materi fisiologi i

11
FISIOLOGI I FISIOLOGI SEL Struktur Sel Terdiri dari 4 komponen 1. Membran plasma 2. Sitoplasma 3. Inti Sel 4. organel Organel 1. Retikulum endoplasma 2. Alat golgi 3. Lisosom 4. Mitokondria 5. Sentriol 6. Mikrotubul 7. Mikrofilamen 8. Inti Potensial Membran Selisih antara potensial listrik intrasel dengan ekstrasel. V neuron = -70 mVolt artinya nilai potensial transmembrannya sebesar 70 mVolt menyebabkan Potensial listrik intrasel lebih negatif dibanding ekstrasel. Potensial Aksi Suatu grafik yg menghubungkan titik-titik kedudukan potensial membran yg senantiasa berubah dan dinamik Bersifat stereotipi, terdiri dari depolarisasi dan repolarisasi, terjadi spontan, berlangsung pada sel eksitabel. Akibat rangsangan yg cukup/ memadai. MUSKULO SKELETAL 1

Upload: xandherz

Post on 25-Jun-2015

628 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI FISIOLOGI I

FISIOLOGI I

FISIOLOGI SEL

Struktur SelTerdiri dari 4 komponen

1. Membran plasma2. Sitoplasma3. Inti Sel4. organel

Organel1. Retikulum endoplasma2. Alat golgi3. Lisosom4. Mitokondria5. Sentriol6. Mikrotubul7. Mikrofilamen8. Inti

Potensial MembranSelisih antara potensial listrik intrasel dengan ekstrasel. V neuron = -70 mVolt artinya nilai potensial transmembrannya sebesar 70 mVolt menyebabkan Potensial listrik intrasel lebih negatif dibanding ekstrasel.

Potensial AksiSuatu grafik yg menghubungkan titik-titik kedudukan potensial membran yg senantiasa berubah dan dinamik Bersifat stereotipi, terdiri dari depolarisasi dan repolarisasi, terjadi spontan, berlangsung pada sel eksitabel. Akibat rangsangan yg cukup/ memadai.

MUSKULO SKELETAL

Tipe Jaringan Otot(1) skeletal muscle(2) cardiac muscle(3) smooth muscle.

Fungsio Menghasilkan gerakan. o Mempertahankan postur dan posisi tubuho Melindungi jaringan lunak o Menjaga pintu masuk dan keluar traktus o Mempertahankan suhu tubuh

Skeletal Muscle

1

Page 2: MATERI FISIOLOGI I

o Pita I : terang, filamen actino Pita A : gelap, filamen actin+myosin overlapo Lempeng Z : melekat actino Sarkomer : antara 2 lempeng Zo Zona H : filamen myosin

Cardiac MuscleGambaran potensial aksi :o Depolarisasi : Pembukan channel Nao Repolarisasi awal : Penutupan channel Nao Plateau : Pembukaan channel Ca yg lebih lambat tapi lebih

lamao Repolarisasi akhir : Penutupan channel Ca dan efluks Ko Hiperpolarisasi : tidak terjadi

Smooth Muscleo Multi unit smooth muscle

Unit individual= Pot aksi = kontraksi individual, tidak terjadi sinsitium. Rangsangan berupa sinyal saraf. Contoh : m cilliaris mata, otot reproduksi pria, dinding arteri besar, m errectorpili kulit.

o Visceral smooth muscleSerat otot bersatu, ada gap junction, Sinsitium, rangsangan berupa regangan. Contoh : otot dinding usus, uterus.

SUSUNAN SARAF PUSAT

Susunan saraf pusat terdiri dan otak dan sumsum tulang belakang, dan urat-urat saraf atau saraf-cabang yang tumbub dan otak dan sumsum tulang belakang tadi, yang disebut urat saraf periferi (urat saraf tepi). Jaringan saraf membentuk salah satu dan empat kelompok jaringan utama pada tubuh. Otak

Otak depan, menjadi belahan otak (hemispheium cerebri), korpus striatum dan talami (talamus dan hipotalamus).Otak tengah, otak tengah (diensefalon).Otak belakang, pons Varolii, Batang Otak, serebelum Ketiga bagian mi membentuk medula oblongata.

Nervus Pada Otak(1) Nervus olfaktorius (sensorik), urat saraf penghidu. (2) Nervus optikus (sensorik), urat saraf penglihat.(3) Nervus okulo-motorius melayani sebagian besar otot externa mata. Juga menghantar serabut-serabut saraf parasimpatis untuk melayani otot siliari dan otot iris. Secara klinis, kerusakan pada saraf mi akan mengakibatkan ptosis, juling, dan kehilangan refleks terhadap cahaya dan daya akomodasi.(4) Nervus trokhlearis (motorik) ke arah sebuah otot mata,yaitu muskulus obliqus externa.

2

Page 3: MATERI FISIOLOGI I

(5) Nervus Trigeminus. lnilah sraf otak yang terbesar. Pada hakekatnya, nervus trigeminus merupakan urat saraf sensorik yang melayani sebagian besar kulit kepala dan wajab; juga melayani selaput lendir mulut, hidung, sinus paranasalis serta gigi, dan dengan perantaraan sebuah cabang motorik kecil, mempersarafi otot-otot pengunyah. Nervus Trigeminus terbagi menjadi tiga cabang utama, yang bergerak ke depan dan ganglion trigeminus yaitu: nervus oftalmikus, maxilaris dan mandibularis, yang berfungsi menampung sensibilitas dan berbagai daerah wajah, mulut, gigi dan sebagian tengkorak. Juga menyediakan serabut-serabut sensorik pengecap pada lidah.(6) Saraf abdusens (motorik), menuju satu otot mata, yaitu rektus lateralis.(7) Saraf fasialis. Saraf mi terutama motorik untuk otot-otot mimik (pada wajah) dan kulit kepala. Saraf fasialis juga merupakan saraf sensorik yang menghantarkan rasa pengecap dan lidah.(8) Saraf pendengaran atau nervus akustikus (sensorik) untuki pendengaran. Saraf mi terdiri atas dua bagian yaitu nervus kokhlearis, saraf yang sesungguhnya untuk pendengaran, dan nervus vestibularis, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.(9) Nervus glosso-faringeics mengandung serabut motorik dan sensorik. Serabut motorik menuju salah satu otot konstriktor farinx, sementara sekreto-motorik menuju kelenjar parotis, dan saraf sensorik menuju posterior ketiga pada lidah dan sebagian palatum lunak.(10) Nervus Vagus terdiri dan serabut motorik dan sensorik yang fungsi-fungsinya telah disebutkan pada halaman 308.(11) Nervus aksesorius. Saraf mi terbelah menjadi dua bagian: yang pertama menyertai vagus menuju larinx dan faninx, yang kedua adalah saraf motonik yang menuju otot sterno - mastoid (nervus sterno-kleido-mastoideus) dan otot trapezius.(12) Nervus hipoglosus (motorik), menuju otot lidah.

Medula SpinalisMedula spinalis atau sumsum tulang belakang bermula pada medula oblongata, menjulur ke arah kaudal melalui foramen magnum dan berakhir di antara vertebra lumbalis pertama dan kedua. Di sini medula spi.nalis meruncing sebagai konus medularis, dan kemudian sebuah sambungan tipis dan piamater yang disebut filum terminate, yang menembus kantong dura mater, bergerak menuju koksigis.

SUSUNAN SARAF OTONOM

Sistema saraf otonom bergantung pada sistema saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan oleh urat-urat sarafaferen dan eferen. Juga memiliki sifat-sifat seolah-olah sebagai bagian sistema saraf pusat, yang telah bermigrasi dan saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru dan usus. Oleh karena sistema saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian

3

Page 4: MATERI FISIOLOGI I

organ-organ dalam secara tidak sadar, maka kadang-kadang juga disebut susunan saraf tak sadar.

Menurut fungsinya, susunan saraf otonom dibagi dalam dua bagian:(a) Sistem simpatis yang terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung dengan sumsum tuLng belakang melalui serabut-serabut saraf.(b) Sistem parasimpatis yang terbagi dalam dua bagian yang terdiri dan saraf otonom kranial dan saraf otonom sakralSistem simpatis terdiri dan serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu bergerak dan dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra, lantas beràkhir dalam pelvis di depan kokkoksigeus. Ganglion-ganglion itu tersusun berpadan daerah-daerah berikut:Daerah leher : Tiga pasang ganglion servikal.Daerah dada : Sebelas pasang ganglion torakal.Daerah pinggang : Empat pasang ganglion lumbal.Daerah pelvis : Empat pasang ganglion sakral.Di depan koksis : Ganglion Koksigens.

4

Page 5: MATERI FISIOLOGI I

SISTEM PENCERNAAN

Proses MengunyahBolus dalam mulut→Penghambatan gerak mengunyah pada otot rahang bawah turun→Reflek regang otot rahang bawah→Kontraksi rebound.

Lambungo Berbentuk huruf J, kurvatura mayor dan minoro Bagian: cardiac, fundus, korpus, antrum pilorik dan orifisium piloriko Lapisan dinding lambung

serosa Otot (longitudinal, sirkuler dan oblik) Sub mukosa Membran mukosa (terdapat rugae), kelenjar pilorik dan oksintik.

o Asam Klorida PH 2-3,saat sekresi 0,8 Mengandung ion H+ 3jt x nsentrasi H+ darah Disekresi sel parietal Fungsi:

Mengubah pepsinogen ---pepsin Mensterilkan makanan Mengondisikan penyerapan kalsium & zat besi Mengontrol pilorus Menghentikan kerja enzym ptyalin

o Pepsin disekresi chief cells sebagai pepsinogen Mengubah 10-20 % proein menjadi proteosa, pepton & polipeptida Beerja pada PH 1,6-3,2

o Lipase Lambung Menghidrolisis trigliserol, asam lemak dan gliserol Beerja pada PH rendah

o Renin = Kimosin= Rennet Koagulasi susu Menghilang seiring usia

Duodenum25 cm pertama usus halus. Tempat muara dutus pankreatikus dan kandung

empedu. Menghasilkan hormon sekretin, kolesistokinin, Gastric Inhibity

polpeptide. Kelenjar bruner mensekresi cairan mengandung bikarbonat.

Empedu

5

Page 6: MATERI FISIOLOGI I

Garam Empedu; mengandung kolesterol, asam kolat, asam amino taurin dan

glisin. Berfungsi mengemulsikan lemak. Pigmen empedu; bilirubin, produk

pemecahan Hb. Memberi warna feses. Pankreas

Terdiri dari: Sel asini; mensekresi 700 ml getah pankreas, Ph 8 Sel epitel yang mensekresi natrium bikarbonat Sel-bening (pulai langerhans) mensekresi glukagon dan insulin.Kandungan getah pancreas adalah Lipase pankreas; Mengubah lemak trigliserida mjd asam lemak Enzim proteolitik; tripsinogen, kimotripsinogen, pokarboksipeptidase dan

proelastese. Menghidrolisis rantai protein menjadi asam amino rantai pendek

Amilase pankreas; Memisahkan kompleks hidrat arang menjadi disakarida, dan maltosa sederhana

Asam nukleat; Memecah DNA & RNA menjadi ribose, purin ,pirimidin Kolesterol esterase. Fosfolipase.Proses sekresi pancreas yaituo Melihat, mencium dan membayangkan makanan pusat nafsu makan di

kortex serebri n Vagus asetilkolin sel asinio Makanan di duodenum dan jejenum merangsang muosa usus mensekresi

H kolesistokinin sel asini o Makanan asam di usus halus sel S mukosa usus mensekresi H sekretin

↓Sel epitel duktus mensekresi natrium bikarbonat

Jejenum dan IleumPanjang 4-7 meter, jejenum 2/5 usus halus bagian atas. Ileun 3/5 bagian

bawah. Dinding usus halus: serosa, muscular, sub mukosa dan lapisan

mukosa. Pada mukosa terdapat lipatan sirkuler vulvula koniventes ( lipatan

kerckling) yang diselubingi vili. Cripta liberkuin terbenam oleh vili, menghasilkan getah usus.

Pencernaan di UsusMekanik dengan pergerakan usus = peristaltic. Cymus masuk ke usus→usus meregang→kontraksi simetris lokal + 1 cm. Kemudian relaksasi, dan

kontraksi lagi, sehingga mencapur cymus dengan getah usus (segmentasi).

Cymus didorong dengan gerakan peristaltik dengan kecepatan 0,5-2 cm/dtk

menuju ke anus. Peristaltik timbul karena gelombang lambat usus halus dan

6

Page 7: MATERI FISIOLOGI I

pengaruh SS enteric =pleksus mienterikus. Peristaltic meningkat karena

sinyal dari peregangan lambung da usus halus, H gastrin, kolesisitokinin,

serotonin dan insulin atau infeksi. Pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh

enzim-enzim dalam usus halus. Absorbsi di Usus Halus

Air masuk ke dalam GIT 2-7 lt dari sekresi mukosa GI. Diabsorbsi 8 lt di usus

halus dg difusi osmosis. Karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk monosakarida

(80% glukosa) dengan bantuan transport natrium. Protein diabsorbsi melalui

membran luminal sel epitel usus dalam bentuk dipeptida, tripeptida dan asam amino. Lemak diabsorbsi dalam bentuk asam lema. Asam lemak dengan atom karbon besar diabsorbsi saluran limfe lacteal.

Usus BesarTerdiri dario Katub ileosaekalo Saekumo Apendixo Kolon asendeno Kolon transfersumo Kolon desendeno Sigmoido Rectumo Kanal analLapisan dinding usus besar Lapisan serosa Lapisan muskular,terdapat lapisan otot longitudinal yang tidak sempurna

membentuk taenia koli yang mengumpul seperti kantong yang disebut haustrae.

Lapisan sub mukosa. Lapisan mukosa. Tidak terdapat vili, tetapi mengandung kelenjar yang

menghasilkan mucus. Gerakan segmentasi dan kontraksi terjadi untuk mencampur dan

mendorong isi usus mendekati rectum. Pencernaan dan Absorbsi di Usus Besar

Makanan pertama masuk ke saekum 4 jam setelah makan dan selesai sekita 8-

9 jam. Pencernaan dilakukan bakteri kolon menghasilkan Vit K.

Pembusukan sisa makanan menghasilkan gas seperti NH3, CO2, H2, H2S dan

CH4 membentuk flatus. Absorbsi terjadi disepanjang kolon, sehingga cymus

7

Page 8: MATERI FISIOLOGI I

yang tadinya cair menjadi pasta dan akhirnya padat. Absorbsi air sebanyak

600 ml/hr. kapasitas maksimal 5-7 lt. Jika pasokan melebihi 2 lt DIARE Defekasi

Ketika feses memasuki rectum, terjadi peregangan rectum kontraksi reflek otot rectum, sfingter ani internus melemas. Sfingter ani eksternus dipersarafi

oleh N pudendus sehingga defekasi bisa kontrol. Ketika tekanan rectum

mencapai 55 mmHg, sfingter internus dan eksternus melemas (relaksasi)

sehingga feses terdorong keluar. Defekasi secara volunter bisa dilakukan

dengan melemaskan sfingter ani eksternus dan mengkontraksikan otot-otot abdomen (mengejan) membantu reflek pengosongan rectum.

8