media pendidikan

49
Pengertian Media Pendidikan - Kata media berasal dari kata latin “medius” yang artinya “tengah”. Secara umum media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima.(Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 77 ) Pengertian Media Pendidikan Definisi Menurut Para Ahli Fungsi Klasifikasi - Sedangkan Yusuf Hadi Miarso dalam salah satu artikelnya memberikan batasan media pendidikan tersebut sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Drs. Amir Achsin menyatakan bahwa media pendidikan secara luas diartikan “setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan kondisi memungkinkan siswa dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan sikap”. (Basyirudin Usman, dan Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hlm. 33 ) Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa. Fungsi Media Pendidikan

Upload: yoga-dwi-w

Post on 01-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

Pengertian Media Pendidikan - Kata media berasal dari kata latin medius yang artinya tengah. Secara umum media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima.(Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 77 ) Pengertian Media Pendidikan Definisi Menurut Para Ahli Fungsi Klasifikasi - Sedangkan Yusuf Hadi Miarso dalam salah satu artikelnya memberikan batasan media pendidikan tersebut sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Drs. Amir Achsin menyatakan bahwa media pendidikan secara luas diartikan setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan kondisi memungkinkan siswa dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan sikap. (Basyirudin Usman, dan Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hlm. 33 )Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa.

Fungsi Media PendidikanSebagaimana yang disampaikan oleh Arief S. Sadiman dalam bukunya bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra. Dapat digunakan sebagai variasi dalam pengajaran. Dalam hal ini media berguna untuk :1. Menimbulkan gairah belajar.2. Memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan kenyataan.3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan.Klasifikasi Media PendidikanRudi Bretz sebagaimana dikutip oleh Arief S. sadiman membagi media dalam delapan klasifikasi, yaitu: 1. media audio visual gerak, 2. media audio visual diam, 3. media audio semi gerak, 4. media visual diam, 5. media semi gerak, 6. media audio, 7. media cetak.

Sedangkan Gagne, tanpa menyebut jenis dari masing-masing medianya membuat tujuh macam pengelompokan media, yaitu 1. benda untuk didemontrasikan, 2. komunikasi lisan, 3. media cetak, 4. media gambar diam, 5. gambar gerak, 6. film bersuara dan 7. mesin belajar. (Arief S. Sadiman, dkk, Op.Cit, hlm 20)

Pengertian Media PendidikanSelain klasifikasi diatas, masih banyak klasifikasi yang dikemukakan oleh para ahli yang secara umum mereka berpendapat bahwa media pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu media visual, media audio dan media audio visual.

Menurut Edgar Dale penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman (cone of experience), yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan audio visual. Pada Gambar 2.1 Edgar Dale melukiskan bahwa semakin konkrit siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan.Tetapi sebaliknya, jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran maka semakin sedikit pula pengalaman yang akan didapatkan oleh siswa.Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa ketika penggunaan media pembelajaran lebih konkrit atau dengan pengalaman langsung maka pesan (informasi) pada proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa akan tersampaikan dengan baik. Akan tetapi sebaliknya jika penggunaan media pembelajaran semakin abstrak maka pesan (informasi) akan sulit untuk diterima siswa dengan kata lain siswa menghadapi kesulitan dalam memahami dan mencerna apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini diperjelas oleh Arsyad (2011:7) yang menyebutkan bahwa pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran akan memberikan dampak baik secara langsung atau tidak terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari peserta didik atau siswa.

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual. Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori pendidikan John Dewey (salah satu tokoh aliran progresivisme) dengan gagasan gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada masa itu.Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral dari Edgar Dale berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh penelitian, teori dan teknik tersendiri. Gagasan Finn mengenai terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan memperluas gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara bahan dengan proses pembelajaran.

Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dales Cone Experience) mengatakan:hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar. Pengalaman langsung akan memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.Dale berkeyakinan bahwa symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk pengalaman konkrit. Kerucut pengalaman merupakan awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual. Pengalaman Langsung (Direct Purposeful Experiences)

Dasar dari pengalaman kerucut Dale ini adalah merupakan penggambaran realitas secara langsung sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit.Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan dengan cara memegang, merasakan atau mencium secara langsung materi pelajaran. Maksudnya seperti anak Taman Kanak-Kanak yang masih kecil dalam melakukan praktik menyiram bunga. Disini anak belajar dengan memegang secara langsung itu seperti apa, kemudian menyiramkannya kepada bunga.

Pengalaman Tiruan (Contrived Experiences)Tingkat kedua dari kerucut ini sudah mulai mengurangi tingkat ke-konkritannya. Dalam tahap ini si pebelajar tidak hanya belajar dengan memegang, mencium atau merasakan tetapi sudah mulai aktif dalam berfikir.Contohnya seperti seorang pebelajar yang diinstruksikan membuat bangunan atau gedung. Disini pebelajar tidak membuat gedung sebenarnya melainkan gedung dalam artian suatu model atau miniature dari gedung yang sebenarnya.

Dramatisasi (Dramatized Experiences)Kita tidak mungkin mengalami langsung pengalaman yang sudah lalu. Contohnya seperti pelajaran sejarah. Apakah kita mengalami lansung sejarah itu? Tentu tidak. Maka dari itu drama berperan dalam hal ini. Sejarah yang kita pelajari bisa kita jadikan drama untuk pembelajaran. Mengapa drama? Karena dengan drama si pebelajar dapat menjadi semakin merasakan langsung materi yang dipelajarkan.Jika kita bisa membagi dua bagian ini, maka bagian akan terbagi menjadi partisipasi dan observasi. Partisipasi merupakan bentuk aktif secara langsung dalam suatu drama, sedangkan observasi merupakan pengamatan, seperti menonton atau mengamati drama tersebut.Demonstrasi (Demonstrations)Demonstrasi disini merupakan gambaran dari suatu penjelasan yang merupakan sebuah fakta atau proses. Seorang demonstrator menunjukkan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya seperti seorang guru kimia yang mendemonstrasikan bagaimana hydrogen bisa terpisah dari oksigen dengan menggunakan elektrolisis. Atau seorang guru matematika yang mendemonstrasikan bagaimana menghitung dengan menggunakan sempoa.Karya Wisata (Field Trip)Jika kita berkarya wisata, biasanya kita melihat kegiatan apa yang sedang dikalukan orang llain. Dalam karya wisata ini pebelajar mengamati secara langsung dan mencatat apa saja kegiatan mereka. Pebelajar lebih mengandalkan pengalaman mereka dan pemelajar tidak perlu memberikan banyak komentar, biarkan mereka berkembang sendiri.Dari uraian-uraian yang dikemukakan pada bagian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis media tersebut pada dasarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu media cetak, media elektronik dan objek nyata atau realita.Media CetakBagi kebanyakan orang, istilah media cetak, biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui percetakan professional, seperti buku, majalah, dan modul. Sebenarnya, disamping itu masih ada bahan lain yang juga dapat digolongkan ke dalam istilah cetak, seperti tulisan/bagan/gambar yang difoto kopi ataupun hasil reproduksi sendiri.

Meskipun akhir-akhir ini masyarakat banyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih modern tampaknya bahan-bahan cetak tidak akan ditinggalkan sebagai media pengajaran. Artinya, bahan-bahan cetak ini akan selalu memegang peranan penting dalam prndidikan dan pelatihan. Kecenderungan yang ada menunjukkan, di masa yang akan datang media cetak dan media komunikasi lainnnya akan berbagai tugas dalam melayani kepentingan belajar para siswa di sekolah. Tentu saja dengan diperkenalkan proses percetakan yang baru, cepat, dan ekonomis, maka mereka yang berkecimbung dalam program pendidikan lebih mampu mendistribusikan buku teks yang murah, unit pengajaran terprogram buku kerja dan booklet bergambar, lebih mudah dari sebelumnya. Bahan cetak dalam berbagai bentuk dapat dikirim ke tempat terpencil, dan dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri. Kelebihan media cetak tampaknya semakin menonjol dengan dengan semakin berkembangnya teknologi reproduksi dewasa ini.

Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini :KeuntunganKeuntungan darimedia cetak ini, disamping relative murah pengadaannya, juga lebih mudah dalam penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan khusus, serta lebih luwes dalam pengertian mudah digunakan, dibawa atau dipindahkan. KelemahanKelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk membosankan. Di samping itu, media ini kurang dapat memberikan suasana yang hidup bagi murid-murid.

Media ElektronikDi samping penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran dewasa ini pula adanya perkembangan yang semakin pesat dalam penggunaan media elektronik. Ada berbagai macam media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan dalam pengajaran, antara lain:

Perangkat Slide atau Film BingkaiMedia ini menuntut keterampilan dan perlengkapan tertentu dalam pengadaannya. Sekalipun media ini lebih banyak bersifat visual, banyak ahli menyarankan penggunaannya dalam pengajran. Objek-objek yang ingin diperlihatkan melalui slide ini dapat ditampilkan dalam warna yang lebih realistik dan orisinil. Di samping itu, perangkat slide ini mudah disusun kembali bila perlu,dapat dikombinasikan dengan alat lain (misalnya audio-tape) agar lebih efektif , dan dapat disesuaikan dengan kepentingan setiap individu atau kelompok.

Film StripsMedia ini agak sulit pengadaan dan penggunaannya karena membutuhkan keterampilan khusus. Di samping itu karena susunan filmnya bersifat permanen, sulit diadakan perubahan bila sewaktu-waktu guru menghendaki urutan yang berbeda dari penyajian yang telah ada. Namun demikian, media ini memiliki, keuntungan-keuntungan tertentu dalam penggunaannya. Karena urutannya telah tersusun secara sistematis, hal ini sangat membantu siswa dalam memahami gejala atau peristiwa yang diperlihatkan di dalamnya. Di sampingkan itu, film strips ini dapat dikombinasikan dengan alat lain, misalnya dengan rekaman atau petunjuk tertentu, dapat digunakan untuk studi individual atau kelompok, serta dapat dioperasikan dengan bantuan peralatan yang relative sederhana.

RekamanMedia rekaman, khususnya audio-tape, dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran serta pelajaran serta bersifat luwes dan mudah diadaptasikan penggunaannya sesuai dengan keperluan. Secara teknis, media ini mudah dioperasikan dan cukup ekonomis. Penggunaannya dalam proses pengajaran dapat dikatakan tidak mengalami kesulitan, baik untuk pengajaran perorangan/individual maupun kelompok. Media ini tersedia di mana-mana karena kebanyakan anggota masyarakat kita memilkinya. Berbagai topik, konsep, prinsip, dan prosedur dapat disampaikan melalui rekaman yang telah dipersiapkan dengan teliti sebelumnya.

Overhead TransparanciesDi samping media-media elekttronik yang telah dikemukakan di atas, overhead transparancies (OHT), yang disajikan dengan bantuan overhead projector (OHP), juga sangat dianjurkan penggunaannya dalam berbagai kegiatan pengajaran. Keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan media ini ialah bahwa penyajian informasi dapat dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan yang ditetapkan oleh guru, perencanaannya cukup sederhana, serta dapat digunakan untuk kelas yang besar bersama-sama.Video Tape/Video CassettePenggunaan media ini dalam penyajian berbagai materi epljaran memberikan banyak keuntungan, misalnya dalam memperlihatkan proses pertumbuhan tanaman, ehidupan dalam berbagai kelompok masyarakat, serta kilasan peristiwa di masa lalu. Dengan media ini kebutuhan berbagai program pendidikan dapat dipenuhi dengan baik, berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan melalui media lainnya dapat disajikan melalui film video. Alat ini dapat diputar kembali yang memungkinkan terjadinya proses umpan balik untuk perbaikan dan peningkatan upaya pengajaran.

Secara menyeluruh, keuntungan dan kelemahan dari media elektronik ini dapat dikemukakan sebagai berikut :KeuntunganKeuntungan dari media elektronik ini pada umumnya ialah dapat memberikan suasana yang lebih hidup penampilannya lebih menarik, dan di samping itu dapat pula digunakan untuk memperlihatkan suatu proses tertentu secara lebih nyata.KelemahanKelemahan media ini, terutama terletak dalam segi teknis dan juga biaya. Penggunaan media ini memerlukan dukungan sarana dan prasarana tertentu seperti listrik serta peralatan/bahan-bahan khusus yang tidak selamanya mudah diperoleh di tempat-tempat tertentu. Di samping itu, pengadaan maupun pemeliharaannya cenderung menuntut biaya yang mahal.

Realita (Objek Nyata atau Benda Sesungguhnya)Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya pula media yang bersifat langsung dalam bentuk onjek nyata atau realita.Objek yang sesungguhnya, akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan ketrampilan tertentu, misalnya berkebun. Melalui penggunaan objek nyata ini, kegiatan belajar-mengajar dapat melibatkan semua indera siswa, terutama indera peraba.Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan objek nyata ini :Keuntungan1) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun meaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih ketrampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra.

Kelemahan1) Membawa murid-murid ke berbagai tempat diluar sekolah kadang-kadang mengandung risiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya.2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.3) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya, seperti pembesaran,pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media lain.

Pembelajaran dikembangkan bila merujuk pada kerucut Edgar Dale diatas maka masuk pada seluruh bagian piramida Dale. Penguatannya pada bagian piramida terbawah yaitu benda tiruan dan pengalaman langsung melalui praktek

KesimpulanDapat diambil kesimpulan bahwa Kerucut Ecdgar Dale merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang ketertarikan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual, dimana hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang. Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yg dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar.

Pengalaman langsung tersebut melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan peraba. Symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk pengalaman kongkrit.

A. PENTINGNYA MEDIA PENDIDIKAN DALAM PENGAJARANMelalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang lain agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses komunikasi tersebut. Dalam hal ini, media juga digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar. B. PENGERTIAN MEDIAMedia berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.Adapun pengertian media menurut para ahli yaitu:1. Menurut Rossi dan BreidleMedia pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan2. Menurut BrownSegala sumber yang dapat berupa alat atau perlengkapan apapun yang digunakan oleh guru atau murid dalam proses belajar mengajar yang akan meningkatkan efektivitas program belajar. Media pendidikan terdiri dari hardware dan software. 3. Menurut Santoso S HamijayaMedia adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga idea tau gagasan itu sanpai pada penerima.4. Menurut Mc, LuahanMedia adalah channel (Saluran) karena pada hakikatnya media telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu.5. Menurut Blake and HaralsenMedia adalah medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan sutu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara kemunikator dan komunikan.Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat diindrakan, yang berfungsi sebagai perantara / sarana / alat untuk proses komunikasi atau untuk proses pembelajaran.Media instruksional edukatif adalah sarana komunikasi dalam proses pembelajaran yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan efisien, serta tujuan instruksional dapat dicapai dengan mudah. C. FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARANPeranan Media Pendidikan Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik Mengatasi batas-batas ruang kelas Mengatasi kesulitan dalam mengamati suatu benda yang kecil Mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat Mangatasi hal-hal yang terlalu kompleks Mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar langsung Menagtasi peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan dalam pembelajaran Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat Membangkitkan minat belajar yang baru Fungsi media PendidikanMenurut Derek Rowntree Membangkitkan motivasi belajar Mengulang apa yang telah dipelajari Menyediakan stimulus belajar Mengaktifkan respon peserta didik Memberikan balikan dengan segera Menggalakan latihan yang serasi Menurut Mc. Known Mengubah titik-titik berat pendidikan formal Membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik Memberikan kejelasan Memberikan rangsangan Menurut edgar Dale, YN Finn, dan F Hoban Memberikan dasar pengalaman konkret bagi prngrtian abstrak Mempertinggi perhatian anak Memberikan realitas Memberikan hasil belajar yang permanen Menambah pembendaharaan bahasa Memberi pengalaman yang sukar diperoleh denggan cara lain Kegunaan media pendidikanSecara umum, media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisitis (Dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera Pengunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat menagtasi sikap pasif anak didik. Dal hal ini, media bergun untuk: Menimbulkan kegairahan belajar Memungkin interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Dengan sifat yang unik pada siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka gurubanyak mngalami kesulitan bilamana sepenuhnya harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: Memberikan perangsang yang sama Mempersamakan pengalaman Menimbulkan persepsi yang sama D. CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARANCiri-ciri dari media pendidikan Media pendidikan identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung Media pendidikan digunakan dalam proses komunikasi instruksional Memiliki muatan normative bagi kepentingan pendidikan Media pendidikan erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya, maupun komponen-komponen system instruksional lainnya. KLASIFIKASI MEDIA PENDIDIKAN A. KLASIFIKASI MENURUT PARA AHLI1. Klasifikasi Menurut HamijayaSantoso S. Hamijaya, mengklasifikasikan media pendidikan yang dikaitkan dengan teknologi pendidikan menurut penggunaannya, yaitu:Media dan teknologi pendidikan yang penggunaannya secara masal, yaitu: Televisi Film dan Slide Radio

Media dan teknologi pendidikan yang metode penggunaannya secara individual, misalnya: Kelas dan laboratorium elektronik Alat-alat otoinstruktif Kotak unit instruksionalMedia dan teknologi pendidikan yang penggunaannya secara konvensionalMedia dan teknologi pendidikan pada pendidikan modern, berupa: Ruang kelas otomatis Sistem proyeksi berganda System interkomunikasi

2. Klasifikasi Menurut Gerlack dan ElyMedia dibagi menjadi 5 kategori umum menurut sifat benda, yaitu: Benda-benda asli dan manusia Gambar-gambar dan gambar yang disorot Benda-benada yang didengar Benda-benda cetakan Benda-benda yang dipamerkan 3. Klasifikasi Menurut Edgar DaleMengklasifikasikan media instruksional edukatif berdasarkan pengalaman belajar peserta didik, yaitu dari yang bersifat konkret sampai yang bersifat abstrak. Pengalaman-pengalaman itu maliputi: Pengalaman melalui lambang kata/verbal Pengalaman melalui lambing visual Pengalaman melalui gambar Pengalaman melalui rekaman, radio, gambar Pengalaman melalui gambar hidup Pengalaman melalui televisi Pengalaman melalui pameran Pengalaman melalui wid wisata Pengalaman melalui kegiatan demonstrasi 4. Klasifikasi Menurut Rudy BretzMengelompokkan media kedalam 7 kelas yaitu: Media Audio-Motion-visual Media Audio-skill-visual Media audio-seminotion Media motion-visual Media skill-visual Media audio Media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa symbol-simbol tertentu saja.5. Klasifikasi Menurut Duncan Lingkup Sasaran Luas Personal = Manuskrip, Diktat, bibliografi, referensi, duplikat, gambar = Penggunaan mudahKelompok realita = Pameran dinding, (termasuk papan tulis), specimen, modelReproduksi (Rekaman) = Epidiaskop, buku teks, buku kerja, lembaran teks terprogram

Bersifat UmumReproduksi (Rekaman) = Pita Audio, cakram (piringan) rekaman, laboratorium bahasa (audio) = Pengasaan mudahKelompok reproduksi (rekaman)= Film bingkai, film rangkai, OHP, tutorial, audiovisual, laboratorium bahasa yang diperkaya, stereogram dan system proyeksi dengan polarisasi

Pengadaan sukar Kelompok Reproduksi (Rekaman) = Film bisu, film gelang, film dengan suara magnetic, dan film dengan suara optic (built-in)

Biaya Investasi tinggi Teks terprogram dengan peralatan, radio vision, TV Siaran terbatas (CCTV), system respon(sasaran), program siaran TVST langsung (live), system pembelajaran dengan computer, siaran audio dan siaran TV,Biaya Murah 6. Klasifikasi Menurut BriggsBriggs mengoidentifikasi 13 macam media yaitu: Objek Model Suara langsung Rekaman audio Media cetak Pembelajaran terprogram Papan tulis Media transparnsi Film rangkai Film bingkai Film Televisi Gambar 7. Klasifikasi Menurut GagneGagne membuat 7 pengelompokan media, yaitu: Benda untuk didemonstrasikan Komunikasi lisan Media cetak Gambar diam Gambar gerak Film bersuara Mesin belajar B. JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA1. Media GrafisMedia grafis adalah semua media yang mengandung grafis (tulisan dan gambar)Jenis-jenis media grafis antara lain: Media bagan, yaitu penyajian diagramatik suatu lambing visual Media grafik, adalah media yang membuat penyajian perlakuan data-data bilangan secara diagramatik Media gambar, adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi, yang berupa foto atau lukisan Media komik, media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami dan lebih bersifat personal Karikatur, adalah bentuk informasi yang selain lucu juga bersifat sindiran

2. Media Audio RadioKelebihan radio adalah: Harganya relative murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV Sifatnya yang mudah dipindahkan Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka hati. Radio dapat mengembangkan imajinasi anak Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya. Siaran lewat suara terbukti amat tepat untuk mengajarkan music dan bahasa Radio dapat megerjakan hal-hal tertentu yang lebih baik dari guru

Tape rekorderKelemahan radio: Alat komunikasinya saru arah Biasanya siaran bisa disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya Penjadwalan belajar dan siaran sering menimbulkan masalah Labor BahasaLabor bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam. 3. Media audio visualTelevisiTelevisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak. Kelebihan-kelebihan televisi:TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapaiTV merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalkan sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka. TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton Sifatnya langsung dan nyata. Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV Hampir setiap mata pelajaran bisa di-TV kan TV dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar. Kelemahan-kelemahan TV: Harga pesawat TV relative murah Sifat komunikasinya hanya satu arah Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran disekolah sering kali sulit disesuaikan. Program diluar control guru Besarnya gambar dilayar relative kecil dibandingkan dengan film. 4. Media proyeksiOHPKelebihannya: Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dibandingkan dengan gambar yang ditulis dipapan tulis Guru sambil mebgajar dapat berhadapan dengan siswa Benda-benda kecil dapat diproyeksikan dengan meletakkan diatas OHP Praktis dapat dipergunakan untuk semua ukuran ruang kelas Menghemat Menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang Sepenuhnya berada dibawah kontrol guru

Keterbatasan media OHP: OHP kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu Transparansi memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang baik Transparansi mtnuntut cara-cara yang praktis untuk menyajikannya. TEKNIK PEMILIHAN MEDIA Media menurut batasannya adalah perangkat lunak yang berisi pesan (informasi) pedidikan yang lazimnya disajikan dengan menggunakan peralatan.Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat dipasaran luar dalam keadaaan siap pakai, dan media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu DASAR PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN MEDIABeberapa penyebab orang memilih media, antara lain: Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media Merasa sudah akrab dengan media tersebut Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkret Merasa bahwa media bisa berbuat lebih dari yang bisa dilakukanJadi dasar pertimbangan media adalah untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memnuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.Pertanyaan-pertanyaan praktis yang dapat diajukan dalam rangka pembelian media adalah sebagai berikut:Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapaiApakah ada sumber informasi, catalog, dan sebagainya mengenai media yang bersangkutanApakah perlu dibentuk tim untuk mereview yang terdiri dari para calon pemakaiApakah ada media dipasaran yang telah divalidasikanApakah media yang bersangkutan boleh direview terlebih dahuluApakah tersedia format review yang sudah dibakukan

KRITERIA DALAM MEMILIH MEDIAKriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya media yang bersangkutan.Prof. Ely mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari system instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, factor-faktor lain sepeti karakteistik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur pemilihannya juga perlu dipertimbangkan.Dick dan carey (1978) menyebutkan ada 4 fakor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu:Ketersediaan sumber setempat Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya. Faktor-faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan. Tujuan Pendidikan (Taksonomi Bloom)Kemampuan berfikir (Kognitif) C6 Evaluasi C5 Sistesis C4 Analisis C3 Penerapan C2 Pemahaman C1 Ingatan (knowledge) Nilai dan sikap (Afektif) A5 menjadikan pola hidup A4 mengatur diri A3 menghargai A2 Menanggapi A1 menerima Keterampilan (Psikomotor) P5 naturalisasi P4 Perangkaian P3 Ketepatan P2 Penggunaan P1 Peniruan PAIKEMP PembelajaranA AktifI InovatifK KreatifE EfektifM Menyenangkan GAYA BELAJAR SISWAAuditory LearnerAdalah gaya belajar yang memanfaatkan kemampuan pendengaran sebagai cara belajar yang disukainyaCiri-cirinya: Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan Mengenal banyak sekali lagu dan iklan di TV Suka berbicara Kurang suka tugas membaca Kurang dapat mengingat dengan baik apa yangt baru saja dibaca

Visual LearnerAdalah gaya belajar yang memnfaatkan penglihatanCiri-cirinya: Cendrung melihat bibir guru yang sedang mengajar Cendrung menggunakan gerakan tubuh Kurang menyukai berbicara didepan kelompok Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan Kinnesttic learnerAdalah gaya belajar yang memanfaatkan fisikCiri-cirinya: Suka menyentuh segala sesuatu yang sering dijumpainya Sulit untuk berdiam diri Suka mengerjakan sesuatu dengan tangan Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik Mempelajari hal-hal yang abstrak Cendrung terlihat agak tertinggal dari teman sebayanya. PROSEDUR PEMILIHAN MEDIADilihat dari bentuknya, cara pemilihan media dapat dikelompokkan menjadi tiga model yaitu:Model Flowchart yang menggunakan sistem pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihanModel matriks yang menanggungkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh criteria pemilihannya diidentifikasiModel checklist yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan

Anderson membagi media dalam 10 kelompok, yaitu: Media audio Media cetak Media cetak bersuara Media proyeksi diam Media proyeksi dengan suara Media visual gerak Media audio visual gerak Objek Sumber manusia dalam lingkaran Media computerProsedur pemilihannya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan apakah pesan yang akan disampaikan bersifat informasi/hiburan atau pesan instruksional. Bila pesan insruksional yang ingin ditampilkan, apakah akan berfungsi sebagai sarana belajar dan ssarana mengajar.Prosedur selanjutnya adalah menentukan strategi instruksionalnya, yaitu apakah ingin memberikan pengalaman belajar sikap, keterampilan fisik dan kognitif. Selanjutnya kita memilih media yang sesuai untuk menentukan pilihan akhir. TEKNIK PERANCANGAN DAN STRATEGI PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR A. TEKNIK/PROSEDUR PERANCANGAN MEDIA PENDIDIKANProsedur Pemilihan Media dengan Model ASSUREAnalisis karakter siswa (analysis learner character)1. Menganalisis karakter umum: apakah mereka kelompok siswa lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan social ekonomi.2. Menganalisis karakter khusus: pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Tujuan pembelajaran (state of objective)Yaitu: prilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang diharapkan dimiliki dan dikuasai siswa setelah proses belajar mengajar selesai.Memilih, merancang atau memodifikasi dan mengembangkan materi dari media yang sudah ada.Pemilihan media dapat menggunakan format checklist, matrik, dan flowchart.Uji coba media (utilitize material).Respon mahasiswa (requerner learner respon)Sasaran akhir dalam pembuatan media adalah harus dapat dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa serta juga dapat respon positif dan negative. Respon lebih kepada persepsi dan langganan terhadap media dengan cara membuat angket khusus untuk mengungkap respon keterkaitan siswa dan keterbatasan media.

Evaluasi (evaluate)Merupakan suatu proses membuat suatu keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi didasarkan atas hasil pengukuran, tetapi juga pengamatan yang akhirnya menghasilakan keputusan dengan nilai satu objek yang di nilai.Evaluasi dilakukan dengan 2 cara:1. Evaluasi pada saat proses pembelajaran, dan2. Evaluasi pada akhir pembelajaran.Tujuan evaluasi:1. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa2. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa.3. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.4. Mengetahui hasil pembelajaran.5. Mengetahui pencapaian kurikulum.6. Mendorong siswa untuk belajar.7. Mendorong guru mengajar lebih baik. Prosedur Pemilihan Model AndersonMedia adalah bagian integral dalam pembelajaran sebagai salah satu komponen dari beberapa komponen dalam system pembelajaran dan pemilihan mengacu pada keterkaitan dengan komponen yang lain.Modelnya adalah sebagai berikut:1. Menentukan karakteristik pesan berupa fakta, konsep, gagasan, hukum, teori yang sifatnya konseptual, dan penguasaan skill.2. Metode yang tepat.3. Karakteristik tujuan.4. Media cocok sesuai dengan tujuan.5. Evaluasi dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan media yang dipilih.6. Perencanaan, pengembangan dan produksi media. STRATEGI PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJARDengan mempertimbangkan faktor:1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran (fasilitas, dana dan peralatan)2. Persyaratan isi (tugas dan jenis pembelajaran)3. Mempeertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal.4. Mempertimbangkan kesenangan (lembaga, guru dan pelajar) Pola kondisi dan psikologi mempertimbangkan:1. Motivasi (kebutuhan minat, dan keinginan belajr dari siswa)2. Perbedaan individu (kemampuan intelegensi, umur dan pendidikan)3. Tujuan pembelajaran4. Organisasi isi (keterampilan fisik yang dipelajari, diatur dan diorganisasikan)5. Persiapan sebelum belajar.6. Emosi7. Partisipasi8. Umpan balik9. Penguatan10. Latihan dan pengulangan11. Penerapan.

MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BENTUK-BENTUK KOMUNIKASIKomunikasi Non Verbal (Silent Language)Merupakan kumpulan isyarat-isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4)Ahli antropologi mengatakan sebelum ada komunikasi verbal masyarakat berkomunikasi non verbal melalui gerakan tubuh (body language), contohnya: tanda jempol di Arab adalah tanda berhenti sedangkan di Indonesia mengatakan OK.Fungsi komunikasi non verbal menurut Mark Knap-Sangara, 2004:100 adalah:1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repletion)2. Menunjukkan perasaan/emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata.3. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)4. Mengubah atau melengkapi ucapan-ucapan yang diras belum sempurna.

Dalam berbagai studi, komunikasi non verbal dikelompokkan dalam beberapa bentuk (Canggara, 2004:101)1. Kinestics merupakan komunikasi verbal dengan gerakan tubuh.2. Esiblens: sebuah isyarat yang dibuat oleh suatu budaya. Misalnya: V kemenangan.3. Illustrator: sebuah gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya: tinggi badan.4. Effect display: isyarat yang biasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya: wajah senang, wajah bte.5. Regulator: suatu gerakan tubuh yang biasanya terjadi di daerah kepala. Misalnya: menggelengkan kepala, mengangguk.6. Adaptory: merupakan suatu gerakan tubuh yang menunjukkan kejengkelan pada sesuatu. Misalnya: menggerutu, menarik nafas dalam-dalam.7. Gerakan mata yang menunjukan ekspresi seseorang, apakah dia sedang sebal, sedih ataupun senang.8. Sentuhan (Touching) yaitu sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.9. Kinesthetic: isyarat yang menunjukkan kemesraan/keakraban.10. Socio fugal: isyarat yang menunjukkan awal mula persahabatan.11. Thermal: isyarat yang menunjukkan persahabatan namun lebih intim.12. Para language yaitu suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya disampaikan. Misalnya: ketika sang suami memanggil dengan mesraSAYANGistri sudah tau bahwa suami orang imemenggilnya.13. Diam yaitu bentuk komunikasi yang sulit untuk diterka Karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negative atau positif.Postur tubuh14. Ectomorphy: tinggi kurus, ambisius, pintar, kritis.15. Mesomorphy: tegap, elastic, cerdas, bersahabat, dan aktif. Komunikasi VerbalMerupakan komunikasi yang disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa.Macam-macam komunikasi verbal: Komunikasi lisanBerbicara/komunikasi irresversibel (tiadak dapat diulang) Keunggulan Tidak merepotkan Sedikit waktu Tidak perlu menulis Langsung Feedback dapat langsung dilihat. Bersifat spontan, kulitas komunikasi tergantung kemampuaseseorang mengucapkannnya. Audien sering melihat berbicara dari penampilannya. Faktor yang mempengaruhi kelancaran berbicara menurut Mursanto dalam Haryani 2001: 237 sebagi berikut; Pengetahuan Intelegensi Kepribadian Pengalaman Biologis

Menyimak (listening) yaitu kegiatan seseorang yang bersifat fisikal dimana seseorang menerima, memperhatikan serta memahami suara. Proses menyimak: Mendengarkan (hearing) Memperhatikan (attention) Memahami (understanding) Mengingat (remembering) Mengevaluasi (evaluating) Menanggapi (responding)

Hambatan menyimak:1. Faktor lingkungan2. Sumber pesan harus diperhatikan3. Pesan4. Individu penyimak

MembacaPrinsip-prinsip membaca:1. Speed (kecepatan)2. Comprehension (pemahaman)3. Efisiensi4. Refensi (penyimpanan ingatan tentang apa yang kita baca)

MenulisUnsur-unsur:1. Alat tulis/kertas2. Bentuk penulisan3. Bahas dan gaya penulisan4. Percetakan yang memadai. TUJUAN DAN PRINSIP KOMUNIKASITujuan1. Untuk menentukan2. Untuk menghubungkan3. Untuk membantu4. Untuk berbagi Prinsip Komunikasi1. Komunikasi adalah paket sinyal2. Komunikasi adalah trasnsaksi artinya setiap orang dipahami sebagi pembicara dan sekaligus pendengar yang secara simultan mengirim dan menerima pesan.3. Komunikasi adlah proses penyesuian.4. Komunikasi melibatkan dimensi kendungan dan hubungan artinya komunikasi juga menunjuk pola hubungan antara beberapa pihak dalam semua situasi.5. Urutan-urutan komunikasi dijelaskan artinya jika komunikasi olomengenali penjelasan dan tidak mencerminkan apa yang ada dalam realita.6. Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer, yang terjadi apabila satu pihak berbicara banyak dan pihak lain akan merespon dengan baik.7. Komunikasi tidak terhindarkan, tidak dapat dibalikkan dan tidak terulang. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KOMUNIKASIHambatan SosiologisMasyarakat terdiri dari golongan dan lapisan, menimbulkan perbedaan dalam status social, agama, ideology, tingkat pendidikan dan ekonomi.1. Hambatan Sosiologiskomunikasi akan berjalan lancar, jika suatu pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh komunikan secara tuntas yaitu diterima secara indrawi dan rohani.2. Hambatan PsikologisDisebabkan komunikator sebelum melancarakan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit terjadi apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, kecewa dan prasangka kepada komunikator.

TEORI KOMUNIKASIKomunikasi adalah proses penyampaina fikiran/perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang bermakna bagi kedua pihak dalam situasi tertentukomunikasi menggunakan media untuk merubah sikap/tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effend, 2000:13)Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2000:30)Komunikasi merupakan pentransferan makna diantara anggota-anggotanya.

MENCIPTAKAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN YANG EFEKTIFKomunikasi pendidikan adalah hubungan antara pendidik dengan peserta didik pada proses belajar menagjar berlangsung.1. Komunikasi 1 arah/ komunikasi sebagai aksi Guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif dan siswa pasif. Ceramah adalah komunikasi satu arah. 2. Komunikasi 2 arah/komunikasi sebagai interaksiGuru dan siswa berperan sama yaitu pemberi aksi dan penerima aksi, disini terlihat hubungan dua arah. 3. Komunikasi banyak arah/komunikasi sebagai transaksiInteraksi dianamis antara guru dengan siswa melibatkan interaksi siswa dengan yang lainnya, proses ini menengembangkan kesiatan siswa yamg optimal, sehingga menumbuhkan sifat belajra aktif, diskusi dan simulasi dapat mengembangkan komunikasi dalam proses belajar mengajar. PERKEMBANGAN DAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI TINGGIBELAJAR JARAK JAUH (Distance Learning)Menggunakan perangkat E-Learning.E- Learning adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi computer dan atau internet.Ada beberapa pengertian berkaitan dengan E-Learning yaitu: Pembelajaran jarak jauh: memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajaran dengan perangkat computer: pada umumnya perangkat dilengkapi dengan perangkat multimedia dengan CD Drive, dan koneksi internet maupun intranet local. Pembelajaran formal VS informal: e-Learning secara formal, misalnya pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarka jadwal yang telah disepakati.

Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing, yaitu: Subject matter expert (SME) Instructional designer (ID) Grapic designer (GD) Ahli bidang learning management system (LMS) BAHAN AJAR BERBASIS WEBMerupakabahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan menggunakan media web.Karakteristik bahan ajar berbasis web: Menyajikan multimedia Menyimpan, mengolah dan menyajikan informasi. Hyperlink: memungkinkan sesuatu subject nge-link ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek bersangkutan tersedia pada web.

SOFTWARE BAHAN AJARTeknologi selalu mencakup hardware dan software. Hardware akan berguna apabila ada software di dalamnya dan sebaliknya software dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Software operating system (OS) Software aplikasi Software data/kontenOS adalah software yang berfungsi sebagi system operasi menjalankan proses sesuai dengan perintah-perintah pemograman, system sedangkan data dan bahan ajar termasuk kedalam kelompok software konten.

AUDIOTAPEKelebihan: Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar Pengisi waktu saat menunggu Mendengar sambil melakukan mobilitas Merupakan alternative bagi yang tidak senang membaca Pendengar dapat mereview sambil menunggu.Kelemahan: Kurang fleksibel. Tidak memungkinkan melakukan penjelasan terhadap isi buku terlebih dahulu. Hal-hal penting tidak bisa digaris bawahi. Tidak ada grafik, diagram, atau gambar.Optimalisasi: Matikan tape dan ulangi hal yang oerlu di hafal. Buat catatan selama dan setelah selesai mendengarkan. Dengarkan hal-hal penting. Cermati buku manual terlebih dahulu, sebelum mendengarkan kaset. VIDEO DAN VIDEOTAPEKelebihan: Baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihat. Bisa menampilkan gambar, grafik/diagram. Bisa dipergunakan di rumah. Bisa diperlambat dan diulang. Dapat digunakan lebih dari satu orang. Dapat digunakan untuk umpan balik.Kelemahan: Sering dianggap sebagai hiburan TV. Kegiatan melihat videotape adalah kegiatan pasif. Harganya relative mahal. Tidak dapat dilihat secara tepat bagian yang telah ditayangkan. COMPUTER BASED TRAINING (CBT)Kelebihan: Tampilannya bisa menghasilkan kombinasi tulisan, suara, gambar animasi. Dapat mengakses informasi secara instan. Menghasilkan gambar yang lebih jelas. Program CBT lebih yang canggih. Menyediakan fasilitas akses informasi yang lebih jelas. Guru yang sabar.Kelemahan: Tidak adanya interaksi antar manusia. Biaya mahal. PELATIHAN BERBASIS WEB (WBT)Kelebihan: Mengkombinasikan kelebihan video, kecepatan computer dan akses internet. Mekanisme kerja program ini mampu menyesuaikan dengan semua gaya belajar. Pelajar aktif berkomunikasi. Pelajar dapat berhubungan dengan guru.Kelemahan: Tidak terjadi tatap muka antara guru dan siswa. Hampir semua tema dapat diperoleh. Biaya mahal.

INTERNASIONAL NETWORK (Internet)Kelebihan: Informasinya dari banyak sumber. Hampir semua tema dapat diperoleh. Bisa menjelajah dunia dari mana saja. Merupakan kombinasi dua arah.Kelemahan: Biaya mahal. Informasi yang didapat perlu diperiksa lagi. Diperlukan kemampuan mengoperasikan computer. Menghambat kreativitas peserta didik dan kemandirian belajar.s