materi inisiasi iv 01 konsep pengukuran

7
ateri Inisiasi 5 MATAKULIAH : METODE PENELITIAN BISNIS (EKMA 5104) JUDUL : Konsep Pengukuran PENULIS/TUTOR : AKE WIHADANTO, SE., MT. ([email protected]) Sumber Pustaka: Sumber Pustaka: Sumber Pustaka: Cooper, Donald R. (2006), Business Research Methods (8th), Boston: Mc. Graw-Hil Hermawan, Asep (2006), Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Grasindo, Jakarta Kuncoro, Mudrajad (2003), Metoda Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis ?, Jakarta Penerbit Erlangga. Mansoer, Farid W. (2004), Metode Penelitian Bisnis, Buku Materi Pokok EKMA5104/3SKS/MODUL 1-9, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Nazir, Moh (2003), Metode Penelitian, Jakarta, Penerbit Ghalia Indonesia. Neuman, Lawrence W. (2003), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Fifth Edition, Boston: Pearson Education Inc. Riduwan (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta. Sekaran, U. (2000), Research Method For Business: A Skill Building Approach (3rd ed), New York: John Wiley and Son, Inc. Zikmund, W.G (2000), Business Research Method, (6th ed), Forth Worth: Harcourt Inc. Digabung, diterjemahkan, disingkat dan dimodifikasi untuk kepentingan Tutorial Online Metodologi Penelitian Bisnis di Program Pascasarjana MM UT oleh: Ake Wihadanto (2009).

Upload: suroso68

Post on 18-Jun-2015

794 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

ateri Inisiasi 5

MATAKULIAH : METODE PENELITIAN BISNIS(EKMA 5104)

JUDUL : Konsep Pengukuran

PENULIS/TUTOR : AKE WIHADANTO, SE., MT.([email protected])

Sumber Pustaka:

Sumber Pustaka:

Sumber Pustaka:Cooper, Donald R. (2006), Business Research Methods (8th), Boston: Mc. Graw-HilHermawan, Asep (2006), Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Grasindo, JakartaKuncoro, Mudrajad (2003), Metoda Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan

Menulis Tesis ?, Jakarta Penerbit Erlangga.Mansoer, Farid W. (2004), Metode Penelitian Bisnis, Buku Materi Pokok

EKMA5104/3SKS/MODUL 1-9, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.Nazir, Moh (2003), Metode Penelitian, Jakarta, Penerbit Ghalia Indonesia.Neuman, Lawrence W. (2003), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

Approaches, Fifth Edition, Boston: Pearson Education Inc.Riduwan (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta.Sekaran, U. (2000), Research Method For Business: A Skill Building Approach (3rd ed), New York:

John Wiley and Son, Inc.Zikmund, W.G (2000), Business Research Method, (6th ed), Forth Worth: Harcourt Inc.

Digabung, diterjemahkan, disingkat dan dimodifikasi untuk kepentingan Tutorial OnlineMetodologi Penelitian Bisnis di Program Pascasarjana MM UT oleh: Ake Wihadanto (2009).

Page 2: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

Materi Inisiasi Tutorial Online MM-UT: EKMA 5104 Page - 2

Konsep Pengukuran

Setelah masalah penelitian dirumuskan dan disain penelitian telah dipilih untukmemecahkan masalah, tahapan selanjutnya yang sangat penting adalahmenyusun alat ukur (intsrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukurvariabel-variabel penelitian (memilih teknik pengukuran) dan mendisaininstrumen penelitian.

Pengukuran (Measurement) adalah proses menentukan jumlah atau intensitasinformasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu sertahubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Peneliti menggunakanproses pengukuran dengan menetapkan angka atau label terhadap fikiran,perasaan, perilaku serta karakteristik orang; karakteristik atau atribut dari suatuobyek, aspek dari suatu gagasan atau setiap jenis fenomena atau peristiwadengan menggunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukan jumlah dan ataukualitas dari faktor-faktor yang diteliti.

Teknik pengukuran adalah aturan atau prosedur yang digunakan untukmenjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang terjadidi dunia nyata (Kuncoro, 2003:148). Skala pengukuran merupakan aturan atautata cara memberikan angka atau nilai kepada aspek-aspek objrk, manusia,pernyataan dan kejadian. Pemberian angka tersebut tidak boleh dilakukan secarasembarangan tetapi harus di dasarkan pada konsep dan definisi operasionalsuatu variabel. Tujuan menggunakan skala pengukuran ialah, pertama,menerjemahkan karakteristik dan sifat-sifat kejadian empiris ke dalam suatubentuk yang dapat dianalisis oleh peneliti; kedua, untuk membawa informasi danvariabel-variabel yang sedang diukur.

Proses penting dalam mengumpulkan data primer adalah pengembanganprosedur pengukuran yang terbentuk dengan baik. Proses pengukuran terdiridari dua proses pengembangan yang berbeda:(1) Pembentukan “construct” (Construct Development) Tujuan dari proses

pembentukan “construct” adalah untuk mengidentifikasi sertamendefinisikan secara akurat apa sesungguhnya akan diukur.

(2) Skala Pengukuran (Meansurement Scale). Tujuan dari proses skalapengukuran adalah untuk menentukan bagaimana caranya mengukur setiap‘construct’ secara tepat.

Komponen Pengukuran:

Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan karakteristik dapat empiris ke dalambentuk yang dapat dianalisis oleh peneliti. Ini berarti pengukuran selalumelibatkan penggunaan prosedur yang secara simbolik dapat merefleksikandimensi realitas dalam dunia analitik peneliti.

Page 3: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

Materi Inisiasi Tutorial Online MM-UT: EKMA 5104 Page - 3

Fungsi pengukuran adalah:a. Menggambarkan gejala sosial dan psikologis. Hal ini penting bagi peneliti

untuk mempelajari kelompok kecil agar dapat menggambarkan apa yangterjadi dalam kelompok, mengidentifikasi siapa, menyatakan apa, kepadasiapa, bagaimana frekuensinya dan mengambarkan sifat interaksi yangterjadi secermat mungkin.

b. Mengubah data sehingga dapat dikontrol melalui manipulasi statistik.c. Membantu menguji hipotesis dan teori.d. Memenungkinkan peneliti membedakan antara obyek yang diteliti terangkat

yang dimilikinya. Dalam hal ini pengukuran mempunyai fungsi klasifikasi,artinya akan dapat memilah variabel.

Titik fokus pengukuran adalah pemberian ”angka” terhadap data empirisberdasarkan sejumlah aturan/prosedur tertentu (Kuncoro, 2003:148). Prosespengukuran adalah investigasi mengenai ciri-ciri yang mendasari kejadianempiris dan memberi angka atas ciri-ciri tersebut.

Menurut Kuncoro (2003) ada 3 komponen yang dibutuhkan dalam setiappengukuran, yaitu:1. Kejadian empiris (empirical events) yang dapat diamati.

Skala pengukuran ialah kejadian empiris yang dapat diartikan sebagaikarakteristik suatu objek, individu atau kelompok yang dapat diobservasi.Pengertian ini memberikan makna bahwa suatu objek, individu ataukelompok mempunyai karakteristik Kejadian empiris merupakan sejumlahciri-ciri objek, individu atau kelompok yang dapat diamati. ” Diamati”mengandung arti bahwa setiap orang dapat menangkap atau setidaknyamenyimpulkan, bahwa suatu objek individu atau kelompok mempunyai ciri-ciri tertentu.

2. Pengunaan angka (the use of numbers) untuk mengambarkan kejadiantersebut.“Angka” adalah numerik atau simbol-simbol lain yang digunakan untukmengidentifikasi. Penggunaan angka adalah untuk memberi arti bagi ciri-ciriyang menjadi pusat perhatian peneliti. Spesifikasi tingkat pengukuran,kemudian diberikan dengan memberi arti bagi angka tersebut. Penggunaan angka untuk mewakili kejadia-kejadian empiris Angka-angkaini merupakan symbol yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memberimakna atas karakteristik kejadian empiris tersebut Jadi angka itu tetaptidak bermakna. Karakteristiklah yang mempunyai makna Angka hanyadigunakan unutuk mencoba mendekatkan dengan kenyataan danmemudahkan analisis

3. Sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rules).Pernyataan yang menjelaskan arti angka terhadap kejadian empiris. Misalkanaturan pemetaan mengenai jenis kelamin dengan memberikan angka 1 bilapria dan angka 2 bila wanita Meski aturan ini tidak mempunyai prosedurbaku atau arbitrer, tetapi peneliti sebaiknya menggunakan pengukuran yang

Page 4: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

Materi Inisiasi Tutorial Online MM-UT: EKMA 5104 Page - 4

setidak-tidaknya mendekati kenyataan karena skala pengukuranmerupakan symbol yang dapat mewakili kenyataan karena skala pengukuranmerupakan symbol yang dapat mewakili kenyataan empiris.

Menurut Davis dan Cozensa (1985:133) ; Kuncoro (2003), proses pengukurandapat digambarkan sebagai sederet tahap yang saling berkaitan yang dimulaidari: (Davis dan Cozensa (1985:133) ; Kuncoro (2003))

1) Mengisolasi kejadian empiris : Isolasikan kejadian-kejadian empiris. Maksudnya, setiap kejadian empirisdiabstraksi dalam bentuk konsep atau kostruk yangdikaitkan dengan identifikasi atau rumusan masalah

2) Mengembangkan konsep kepentingan (concept ofinterest) Artinya, identifikasi konsep sesuai denganrumusan masalah yang sudah ditentukan.

3) Mendefinisikan konsep secara konstitutif danoperasional Definisi konseptual berkaitan dengancara mendefinisikan konsep dengan konsep lain,sedang definisi operasional1 berkaitan denganpendefinisian konsep secara operasional yangberkaitan dengan pengukuran karakteristik objek,individu atau kelompok yang di teliti. Contoh,pembelian didefinisikan sebagai tindakan memperolehbarang atau layanan dengan cara membayar. Sedangsecara operasional kata itu didefinisikan sebagai,daftar individu yang sudah menandatangani kontrakpenjualan mobil di dealer tertentu.

4) Mengembangkan skala pengukuran Pilihlah skalapengukuran. Pilihlah skala pengukuran yang sesuaidengan karakteristik objek, individu atau kelompokyang diteliti.

5) Mengevaluasi skala berdasarkan reliabilitas danvaliditasnya Agar hasilnya akurat dan maksimal,peneliti wajib melakukan analisis validitas danreliabilitas skala pengukuran yang akan digunakan.

6) Pengunaan skala : Menggunakan skala pengukuranyang dipilih sesuai riset yang dilakukan.

Sesuati yang dapat diukur Nyata dan Abstraka) Berbagai obyek dapat diukur dengan mudah secara fisik (Memiliki

karakteristik obyektif) Misalnya berat badan dan tinggi badan dapatdiukur dengan mudah yaitu dengan timbangan

1 Definisi Operasional diartikan: Bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel .

Pembentukan“construct”(ConstructDevelopment)

SkalaPengukuran(MeansurementScale)

Page 5: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

Materi Inisiasi Tutorial Online MM-UT: EKMA 5104 Page - 5

b) Karakteristik demografi karyawan dapat pula dengan mudah diukur. Hal inidapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan sederhana dan langsung

Tempat tanggal lahir saudara?

Berapa lama saudara telah bekerja disini?

Apa jabatan saudara?

Apakah saudara sudah menikah?

Berapa usia saudara saat ini?c) Fenomena tubuh manusia seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu badan dapat di ukur dan memiliki alat-alat pengukuran sendiri yang sesuai sertaobyektif.

d) Mengukur realitas/karakteristik subyektif manusia seperti: perasaan(Feelings), sikap (Attitudes), dan persepsi (Perception) pengukuranvariabel-variabel tersebut menjadi sulit, karena sifatnya abstrak salahsatu cara yang dapat dilakukan peneliti adalah mengurangi karakteristik yangabstrak dari konsep-konsep seperti motivasi, keterlibatan,(Involvement),kepuasan (Statisfaction), perilaku konsumen (Consumer Behavior), dan lain-lain.Contoh: konsep atau ‘construct’ kecenderungan perilaku konsumen dalampembelian (Behavioral Intentions) sifatnya abstrak.

Meskipun demikian kita bisa menduga kecenderungan perilaku tersebut dariapa yang akan dilakukan konsumen, Misalnya:

Apakah konsumen tersebut mengatakan hal-hal positif mengenaisuatu produk atau merk kepada orang lain?

Apakah merekomendasikan produk/merk tersebut kepada oranglain yang meminta pendapatnya?

Apakah mendorong teman-temannya atau kenalannya untukmembeli produk/merk tersebut?

Apakah akan tetap membeli produk tersebut, walaupun harganyadinaikan?

Contoh Pengukuran Variabel (dalam Hermawan (2006))

Aplikasi dalam Penelitian PemasaranContoh operasionalisasi “concept” orientasi pasar (market orientation). Dalamhal ini kita akan mengoperasionalkan “market orientation concept”.

Dimensi, aspek atau karakteristik apakah yang akan kita harapkan untukmengetahui perusahaan-perusahaan yang tinggi tingkat orientasi pasarnya. Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan akan memiliki tiga karakteristikumum (dimensi) sebagai berikut.

Page 6: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

Materi Inisiasi Tutorial Online MM-UT: EKMA 5104 Page - 6

1. Perusahaan tersebut akan berorientasi kepada konsumen (customerorientation).

2. Berorientasi kepada pesaing (competitor orientation).3. Memiliki integrasi atau koordinasi atar fungsi (interfunctional

coordination).

Berdasarkan hal tersebut kita akan menduga bahwa perusahaan yang memilikitingkat orientasi pasar yang tinggi akan sangat berorientasi kepada konsumen,pesaing dan memiliki integrasi atau koordinasi yang tinggi antar fungsi.Meskipun demikian sampai tahap ini kita masih belum mengoperasionalkan“concept” tersebut kedalam unsur-unsur perilaku yang dapat diukur (elements ofdimensions/behavior). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menguraikan masing-masing dimensi tadi ke dalam element-element yang dapat diukur secarakuantitatif, sehingga dapat diketahui siapa yang memiliki orientasi pasar tinggidan yang rendah.

Dimensi 1 dari Orientasi Pasar (Market Orientation): Orientasi kepadakonsumen (Customer Orientation).

Indikator dari perusahaanyang berorientasi kepada konsumen akan terlihat daripernyataan-pernyataan sebagai berikut :

Kami mempertahankan komitmen yang tinggi terhadap pelanggan.

Kami terus menerus menciptakan nilai bagi para pelanggan.

Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama kami.

Dimensi 2 Orientasi pasar: Orientasi kepada pesaing (Competitor Orientation).

Indikator-indikator dari perusahaan yang berorientasi kepada pesaing(competitor orientation) dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan sebagaiberikut:

Para pegawai sering kaliberbagi informasi tentang para pesaing.

Kami selalu bereaksi dengan cepat terhadap kegiatan-kegiatan baru, yangdilakukan para pesaing.

Manajemen puncak secara teratur membahas strateji-strateji kekuatanpesaing.

Dan seterusnya...

Dimensi 3 dari Orientasi pasar: koordinasi antar fungsi (InterfunctionalCoordination).

Page 7: Materi Inisiasi IV 01 Konsep Pengukuran

Materi Inisiasi Tutorial Online MM-UT: EKMA 5104 Page - 7

Indikator-indikator dari koordinasi antar fungsi tercermin dari pernyataan-pernyataan sebagai berikut:

Para pegawai dari area-area fungsional yang berbeda secara teratursaling berbagi informasi tentang pelanggan dan pesaing secara teratur.

Para pegawai dari area-area fungsional yang berbeda secara teraturmelakukan kontak dengan para pelanggan

Semua fungsi dalam perusahaan berintegrasi tentang bagaimana kitamelayani pasar-pasar sasaran.

..... dst.

Selajutnya, responden diminta memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan tersebut (statement) berdasarkan suatu skala tertentu misalnyaberdasarkan 5 poin skala (mulai 1= sangat tidak setuju s/d 5 = sangat setuju).Jawaban-jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tersebut merupakan suatucara mengukur “concept” orientasi pasar (market Orientation).

Selamat Belajar

Baca Kembali BMP/Modul EKMA5104 Metode Penelitian Bisnis