materi mission hmi

4
3.1.4 Materi Mission HMI A. Silabus JENJANG: LATIHAN KADER I MISION HMI ALOKASI WAKTU: 3 JAM - 8 JAM Tujuan Pembelajaran Umum Peserta dapat memahami missi HMI dan hubungannya dengan status, sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran organisasi HMI secara intergral. Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Peserta dapat menjelaskan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa 2. Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI 3. Peserta dapat menjelaskan hakikat fungsi dan peran HMI 4. Peserta dapat menjelaskan hubungan Status, Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran HMI secara integral Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan 1. Makna HMI sebagai Organisasi Mahasiswa 1.1. Pengertian Mahasiswa 1.2. Mahasiswa sebagai inti Kekuatan Perubahan 1.3. Dinamika Gerakan Mahasiswa 2. Hakikat keberadaan HMI 2.1. Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam 2.2. Makna Independensi HMI 3. Tujuan HMI 3.1. Arti inssan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam 3.2. Arti masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT 4. Fungsi dan peran HMI 4.1. Pengertian Fungsi HMI sebagai organisasi kader 4.2. Pengertian peran HMI sebagai organisasi perjuangan 4.3. Totalitas fungsi dan peran sebagai perwujudan dari tujuan HMI 5. Hubungan antara Status, sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran HMI secara Integral Metode: Menjunjung tinggi kearifan lokal > Question ke MOT terkait titik jangkau dari pemahaman materi sebelumnya. > Melakukan review kurang lebih 30 menit terkait materi sejarah dan materi konstitusi HMI. > penyampaian materi, partisipasi aktif peserta, general question, closing materi dengan justifikasi question terkait dengan kunci dari inti materi mission. Evaluasi: Test Partisipatif, Test Objektif/subjektif dan penugasan sesuai dengan standarisasi penyampaian materi. Referensi: 1. Nilai Dasar Perjuangan HMI 2. Ade Komaruddin dan Muchhrijin Fauzi (ed) HMI Menjawab Tantangan Zaman, PT. Gunung Kelabu, 1992 3. Asghar Ali Engginar, Islam dan Theologi Pembebasan, Pustaka Pelajar 1999 4. Ali Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam, Mizan 1992 5. M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik Indonesia, Mizan, 1997 6. Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, Pustaka Firdaus 7. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI 8. Ramli H.HM Yusuf (ed), Lima Puluh Tahun HMI mengabdi Republik, LASPI, 1997 9. Dr. Fiktor Imanuel Tanja, HMI sejarah dan Kedudukannya di tengah kedudukan Muslim Pembaharu Indonesia, Sinar Harapan, 1982 10. Referensi Lain Yang Relevan.

Upload: hmidepok

Post on 20-Feb-2016

1.750 views

Category:

Documents


819 download

DESCRIPTION

mission HMIsejak 1947

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Mission Hmi

3.1.4 Materi Mission HMI

A. Silabus

JENJANG:LATIHAN KADER I

MISION HMI ALOKASI WAKTU:3 JAM - 8 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta dapat memahami missi HMI dan hubungannya dengan status, sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran organisasi HMI secara intergral.

Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Peserta dapat menjelaskan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa

2. Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI

3. Peserta dapat menjelaskan hakikat fungsi dan peran HMI

4. Peserta dapat menjelaskan hubungan Status, Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran HMI secara integral

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

1. Makna HMI sebagai Organisasi Mahasiswa

1.1. Pengertian Mahasiswa

1.2. Mahasiswa sebagai inti Kekuatan Perubahan

1.3. Dinamika Gerakan Mahasiswa

2. Hakikat keberadaan HMI2.1. Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam2.2. Makna Independensi HMI

3. Tujuan HMI3.1. Arti inssan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam3.2. Arti masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT

4. Fungsi dan peran HMI4.1. Pengertian Fungsi HMI sebagai organisasi kader4.2. Pengertian peran HMI sebagai organisasi perjuangan4.3. Totalitas fungsi dan peran sebagai perwujudan dari tujuan HMI

5. Hubungan antara Status, sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran HMI secara Integral

Metode:Menjunjung tinggi kearifan lokal > Question ke MOT terkait titik jangkau dari pemahaman materi sebelumnya.> Melakukan review kurang lebih 30 menit terkait materi sejarah dan materi konstitusi HMI.> penyampaian materi, partisipasi aktif peserta, general question, closing materi dengan justifikasi question terkait dengan kunci dari inti materi mission.

Evaluasi:Test Partisipatif, Test Objektif/subjektif dan penugasan sesuai dengan standarisasi penyampaian materi.

Referensi:

1. Nilai Dasar Perjuangan HMI

2. Ade Komaruddin dan Muchhrijin Fauzi (ed) HMI Menjawab Tantangan Zaman, PT. Gunung Kelabu, 1992

3. Asghar Ali Engginar, Islam dan Theologi Pembebasan, Pustaka Pelajar 1999

4. Ali Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam, Mizan 1992

5. M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik Indonesia, Mizan, 1997

6. Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, Pustaka Firdaus

7. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI

8. Ramli H.HM Yusuf (ed), Lima Puluh Tahun HMI mengabdi Republik, LASPI, 1997

9. Dr. Fiktor Imanuel Tanja, HMI sejarah dan Kedudukannya di tengah kedudukan Muslim Pembaharu Indonesia, Sinar Harapan, 1982

10. Referensi Lain Yang Relevan.

Page 2: Materi Mission Hmi

B. Materi Terurai

PengantarMission merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, sehingga mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh kader HMI. Sebagai organisasi kader yang memiliki platform yang jelas, sejak awal berdirinya HMI mempunyai komitmen asasi yang disebut dengan dua komitmen asasi, yakni (1) Mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat bangsa Indonesia, yang dikenal dengan komitmen kebangsaan, dan (2) Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam, yang dikenal dengan wawasan keislaman/keumatan.

Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut dengan wawasan integralistik, yakni cara pandang yang utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai warga negara dan umat Islam Indonesia. Penerjemahan komitmen HMI ini disesuaikan dengan konteks jaman, sehingga HMI selalu aktual dan mampu tampil di garda terdepan dalam setiap even.

Bila dicermati belakangan ini bisa dikatakan bahwa HMI mengalami stagnasi, untuk tidak dikatakan degradasi. Hampir tidak ada gagasan cerdas yang disumbangkan oleh HMI di tengah carut marut dan tunggang langgangnya tatanan republik ini, dimana masalah disintegrasi perlu segera diatasi, masalah ekonomi mendesak untuk segera diperbaiki, masalah supremasi hukum yang harus ditegakkan, masalah pendidikan mendesak untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterma krisis multi dimensional. Di tengah kondisi ini, komitmen HMI tidak lebih dari sebatas slogan tanpa jiwa.

Oleh sebab itu untuk mendongkrak kembali ghirah kader HMI dalam berperan serta untuk penyelesaian problematika bangsa dan umat perlu adanya reaktualisasi mission HMI dalam jiwa kader HMI melalui proses perkaderan yang selama ini perjalanannya tidak lebih hanya sebagai proses pencapaian status dengan meninggalkan makna sesungguhnya, yaitu sebagai proses pembentukan kader yang memiliki karakter, nilai dan kemampuan, yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadian seorang muslim yang utuh (kaffah), sehingga kader HMI memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kaum tertindas (mustad’afin) dan melawan kaum penindas (mustakbirin).

HMI sebagai organisasi berbasis mahasiswa yang merupakan kaum intelektual, generasi kritis, dan memiliki profesionalisme harus mampu menjadi agen pembaharu di tengah masyarakat dan kehidupan bangsa. Karena mahasiswa memiliki kekuatan yang luar biasa dalam tatanan kehidupan bangsa dan negara, maka seluruh gerak perubahan yang terjadi di bangsa ini dimotori oleh kelompok mahasiswa dan pemuda, mulai dari proklamasi, revolusi, hingga reformasi, selalu ada andil mahasiswa. Namun demikian arah perubahan harus sesuai dengan usaha untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT sebagaimana termaktub dalam penggalan tujuan HMI.

Dalam perjalanannaya, gerakan mahasiswa begitu dimanis, mengikuti perkembangan jaman dan selalu eksis dalam setiap momen penting kebangsaan. Kekonsistenan itu harus diiringi oleh pegangan yang teguh terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif sehingga kehadiran mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan sosial masyarakat mendapat tempat yang penting sebagai embun penyejuk. Untuk itulah HMI sebagai organisasi mahasiswa harus mampu menetaskan kader-kader yang berkualitas insan cita sebagaimana yang tersurat dalam tujuan HMI “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI).

HAKEKAT KEBERADAAN HMI

HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI)Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi (Universitas/Akademi/Institut/Sekolah Tinggi) atau yang sederajat, dan memilki ciri-ciri kemahasiswaan. Adapun ciri-ciri kemahasiswaan tersebut adalah ilmiah, kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta sistematis.

HMI sebagai Organisasi berasaskan Islam (pasal 3 AD HMI)HMI sebagai organisasi berasaskan Islam maksudnya adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang beragama Islam, dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri keislaman, menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi, dan sumber aspirasi dalam setiap aktivitas dan dinamika organisasi.

HMI sebagai Organisasi yang Bersifat Independen (pasal 6 AD HMI)HMI yang bersifat independen adalah waktak organisasi yang selalu tunduk danberorientasi pada kebenaran (hanif), sehingga kiprah setiap individu dan dinamika organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mempunyai pola pikir, pola sikap, dan pola tindak tidak terikat dan tidak mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau organisasi mana pun, segala sesuatu tidak didasarkan atas kehendak atau paksaan pihak lain.

Independensi dilihat dari dua dimensi, yakni :1) Indepndensi Etis

Page 3: Materi Mission Hmi

Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik dalam hubungan terhadap Sang Rab, ataupun hubungan terhadap sesama, sesuai dengan fitrah kemanusiaannya, yakni tunduk dan patuh kepada kebenaran (hanif).

2) Independensi OrganisatorisSikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris di dalam kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan partisipasi aktif, konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa dan pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan tidak tunduk atau komit terhadap kepentingan atau organisasi tertentu.

Prinsip-prinsip independensi HMI dalam implementasi dirumuskan sebagai berikut :a) Kader HMI terutama aktivitasnya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab organisasi harus tunduk

pada ketentuan-ketentuan organisasi dalam melaksanakan program-program organisasi, oleh karena itu tidak diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa organisasi atas kehendak pihak luar manapun.

b) Kader HMI terutama aktivitasnya tidak dibenarkan mengadakan komitmen dalam bentuk apapun dengan pihak luar selain segala sesuatu yang telah ditetapkan dan diputuskan secara organisatoris.

c) Alumni HMI senantiasa diharapkan untuk aktif berjuang meneruskan dan mengembangkan watak independensi etis dimanpun mereka berada dan berfungsi sesuai dengan profesinya dalam rangka membawa hakekat misi HMI, menganjurkan serta mendorong alumni HMI untuk menyalurkan aspirasinya secara tepat melalui semua jalur pengabdian, baik jalur organisasi profesi, instansi pemerintah, wadah aspirasi politik, dan jalur lainnya yang semata-mata karena hak dan tanggung jawab dalam rangka merealisasikan kehidupan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Aplikasi dan dinamika berfikir, bersikap dan bertindak secara keseluruhan dari watak asasi kader HMI terumus dalam bentuk :a) Cenderung kepada kebenaranb) Bebas, merdeka dan terbukac) Obyektif, rasional, dan kritisd) Progresif dan dinamise) Demokratis, jujur dan adil

TUJUAN HMI

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tujuan HMI adalah “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut :1. Kualitas Insan Akademis Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis. Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa yang diketahui dan dirahasiakan. Dia

selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran. Sanggung berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik

secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan.

2. Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada dan bergairah

besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.

Bersifat independen dan terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi, kreatifnya dapat berkembang dan menentukan bentuk yang indah-indah.

Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati ajaran islam.

3. Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta, Pengabdi Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk sesama umat. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukannya hanya membuat dirinya baik tetapi juga membuat

kondisi sekelilingnya menajdi baik. Insan akdemis, pencipta dan mengabdi adalah yang bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan

ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.4. Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis, pencipta dan pengabdi yang ber nafaskan Islam

Page 4: Materi Mission Hmi

Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya tanpa memakai merk Islam. Islam akan menajdi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian Islam telah menapasi dan menjiwai karyanya.

Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality” dalam dirinya. Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim insan ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya dalam pembangunan nasional bangsa kedalam suksesnya perjuangan umat islam Indonesia dan sebaliknya.

5. Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT : Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang ber nafaskan islam dan bertanggungjawab atas

terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT. Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar bahwa menempuh jalan

yang benar diperlukan adanya keberanian moral. Spontan dalam menghadapi tugas, responsip dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari

sikap apatis. Rasa tanggungjawab, takwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam

suatu bidang dalam me wujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat yang adil

dan makmur. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khallifah fil ard” yang harus

melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

Pada pokoknya insan cita HMI merupakan “Man of future” insan pelopor yaitu insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau ahli dalam bidangnya, dia sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untuk secara kooferatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan. Ideal type dari hasil perkaderan HMI adalah “man of inovator” (duta-duta pembantu). Penyuara “Idea of Progress” insan yang berkeperibadian imbang dan padu, kritis, dinamis, adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa kepada Allah Allah SWT. Mereka itu manusia-manusia uang beriman berilmu dan mampu beramal saleh dalam kualitas yang maksimal (insan kamil)

Dari liam kualitas lima insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami dalam tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta dan kualitas insan pengabdi. Ketiga insan kualitas pengabdi tersebut merupakan insan islam yang terefleksi dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang ridhoi Allah SWT.

Yang dimaksud dengan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT adalah masyarakat yang menjalankan kehidupannya selalu berlandaskan atas asas keadilan sehingga tercapai kemakmuran dan dalam perjalanan pencapaian masyarakat adil makmur tersebut tidak mendobrak aturan Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an sehingga adil makmur yang dicapai oleh masyarakat meruapak adil makmur yang dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi setiap usaha dalam pencapaian masyarakat adil makmur harus berpedoman pada ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

FUNGSI DAN PERAN HMI

HMI berfungsi sebagai Organisasi Kader (pasal 8 AD HMI)HMI sebagai organisasi kader adalah organisasi mahasiswa yang berorientasikan Islam yang melakukan perkaderan, dimana seluruh aktivitas yang dilakukan pada dasarnya merupakan proses kaderisasi, sehingga HMI berfungsi dan hanya selalu membentuk kader-kader muslim intelektual yang profesional.

HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD HMI)HMI berperan sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan, sehingga insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh golongan yang ada di masyarakat selama tidak bertentangan dengan koridor misi HMI.

HUBUNGAN MISSION SECARA INTEGRAL

Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara integral adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling mempengaruhi, dan menentukan sehingga tidak bisa ditinjau secara parsial.

Dalam diri kader HMI harus :a) Senantiasa memperdalam kehidupan rohani agar menjadi luhur dan bertaqwa pada Allah SWTb) Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran, HMI hanya komit pada kebenaranc) Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak mengingkari hati nuraninyad) Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional jika berhadapan dengan orang yang berbeda pendiriane) Bersikap kritis dan berfikir bebas kreatif.