mpi-manajemen media pendidikan

Upload: azhep27

Post on 06-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    1/25

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangBelajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang

    sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

    seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat tejadi kapan saja

    dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah

    adanya perubahan tingkah laku pada diri orang yang mungkin disebabkan oleh

    terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya.

    Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah

    sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untk mengarahkan perubahan pada diri siswa

    secara terenacana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

    !nteraksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh

    lingkungannya, yang antara lain terdiri dari murid, guru, petugas perpustakaan,

    dan pusat sumber belajar dan lainlain.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

    upayaupaya pembaruandalam pemanfaatan hasilhasil teknologi dalam proses

     belajar. Para guru ditutut agar mampu menggunakan alatalat yang dapat

    disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkian bahwa alatalat tersebut

    sesuai dengan perkembangan dan tuntunan "aman. #uru sekurangkurangnya

    dapat menggunakan alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana dan

     bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran

    yang diharapkan. $isamping mampu menggunakan alatalat yang tersedia, guru

     juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media

     pembelajaran yang akan di gunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

    B. %umusan &asalah'. Apa Pengertian &edia(

    ). Bagaimana Perkembangan &edia Pendidikan(

    *. Apa saja +iriciri &edia Pendidikan(

    . Bagaimana &anajemen &edia Pembelajaran(

    -. Bagaimana Proses komunikasi dan kegunaan &edia pendidikan(

    +. ujuan &asalah

    '. /ntuk memahami Pengertian &edia.

    ). /ntuk memahami Perkembangan &edia Pendidikan.

    *. /ntuk mengetahui +iriciri &edia Pendidikan

    . /ntuk memahami &anajemen &edia Pembelajaran

    -. /ntuk mengetahui Proses komunikasi dan kegunaan &edia pendidikan

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    2/25

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Media

    0ata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

    tengah, perantara atau pengantar. $alam bahasa arab, media adalah perantara atau

     pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. #erlach dan ely

    mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia

    materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampumemperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap. $alam pengertian ini guru, buku

    teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus pengertian media

    dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alatalat, garfis,

     photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

    informasi 1isual atau 1erbal.'

    1 Prof. $r. A"har Arsyad, &.A. Media Pembelajaran. 23akarta 4 P.%A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )88)9,*

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    3/25

    3

    $itinjau dari prosesnya pendidikan adalah komunikasi karena dalam

     proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan 2massage9, yakni

    sebagai komponenkomponen komunikasi. !stilah komunikasi atau dalam bahasa

    inggris adalah communication, yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian

    2 dalam sesuatu9, pertukaran, dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan

    atau jawaban dari pendengarnya, ikut mengambil bagian. 0ata yang sifatnya

    komunis artinya bersifat umum atau bersamasama. 0ata kerjanya communicare,

    artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah. 3adi secara konseptual arti

    komunikasi itu sendiri sudah mengundang pengertian memberitahukan 2dan

    menyebarkan9 berita, pengetahuan, pikiranpikiran, nilainilai dengan maksud

    untuk mengunggah partisipasi agar halhal yang diberitahukan itu menjadi milik 

     bersama.)

    $itinjau dari efek yang diharapkan, tujuan komunikasi bersifat umum.

    $alam hal inilah maka dalam proses komunikasi melahirkan istilahistilah seperti

     penerangan , propaganda, indoktrinasi, pendidikan dan lainlain. !nti dari itu

    semua adalah untuk mencapai persetujuan mengenai sesuatu pokok ataupun

    masalah yang merupakn kepentingan bersama. *

    $idalam teknis inilah secara spesifik disebut proses pembelajaran. 0ata

     pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata instruktion2bahasa inggris9.

    0ata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada pengajaran. 3ika

    kata pengajaran ada dalam konteks gurumurid dikelas 2ruang9 formal,

     pembelajaran mencangkup pula kegiatan mengajar yang tidak dihadiri guru secara

    fisik. Oleh karena itu, dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar,

    maka usahausaha yang terencana dalam manipulasi sumbersumber belajar agar 

    terjadi proses belajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran.

    2 :udhi &unadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. 23akarta 4 #aung

    Persada 2#P9 Press, )8')9, )

    3 !bid, *

    4 !bid,

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    4/25

    4

    Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantarannya

    akan di berikan berikut ini. A7+ 2 Association of Education and Communication

    Technology9 memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran

    yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. $i samping itu

    sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata

    mediator menurut 5leming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan

    dalam dua pihak dan mendamaikannya. $engan istilah mediator media

    menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara

     pihak utama dalam proses belajarsiswa dan isi pelajaran. $isamping itu, mediator 

    dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang

    melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling

    canggih, dapat disebut media. %ingkasnya media adalah alat menyampaikan atau

    mengantarkan pesanpesan pembelajaran.-

    ;einich, dan kawankawan mengemukakan istilah medium sebagai perantara

    yang mengantar informasi formasi anatara sumber dan penerima. 3adi tele1isi,

    film, foto, radio,rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahanbahan

    cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa

     pesanpesan atau mengandung maksudmaksud pengajaran maka media itu

    disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, ;amidjojo dalam

    Latuheru memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan

    oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat

    sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada

     penerima yang dituju.<

    Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat

     bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh ;amalik di mana ia

    melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang

    maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

    Sementara itu, #agne= dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media

     pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

    5 !bid,

    6 !bid,

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    5/25

    5

    materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recoreder,tele1isi dan

    komputer. $engan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana

    fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa dapat merangsang

    siswa untuk belajar .>

    Ada tiga prinsip yang layak diperhatikan 4

    '. Proses pembelajaran menghasilkan perubahan perilaku anak didik 

    yang relatif permanen. entunya, dalam proses ini terdapat peran

     penggiat pembelajaran, yakni guru atau dosen sebagai pelaku

     perubahan 2agent of change9). Anak didik memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan yang

    merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan tanpa henti.

    Oleh karena itu, proses pembelajaran seyogianya menyirami benih

    kodrati ini hingga tumbuh subur dan berbuah. Proses belajar mengajar,

    dengan demikian, adalah optimalisasi potensi diri sehingga dicapailah

    kualitas yang ideal.

    *. Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh linear 

    sejalan proses kehidupan. Artinya, proses belajar mengajar memang

    merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri, tetapi ia didesain secara

    khusus, dan diniati demi tercapainya kondisi atau kualitas ideal seperti

    diatas. ?

    Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media diatas, dapat dikemukan

     bahwa terkandung pada setiap batasan.

    a. &edia pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

    sebagai hardare  2perangkat keras9, yaitu sesuatu benda yang dapat

    dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

     b. &edia pendidikan memiliki penegrtian nonfisisk yang dikenal sebagai

     softare 2perangkat lunak9, yaitu kandungan yang terdapat dalam

     perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

    7 !bid,-

    8 !bid, -

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    6/25

    6

    c. Penekanan media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses

     balajar baik didalam maupun diluar kelas.

    d. &edia pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik 

    didalam maupun diluar kelas.

    e. &edia pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru

    dan siswa dalam proses pembelajaran.

    f. &edia pendidikan dapat digunakan secara masal 2misalnya 4 radio,

    tele1isi9

    g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang dengan

     penerapan suatu ilmu.@

    B. perkembangan &edia Pendidikan

    0alau kita lihat perkembangannya, pada mulanya media hanya dianggap

    sebagai alat bantu mengajar guru 2teaching aids9. Alat bantu yang dipakai adalah

    alat batu 1isual, misalnya gambar, model, objek dan alatalat lain yang dapat

    memberikan pengalaman kongkret, moti1asi belajar serta mempertinggi daya

    serap dan retensi belajar siswa. 6amn sayang, karna terlalu memusatkan perhatian

     pada alat bantu 1isual yang dipakai orang kurang memperhatikan aspek disain,

     pengembangan belajar 2instruction9 produksi dan e1aluasinya. $engan masuknya

     pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke)8, alat 1isual untuk 

    mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal

    adanya alat audio 1isual atau audio !isual aids 2AA9.'8

    Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan

     pesan ajaran kepada siswa melelui pengllihatan dan pendengaran untuk 

    menghindari 1erbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat

     bantu 1isual semata. $alam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini

    7dgar $ale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling

    konkret ke yang paling abstrak. 0lasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan

    9 !bid,<

    10 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, >

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    7/25

    verbal

    simbolvisual

    visual

    radio

    flm

    tv

    wisata

    demonstrasi

    partisipasi

    observasi

    pengalaman langsung

    7

    nama kerucut pengalaman 2cone of e#perience9 dari 7dgar $ale dan pada saat itu

    dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk 

     pengalaman belajar tertentu.''

    #ambar '.' $erucut Pengalaman E. %ale

    Pada akhir tahun '@-8 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan

    alat bantu audio 1isual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi

    sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak itu, alat audio 1isual bukan

    hanya dipandang sebagai alat pesan atau media.teori ini sangat penting dalam

     penggunaan media untuk kegiatan programprogram pembelajaran. Sayang

    sampaisaat itu pengaruhnya masih terbatas pada pemilihan media saja. 5aktor 

    siswa yang menjadi komponen utama dalam proses belajar belum mendapat

     perhatian.

    ')

    11 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, ?

    12 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, @

    Abstra

    Abstrak

    onkre

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    8/25

    8

    Baru pada tahun '@8, pendekatan sistem 2 system approach9 mulai

    menampakan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan belajar.

    Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral

    dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakansecara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program

     pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta

    diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan

    dicapai. $alam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara

    menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.'

    Pada dasarnya guru dan ahli audio 1isual menyambut baik perubahan ini.

    #uruguru merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa.

    /ntuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format

    13Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, @

    14 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, @

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    9/25

    9

    media. $ari pengalaman mereka, guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu

     berbedabeda, sebagian lebih cepat belajar melalui media 1isual, sebagian melalui

    media audio, sebagian lebih senang melalui media cetak, yang lain melalui media

    audio 1isual, dan sebagainya. $ari sini lahirlah konsep penggunaan multi media

    dalam kegiatan pembelajaran.'-

    0ita dapat melihat dari uraian di muka bahwa sudah selayaknya kalau

    media tidak lagi hanya kita pandang sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk 

    mengajar, tetapi lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberian pesan 2guru,

     penulis buku, produser, dan sebagainya9 ke penerima pesan 2siswapelajar9.

    Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang lebih

     penting lagi dapat pula digunakan oleh guru tetapi yang lebih penting lagi dapat

     pula digunakan oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai penyaji dan dan penyalur 

     pesan dalam halhal tertentu media dapat mewakili guru menyampaikan informasi

    secara lebih teliti, jelas dan menarik. 5ungsi tersebut dapat dilaksanakannya

    dengan baik walau tanpa kehadiran guru secara fisik. Peran media yang semakin

    meningkat ini seringkali menimbulkan kekhawatiran di pihak guru. #uru takutapabila kedua fungsinya akan bergeser oleh media pendidikan. 0ekhawatiran

    semacam ini pernah pula terjadi pada saat masuknya buku teks sebagai hasil

    ditemukana mesin cetak ke sekolah. Seperti telah dikatakan didepan, guru pada

    mulanya merupakan satusatunya sumber belajar. untutan perkembangan "aman

    mengharuskan direkamnya pesanpesan pendidikan dan pembelajaran secara

    tertulis dalm bentuk buku. Pada saat itu guru juga merasa tersaingi oleh media

    cetak ini.'<

    0hawatirankhawatiran semacam itu sebenarnya tak perlu ada kalu kita

     betul tugas dan peran guru yang sebenarnya. &emberikan perhatian dan

    15!bid, '8

    16 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, '8

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    10/25

    10

     bimbingan secara indi1idual kepadasiswasiswanya adalah tugas penting yang

    selama ini belum dilaksanakan oleh guru sepenuhnya. #uru dan mediapendidikan

    hendaknya bahu membahu dalam memberi kemudahan belajar bagi siswa.

    Perhatian dan bimbingan secara indi1idual dapat dilaksanakan oleh guru dengan

     baik sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas, menarik dan teliti oleh

    media pendidikan.'>

    C. Ciri-ciri Media Pendidikan

    #erlach dan 7ly mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk 

    mengapa media digunkan dan apaapa saja dapat dilakukan oleh media yang

    mungkin guru tidak mampu 2 kurang efesien 9 melakukannya.'?

    a. Ciri (iksatif ) (i#atif Property*

    +iri ini mampu menggambarkan kemampuan media merekam,

    menyimpan, melestarikan, dan merekrontruksi suatu peristiwa atau objek.

    Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media

    seperti fortografi, 1idio tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu

    objek yang telah diambil gambarnya 2direkam9 dengan kamera atau 1idio

    kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan sajadiperlukan. $engan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekama

    kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan

    tanpa mengenal waktu.ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian

    kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format

    media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya

    hanya sekali 2dalam satu dekade atau satu abad9 dapat diabadikan dan

    disusun kembali untuk diperlukan pembelajaran. Prosedur laboratorium

    yang rumit dapat direkam dan diatur untuk kemudian direproduksi berapa

    kali pun pada saat diperlukan. $emikian pula kegiatan siswa dapat

    direkam untuk kemudian dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat baik 

    secara perorangan maupun secara sekelompok.

    b. Ciri Manipulatif ) Manipulati!e Property*

    17!bid, ''

    18 !bid,')

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    11/25

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    12/25

    12

    hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolahsekolah

    didalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman

    1ideo, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat

    yang diinginkan kapan saja.

    Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat

    direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan

    diberbagai tempat atau digunakan secara berulangulang di suatu tempat.

    0onsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir 

    sama dengan aslinya'@

    D. Manajemen Media PembelajaranSemakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu

     pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah

    sangat dibutuhkan. Agar dapat dimanfaatkan dengan optimal maka media

     pembelajaran harus di manajemen sehingga media yang belum ada dapat

    diusahakan pengadaannya, media yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan dengan

    optimal, dan dipelihara serta dilakukan perawatan dan memiliki petugas khusus

    yang mengelola media sehingga jika sewaktuwaktu media tersebut dibutuhkan,

    media siap untuk digunakan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.)8

    Proses manajemen media pembelajaran meliputi4

    a. Pengadaan

    Sebelum mengadakanmengembangkan media maka langkah yang pertama

    adalah mengidentifikasi kebutuhan peserta didik. Selanjutnya dari identifikasi

    yang dilaksanakan disusun urutan prioritas pengadaan media yang dibutuhkan

    mulai dari yang sangat mendesak untuk diadakan dan seterusnya. Pengadaan

    media juga harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki sekolah menyangkut

     pendanaan, selanjutnya dapat diusahakan dengan cara mengajukan permohonan

     bantuan pengadaan media dari pihak terkait dan institusi lain yag tidak mengikat.

    3ika media yang diperlukan tersebut dapat terbuat dari bahanbahan yang

    19!bid, ')'

    20http4maskabul.blogspot.com)8''8)mengembangkanmenejemenmediadalam.html(mC'

    http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    13/25

    13

    sederhana dan terdapat di lingkungan sekolah serta dapat diusahakan sendiri maka

    guru dapat membuat sendiri media tersebut. Selanjutnya secara berkala selalu

    dilakukan pengontrolan untuk menge1aluasi apakah media yang ada sudah cukup

    atau masih perlu pengadaan.

     b. Pemanfaatan

    Pemanfaatan media oleh guru adalah dalam proses pembelajaran.

    Pemanfaatan media oleh guru harus selalu dimulai dari perencaanaan dengan

    mengidentifikasi karakteristik media, karakteristik siswa dan karakteristik materi

    yang akan diajarkan. Selanjutnya dipilih media yang sesuai untuk mencapai

    tujuan pembelajaran. 0eterampilan guru dalam menggunakan media sangatlah

    dibutuhkan. Perlu pula diantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul saat

    menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga andaipun terdapat gangguan,

    kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan tidak mempengaruhi

     pencapaian tujuan pembelajaran.

    Setelah pembelajaran dilaksanakan perlu die1aluasi apakah pemilihan

    medianya sudah tepat dan apakah media tersebut efektif dan pemanfaatannya

    sudah benar dan apakah dengan menggunakan media tersebut pembelajaran

    menjadi lebih efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran dan seterusnya.

    Sekolah agar memfasilitasi agar guru dapat menggunakan media dengan baik dan

     benar, upaya yang dapat dilakukan sekolah antara lain dengan mengadakan

     pelatihan dan menyediak sumber bacaan yang berhubungan dengan media

     pembelajaran yang dimiliki sekolah.

    $alam menggunakan media pembelajaran agar tujuan berhasil dengan baik 

    ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan4 '9 menentukan jenis media yang

    tepat, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai tujuan

     pembelajaran dan bahan pembelajaran yang akan diajarkan, )9 &enetapkan atau

    memperhitungkan subjek, artinya apakah penggunaan media itu sudah sesuai

    dengan tingkat perkembangan atau tingkat kematangan peserta didik, *9

    menyajikan media dengan tepat artinya teknik dan metode penggunaan media

    dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, sarana atau

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    14/25

    14

    waktu dan sarana yang ada., *9 &enempatkan atau memperlihatkan media pada

    waktu, tempat, dan situasi yang tepat.

    c. Pemeliharaan

    &edia pembelajaran yang berupa peralatan perlu mendapatkan perwatan

    secara berkala untuk menjamin agar media tersebut siap digunakan sewaktu

    waktu jika dibutuhkan dan agar tahan lebih lama. /ntuk itu diperlukan petugas

    yang bertanggung jawab atas perawatan media yang dimiliki sekolah. #uru mata

     pelajaran dapat ditunjuk untuk keperluan tersebut dengan demikian guru mata

     pelajaran akan bertanggung jawab terhadap media yang berhubungan dengan mata

     pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. /ntuk keperluan perawatan sekolah

    hendaklah menyediakan dana, agar perbaikan dan perawatan dapat berjalan

    sebagaimana mestinya.)'

    E. Proe !om"nikai dan !eg"naan Media Pendidikan

    '. Proses 0omunikasi

    Prose belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses

     penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluranmedia tertentu ke penerima

     pesan. Pesan, sumber pesan, saluranmedia dan penerima pesan adalah komponen

    komponen proses komunikasi. Pesan yang akan digunakan adalah isi ajaran atau

    didikan yang ada dalam kurikulum. Suber pesannya bisa guru, siswa, orang lain

    ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah mediaa pendidikan

    dan penerima pesanannya adalah siswa atau juga guru.))

    Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru

    atau sumber lain kedalam simbolsimbolkomunikasi baik simbol 1erbal 2kata kata

    lisan ataupun tertulis 9 maupun simbol non 1erbal atau 1isual. Proses penuangan

     pesan ke dalam simbolsimbol komunikasi itu disebut encoding.  Selanjutnya

     penerima pesan 2bisa siwa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya sendiri9

    21 !bid,

    22 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, ''

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    15/25

    15

    menafsirkan simbolsimbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses

     penafsiran simbolsimbol komunikasi yang mengandung pesanpesan tersebut

    disebut decoding.,'

    Adalakanya penafsiran tersebut berhasil, adakalanya tidak. Penafsiran yang gagal

    atau kurang berhasil berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami

    apaapa yang didengar, dibaca, atau dilihat dan diamatinya.)

    erlepas dari siapa yang bodoh dan siapa yang pintar, keadaan seperti inilah yang

    terjadi pada kasus guru A. Siswasiswanya tidak atau kurang berhasil &egecode

     pesanpesan yang disampaikan olehnya. Pada gambar '.) akan kita lihat

    kegagalan proses komunikasi tersebut. #uru menyampaikan pesan A, dari kelima

    siswa hanya siswa ' yang tepat dalam menafsirkannya. iga diantaranya kurang

    tepat 2A', A), A*9 sedang satu lainya salah sama sekali.

    #ambar '.) Proses $omunikasi yang -agal 

    23 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, ')

    24!bid,

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    16/25

    16

    Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses

    komunikasi. Penghambat tesebut bisa dikenal dengan istilah barriers,atau noises.

    0ita kenal adanya hambatan psikologis, seperti minat, sikap, sikap, pendapat,

    inteligensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan

    dayaindera dan cacat tubuh. Siswa yang sering terhadap mata pelajaran, topik 

    serta gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang dibenci atau

    tak menyukai semua itu.)-

    Anda jangan banyak berharap dari siswa yang lagi sakit karena pesanpesan yang

    anda sampaikan padanya akan terhambat karenanya. Anda juga jngan berharap

     pada siswa yang sehat sekalipun untuk mengamati kehidupan binatang satu sel

    dengan mata telanjang.)<

    $ua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat

    istiadat, normanorma sosial, kepercayaan dan nilainilai panutan, dan hambatan

    lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar.

    Proses belajarmengajar ditempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan

     berbedadengan proses yang dilakukan dikelas yang bising, panas dan berjubel.

    Perbedaan adat istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang kadang bisa

    menjadi sumber salah paham. 0arena adanya berbagaijenis hambatan tersebut

     baik dalam diri guru maupun siswa, baik sewaktu mengencode  pesan maupun

    mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar sering kali berlangsung

    secara tidak efektif dan efesien.)>

    &edia pendidikan sebagai satusatu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan

    sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaaan gaya belajar, minat,

    25!bid, '*

    26 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, '

    27!bid,

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    17/25

    17

    inteligensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis,

     jarak wktu dan lainlain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media

     pendidikan.)?

    #ambar '.*. memperlihatkan proses komunikasi yang berhasil berkat ikut

    sertanya media dengan proses belajar mengajar. Sumber pesan bisa penulis buku,

     pelukis, fotografer, dan guru sendiri. &ediaya bisa berupa buku, poster, foto,

     program kaset audio, film, kaset 1ideo. Pesan A yang disampaikan oleh guru

    mmaupun media dan sumber pesan ditafsirkan sebagai A pula oleh para siswa.

    #uru dan media bekerja sama, bahu membahu dalam menyajikan pesan.)@

    #ambar '.*. Proses $omunikasi yang Berhasil 

    &ungkin saja guru tak banyak berperan karena proses belajar mengajar terjadi

    dalam jarak jauh. Pada situasi seperti ini penulis buku, modul atau prosedur 

     programprogram audio, 1ideo maupun film merupakan sumber pesan. Siswa

    28!bid,

    29!bid,

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    18/25

    18

     berinteraksi dengannya secara tak langsung lewat mediamedia yang mereka

     buat.*8

    #ambar '. Proses $omunikasi arak jauh

    Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yakni secara primer dan secarasekunder4

    '. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan

     perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunkan lambang atau

    simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses

    komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lailain

    sebagainya secara langsung mampu/ menerjemahkan00   pikiran dan atau

     perasaan komikator kepada komunikan.

    ). Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

    seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat sebagai

    media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama........surat,

    30 Arief S. Sadiman, %.%ahardjo, Anung ;aryono dan %ahadjito. Media Pendidikan"

     Pengertian Pengembangan dan pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O

    P7%SA$A, )8'89, '

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    19/25

    19

    telepon,teleteks,surat kabar,majalah,radio,tele1isi, film dan banyak lahi

    media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.*'

    Pada umumnya kalau kita berbicara dikalangan masyarakat, yang dinamakan

    media komunikasi adalah media kedua sebagaimana yang dijelaskan diatas.

    3arang sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. ;al ini

    disebabkan bahwa bahasa sebagai lambang )symbol*  beserta isi 2content*  yakni

     pikiran dan perasaan yang tampak tak dapat dipisahkan. idak seerti media

    da*)lam bentuk tele1isi,film, radio, dan lainnya yang jelas tidak selalu

    dipergunakan.

    &edia dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasanya guru.Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara 1erbal maupun non

    1erbal. Bahasa 1erbal, adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu

    kata lebih dan bahsa non 1erbal adalah semua pesan yang disampaikan tanpa kata

    kata yang kita gunakan. $engan demikian, proses penyampaian pikiran atau

     perasaan dapat dilakukan secara tatap muka 2proses komunikasi primer9 dan bisa

    dilakukan melalui saluran lain 2proses komunikasi sekunder9.

    $ilihat dari konteksnya, komunikasi pembelajaran termasuk dalam

    komunikasi publik atau komunikasi kelo mpok atau  grup commincation. Ada

     beberapa ciri yang dimiliki oleh konteks ini.  Pertama, komunikasi

     publikkelompok lebih sering muncul di tempat umum daripada ditempat pribadi,

    misalnya, auditorium, ruang kelas, ruang pertemuan, dan sebagainnya.  $edua1

    komunikasi publikkelompok relatif lebih formal dan biasanya ada perencanaan

    terlebih dahulu. 0etiga, ada sejumblah norma yang cukup jelas yang harus

    dipatuhi.**

    Proses pembelajaran tatap muka antara guru dengan siswa biasanya dilakukandidalam kelas 2ruang9, guru dalam proses itu lebih berfungsi sebagai sumber 

     pesan dan siswa penerimanya. &eskipun komunikasi antara guru dan siswa dalam

    31 :udhi &unadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. 23akarta 4 #aung

    Persada 2#P9 Press, )8')9, ?

    32 !bid,?

    33 !bid,@'8

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    20/25

    !

    "

    2

    "

    3

    "

    1

    !

    "

    2

    "

    3

    "

    1

    !

    "3

    "2

    "1

    20

     proses pembelajaran termasuk komunikasi publik atau kelompok, guru sewaktu

    waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antar personal hal ini bisa

    dilakukan karena proses komunikasi tatap muka dikelas mempunyai kelompok 

    yang relatif kecil. erjadilah komunikasi dua arah atau dialog dimana siswa

    menjadi komunikan sekaligus sebagai komunikator, demikian pula guru.

    erjadinya komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar bersikap responsif,

    mengetengahkan pendapat dan tanggapan atau mengajukan pertanyaan, diminta

    atau tidak diminta. Sikap rensponsif siswa tentunya tidak hanya merespon guru

    saja tetapi dapat juga merespon siswa tentunya tidak hanya merespon guru saja

    tetapi dapat juga merespon siswa lain yang telah lebih dahulu memberikan

    stimulus 2pendapat, tanggapan atau pertanyaan9 dalam kondisi seperti ini maka

    telah terjadi komunikasi multiarah. 3ika siswa pasif saja, dalam arti kata hanya

    mendengarkan tanpa ada gairah untuk mengekspresikan suatu pernyataan atau

     pertanyaan, maka meskipun komunikasi bersifat tatap muka, tetap saja

     berlangsung komunikasi satu arah.* 

    0omunikasi satu Arah0omunikasi $ua Arah 0omunikasi &ulti Arah

    #ambar '.) enis+enis Proses $omunikasi

    Pesan yang akan dikomunikasikan dalm komunikasi pembelajaran adalah

    isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum. Pesan berupa isi ajaran dan

    didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam

    simbolsimbol komunikasi baik simbol 1erbal2katakata lisan ataupun tertulis9

    maupun simbol non1erbal, yakni sebagai bahasanya guru. $alam hubungan ini,

    untuk memperoleh kejelasan tentang proses tersebut, ada baiknya kita kaji model

     proses komunikasi berikut ini4*-

    34 !bid,'8

    35 !bid,''

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    21/25

    en#oding

    message

    re#eve

    r

    de#odin

    g

    sender

    21

    #ambar Model $omunikasi Philip $otler

    #ambar diatas berdasarkan pada definisidefinisi seperti pikiran dan atau perasaan

    diteruskan dari syaraf otak yang satu kesaraf otak lainnya. Proses penuangan

     pesan ke dalam simbolsimbol komunikasi oleh pengirim pesan itu disebut

    econding. Selanjutnya penerima pesan menafsirkan simbolsimbol komunikasi

    tersebut sehingga diperoleh pesan baru. Proses penafsiran simbolsimbol

    komunikasi yang mengandung pesanpesan tersebut di sebut decoding. 0ita

    memperlakukan pesan 2massage9, sebagai sesuatu yang terlepas dari makna yang

    dimiliki masingmasing peserta komunikasi. Baik pesan maupun umpan balik,

    keduanyaduanya merupakan seperangkat lambang bermakna yang tersampaikan

    oleh masingmasing peserta komunikasi, media adalah saluran komunikasi tempat

    tempat berlalunya pesan dan response adalah tanggapan, seperangkat reaksi pada

    recei1er setelah diterpa pesan. Sementara noise adalah gangguan tak terencana

    yang terjadi dalam proses komunikasi.*<

    &odel komunikasi diatas menegaskan faktorfaktor kunci dalam komunikasi

    efektif. 0omunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikannya sasaran an

    tanggapan apa yang diinginkannya. !a harus terampil dalam mengencode

    2menyusun sandi9 pesan dengan memperhitungkan bagaiman komunikasi sasaran

     biasanya mengecode 2menafsirkan pesan9. 0omunikator harus mengirim pesan

    melalui media yang efesien dalam mencapai khalayak sasaran.*>

    0omunikator akan dapat menyusun sandi dan komunikan akan dapat menafsirkan

    sandi. ;al ini hanya dalam istilahistilah pengalaman yang dimiliki masing

    masing. &emang ini merupakan beban bagi komunikator dari strata sosial yang

    36 !bid,''')

    37 !bid,')

    $espon%eedba#

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    22/25

    22

    satu 2seperti guru9 yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan komunikan

    dari strata sosial yang lainnya seperti siswa. 0ennyataannya seringkali terjadi

    kegagalan dalam berkomunikasi. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil

     berarti kegagalan atau kekurangan berhasil dalam memahami apaapa yang

    didengar, dilihat, dibaca dan diamatinya. *?

    $iatas telah kita singgung bahwa semakin tumpang tindih bidang pengalaman

    komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan

    yang dikomunikasikan. Artinya untuk mengefektifkan proses pembelajaran , para

    siswa hendakya memiliki banyak pengalaman sehingga dapat mengimbangi

     pengalaman gurunya. Salah satu cara agar para siswa memiliki banyak 

     pengalaman dan sekaligus untuk mengantisipasi adanya hambatanhambatan

    diatas, hendaknya guru pandapandai menciptakan lingkungan belajar yang

    kondusif, yakni dengan menyediakan atau mengadakan media pembelajaran

    sebagai sumbersumber belajar selain dirinya. Sumbersumber belajar ini menurut

     perspektif psikologis dalam komunikasi manusia merupak stimulusstimulus yang

    selalu siap untuk direspon oleh para siswa. Semakin banyak stimulus

    dilingkungannya maka semakin banyak pula yang direspon olehnya, dan

    kemudian dengan sendirinya pengalamannya pun bertambah.*@

    ). 0egunaan &edia Pendidikan

    Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaankegunaan sebagai berikut.

    a. &emperjelas penyajian pesan agar tidak terlelu bersifat 1erbalitis 2dalam

     bentuk katakata tertulis atau lisan belaka9.

     b. &engatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya4

    '9 Objek yang terlalu besarbisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau modelD

    )9 Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,

    atau gambar 

    *9 #erak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

    timelaps atau high+speed photography.

    38 !bid, '*

    39 !bid,'

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    23/25

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    24/25

    24

    BAB III

    PENU#UP

    $ari berbagai penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

    media akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik berupa pengetahuan,

    sikap dan keterampilan. $engan menggunakan media dalam pembelajaran akan

    membantu guru dalam menciptakan pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

    kreatif, dinamis dan dialogis. 0eberhasilan pembelajaran akan bergantung pada

    keahlian seorang guru dalam menyampaikan materi tersebut. /saha itu dapat

    dibantu dengan penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu untuk 

     penanaman konsep pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan

    diajarkan. &anfaat yang diperoleh dengan ,menggunakan media dalam

     pembelajaran 4 2'9 mediaalat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif 

    dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa, 2)9 mediaalat peraga

    memungkinkan lebih merata, 2*9 mediaalat peraga memungkinkan mengajar 

    lebih sistematis, teratur, dan dipersiapkan secara sistematis dan teratur pula.

    $alam Prosedur Pengembangan Sistem !nstruksional Pembelajaran

    merpakan sebuah sistem terdiri dari berbagai komponen, seperti bahan atau

    materi, kegiatan pembelajaran, media pembelajaran dan alat e1aluasi, merupakan

     beberapa komponen yang saling berpengaruh untuk mencapai tujuan

     pembelajaran yang telah ditetapkan. Proses manajemen media tidak terlepas dari

    fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

    e1aluasi. Baik dalam hal pengadaan, pemanfaatan dan perawatan media

     pembelajaran. 0ebijakan sekolah merupakan salah satu penentu untuk 

    terlaksananya pembelajaran yang bermedia dengan memfasilitasi pengadaan

  • 8/17/2019 MPI-manajemen Media Pendidikan

    25/25

    25

    media, meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media dan proses

     peawatan media baik dengan mengalokasikan anggaran dana yang cukup maupun

    dengan membuat kebijakankebijakan sehubungan dengan pengadaan,

     pemanfaatan dan pemeliharaan media pembelajaran dengan senantiasa

    menerapkan fungsi manajemen.

    Da$tar P"taka

    &unadi, :udhi Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. 23akarta 4 #aung Persada

    2#P9 Press, )8')9,

    Arsyad, A"har. Media Pembelajaran. 23akarta 4 P.%A3A#%A5!6$O P7%SA$A, )88)9,

    Sadiman, %ahardjo, ;aryono, Anung dan %ahadjito.  Media Pendidikan" Pengertian

     Pengembangan dan  pemanfaatannya. 23akarta 4 P %A3A#%A5!6$O P7%SA$A,

    )8'89,

    http4maskabul.blogspot.com)8''8)mengembangkanmenejemenmediadalam.html(mC'

    http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1http://maskabul.blogspot.com/2011/02/mengembangkan-menejemen-media-dalam.html?m=1