasil

Pekerjajaan berdasarkan : - Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen

Nomor : [isikan nomor SPPBJ] : Tanggal : [isikan tanggal SPPBJ]

- Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : [isikan nomor kontrak] : 324/PPK-TP/KONTRAK/VIII/2012

Tanggal : [isikan tanggal kontrak] 08 Agustus 2012

telah mengadakan pemeriksaan dan penelitian secara seksama pada Pekerjaan : Kode Kegiatan : [……………………………………….]

Nama Kegiatan : [……………………………………….] Nama Pekerjaan : [……………………………………….] Lokasi : [……………………………………….]

Tahun Anggaran : [20…] Biaya Pekerjaan : [ Rp. ] Dilaksanakan oleh : [CV/PT]

Alamat : [……………………………………….]

Dengan ini menyatakan bahwa : Pekerjaan dimaksud sampai dengan tanggal ditandatanganinya berita acara ini telah dilaksanakan

sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan bersangkutan. Nilai pelaksanaan

pekerjaan yang telah dicapai dan dapat diterima /disetujui, adalah : [........ .....%,] sebagaimana tertuang dalam Laporan Kemajuan Fisik Pekerjaan

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

[CV/PT] PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

1. [Nama jelas] [tanda tangan]

2. [Nama jelas] [tanda tangan] 3. [Nama jelas] [tanda tangan] [Nama Jelas] [jabatan] 4. [Nama jelas] [tanda tangan] 5. [Nama jelas] [tanda tangan]

Catatan : Kewajiban penyedia memperbaiki cacat/kurang hasil pekerjaan tersebut, sebagaimana disyaratkan pada Pasal 39 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Jika diperlukan, catatan cacat/kurang dapat dibuat terpisah dari berita acara ini dengan format yang disesuaikan keperluan namun merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari berita acara ini dan di dalam berita acara ini dijelaskan bahwa catatan cacat/kekurangan terlampir.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 41

Format 10

Kop Surat SKPD Perhatian : Format ini khusus untuk pekerjaan konstruksi/jasa lainnya/jasa konsultansi :

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN DALAM RANGKA PENYERAHAN

PEKERJAAN TINGKAT I (STT-I) NOMOR : [isikan nomor berita acara PPHP]

Pada hari ini [hari/tanggal/bulan/tahun], kami yang bertanda tangan dibawah ini :

I. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP

Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) 4)

Yang berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran isikan nama SKPD Nomor …….. tanggal ……. tentang isikan tentang sesuai SK penunjukkan PPHP , ditunjuk sebagai Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

II. Nama : Nama jelas

Jabatan : Isikan Jabatan

Alamat : Isikan nama alamat selaku penyedia barang/jasa berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa Nomor [isikan nomor/tanggal/tahun]

telah melakukan penilaian, pemeriksaan, pengujian3) secara langsung terhadap hasil pekerjaan isikan paket pekerjaan pengadaan barang/jasanya yang dilaksanakan oleh isikan nama penyedia barang/jasa, dan dengan memperhatikan :

1. Tanda Bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja, Surat Perjanjian/kontrak)

Nomor …………….. tanggal …………., isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak jika ada. 2. Kelengkapan sesuai bidang pengadaan, sekurang-kurangnya :

Pekerjaan Konstruksi : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas, laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll. Jasa Konsultansi : laporan akhir, laporan-laporan (misal berita acara pembahasan laporan yang dilengkapi foto), dll. Jasa Lainnya : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas (jika pakai konsultan pengawas), laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll.

Untuk itu Saya/Kami1) menyatakan menerima/menolak1) hasil pekerjaan tersebut dengan penjelasan

sebagai berikut :

Untuk Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya: Jika menerima, misal keterangannya berbunyi : telah sesuai dengan spesifikasi dan kontrak, dll. Tuliskan pula disini volume pelerjaannya misalnya untuk bangunan gedung disebutkan luas bangunan, jumlah lantai, dll. Jika menolak karena pada hasil pemeriksaan/penilaian/pengujian ditemukan kekurangan/ cacat/kerusakan maka harus dicantumkan disini data-data kekurangan/ cacat/kerusakan yang dilampiri foto visual dan diisikan rekomendasi bahwa PPK meminta penyedia harus memperbaiki bagian-bagian yang disebutkan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya. Selanjutnya setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK untuk proses penyerahan pertama dan PPK setelah menerima surat dari penyedia selanjutnya memerintahkan

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 42

PPHP kembali melakukan pemeriksaan/ penilaian/pengujian3) untuk memutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan yang dilakukan penyedia tersebut. Untuk Jasa Konsultansi : Jika menerima, misal keterangannya berbunyi : telah sesuai dengan spesifikasi dan kontrak, dll. Jika menolak karena pada hasil pemeriksaan/penilaian ditemukan kekurangan maka disini harus dicantumkan data-data kekurangannya dan diisikan rekomendasi bahwa penyedia harus melengkapi dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya. Setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK untuk proses penyerahan pekerjaan dan PPK setelah menerima surat dari penyedia selanjutnya memerintahkan PPHP kembali melakukan pemeriksaan/ penilaian untuk memutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan yang dilakukan penyedia tersebut.

Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan lainnya jika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk menerima hasil pekerjaan penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama.

Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya jika tidak diterima : maka langsung ke Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya. Untuk pekerjaan jasa konsultansi jika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat menerima hasil pekerjaan

penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir.

Untuk pekerjaan jasa konsultansi jika tidak diterima : maka langsung ke Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya

Untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan jika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat menerima hasil pekerjaan penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita

Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan).

Untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan jika tidak diterima : maka langsung ke : Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan

selanjutnya.

[CV/PT] PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

1. [Nama jelas] [tanda tangan]

2. [Nama jelas] [tanda tangan] 3. [Nama jelas] [tanda tangan] [Nama Jelas] [jabatan] 4. [Nama jelas] [tanda tangan] 5. [Nama jelas] [tanda tangan]

Catatan : Kewajiban penyedia memperbaiki cacat/kurang hasil pekerjaan tersebut, sebagaimana disyaratkan pada Pasal 39 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Jika diperlukan, catatan cacat/kurang dapat dibuat terpisah dari berita acara ini dengan format yang disesuaikan keperluan namun merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari berita acara ini dan di dalam berita acara ini dijelaskan bahwa catatan cacat/kekurangan terlampir.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 43

Format 11

Kop surat SKPD

BERITA ACARA

SERAH TERIMA PEKERJAAN TINGKAT I (STT-I)

PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : [isikan nomor berita acara PPK]

Pada hari ini …………. tanggal …………….. bulan ………….. tahun dua ribu ………….., kami yang bertanda

tangan dibawah ini : 1. N a m a : Isikan Nama PPK NIP : Isikan NIP PPK Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Keputusan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran1) Nomor ……….. tanggal ……………

tentang ………SK Penunjukkan PPK. Alamat : Isikan alamat kantor PPK

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. N a m a : Isikan nama penyedia Jabatan : Isikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaan Alamat : Isikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sehungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :

Nama pekerjaan : isikan nama pekerjaan Nomor Kontrak/SPK : isikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika ada

Tanggal Kontrak/SPK : isikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika ada

Lama/Tanggal Pelaksanaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampai dengan isikan tanggal berakhirnya.

Lama/Tanggal Pemeliharaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampai dengan isikan tanggal berakhirnya.

Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal ……… sesuai format 4, maka dengan ini menyatakan

sebagai berikut : 1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan pertama hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud kepada PIHAK

KESATU. 2. PIHAK KESATU menerima penyerahan pertama hasil pengadaan barang/jasa yang diserahkan oleh

PIHAK KEDUA.

3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima pertama hasil pekerjaan ini tetap mengacu pada ketentuan isikan bukti perjanjian (kontrak/SPK) nomor ……….. tanggal ……………. dan

ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Pertama ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya.

Yang Menyerahkan : PIHAK KEDUA

Nama Penyedia,

Tandatangan dan cap

Nama jabatan

Yang Menerima : PIHAK KESATU

Pejabat Pembuat Komitmen,

Tanda tangan

Nama NIP

Catatan : Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 pada kolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia. Perhatian : Format ini untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 44

Format 12

Kop Surat SKPD Perhatian : Format ini khusus untuk pekerjaan konstruksi/jasa lainnya/jasa konsultansi :

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN DALAM RANGKA PENYERAHAN

PEKERJAAN TINGKAT II (STT-II) NOMOR : [isikan nomor berita acara PPHP]

Pada hari ini [hari/tanggal/bulan/tahun], kami yang bertanda tangan dibawah ini :

III. Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP

Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) Nama/NIP : Isikan Nama dan NIP PPHP Jabatan : Isikan Jabatan dalam PPHP (Ketua/Sekretaris/Anggota) 4)

Yang berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran isikan nama SKPD Nomor …….. tanggal ……. tentang isikan tentang sesuai SK penunjukkan PPHP , ditunjuk sebagai Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

IV. Nama : Nama jelas

Jabatan : Isikan Jabatan

Alamat : Isikan nama alamat selaku penyedia barang/jasa berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa Nomor [isikan nomor/tanggal/tahun]

telah melakukan penilaian, pemeriksaan, pengujian3) secara langsung terhadap hasil pekerjaan isikan paket pekerjaan pengadaan barang/jasanya yang dilaksanakan oleh isikan nama penyedia barang/jasa, dan dengan memperhatikan :

1. Tanda Bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja, Surat Perjanjian/kontrak)

Nomor …………….. tanggal …………., isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak jika ada. 2. Kelengkapan sesuai bidang pengadaan, sekurang-kurangnya :

Pekerjaan Konstruksi : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas, laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll. Jasa Konsultansi : laporan akhir, laporan-laporan (misal berita acara pembahasan laporan yang dilengkapi foto), dll. Jasa Lainnya : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas (jika pakai konsultan pengawas), laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll.

Untuk itu Saya/Kami1) menyatakan menerima/menolak1) hasil pekerjaan tersebut dengan penjelasan

sebagai berikut :

Untuk Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya: Jika menerima, misal keterangannya berbunyi : telah sesuai dengan spesifikasi dan kontrak, dll. Tuliskan pula disini volume pelerjaannya misalnya untuk bangunan gedung disebutkan luas bangunan, jumlah lantai, dll. Jika menolak karena pada hasil pemeriksaan/penilaian/pengujian ditemukan kekurangan/ cacat/kerusakan maka harus dicantumkan disini data-data kekurangan/ cacat/kerusakan yang dilampiri foto visual dan diisikan rekomendasi bahwa PPK meminta penyedia harus memperbaiki bagian-bagian yang disebutkan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya. Selanjutnya setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK untuk proses penyerahan pertama dan PPK setelah menerima surat dari penyedia selanjutnya memerintahkan

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 45

PPHP kembali melakukan pemeriksaan/ penilaian/pengujian3) untuk memutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan yang dilakukan penyedia tersebut. Untuk Jasa Konsultansi : Jika menerima, misal keterangannya berbunyi : telah sesuai dengan spesifikasi dan kontrak, dll. Jika menolak karena pada hasil pemeriksaan/penilaian ditemukan kekurangan maka disini harus dicantumkan data-data kekurangannya dan diisikan rekomendasi bahwa penyedia harus melengkapi dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya. Setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK untuk proses penyerahan pekerjaan dan PPK setelah menerima surat dari penyedia selanjutnya memerintahkan PPHP kembali melakukan pemeriksaan/ penilaian untuk memutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan yang dilakukan penyedia tersebut.

Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan lainnya jika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat direkomendasikan untuk menerima hasil pekerjaan penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama.

Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya jika tidak diterima : maka langsung ke Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya. Untuk pekerjaan jasa konsultansi jika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat menerima hasil pekerjaan

penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Laporan Akhir.

Untuk pekerjaan jasa konsultansi jika tidak diterima : maka langsung ke Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya

Untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan jika diterima : Selanjutnya kepada PPK dapat menerima hasil pekerjaan penyedia dimaksud yang kemudian dituangkan dalam Berita

Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan).

Untuk pekerjaan jasa lainnya yang tidak memerlukan masa pemeliharaan jika tidak diterima : maka langsung ke : Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan

selanjutnya.

[CV/PT] PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

1. [Nama jelas] [tanda tangan]

2. [Nama jelas] [tanda tangan] 3. [Nama jelas] [tanda tangan] [Nama Jelas] [jabatan] 4. [Nama jelas] [tanda tangan] 5. [Nama jelas] [tanda tangan]

Catatan : Kewajiban penyedia memperbaiki cacat/kurang hasil pekerjaan tersebut, sebagaimana disyaratkan pada Pasal 39 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Jika diperlukan, catatan cacat/kurang dapat dibuat terpisah dari berita acara ini dengan format yang disesuaikan keperluan namun merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari berita acara ini dan di dalam berita acara ini dijelaskan bahwa catatan cacat/kekurangan terlampir.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 46

Format 13

Kop surat SKPD

BERITA ACARA

SERAH TERIMA PEKERJAAN TINGKAT II (STT-II)

PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : [isikan nomor berita acara PPK]

Pada hari ini …………. tanggal …………….. bulan ………….. tahun dua ribu ………….., kami yang bertanda

tangan dibawah ini :

1. N a m a : Isikan Nama PPK NIP : Isikan NIP PPK Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Keputusan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran1) Nomor ……….. tanggal …………… tentang ………SK Penunjukkan PPK.

Alamat : Isikan alamat kantor PPK

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. N a m a : Isikan nama penyedia Jabatan : Isikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaan Alamat : Isikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sehungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan : Nama pekerjaan : isikan nama pekerjaan

Nomor Kontrak/SPK : isikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika ada

Tanggal Kontrak/SPK : isikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika ada Lama/Tanggal Pelaksanaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampai dengan

isikan tanggal berakhirnya. Lama/Tanggal Pemeliharaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampai dengan

isikan tanggal berakhirnya. Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal ……… sesuai format 4, maka dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan pertama hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud kepada PIHAK KESATU.

2. PIHAK KESATU menerima penyerahan pertama hasil pengadaan barang/jasa yang diserahkan oleh

PIHAK KEDUA. 3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima pertama hasil pekerjaan ini tetap

mengacu pada ketentuan isikan bukti perjanjian (kontrak/SPK) nomor ……….. tanggal ……………. dan ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Pertama ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya.

Yang Menyerahkan : PIHAK KEDUA

Nama Penyedia,

Tandatangan dan cap

Nama jabatan

Yang Menerima : PIHAK KESATU

Pejabat Pembuat Komitmen,

Tanda tangan

Nama NIP

Catatan : Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 pada kolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia. Perhatian : Format ini untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 47

Format 14

Kop surat SKPD Perhatian : Format ini khusus untuk pengadaan barang :

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG

NOMOR : [isikan nomor berita acara PPK] Pada hari ini …………. tanggal …………….. bulan ………….. tahun dua ribu ………….., kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. N a m a : Isikan Nama PPK NIP : Isikan NIP PPK Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Keputusan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran1) Nomor ……….. tanggal ……………

tentang ………[SK Penunjukkan PPK]. Alamat : Isikan alamat kantor PPK

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. N a m a : Isikan nama penyedia Jabatan : Isikan jabatan dalam perusahaan pada isikan nama perusahaan Alamat : Isikan alamat penyedia

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sehungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :

Nama pekerjaan : isikan nama pekerjaan pengadaan barang Nomor Kontrak/SPK : isikan nomor kontrak/SPK dan perubahan kontrak jika ada

Tanggal Kontrak/SPK : isikan tanggal kontrak dan perubahan kontrak jika ada Lama/Tanggal Pelaksanaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sampai dengan

isikan tanggal berakhirnya. Lama/Tanggal Pemeliharaan : isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal mulai sam pai dengan

isikan tanggal berakhirnya. Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor isikan nomor Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP tanggal ……… sesuai format 3, maka dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA melakukan penyerahan barang sebagaimana dimaksud kepada PIHAK KESATU.

2. PIHAK KESATU menerima penyerahan barang yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA. 3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima pertama hasil pekerjaan ini tetap

mengacu pada ketentuan isikan bukti perjanjian (kontrak/SPK) nomor ……….. tanggal ……………. dan ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima Barang ini dibuat dengan sebenarnya guna bahan selanjutnya.

Yang Menyerahkan :

PIHAK KEDUA Nama Penyedia,

Tandatangan dan cap

Nama jabatan

Yang Menerima :

PIHAK KESATU Pejabat Pembuat Komitmen,

Tanda tangan

Nama NIP

Catatan : Berita acara dibuat dalam rangkap empat, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai Rp. 6.000 pada kolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp. 6.000 dan cap pada kolom Penyedia.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 48

Format 15

[CONTOH]

[KOP PERUSAHAAN CV/PT]

[alamat……..]

………………….., ……, ……….., …….

Nomor : Kepada Yth. Sifat : Sdr. [PPK………] Lampiran : 1 (satu) berkas (untuk termin) Perihal : Permohonan Pembayaran

Menunjuk Surat Perjanjian Kerja nomor : ....... Tanggal ....... untuk pekerjaan :...................Bersama ini kami laporkan bahwa pekerjaan yang telah selesai dikerjakan

sesuai persyaratan yang ditetapkan, telah mencapai ...... % (Laporan Kemajuan Fisik

Pekerjaan / Laporan Pelaksanaan Pekerjaan, Terlampir **) ). Sesuai dengan Pasal ........ ayat (...) SSKK tersebut, kami mengajukan permohonan

pembayaran angsuran (termin) ke........... sebesar Rp. ............. (...............................) dan dapat dibayarkan serta ditransfer ke rekening kami nomor ........................ pada

Bank ........................ alamat .....................

Demikian harap maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

[nama perusahaan]

Stempel

[nama jelas]

[jabatan]

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1) [KPA SKPD] 2) [Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan] 3) [Konsultan Pengawas]

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 49

Format 16

Lampiran : Berita Acara Serah Terima Nomor : isikan nomor berita acara PPK Tanggal : isikan tanggalnya

DAFTAR PENGADAAN BARANG/JASA

YANG DISERAHTERIMAKAN

JENIS PEKERJAAN : PENGADAAN BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

NO PAKET

PEKERJAAN

KODE REK.

ANGGARAN

NILAI (Rp)

VOLUM

E

NAMA

PENYEDIA

MERK/

SPESIFIKASI LOKASI

NO. DAN TGL

BA

PEMERIKSAAN PPHP

NO. DAN TGL BA

SERAH

TERIMA PPK DGN

PENYEDIA

DATA

DUKUNG

NO. dan TGL BUKTI

PERJANJIAN

KET PAGU KONTRAK

A B C D E F G H I J K L M N

JUMLAH

Yang Menerima PIHAK KEDUA

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Tandatangan dan cap Nama NIP

Yang Menyerahkan : PIHAK KESATU

Pejabat Pembuat Komitmen,

Tanda tangan Nama NIP

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 50

Catatan Pengisian : Kolom A : Diisi nomor urut Kolom B : Diisi nama paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan Kolom C : Diisi nomor kode rekening anggaran paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

Kolom D : Diisi besar nilai pagu anggaran paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

Kolom E : Diisi besarnya nilai kontrak/SPK/kuitansi/bukti pembelian/perubahan kontrak jika ada. Kolom F : Diisi volume pengadaan (dengan satuan meter, unit, buah, kubik, dll) Kolom G : Diisi nama penyedia barang/jasa (CV, PT, toko, outlet penjualan, dll) Kolom H : Diisi merk dan spesifikasi teknis sesuai yang tercantum dalam kontrak/SPK. Untuk pekerjaan konstruksi/Jasa Lainnya, kolom ini dapat dikosongkan dan penjelasan

spesifikasi dibuatkan lembaran khusus. Kolom I : Diisi lokasi pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa (agar diisi dengan jelas dan detil) Kolom J : Diisi nomor dan tanggal berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan yang dibuat oleh Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) format 3 dan 4

Kolom K : Diisi nomor dan tanggal berita acara serah terima antara PPK dengan Penyedia. Kolom L : Diisi jenis-jenis data dukung yang dilampirkan, sekurang-kurangnya : Pekerjaan Konstruksi : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, 100%),

as build drawing, laporan konsultan pengawas, laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll. Pengadaan Barang : foto visual barang, bukti kepemilikan, garansi/ jaminan, laporan-laporan (misal jika ada training penggunaan dan operasional), dll. Jasa Lainnya : foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, 100%), as build drawing, laporan konsultan pengawas (jika pakai konsultan pengawas), laporan pelaksanaan pekerjaan, Jaminan-jaminan, dll. Termasuk juga semua berita acara yang telah dibuat.

Kolom M : Diisi nomor dan tanggal bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, SPK, surat perjanjian/kontrak) dan isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak jika ada

Kolom N : Diisi keterangan lain yang ingin ditambahkan. Lampirkan juga data dukung sebagaimana dimaksud/disebutkan dalam kolom K dan L.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 51

Format 17

Lampiran : Berita Acara Serah Terima

Nomor : isikan nomor berita acara PPK Tanggal : isikan tanggalnya

DAFTAR PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

YANG DISERAHTERIMAKAN

NO PAKET PEKERJAAN KODE REK.

ANGGARAN

NILAI (Rp) NAMA

PENYEDIA LOKASI

NOMOR dan TGL BA PENY.

LAP. AKHIR

NOMOR DAN

TGL BA

PEMERIKSAAN PPHP

DATA

DUKUNG

NO. dan TGL BUKTI

PERJANJIAN

KET PAGU KONTRAK

A B C D E F G H I J K L

JUMLAH

Yang Menerima PIHAK KEDUA

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Tandatangan dan cap

Nama NIP

Yang Menyerahkan : PIHAK KESATU

Pejabat Pembuat Komitmen,

Tanda tangan

Nama NIP

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 52

Catatan Pengisian : Kolom A : Diisi nomor urut Kolom B : Diisi nama paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

Kolom C : Diisi nomor kode rekening anggaran paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

Kolom D : Diisi besar nilai pagu anggaran paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan Kolom E : Diisi besarnya nilai kontrak/SPK/kuitansi/bukti pembelian/perubahan kontrak jika ada. Kolom F : Diisi nama penyedia barang/jasa Kolom G : Diisi lokasi kegiatan pengadaan barang/jasa (agar diisi dengan jelas dan detil) Kolom H : Diisi Nomor dan tanggal berita acara penyerahan laporan akhir pada format 7. Kolom I : Diisi nomor berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan yang dibuat oleh Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) format 4. Kolom J : Diisi Diisi jenis-jenis data dukung yang dilampirkan, sekurang-kurangnya : laporan akhir, laporan-laporan (misal berita acara pembahasan laporan yang dilengkapi

foto), semua berita acara yang telah dibuat, dll. Kolom K : Diisi nomor dan tanggal bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, SPK, surat perjanjian/kontrak) dan isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak jika ada

Kolom L : Diisi keterangan lain yang ingin ditambahkan. Lampirkan juga data dukung sebagaimana dimaksud/disebutkan dalam kolom K dan L.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 53

Format 18

Kop surat SKPD

Nomor : nomor surat KPA Bulukumba, …………………………

Lampiran : isikan jumlah lampiran Perihal : Laporan Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa

K e p a d a

Yth. Pengguna Anggaran pada isikan nama SKPD/Bagian

di –

BULUKUMBA

Dengan ini dilaporkan bahwa proses pengadaan barang/jasa yang telah

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. isikan nama paket pekerjaan yang dilaksanakan. 2. isikan nama paket pekerjaan yang dilaksanakan. 3. isikan nama paket pekerjaan yang dilaksanakan. 4. dan seterusnya.

Adapun berkenaan rekapitulasi daftar pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan beserta data dukungnya adalah sebagaimana terlampir.

Demikian disampaikan guna bahan selanjutnya.

Kuasa Pengguna Anggaran,

Nama NIP

Catatan : Laporan pelaksanaan pengadaan barang/jasa ini dapat dibuat untuk tiap kali paket pengadaan barang/jasa atau dibuat secara gabungan beberapa paket pengadaan barang/jasa yang menjadi tanggung jawab KPA yang bersangkutan.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 54

Format 19

Lampiran : Surat Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor isikan nomor surat KPA Tanggal isikan tanggalnya

DAFTAR PENGADAAN BARANG/JASA YANG TELAH DILAKSANAKAN

JENIS PEKERJAAN : PEKERJAAN KONSTRUKSI/PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYA

NO PAKET

PEKERJAAN

NO. DAN TGL BA

PEMERIKSAAN PPHP

NO. DAN TGL BA PENYEDIA

DENGAN PPK

NO DAN TGL BUKTI

PERJANJIAN

NILAI PEROLEHAN (Rp) NO. DAN TGL SP2D/BUKTI PEMBAYARAN

KET PAGU KONTRAK PERENC PENGWSN ADM JUMLAH

A B C D E F G H I J K L M

Kuasa Pengguna Anggaran,

Nama NIP

Catatan Pengisian : Kolom A : Diisi nomor urut Kolom B : Diisi nama paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

Kolom C : Diisi nomor dan tanggal berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan dari Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Kolom D : Diisi nomor dan tanggal berita acara serah terima antara Penyedia dengan PPK . Kolom E : Diisi nomor dan tanggal bukti perjanjian (bukti pembelian, kuitansi, SPK, surat perjanjian/kontrak) dan isikan juga nomor dan tanggalperubahan kontrak jika ada Kolom F : Diisi nilai pagu anggaran paket pekerjaan

Kolom G : Diisi nilai kontrak/SPK/perubahan kontrak jika ada. Kolom H : Diisi nilai perencanaan.

[email protected] |Dana Tugas Pembantuan Tahun 2012 55

Kolom I : Diisi nilai pengawasan dengan cara pengisian seperti perhitungan bobot sebagaimana contoh pada kolom I diatas. Kolom J : Diisi besarnya biaya administrasi pekerjaan yang diperlukan yang terdiri dari : honorarium panitia/pejabat pengadaan barang/jasa + honorarium PPHP + biaya

perjalanan dinas survey (jika ada dilaksanakan) + biaya-biaya selama proses pemilihan penyedia barang/jasa (seperti pengumuman, dll) + penggandaan + biaya lain yang diperbolehkan sesuai ketentuan.

Kolom K : Diisi jumlah nilai kolom G+H + I + J Kolom L : Diisi nomor dan tanggal SP2D atau dokumen-dokumen pendukung seperti faktur, kuitansi dan bukti pembayaran lainnya untuk memastikan jumlah pembayaran atas

biaya pengadaan barang/jasa yang dikeluarkan. Kolom M : Diisi keterangan lain dan sebagaimana dimaksudkan dalam H

Lampirkan juga data dukung semua berita acara yang telah dibuat sebelumnya..