materi pembahasan laporan akhir print version

Download Materi pembahasan laporan akhir print version

If you can't read please download the document

Upload: dix-ajus

Post on 25-May-2015

811 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 1. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli1. Pendahuluan1.1 Latar BelakangSeiring dengan bertambahnya usia kawasan di Indonesia, maka muncul kawasan yang tidakteratur, terdapat kawasan yang produktivitas ekonominya menurun, adanya kawasan yangterdegradasi lingkungannya akibat layanan prasarana sarana tidak memadai, bahkan beberapawarisan budaya perkotaan (urban heritage) menjadi rusak, dan tidak sedikit kawasan yang nilailokasinya menurun. Muncul pula kawasan yang kepemilikan tanah menjadi tidak jelas dankepadatan fisiknya rendah. Kondisi di atas diperparah karena komitmen pemda yang rendahdalam menata kawasan tersebut.Penurunan kulitas fisik, lingkungan, dan ruang kawasan tersebut tentu tidak lepas dari peranaktifitas masyarakat di dalamnya. Baik itu karena pemanfaatan yang berlebih terhadap sumberdaya ataupun karena faktor eksternal yang berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi kawasantersebut. Terlepas dari faktor-faktor penyebab penurunan dan atau stagnasi yang terjaditerhadap kawasan. Diperlukan suatu instrumen penataan yang berfungsi mengembalikan fungsidan keadaan awal suatu kawasan atau meningkatkankan kawasan yang stagnan. Salah satuinstrumen yang bisa digunakan untuk mengembalikan keadaan ini adalah revitalisasi. Dalampedoman revitalisasi yang dikeluarkan dalam Permen PU No. 18/PRT/M/2010, dijelaskan bahwarevitalisasi ini adalah suatu upaya untuk meningkatkan nilai lahan/kawasan melalui pembangunankembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya. Seperti beberapa kawasan lainya, kawasan Danau Batur adalah salah satu kawasan yangmemiliki potensi yang besar namum belum mendapat perlakukan yang tepat, sehingga potensiyang terkembangkan tidak maksimal dan lebih banyak tidak terarah. Jika diklasifikasikan sumberdaya alam di kawasan Danau Batur ini terdiri dari potensi Pariwisata, Pertanian, dan jugapertambangan (galian C). Potensi inilah yang menjadi salah satu landasan ditetapkannya kawasanini sebagai geopark (Jero Wacik; Media indonesia). Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua STPNusa Dua I Made Sudjana, yang menjelaskan bahwa kawasan kintamani dengan atraksi GunungBatur memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai geopark atau taman bumi (publikasi hasilpenelitian STP Nusa Dua: Media Indonesia).Keberadaan dan fungsi dari kawasan Danau Batur ini juga didukung melalui dokumen legal,yaitu RTRW Provinsi Bali, dimana Kintamani ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi.Sehingga jika dilihat dari tipenya, kawasan Danau Batur ini bisa dikategorikan ke dalam salah satutipe kawasan yang ideal untuk direvitalisasi, yaitu kawasan strategis berpotensi ekonomi. Dalampedoman revitalisasi dijelaskan ada beberapa tipe kawasan yang memerlukan isntrumenrevitalisasi yaitu kota warisan budaya (heritage town), kota lama (old town), kawasan strategisberpotensi ekonomi, permukiman kumuh, dan atau kawasan/permukiman yang vitalitasnya tidakberkembang (stagnant).PT. TRI ANGGA UTAMA 1

2. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 1. Tipe Kawasan yang Perlu Direvitalisasi Sumber: Pedoman Revitalisasi Permen PU No.18/PRT/M/2010Besarnya potensi Kawasan Danau Batur ini memiliki dampak positif dan negatif baik terhadapmasyarakat maupun lingkungannya itu sendiri. Pemanfaatan yang berlebih terhadap potensisumber daya kawasan Danau Batur menyebabkan dampak secara langsung dan tidak langsungterhadap Danau Batur dan lingkungannya. Pemanfaatan potensi pertanian berdampak secaralangsung terhadap kualitas air danau dan kedalaman danau. Pemanfaatan potensi pariwisata,seperti penyediaan akomodasi pariwisata juga berdampak langsung terhadap kualitas air danau.Sedangkan pemanfaatan potensi galian lebih banyak berdampak pada kualitas jalan danlingkungan di sekitar danau. Penurunan kualitas jalan ini diakibatkan dari pemanfaatan yangberlebih terhadap jalan sehingga terjadi penurunan kualitas jalan.Penurunan kualitas lingkungan dan fisik di Kawasan Danau Batur tentu harus ditanggulangidan ditata, agar penurunan secara fisik tidak berpengaruh lebih jauh terhadap penurunanstabilitas ekonomi. Agar vitalitas kawasan-kawasan tersebut tidak terus merosot, maka perludirevitalisasi yang melibatkan intervensi pemerintah, peran serta masyarakat dan n swasta darisegi keruangan (setting) kawasan sehingga kawasan tersebut akan lebih terintegrasi dalam satukesatuan yang utuh dengan sistem kawasan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatankualitas hidup masyarakat. Inilah yang kemudian menjadi dasar dan landasan dari pekerjaanRencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli.PT. TRI ANGGA UTAMA 2 3. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli1.2 Maksud, Tujuan dan Sasarana. Maksud dan Tujuan Sesuai dengan Permen PU No. 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi, Penyusunan Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan Pariwisata Kintamani merupakan tahap awal dalam kegiatan revitalisasi kawasan secara menyeluruh yang bertujuan untuk meningkatkan vitalitas kawasan terbangun melalui intervensi perkotaan yang mampu menciptakan pertumbuhan dan stabillitas ekonomi lokal, terintegrasi dengan sistem kota, layak huni, berkeadilan sosial, berwawasan budaya dan lingkungan.b. Sasaran Untuk mencapai tujuan Penyusunan Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan Pariwisata Kintamani, maka disusunlah beberapa sasaran revitalisasi kawasan, antara lain: 1) Meningkatnya stabilitas ekonomi kawasan melalui intervensi untuk: a) Meningkatkan kegiatan yang mampu mengembangkan penciptaan lapangankerja, peningkatan jumlah usaha dan variasi usaha serta produktivitas kawasan. b) Menstimulasi faktor-faktor yang mendorong peningkatan produktivitas kawasan. c) Mengurangi jumlah kapital bergerak keluar kawasan dan meningkatkan investasiyang masuk ke dalam kawasan. 2) Mengembangkan penciptaan iklim yang kondusif bagi kontinuitas dan kepastian usaha 3) Meningkatnya nilai properti kawasan dengan mereduksi berbagai faktor eksternal yang menghambat sebuah kawasan sehingga nilai properti kawasan sesuai dengan nilai pasar dan kondusif bagi investasi jangka panjang. 4) Terintegrasinya kantong-kantong kawasan kumuh yang terisolir dengan sistem kota dari segi spasial, prasarana, sarana serta kegiatan ekonomi, sosial dan budaya. 5) Meningkatnya kuantitas dan kualitas prasarana lingkungan seperti jalan dan jembatan, air bersih, drainase, sanitasi dan persampahan, serta sarana kawasan seperti pasar, ruang untuk industri, ruang ekonomi informal dan formal, fasilitas sosial dan budaya, dan sarana transportasi. 6) Meningkatnya kelengkapan fasilitas kenyamanan (amenity) kawasan guna mencegah proses kerusakan ekologi lingkungan. 7) Terciptanya pelestarian aset warisan budaya perkotaan dengan mencegah terjadinya "perusakan diri-sendiri" (self- destruction) dan "perusakan akibat kreasi baru" (creative-destruction), melestarikan tipe dan bentuk kawasan, serta mendorong kesinambungan dan tumbuhnya tradisi sosial dan budaya lokal. 8) Penguatan kelembagaan yang mampu mengelola, memelihara dan merawat kawasan revitalisasi. 9) Penguatan kelembagaan yang meliputi pengembangan SDM, kelembagaan dan peraturan/ ketentuan perundang-undangan. 10) Membangun kesadaran dan meningkatkan kompetensi pemda agar tidak hanya fokus membangun kawasan baru.PT. TRI ANGGA UTAMA3 4. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli1.3 Ruang Lingkup a. Ruang Lingkup KegiatanPelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan rangkaian lingkup kegiatan meliputi:1) Pengumpulan informasi terkait kebijakan daerah terhadap kawasan yang akandirencanakan, potensi dan masalah kawasan, serta signifikansi budaya dan historismasa lalu untuk mengidentifikasi kondisi wilayah perencanaan.2) Pengkajian data yang telah dikumpulkan dengan komponen analisis sosial-kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan,aspek legal konsolidasi lahan, daya dukung prasarana dan fasilitas, serta kajian aspeksejarah dan signifikansi historis kawasan, untuk memperoleh konsep perencanaanatas masalah yang diidentifikasi.3) Penyusunan skenario revitalisasi kawasan yang mampu meningkatkan produktivitasekonomi, kualitas ruang, bentuk dan lingkungan yang memberdayakan aktivitassosial, ekonomi dan budaya, serta pengelolaan kawasan agar sustainable.4) Penyusunan rencana revitalisasi berdasarkan Rencana Tata Bangunan danLingkungan (RTBL) kawasan perencanaan.5) Penyusunan masterplan revitalisasi kawasan yang meliputi perencanaan penataanfisik kawasan dengan pendekatan desain kawasan dan terdiri dari rencana umum danpanduan desain.6) Penyusunan rancangan tapak yang meliputi arahan bentuk dan dimensi yangmengatur komposisi suatu blok lingkungan, Draft Rencana Detail Pelaksanaan, sertadraft spek teknis dan Draft Rencana Anggaran Biaya.7) Penyusunan program investasi revitalisasi dan rencana tindak keuangan serta rencanatindak kelembagaan kawasan.8) Penyusunan Draft Surat Keputusan Kepala Daerahtentang perencanaan,perancangan, dan pelaksanaan kegiatan revitalisasi kawasan.9) Penyusunan rencana detail pelaksanaan berdasarkan studi kelayakan dan programinvestasi rebitalisasi kawasan melalui tahapan kegiatan yang dikonsultasikan denganpemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait. b. Ruang Lingkup WilayahKegiatan penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur dilakukan untukKawasan Danau Batur Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali.PT. TRI ANGGA UTAMA 4 5. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 2. Wilayah PerencanaanPT. TRI ANGGA UTAMA5 6. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli1.4 Dasar HukumPenyusunan Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan didasarkan pada:1.Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya2.Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang3.Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung4.Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang WilayahNasional5. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang WilayahNasional6. Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman RevitalisasiKawasan8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman UmumRencana Tata Bangunan dan Lingkungan9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman TeknisFasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan10. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangli11. Rencana Detail tata Ruang (RDTR) Kecamatan Kintamani12. Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM)1.5 KeluaranAdapun keluaran dari studi ini meliputi :1. Skenario Penataan dan Revitalisasi Kawasan a) Konsep Penataan dan Revitalisasi Kawasan b) Indikasi penanganan revitalisasi kawasan c) Indikasi penataan kawasan dan integrasi fungsi, struktur ruang wilayah dan system pembangunan perkotaan2. Masterplan Penataan dan Revitalisasi Kawasan a. Rencana desain tapak b. Keterkaitan kawasan dengan sistem kota c. Rencana detail berupa arahan bentuk, gubahan masa, perletakan, serta komponen pelengkap kawasan.3. Program Pembangunan dan Investasi a. Prioritas program pembangunan dan pentahapannya b. Penyusunan program pendanaan/investasi (sumber pendanaan) c. Penetapan peranan dan keterlibatan pihak-pihak terkait dalam pembangunan4. Arahan pengendalian pelaksanaan program a. Konsep pengelolaan b. Institusi5. Usulan paket kegiatan fisik percontohan (DED)PT. TRI ANGGA UTAMA6 7. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli2. Gambaran Umum Kawasan Danau Batur2.1 Gambaran UmumKawasan Danau Batur merupakan system kewilayahan yang terletak di Kecamatan KintamaniKabupaten Bangli. Dalam RTRW Kabupaten Bangli dan RDTR Kecamatan Kintamani, KawasanDanau Batur ini diidentikan sebagai Daya Tari Wisata Khusus (DTWK) Kin tamani, yang terdiri dari15 Desa, yaitu Desa Belandingan, Pinggan, Sukawana, Kintamani, Batur Utara, Batur Tengah,Batur Selatan, Kedisan, Buahan, Abang Batudinding, Abang Songan, Suter, Terunyan, Songan Adan Songan B. Selain sebagai DTWK Kintamani ke 15 desa ini juga dikenal dengan istilah BintangDanu yang masuk sebagai bagian dari Geopark Caldera Batur.Dalam RDTR Kecamatan Kintamani dijelaskan Kawasan Danau Batur ini ditetapkan sebagaiKawasan budidaya yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakanatas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.Kriteria penentuan kawasan budidaya memanfaatkan kawasan budidaya di kawasanperencanaan akan diidntifikasi berdasarkan criteria Keppres No. 57 Tahun 1989, analisiskesesuaian lahan, kecendrungan yang telah terjadi serta kesepakatan dengan masyarakat danstakeholder terkait lainnya. Kawasan budidaya pada dasarnya dibedakan atas kawasan budidaya hutan produksi,kawasan budidaya pertanian dan kawasan budidaya non pertanian. Kawasan budidaya hutanproduksi tidak terdapat di wilayah perencanaan, kemudian kawasan budidaya pertanian dalamarti luas meliputi pertanian lahan basah (sawah), pertanian lahan kering, kawasan perkebunan,peternakan dan perikanan. Sdangkan kawasan budidaya non pertanian meliputi kawasanpermukiman, perindustrian, pertambangan dan pariwisata. Kawasan permukiman dalam konteks perencanaan kawasan akan terdiri dari kawasanperdesaan dan perkotaan dan di dalamnya akan terkait fungsi-fungsi untuk kegiatan perumahan,dengan fasilitas penunjang kegiatan perkotaan seperti fasilitas social (kesehatan, pendidikan,peribadatan, olahraga), ekonomi (perdagangan, jasa, perbankan) serta fasilitas pemerintahan,fasilitas transportasi (jaringan jalan dan terminal). Penetuan kesesuaian pamanfaatan ruang berdasarkan criteria lokasi, criteria teknis sertakemungkinan kesabaran lokasi yang sesuai berdasarkan fungsi kegiatan baik dapat dilihatanalisisnya pada table di bawah. a. Kawasan Peruntukan PertanianPengembangan kawasan budidaya pertanian meliputi kegiatan pertanian tanamanpangan lahan kering, perkebunan/tanaman tahunan, perikanan dan peternakan.Pemanfaataan ruang untuk kawasan budidaya pertanian diarahkan untukmeningkatkanproduktifitas lahan, pengendalian luas kawasan dan program-program lain yang berkaitandengan optimasi produksi kegiatan serta mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertaniansecara besar-besaran. 1) Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Lahan KeringPT. TRI ANGGA UTAMA 7 8. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliAdalah kawasan yang diperuntukan bagi tanaman pangan lahan kering untuktanaman palawija, holtikultura yang menghasilkan baik pangan bahan baku industrimaupun kebutuhan upacara agama. Pengembangan kawasan budidaya pertanianlahan kering ditujukan terutama untuk ketahanan pangan, peningkatanperekonomian, asset wisata, mendayagunakan lahan kering yang ada sertapengelolaan kegiatan lahan kering yang mampu mempertahankan kelestariansumberdaya tanah dan alam.Pengembangan pertanian tanaman pangan lahan kering dengan lokasi pada lahan-lahan yang telah dimanfaatkan saat ini yang tersebar di 15 Desa di wilayahperencanaan.Rencana pengelolaan kawasan pertanian tanaman pangan lahan kering adalah : Mengoptimalkan produktifitas lahan-lahan kering yang sudah ada melaluiprogram intensifikasi. Pengembangan pemahaman akan pertanian ramah lingkungan (organic farming)sehingga secara bertahap kelompok-kelompok tani dapat mengadopsi danmenerapkan komoditas pertanian organic Mengembalikan lahan-lahan dengan kemiringan >25% yang terlanjur dimanfaatkanuntuk hortikultur kepada sinergi penanaman komoditi dengan konspAgroforestry yaitu memadukan tanaman lahan kering (Hortikultur) dengantanaman tahunan (perkebunan) atau tanaman kayu dengan system tumpang sarisehingga tercapai fungsi ekonomis, konservasi tanah dan konservasi air. Pelibatan partisipatif masyarakat untuk meningkatkan pemahaman bahwakegiatan konservasi tanah adalah bagian integral dari usaha perbaikan systemusaha tani. Pemilihan komoditas yang mempunyai nilai jual tinggi dan kualitas ekspor. Memanfaatkan pertanian lahan kering di pinggir Danau Batur sebagai ruangterbuka hijau. Pengembangan terminal-terminal agribisnis yang tersebar mendekati pusat-pusatproduksi hasil pertanian. Mensinergikan kawasan pertanian dengan kegiatan pariwisata melalui konsepdesa dan agrowisata. 2) Kawasan PerikananKawasan yang diperuntukan bagi kegiatan perikanan, baik berupapertambakan/kolam dan perairan darat lainnya. Kegiatan perikanan di wilayahperencanaan adalah perikanan pada perairan danau di Danau Batur yang dilakukanoleh sekelompok nelayan (bendega) yang ada dipinggir danau tersebut.Rencana pengelolaan kawasan perikanan: Pemeliharaan ekosistem danau untuk meningkatkan media perikanan danau danbudidaya perikanan (rumpon). Pengembangan rumpon di pinggir Danau untuk budidaya perikanan.PT. TRI ANGGA UTAMA8 9. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Kegiatan budidaya perikanan di Danau Batur dapat berfungsi rekreasi danbersinergi dengan kegiatan wisata berupa rekreasi mincing, agrowisata danlainnya. b. Kawasan Peruntukan PariwisataKawasan periwisata Kintamani juga ditetapkan sebagai kawasan DTWK tidaklah semata-mata hanya diartikan sebagai kawasan yang boleh dibangun fasilitas akomodasi danfasilitas penunjang pariwisata di seluruh bagian kawasan, melainkan kawasan yangmencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya (baik kawasan budidaya pariwisata,permukiman, pertanian, dan jenis budidaya lainnya) yang harus ditata secara terpadu kedalam rencana tata ruang. Dengan demikian pengembangan kawasan perencanaandilakukan secara intensif, terpadu dan berkelanjutan, apalagi kawasan yang masukwilayah perencanaan sebagian besar merupakan kawasan konservasi dan pegununganyang memiliki kendala dari sisi kemiringan lahan. Disadari bahwa keunggulan potensi wisata kawasan adalah panorama alam (pemandangan Gunung Batur dan Gunung Abang) dengan kwasan bekas vulkanologi gunung api dan kekerabatan Danau Batur di dalam kawasan. Dengan demikian konsep yang dapat menjembatani fungsi kawasan sebagai kawasan Konservasi, potensi pengembangan Pariwisata Kerakyatan adalah pengembangan Ekowisata. Ekowisata adalah kegaitan wisata yang bersifat khas, yaitu memperhatikan aspek ekologis, ekonomis dan persepsi masyarakat (evaluating community opinion). Dengan demikian jelas bahwa tidak semua kegiatan wisata alam dapat dikatakan sebagai ekowisata. Setiap kegiatan yang merusak alam atau kegiatan yang menyebabkan masyarakat lokal terpinggir atau jadi penonton saja jelas bukan ekowisata. 1). Rencana Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Pengembangan obyek dan daya tarik wisata adalah pengembangan DTWK Ciptaan Tuhan serta hasil karya menusia yang ada dan berpotensi dikembangkan di wilayah perencanaan. Rencana pengelolaan antara lain: Wisata alam : pemandangan alam danau Beratan, Gunung Batur, Gunung Abangdan Puncak Penulisan, Hutan Wisata, Lembah dan Jurang. Wisata pendidikan dan penelitian : hutan wisata Wisata Tirta : memancing, ski air, sepeda air, boating, berperahu Wisata Petualangan : trekking, bersepeda gunung, berkemah, forest hiking Wisata Spiritual : meditation centre, tirta yatra, makemit ke tempat-tempat suci(pura, kawasan Hutan dll) Wisata Budaya dan Religi : Pura Ulun danau Batur, Pura Pancering Jagat, PuraDalem Balingkang, Pura Taluk Biyu dan Pura Tegeh Koripan. Desa Wisata : menyatu dengan kehidupan masyarakat desa apa adanya di DesaTradisional Terunyan yang berupa keunikan adat dan budaya Bali yang sudahterkenal di mancanegara. Agrowisata yaitu pertanian sayuran, jeruk, tanaman bunga, kopi, cengkeh,tanaman obat yang beberapa diantaranya telah mengembangkan ikon organic.PT. TRI ANGGA UTAMA 9 10. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli 2). Rencana Pengembangan Akomodasi Wisata Rencana pengembangn akomodasi wisata diarahkan pada: Pembatasan dan pengendalian fasilitas akomodasi dan penunjang pariwisatasecara ketat terutama yang berada di sekitar danau. Akomodasi wisata dibatasi hanya pada hotel kelas melati dengan kualitas bintangatau butique hotel Pengembangan akomodasi wisata maksimal 25 kamar/Ha Bangunan fisik permanen akomodasi wisata berada pada kawasan diluarsempadan danau dan pemanfaatan bangunan-bangunan terbuka seperti gazebomasih diperkenankan pada kawasan sempadan danau. Memberikan peluang pada adanya area public melalui jaringan pedestrian yangada di pinggir danau Tidak membolehkan kegiatan-kegiatan dan fasilitas penunjang pariwisata yangberpotensi mengganggu aspek kesucian kawasan suci danau atau di luar radiuskesucian pura yang telah disepakati. 3). Rencana Pengembangan Fasilitas Penunjang Pariwisata Pengembangan fasilitas penunjang pariwisata (tanpa akomodasi) selain pada lokasi pengembangan akomodasi di atas juga dapat dilakukan bercampur dengan kegiatan lain dalam bentuk khusus fasilitas penunjang pariwisata (bila dominasi kegiatan adalah fasilitas untuk pariwisata) serta dalam kegiatan permukiman campuan (dengan dominasi perumahan). Adapun pengembangan fasilitas ini dilakukan dengan cara: Menetapkan dan mengarahkan pembangunan fasilitas penunjang pariwisatadisesuaikan dengan tingkat kebutuhan Mengembangkan fasilitas penunjang pariwisata pada sekitar lokasi akomodasiwiasata, pada lokasi yang telah diarahkan sebagai fasilitas penunjang pariwisatadan arahan permukiman campuran, seperti : Restauran dan Caf, jasa pelayananPos dan Telekomunikasi (Waltel dan Tourism Information), jasa perbankan(money Changer), jasa angkutan (Travel), took cindera mata, mini swalayan,bookstore, bike rental, motor rental dll Mengembangkan stage/arena pertunjukan kesenian tradisional Mengembangan fasilitas penunjang rekreasi dan olah raga yang berkaitan denganolah raga alam dan wisata tirta seperti kelengkapan dermaga, memancing,kelengkapan wisata tirta (perahu, boat, dll), jalur-jalur trekking besertapengamannya paket oleh raga terpadu, (renang, bersepeda gunung, lari dll). Membatasi pengembangan fasilitas akomodasi dan fasilitas penunjang pariwisatadi sekitar danau dan pada lokasi yang dimanfaatkan untuk kegiatan upacarakeagamaan umat Hindu Pengembangan fasilitas Stop Over untuk menikmati pemandangan alam, situasidan view menarik lainnya yang tersebar di seluruh wilayah perencanan denganbesaran yang berbeda sesuai ketersedian lahan dan potensinya.PT. TRI ANGGA UTAMA10 11. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli c. Kawasan Peruntukan PertambanganKawasan pertambngan adalah kawasan ynag diperuntukan bagi kegiatan pertambanganbaik wilayah yang sedag maupun akan segera dilakukan kegiatan pertambangan.Kegaiatn pertambangan yang ada di wilayah perencanaan adalah kegiatan pertambangangalian C oleh masyaralat setempat berupa penggalian batu gunung dan pasir di Kawasankhususnya di Desa Batur, Desa Songan dan sekitarnya. Rencana pengelolaan kawasan pertambangan adalah: Menghentikan kegiatan pertambangan di kawasan perencanaan karena mengganggu kelestarian lingkungan dan berpotensi longsor. Melarang kegiatan penambangan di seluruh kawasan walaupun ada potensinya sebelum ada perijinan resmi dari pihak yang berwenang Mengadakan pengawasan secara terus menerus bagi pengambilan bahan galian C Pengaturan route pengangkutan galian C agar tidak menggangu kegiatan pariwisata. d. Kawasan Peruntukan PermukimanRencana budidaya kawasan permukiman yang dimaksud adalah pengembangan kawasanperumhan beserta fasilitas pendukungnya yang terdiri dari permukiman perdesaan dansedikti permukian perkotaan. Delianiasi rencana pengembangan kawasan budidaya permukimna adalah segala bentuk kegiatan perumahan dengan aktivitas kegiatan penunjang lainya meliputi aktifitas kegiatan perdagangan, pemerintahan, social ekonomi, industri kecil rumah tangga, keagamaan dll. Rencana Pengellaan Kawsan Permukiman adalah: Tetap mempertahankan permukiman perdesaan yang tlah ada saat ini, denganmenyediakan akses yang lebih baik serta melengkapi ketersediaan fasilitas danprasarana pendukungnya Pengembangan kegiatan permukiman baru diarahkan di sekitar permukiman yangada saat ini yang sesuai dengan syarat-syarat fisik lokasi dan lingkungan Pada segmen tertentu dimana terdapat potensipengembangan perumahan danfaisilitas penunjang pariwisata dikembangkan konsep Permukiman Campurandengan dominasi kegiatan perumaan Pada desa wiasata kegiatan permukimna dapat bercampur dengan kegiatanpermukiman campuran yaitu percampuran antara pemukiman perdesaan,akomodasi wisata dea serta faisilitas penunjang social ekonomi dan pariwisata yangtidak dapat ddeliniasi secara tegas. Pengembangan permukiman baru atau permukiman vila yang berada diluar arahan atau zonasi pengembangan permukiman atau permukiman campuran harus memenuhi ketentuan berikut : tidak berada dan mengalih ffungsilahan sawah beriirigrasi teknis; tidak berada dan melanggar kawasan lindung ; mendapat persetujuan dari instasi teknisPT. TRI ANGGA UTAMA11 12. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangliyang terkait engan perijinan pemanfaatan ruang berdasarkan aspek kesesuaian fisik dankeserasian tata ruang.2.1 Potensi dan PermasalahanDilihat dari kondisi fisik dasar kawasan, Kawasan Danau Batur merupakan daerahpegunungan berelief kasar dengan kemiringan lereng sebagian besar antara 3070% danbeberapa bagian > 70% terutama pada tebing-tebing kaldera dengan ketinggian 1031 1717 meterdiatas permukaan laut. Titik tertinggi berada pada puncak Gunung Batur (1.717 meter (DPL) dantitik terendah sama dengan permukaan air danau. rata-rata yaitu 1.031 meter DPL. Daerahnyameliputi tubuh bagian puncak dari Gunung Batur dan beberapa tempat bagian tengah dariGunung Abang.Dengan kondisi tersebut Kawasan Danau Batur mempunyai potensi daya dukung lahansebagai berikut: Bentang alam berbukit dan adanya Gunung Batur dengan view bagus berpotensi sebagaipariwisata alam. Danau Batur berpotensi sebagai sumber mata air dan pengembangan wisata air. Daya tarik pemandangan alam, danau, lembah, dan perkebunan sebagai daya tarikinvestasi pengembangan pariwisata.Permasalahan dalam pengembangan mengingat fisik dasar kawasan Kecamatan Kintamanimerupaka daerah pegunungan dan mempunyai kelerengan tajam yaitu sebagai berikut: Fungsi kawasan sebagai Fungsi Konservasi dan Kawasan Lindung karena sebagian besarkawasan merupakan kawasan rawan bencana. Kecendrungan alih fungsi lahan dengan kemiringan tinggi yangterus berlanjut menjadipertanian lahan kering atau akomodasi wisata yang mengurangi fungsi konservasi. Kurang stabilnya struktur tanah sehingga sering terjadi tanah longsor dibeberapatempat. Adanya pemanfaatan kawasan sempadan danau atau kawasan rawan bencana untukkegiatan budidaya. Makin sulitnya menerapkan aturan sempadan danau yang ideal di kawasan perencanaankarena alih fungsi lahan. Pengembangan kawasan terbatas karena sebagian wilayah merupakan kawasan rawanbencana seperti pengembangan kawasan hutan wisata. kawasan terbagun dan kawasanbudidaya.a. Potensi Dan Permasalahan Kependudukan Berdasarkan data kependudukan di Kecamatan Kintamani, perkembangan dan pertumbuhan penduduk relative tinggi sehingga secara potensi: Meningkatkan jumlah penduduk kawasan perencanaan merupakan modal sumberdaya pembangunan.PT. TRI ANGGA UTAMA 12 13. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Toleransi kehidupan masyarakat yang mendukung aktivitas pariwisata lebih banyak sehingga bidang pariwista tetap eksis di Kecamatan Kintamani untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tetapi dengan adanya pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di Kecamatan Kintamani juga merupakan permasalahan yang tidak bias dihindari dalam penataan ruang kawasan. Hal terkait dengan adanya tampung kawasan mengingat keterbatasan lahan pengembangan sebagai kawasan terbangun di Kecamatan Kintamani.b. Potensi Dan Permasalahan Sosial Budaya Kecamatan Kintamani merupakan Kecamatan terluas di Kabupaten Bangli terdiri dari 48 Desa. 171 Dusun dan 66 Desa Pekraman dengan kondisi tersebut potensi yang dimiliki dalam bidang social budaya adalah: Masih kuatnya peran Desa Adat dalam kehidupan masyarakat dan ikut berperan dalam penyelenggaraan kegiatan social budaya di masyarakat baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pelaksanaan kegiatan upacara maupun keagamaan di kawasan perencanaan. Adat istiadat dan tradisi budaya Bali masih bisa dipertahankan di Kecamatan Kintamani salah satunya adalah di Desa Terunyan. Tersebarnya pura-pura dan kawasan suci di kawasan perencanaan. Sedangkan permasalahan dalam aspek social budaya dengan potensi tersebut diatas diantaranya: Menyempinya radius kawasan suci pada beberapa pura yang berdekatan dengan aktivitas pariwisata. Bercampurnya lokasi melasti dengan aktivitas pariwisata di sempadan danau.c. Potensi Dan Permasalahan Perekonomian Kondisi perekonomian di Kecamatan Kintamani sebagian besar didukung oleh kegiatan pertanian holtikultura dan agribisnis serta pariwisata berikut diuraikan potensi dan prmasalahan perekonomian kawasan.Tabel 1. Potensi dan Permasalahan Kawasan Perekonomiandi Wilayah Perencanaan No. PotensiPermasalahan 1 Perumahan dan Permukiman Adanya variasi pola permukiman : Terbatasnya lahan pengembangan tradisional. semi tradisional. dan prumahan yang aman dan tidak permukiman baru; dalam kawasan rawan bencana.dan tidak berada pada kemiringanyang berfungsi lindung. Konsentrasi permukiman padat diKawasan perkotaan Kintamanicenderungmengarah kepermukiman kumuh.PT. TRI ANGGA UTAMA13 14. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli No.Potensi Permasalahan Perkembangan pesat cenderunglinier sepanjang jalan Kintamani-Penelokandanbahkanmengganggu view ke arah danauserta di kawasan terjal. 2Perdagangan dan jasa Tersedianya fasilitas perdagangan Berkembangnyapolatatayang skaligus merupakan pasar bangunan fasilitas perdaganganwisatadan jasa yang kurang menunjukkanidentitas arsitektur Bali. Makin berkembangnya jumlahkegiatan perdaganganinformal/kaki lima yang belumditata secara tegas. 3Pariwisata Potensi obyek wisata cukup besar: Belum tertatanya pedagang kakipemandanganalam. budaya.lima dan pedagang acung dipetualangan. wisatatirta. KawasanODTWK Kintamanileisure/olehraga. agrowisatasehingga mengganggupara Tersedianya fasilitas akomodasi wisatawan.dan penunjang pariwsata yang Belum tertatanya kawasan ODTWKmemadai terutama di Desa KedisanKintamani secara rapid an tertib Potensi pengembangan wisata Masih banyak daya tarik wisata didesa di seluruh kawasan Kawasan ODTWK di Kintamanibelum digali secara optimal sepertidi Desa Sukawana. Desa Buahandan Desa Kedisan Kurangnya fasilitas parker padaobyek wisatadi sepanjangKintamani-Penelokan Berkembangnya akomodasi wisatadan fasilitas penunjangnya padakawasan yang memiliki viewmnarik namun rawan longsor dantidak aman dari sisi lingkungan Belum terintegrasinya obyek-obyekwisata di kawasan menjadi satupaket perjalanan yang efisien danmenarik Belum dikenalnya obyek-obyekwisata yang ada slain yang telahterkenal. sehingga terjadiketidakmerataan kunjungan.PT. TRI ANGGA UTAMA14 15. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli No. Potensi Permasalahan 4 Pertanian Pengembangan holtikultural Terbatasnya lahanpertanian berupa sayuran di Desa Songan A.pangan dan perkebunan yang Desa Kedisan. Desa Buahan dan dapat dibudidayakan. karena lahan Desa Trunyanpengembangan terbatasdan Kegiatan perkebunankondisi fisik kawasan tidak pengembangan di Desa Sukawana.memungkinkan Kintamani dan Desa Batur Terjadi pelanggaran pemanfataan Kegiatan peternakan tersebar lahan di sempadan danau untuk bercampur dengan rumah tangga penanaman tanaman hortikultura dan pertanian Bercampurnya kegiatan perikanan Kegiatan perikanan memanfaatkandidanaudengan kegiatan perairan danau (Danau Batur) danpariwisata dan wisata tirta budidaya di pinggir danau oleh kelompok-kelompok nelayan 5 Kehutanan Tersedianya hutan lindung. cagar Terjadinya degradasi fungsi hutan alam dan taman wisata alamdibeberapalokasi.seperti Terdapat hutan produksi milikperambahan. kebakaran dan tanah pendudukdisekitarKawasanlongsor Lindung No. Potensi Permasalahan 6 Transportasi Menurunnya tingkat pelayanan jalan terutama pada hari lubur. dan seringnya terjadi kemacetan pada jalan menuju Kintamani-Sukawana Lalu lalangnya kendaraan besar (bus) ke obyek-obyek wisata Terbatasnya tempat parkir pada obyek-obyek wisata dan stop-stop over yangmemiliki view menarik Sumber: Hasil Analisad. Potensi Dan Permasalahan Prasarana Dan Sarana Sedangkan potensi dan permasalahan prasarana dan sarana di kawasan perencanaan maliputi: 1) PotensiBeberapa jalan di Kecamatan Kintamani kondisinya sudah baik hanya saja untuksarana dan prasarana masih kurang. 2) Permasalahan: Menurunnya tingkat pelayanan jalan terutama pada hari libur. dan seringnyaterjadi kemacetan pada jalan menuju Kintamani-SukawanaPT. TRI ANGGA UTAMA 15 16. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Lalu lalangnya kendaraan besar (bus) ke obyek-obyek wisata Kondisi medan dari jalan yang ada cukup rawan terhadap kecelakaan Terbatasnya lahan yang sesuai untuk pembangunan jaringan jalan baru. karenamedannya yang terjal dam merupakan kawasan lindung. Masih kurangnya rambu-rambu dan petunjuk arah untuk kegiatan lalu lintas dikawasan perencanaan Kurangnya pengaman kendaraan atau pengguna jalan pada tikungan dan padajalan yang berbatasan langsung dengan jurang Kurangnya fasilitas parkir (stop Over) pada spot-spot tertentu di kawasan yangmemiliki view yang menarik Terbatasnya moda angkutan umum yang melayani jalur transportasi di kawasanperencanaan.e. Potensi Dan Permasalahan Faslitas Potensi fasilitas di kawasan perencanaan sudah cukup memadai seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa. Sedangkan permasalahan sampai saat ini masih belum begitu mendesak untuk perbaikan maupun perbaikan fasilitas hanya saja perlu peningkatan standar pelayanan minimal.PT. TRI ANGGA UTAMA16 17. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli3. Konsep dan Skenario Perencanaan3.1 Konsep Perencanaan Hasil analisis scoring menempatkan Desa Batur sebagai objek perencanaan yang secaraspesifik akan ditangani, dimana inti kegiatan revitalisasi berada pada Kawasan Toyabungkah,yang berada di Desa Batur. Kawasan Toya Bungkah sebagai kawasan inti kegiatan kepariwisataanDesa Batur merupakan kawasan yang memiliki potensi pengembangan pariwisata yang besar.Sebagai salah satu destinasi wisata, Kawasan Toya Bungkah memiliki nilai sejarah yang tinggidimana dalam perkembangannya telah menjadi kawasan yang memiliki peran sentral, untukperkembangan pariwisata di Kintamani. Secara historis, kawasan Toya Bungkah ini lebih dikenal sebagai salah satu pusat aktifitasseni dan sastra pada zaman Sutan Takdir Alisjahbana. Sebagai salah seorang sastrawan besar diIndonesia beliau membangun sebuah bali seni yang mengambil namanya sendiri, yaitu Balai SeniSutan Takdir Alisjahbana (STA). Pada masanya Balai Seni STA ini memiliki banyak aktifitas seni dansastra yang dilakukan di Toya Bungkah. Hal ini membawa dampak positif terhadapperkembangan pariwisata Toya Bungkah. Banyaknya kunjungan wisatawan terhadap destinasi inimenggiatkan potensi-potensi kepariwisataan yang ada. Wisatawan mulai mengenal, pemandianair panas (natural hot spring), trekking gunung batur, dan pemandangan indah jalur lava yangtelah membeku, dan juga view Danau Batur yang sangat indah. Tumbuh dan berkembangnya kegiatan pariwisata di Toya Bungkah juga membawa dampakterhadap tumbuhnya akomodasi pariwisata seperti hotel, restoran, dan villa. Dilihat dariperkembangannya, bahwa kawasan Toyabungkah ini tidak serta merta tumbuh begitu saja. Adagenerator yang menjadi prime mover dari perkembamngan kepariwisataan tersebut. Bali seniSTA dan Pemandian Air Panas adalah 2 objek penggerak utama kepariwisataan pada masa itu.Kawasan ini dapat dikenal pada awalnya adalah karena adanya aktifitas-aktifitas sastra dan seniyang sering dilakukan pada masa itu aktifitas-aktifitas ini secara tidak langsung menjadi marketingalami. Potensi air panas menambah deretan potensi yang harus dikunjungi di Toyabungkah.Sehingga jadilah Kawasab Toyabungkah sebagai salah satu destinasi di Kintamani. Perkembangan lebih lanjut menunjukan bahwa ada penurunan fungsi dari kedua objek yangsempat menjadi prime mover kawasan Toyabungkah. Balai seni STA tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Wafatnya seniman Sutan Takdri Alisjahbana, menjadikan balai seni ini menjadifakum tanpa aktifitas, begitu juga dengan pemandian air panas, yang dulunya menjadi salah satuprimadona di kawasan ini, tidak lagi seperti dulu, kini objek ini sudah kumuh, kalah olehperkembangan akomodasi penunjang yang disediakan oleh swasta. Adanya penurunan vitalitasini yang disebut dengan degradasi vitalitas, sehingga diperlukan suatu konsep dan scenarioperencanaan yang baik untuk mengembalikan vitalitas yang telah menurun.PT. TRI ANGGA UTAMA 17 18. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 2. Orientasi Kawasan ToyabungkahOrientasi ToyabungkahPT. TRI ANGGA UTAMA 18 19. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Kawasan Toyabungkah tentu tidak bisa berdiri sendiri, ada bagian-bagian dari kawasan disekitar yang berpengaruh terhadap perkembangan Kawasan Toyabungkah. Sehingga diperlukankonsep mikro dan konsep makro untuk semakin memantapkan peran dan fungsi kawasan secaramenyeluruh. a. Konsep MakroKonsep perencanaan kawasan diarahkan sesuai dengan klasifikasinya yaitu sub kawasanutama, sub kawasan pengembangan, dan sub kawasan pendukung. Sub kawasan utamaberfungsi untuk meningkatkan citra kawasan sebagai inti kegiatan kepariwisataan. Laluuntuk sub kawasan pengembangan berfungsi untuk mendukung kawasan perencanaansebagai bagian dari ODTWK dan Sub Kawasan Utama. Selain itu sub kawasanpengembangan ini akan mengembangkan kawasan pemukiman untuk mendukungpengembangan Sub Kawasan Utama. Lalu untuk sub kawasan pendukung berfungsiuntuk mendukung fungsi kawasan perencanaan serta mendukung citra kawasan sebagaijalur penghubung ke sub kawasan utama. Potensi-potensi yang dimiliki kawasan perencanaan sebagian besar merupakan potensi keindahan alam yaitu antara lain berupa danau, gunung, serta padang lahar. Namun selain itu, di kawasan sekitar terdapat potensi kegiatan keagamaan berupa pura jati. Maka dari itu sesuai dengan tujuan dari revitalisasi yaitu harus menjawab permasalahan ekonomi serta lingkungan yang ada, maka revitalisasi yang dilakukan difokuskan pada pengembangan perekonomian masyarakat serta penataan lingkungan. Dalam revitalisasi ini terdapat 3 bagian wilayah yang akan mendapat program revitalisasi yaitu kawasan Toya Bungkah, kawasan permukiman Songan, dan kawasan Pura Jati. Dengan revitalisasi ini diharapkan dapat menjadi pendidikan bagi semua pihak, menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging), menyediakan ruang untuk keterlibatan masyarakat secara aktif (participatory), menjadi bagian dari proses pembangunan berkelanjutan (sustainable development), dan dampak ikutannya dalam jangka panjang dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Untuk mempermudah dalam pendekatan penanganan, ketiga sub kawasan akan dikembangkan dengan konsep pengembangan sebagai berikut: 1) Sub Kawasan UtamaPengembangan sub kawasan utama dimaksudkan untuk meningkatkan citra kawasansebagai kawasan geopark. Dimana pengembangan sub kawasan utama dimaksudkanuntuk meningkatkan image geopark maupun image kawasan itu sendiri. Dalam hal iniyang menjadi landmark untuk meningkatkan citra kawasan adalah berupa pemandianair panas Toya Bungkah serta Balai Seni STA. Disamping itu pengembangan dilakukanuntuk meningkatkan kualitas objek-objek wisata alam yang ada. Selain itupeningkatan pelayanan pemukiman, perdagangan dan jasa, serta wisata alam itusendiri menjadi bagian dari revitalisasi di sub kawasan utama ini.PT. TRI ANGGA UTAMA19 20. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli 2) Sub Kawasan PengembanganPengembangan sub kawasan pengembangan berfungsi untuk mendukung kawasanperencanaan sebagai bagian dari kawasan geopark. Selain itu sub kawasanpengembangan ini akan mengembangkan kawasan pemukiman untuk mendukungpengembangan sub kawasan utama. Lalu untuk sub kawasan pendukung berfungsiuntuk mendukung fungsi kawasan geopark serta mendukung citra kawasan sebagaijalur penghubung ke sub kawasan utama. 3) Sub Kawasan PendukungPengembangan sub kawasan pendukung dimaksudkan untuk mendukung fungsikawasan secara umum dan mendukung citra sub kawasan utama sebagai jalurpenghubung. Pengembangan sub kawasan pendukung ini dengan meningkatkankualitas kawasan terutama pada jaringan infrastruktur untuk menghubungkan ke subkawasan utama. Pengembangan kawasan terpilih tidak terlepas dari keberadaan kawasan di sekitarnya. Koherensi dan integrasi antar kawasan sangat diperlukan untuk menciptakan pengembangan kawasan yang utuh. Wilaayh perencanaan adalah satu kawasan utuh yang dikenal dengan istilah Objek Daya Tarik Wisata Khusus (ODTWK) Kintamani, yang sekaligus juga ditetapkan sebagai kawasan Geopark Caldera Batur. Sehingga perencanaan kawasan tidak bisa dilakukan terpisah antara satu sub kawasan dengan sub kawasan lainnya di dalam kawasan ODTWK. Pemilihan kawasan Toya Bungkah sebagai lokasi terpilih. Tidak serta merta menjadikan kawasan ini sebagai satu2nya kawasan yang akan direncanakan dan ditata untuk pengembangan kawasan ODTWK Kintamani. Secara kewilayahan Kawasan Toya Bungkah berada di Desa Batur, tetapi juga sangat terkait dengan Desa Songan karena bersentuhan secara langsung secara administrasi kewilayahan, tetapi juga secara aktifitas penduduk memiliki keterkaitan yang sangat erat. Begitu juga dengan Desa Kedisan, karena desa ini menajdi akses utama menuju Toya Bungkah. Pembagian sub kawasan utama, sub kawasan pengembangan, dan sub kawasan pendukung merupakan refleksi dari system kewilayahan dari Toya Bungkah. Secara lebih spesifik Toya Bungkah adalah sub kawasan utama, kawasan permukiman Desa Songan yang memiliki keterkaitan terhadap Toya Bungkah sebagai sub kawasan pengembangan, dan jalur penghubung di Desa Kedisan sebagai sub kawasan pendukung. Konsep perencanaan ketiga sub kawasan ini tidak terlepas dari konsep kawasan ODTWK sebagai induk kawasan wilayah perencanaan. Secara umum kawasan ODTWK Kintamani adalah objek daya darik wisata khusus yang dalam perencanaannya diarahkan sebagai kawasan dengan daya tarik wisata khusus. Sehingga pengembangan kawasan ini tidak dilakukan untuk aktifitas kepariwisataan secara bebas, tetapi aktifitas kepariwisataan dengan batas-batasan tertentu karena kawasan ini juga merupakan kawasan konservasi, kawasan rawan bencana, dan juga ditetapkan sebagai Geopark Kaldera Batur yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dengan demikianPT. TRI ANGGA UTAMA20 21. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli pengembangan pariwisata di ODTWK Kintamani ini dibatasi dengan fungsi-fungsi lainnya yang ditetapkan pada kawasan ini. Mengacu pada konsep pengembanga kawasan ODTWK Kintamani, konsep yang akan dikembangkan pada sub kawasan utama, sub kawasan pengembangan, dan sub kawasan pendukung bisa dilihat pada gambar 3. b. Konsep MakroPemabgian sub kawasan pada wilayah perencanaan dilakukan untuk merancang kegiatanyang akan dilakukan pada masing-masing sub kawasan. Untuk mendetailkan konseppengembangan pada kawasan terpilih. Sub kawasan utama yang merupakan kawasanterpilih, didetailkan dengan membagi sub kawasan utama ke dalam zona inti, zonapendukung, zona pengembangan dan jalur penghubung. Zona inti adalah pusat aktifitas, tempat tersebarnya berbagai akomodasi wisata dan merupakan service area bagi para wisatawan yang datang ke kawasan Toya Bungkah. Termasuk juga berbagai objek wisata, seperti air panas dan danau. Konsep pengembangan dari zona inti ini adalah untuk meningkatkan image kawasan baik secara umum untuk ODTWK Kintamani, maupun secara khusus yaitu kawasan Toya Bungkah. Peningkatan image kawasan ini dilakukan dengan menignkatkan citra objek wisata unggulan seperti natural hot spring dan balai seni Sutan Takdir Alisjahbana sebagai landmark kawasan. Selain itu untuk meningkatkan citra kawasan sebagai pusat kegiatan kepariwisataan, peningkatan kualitas pelayanan menjadi salsh satu yang harus dilakukan selain juga peningkatan kualitas objek-objek lainnya yang menjadi nilai tambah kawasan. Zona pendukung adalah zona yang secara khusus diperuntukan untuk mendukung zona inti. Zona ini merupakan zona alami yang menjadi pembatas antara zona inti dengan zona pengembangan, sehingga selain mendukung aktifitas kepariwisataan di zona inti, zona penduklung juga berfungsi sebagai buffer kawasan. Sehingga konsep kegiatan dari zona ini adalah meningkatkan citra kawasan sebagai kawasan geopark dengan tetap mempertahankan kondisi aslinya. Perencanaan dan pengembangn pada zona ini dilakukan dengan tetap mempertahankan fungsi alamiah dan konservasi kawasan. Zona pengembangan adalah zona yang diperuntukan untuk pengembangan kawasan dengan alokasi berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan sub kawasan utama secara khusus dan ODTWK KIntamani secara umum. Zona ini berfungsi untuk mendukung zona inti dan zona pendukung baik dalam hal alokasi kegiaatan maupun fungsi kawasan secara umum. Konsep pengembangan pada zona ini adalah meningkatkan citra kawasan dengan meningkatkan fungsi pelayanan kawasan baik untuk fungsi permukiman maupun untuk aktifitas kepariwisataan.PT. TRI ANGGA UTAMA 21 22. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 3. Konsep MakroPT. TRI ANGGA UTAMA22 23. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Jalur penghubung merupakan akses yang menghubungkan zona pengembangan (kawasan Pura jati) dengan zona inti (toya bungkah). Secara spesifik fungsi dari jalur penghubung ini adalah untuk memberikan akses ke zona inti maupun dari zona inti. Dengan demikian konsep pengembangan pada jalur penghubung adalah dengan meningkatakn kualitas akses untuk mendukung citra kawasan sebagai kawasan geopark dan ODTWK. Untuk lebih jelasnya konsep pengembanga pada masing-masong zona bisa dilihat pada gambar 4.3.2 Skenario PerencanaanKonsep pembagian zona pada sub kawasan utama dilakukan untuk memudahkan dalammenyusun scenario perencanaan kawasan. Scenario perencanaan kawasan ini dilakukan padasemua zona dengan melihat analisis potensi dan permasalahan kawasan dan konseppengembangan pada masing-masing zona.Scenario perencanaan kawasan dikembangkan menjadi scenario pada zona inti, zonapengembangan, dan zona pendukung. Berikut adalah pemetaan scenario perencanaan padamasing-masing zona (lihat gambar 5-8).PT. TRI ANGGA UTAMA 23 24. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPT. TRI ANGGA UTAMA24 25. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 4. Konsep MikroPT. TRI ANGGA UTAMA25 26. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 5. Skenario Zona IntiPT. TRI ANGGA UTAMA 26 27. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 6. Skenario Zona PendukungPT. TRI ANGGA UTAMA27 28. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 7. Skenario Zona PengembanganPT. TRI ANGGA UTAMA 28 29. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPT. TRI ANGGA UTAMA29 30. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli3.3 Analisis Rancangan ProgramBerdasarkan scenario perencanaan yang telah disusun di atas, perlu dikaji program-programyang memiliki nilai strategis sebagai prioritas pengembangan pada tahap selanjutnya. Berdasrkanscenario perencanaan tersebut, maka program-program yang akan dikembangkan yaitu:Tabel 2. Program Pengembangan KawasanKawasan SkenarioProgramSub-Kawasan UtamaPenataan/Pengembangan1Zona IntiPembuatan Signage Obyek WisataNatural HotspringPeningkatan Kualitas Entrance KawasanPenataan Pelataran Parkir Obyek WisataPenataan Fasilitas Kios Pada Obyek WisataPenataan Entrance Obyek WisataPenyediaan/Peningkatan Kualitas FasilitasMCKPenyediaan/Penataan PJU & TempatSampahPenyediaan Pos Keamanan & Pos InformasiPenataan Peningkatan Kualitas JalanSetapakPenataan Taman Obyek WisataPenataan/Peningkatan Kualitas Sumber AirPanasPenataan/Peningkatan Kualitas AreaPemandian UmumPenataan Lingkungan Pura Pada ObyekWisataPeningkatan KualitasPerbaikan Jalan AspalPemukimanPembuatan Jalan Lingkungan (Pavingnisasi)Pembuatan Saluran DrainasePenyediaan PJUPenyediaan Fasilitas Telekomunikasi UmumPenyediaan Fasilitas PersampahanPenataan Parkir Umum2Zona Penataan Area Stop Over Penataan ParkirPT. TRI ANGGA UTAMA 30 31. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli KawasanSkenarioProgramPendukungPenataan RTH & GazeboPenyediaan PJU & Tempat SampahPenataan Signage & Papan informasiPenataan Kawasan DropPenataan ParkirOff TrackingPenataan RTH & GazeboPenyediaan PJU & Tempat SampahPenataan Signage & Papan informasiPengembangan JalanPembuatan Jalan Tepi DanauPeningkatan/Rehabilitasi JalamPembuatan Pedestrian WayPenataan Street FurniturePenataan Kawasan GeositePenataan ParkirPenataan RTH & GazeboPenyediaan PJU & Tempat SampahPenataan Signage & Papan informasiZonaPenataan Kawasan PuraPenataan Jalan LingkunganPengembanganJatiPenataan/Pembuatan Saluran DrainasePenataan/Peningkatan RTHPenataan ParkirPenyediaan PJU & Tempat SampahPenataan Signage & Papan informasiSub-Kawasan PendukungPenataan KawasanPembuatan Signage KawasanPembuatan Papan Informasi KawasanPenataan Lampu Jalan (PJU)Sub-Kawasan Pengembangan Peningkatan KualitasPeningkatan Kualitas Jalan di Desa Songan Lingkungan PermukimanPembuatan Saluran DrainasePenyediaan Tempat Sampah dan KotainerSampahPT. TRI ANGGA UTAMA 31 32. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliKawasanSkenario Program Sumber: Hasil Analisa Hasil identifikasi program yang telah dijabarkan dalam table di atas, dikaji berdasarkan nilaistrategis dan hambatan untuk masing-masing program di setiap sub kawasan maupun zona-zonapengembangan. Berikut adalah analisis nilai strategis dan hambatan program pengembangankawasan revitalisasi kawasan Danau Batur.Tabel 3. Analisa Program PengembanganNo Skenario ProgramNilai StrategisPermasalahan1 Balai Seni Penataan balai Meningkatkan Status tanahSutan Takdir seni STA image dan citramerupakan milikAlisjahbana kawasan sebagaiDesa Pekraman(STA) objek baru diBatur yangToya Bungkah dikontrak oleh STA; PeningkatanMengurangi Memerlukan kualitas jalan kekumuhanwaktu panjang masuk STAkawasankarena selain pembangunan fisik diperlukan SDM yang memadai Penataan parkir3.Meningkatkan di dalam STA wisata minatkhusus diKawasan ToyaBungkah2 Natural HotPenataan lokasiMeningkatkan PelayananSpring pemandian airimage dan citrapemandian air(Pemandian air panaskawasan sebagaipanas yang masihpanas Toyasalah satu objek terbatas untukBungkah)unggulan diskala lokalKawasan ToyaBungkahPT. TRI ANGGA UTAMA 32 33. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliNo Skenario ProgramNilai StrategisPermasalahanPembangunan MengurangiKeberadaanfasilitas kekumuhan pemandian airpenunjang kawasan panas privat danpemandian air hotelpanas (toilet,menurunkantempat ganti, minat wisatawantempat basuh) untuk berkunjungke lokasipemandian airpanas umum iniPeningkatankualitas jalanmasuk ke objekpemandian airpanasPenataanparkir, jalanlingkungan,penanda, dangerbangmasuk.3KawasanPenataan jalurMeningkatkan Perdaganganpedestrian di image dan citra dan Jasa sepanjang kawasan (Akomodasi kawasan Wisata)Peningkatan Mengurangikualitas jalankekumuhanlingkungankawasanPenyediaanstreet furnituredan lampu jalanPenataan parkir4KawasanPeningkatan Meningkatkan Permukiman dikualitas jalanimage dan citra Toya Bungkah lingkungankawasanPenataanMeningkatkansaluran wisata minatdrainasekhusus diKawasan ToyaBungkahPT. TRI ANGGA UTAMA33 34. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliNo SkenarioProgramNilai Strategis Permasalahan5Titik-Titik Peningkatan Meningkatkan Geosite kualitas jalanimage dan citra lingkungankawasan menuju geosite PenyediaanMengurangi fasilitas kekumuhan penunjang kawasan (tempat sampah) dan papan informasi dan geosite Geopark Kaldera Batur6Kawasan StopPenataan on Meningkatkan Over pada jalur street parkingimage dan citra penghubungkawasan zona inti (Toya Bungkah)PenataanMengurangi dengan zona kawasan spotkekumuhan Pengembanganviewkawasan (Pura Jati) Pembangunan fasilitas toilet Penyediaan papan informasi dan peta geosite Geopark Kaldera Batur7Jalur PenyediaanMeningkatkan penghubungpenandaan,image dan citra (Jalan Utama) streetkawasan sebagai furniture, dansalah satu objek lampu jalan unggulan di Kawasan Toya Bungkah Memudahkan akses menuju kawasan Toya BungkahPT. TRI ANGGA UTAMA34 35. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliNo Skenario ProgramNilai StrategisPermasalahan8JalurPembangunan MeningkatkanKeberadaan Penghubung jalan tepi danauimage dan citra akomodasi wisata Tepi Danau kawasan yang bersentuhan (Jalur langsung dengan Alternatif)PenyediaanMemudahkandanaupapan akses menujuinformasi,kawasan Toyapenandaan,Bungkahstreet furnituredan lampu jalanPembangunan Meningkatkanfasilitas akses terhadappenunjang fungsi kegiatantoilet, tempatpertaniansampah dangazeboMeningkatkankualitas danau9Penataan dan RelokasiMeningkatkanRumah yang Peningkatanrumah-rumah image dan citra dibangun tidak Kualitas yang tersebar kawasan sepenuhnya Lingkungan di sepanjanguntuk tempat permukiman jalur tinggal Pura Jatipenghubungdan zonapendukungPenataan Parkir MengurangiHimpunankekumuhanPramuwisata kawasanPendakianGunung Batur(PPP3B)Sumber: Hasil AnalisaPT. TRI ANGGA UTAMA35 36. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Berdasarkan analisa nilai strategis dan permasalahan terhadap program-program yang telahdisusun, maka program priorotasnya adalah: 1. Penataan kawasan natural hot spring pada zona inti Penataan lokasi pemandian air panas Pembangunan fasilitas penunjang pemandian air panas (toilet, tempat ganti, tempat basuh) Peningkatan kualitas jalan masuk ke objek pemandian air panas Penataan parkir, jalan lingkungan, penanda, dan gerbang masuk 2. Peningkatan kualitas lingkungan dan infrastruktur penunjang kawasan permukiman di zona inti Peningkatan kualitas jalan lingkungan Penataan saluran drainase 3. Penataan Kawasan Geosite Penataan on street parking Pembangunan fasilitas toilet Penyediaan papan informasi dan peta geosite Geopark Kaldera Batur 4. Penataan Kawasan stop over pada zona pendukung Penataan on street parking Penataan kawasan spot view Pembangunan fasilitas toilet Penyediaan papan informasi dan peta geosite Geopark Kaldera Batur3.4 Konsep DED Konsep DED merupakan gambaran program yang akan dilakukan di wilayah perencanaan.Berdasarkan analisa nilai strategis dan hambatan dari masing-masing program maka adabeberapa kegiatan utama yang akan dikembangkan pada revitalisasi kawasan Danau Batur, yaitupenataan kawasan natural hot spring pada zona inti, peningkatan kualitas lingkungan daninfrastruktur penunjang kawasan permukiman di zona inti, dan penataan Kawasan stop overpada zona pendukung. Ilustrasi untuk program-program tersebut yaitu:PT. TRI ANGGA UTAMA 36 37. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 8. Konsep DED di Zona IntiPT. TRI ANGGA UTAMA 37 38. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 9. Konsep DED di Zona PendukungPT. TRI ANGGA UTAMA38 39. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 10. Konsep DED di Zona PengembanganPT. TRI ANGGA UTAMA 39 40. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 11. Ilustrasi Penataan Zona IntiPT. TRI ANGGA UTAMA 40 41. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliGambar 12. Ilustrasi Penataan Zona PendukungPT. TRI ANGGA UTAMA41 42. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPT. TRI ANGGA UTAMA42 43. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli4. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur4.1 Rencana Umum a. Rencana Peruntukan Lahan makroPeruntukan makro merupakan rencana peruntukan dari berbagai fungsi utama yangdiarahkan menjadi pusat pengembangan kawasan. Mengacu kepada konsep penataankawasan, maka rencana penggunaan lahan secara terpadu antara lain sebagai berikutmenjadi 4 (empat) Zona Penataan yaitu: 1) Kawasan Intiadalah pusat aktifitas, tempat tersebarnya berbagai akomodasi wisata danmerupakan service area bagi para wisatawan yang datang ke kawasan Toya Bungkah.Termasuk juga berbagai objek wisata, seperti air panas dan danau. Konseppengembangan dari zona inti ini adalah untuk meningkatkan image kawasan baiksecara umum untuk ODTWK Kintamani, maupun secara khusus yaitu kawasan ToyaBungkah. Peningkatan image kawasan ini dilakukan dengan menignkatkan citra objekwisata unggulan seperti natural hot spring dan balai seni Sutan Takdir Alisjahbanasebagai landmark kawasan. Selain itu untuk meningkatkan citra kawasan sebagaipusat kegiatan kepariwisataan, peningkatan kualitas pelayanan menjadi salsh satuyang harus dilakukan selain juga peningkatan kualitas objek-objek lainnya yangmenjadi nilai tambah kawasan. 2) Kawasan Pendukungadalah zona yang secara khusus diperuntukan untuk mendukung zona inti. Zona inimerupakan zona alami yang menjadi pembatas antara zona inti dengan zonapengembangan, sehingga selain mendukung aktifitas kepariwisataan di zona inti,zona penduklung juga berfungsi sebagai buffer kawasan. Sehingga konsep kegiatandari zona ini adalah meningkatkan citra kawasan sebagai kawasan geopark dengantetap mempertahankan kondisi aslinya. Perencanaan dan pengembangn pada zonaini dilakukan dengan tetap mempertahankan fungsi alamiah dan konservasi kawasan. 3) Kawasan Pengembanganadalah zona yang diperuntukan untuk pengembangan kawasan dengan alokasiberbagai kegiatan yang mendukung pengembangan sub kawasan utama secarakhusus dan ODTWK KIntamani secara umum. Zona ini berfungsi untuk mendukungzona inti dan zona pendukung baik dalam hal alokasi kegiaatan maupun fungsikawasan secara umum. Konsep pengembangan pada zona ini adalah meningkatkancitra kawasan dengan meningkatkan fungsi pelayanan kawasan baik untuk fungsipermukiman maupun untuk aktifitas kepariwisataan. 4) Kawasan PenghubungKawasan penghubung merupakan kawasan yang menghubungkan satu simpuldengan simpul lainnya dengan dalam kawasan perencanaan ataupun kawasanperencanaan dengan kawasan sekitarnya. Pengembangan kawasan penghubung iniPT. TRI ANGGA UTAMA43 44. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Banglidimaksudkan untuk meningkatkan image / citra sebagai jalur wisata, penghubungsecara fisik dan fungsional antara simpul Toya Bungkah dengan Pura Jati ataupundenagn Desa-Desa di Sekitarnya (Desa Songan dan Desa Kedisan), dan peningkatankualitas pelayanan sebagai sistem penghubung dalam skala ruang wilayah. b. Rencana TapakRencana tapak merupakan tata ruang kawasan master plan yang memberi wujud atausosok sesungguhnya dari rencana seluruh ruang kawasan. Ditampilkan dalam bentuk 2dimensi dan 3 dimensi. Secara substansi mencakup tata letak unsur ruang unsur sepertibangunan dan lingkungannya; orientasi bangunan, indikasi bentuk dan tampak bangunan,ruang terbuka, pola jalan dan sirkulasi. Kemudian wujud lingkungan yang berkaitandengan kenyamanan dan kualitas lingkungan seperti sarana prasarana lingkungan danperabot kelengkapan jalan.PT. TRI ANGGA UTAMA 44 45. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPT. TRI ANGGA UTAMA45 46. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Gambar 13. Rencana UmumPT. TRI ANGGA UTAMA46 47. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPT. TRI ANGGA UTAMA47 48. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliTabel 3. Pentahapan Rencana Program KegiatanNo Program Kegiatan Tahun Pelaksanaan PembiayaanKet.2013 2014 20152016 20171 REVITALISASI SUB-KAWASAN UTAMAA. PENATAAN ZONA INTI 1. Penataan/Peningkatan Kualitas Objek APBN, APBDWisata Natural Hotspring 2. Peningkatan Kualitas Permukiman diAPBN, APBDToyabungkahB. PENATAAN ZONA PENDUKUNG1. Penataan Obyek Wisata Lava BantalAPBN, APBD2. Penataan Obyek Wisata Gua Lava APBN, APBD3. Penataan Stop Over APBN, APBDB. PENATAAN ZONA PENGEMBANGAN1. Penataan Kawasan Pura Jati APBN, APBD2 REVITALISASI SUB-KAWASANPENDUKUNG1. Penataan Objek Wisata Lava TumuliAPBN, APBD2. Penataan Gerbang Kawasan Kedisan APBN, APBD3 REVITALISASI SUB-KAWASANPENGEMBANGAN1. Peningkatan Kualitas Lingkungan di APBN, APBD Desa Songan4 PENATAAN LANDMARK KAWASAN APBN, APBDKALDERA DANAU BATURSumber: Hasil Analisa c. Rencana Sistem Pergerakan1) Sistem Sirkulasi Jalan utama adalah jalan yang menghubungkan antara Desa Kedisan dan Desa Desa Songan. Selain memiliki peran untuk menghubungkan wilayah perencanaan dengan wilayah lainnya. Jalan ini juga memiliki fungsi yang sangat strategis, baik secara fungsi kepariwisataan maupun pertanian. Selain itu jalan ini juga merupakan salah satu jalan spiritual, karena dimanfaatkan oleh masyarakat batur dalam upacara di Pura Jati.Pada pengembangan jalan utama pada zona utama dan pendukung diperlukanuntuk memberikan kenyamana pada wisatawan. Adanya pedestrian way baik dizona inti, pengembangan, dan zona pendukung sangat perlu untuk memberikanakses pada wisatawan yang ingin menkimati jalur lahar, pemandangan danau, danjuga pemandangan gunung.PT. TRI ANGGA UTAMA48 49. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPenataan lansekap yang berfungsi sebagai taman dan penghujauan sangatdiperlukan terutama pada zona pendukung dan pengembangan, untukmenghubungkan antar stop over dengan zona pengembangan dan zona inti.Perencanaan jalan inspeksi di tepi danau untuk mendukung wisata danau. Jalaninspeksi ini berfungsi menghubungkan antara zona inti dengan zonapengembangan. Wisatawan bisa menghabiskan waktu dengan menikmati wisatadanau melalui jalan ini.Jalur pedestrian pada kawasan inti dan sepanjang jalur penghubung dibuatdengan membangun trotoar baru dengan permukaan paving dan permainan batualam dan koral, lebar minimal 160 cm. Rancangan memperhatikan pencapaianatau accesibelitas yang merupakan hak-hak umum (termasuk difable person,seperti orang cacat, ibu hamil, orang tua dan sebagainya yang memilikikemampuan pergerakan yang berbeda dengan orang normal) sepertipenggunaan tile penuntun tuna netra dan penggunaan ramp atau tangga miring(kemiringan maksimal 8% atau 12o) sesuai dengan standar sebagai antisipasiperbedaan ketinggian pedestrian dengan jalan dan akses menuju fasilitas lainnya.Pengadaan street furniture seperti tempat duduk setiap jarak 100 m denganmempertimbangkan faktor jarak tempuh pejalan kaki. Papan penunjuk arah padasetiap persimpangan sebagai orientasi dan informasi bagi masyarakat ataupengunjung. Pengadaan sistem penerangan yang terjamin kesinambunganpencahayaannya sehingga walaupun malam hari kualitas ruang kota tetapterjamin baik faktor keamanan ataupun estetikanya. d. Rencana Prasarana lingkungan1) Jaringan Listrik Pada ruang yang memerlukan akses visual seperti jaringan yang melintang di sepanjang jalan utama dan jalan inspeksi dan spot over jaringan listrik tertanam dibawah tanah sebagai solusi yang terbaik dan sebagai tanggapan rancangan terhadap kondisi local dengan tema kawasan kaldera (geopark). Tiang lampu dan lampu jalan dirancang kontekstual dengan pembentukan karakter Kawasan Kintamani sebagai daya tarik wisata khusus mengambil icon arsitektur setempat. Jarak lampu penerangan jalan 15 s/d 20 m dan dilengkapi dengan lampu pedestrian dengan jarak 5 s/d 10 m untuk menjamin kesinamubungan pencahayaan. Selain itu dalam kawasan juga dilengkapi dengan jaringan penerangan untuk taman sehingga tidak ada bagian dari ruang kawasan yang gelap atau bersifat negatif. 2) Pengelolaan sampah Pada tempat-tempat umum seperti stop over, monumen, lapangan, sepanjang koridor (setiap jarak 100m atau sesuai kebutuhan) dan simpul kawasan disediakan tempat sampah yang dipilah menjadi 3 bagian. Pengelolaan diusahakan secara swakelola.PT. TRI ANGGA UTAMA49 50. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPembuatan tempat pembuangan sementara dan penyediaan depo yangselanjutnya di buang ke TPA terpadu. 3) DrainasePerbaikan dan normalisasi sistem drainase kota secara menyeluruh dan terpadusecara makro untuk mengantisipasi luapan dan genangan.Penyaluran air hujan disalurkan ke got/saluran apabila daya serap peresapanmelampaui ambang batas dengan penyediaan guter di sepanjang jaringan jalanataupun pada ruang terbuka.Pembersihan secara berkala, dengan penyediaan manhole sebagai kontrol danuntuk pembersihan saluran dengan jarak 4 s/d 8m.Street Furniture lainnya Penempatan lampu taman pada ruang terbukaPenempatan bangku-bangku taman disekitar taman dan ruang terbukaPenempatan tempat bernaung berupa halte yang dapat dimanfaatkan untukmenunggu kendaraan umum, beristirahat dan sebagai pos pangkalan dokar.Penempatan penunujuk arah, papan nama dan informasi pada ruang yangrepresentatif dan dan mudah dikenali e. Rencana Ruang TerbukaRencana ruang terbuka berkaitan dengan hard scape dan soft scape antara lain: Area ParkirPenataan parker dilakukan pada beberapa titik dengan luasan yang bervariasi. Titik-titik lokasi parker itu terdiri dari lokasi parker di Natural hotpsring dengan perkiraanluas 1200 M2 Dilengkapi dengan perkerasan pavement K 225 dimensi 20x20x8 cm,kansteen, lampu jalan dan taman, tempat duduk (hard scape) dan tanaman peneduh(soft scape).Rencana Bangunan dan lingkungan Menyikapi kondisi bangunan yang sudah ada pada kawasan perlu dilakukan beberapa kajian agar dapat berfungsi dengan lebih optimal. Penciptaan ruang positif antara bangunan dengan lingkungan sekitar. Menciptakan kesinambungan ruang secara fisik maupun visual (pandangan) sebagai pembentuk citra kota. Memberikan fungsi-fungsi yang bersifat temporary (bersifat sementara dan multi fungsi, dapat disesuaikan dengan kebutuhan) sehingga peran ruang dan waktu menjadi lebih optimal dan terjadi pengkayaan makna ruang. Sebagai bagian dari rencana untuk menghasilkan kawasan yang sarat dengan nilai sejarah, maka wujud bangunan dan lingkungan yang direncanakan adalah: 1. Ketinggian BangunanKetinggian bangunan disepanjang koridor pada lapis pertama dibatasi 1 lantaidan di lapis ke 2 maksimal 2 lantai. 2. Sempadan BangunanPT. TRI ANGGA UTAMA50 51. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli Pengaturan garissempadanbangunan direncanakandengan mempertimbangkan fungsi atau kelas jalan, dengan jarak se jauh dari lebar jalan, diukur dari batas luar GSJ atau sama dengan lebar ROW yang diukur dari as jalan. Pada sempadan jalan wajib dibuatkan telajakan sebagai bagian dari ruang terbuka hijau privat, dan sebagai pembentuk citra kawasan tradisional.3. Orientasi Bangunan Orientasi bangunan untuk jenis usaha sejajar dengan jalan dengan kondisi tanpa pagar dan dengan bangunan fungsi lain menggunakan konsep natah (plaza) sebagai ruang pengikat, dan untuk persimbangan bangunan berorientasi ke pusat persimpangan atau ke arah jalan pada masing-masing sisinya.4. Bentuk Masa Bentuk masa menggunakan bentuk-bentuk sederhana dengan konteks kawasan tradisional yang dominan menggunakan bentuk segi empat dan segitiga, dan lengkung sebagai aksen dan bersifat minor. Bentuk site memberi pengaruh pada bentuk masa dengan dominasi bentuk dasar yang dominan disusun oleh garis lurus.5. Tampilan Arsitektur Tampilan arsitektur mencerminkan ciri dan karakteristik arsitektur setempat dengan penyederhanaan sesuai dengan esensi konsepsinya. Ornamen merupakan bagian pelengkap untuk mempercantik tampilan dan sebagai ciri khas, penggunaan bahan-bahan alami atau modifikasi yang diperoleh dan diproduksi disekitar kawasan, penggunaan warna dan tekstur alami secara dominan, aksen bentukan dan bahan modern tidak boleh mendominasi tampilan, penggunaan iklan pada bangunan tidak boleh mendominasi sehingga wajah bangunan tertutupi sebagian atau lebih (ornamen dan iklan sebagai tambahan pada bangunan direkomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut). Lebih lanjut mengenai tata bangunan secara detail perlu dituangkan ke dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang kemudian ditindak lanjuti dengan Perda sebagai payung hokum dalam pengendalian pembangunan.4.2 Rencana Detail Rencana detail merupakan gambaran lebih detail per bagian dari rencana umum, danbersifat spesifik. Rencana detail ini merupakan rencana teknis yang berfungsi sebagai panduanpenataan dan revitalisasi di setiap zona dan segmen kawasan yang diidentifikasi dan akandidetailkan. Segmen/kawasan yang akan di detailkan merupakan rencana prioritas yang akandikembangkan.PT. TRI ANGGA UTAMA 51 52. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliSecara substansi rancangan komponen rencana detail mencakup penjelasan teknis tentangmaspek-aspek antara lain:1) Wujud Bangunan, mencakup bangunan baru, peningkatan kualitas bangunan yang sudah ada, ruang terbuka dan sebagainya.2) Wujud Lingkungan, mencakup koridor, pedestrian, penanda, street furniture dan landscape.3) Sarana, Prasarana dan Utilitas, mencakup fasum, fasos, drainase, air bersih, persampahan, listrik dan telepon, dan jaringan jalan.Kawasan Toyabungkah merupakan satu kesatuan fungsi yang kompleks, dengan fungsiutama adalah pusat akomodasi wisata dan permukiman. Kawasan ini memiliki karakter yang kuatdan juga memiliki hubungan dengan kawasan lain sebagai hubungan fungsional danketerkaitannya dengan sistem wilayah. Node atau simpul merupakan lokasi atau tempat-tempat strategis yang memiliki karaktersehingga menjadi elemen pembentuk citra dan identitas kawasan, dengan ciri-ciri:1) Mampu mempengaruhi terbentuknya citra kawasan.2) Meningkatkan daya tarik kawasan dan mengurangi kekumuhan kawasanSesuai dengan rencana umum yang sudah dirumuskan diatas, kawasan yang dibuatkanrencana detailnya adalah kawasan permandian umum dan lingkungan sekitarnya di Toyabungkah,dengan objek yang didetailkan antara lain:1) Objek pemandian air panas2) Lingkungan pemandian air panas3) Jalan masuk menuju pemandian air panas4) Fasilitas penunjang pemandian air panasUntuk mengetahui lebih jelas rencana detail dari kawasan permandian umum, bisa dilihat padamasterplan berikut :PT. TRI ANGGA UTAMA 52 53. Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan Danau Batur Kabupaten BangliPT. TRI ANGGA UTAMA53