materi k3 print

16
paper PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA DI LABORATORIUM BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Jika telah terjadi kecelakaan maka segera diperlukan petolongan untuk menyelamatkan korban dan memperkecil risiko terjainya kerusakan yang lebih parah. Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium dimana lebih menekankan pada pertolongan pertama pada terjadinya kercunan, luka, percikan zat, tumpahan zat dan kebakaran. 1.2.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini 1.2.1. Apa itu pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja? 1.2.2. Apa saja tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerj di laboratorium? 1.2.3. Apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium? 1.2.4. Bagaimanakah pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium?

Upload: scorpyo-ainun-schulerindetektive-al-bikel

Post on 29-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kecelakaan kerja dilab

TRANSCRIPT

paper PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA DI LABORATORIUM

BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Jika telah terjadi kecelakaan maka segera diperlukan petolongan untuk menyelamatkan korban dan memperkecil risiko terjainya kerusakan yang lebih parah.Dalam makalah iniakan dipaparkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratoriumdimana lebih menekankan pada pertolongan pertama pada terjadinya kercunan, luka, percikan zat, tumpahan zat dan kebakaran.

1.2.Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini1.2.1.Apa itu pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja?1.2.2.Apa saja tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerj di laboratorium?1.2.3.Apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium?1.2.4.Bagaimanakah pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium?1.2.5.Bagaimanakah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium?

1.3.Tujuan1.3.1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja1.3.2.Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium1.3.3.Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium1.3.4.Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium.1.3.5.Untuk mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium

1.4.Manfaat

1.4.1.Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja1.4.2.Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium1.4.3.Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium1.4.4.Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium.1.4.5.Agar mahasiswa dapat mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium

BAB IIPEMBAHASAN2.1. PengertianPertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W.(2002)Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (presentasi Theni Aryasih).P3Ktidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.2.2.Tujuan dari P3K Kerja2.2.1.Menyelamatkan jiwa2.2.2.Menciptakan lingkungan yg aman2.2.3.Mencegah yg terluka atau sakit menjadi lebih buruk2.2.4.Mencegah kecacatan2.2.5.Mempercepat kesembuhan atau perawatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit2.2.6.Melindungi korban yg tidak sadar2.2.7.Menenangkan penderita atau korban yg terluka.2.2.8.Mencarikan pertolongan lebih lanjut.

2.3.Jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium.2.3.1.KeracunanBahan-Bahan BeracunRacun adalah setiap bahan yg bila masuk ke dalam tubuh dlm jumlah tertentu dapat membahayakan fungsi normal tubuh shg mengganggu kesehatan bahkan mengakibatkan kematian

Jalan Masuk Racun :MULUTTERTELAN----->

PARUTERHISAP --------> TUBUH MANUSIA

KULITTERESAP------>Gejala Umum KeracunanRasa sakit perutMual dan atau muntahDiareRasa terbakar dari mulut sampai lambungSulit bernafasDada rasa terjepitTelinga mendengungPandangan kaburBau asap/gasPernafasan bauKulit berubah warna atau gatalBibir dan kulit kebiruanKesadaran menurun atau tidak sadarSakit kepala

2.3.2.LukaLuka dapat terjadi akibat terbakar, tersentuh bahan yang sangat panas, terkena bahan kimia atau tertusuk benda tajam (misalnya potongan seng, besi, pecahan gelas) pada badan terutama kaki dan tangan serta mata.

2.3.3.Percikan ZatPercikan zat dapat berupa percikan dari asam, basa, maupun zat infeksius lainya.

2.3.4.Tumpahan zatTumpahan zat dapat menyebabkan keracunan jika terserap kulit, iritasi maupun luka.

2.3.5.KebakaranKebakaran dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang mudah menyala, ledakan yang disebakan oleh reaksi kimia atau bahan-bahan kimia yang reaktif . penyebab lainnya seperti menyimpan bahan kimia yang salah atau membuang sampah yang tidak benar. Selain itu api jugaberasal dari api listrik , api pembakar Bunsen api rokok benda panas dan cahaya matahari ;langsung yang mengenai botol atau labu (pada musim panas botol dan labu dapt berfungsi sebagai lensa).

2.4.Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja di Laboratorium2.4.1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN2.4.1.1.Penanganan UmumBila tidak sadar : ResusitasiABC; pemanggilan petugas pemadam kebakaran bila ada udara yang tercemar dgn asap/gas dll. ; segera cari pertolongan medis.Bila korban sadar: tanyakan pada korban apa yg terjadi; tentukan jenis racun; atasi sesuai dengan jenis racun.2.4.1.2.Penanganan Khusus Sesuai Jenis RacunKeracunan zat korosif : minyak tanah, bubuk/cairan pembersih lantai, bensin dll.:Korban jangan dibuat muntah, bahaya bila masuk paru2Cuci zat yg melekat di mulut dan wajah dgn air bersihJangan beri apapun lewat mulutCari pertolongan medis.2.4.1.3.Tertelan obat2an atau bahan umum lain mis. Deterjen, jamur, makanan beracun.Sebelum memanggil pertolongan medis, kurangilah kekuatan racun dengan cara :Bila mungkin buatlah penderita muntah pada kasus racun yg tertelanEncerkan racunkorban diberi air minum atau larutan penyelamat (air bersih, susu, larutan putih telur), lakukan ini sebelum mendapatkan alat penawar khusus racun.Jangan sekali-kali memberi minum pada korban yg setengah sadar, tidak sadar atau saat kejang.zat penawar yg umum: larutan sirup Ipecac, larutan hangat garam dapurmenyebabkan muntah2,Cegah muntah masuk paru2: dgn cara letakkan korban dipangkuan tengkurap. Pada korban dewasa letakan kepala dan perut lebih rendah dari panggul, posisi kepala miring ke satu sisi.Cara lain membuat korban muntah: dgn cara menyentuh dinding belakang tenggorokan dgn jari atau pegangan sendok. Kemudian beri larutan garam dapur.beri larutan sampai cairan muntah beningDilarang membuat korban muntah bila:Sudah muntah sendiriAda luka bakar mulut/tenggorokan: keracunan basa/asam kuatKorban setengah sadar, tidak sadar atau kejang.2.4.1.4.Keracunan Bahan-Bahan yang tidak DiketahuiJangan merangsang muntahSegera cari pertolongan medis

2.4.1.5.Keracunan sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses fumigasi)Gejala keracunan: lidah pahit, rasa terbakar, rasa tercekik dari mulut/ hidung korbanSegera cari bantuan medis

2.4.1.6.Menghirup gas beracun:Segera angkat atau seret korban (jangan biarkan korban berjalan) ke tempat udara segar.Bukalah semua pintu dan jendelaBila ada henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati2 bila membuat resusitasi pernafasan buatan, udara dari mulut/hidung korban jangan sampai terisap penolongPanggil pertolongan medisBila korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan tidak bising.Lindungi diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.Keracunan gas COSifat gas CO: tdak tampak, tidak berbau.Tanda2 keracunan CO:-Sakit kepala-Pening-Badan lemah-Kulit, bibir, kuku mungkin tampak merah terang-Sesak nafas-Mungkin diikuti dgn muntah dan tidak sadar2.4.1.7.Bahan2 yg terserap kulitLepaskan seluruh pakaian korban, bersihkan seluruh kulit, bila bahan berminyak baik pakai sabun, mis. Obat pembasmi serangga.Segera cari bantuan medisJangan lupa bekas tempat racun, muntahan dan semua catatan dikirim bersama ke RS2.4.1.8.Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)Jika ada zat tertelan segera panggil dokter dan informasikan zat yang tertelan oleh penderita. Jika penderita muntah-muntah, beri minum air hangat agar muntah terus dan mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak berhasil masukkan jari ke dalam tenggorokan korban agar muntah. Jika korban pingsan, pemberian sesuatu lewat mulut dihindarkan.Segera bawa korban ke dokter/rumah sakit.Jika zat beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan, beberapa tindakan dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama.Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya kemudian si penderita diberi minum air kapur atau susu untuk melindungi saluran penapasan.Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya beri minum susu atau dua sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter air.Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si penderita diberi 2-4 gelas air atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai dalam 1/2 gelas air hangat.

Zat Penawar Racun (Antidotum)Keracunan zat alkalis (bersifat basa, kaustik): mis. Amoniak, soda pembersih, larutan kapur.Jangan dibuat muntahBeri antidotum larutan jeruk asam atau cuka diikuti dengan larutan putih telur 3 atau 4 butir atau minyak tumbuh2an (minyak zaitun), minyak goreng, larutan mentega atau 1 atau 2 gelas susu.Keracunan zat asam(asam kuat) mis. Sulfat, nitrit, HCL, bateri asamKorban jangan dibuat muntahBeri secangkir susu, atau larutan 2 sendok teh soda kue. Kemudian beri larutan putih telur atau minyak sayur + gelasKeracunan minyak tanahtermasuk bensin, naphtha, cairan pembakar atau larutan yg mudah terbakar:Korban jangan dibuat muntah, bahaya masuk paru2.Beri cangkir minyak mineral. Beri stimulan: kopi pekat atau teh, selimuti korban agar tetap hangat utk mencegah syok. Bila perlu beri pernafasan buatanKeracunan asam karbonat(fenol, kreosol)Segera berikan larutan sabun atau 2 sendok larutan garam epson. Kemudian berikan minum air hangat atau bisa diberikan larutan putih telurKeracunan alkohol (etil), metanol (spiritus).Buat korban muntahBerikan larutan hangat soda kue. Diikuti dgn pemberian larutan 1 sendok teh soda kue dalam susu.

2.4.2.PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA2.4.2.1.Luka BakarKulit peka terhadap panasTerkena suhu < 43,8oCkulit tidak rusakSuhu 43,8oC- 50,5oCkerusakan kulit yg berartiSuhu > 50,5oCmerusak seluruh bagian kulit.

Penyebab Luka BakarAkibat panas : api, uap panas, cairan panasAkibat bahan kimia: larutan asam/basa kuatAkibat listrikAkibat radiasi, sinar matahari

Penilaian Luka Bakar1.Berapa % luas luka bakar : dengan Rumus Rule of NineRumus Rule of NineCocok utk orang dewasa,utk anak2 perlu penyesuaian khusus.Pada orang dewasa rumus tersebut menyatakan:-Kedua lengan dan tangan =9% luas tbh-Kedua tungkai dan kaki= 18% luas tbh-Dada dan perut masing2= 18% luas tbh-Punggung atas bawah= 18% luas tbh-Kepala=9% luas tbh-Daerah kelamin=1% luas tbh-Satu telapak tangan+1%luas tbh (ini biasa dipakai utk memperkirakan jml luas luka bakar secara praktis

2.Berapa dalam luka bakar : derajat luka bakar.Derajat 1 : hanya mengenai lapisan luar epidermis, kulit merah, sedikit edem dan nyeri.Derajat 2: mengenai epidermis dan sebagian dermis, bula/lepuh, edem dan sangat nyeri.Derajat 3: mengenai seluruh lapisan kulit, kadang mencapat jaringan dibawahnya, lesi pucat, coklat sampai hitam, kering, tidak nyeri.

Berat luka bakarA.Ringan : derajat 1, derajat 2 luas 1000 volt-Combustio dengan fraktur, kerusakan jaringan lunak dan gangguan jalan nafas.

Pertolongan Pertama pada Luka BakarBila mungkin segera bawa korban ke rumah sakitBila tidak mungkin dilakukan: rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dinginBila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan:Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di lukaJangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptikJangan memecah lepuhJangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakitBila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.

2.4.2.2.Luka Bakar KimiaMenyebabkan iritasi kulitdapat menimbulkan kerusakan jaringan yg parah.mis, mata (organ yg sangat rawan)Bahan kimia dapt diserap kulit dan kadang2 mengakibatkan kerusakan tubuh yg fatalBanyak bahan kimia bersifat korosif (asam/basa kuat)mengakibatkan luka bakar.

Gejala dan Tanda :Korban mungkin mengeluh kulitnya terasa nyeriKulit tampak bercak atau memerah, melepuh atau terkelupasPertolongan Pertama pada Luka Bakar KimiaBila bgn tbh yg terkena, bilas denganair dingin yg mengalir selama se-kurang2 nya 10-20 menit utk mencegah kerusakan lebih jauh pad daerah yg terbakar.Per-lahan2 tanggalkan pakaian korban yg terkontaminasi sambil membilas bagian yg cedera; jaga agar penolong tdk terkontaminasiTeruskan membilas bgn yg terkena dengan air dingin sampai rasa nyeri tidak terasa.Rujuk ke RS, utk mengurangi penderitaan korban selama pengangkutan, kompreslah luka dengan kain kasa yg dibasahi dgn air sesering mungkin.Jangan melakukan usaha : netralisasi pada luka bakar kimia sebab panas yg dikeluarkan akan mengakibatkan kerusakan yg lebih parah.Cairan asam kuatmenyebabkan luka yg serius.Segera dibawa korban ke kamar mandi dan guyurlah beberapa kali dengan air (baik pakai shower) sampai lar. kimia bersih dari tubuh, lepaskanlah pakaian korban. Segera periksakan ke dokter.

2.4.2.3.Luka Bakar Kimia pada MataGejala dan tanda2:menunjukkan gejala rasa nyeri yg sangat.tanda2:- tidak akan tahan pada cahaya- bisa tertutup rapat,- membengkak atau berair secara berlebihanPertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia pada Mata.Jangan biarkan korban menggosok matanya yg terkenaLetakan bagian wajah yg terkena dibawah aliran air dingin shg aliran membilas wajahnya, dan tidak melewati mata yg sehat. Jika hal ini tidak memungkinkandudukan atau baringkan korban dgn kepala mendongkrak dan miring ke arah bgn yg terkena. Tutupi mata yg sehat, perlahan buka mata yg terkena dan tuangkan air yg steril dari pembilas mata atau dari segelas air kran. Periksa kedua kelompak mata setelah dibilas + 20 menit. Jika mata tertutup karena kejang akibat rasa nyeri yg hebat, pegang kelopak mata dgn kuat, lalu dgn perlahan dibuka.Tutup mata dengan kain kasa steril, atau jika tdk tersedia, dgn bahan lain yg bersih tetapi tidak terlalu empuk.Atur pengangkutan ke RS secepat mungkin.

2.4.2.4.Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Benda PanasLuka bakar karena panas dapat terjadi akibat kontak dengan gelas/logam panas. Jika kulit hanya memerah, olesi dengan salep minyak ikan atau levertran. Jika luka bakar diakibatkan terkena api dan si penderita merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan adalah mencelupkan bagian yang terbakar ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres agar rasa nyeri berkurang. Kemudian bawa si penderita ke dokter. Jika luka terlalu besar, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberikan obat apa-apa. Tutup luka dengan kain/steril yang bersih, kemudian bawa si penderita ke dokter. .

2.4.2.5.Pertolongan Pertama pada Luka Karena AsamAsam yang mengenai kulit hendaknya segera dihapus dengan kapas atau lap halus, kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%, kemudian cuci lagi dengan air. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.

2.4.2.6.Pertolongan Pertama padaLuka Akibat BasaKulit hendaknya segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam asetat 1%, cuci dengan air, kemudian keringkan dan olesi dengan salep boor

2.4.2.7.Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Terkena Natrium/KaliumAmbil logam yang menempel dengan pinset secara hati-hati, kemudian cuci kulit yang terkena zat tersebut dengan air mengalir selama kira-kira 15-20 menit. Netralkan dengan larutan asam asetat 1%, kemudian keringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi dengan asam pikrat

2.4.2.8.Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Percikan BrominJika kulit terkena percikan atau tumpahan bromin, kulit yang terkena segera olesi dengan larutan amoniak encer (1 bagian amoniak dalam 15 bagian air) kemudian luka tersebut tutup dengan pasta Na2CO3.2.4.2.9.Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena FosforJika terkena kulit, kulit yang terkena dicuci dengan air sebanyak-banyaknya kemudian cuci dengan larutan CuS04 3%.

2.4.2.10.Pertolongan Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda TajamCabut benda tersebut dengan hati-hatiDekontaminasi lukaDesinfeksi lukaBeri obat pada lukaBeri pembalut pada luka agar tidak terkontaminasiLaporkan pada petugasJika luka terlalu parah cari pertolongan medis

2.4.3.PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI PERCIKAN2.4.3.1.Pertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena Percikan Zat kimiaJangan panikMintalah bantuan rekan anda yang berada didekat andaBersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan)Bila kulit terkena bahan kimia, janglan digaruk agar tidak tersebatBawa ketempat yang cukup oksigenHubungi paramedik secepatnya (dokter atau rumah sakit)

2.4.3.2.Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan AsamJika terkena percikan asam encer, mata dapat dicuci dengan air bersih, baik dengan air kran maupun penyemprotan air. Pencucian kira-kira 15 menit terus-menerus. Jika terkena asam pekat tindakan yang dapat dilakukan sama jika terkena asam pekat pada umumnya. Kemudian mata dicuci dengan larutan Na2CO3 1%. Jika si penderita masih kesakitan bawa ke dokter.

2.4.3.3.Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan BasaCucilah mata yang terkena percikan dengan air banyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam borat I %. Gunakan gelas pencuci mata

2.4.4.PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI TUMPAHAN ZATJika terjadi tumpahan zat hal yang perlu dilakukan adalah,Evakuasi area yang terkontaminasiDekontaminasi mata dan kulit orang yang terpajan dengan segeraLaporkan pada orang yang ditunjuk (biasanya Petugas Laboratorium) yang harus mengoordinasi tindakan yang diperlukanTentukan jenis tumpahanEvakuasi semua orang yang tidak terlibat jika tumpahan mengandung zat yang berbahaya.Amankan area yang yag terkontaminasi untuk mencegah pajanan terhadap individu lainSediakan pakaian pelindung yang sesuai bagi pekerja yang terlibat dalam proses pembersihanBatasi penyebaran tumpahan.Netralisasi atau desinfeksi tumpahan yang terkontaminasi jika memang diperlukan.Kumpulkan semua tumpahan dan materi yang terkontaminasi (benda tajam jangan diambil dengan tangan telanjang gunakan sapu dan pengki atau peralatan lain yang sesuai). Materi yang tumpah dan benda sekali pakai yang terkontaminasi yang digunakan untuk membersihkan harus ditempatkan pada kantong atau container yang sesuai .Dekotaminasi atau desinfeksi area.Bilas area tersebut dan keringkan dengan kain pel keringDekontaminasi dan desinfeksi semua peralatan yang digunakan.Lepaskan pakaian pelindung, kemudian dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika perlu.Cari pertolongan medis jika terjadi pajanan pada materi berbahaya selama proses pembersihan.2.4.5.PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI KEBAKARANJika terjadi kebakaran hal-hal yang perlu dilakukan adalah,Jangan panikAmbil tabung gas Co2 apabila api masih mungkin dipadamkanBeritahu teman andaHindari menggunakan LiftHindari menghirup asap secara langsungTutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci)Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat

2.5.Beberapa Upaya Pencegahan terhadap Kecelakaan Kerja di Laboratorium.2.5.1.Beberapa Upaya Pencegahan Terhadap Keracunan Sebagai Akibat dari Kegiatan di Laboratorium Kimia.Pipet digunakan utk mengambil atau memindahkan bahan dengan jumlah tepat. Bahan2 yg tidak boleh dipipet dgn mulut ialah zat yang bersifat radioaktif, asam kuat dan pekat. Zat-zat tersebut harus dipipet dgn cara khusus, yaitu dengan menggunakan karet filler.Jangan mencoba mencium senyawa-senyawa yg beracun dan harus diperhatikan bahwa senyawa-senyawa beracun dpt memasuki tubuh lewat pernapasan, mulut, kulit, dan lukaJika bekerja dgn senyawa-senyawa beracun hendaknya dilakukan di lemari uap dan jika perlu gunakanlah sarung tangan. Apabila lemari uap tidak berfungsi atau tidak ada, bekerjalah di tempat terbuka atau di luar.Pada saat menggunakan asbes harus dijaga agar debu yg keluar jangan sampai terisap karena dapat menyebabkan gangguan pemapasan dan paru-paru2.5.2.Upaya Pencegahan Terjadinya LukaGunakan alat pelindung diri (APD) sebelum dan selam bekerja dengan baik dan benar.Berhati-hati dalam mereaksikan zat kimiaBerhati-hati dalam mengambil dan menggunakan alat gelasBerhati-hati saat mengambil maupun menyimpan zat kimiaSelalu menaati dan mematuhi prosedur kerja yang ada di laboratorium.

2.5.3.Upaya Pencegahan Percikan ZatSewaktu kita memasukkan suatu larutan dalam tabung reaksi, arahkan mulut tabung reaksi tersebut ke arah yang tidak ada orang, dan jangan sekali-kali menengok dari mulut tabung reaksi.Pada saat mengisi buret, disamping harus menggunakan corong kecil, juga buret harus diturunkan sehingga mulut buret berada setinggi mata.Jika mengencerkan asam pekat, tambahkan sedikit demi sedikit asam pada air, jangan sebaliknya dan lakukanlah dengan hali-hati, jika perlu gunakan kacamata laboratorium.Asam-asam pekat dinetralkan dengan natrium bikarbonat padat (serbuk), kemudian dengan air yang cukup banyak. Larutan NaOH harus dinetralkan dengan NH4CI serbuk, kemudian dengan air yang cukup banyak. Larutan sublimat (HgCl2) dinetralkan dengan serbuk belerang. Setelah didiamkan sebentar, supaya terjadi penetralan, baru zat-zat tersebut dapat dibuang ke dalam air yang sedang mengalir. Selama membersihkan jangan lupa mengenakan pelindung badan dan mata.Upaya Pencegahan Tumpahan Zat.Pastikan sebelum bekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)Jangan meletakkan zat kimia di tepi mejaBacalah dengan teliti label zat yang ada di botolJika akan mereakasikan ataupun mengambil bahan kima hendaknya memperhatikan prosedur kerja.2.5.4.Upaya Pencegahan KebakaranKecelakaan kebakaran dapat dihindari dengan cara,Menyimpan bahan bahan kimia secara benar,Mengatur cahaya matahari yang masuk ke dalam gudang atau laboratorium, Mengatur kabel-kabel listrik dengan teraturMengontrol pipa gas secara kontinyuBerhati-hati dalam mereaksikan bahan kimia yang berbahay,Melarang setiap orang merokok di laboratorium atau gudang kimiaMenyediakan alat pemadam kebakaran di laboratorium

BAB IIIPENUTUP3.1. SimpulanPertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Tujuan dari pertolongan pertama ini adalah menyelamatkan jiwa korban, menciptakan lingkungan yang aman, mencegah terluka atauu sakit menjadi lebih buruk, mencegah kecacatan, mempercepat kesembuhan atau perwatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit, melindungi korban yang tidak sadar, menenangkan penderita atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan lebih lanjut. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium biasanya sangat diperlukan pada saat terjadinya kecelakaan kerja ( keracunan, luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan kebakaran). Selain itu upaya-upaya preventif sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.

3.2. SaranSebagai seorang pekerja laboratorium, mahasiswa maupun dosen yang berkecimpung di laboratorium perlu mengetahui dan memahami pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan kerja dan selalu mematuhi prosedur kesehatan dan keselamatan keselamatan kerja agar dapat terhindar dari kecelakaan kerja.