materi mopd i

17
MATERI MOPD I : WAWASAN WIYATA MANDALA A. Arti Wawasan Wiyatamandala . Secara harfah kata “wawasan” mengandung arti pandangan, penglihatan, tinjauan. Secara luas dapat diartikan suatu pandangan atau sikap mendalam terhadap hakikat. Adapun kata “wiyatamandala“ terdiri dari dua bagian kata, yaitu ”wiyata” dan “mandala”. Kata “wiyata” mempunyai arti pelajaran atau pendidikan, sedangkan kata “mandala“ mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi kata “wiyatamandala” mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran. Jadi “awasan iyatamandala” adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sek!lah/madrasah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan pr!ses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar " warga/madrasah sek!lah#, dimana para angg!tanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan pr!ses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi pr!ses k!!rdinasi, pr!ses k!munikasi, tempat saling bekerja sama dan bantu membantu. B. Makna Wawasan Wiyatamandala $akna yang terkandung dalam pr!ses pendidikan wiyata mandala adalah % a. Sek!lah/madrasah hendaknya betul&betul menjadi tempat terselenggaranya pr!ses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai&nilai agama, ilmu pengetahuan, ketrampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan 'asi!nal yaitu menghasilkan manusia (nd!nesia yang beriman dan berta)wa kepada *uhan yang $aha +sa, berakhal) mulia, sehat, berilmu, kreati , mandiri, serta menjadi warga 'egara yang dem!kratis dan bertanggung jawab. b. Sek!lah/madrasah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi pr!ses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan madrasah, maka dalam kehidupan madrasah berperan unsur dan macam&macam satuan, seperti - kepala madrasah, guru, !rang tua siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara madrasah/sek!lah dengan masyarakat dimana madrasah itu berada. c. Sek!lah/madrasah sebagaitempat terselenggaranya pr!ses belajar mengajar, tempat terjadinya pr!ses pembudayaan kehidupan, dan hanya dapat ber ungsi dengan sebaik&baiknya apabila lingkungan madrasah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman. C. T!an wawasan wiyatamandala *ujuan wawasan wiyata mandala adalah diharapkan seluruh peserta didik dapat berperan akti dalam meningkatkan ungsi sek!lah/madrasah sebagai lingkungan pendidikan. Aktiftas dan kreatiftas peserta didik sangat diperlukan untuk menciptakan madrasah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, asih dan asuh yang dibimbing!leh kepalamadrasah dan guru yang dapat mend!r!ng semangat dan minat belajar. al yang sangat penting bagi peserta didik adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan ungsinya sebagai warga wiyata. . D. "#ndisi Yan$ M%ndkn$ P%laksanaan Wawasan Wiyatamandala a. $entaati eraturan dan *ata *ertib Sek!lah/$adrasah serta Kepemimpinan Kepala Sek!lah/$adrasah b. !rmat dan *aat Kepada 0uru c. Kerjasama antara arga $adrasah, 1rang *ua Siswa dan $asyarakat

Upload: haryono-iqbal

Post on 04-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

HG

TRANSCRIPT

MATERI MOPD I : WAWASAN WIYATA MANDALAA.Arti Wawasan Wiyatamandala.Secara harfiah kata wawasan mengandung arti pandangan, penglihatan, tinjauan. Secara luas dapat diartikan suatu pandangan atau sikap mendalam terhadap hakikat.Adapun kata wiyatamandala terdiri dari dua bagian kata, yaitu wiyata dan mandala. Kata wiyata mempunyai arti pelajaran atau pendidikan, sedangkan kata mandala mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi kata wiyatamandala mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran.Jadi Wawasan Wiyatamandala adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah/madrasah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar ( warga/madrasah sekolah), dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling bekerja sama dan bantu membantu.

B.Makna Wawasan WiyatamandalaMakna yang terkandung dalam proses pendidikan wiyata mandala adalah :a.Sekolah/madrasah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, ketrampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu menghasilkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhalq mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.b.Sekolah/madrasah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan madrasah, maka dalam kehidupan madrasah berperan unsur dan macam-macam satuan, seperti ; kepala madrasah, guru, orang tua siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara madrasah/sekolah dengan masyarakat dimana madrasah itu berada.c.Sekolah/madrasah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan, dan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila lingkungan madrasah tersebutdapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman.

C.Tujuan wawasan wiyatamandalaTujuan wawasan wiyata mandala adalah diharapkanseluruh peserta didik dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah/madrasah sebagai lingkungan pendidikan. Aktifitas dan kreatifitas peserta didik sangat diperlukan untuk menciptakan madrasah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, asih dan asuh yang dibimbing oleh kepala madrasah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar. Hal yang sangat penting bagi peserta didik adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata..D.Kondisi Yang Mendukung Pelaksanaan Wawasan Wiyatamandalaa.Mentaati Peraturan dan Tata Tertib Sekolah/Madrasah serta Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasahb.Hormat dan Taat Kepada Guruc.Kerjasama antara Warga Madrasah, Orang Tua Siswa dan Masyarakat

MATERI MOPD II : KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA, NASIONALISME / PATRIOTISME

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwaindividuyang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayahRepublikIndonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan jangan sampai mengalami penderitaan. Disitu pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara.Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasapatriotismedan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:1. Cinta Tanah AirNegeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengancarakita mengetahuisejarahnegara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.2. Kesadaran Berbangsa dan BernegaraKesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengancaramencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.3. PancasilaIdeologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dannormatifsajatapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.4. Rela berkorban untuk Bangsa dan NegaraDalam wujud bela negara tentusajakita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atletsaja, mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkantiketdemi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.5. Memiliki Kemampuan Bela NegaraKemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengancaraikut dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari Siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi faktor-faktor pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan terwujud.. Pada pendidikan kewarganegaraan ditanamkan prinsip etikmultikulturalisme, yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki sikap toleran.Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme terbagi atas ;a.Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan sehingga menggap bangsa lain rendah kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga nasionalisme yangchauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.b.Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan menggap semua bangsa sama derajatnya.HansKohn dalam bukunyaNationalismits meaning andhistorymendivinisikan nasionalisme sebagai berikut : Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaanindividutertinggi harus diserahkan pada negara. Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai tumpah darah.Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia :a.Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantarab.Mengembangka sikap toleransic.Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa IndonesiaEmpat hal yang harus kita hidari ndalam memupuk sermangat nasionalisme adalah :a. Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.b. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.c. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagaicarakalau perlu dengan kekerasan dan senjata.d. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri.

Sikappatriotismebangsa indonesia telah dimulai sejak jaman penjajahan, dengan banyaknya pahlawan pahlawan yang gugur dalam rangka mengusir penjajah seperti Sultan Hasanudin dari Makasar, Pangeran Diponogoro dari Jawa tengah, Cut Nyak Dien Tengku Umar dari Aceh dll. Sikap patriotis memuncak setelah proklamasi kemerdekaan pada periode perjuangan fisik antara tahun 1945 sampai 1949 yaitu periode mempertahankan negara dari keinginan Belanda untuk kembali menjajah Indonesia.Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotisme adalah:a. Cinta tanah air.b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.d. Berjiwa pembaharu.e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.

Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari hari :a. Dalam kehidupan keluarga; Menyaksikan film perjuangan, Membaca buku bertema perjuangan, dan Mengibarkan bendera merah putih pada hari-hari tertentu.b. Dalam kehidupan sekolah; Melaksanakan upacara bendera, mengkaitkan materi pelajaran dengan nilaiu-nilai perjuangan, belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan.c. Dalam kehidupan masyarakat; Mengembangkan sikap kesetiakawanan sosial di lingkungannya, Memelihara kerukunan diantara sesama warga.d. Dalam kehidupan berbangsa; Meningkatkan persatuan dan kesatuan, Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, Mendukung kebijakan pemerintah, Mengembangkan kegiatann usaha produktif, Mencintai dan memakai produk dalam negeri, Mematuhi peraturan hukum, Tidak main hakim sendiri, Menghormati, dan menjungjung tinggi supremasi hukum, Menjaga kelestarian lingkungan

MATERI MOPD II : PENDIDIKAN KARAKTERPengertianPendidikanKarakter Menurut AhliPenguatanpendidikanmoral (moraleducation) ataupendidikankarakter (charactereducation) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnyapendidikankarakter.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung olehpengetahuantentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan di bawah ini merupakan bagan kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.1.PendidikanKarakter Menurut LickonaSecara sederhana,pendidikankarakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisipendidikankarakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertianpendidikankarakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.2.PendidikanKarakter Menurut SuyantoSuyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkupkeluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.3.PendidikanKarakter Menurut KertajayaKarakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan mesin yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).4.PendidikanKarakter Menurut Kamus PsikologiMenurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yangrelatiftetap (Dali Gulo, 1982: p.29).Nilai-nilai dalampendidikankarakterAda18 butir nilai-nilaipendidikankarakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.Pendidikankarakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan.Pendidikankarakter dapat diartikan sebagaithe deliberate us of all dimensions ofschool lifeto foster optimalcharacter development(usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.Pendidikankarakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuanpendidikandapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkupkeluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuanpendidikannasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuanpendidikannasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agarpendidikantidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.Pendidikanyang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr.Martin LutherKing, yakni;intelligence plus characterthat isthe goalof trueeducation(kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhirpendidikanyang sebenarnya).MemahamiPendidikanKarakterPendidikankarakter adalahpendidikanbudi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspekpengetahuan(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, makapendidikankarakter tidak akan efektif.Denganpendidikankarakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:1.Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya2.Kemandirian dan tanggungjawab3.Kejujuran/amanah, diplomatis4.Hormat dan santun5.Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;6.Percaya diri dan pekerja keras7.Kepemimpinan dan keadilan8.Baik dan rendah hati, dan9.Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.Kesembilan pilar karakter itu, diajarkan secara sistematis dalam modelpendidikanholistik menggunakanmetode knowing the good, feeling the good, dan acting the good. Knowing the goodbisa mudah diajarkan sebabpengetahuanbersifat kognitif saja. Setelahknowing the goodharusditumbuhkan feeling loving the good,yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi engine yang bisa membuat orang senantiasa mau berbuat sesuatu kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran bahwa, orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan perilaku kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebajikan, makaacting the gooditu berubah menjadi kebiasaan.Dasarpendidikankarakter ini, sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Dari sini, sudah sepatutnyapendidikankarakter dimulai dari dalamkeluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.Namun bagi sebagiankeluarga, barangkali prosespendidikankarakter yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas yang padat. Karena itu, seyogyanyapendidikankarakter juga perlu diberikan saat anak-anak masuk dalam lingkungan sekolah, terutama sejakplay groupdan taman kanak-kanak. Di sinilah peran guru, yang dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru, dipertaruhkan. Karena guru adalah ujung tombak di kelas, yang berhadapan langsung dengan peserta didik.DampakPendidikanKarakterApa dampakpendidikankarakter terhadap keberhasilan akademik? Beberapa penelitian bermunculan untuk menjawab pertanyaan ini. Ringkasan dari beberapa penemuan penting mengenai hal ini diterbitkan oleh sebuah buletin, Character Educator, yang diterbitkan olehCharacterEducationPartnership.Dalam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis, menunjukan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkanpendidikankarakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalampendidikankarakter menunjukkan adanya penurunan drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik.Sebuah buku yang berjudulEmotional Intelligence and School Success (Joseph Zins, et.al, 2001)mengkompilasikan berbagai hasil penelitian tentang pengaruh positif kecerdasan emosi anak terhadap keberhasilan di sekolah. Dikatakan bahwa ada sederet faktor-faktor resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi.Hal itu sesuai dengan pendapat Daniel Goleman tentang keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya.

Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya adalah; Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis.Seiring sosialisasi tentang relevansi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa segera menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.

MATERI MOPD IV : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak terlalu susah karena pada umumnyatiapsekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).PengertianUKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta perilaku hidupsehatpadapeserta didikusia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Dalam UUNomor36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidupsehatpeserta didikdalam lingkungan hidupsehatsehinggapeserta didikdapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bertujuan untuk meningkatkan mutupendidikandan prestasi belajarpeserta didikdengan meningkatkan perilaku hidup bersih dansehatserta derajat kesehatanpeserta didikdan menyiptakan lingkungan yangsehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih dansehat(PHBS) di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan olehpeserta didik,gurudan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungansehat.Indikator Perilaku Hidup Bersih danSehatPHBS di Sekolah :a.Menyuci tangan denganairyang mengalir dan memakai sabun.b.Mengonsumsi jajanansehatdi kantin sekolah.c.Menggunakan jamban yang bersih dansehat.d.Olahraga yang teratur dan terukur.e.Memberantas jentik nyamuk.f.Tidak merokok di sekolah.g.Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.h.Membuang sampah pada tempatnya.

MATERI MOPD V : TATAKRAMADAN TATA TERTIB KEHIDUPANSOSIAL

A.ARTITATA KRAMASecara harfiah Tatakrama terdiri atas dua kata yaitu tata dan karma. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan.Krama berarti sopan santun , kelakuan tindakan dan perbuatan. Tatakrama juga ada yang menyebut etiket atau etika.Dengan demikian tatakrama adalah kebiasaan sopan santunyang disepakati dalam lingkungan pergaulan manusia setempat dan berlaku dalam kurun waktu tertentu. Dalam pergaulan antar sesama manusia tatakrama merupakan kebiasaan yang berlaku dalam lingkungan tertentu. Dalam artian di satu tempat belum tentuberlaku dan dapat diterima di tempat lain. Peranan adat istiadat sangat besar pengaruhnya dalam tatakrama pergaulan.Contoh:Penilaianseseorang yang tidak menghabiskan makanan /minuman (menyisakan sedikit) ketika diperjamuan, tidak sama diberbagai tempat. Ada yang menganggap hal tersebut sopan tetapi ada juga yang menganggap sebaliknya.Disamping itu juga perkembangan ilmu tehnologi yang ditandai dengan aneka ragam perubahan yang sangat cepat turut mempengaruhi norma-norma kehidupanContoh:Digolongan masyarakat tertentu seperti sering kita lihat di TV, laki-laki dengan perempuan walau bukan muhrim kalau ketemu cium pipi kanan cium pipi kiri, mereka menganggap tidak apa-apa tetapi bagi orang beragama Islam perbuatan tersebut adalah berdosa.Untuk itu pelaksanaan tatakrama perlu memperhatikan hal-hal berikut:a.Situasi dan kondisi setempatb.Faktor adat kebiasaanc.Perkembangan zaman.Oleh karena itu, kita perlu hati-hati dalam memberi penilaian apakah perbuatan itu sesuai dengan tatakrama atau tidak. Selain tatakrama yang berlaku setempat,ada pula tatakrama yang berlaku secara nasional, seperti sikap kita saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, Sikap khidmat ketika upacara bendera dan sikap saat mengheningkan cipta untuk menghormati dan mengenang arwah pahlawan bangsa.

B.JENIS-JENIS TATAKRAMATatakrama telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Secara garis besar ada beberapa jenis tatakrama dalam kehidupan sehari-hari manusia yaitu:1.Tatakrama berbicaraTatakrama dalam berbicara berkaitan erat dengan:a.Siapa yang diajak berbicarab.Kalimat yang dipergunakanc.Dimana pembicaraan dilakukanJika berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati, maka dipergunakanlah bahasa yang sopan. Misalnya: Bu, Pak guru mengirimkan formulir ini untuk diisi oleh ibu, besok diharapkan sudah dikumpulkan kembali, kata FatimahSelain itu perlu juga diperhatikandimana pembicaraan itu dilakukan. Bila kebetulan ibu sedang menerima tamu, lebih baik ditunda dulu. Menunggu sampai ibu selesai berbicara dengan tamu. Atau kalau sangat terpaksa mintalah maaf terlebih dahulu kepada tamu atau ibu untuk minta waktu sebentar.Secara umum, perlu diingat dalam berbicara dengan seseorang perlu menghindari sikap-sikap berikut : memotong pembicaraan orang, memborong pembicaraan, berbicara tanpa memandangyang diajak berbicara, berbicara panjang tak tentu arah dan acuh tak acuh terhadap pembicaraan teman bicara2.Tatakrama pergaulanOrang yang dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan adalah orang yang dapat menyesuaikan diri dengan tatakrama yang berlaku. Orang yang demikian akan tenteram hidupnya. Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Siapa yang dihadapi, di mana pergaulan itu berlangsung dan bagaimana cara bersikap.Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu bersikap antara lain:a.Acuh terhadap orang lain, artinya tidak selalu ingin tahu urusan orang lainb.Mengetuk pintu bila akan memasuki suatu tempat sambil mengucapkan salam.c.Memberi salam dan berjabat tangan bila berjumpa seseorang.d.Mohon maaf bila merasa bersalahatau datang terlambate.Melakukan perintah dengan wajah yang jernihf.Dapat menempatkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungang.Rendah hati, tidak ingin menang sendirih.Siap memberi bantuan sesuai batas kemampuani.Mengucapkan terimakasih bila menerima bantuan dari orang.3.Tatakrama penampilanKesan pertama bila kita berjumpa seseorang ialah melihat penampilannya. Penampilan memberikan kesan yang langsung ke dalam penglihatan orang lain. Karena itu, penampilan perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengantatakrama yang berlaku.Dalam etika penampilan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain :a.Kesederhanaan, rapi, pantas dan bersahajab.Cara berpakaian yang disesuaikan dengan waktu dan tempat.c.Sesuai dengan ketentuan dan norma agama Islam

C.PENTINGNYA TATA KRAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIPeran tatakrama sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kadang keberhasilan seseorang turut dipengaruhi oleh nilai tambah dari tatakrama orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Manusia sebagai makhluq sosial, artinya manusia tidak bisa hidup sendiri selalu berhubungan dengan orang lain. Hubungan sesama manusia ini memerlukan saling menghargai dan hormat menghormati. Untuk dapat menghargai dan menghormatisesama manusia sebagai makhluq ciptaan Tuhan, diperlukan upaya menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.Agar dapat menempatkan manusia sebagaimana mestinya perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan harga diri seseorang yaitu antara lain;1.Menghindari perbuatan yang membuat orang lain tersinggung.2.Menghindari perbuatan mengumpat/menggunjing orang lain3.Memberikan penghargaan/pujian atas hasil karya seseorang4.Memanusiakan manusia.D.TATA KRAMA PESERTA DIDIK DILINGKUNGAN MTs NU1.Mentaati tata krama dan tata tertib madrasah serta kepemimpinan kepala madrasah.Pada setiap bentuk kehidupan perlu ada tata krama dan tata tertib. Di MTs NU sebagai lembaga pendidikan, mutlak adanya tatakrama dan tata tertib. Tata krama dan tata tertib harus dipatuhi oleh semua warga madrasah khususnya peserta didik.Kepala madrasah sebagai pengendali dan penanggung jawab kebijakan pelaksanaan tatakrama dan tatatertib madrasah dibantu oleh wakil kepala madrasah,guru, pengurus OSIS serta tenaga administrai madrasah.

2.Hormat dan taat kepada guruSikap Hormat menghormati dalam kehidupan dunia pendidikan penting untuk diterapkan, dikembangkan dan dimantapkan melalui pembinaan kehidupan sehari-hari di madrasah.Di madrasah guru bertugas mengajar, mendidik melatih, mentransfer pengetahuan, teknologi maupun ketrampilan kepada peserta didik. Disamping itu, guru juga berfungsi sebagai orang tua di madrasah.Oleh karena itu sudah selayaknya peserta didik taat dan hormat kepada guru, tanpa melihat guru pengetahuan umum atau guru agama. Karena pada hakikatnya ilmu yang disampaikan oleh guru baik umum maupun agama semuanya adalah ilmu dari Alloh.Sebagai bahan renungan untuk para peserta didik: al Imam al-Adzom Syaikh Hasan al Bashri RA berkata: Barang siapa yang tidak mempunyai adap sopan santun, maka ilmunya tidak akan berarti. Syekh al-Zarnuji dalam Kitab Talimul Mutaalim menyatakan; Ketahuilah, sesungguhnya orang yang mencari ilmu itu tidak akan memperoleh ilmu dan kemanfaatannya,kecuali dengan memuliakan ilmu beserta ahlinya, dan memuliakan guru.

MATERI MOPD VI : PROGRAM DAN CARA BELAJAR.Selamat datang di SMP Negeri 2 Maja, kalian sungguh beruntung bisa melanjutkan dan belajar di SMP Negeri 2 Maja. Di luar sana, banyak teman-teman kalian,tidak bisa melanjutkan pendidikan setelah tamat SD/MI. Sudah seharusnya kalian bersukurdan berterima kasih kepada Alloh dan kedua orang tua kalian. Yaitu dengan cara belajar sungguh-sungguh dan terprogram. Artinya, sekarang inilah saat yang tepat untuk menyusun rencana untuk kehidupan masa depan selanjutnya.Di MTs SMP Negeri 2 Maja sudah disediakan berbagai macam fasilitas dan kegiatan untuk menunjang kemampuan, minat dan bakat yang ada pada diri kalian. Tinggal kalian rajin atau malas, mau atau tidak untuk diajak maju. Sebagai pijakan, Terlebih dahulu sebagai peserta didik harus mengetahui dan memahami tentang :A.Dasar Untuk BelajarAlloh berfirman dalam al Quran, yang artinya: Katakanlah, apakah sama orang-orangyang mengetahuidengan orang-orang yangtidak mengetahui? (QS: al Zumar ayat 9) Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yangdiberi ilmu pengetahuanbeberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS: al Mujaadilah ayat 11)Adapun Nabi Muhammad SAW, dalam Hadistnya bersabda yang artinya: Menuntut ilmumerupakan kewajiban atas setiap muslim (lelaki dan perempuan) . (HR. Ibnu Majah) Dari Muawiyah ra, Rasulullah saw, bersabda: Wahai manusia..! Sesungguhnya (untuk mendapatkan)ilmuadalah denganbelajar,dan (untuk mendapatkan) kepahaman adalah dengan berusaha untuk paham. Dan barangsiapa yang Allah menghendaki baik kepadanya, maka Alloh akan menjadikannyapaham dalam masalah (ilmu) agama (Islam).. (HR. Thabrani)

B.ARTI PENTINGNYA BELAJAR.Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Belajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut belajar.C.PRINSIP-PRINSIP BELAJARTugas utama seorang peserta didik adalah belajar. Oleh karena itu peserta didik harus belajar dengan sebaik-baiknya, dan sebelumnya peserta didik harus mengetahui prinsip-prinsip belajar, antara lain:1. Belajar membutuhkan dorongan /motivasi. Dorongan itu ada yang datang dari dalam maupun luar diri sendiri. Dorongan dari dalam antara lain: Menanamkan niat yang kuat bahwa belajar adalah ibadah melaksanakan perintah Alloh dan Rasul-Nya. Tekat yang kuat untuk kehidupan yang lebih maju, meraih cita-cita yang menjadi impiannyaAdapun dorongan dari luar antara lain: Kedudukan yang mulia dihadapan Alloh dan Hambanya Menyadari orang tua yang sudah membanting tulang untuk membiayai pendidikan peserta didik Mendapatkan prestasi dan beasiswa yang membanggakan keluarga2. Menerima dengan hati yang ikhlas dan senang, bahwa kita berada di lembaga pendidikan yang tepat dan terbaik untuk meraih cita-cita.3. Memusatkan perhatian pada hal-hal yang kita pelajari. Menghindari hal-hal yang mengganggu pemusatan perhatian seperti; Marah, kesedihan, patah hati, iri hati, kebencian.4. Kita harus berusaha mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menghafal. Hal yang dimengerti lebih mudah dihafal.5. Untuk dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara:a. Menanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajarib. Membuat ringkasan atau skema untuk memudahkan memahamic. Mencoba menyusun singkatan (jembatan keledai) untuk hal-hal yang panjang sebagai rumus. Misalnya: Menghafalkan warna pelangi yang ada tujuh, menjadi MEJIKUHIBINIU : MErah JIngga KUning HIjau BIru NIla Ungu Menghafal pelaksanaan Umroh, menjadi IH THO SAKUR: IHrom THOwaf SAI cuKUR/Tahalul6. Hasil belajar yang sudah kita peroleh dapat digunakan untuk mempelajari yang lain. Misal pola Bahasa Indonesia untuk mempelajari bahasa asing.7. Kita harus meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kehidupan dimasa depan.8. Lebih baik beristirahat dari pada melakukan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan menuntut ilmu

D.CARA BELAJAR1. Madrasah/Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.Untuk mencapai tujuan pendidikan peserta didik yang belajar di madrasah perlu memahami hal-hal sebagai berikut:a. Peserta didik harus memahami tujuan pendidikanb. Peserta didik harus memiliki sifat terbuka, artinya ikhlas dan senang hati menerima madrasah dan guru sebagaimana adanyac. Peserta didik harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harinya.d. Peserta didik harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajarane. Peserta didik harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, mengembangkan sifat ingin tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuanf. Peserta didik harus berusaha untuk mencapai nilai yang baik dengan prestasi sendiri tanpa menggantungkan orang laing. Peserta didik hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang difahami.h. Peserta harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya peserta didik tidak hanya mendengarkan tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang perlu dan dianggap penting. Karena kata seorang tokoh; Barang siapa menghafal akan kehilangan dan barang siapa mencatat akan menemukani. Setibanya dirumah/pondok, siswa harus mengulangi kembali pelajaran yang dipelajari di madrasah.2. Dirumah/pondok siswa harus terus menerus / istiqomah untuk belajar diwaktu-waktu tertentubukan terus menerus tanpa istirahat. Untuk bisa belajar dengan baik, hendaknya memilih waktu dan tempat yang nyaman.3. Belajar berkelompok banyak manfaatnya. Apalagi yang bertempat di asrama atau pondok, akan lebih mudah melaksanakannya. Peserta didik yang belum paham bisa bertanya kepada temannya dan bagi peserta didik yang sudah faham akan menjadi lebih faham.E.PEMANFAATANPERPUSTAKAANDi SMP Negeri 2 Maja tersediakan perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan bagi peserta didik. Di dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang diperlukan peserta didik di madrasah. Perpustakaan berarti kumpulan buku-buku. Oleh karena itu di perpustakaan MTs NU disediakan buku baik berupa buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan umum dan teknologi juga disediakan pula majalah serta Koran. Sangatlah rugi kalau tidak dimanfaatkan.F.PEMANFAATAN WAKTU1.PentingnyaWaktuAlloh telah menyediakan kepada kita untuk hidup, dan kita harus memanfaatkan waktu hidup kita dengan sebaik-baiknya. Pelajar perlu memiliki motto Time is Time, Waktu adalah Waktu. Waktu makan untuk makan, waktu istirahat gunakan untuk istirahat, waktu belajar gunakan untuk belajar. Banyak peserta didik menjadi bingung ketika ada ulangan/ujian, karena tidak siap dengan alasan tidak punya waktu dan belum belajar. Padahal disebabkan banyak membuang dan menyeia-nyiakan waktu, akibat tidak dapat menggunakan waktu dengan baik2.Mengatur WaktuTidak dapat dipungkiri, bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Disiplin seperti itu tidak datang dengan sendirinyaakan tetapi melalui latihan yang ketat dan disiplin yang tinggi.Oleh karena itu peserta didik harus memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya.Setiap siswa harus memiliki jadwal kegiatan sehari-hari dan mentaatinya dengan baik. Dengan membuat jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah mewujudkan harapan dan cita-cita.

MATERI MOPD VII : KEPRAMUKAANKata "Pramuka" merupakan singkatan dariPraja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya."Pramuka" merupakan sebutan bagianggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;Pramuka Siaga(7-10 tahun),Pramuka Penggalang(11-15 tahun),Pramuka Penegak(16-20 tahun) danPramuka Pandega(21-25 tahun).Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungansekolahdan di luar lingkungankeluargadalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denganPrinsip Dasar KepramukaandanMetode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsaIndonesia.SejarahGerakan Pramuka atauKepanduandiIndonesiatelah dimulai sejak tahun1923yang ditandai dengan didirikannya(Belanda)Nationale Padvinderij Organisatie (NPO)diBandung.Sedangkan di tahun yang sama, diJakartadidirikan(Belanda)Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasarsebagai berikut: Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya Peduli terhadap dirinya pribadi Taat kepada Kode Kehormatan PramukaMetode Kepramukaanmerupakan cara belajar interaktif progresif melalui: pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; belajar sambil melakukan; kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi; kegiatan yang menarik dan menantang; kegiatan di alam terbuka; kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan; penghargaan berupa tanda kecakapan; dan satuan terpisah antara putra dan putri;

MATERI MOPD VIII: 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARADalam berbagai wacana selalu terungkap bahwa telah menjadi kesepakatan bangsa adanya empat pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara bagi negara-bangsa Indonesia. Empat pilar tersebut adalah :(1). Pancasila,(2). Undang-Undang Dasar 1945,(3). Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan(4). Bhinneka Tunggal Ika.

Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disangganya. Dalam bahasa Jawa tiang penyangga bangunan atau rumah ini disebut soko, bahkan bagi rumah jenis joglo, yakni rumah yang atapnya menjulang tinggi terdapat empat soko di tengah bangunan yang disebut soko guru. Soko guru ini sangat menentukan kokoh dan kuatnya bangunan, terdiri atas batang kayu yang besar dan dari jenis kayu yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian orang yang bertempat di rumah tersebut akan merasa nyaman, aman dan selamat dari berbagai bencana dan gangguan.Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar atau soko guru yang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan bencana. Pilar bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan atau belief system, atau philosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Seperti halnya soko guru atau pilar bagi suatu rumah harus memenuhi syarat agar dapat menjaga kokohnya bangunan sehingga mampu bertahan serta menangkal segala macam ancaman dan gangguan, demikian pula halnya dengan belief system yang dijadikan pilar bagi suatu negara-bangsa. Pilar yang berupa belief system suatu negara-bangsa harus menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan warga bangsa.1. PILAR PANCASILAPilar pertama bagi tegak kokoh berdirinya negara-bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia yang pluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu mengakomodasi keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung konsep dasar yang terdapat pada segala agama dan keyakinan yang dipeluk atau dianut oleh rakyat Indonesia, merupakancommon denominatordari berbagai agama, sehingga dapat diterima semua agama dan keyakinan.Demikian juga dengan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manusia didudukkan sesuai dengan harkat dan martabatnya, tidak hanya setara, tetapi juga secara adil dan beradab. Pancasila menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, namun dalam implementasinya dilaksanakan dengan bersendi pada hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Sedang kehidupan berbangsa dan bernegara ini adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagiseluruhrakyat Indonesia, bukan untuk kesejahteraan perorangan atau golongan. Nampak bahwa Pancasila sangat tepat sebagai pilar bagi negara-bangsa yang pluralistik.Pancasila sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki konsep, prinsip dan nilai yang merupakan kristalisasi dari belief system yang terdapat di seantero wilayah Indonesia, sehinggamemberikanjaminan kokoh kuatnya Pancasila sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.2. PILAR UNDANG-UNDANG DASAR 1945Pilar kedua kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka memahami dan mendalami UUD 1945, diperlukan memahami lebih dahulu makna undang-undang dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Tanpa memahami prinsip yang terkandung dalam Pembukaan tersebut tidak mungkin mengadakan evaluasi terhadap pasal-pasal yang terdapat dalam batang tubuhnya dan barbagai undang-undang yang menjadi derivatnya.Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar negara itu. Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah atura-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.Konstitusi berasal dari istilah Latin constituere, yang artinya menetapkan atau menentukan. Dalam suatu konstitusi terdapat ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dasar dan kewajiban warganegara suatu negara, perlin-dungan warganegara dari tindak sewenang-wenang sesama warganegara maupun dari penguasa. Konstitusi juga menentukan tatahubungan dan tatakerja lembaga yang terdapat dalam negara, sehingga terjalin suatu sistemkerjayang efisien, efektif dan produktif, sesuai dengan tujuan dan wawasan yang dianutnya.3. PILAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)Bentuk Negara Kesatuan adalah ketentuan yang diambil oleh para founding fathers pada tahun 1945 berdasarkan berbagai pertimbangan dan hasil pembahasan yang cukup mendalam. Namun dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah jugamenerapkanbentuk negarafederalsebagai akibat atau konsekuensi hasil konferensi meja bundar di Negeri Belanda pada tahun 1949. Namun penerapan pemerintahfederalini hanya berlangsung sekitar 7 bulan untuk kemudian kembali menjadi bentuk Negara kesatuan.Sejak itu Negara Replublik Indonesia berbentuk kesatuan sampai dewasa ini, meskipun wacana mengenai negarafederalmasih sering timbul pada permukaan, utamanya setelah Negara-bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Namun nampaknya telah disepakati oleh segala pihak bahwa bentuk negara kesatuan merupakan pilihan final bangsa.4. PILAR BHINNEKA TUNGGAL IKASesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali oleh mPu Tantular, pujanggaagungkerajaan Majapahit yang hidup pada masa pemerintahanRajaHayamwuruk, di abad ke empatbelas(1350-1389). Sesanti tersebut terdapat dalam karyanya; kakawin Sutasoma yang berbunyi Bhinna ika tunggal ika, tanhanadharma mangrwa, yang artinya Berbeda-beda itu, satu itu, takadapengabdian yang mendua. Semboyan yang kemudian dijadikan prinsip dalam kehidupan dalam pemerintahan kerajaan Majapahit itu untuk mengantisipasi adanya keaneka-ragaman agama yang dipeluk oleh rakyat Majapahit pada waktu itu. Meskipun mereka berbeda agama tetapi mereka tetap satu dalam pengabdian.Pada tahun 1951, sekitar 600 tahun setelah pertama kali semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang diungkap oleh mPu Tantular, ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai semboyan resmi Negara Republik Indonesia dengan Peraturan Pemerintah No.66 tahun 1951. Peraturan Pemerintah tersebut menentukan bahwa sejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai seboyan yang terdapat dalam Lambang Negara Republik Indonesia, Garuda Pancasila. Kata bhinna ika, kemudian dirangkai menjadi satu kata bhinneka. Pada perubahan UUD 1945 yang kedua, Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan sebagai semboyan resmi yang terdapat dalam Lambang Negara, dan tercantum dalam pasal 36a UUD 1945.Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mengacu pada bahasa Sanskrit, hampir sama dengan semboyan e Pluribus Unum, semboyan Bangsa Amerika Serikat yang maknanya diversity in unity, perbedaan dalam kesatuan. Semboyan tersebut terungkap di abad ke XVIII, sekitar empat abad setelah mpu Tantular mengemukakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sangat mungkin tidakadahubungannya, namun yang jelas konsep keanekaragaman dalam kesatuan telah diungkap oleh Mpu Tantular lebih dahulu.Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu faham yang membiarkan keanekaragaman seperti apa adanya. Membiarkan setiap entitas yang menunjukkan ke-berbedaan tanpa peduli adanyacommon denominatorpada keanekaragaman tersebut. Dengan faham pluralisme tidak perlu adanya konsep yang mensubstitusi keanekaragaman. Demikian pula halnya dengan faham multikulturalisme. Masyarakat yang menganut faham pluralisme dan multikulturalisme, ibarat onggokan material bangunan yang dibiarkan teronggok sendiri-sendiri, sehingga tidak akan membentuk suatu bangunan yang namanya rumah.Prinsip pluralistik dan multikulturalistik adalah asas yang mengakui adanya kemajemukan bangsa dilihat dari segi agama, keyakinan, suku bangsa, adat budaya, keadaan daerah, dan ras. Kemajemukan tersebut dihormati dan dihargai serta didudukkan dalam suatu prinsip yang dapat mengikat keanekaragaman tersebut dalam kesatuan yang kokoh. Kemajemukan bukan dikembangkan dan didorong menjadi faktor pemecah bangsa, tetapi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing komponen bangsa, untuk selanjutnya diikat secara sinerjik menjadi kekuatan yang luar biasa untuk dimanfaatkan dalam menghadapi segala tantangan dan persoalan bangsa.Untuk dapat mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dipandang perlu untuk memahami secara mendalam prinsip-prinsip yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :Dalam menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh rasa kasih sayang. Saling curiga mencurigai harus dibuang jauh-jauh. Saling percaya mempercayai harus dikembangkan, iri hati, dengki harus dibuang dari kamus Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini akan berlangsung apabila pelaksanaan Bhnneka Tunggal Ika menerap-kan adagium leladi sesamining dumadi, sepi ing pamrih, rame ing gawe, jer basuki mowo beyo.

Eksistensi kita di dunia adalah untuk memberikan pelayanan kepada pihak lain, dilandasi oleh tanpa pamrih pribadi dan golongan, disertai dengan pengorbanan. Tanpa pengorbanan, sekurang-kurangnya mengurangi kepentingan dan pamrih pribadi, kesatuan tidak mungkin terwujud.Bila setiap warganegara memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, meyakini akan ketepatannya bagi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mau dan mampu mengimplementasikan secara tepat dan benar insya Allah, Negara Indonesia akan tetap kokoh dan bersatu selamanya.