materi geofisika eksplorasi

13
Materi Geofisika Eksplorasi

Upload: gue-gitu-loch

Post on 11-Feb-2016

67 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

geofisika

TRANSCRIPT

Materi Geofisika Eksplorasi

Pengukuran gravitasi di permukaan bumi dipengaruhi oleh gravitasi bumi di lokasi itu sendiri.

Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari serta benda-benda langit lainnya.

Maka hasil pengukuran perlu dilakukan koreksi pasang surut yang diperoleh dari tabel.

KOREKSI PASANG SURUT (TIDAL)

KOREKSI DRIFT

Goncangan pada alat grvitimeter maka menyebabkan penyimpangan alat dari satu titik ke titik berikutnya.

Disebabkan oleh karena alat memakai sistem pegas.

Penyimpangan tersebut harus diperhitungkan dan dikoreksi.

HARGA GRAVITASI

PENGAMATAN (g obs)

Setelah harga gravitasi pengukuran di konversi ke mgal.

Kemudian direduksi dengan koreksi pasang surut dan drift alat.

Maka diperoleh harga gravitasi pengamatan (g obs)

KOREKSI GRAVITASI

TEORITIS (g n)

Rotasi bumi pada sumbunya, terjadi flat pada kedua kutub, medan gravitasi di kutub lebih besar dibandingkan di katulistiwa.

Besar medan gravitasi dipengaruhi oleh letak lintang /koreksi lintang.

Untuk mengoreksi besar gravitasi teoritis terhadap data lapangan dengan cara memasukkan posisi lintang di titik amat kemudian dikurangkan dengan harga gravitasi pengamatan.

KOREKSI GRAVITASI

TEORITIS (g n)

KOREKSI UDARA

BEBAS (Kub)

Perbedaan ketinggian titik amat bervariasi berpengaruh terhadap besarnya gravitasi.

Makin tinggi tempat makin kecil gravitasinya.

Maka perlu dilakukan koreksi udara bebas yang besarnya -0,3086 h mgal, dengan h ketinggian titik amat terhadap msl dalam meter.

Koreksi ini dengan cara ditambahkan jika stasiun gravitasi di atas datum, dan dikurangkan apabila berada di bawahnya.

KOREKSI BOUGUER (Kb)

Massa yg terletak diantara titik amat dengan dataum menimbulkan efek gravitasi (belum diperhitungkan dalam Kub)

Koreksi Bouguer dimaksudkan untuk mereduksi efek gravitasi oleh massa tsb. Besarnya adalah -0,04193 ph mgal, dimana h ketinggian titik amat terhadap datum satuam meter, p densitas Bouguer.

Penentuan p menggunakan Metode Nettleton yaitu dengan mencari koreksi Bouguer sebagai fungsi densitas yang paling kecil korelasinya dengan ketinggian dalam sebuah lintasan (biasanya 2,20+0,01 gr/cm2.

KOREKSI MEDAN

(Km)

Koreksi Bougeur menganggap permukaan lempengan di atas bidang acuan rata, melainkan ada lembah dan bukit, sehingga tidak mewakili keadaan sebenarnya.

Biasanya menggunakan metode Hammer dan metode Kane dengan bantuan program.

Adanya lembah dan bukit disekitar titik pengamatan akan menimbulkan efek-efek yang mengurangi percepatan gravitasi di titik amat.

Koreksi medan yang dilakukan selalu berharga positif.

ANOMALI

BOUGUER

LENGKAP (AB)

Anomali Bougeur lengkap adalah harga anomali gravitasi di suatu tempat yang dalam perhitungannya telah memasukkan semua koreksi-koreksi.

Besarnya AB = gobs-gn+Kub-Kb+Km,

dimana gobs adalah harga gravitasi pengamatan, gn harga gravitasi teoritis, Kub koreksi udara bebas, Kb koreksi Bougeur dan Km koreksi Medan.

Setelah diperoleh harga AB lengkap seluruh station daerah penelitian dibuat peta kontur anomali Bougeur daerah penelitian.

PROYEKSI KE

BIDANG DATAR

DATA AB lengkap yang dipetakan masih terpapar pada topografi, berarti letak data tidak teratur dengan ketinggian bervariasi.

Di buat suatu bidang datar dengan kedalaman tertentu dibawah permukaan bumi, gunanya untuk memudahkan interpretasi.

Metode Sumber Ekivalen Titik Massa(Dampney, 1969)

KONTINUITAS KE ATAS

DATA YANG SUDAH TERPAPAR PADA BIDANG MASSA MUDAH DIANGKAT PADA KETINGGIAN DIINGINKAN.

DIMANA PADA FASE INI MUDAH MEREDUKSI MENGHILANGKAN EFEK LOKAL DARI ANOMALI REGIONAL.

INTERPRETASI METODE

GRAVITASI • INTERPRETASI dapat dilakukan dengan cara kaulitatif dan

kuantitatif. • Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menfasirkan peta

anomali Bougeur. • Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan cara pemodelan . • Didalam metode gravitasi pemodelan dilakukan dengan dua

jenis pemodelan yaitu : • pemodelan maju (forward modelling) digunakan untuk

melihat respon gravitasi yang ditimbulkan dari model geologi yang dibuat. Sedangankan

• pemodelan mundur (inverse modelling) digunakan untuk membuat model geologi dari pengaruh medan gravitasi daerah penelitian