maternitas plasenta previa

21
MATERNITAS PLASENTA PREVIA” Presented by: kelompok 6 1.Adela Sari 2.Elba Habibburahma 3.Riki Pratama

Upload: sariadela

Post on 11-Apr-2016

250 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

plasenta previa

TRANSCRIPT

Page 1: Maternitas Plasenta Previa

MATERNITAS “PLASENTA PREVIA”Presented by: kelompok 61.Adela Sari2.Elba Habibburahma3.Riki Pratama

Page 2: Maternitas Plasenta Previa

A. Definisi Plasenta Previa• Plasenta Previa ialah plasenta yang letaknya abnormal,

yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

• Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atas uterus(fundus). Namun plasenta previa ini ada didepan jalan lahir. Jadi yang dimaksud adalah plasenta yang implantasinya tidak normal sehingga menutupi seluruh atau sebagain ostium internum(patahan jalan lahir). Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan atau dinding belakang rahim didaerah fundus uteri. (Winknjosastro, 1996).

Page 3: Maternitas Plasenta Previa
Page 4: Maternitas Plasenta Previa

B. Klasifikasi Plasenta Previa• klasifikasi berdasarkan terabanya jaringan plasenta pembukaan jalan

lahir pada waktu tertentu, plasenta previa meliputi:

1. Plasenta previa totalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.

2. Plasenta previa parsialis apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta

3. Plasenta previa marginalis, apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan

4. Plasenta letak rendah, plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. Pinggir plasenta berada kira-kira 3 atau 4cm diatas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.

Page 5: Maternitas Plasenta Previa

Lanjutan...

Page 6: Maternitas Plasenta Previa

Lanjutan...

Page 7: Maternitas Plasenta Previa

C.Faktor Risiko Plasenta Previa1. Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan

sebelumnya.2. Pernah menjalani operasi caesar.3. Pernah menjalani operasi pada rahim, misalnya kuret

atau pengangkatan miom.4. Berusia 35 tahun atau lebih.5. Pernah melahirkan sebelumnya.6. Pernah menjalani operasi pada rahim.7. Menggunakan kokain.

Page 8: Maternitas Plasenta Previa

D. Patofisiologi Plasenta Previa• Pendarahan anterpartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 20

minggu saat segmen bawah uteri telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis.

• Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan.

• Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks menyebabkan

sinus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta.

• Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot

segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti plasenta letak normal.

Page 9: Maternitas Plasenta Previa
Page 10: Maternitas Plasenta Previa

E. Tanda dan Gejala Plasenta Previa1.Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. 2.Mal presentasi janin: Plasenta menempati ruang di pelvis3.Bagian terendah janin tidak terfiksasi: khususnya pada plasenta tipe III atau IV4.Sulitnya mengindentifikasi pada bagian janin pada saat palpasi: plasenta previa anterior(khususnya tipe I dan II) terletak diantara janin dan seperti ada yang menganjal pada tangan ketika dipalpasi.5.Denyut nadi ibu yang keras dibawah umbilikus

Page 11: Maternitas Plasenta Previa

F. Penatalaksanaan pada Plasenta Previa

• 3 Penatalaksanaan pada plasenta previa yaitu:

1.Pentalaksanaan di Rumah2.Penatalaksanaan di Rumah Sakit

1. Pada usia kehamilan kurang 37 minggu2. Pada usia kehamilan 37 minggu/ lebih

3.Observasi

Page 12: Maternitas Plasenta Previa

G. Pemeriksaan Kesehatan pada Plasenta Previa

• Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan kesehatan pada plasenta previa:

1.Anamnase2.Inspeksi3.Pemeriksaan fisik ibu4.Pemeriksaan khusus (Palpasi abdomen; Pemeriksaan denyut jantung janin; Pemeriksaan inspekulo; Pemeriksaan penunjang sitografi; Pemeriksaan dalam dimeja operasi)

Page 13: Maternitas Plasenta Previa

H. Komplikasi Plasenta PreviaKomplikasi pada plasenta previa sebagai berikut:

1.Prolaps tali pusat2.Prolaps plasenta3.Plasebta melekat, sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kerokan4.Robek-robekan jalan lahir karena tindakan5.Perdarahan postpartum6.Infeksi karena perdarahan yang banyak7.Bayi prematur atau lahir mati8.Anemia karena perdarahan plasenta, dan endometris pascapersalinan

Page 14: Maternitas Plasenta Previa

ASKEP PADA PLASENTA PREVIA

Page 15: Maternitas Plasenta Previa

1. Pengkajiana. Data dasar yang meliputi: identifikasi pasien, keluhan utama,

pemeriksaan fisik, riwayat psikologis)b. Jumlah dan sifatc. Kondisi Uterus : Apakah uterus terasa lembut dengan palpasi yang

lembut.d. Tanda-tanda vital ibu hamil sekaligus janine. Riwayat kehamilan (gravida, para, riwayat aborsi, dan melahirkan

bayi prematur).f. Lamanya usia kehamilan(HPHT, tinggi fundus, hubungan tinggi

fundus dengan usia kehamilan) jika terjadi perdarahan ke dalam mometrium.

g. Data laboratorium (hemoglobin, hamtokrit, golongan darah, pembekuan darah). Data ini diperlukan untuk mempersiapkan transfusi darah akibat perdarahan.

Page 16: Maternitas Plasenta Previa

2. Diagnosa Keperawatan

• Dapat ditegakkan diagnosa untuk plasenta previa ini adalah sebagai berikut:

a.Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan kehilangan darah;

b.Perubahan perfusi janin berhubungan dengan kehilangan darah;

c.Kecemasan ibu yang berhubungan dengan ancaman terhadap diri dan janin.

Page 17: Maternitas Plasenta Previa

Intervensi Keperawatan• Intervensi untuk mengatasi perubahan perfusi jaringan berhubungan

dengan kehilangan darah:a.Lakukan pengambilan darah dan mengirimnya untuk diteliti

pembukaannya sesuai yang diperintahkan.b.Tentukan kecocokan darah dengan cara “crossmatch” dengan

menggunakan 2 produk darah.c.Meningkatkan volume darah dengan cara:

-Ukur produksi urine-Ukur berat jenis urine-Memperoleh nilai elektrolit berkala, sesuai perintah-Memperoleh hematokrit, sesuai perintah

d. Hindari pemeriksaan vagina

Page 18: Maternitas Plasenta Previa

Lanjutan...e. Monitor denyut nadi dan tekanan darah ibuf. Lakukan pengamatan pada pembukaan darahg. Ukur perkiraan darah yang hilangh. Penghentian kontraksi selama persalinan prematur diindikasikan jika pasien tidak dalam persalinan aktif dengan perdarahan

Kriteria hasil yang diharapkan setelah dilakukan intervensi:1.Pembekuan darah2.Meningkatnya tanda-tanda vital3.Menurunya kehilangan darah4.Meningkatnya atau stabilnya warna dan kehangatan kulit5.Meningkatnya atau stabilnya pemeriksaan tentang pembekuan6.Tingkat pernafasan normal dan ketika bernafas dengan wajar7.Sedikit atau tidak ada kontraksi rahim.

Page 19: Maternitas Plasenta Previa

4. Implemtasi KeperawatanUntuk perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan kehilangan darah, implemtasinya sebagai berikut:a.Melakukan pengambilan darah dan mengirimnya untuk diteliti pembukaannya sesuai yang diperintahkan.b.menentukan kecocokan darah dengan cara “crossmatch” dengan menggunakan 2 produk darah.c.Meningkatkan volume darah dengan cara:

• mengukur produksi urine• mengukur berat jenis urine• Memperoleh nilai elektrolit berkala, sesuai perintah• Memperoleh hematokrit, sesuai perintah

d.Menghindari pemeriksaan vagina

•Menggunakan manset otomatis, jika ada;•Menggunakan monitor ECG atau EFM jika diperlukan•Melakukan pengamatan pada pembukaan darah•Mengukur perkiraan darah yang hilang•Melakukan penghentian kontraksi selama persalinan prematur diindikasikan jika pasien tidak dalam persalinan aktif dengan perdarahan; untuk jangka panjang, penghentian kontraksi selama persalinan ini dapat memberikan keuntungan yaitu:•Meningkatkan berat lahir bayi•Meningkatkan usia kehamilan•Kehilangan darah setelah melahirkan dan jaringan dapat menyebabkan plasenta akreta(plasenta yang melekat secara abnormal pada uterus) yang terasa nyeri atau mengalami trombin yang terendam maka perlu dilakukan tokolisis(penghentian darah).• •2. Untuk perubahan perfusi jarnin berhubungan dengan kehilangan darah, implemtasinya sebagai berikut:•a. Secara berkelanjutan, memonitor FHR(Fetal Heart Rate), sebaiknya dengan EFM untuk mengevaluasi perubahan denyut jantung yang terjadi pada janin.•b. Mengamati pola abnormal pada FHR•c. Memposisikan pasien pada posisi lateral atau tinggi ke kiri•d. Memberikan perlakuan khusus untuk pasien perubahan perfusi janin (jika diperlukan)•Memberikan terapi oksigen•Melakukan penambahan cairan dan darah•Melakukan perubahan posisi•e. Antisipasi operasi sesar dan pengamatan tentang perdarahan setelah kehamilan.•f. Memberikan petunjuk dan persiapan untuk perawatan dirumah(rawat jalan)

Page 20: Maternitas Plasenta Previa

Lanjutan...

e. Memonitor denyut nadi dan tekanan darah ibuf. Melakukan pengamatan pada pembukaan darahg. Mengukur perkiraan darah yang hilangh. Melakukan penghentian kontraksi selama persalinan prematur diindikasikan jika pasien tidak dalam persalinan aktif dengan perdarahan

Page 21: Maternitas Plasenta Previa

5. Evaluasi

Menurut Nursalam (2001), evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang digunakan sebagai alat untuk menilai keberhasilan dalam asuhan keperawatan dan proses ini berlangsung terus menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan.

Ada empat yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu:a. Masalah teratasib. Masalah teratasi sebagianc. Masalah tidak teratasi