medikamentosa (daftar obat-obatan)

Upload: edward-culles-sanchez

Post on 02-Jun-2018

271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    1/12

    Medikamentosa BedahOleh: dr.Asep Hermana,SpB, FINACS

    Obat-obat anestesi lokalObat-obatan anestesi lokal yang digunakan secara

    garis besar dibagi menjadi 2 golongan, yaitu

    golongan aminoester dan amino amida.Golongan amino ester adalah:

    1. Benzokain ( ethyl 4-aminobenzoate)

    2. Prokain/novokain (2-diethylamino ethyl 4-

    aminobenzoat)3. Tetrakain (-dimethyl amino ethyl 4 buthyl

    aminobenzoate)

    4. Kloroprokain/nesakain (2-diethylamino ethyl 4-

    amino 2- chlorobenzoat)

    5. Kokain

    Golongan amino amida adalah:

    1. Lidokain/xylocain/lignokain (2-diethyl

    aminoacetat-2,6xylidine)

    2.

    Prilokaine/citanest (propylamino-2propionotoluidine)

    3. Bupivacaine marcaine (1-buthyl-2,6-

    hexahydropicolixylidide)

    4. Etidokain/duranest(2-N-Ethylpropylamino-

    26butyroxylidide)

    Kecuali kokain, semua anestesi lokal bersifat

    vasodilator sehingga zat anestesi cepat diserap yang

    akan meninggikan toksisitas dan memperpendek

    masa kerja obatnya (duration of action). Untukmemperpanjang kerja obat dan menurunkan

    toksisitasnya biasanya ditambahkan

    vasokonstriktor, misalnya dengan menambahkan

    adrenalin dengan konsentrasi 1:100.000 atau1:500.000. Tetapi pada khitanan atau pada organ

    end arteri lainnya, penggunaan vasokonstriktor

    tidak dibenarkan.

    Obat anestesi yang sering digunakan pada bedah

    minor adalah lidocain karena mempunyai masa

    kerja yang lama (DOA 60-90 menit) dan awitan

    yang cepat (3-5 menit). Daya anestesinya pun lebih

    kuat jika dibandingkan dengan prokain dan jarang

    menimbulkan reaksi alergi.

    Konsentrasi yang sering digunakan adalah lidokain

    HCl 2%. Menurut hasil penelitian beberapa ahli

    bahwa pada pemakaian anestesi lokal secara

    infiltrasi tidak didapatkan perbedaan yangbermakna antara pemakaian lidocain HCl 0,5% dan

    2% terhadap derajat anestesi yang ditimbulkannya.

    Bahkan dengan menggunakan lidocain HCl 0,5%

    secara bermakna akan mengurangi risiko timbulnya

    intoksikasi obat. Sediaan yang ada di pasaran

    lidocain HCl dengan konsentrasi 2% dikemasdalam flacon dan ampul. Untuk mendapatkan

    konsentrasi yang lebih rendah kita harus

    mencampurnya dengan aqua bidestilata.

    Untuk mendapatkan hasil optimal antara onset yang

    cepat dan durasi yang lama, dapat digunakan

    campuran obat anestesi antara lidocain (onset

    cepat) dan bupivacaine (durasi lama) denganperbandingan 1 :1.

    Reaksi toksis dapat terjadi karena kesalahan

    penyuntikan sehingga obat masuk ke pembuluh

    darah atau dosis yang terlalu tinggi. Gejala yang

    timbul akibat toksisitas adalah:

    1. Terhadap SSP : gelisah, nyeri kepala, pusing, dan

    penglihatan kabur

    2.

    Terhadap Respirasi : nafas cepat dan dangkankemudian tak teratur sampai apneu

    3. Terhadap sistem kardiovaskular : hipotensi danbradikardi

    AmoksisilinNama Dagang

    Abdimox,Aclam, Amobiotic, Amocomb, Amosine,

    Amoxan, Amoxil, Amoxillin, Ancla, Arcamox,

    Athimox, Auspilin dll.

    IndikasiAmoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi

    yang disebabkan oleh bakteri gram negatif

    (Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus

    mirabilis, Salmonella). Amoksisilin juga dapat

    digunakan untuk mengatasi infeksi yang

    disebabkan oleh bakteri positif (seperti;

    Streptococcus pneumoniae, enterococci,

    nonpenicilinase-producing staphylococci, Listeria)

    tetapi walaupun demikian, aminophenisilin,

    amoksisilin secara umum tidak dapat digunakan

    secara sendirian untuk pengobatan yang disebabkanoleh infeksi streprococcus dan staphilococcal.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Dosis Oral :Umum: Anak < 3 bulan: 20-30 mg/kgBB/hari

    terpisah setiap 12 jam. Anak >3 bulan dan

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    2/12

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    3/12

    Volequin, Voxin, Cravat dll.

    Indikasi

    Sistemik: Pengobatan infeksi ringan, sedang dan

    berat yang disebabkan oleh organisme yang

    sensitive, meliputi CAP (community-acquired

    penumoniae), termasuk juga MDRSP (multidrug

    resistant strains of S.pneumoniae); pneumoniaenosokomial; bronchitis kronis; sinusitis bakteri

    akut; infeksi saluran urin dengan atau tanpakomplikasi, termasuk juga pyelonepritis akut yang

    disebabkan oleh E.coli; prostatitis (cronic

    bacterimia); infeksi kulit (dengan atau tanpa

    komplikasi); untuk profilaksis serangan anthrak

    (setelah terpapar)

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral, IV: dewasa

    Sinusitis bakteri (akut): 500 mg setiap 24 jam untuk

    10-14 hari atau 750 mg setiap 24 jam untuk 5 hari.Bronkitis kronis (bakteri eksaserbasi akut): 500 mgsetiap 24 jam untuk 7 hari.

    Pneumonia: Communityacquired: 500 mg setiap

    24 jam untuk 7-14 hari atau 750 mg setiap 24 jam

    untuk 5 hari (efikasi obat pada pemberian 5

    hari untuk MDRSP tidak dapat dipastikan).

    Infeksi kulit: infeksi tanpa komplikasi: 500 mg

    setiap 24 jam untuk 7-10 hari. Dengan komplikasi:

    750 mg setiap 24 jam selama 7-14 hari.

    Siprofloksasin

    Golongan/Kelas TerapiAnti InfeksiNama Dagang

    Baquinor, Bernoflox, Bidiprox, Bimaflox,

    Cetafloxo, Ciflos, Ciproxin, Ciproxin XR,Corcasin, Coroflox, Cylowam, Cyrox, Disfabac,

    Duflomex, Fimoflox, Floxid, Floxifar, Floxigra,

    Girabloc, Gurolone dll.

    Indikasi

    Untuk pengobatan infeksi yag disebabkan bakteri:

    infeksi saluran urin; cistitis akut tanpa komplikasipada wanita;

    prostatitis bakteri kronik; infeksi saluran nafas

    bawah (termasuk eksaserbasi akut dan bronchitis

    kronik); sinusistis akut; infeksi kulit; tulang danpersendian; infeksi intraabdominal komplek; diarekarena infeksi; demam tyfoid karena Salmonella

    typhi; pneumonia nosokomial, terapi empiris

    febrile neutrophenic (kombinasi dengan

    piperacillin).

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianInfeksi 500-750 mg dua kali sehari 4-6 minggu,tergantung kegawatan dan kepekaan dari bakteri

    penginfeksinya.

    SefiksimGolongan/Kelas TerapiAnti Infeksi

    Nama Dagang

    Cefspan, Ceptik, Comsporin, Fixacef, Fixep,

    Fixiphar, Lanfix, Maxpro, Sarcef, Simcef, Sofix,

    Spancef, Spaxim, Tocef, Cefixime OGB Dexa dll.

    IndikasiPengobatan infeksi pada kulit, saluran urin, otitis

    media, infeksi saluran nafas termasuk suspek dari

    S. pneumonia dan S. Pyogenes, H. Influenza dan

    beberapa Enterobacteriaceae; tidak termasuk N.Gonorrhoeae gonorrhea pada serviks dan ureter

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianOral :

    Anak 6 bulan : 8 mg/kgBB/hari dibagi setiap 12-

    24 jam.

    Anak> 50 kg atau > 12 tahun dan dewasa 400

    mg/hari dibagi setiap 12-24 jam;

    Untuk infeksi S. Pyogenes : pengobatan selama 10hari

    Efek Samping

    Saluran cerna : Diare (16%)

    Abdominal pain, mual, dispepsia,

    perut kembung(flatulense),Gagal ginjal akut, reaksi anafilaktik, angioderma,

    peningkatan BUN, kandidiasis, peningkatan

    kreatinin, pusing, demam, sakit kepala, hepatitis,

    hiperbilirubinemia, erythema multiforme, facial

    edema, demam, jaundice, leucopenia,pruritus,

    colitis pseudomembran, rash, seizure, menyerupai

    serum sickness, sindrome Stevens-

    Johnson,trombositopenia,urtikaria, vaginitis,

    muntah.

    Sefotaksim

    Golongan/Kelas TerapiAnti InfeksiNama Dagang

    Biocef, Cefor, Cefotaxim Hexpharm, Cefovell,

    Cefoxal, Clacef, Claforan, Clatax, Combicef,Efotax, Goforan, Kalfoxim, Lancef, Lapixime,

    Procefa, Rycef dll.

    Indikasi

    Infeksi saluran napas, kulit dan struktur kulit,

    tulang dan sendi, saluran urin, ginekologi seperti,

    septisemiam dugaan meningitis, aktif terhadap basilGram negative (kecuali Pseudomonas), Gram

    positif cocci (kecuali enterococcus). Aktif terhadap

    beberapa penicillin yang resisten pneumococcus.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianInfant dan anak :1-12 bulan : I.M., I.V. : 12 tahun dan dewasa :

    Infeksi tanpa komplikasi : I.M., I.V. : 1g setiap 12

    jam.

    Infeksi sedang-parah : I.M., I.V. : 1-2 g setiap 8jam.

    Preop : I.M., I.V. : 1 g , 30-90 menit sebelum

    pembedahan.

    Kontraindikasi

    Hipersensitif terhadap sefotaksim, komponen lain

    dalam sediaan dan sefalosporin lainnya.Efek Samping

    Kulit : rash, pruritus

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    4/12

    Saluran cerna : Saluran cerna : kolitis, diare, mual

    dan muntah

    Lokal : sakit pada tempat suntikan

    Anafilaksis dan aritmia (setelah pemberian injeksi

    I.V kateter pusat), peningkatan BUN,

    kanidiasis,kreatinin meningkat, eusinophilila,

    erythema multiforme, demam, sakit kepala,interstitial nephritis, neutropenia, phlebitis,

    pseudomembranous colitis, sindrom Stevens-Johnson, trombositopenia, transaminases

    meningkat, toxic epidermal necrolysis, urtikaria,

    vaginitis.

    SefadroksilGolongan/Kelas TerapiAnti Infeksi

    Nama Dagang

    Ancefa, Bidicef, Biodroxil, Cefadroxil Hexpharm,

    Dexacef, Doxef, Duricef, Erphadrox, Ethicef,Kelfex, Lapicef, Librocef, Longcef, Opicef,

    Osadrox, Pyricef, Qcef, Qidrox, Renasistin,

    Sedrofen, Tisacef, Widrox, Alxil dll.

    Indikasi

    Pengobatan suspek infeksi bakteri, termasuk yang

    disebabkan oleh Group A beta-hemolitic

    Streptococcus. Profilaksis bakteri endokarditis

    pada pasien yang alergi terhadap penisilin dan

    pasien yang operasi dan tindakan pada gigi.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral :Anak : 30 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2dosis

    maksimal 2g/hari.

    Dewasa : 1-2 g/hari dibagi dalam 2 dosis.Profilaksis endokarditis :

    Anak : 50 mg/kg BB 1 jam sebelum tindakan.

    Dewasa : 2 gram 1 jam sebelum tindakan Interval pada pasien gangguan ginjal

    ClCr 10-25 mL/menit : diberikan setiap 24 jam.

    ClCr 5 tahun : 2 - 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam

    secara i.v. atau i.m.

    Anak dan dewasa : Intratekal : 48 mg/hari

    Topikal :

    Salep : Salep dioleskan pada kulit yang sakit 34

    kali sehari

    Dewasa : Diberikan secara i. v. atau i. m.

    KontraindikasiHipersensitif terhadap Gentamisin dan

    Aminoglikosida lain

    Efek Samping

    - Susunan syaraf pusat : Neurotosisitas

    (vertigo, ataxia)

    - Neuromuskuler dan skeletal : Gait

    instability

    - Otic : Ototoksisitas (auditory), Ototoksisitas(vestibular)

    - Ginjal : Nefrotoksik ( meningkatkan

    klirens kreatinin) 1%10%

    Asam MefenamatGolongan/Kelas TerapiAnti Inflamasi Non

    Steroid

    Nama Dagang

    Analspec, Mefinal, Asimat, Ponstan, Benostan,

    Cetalmic, Corstanal, Dolfenal, Dolodon, Dolos,

    Dystan, Fargetix, Gitaramin, Lapistan, Licostan,

    Mectan, Mefast dll.

    Indikasi

    Nyeri. Dismenore (gangguan nyeri saat haid). Anti-piretik (demam pada anak karena infeksi)

    Dosis, Cara dan Lama Pemberian

    Untuk nyeri : Dosis awal 500mg, dilanjutkandengan dosis 250mg setiap 6 jam jika diperlukan.

    Penggunaan sebaiknya tidak lebih dari 1 minggu.

    KontraindikasiAdanya riwayat hipersensitif berupa gatal-gatal,

    angioedem, bronchospasm, rhinitis berat, atau syok

    oleh Aspirin atau golongan AINS lain. Pasien

    dengan riwayat gangguan saluran cerna. Pasien

    hamil trimester ke-3. Pasien menyusui (atau

    hentikan menyusui).Efek Samping

    Gangguan lambung : tidak nafsu makan, sakit

    abdomen, sembelit, diare, dispepsi, kembung, rasa

    terbakar, mual, tukak lambung, muntah, mulutkering hingga pendarahan lambung.Efek pada darah : penurunan hematokrit

    (pemakaian jangka lama), anemia, memperpanjang

    waktu pendarahan, eusinopili, epstaxis, leucopenia,

    thrombo, cytopenia, trombositopenia, menghambat

    agregasi platelet.

    Bentuk SediaanKapsul 250 mg, Kaplet 500 mg

    Peringatan

    Hati-hati Pasien Lansia. Pasien dengan kondisi

    terjadinya retensi cairan Pasien sedang

    menggunakan obat-obat yang berinteraksi dengan

    Asam Mefenamat Pasien anak di bawah usia 14tahun. Sebaiknya tidak digunakan secara rutin

    sebagai obat antipiretik.

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    5/12

    IbuprofenGolongan/Kelas Terapi Analgesik Non

    Narkotik

    Nama Dagang

    Dofen, Dolofen Forte, Farsifen, Febryn, Fenris,Helafen, Iprox, Nofena, Ostarin, Profen, Proris,

    Ribunalm Shelrofen, Anafen dll.

    Indikasi

    Nyeri & radang pada penyakit artritis (rheumatoid

    arthritis, juvenile arthritis, osteoarthritis) &

    gangguan non sendi (otot kerangka), nyeri ringansampai berat termasuk dismenorea, paska bedah,

    nyeri & demam pada anak-anak

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Dewasa :

    Artritis : 400-800 mg 3-4 kali sehari (maksimun 3.2

    g/hari)Juvenile artritis : 30-40 mg/kg berat badan per hari

    dalam 3-4 dosis terbagi (maksimum 50 mg/kg berat

    badan)

    Nyeri ringan s/d sedang : 200-400 mg tiap 4-6 jam,

    bila perlu (max 1,2 g/hari)

    Kontraindikasi

    Pasien dengan hipersensitivitas, asma, urtikaria,

    rinitis parah, angioudema

    Efek Samping

    Gangguan saluran cerna : dispepsia, heartburn,

    mual, muntah, diare, konstipasi, anoreksia dll.

    KetopropenGolongan/Kelas TerapiAnti Inflamasi NonSteroid

    Nama Dagang

    Kaltrofen, Profenid , Pronalges dll.

    Indikasi

    Penyakit inflamasi :

    Rheumatoid arthritis, Juvenile Arthritis, Osteo,

    Arthritis, Ankylosing Spondilitis.

    Kondisi inflamasi lain :

    Penanganan nyeri ringan sampai sedang setelah

    operasi, melahirkan,ortopedi & nyeri karena

    kanker. Dismenore (rasa krg nyaman/nyeri saathaid). Demam untuk Pasien usia 16thn atau lebih.

    Pemakaian lain : menurut studi cohort pemakaiandosis rendah Ketoprofen selama 2 tahun atau lebih

    pada Pasien Geriatri dapat menurunkan prevalensi

    penyakit alzheimer

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianDosis disesuaikan dengan keadaan Pasien (sangat

    individual)

    Penyakit inflamasi :

    Dosis awal untuk penanganan gejala rheumatoid

    arthritis & osteo arthritis akut maupun kronis

    adalah 75mg, 3X sehari atau 50 mg 4 kali sehariatau kapsul lepas lambat 200mg sekali sehari.

    Dosis ini dapat digunakan untuk penanganan

    ankylosing spondilitis

    Nyeri & Dismenore :

    Pasien dewasa : 25mg atau 50mg setiap 6-8 jam

    jika diperlukan

    Pasien dengan gangguan fungsi ginjal & hati :

    Untuk Pasien dengan kerusakan ginjal/hati sedang,

    dosis tertinggi sehari adalah 150 mg.

    Farmakologi

    Menghambat sintesa prostaglandin dengan caramenghambat kerja enzym cyclooxygenase (COX),

    COX-1 & COX-2 pada jalur arachidonat tidakmelalui jalur opiat

    Efek Samping

    Saluran cerna : (terjadi pada 10-30% Pasien)

    Keluhan saluran cerna, tukak peptik, mual, diare,

    sakit pada bagian abdomen, sembelit, kembung,

    tidak ada nafsu makan, mulut kering, gastritis,pankreatitis, sampai pendarahan pada saluran

    cerna. Sistim Syaraf Pusat : (lebih dari 3% Pasien)

    Sakit kepala, eksitasi (insomnia, bermimpi, cemas,

    takut), pusing, depresi, sulit berkonsentrasi, lelah,

    bingung, migrain, rasa berputar, halusinasi. Ginjal& Saluran kemih : (3-8% Pasien) Meningkatkanserum kreatinin, BUN, pendarahan saluran kemih,

    edema. Mata & telinga : (1-3% Pasien) Gangguan

    penglihatan & tinitus. Gangguan jantung : (2%

    Pasien) peripheral edema. Kulit : (1-3% Pasien)

    Gatal, eksim dll

    Pengaruh

    Terhadap Kehamilan :Tidak direkomendasikan

    untuk digunakan oleh wanita hamil. Terutama pada

    akhir masa kehamilan atau saat melahirkan karena

    efeknya pada sistem kardiovaskular fetus

    (penutupan prematur duktus arteriosus) & kontraksi

    uterus.Terhadap Ibu Menyusui :Didistribusikan melalui

    air susu ibu, sehingga tidak direkomendasikan

    untuk digunakan oleh ibu yg sedang menyusui.

    Peringatan

    Keamanan & efikasi belum jelas untuk penggunaanpada anak di bawah usia 12 tahun. Penyesuaian

    dosis untuk Pasien Lansia karena eliminasi obat

    lambat. Pasien dengan kondisi terjadinya retensi

    cairan. Pasien menggunakan obat-obat yang

    berinteraksi dengan Ketoprofen.

    KetorolacGolongan/Kelas TerapiAnti Inflamasi NonSteroid

    Nama Dagang

    Carpuject In, Remopain Inj, Rolac Inj, Scelto Inj,

    Toradol Inj, Torasic Inj, Torpain Inj, Trolac Inj,

    Toradol dll.

    IndikasiNyeri : Nyeri akut, penanganan nyeri setelah

    operasi. Indikasi untuk sediaan mata : Inflamasi

    konjungtivitis alergi musiman

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Parenteral : (IV/IM)dosis tunggal dewasa : 30-

    60mg,lansia dan dewasa dengan BB

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    6/12

    Oral : Ketorolac oral hanya digunakan sebagai

    terapi lanjutan dari ketorolac parenteral.

    Dewasa, Dosis pertama 20mg dilanjutkan, 10mg

    sehari, dapat sampai 4X (setiap 4-6jam), meskipun

    demikian dosis lebih tinggi masih dimungkinkan.

    Total lama pemakaian terapi kombinasi parenteral

    dan oral tidak boleh lebih dari 5 hariFarmakologi

    Menghambat sintesa prostaglandin dengan caramenghambat kerja enzym cyclooxygenase (COX),

    COX-1 & COX-2 pada jalur arachidonat tidak

    melalui jalur opiat. Efek pada darah : Menghambat

    proses agregasi platelet & dapat memperpanjang

    waktu pendarahan. Konsentrasi tromboxan B2

    serum ?

    Kontraindikasi

    Tidak diindikasikan untuk :

    Pasien dengan hipersensitivitas urtikaria,

    angioudema, bronkospasme, rinitis yang parah,

    pasien yg alergi terhadap golongan salisilat,penderita polip, asma, hipotensi, penanganankondisi nyeri yang minor atau

    kronik, pasien dengan penyakit tukak lambung

    aktif, pasien yg sedang menggunakan obat gol.

    AINS, anak di bawah usia 2 tahun,pasien hamil

    trimester ke-3, pasien menyusui (atau hentikan

    menyusui)

    Efek Samping

    Sistem Syaraf (23% dari pemberian IV) : Sakit

    kepala, pusing, cemas, depresi, sulit berkonsentrasi,

    nervous, kejang , tremor bermimpi, halusinasi,

    insomnia vertigo, psikosis.Gastro Intestin : (12-

    13% ) Mual, diare, konstipasi, sakit lambung,perasaan kenyang, muntah, kembung, luka

    lambung, tidak ada nafsu makan, sampai

    pendarahan lambung & saluran pembuangan. Kulit

    : (2-4% dari pemberian IV) Sakit di daerah tmp.

    Penyuntikan (IM), kemerahan, hematoma gatal,berkeringat,

    MeloksikamGolongan/Kelas TerapiAnti Inflamasi Non

    Steroid

    Nama Dagang

    Artrilox, Loxil, Loxinic, Meloxicam, Meloxin,Mevilox, Mexpharm, Mobiflex, Movicox, Moxam,Moxic, Nulox, Ostelox, X-cam, Artricom dll.

    Indikasi

    Osteoarthritis, ankylosing spondilitis & Artritis

    Reumatoid

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Osteoartritis :Dosis awal & pemeliharaan Pasien dewasa adalah

    dosis tunggal 7,5mg/hari. Dosis tertinggi adalah

    15mg sekali sehari. Tidak ada penyesuaian dosis

    untuk Pasien dengan gangguan fungsi ginjal/hati.

    Tidak disarankan untuk Pasien dengan kerusakan

    ginjal/hati.Farmakologi

    Lebih banyak menghambat kerja enzim COX-2 &

    sedikit menghambat COX-1 pada sintesa

    prostaglandin

    Kontraindikasi

    Hipersensitif terhadap Meloxicam, atau

    komponen lain dalam formulasi sediaan

    meloxicam Adanya riwayat gatal-gatal, angioedem,

    bronchospasm, rhinitis berat, atau syok olehAspirin atau golongan AINS lain. Pasien hamil

    trimester ke-3 Pasien menyusui (atau hentikanmenyusui)

    Efek Samping

    Dispepsi, sakit kepala, mual, diare, infeksi saluran

    cerna atas, sakit abdomen, pusing, bengkak,

    kembung, kemerahan. Efek pada saluran

    pencernaan : Pendarahan, tukak, perforasi yangserius Efek pada hati : SGOT, SGPT meningkat

    Adanya anemia pada penggunaan jangka panjang.

    PiroksikamGolongan/Kelas TerapiAnti Inflamasi Non

    Steroid

    Nama Dagang

    Faxiden, Felcam, Felcam Gel, Felden Gel, Felden

    Inj, Felden Supp, Infeld, Kifaden, Piroxicam,

    Rexicam, Felden, Roxidene, Scandene, Scandene

    Gel, Sofden, Tropidene dll.

    Indikasi

    Rheumatoid arthritis & Osteo arthritis sebagai anti-

    inflamasi & analgetik

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Rheumatoid arthritis & Osteo arthritis :

    Dewasa : Dosis awal : 20mg/hari, dosispemeliharaan : 20-40mg/hari

    FarmakologiMenghambat sintesa prostaglandin dengan cara

    menghambat kerja enzym cyclooxygenase (COX),

    COX-1 & COX-2 pada jalur arachidonat tidak

    melalui jalur opiat

    Kontraindikasi

    Hipersensitif terhadap golongan AINS. Adanyariwayat gatal-gatal, angioedem, bronchospasm,

    rhinitis berat, atau syok oleh Aspirin atau golongan

    AINS lain. Pasien hamil trimester ke-3. Pasien

    menyusui (atau hentikan menyusui)Efek SampingGangguan lambung (1-10% Pasien) : krg nafsu

    mkn, skt abdomen, sembelit, diare, dispepsi,

    kembung, rasa terbakar, mual, tukak lambung,

    muntah, mulut kering hingga pendarahan lambung.

    Efek pada darah (1-10% Pasien) : anemia,

    memperpanjang waktu pendarahan,eusinopili,epstaxis, leucopenia, thrombo, cytopenia,

    trombositopenia, menghambat agregasi platelet.

    TramadolGolongan/Kelas TerapiAnalgesik Narkotik

    Nama Dagang

    Centrasic, Contram, Dolana, Dolgesik, Dolocap,

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    7/12

    Dolsic, Forgesic, Intradol, Tradonal, Tradosik,

    Tradyl, Tramal, Trasidan, Traumasik, Trazodon

    HCl, Trazone dll.

    Indikasi

    Nyeri sedang sampai berat

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Nyeri kronis sedang sampai berat yg tdkmemerlukan efek analgesik yg cepat : awal 25

    mg/hari kemudian dinaikkan 25 mg per 3 harihingga 25 mg 4x sehari. Maksimum 400mg.

    Sesudah itu dapat dinaikkan sesuai toleransi dan

    kebutuhan: 50mg setiap 3 hari hingga 50mg 4 x

    sehari. Untuk efek yg cepat : 50100 mg setiap 4

    6 jam, jika perlu ( maksimum 400 mg/hari).

    Pasien dengan gangguan ginjal dan hati dosisdisesuaikan dengan mengurangi frekuensi

    pemberian.

    Farmakologi

    Aktivitas analgetik yg bekerja di pusat

    KontraindikasiPasien dengan hipersensitivitas,depresi napasakut,peningkatan tekanan kranial atau cedera

    kepala.

    Efek Samping

    Sistem saraf : pusing, vertigo (paling sering terjadi,

    > 26% pasien), stimulasi SSP: anxietas, agitasi,

    tremor, gangguan, koordinasi, gangguan tidur,

    eforia dll (>7% pasien),

    Pencernaan : konstipasi, mual (>24% pasien),

    muntah (>9% pasien), nyeri perut, anore

    ParasetamolGolongan/Kelas TerapiAnalgesik Non NarkotikNama Dagang

    Erphamol, Farmadol,Fasidol, Hufagesic, Mirasik,Nalgesik, Nasamol, Novagesic, Omegrip, Ottopan,

    Pacetik, Panadol, Paracetol, Paradyn, Procet,

    Progesic, Propyretic, Pyrexin, Pyrexin, Pyridol,

    Samconal, Sanmol, Sumagesic, Tempra,

    Termagon, Tropigesic, Turpan, Uni Cetamol,

    Alphamol, Xepamol, Xepamol, Zetamol dllIndikasi

    Nyeri ringan sampai sedang dan demam

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Dewasa & anak >12 thn; oral 650 mg atau 1 g tiap4-6 jam bila perlu, maksimum 4 g per hari.Oral :

    Anak untuk tiap 4-6 jam (maksimum 5 dosis per 24

    jam) :

    < 4 bln (2.7 - 5 kg) 40 mg,

    4-11 bln (5-8 kg) 80 mg,

    12-23 bln (8-11 kg)120 mg,2-3 thn (11-16 kg)160

    Farmakologi

    Memiliki aktifitas sebagai analgetik dan

    antipiretik

    Kontraindikasi

    HipersensitivitasEfek Samping

    Efek samping dalam dosis terapi jarang;

    kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut

    pernah dilaporkan setelah penggunaan jangka

    panjang

    Peringatan

    Hati-hati pada pasien yang sudah berkurang

    fungsi hati & ginjal, dan ketergantungan pada

    alkohol. Toksisitas parasetamol dapat disebabkandari penggunaan dosis tunggal yang toksik, dari

    penggunaan berulang dosis yang besar, ataupenggunan obat yang kronis

    PrednisonGolongan/Kelas TerapiHormon

    Nama Dagang

    Erlanison, Kokosone, Pehacort, Predsil, Sohoson,

    Trifacort, Dellacorta

    IndikasiGangguan endokrin, penyakit Rheumatoid, sebagaiterapi tambahan untuk penggunaan jangka pendek

    pada terapi penyakit-penyakit, tenosynovitis

    nonspesifik akut, gouty arthritis akut, osteoarthritis

    pasca-traumatik

    Kontraindikasi

    Infeksi jamur sistemik dan hipersensitivitas

    terhadap prednison atau komponen-komponen obat

    lainnya.

    Efek Samping

    Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,

    gangguan Muskuloskeletal, gangguan pencernaan.

    Metil PrednisolonGolongan/Kelas TerapiHormon, obat EndokrinLain dan Kontraseptik

    Nama Dagang

    Depo Medrol, Intidrol, Lameson, Lexcomet,

    Medixon, Medrol

    Indikasi

    Penyakit Rheumatoid Sebagai terapi tambahan

    untuk penggunaan jangka pendek pada terapi

    penyakit-penyakit penyakit-penyakit kolagen. Pada

    keadaan penyakit makin memburuk atau sebagai

    terapi perawatan pada kasus-kasustertentu.

    Mengendalikan kondisi alergi yang parah yangtidak memberikan hasil yang memadai pada terapi

    konvensional:Pemakaian intrasinovial atau pemakaian pada

    jaringan halus, diindikasikan sebagai terapi

    tambahan pada penggunaan jangka pendek (untuk

    membantu pasien melewati episode akut atauepisode dimana penyakit makin parah) dalam

    pengobatan:

    Synogitis pada osteoarthritis, Rheumatoid arthritis,

    Bursitis akut dan subakut, Gouty arthritis akut,

    Epicondylitis, tenosynovitis nonspesifik akut,

    Osteoarthritis pasca traumaDosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral: 2-40 mg/hari. Injeksi im, iv lambat, infus iv:

    10-100 mg/hari

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    8/12

    DeksametasonGolongan/Kelas TerapiAntialergi

    Indikasi: Antialergi dan obat untuk anafilaksis

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Untuk pengobatan alergi :

    Pemberian oral :Dewasa : Awal, 0,75-9 mg/hr PO,terbagi dalam 2-4 dosis. Penyesuaian dapat

    dilakukan tergantung respon pasien.

    Anak-anak : 0,024-0,34 mg/kg/hari PO atau 0,66-

    10 mg/m2/hari PO, terbagi dalam 2-4 dosis.

    Pemberian parenteral :

    Dewasa : Awal, 0,5-9 mg/hr IV atau IM, terbagidalam 2-4 dosis. Penyesuaian dapat dilakukan

    tergantung respon pasien.

    Anak-anak : 0,06-0,3 mg/kg/hr atau 1,2-10

    mg/m2/hr IM atau IV dalam dosis terbagi tiap 6-12

    jam.

    Untuk pengobatan anafilaksis akut atau reaksianafilaksis :

    Dosis oral dan IM :

    Dewasa : 4-8 mg IM dosis tunggal pada hari

    pertama.

    Kemudian diberikan dosis oral, 1.5 mg PO 2X

    sehari pada hari ke 2 dan ke 3; kemudian 0,75 mg

    PO 2X sehari pada hari ke 4; kemudian 0,75 mg

    PO sekali sehari pada hari ke 5 dan 6, kemudian

    hentikan.

    Untuk pengobatan syok anafilaksis : IV.

    Dewasa : dosis bervariasi 1-6 mg/kg IV atau 40 mgIV tiap 4-6 jam. Alternatif lain, 20 mg IV

    dilanjutkan dengan infus IV 3 mg/kg dalam waktu

    24 jam.Peringatan

    Gunakan hati-hati pada pasien hipotiroid, sirosis,

    hipertensi, gagal jantung atau gangguantromboemboli, pasien diabetes, glaukoma, katarak,

    TBC atau pasien

    berisiko osteoporosis. Hati-hati pada pasien dengan

    gangguan pencernaan (divertikulitis, ulkus peptik,

    kolitis ulseratif) karena potensial terjadi perforasi.

    Hati-hati digunakan pada infark miokard akut(kortikosteroid dikaitkan dengan ruptur miokard).

    Gunakan hati-hati pada penurunan fungsi ginjal dan

    hati. Karena risiko efek samping pada usila,

    gunakan kortikosteroid dengan dosis sekecilmungkin dan periode sesingkat mungkin.

    BetametasonGolongan/Kelas TerapiObat Topikal untukKulit

    Nama Dagang

    Benczema, Betnovate, Betodermin, Betopic,

    Celestoderm V, Cleniderm, Corsaderm, Diproson

    OV, Mesonta, Metonate, Molason, Orsaderm,

    Oviskin, Skizon, Vason, AlphacortIndikasi

    Terapi topikal pruritus eritema dan pembengkakan

    dikaitkan dengan dermatosis, dan sebagian lesi

    psoriasis.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Pemberian Topikal :

    Anak - anak :< 12 tahun : penggunaannya tidak

    direkomendasikan.

    > 13 tahun : gunakan seminimal mungkin untuk

    periode yang singkat untuk menghindari supresi

    aksis HPA.Krim : gunakan sekali atau dua kali

    sehari,pemakaian jangan melebihi 2 minggu atau45 mg/minggu.

    Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari,

    pemakaian jangan melebihi 50 mL/minggu.

    Dewasa : Krim : gunakan sekali atau dua kali

    sehari,pemakaian jangan melebihi 2 minggu atau

    45 mg/minggu.Lotion : gunakan sekali atau duakali sehari, pemakaian jangan melebihi 50

    mL/minggu.

    Kontraindikasi

    Infeksi virus, spt varisela dan vasinia, sirkulasi tak

    sempurna dengan nyata. Tidak dianjurkan untukpruritus dan jerawat.Efek Samping

    Absorpsi melalui kulit dapat mensupresi adrenal

    dan sindrom cushing tergantung luas permukaan

    kulit dan lama pengobatan. Pada kulit dapat terjadi

    peningkatan lebar dan buruknya infeksi yang tidak

    diobati, penipisan kulit dan perubahan struktur

    kulit, dermatitis kontak, dermatitis perioral.

    Timbul jerawat atau memperparah jerawat,

    depigmentasi sedang dan hipertrikosis.

    LansoprazolGolongan/Kelas TerapiObat Untuk SaluranCerna

    Nama DagangCompraz, Lansoprazole Hexpharm, Lapraz,

    Laproton, Lasgan, Laz, Loprezol,

    Nufaprazol,Prazotec, Prolanz, Prosogan FD,

    Protica, Pysolan, Solans, Sopralan, Ulceran,

    Betalans

    IndikasiBenign gastric ulcer, tukak duodenal, tukak

    lambung akibat NSAID, Zollinger-Ellison

    Syndrome, refluks gastroesofageal, dispepsia.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianDosis Dewasa (3) : Benign gastric ulcer : 30 mgsehari pada pagi hari selama 8 minggu. Tukak

    duodenal : 30 mg sehari pada pagi hari selama 4

    minggu; dosis penjagaan 15 mg per hari. Tukak

    lambung atau duodenal akibat NSAID : 30 mg

    sekali sehari selama 4 minggu, dilanjutkan 4

    minggu lagi jika belum sembuh total,profilaksis : 15-30 mg sekali sehari.

    Kontraindikasi

    Hipersensitif terhadap Lansoprazol.

    Efek Samping

    Efek samping yang umum / paling sering muncul

    yaitu nyeri abdomen, diare, mual, sakit kepala,kemerahan pada kulit. Efek samping yang lain

    meliputi gatal, pusing, konstipasi, mual, muntah,

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    9/12

    kembung, nyeri pada perut / abdomen, mulut

    kering. Efek samping yang serius yaitu retak pada

    tulang panggul (hip fracture)

    HidrokortisonGolongan/Kelas TerapiHormon, obat EndokrinLain dan Kontraseptik

    Nama Dagang

    Solu Cortef, ilacort

    Indikasi

    Insufisiensi adrenokortikoid, Reaksi

    hipersensitifitas, seperti syok anafilaktik danangioudema, Radang usus, Hemoroid, Reumatik,

    Penyakit mata, Penyakit kulit.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral, untuk terapi pengganti (replacement therapy)

    20-30 mg/hari dalam dosis terbagi untuk orang

    dewasa, anak-anak 10-30 mg/hari dalam dosisterbagi, Injeksi im atau iv lambat atau infus: 100-

    500 mg, 3-4 kali sehari.

    Anak sampai usia 1 tahun, 25 mg.

    Anak 1-5 tahun, 50 mg.

    Anak 6-12 tahun, 100 mg,

    Hidrokortison topikal (salep atau krim) digunakan

    sebagai anti radang dan antipruritis.

    Efek Samping

    Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :

    Retensi cairan, retensi natrium. Gangguan jantungkongestif : Kehilangan kalium, Alkalosis

    hipokalemia, Hipertensi. Gangguan

    Muskuloskeletal : da ujung tulang paha dantungkai,fraktur patologis dari tulang panjang.

    Lemah otot : miopati steroid, hilangnya masa otot,

    osteoporosis, putus tendon, terutama tendonAchilles, fraktur vertebral. Gangguan pencernaan :

    Iritasi dan rasa tidak enak di lambung, kembung,

    borok lambung

    SalbutamolGolongan/Kelas TerapiObat Untuk Saluran

    Napas

    Nama DagangAzmacon Buventol Easyhaler, Combivent,

    Cybutol, Fartolin, Fartolin Expectorant, Glisend,Hivent, Lasal, Lasal Expectorant, Librentin,

    Proventol Expectorant, Ventide, Ventolin

    Indikasi

    Pengobatan dan pencegahan asma serta pencegahantimbulnya asma akibat olah tubuh. (2)

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral (Lebih dipilih dengan inhalasi) :

    Dewasa : dosis 4mg (orang lanjut usia dan

    penderita yang peka awali dengan dosis awal 2 mg)

    3-4 kali sehari; dosis maksimal 8mg dalam dosistunggal ( tetapi jarang memberikan keuntungan

    ekstra atau dapat ditoleransi dengan baik).

    Anak-anak dibawah 2 tahun : 100 mcg/kg 4 kali

    sehari (unlicensed); 2-6 tahun 1-2 mg 3-4 kali

    sehari; 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari.

    Injeksi s.c / i.m 500mcg ulangi tiap 4 jam bila

    perlu.

    Injeksi IV bolus pelan 250 mcg diulangi bila perlu.

    IV infus, dosis awal 5mcg/menit, disesuaikan

    dengan respon dan nadi, biasanya dalam interval 3-

    20 mcg/menit, atau lebih bila perlu. Anak-anak 1-12 bulan 0,1-1 mcg/kg/menit (unlicensed).

    KontraindikasiReaksi hipersensitivitas terhadap

    salbutamol/albuterol, adrenergic amines. (2)

    Efek Samping

    Efek samping yang sering terjadi antara lain :

    Kardiovaskular : Palpitasi, Takiaritmia

    Endocrine metabolic : HipokalemiaNeurologic : Tremor

    Psychiatric : Nervousness

    Sedangkan efek samping yang cukup parah

    meliputi :

    Dermatologic : Erythema multiforme, Stevens-Johnson syndrome.

    TraneksamatGolongan/Kelas TerapiObat Yang

    mempengaruhi darah

    Nama Dagang

    Clonex, Ditrane, Intermic, Klanex, Lunex,

    Pytramic, Ronex, Theranex, Tranexid, Transamin,

    Tranxa, Asamnex dll.

    Indikasi

    Asam traneksamat adalah obat antifibrinolitik yang

    menghambat pemutusan benang fibrin. Asamtraneksamat digunakan untuk profilaksis dan

    pengobatan pendarahan yang disebabkan

    fibrinolisis yang berlebihan dan angiodemahereditas.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Dosis oral : 1-1.5 gram (atau 15-25 mg/kg) 2

    sampai 4 kali sehari.

    Dosis injeksi intravena perlahan : 0.5 -1 g (atau 10

    mg/kg) 3 kali sehari.Dosis infus kontinyu : 25-50 mg/kg setiap hari.

    Dosis anak : 25 kg/mg melalui oral atau 10 mg/kg

    melalui intra vena setiap 2 atau 3 kali sehari.

    FarmakologiAsam traneksamat diabsorbsi dari saluran cernadengan konsentrasi plasma puncak tercapai setelah

    3 jam. Bioavailabilitasnya sekitar 30-50%,

    didistribusikan hampir ke seluruh permukaan tubuh

    dan mempunyai ikatan protein yang lemah.

    Berdifusi ke plasenta dan air susu. Waktu paruh

    eliminasi adalah 3 jam, diekskresikan dalam urinsebagai obat tidak berubah.

    Kontraindikasi

    Pasien tromboembolik.

    Efek Samping

    Mual, muntah, diare, pusing dan rash.

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    10/12

    KlorpheniraminGolongan/Kelas TerapiAntialergi

    Nama Dagang

    Cohistan, CTM, Orphen, Pehachlor, Chlorphenon

    Indikasi

    Rinitis alergi dan gejala alergi lain termasukurtikaria

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Dewasa dan remaja : Dosis oral : Dosis yang

    disarankan adalah 4 mg tiap 4-6 jam, hingga 24

    mg/hari. Usia lajut : Mulai dengan dosis serendah

    mungkin. Pasien usila lebih sensitif terhadap efekantikolinergik. Anak-anak 6-12 tahun: Dosis yang

    disarankan adalah 2 mg setiap 4-6 jam, hingga 12

    mg/hr. Anak-anak umur 2-5 tahun: Dosis yang

    disarankan adalah 1 mg setiap 4-6 jam

    maksimal 4 mg/hari.

    KontraindikasiHipersensitif terhadap klorfeniramin maleat atau

    komponen lain dalam formulasi; glukoma sudut

    sempit; gejala hipertrofi prostat; sewaktu terjadi

    serangan asma akut; ulkus peptikum; obstruksi

    pyloroduodenal. Hindari penggunaan pada bayi

    prematur atau baru lahir karena kemungkinan

    mengalami SIDS.

    Efek Samping

    Susunan saraf pusat : mengantuk.

    Saluran pernapasan : mengentalkan sekresi

    bronkialSusunan saraf pusat : Sakit kepala, eksitabilitas,

    rasa lelah, pusing.

    LoratadinGolongan/Kelas TerapiAntialergi

    Nama Dagang

    Allohex, Alloris, Anhissen, Anlos, Clarihis,

    Claritin, Cronitin, Hislorex

    Indikasi

    Alergi rinitis dan urtikaria

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Dosis oral (tablet, dan sirup) :

    Dewasa dan remaja : 10 mg sekali sehari.

    Anak-anak 6-12 tahun : 10 mgsekali sehari.Anak-anak 2-5 tahun : 5 mg (5 ml sirup) sekali

    sehari.Anak-anak < 2 tahun : Keamanan dan efektivitas

    belum diketahui.

    Kontraindikasi

    Keamanan dan efektivitas penggunaan loratadinpada anak kurang dari 2 tahun belum diketahui.

    Umumnya antihistamin tidak digunakan pada bayi

    baru lahir karena kemungkinan menstimulasi SSP

    paradoksikal atau kejang.

    Efek Samping

    Dewasa :SSP : Sakit kepala (12%), somnolen (8%),

    rasa lelah (4%).

    Gastrointestinal : Xerostomia (3%).

    Anak-anak :

    DiazepamGolongan/Kelas TerapiAntiepilepsi,

    Antikonvulsi

    Nama Dagang

    Cetalgin, Danalgin, Hedix, Mentalium, Neurodial,

    Neuroval,Paralium,Proneuron,Stesolid, Trankinon, Validex,

    Valisanb, Valium, Lovium

    IndikasiPemakaian jangka pendek pada ansietas atau

    insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status

    epileptikus, kejang demam, spasme otot.Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral :

    Ansietas, 2 mg 3 kali sehari jika perlu dapat

    dinaikkan menjadi 15-30 mg sehari dalam dosis

    terbagi;Lansia (atau yang sudah tidak mampu

    melakukan aktivitas) setengah dosisdewasaInsomnia yang disertai ansietas, 5-15 mg

    sebelum tidur.Anak-anak, night teror dan

    somnambulisme, 1-5 mg sebelum tidur.

    Injeksi i.m atau injeksi i.v lambat (kedalam vena

    besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5

    mg/menit)untuk ansietas akut berat, pengendalian

    serangan panik akut, penghentian alkohol akut, 10

    mg, jika perlu ulangi setelah 4 jam.

    Catatan rute i.m hanya digunakan jika rute oral dan

    i.v tidak mungkin diberikan.

    KontraindikasiDepresi pernafasan, gangguan hati berat,

    miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut,

    glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut,trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak

    boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada

    depresi atau ansietas yang disertai dengan depresi.(IONI)

    Efek Samping

    Efek samping pada susunan saraf pusat : rasa lelah,

    ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala, mimpi

    buruk dan efek amnesia. Efek lain : gangguan pada

    saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makanberubah, anoreksia, penurunan atau kenaikan berat

    badan, mulut kering, salivasi, sekresi bronkial atau

    rasa pahit pada mulut. (AHFS p.2389-2392)

    Bentuk SediaanTablet, Cairan Injeksi, Sirup. (IONI h.131)

    AllopurinolGolongan/Kelas TerapiAntipiraiNama Dagang

    Algut, Alofar, Benoxuric, Hanoric, Hycemia,

    Isoric, Kemorinol, Licoric, Llanol, Nilapur,

    Omeric, Omeric, Puricemia, Puricemia, Reucid,

    Rinolic, Sinolic, Tylonic, Urica, Uricnol, Uroquad,

    Uroquad, Xanturic, ZyloricIndikasi

    Pirai primer & sekunder : Hyperuricemia karena

    penggunaan chemoterapi "Recurrent Renal

    Calculi". Lain-lain : Menurunkan hiperuricemia

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    11/12

    sekunder akibat ke-kurangan glucose-6-

    phosphatedehydrogenase, "Lesch-Nyhan

    syndrome", "Polycythemia vera", "Sarcoidosis",

    pemakaian thiazid & ethambutol.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Oral : Dosis tunggal, sebaiknya setelah makan &harus minum air yg banyak paling tidak 2L dalam

    sehari (kecuali Pasien CHF/penyakit lain yangtidak boleh minum banyak). Jika dosis melebihi

    300mg, sebaiknya dalam dosis terbagi Gout : dosis

    awal 100mg/hr dapat ditingkatkan 100mg setiap

    minggu sampai kadar asam urat 6mg/dL atau

    sampai dosis mencapai 800mg/hr. Hyperuricemia

    karena penggunaan chemoterapi : Dewasa : 600-800mg/hr untuk 2-3 hr. Mulai 1-2 hr sebelum mulai

    khemoterapi.

    Kontraindikasi

    Alergi terhadap allopurinol.

    Efek SampingEfek terhadap kulit & efek lokal : Gatal,kemerahan, eksim, bentol, demam, selulit,

    bengkak, berkeringat.. Efek terhadap hati :

    Meningkatkan SGOT & SGPT, nekrosis, kerusakan

    hati, hepatitis, hiperbilirubinemia, sakit kuning.

    Efek terhadap Saluran cerna : Mual, muntah, diare,

    sakit abdomen, sembelit, kembung, gastritis,

    dispepsi, pendarahan lambung & pankreas,

    bengkak kantung saliva, lidah bengkak. Efek

    terhadap Sistem syaraf : nyeri pada ujung syaraf,

    sakit kepala, epilepsi, agitasi, perubahan mental,

    koma, paralisi, pusing, limbung, depresi,

    bingung,amnesia, sulit tidurBentuk Sediaan

    Tablet, Kapsul, Kaplet, Tablet Salut Film 100mg,

    300mg.

    Peringatan

    Pasien anak, wanita hamil & menyusui,penggunaan allopurinol hanya jika betul-betul

    diperlukan. Untuk Pasien lansia, perhatikan

    penyesuaian dosis akibat penurunan fugsi hati,

    ginjal & jantung. Pasien dengan asimtomatik

    hiperurisemia dengan kadar asam urat < 9mg/dL.

    Serum Anti Bisa Ular(Polivalen) KudaGolongan/Kelas TerapiObat Yang

    mempengaruhi Sistem Imun

    Indikasi:Untuk pengobatan terhadap gigitan ularberbisa

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Pemilihan anti bisa ular tergantung dari spesies ular

    yang menggigit. Dosis yang tepat sulit untuk

    ditentukan karena tergantung dari jumlah bisa ular

    yang masuk peredaran darah korban dan keadaankorban sewaktu menerima anti serum. Dosis

    pertama sebanyak 2 vial @ 5 ml sebagai larutan 2%

    dalam garam faali dapat diberikan sebagai infus

    dengan kecepatan 40 - 80 tetes per menit,

    kemudian diulang setiap 6 jam. Apabila diperlukan

    (misalnya gejala-gejala tidak berkurang atau

    bertambah) anti serum dapat terus diberikan setiap

    24 jam sampai maksimum (80 - 100 ml). Anti

    serum yang tidak diencerkan dapat diberikan

    langsung sebagai suntikan intravena dengan sangat

    perlahan-lahan. Dosis anti serum untuk anak-anaksama atau lebih besar daripada dosis untuk dewasa.

    Stabilitas PenyimpananDisimpan pada suhu 2 - 8C dalam lemari es,

    jangan dalam freezer. Daluarsa = 2 tahun.

    Kontraindikasi

    Tidak ada kontraindikasi absolut pada terapi anti

    bisa ular untuk envenoming sistemik yang nyata;

    terapi diperlukan dan biasanya digunakan untukmenyelamatkan jiwa.

    Efek Samping1. Reaksi anafilaktik; jarang terjadi, tetapi bila ada

    timbulnya dapat segera atau dalam waktu beberapa

    jam sesudah suntikan.2. Serum sickness; dapat timbul 7-10 hari setelah

    suntikan berupa demam, gatal-gatal, eksantema,

    sesak napas dan gejala alergi lainnya

    3. Demam disertai menggigil yang biasanya timbul

    setelah pemberian serum secara intravena

    4. Rasa nyeri pada tempat suntikan; yang biasanya

    timbul pada penyuntikan serum dalam jumlah

    besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam.

    Bentuk Sediaan

    Vial 5 ml, Tiap ml Sediaan Dapat Menetralisasi :

    10-15 LD50 Bisa Ular Tanah (Ankystrodon

    Rhodostoma)

    25-50 LD50 Bisa Ular Belang (Bungarus Fasciatus)25-50 LD50 Bisa ular kobra (Naja Sputatrix), dan

    mengandung fenol 0.25% v/v

    Peringatan

    Karena tidak ada netralisasi-silang (cross-

    neutralization) serum antibisa ular ini tidakberkhasiat terhadap gigitan ular yang terdapat di

    Indonesia bagian Timur (misalnya jenis-jenis

    Acanthopis antarticus, Xyuranus scuttelatus,

    Pseudechis papuanus dll) dan terhadap gigitan ular

    laut (Enhydrina cysta).

    Informasi Pasien

    Informasikan pada pasien mengenai kemungkinan

    efek samping yang tertunda, terutama serumsickness (demam, rash, arthralgias).Tindakan

    pertama pada gigitan ular:

    1. Luka dicuci dengan air bersih atau dengan larutankalium permanganat untuk menghilangkan atau

    menetralisir bisa ular yang belum terabsorpsi.

    2. Insisi atau eksisi luka tidak dianjurkan, kecuali

    apabila gigitan ular baru terjadi beberapa menit

    sebelumnya. Insisi luka yang dilakukan dalam

    keadaan tergesa-gesa atau dilakukan oleh orangyang tidak berpengalaman justru seing merusak

    jaringan dibawah kulit dan akan meninggalkan luka

    parut yang cukup besar.

    3.

    Anggota badan yang digigit secepatnya diikatuntuk menghambat penyebaran racun.

  • 8/10/2019 Medikamentosa (Daftar Obat-obatan)

    12/12

    4. Lakukan kemudian imobilisasi anggota badan yang

    digigit dengan cara memasang bidai karena gerakan

    otot dapat mempercepat penyebaran racun.

    5. Bila mungkin anggota badan yang digigit

    didinginkan dengan es batu.

    6. Penderita dilarang untuk bergerak dan apabila perlu

    dapat diberikan analgetika atau sedativa.7. Penderita secepatnya harus dibawa ke dokter atau

    rumah sakit yang terdekat untuk menerimaperawatan selanjutnya.

    Serum Anti RabiesGolongan/Kelas TerapiObat Yang

    mempengaruhi Sistem Imun

    Nama DagangVerorab

    IndikasiUntuk pengobatan terhadap rabies

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    0.5 ml (50 IU) per kg berat badan, sebagian kecildiinfiltrasikan di sekitar luka gigitan dan selebihnya

    di intramuskuler

    Stabilitas Penyimpanan

    Disimpan pada suhu 2 - 8C dalam lemari es.

    Jangan dalam freezer. Daluarsa = 2 tahun.

    Efek Samping1. Reaksi anafilaktik; jarang terjadi, tetapi bila ada

    timbulnya dapat segera atau dalam waktu beberapa

    jam sesudah suntikan.

    2. Serum sickness; dapat timbul 7-10 hari setelah

    suntikan berupa demam, gatal-gatal, eksantema,sesak napas dan gejala alergi lainnya.

    3. Demam disertai menggigil yang biasanya timbul

    setelah pemberian serum secara intravena.4. Rasa nyeri pada tempat suntikan; yang biasanya

    timbul pada penyuntikan serum dalam jumlah

    besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam

    Serum Anti TetanusGolongan/Kelas TerapiObat Yang

    mempengaruhi Sistem Imun Nama Dagang

    Indikasi

    Pencegahan dan pengobatan tetanus.

    Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

    Pencegahan tetanus : 1 dosis profilaktik (1.500 IU)atau lebih, diberikan secara intramuskuler secepat

    mungkin kepada seseorang yang luka danterkontaminasi dengan tanah, debu jalan atau bahan

    lainnya yang dapat menyebabkan infeksi

    Clostridium tetani. Dua minggu kemudian

    diberikan kekebalan aktif dengan vaksin jeraptetanus, supaya jika mendapat luka lagi tidak perlu

    diberi serum anti tetanus profilaktik, tetapi cukup

    diberi booster vaksin jerap tetanus. Untuk

    pencegahan tiap ml mengandung : antioksin tetanus

    1.500 IU, Fenol 0,25% v/v. Untuk pengobatan tiap

    ml mengandung : antioksin tetanus 5.000 IU, fenol0,25% (2) Untuk pengobatan : 10.000 IU atau

    lebih, secara intramuskuler atau intravena,

    tergantung keparahan keadaan penderita.

    Farmakologi

    Menetralkan toksin yang dihasilkan oleh

    Clostridium tetani dan digunakan untuk

    memberikan kekebalan pasif sementara terhadap

    tetanus, tetapi imunoglobulin tetanus lebih disukai.

    (1)

    Stabilitas PenyimpananDisimpan pada suhu 2 - 8C. Daluarsa 2 tahun

    Efek Samping1. Reaksi anafilaktik: jarang terjadi, tetapi bila ada

    timbulnya dapat segera atau dalam waktu beberapa

    jam sesudah suntikan.

    2. Serum sickness: dapat timbul 5 hari setelah

    suntikan berupa demam,gatal-gatal, eksantema,

    sesak napas dan gejala alergi lainnyaSebelum memberi suntikan serum antitetanus

    dengan dosis penuh, sebaiknya dilakukan tes

    hipersensitifitas subkutan terutama bagi mereka

    yang mempunyai penyakit alergi (asma, dll).

    Bentuk SediaanAmpul 1 ml (1.500 IU), 2 ml (10.000 IU)Vial 5 ml (20.000 IU)

    Peringatan

    Suatu dosis uji antitoksin tetanus seharusnya selalu

    diberikan untuk mengenali pasien yang mungkin

    mengalami reaksi hipersensitivitas.

    Mekanisme AksiMenetralkan toksin yang dihasilkan oleh

    Clostridium tetani dan digunakan untuk

    memberikan kekebalan pasif sementara terhadap

    tetanus, tetapi imunoglobulin tetanus lebih disukai.