materi diklat guru tik kurikulum 2013

184
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum Jenjang SMP/SMA/SMK Tahun 2015 MATERI PELATIHAN GURU TIK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/SMA/SMK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Upload: esti-dwie

Post on 16-Sep-2015

290 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Materi Diklat TIK K13

TRANSCRIPT

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum Jenjang SMP/SMA/SMK Tahun 2015Materi Pelatihan Implementasi KurikulumJenjang SMA/SMK Tahun 2015

Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum Jenjang SMP/SMA/SMK Tahun 2015

MATERI PELATIHAN GURU TIKIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013SMP/SMA/SMK

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2015

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

dan Penjaminan Mutu PendidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2015

Copyright 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SAMBUTANKEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANDengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2015 dilaksanakan untuk kelas III, VI, IX dan XII di16.991 sekolah yang tersebar pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan.

Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 pada 16.991 sekolah maka kepada semua guru dan kepala sekolah di sekolah sasaran serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang cukup besar maka pelatihan ini melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di pusat maupun daerah.

Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Jakarta, Mei 2015

Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom

NIP 196202031987031002KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Perangkat (Pedoman, Panduan, Modul beserata perangkat pendukung lainnya) Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Perangkat ini merupakan dokumen wajib dalam rangka pelatihan calon narasumber, instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014. Pada tahun 2013 telah dilakukan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun ajaran 2014 telah dilaksanakan pelatihan untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Selanjutnya pada tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII pada 16.991 sekolah, yaitu sekolah yang pada tahun ajaran 2015/2016 yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester berturut turut.Menjelang implementasi Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2015/2016 pada kelas III, VI, IX dan XII penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.

Pada tahun 2015 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas III, VI, IX, dan XI. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Pedoman Pelatihan, Buku 1 Panduan untuk Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Mei 2015Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

Unifah RosyidiNIP 196204051987032001DAFTAR ISIiiiSAMBUTAN

vKATA PENGANTAR.

DAFTAR ISIviiSTRUKTUR MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013..viiiMATERI PELATIHAN 1: RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 201311.1 Rasional Kurikulum 2013...41.2 Elemen Perubahan Kurikulum 2013..7MATERI PELATIHAN 2: PERAN DAN TUGAS GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013142.1 Pemahaman Peran dan Tugas Guru TIK182.2 Pemahaman Konsep, Kompetensi, Materi dan Pembimbingan TIK22MATERI PELATIHAN 3: PERENCANAAN PROGRAM.333.1 Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIK.383.2 Pemahaman Rencana Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan453.3 Pemahaman Rencana Penilaian Bimbingan TIK47MATERI PELATIHAN 4: PELAKSANAAN PROGRAM..534.1 Pelaksanaan Bimbingan TIK ..574.2 Pelaksanaan Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan.614.3 Penilaian dan Pelaporan Program..62MATERI PELATIHAN 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK....795.1 Penyusunan Rancangan Media Pembelajaran/Storyboard..815.2Pembuatan Media Pembelajaran berbasis TIK.. 92DAFTAR PUSTAKA.116

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN 1: RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013.

Kompetensi yang ingin dicapai:

1. Memahami secara utuh rasional kurikulum 20132. Memahami elemen perubahan Kurikulum 2013.Indikator:1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.2. Menjelaskan elemen-elemen perubahan pada Kurikulum 2013.Langkah Kegiatan

1. Rasional Kurikulum 2013:

Menyimak paparan tentang rasional Kurikulum 2013Tanya jawab tentang rasional Kurikulum 2013

2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Menyimak paparan tentang elemen perubahan Kurikulum 2013Tanya jawab tentang elemen perubahan Kurikulum 2013

1.1. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013A. Pengertian KurikulumUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.C. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;

2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);

5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9. Penguatan pola pembelajaran kritis.

D. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.

1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;

2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

E. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

F. Karakteristik Kurikulum 2013Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

1.2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Standar nasional pendidikan terdiri atas standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Di dalam kerangka pengembangan kurikulum 2013, dari 8 satandar nasional pendidikan seperti yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, hanya 4 standar yang mengalami perubahan yang signifikan, seperti yang tertuang di dalam matriks berikut ini.

Standar Kompetens Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan adalah criteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standarisi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya disatuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.a. KompetensiLulusanSD/MI/SDLB/Paket A

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.SD/MI/SDLB/PaketA

DimensiKualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

b. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

SMP/MTs/SMPLB/Paket B

DimensiKualifikasi Kemampuan

SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

c. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

DimensiKualifikasi Kemampuan

SikapMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

PengetahuanMemiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

KeterampilanMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

1. Standar Isi

Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan. Pencapaian kompetensi sikap dinyatakan dalam deskripsi kualitas tertentu, sedangkan pencapaian kompetensi pengetahuan dinyatakan dalam skor tertentu untuk kemampuanberpikirdan dimensi pengetahuannya, sedangkan untuk kompetensi keterampilan dinyatakan dalam deskripsi kemahiran dan/atau skor tertentu. Pencapaian tingkat kompetensi dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang dipersyaratkan pada tingkat tertentu. Tingkat pencapaian KI dan KD berbeda untuk setiap satuan tingkat pendidikan mulai dari SD/MI kelas awal (I III) dan kelas atas (IVVI), SMP/MTs kelas VII-IX, dan SMA/SMK/MA kelas X -XII. Tingkat pencapaian kompetensi ditentukan sebagai berikut.

No.Tingkat KompetensiTingkat Kelas

1.Tingkat 0 TK/RA

2.Tingkat 1Kelas I SD/MI/SDLB/PAKETA

Kelas II SD/MI/SDLB/PAKETA

3.Tingkat 2Kelas III SD/MI/SDLB/PAKETA

Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKETA

4.Tingkat 3Kelas V SD/MI/SDLB/PAKETA

Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKETA

5.Tingkat 4Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKETB

6.Tingkat 4AKelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

7.Tingkat 5Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN

Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C / PAKET C KEJURUAN

8.Tingkat 6Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/ PAKET C KEJURUAN

2. Standar Proses

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:1.Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2.Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;

3.Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;

4.Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5.Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6.Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7.Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8.Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10.Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sungtulodo), membangun kemauan (ingmadyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14.Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas,dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada standar kompetensi lulusan dan standar isi. Standar kompetensi lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. StandarIsi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan standar kompetensi lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:SikapPengetahuanKeterampilan

MenerimaMengingatMengamati

MenjalankanMemahamiMenanya

MenghargaiMenerapkanMencoba

Menghayati,MenganalisisMenalar

MengamalkanMengevaluasiMenyaji

-Mencipta

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu diSMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS.

Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan.

Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal.

Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan diberbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.3. Standar Penilaian

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambungan. Penegasan tersebut termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki peran antara lain untuk membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes). Berdasarkan penilaian hasil belajar oleh pendidik, pendidik dan peserta didik dapat memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar.

Dengan mengetahui kelemahandan kekuatannya, pendidik dan peserta didik memiliki arah yang jelas mengenai apa yang harus diperbaiki dan dapat melakukan refleksi mengenai apa yang dilakukannya dalam pembelajarandan belajar. Selain itu bagi peserta didik memungkinkan melakukan proses transfer cara belajar tadi untuk mengatasi kelemahannya (transfer oflearning). Sedangkan bagi guru, hasil penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan alat untuk mewujudkan akuntabilitas profesionalnya, dan dapat juga digunakan sebagai dasar dan arah pengembangan pembelajaran remedial atau program pengayaan bagi peserta didik yang membutuhkan, serta memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan wujud pelaksanaan tugas profesional pendidik sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak terlepas dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik menunjukkan kemampuan guru sebagai pendidik profesional.

Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar (standard-based education), kurikulum berdasarkan kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal.

Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik (authenticassesment). Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan pembelajaran autentik (authenticinstruction) dan belajar autentik (authentic learning). Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.

MATERI PELATIHAN 2 : PERAN DAN TUGAS GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 20132.1. Pemahaman Peran Dan Tugas Guru TIKSaat ini dunia telah memasuki era informasi yang berkembang dan terus berkembang. Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan baik instansi pemerintah maupun swasta. Teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang besar untuk pengembangan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran yang berkualitas di sekolah melalui pemanfaatan TIK. Dengan demikian TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam rangka mewujudkan situasi pembelajaran yang mendukung potensi peserta didik perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mengeksplorasi sumber belajar secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan peran guru TIK dan KKPI.

Pada materi pelatihan ini Anda akan memelajari peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013

Kompetensi

Memahami peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulumIndikator Pencapaian Kompetensi1. Mengidentifikasi peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum2. Menjelaskan peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulumLangkah Kegiatan

Tanya jawab tentang peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum Mengamati tayangan fenomena guru TIK Diskusi kelompok

Tentang peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum

Presentasi hasil diskusi kelompok dan tanyajawab dengan kelompok lain danPenyimpulan hasil diskusi tentang peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum

2.2 Pemahaman Konsep, Kompetensi, Materi, Dan Pembimbingan TIKPesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara kegiatan yang dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintahan serta sosial politik. Perkembangan ekonomi berbasis TIK dan masyarakat informasi (information society) telah memunculkan paradigma baru yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi TIK akan menentukan masa depan bangsa.

Penerapan dan pengembangan kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah adalah salah satu langkah strategis dalam menyongsong masa depan pendidikan Indonesia. Kurikulum masa depan TIK bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan kepada masyarakat. Kurikulum TIK masa yang akan datang perlu dikembangkan mengarah pada terwujudnya sistem pendidikan terpadu yang dapat membangun bangsa yang mandiri, dinamis dan maju. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi perilaku, kultur, sikap dan sistem nilai yang mendukung pengembangan kurikulum teknologi informasi dan komunikasi untuk kemaslahatan manusia.Pada materi pelatihan ini Anda memelajari konsep, kompetensi, materi, dan pembimbingan TIK

Kompetensi 1. Memahami konsep, kompetensi dan ruang lingkup materi TIK2. Mendeskripsikan model pembelajaran/pembimbingan TIKIndikator

1. Menjelaskan konsep TIK dan implementasinya pada pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan2. Menjelaskan kompetensi TIK3. Menjelaskan ruang lingkup materi TIK untuk jenjang SMP/SMA/SMK4. Menjelaskan model-model pembelajaran/pembimbingan TIK (Klasikal dan Individual)Langkah Kegiatan

Tanya jawab tentang Konsep TIK dan implementasi-nya di Satuan PendidikanMengamati paparan/tayangan TIK dalam Pembelajaran

Diskusi kelompok

tentang Konsep, Kompetensi, Materi, dan pembimbingan TIK (Klasikal/Individu)

Presentasi hasil diskusi kelompok dan tanyajawab dengan kelompok lain

danPenyimpulan hasil diskusi tentang Konsep, Kompetensi, Materi, dan Pembimbingan TIK

2.1. Pemahaman Peran dan Tugas Guru TIK A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.Kurikulum dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut.

1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.

2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya).

3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).

4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif mencari (pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains).

5. Pola belajar sendiri/mandiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).

6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.

7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuh pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.

8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tungga (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines).

9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Berdasarkan hasil survei ECAR Student Study Mobile TIK di tahun 2010, pencarian informasi dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dilakukan oleh peserta didik menempati posisi teratas. Posisi kedua ditempati pada penggunaan TIK untuk mengakses jejaring sosial, disusul mengakses E-Mail, Maps, akses musik, dan lainnya. Dengan akses terhadap informasi yang dilakukan peserta didik, tentu saja proses pembelajaran TIK di abad 21 ini merupakan suatu keharusan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi landasan kehidupan di abad ke 21. Bimbingan TIK yang dilakukan di sekolah dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan TIK dengan baik dan benar sesuai dengan keahliannya.Di dalam pencapaian tujuan pembelajaran peran TIK menjadi sangat penting bagi guru dan peserta didik dalam mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan proses pembelajaran aktif, diharapkan guru memanfaatkan berbagai sumber belajar agar potensi peserta didik dapat dikembangkan secara maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam rangka untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang mendukung potensi peserta didik dalam pelaksanaan kurikulum, pembelajaran di sekolah perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mengekplorasi sumber belajar secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan peran guru TIK dan guru KKPI di sekolah.B. Deskripsi Peran Dan Tugas Guru TIKBerdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013, bahwa Guru TIK sebagai guru profesional dalam pelaksanaan kurikulum memiliki peran dan kewajiban sebagai berikut:1.membimbing peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk mencari, mengolah, menyiapkan, mendistribusikan, menyajikan, menginformasikan serta memanfaatkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran.

2.memfasilitasi sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah;3. memfasilitasi tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam menerapkan dan mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah berbasis TIK.

Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembimbingan TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Guru TIK melaksanakan bimbingan TIK kepada:1. Peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk:

a. mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran;b. pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk mengeksplorasi sumber belajar;2. Sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk:

a. pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran;

b. persiapan pembelajaran;c. proses pembelajaran;d. penilaian pembelajaran; dan

e.pelaporan hasil belajar;

3. Tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah.

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru TIK dan KKPI yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Dikdas dan Direktorat Jenderal Dikmen tahun 2014, uraian tugas dan hasil pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut.NoUraian tugasHasil

1menyusun rancangan pelaksanaan bimbingan TIKDokumen rencana Pelaksanaan Bimbingan TIK *

2melaksanakan bimbingan dan fasilitasi TIK per semester untuk :

a. peserta didikb. guru

c. tenaga kependidikanDokumen laporan pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi TIK untuk

a. peserta didik *

b. guru, dan tenaga kependidikan **

3menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan TIKInstrumen evaluasi bimbingan TIK*

4mengevaluasi proses dan hasil bimbingan TIKData hasil evaluasi bimbingan TIK*

5menganalisis hasil bimbingan TIKData hasil analisis *

6melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki pelaksanaan bimbingan TIKDokumen laporan pelaksanaan Program tindak lanjut *

7menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan

hasil belajar tingkat sekolah dan

nasionalDokumen laporan hasil pengawasan terhadap penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional**

8mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah berbasis teknologi informasi1. Dokumen perancangan Program pengembangan **2. Dokumen laporan hasil pengembangan SIM sekolah

9membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikulerLaporan hasil kegiatan bimbingan ekstrakurikuler *

10melaksanakan kegiatan pengembangan diri dalam Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB)Sertifikat dan laporan deskripsi diri hasil kegiatan pengembangan diri **

11melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif/seniHasil karya ilmiah **

Keterangan :Penghargaan yang diberikan kepada guru berupa:

* Pemenuhan Beban Kerja** Pemenuhan Angka Kredit

C. Beban Kerja Guru TIKBerdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013 dan Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru TIK dan KKPI yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Dikdas dan Direktorat Jenderal Dikmen tahun 2014, dalam pelaksanaan tugas, guru TIK harus memenuhi beban kerja sebagai berikut :

1. Beban kerja guru TIK paling sedikit melaksanakan pembimbingan untuk 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada 1 (satu) atau lebih satuan pendidikan. Pelaksanaan beban kerja guru TIK diatur secara terprogram. Mekanismenya adalah bahwa dalam memberikan pembimbingan dilakukan untuk setiap peserta didik, minimal 5 (lima) kali pertemuan setiap semester secara klasikal/kelompok, dan melaksanakan pembimbingan individual pada hari kerja dengan jadwal yang diatur oleh guru dan sekolah. Guru TIK memberikan fasilitasi bagi guru dan tenaga kependidikan SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK secara terprogram, dengan ketentuan minimal 2 (dua) kali pertemuan setiap semester, secara klasikal/kelompok dan melakukan fasilitasi individual pada hari kerja berdasarkan kesepakatan dengan teman guru dan tenaga administrasi.

2.2: Pemahaman Konsep, Kompetensi, Materi, Dan Pembimbingan TIKA. Konsep TIKTeknologi Informasi (TI) seperti yang didefinisikan dalam Information Technology Association of America (ITAA) adalah studi, perancangan, lapangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis computer, khususnya perangkat lunak aplikasi dan perangkat keras komputer. Istilah teknologi Informasi ditemukan sekitar tahun 1970. Hingga abad ke 20, kerjasama antara militer dan industri mengembangkan teknologi elektronik, komputer dan inforamsi. Militer telah melakukan dan membiayai penelitian untuk inovasi di bidang mekanisasi dan komputasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan perluasan dari TI dengan menggabungkan konsep Teknologi Komunikasi dalam Teknologi Informasi. Hal ini disebabkan oleh begitu kuatnya keterikatan antara Teknologi Informasi dengan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu. Salahsatu peralatan TIK yang sangat diperlukan dalam berbagai bidang antara lain komputer. Sistem komputer pertama adalah UNIVAC I yang didisain oleh J. Presper Eckert dan John Mauchly untuk Biro Sensus Amerika Serikat. Pada akhir tahun 70an berkembang microcomputer berupa personal komputer (PC) yang dibuat pertama kali oleh perusahaan komputer IBM. Sejak itu, empat generasi komputer telah ditemukan. Langkah pengembangan tiap generasi menunjukkan pada penurunan ukuran fisik perangkat keras dengan peningkatan kemampuan kinerja PC. Komputer generasi pertama menggunakan tabung hampa udara, kemudian transistor, dan ketiga menggunaka IC (integrated circuit). Generasi keempat sudah menggunakan sistem yang kompleks yaitu VLSI (Very Large Scale Integration). Dalam Buku Albera Learning, Alberta-Kanada tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dinyatakan bahwa Teknologi adalah tentang cara segala sesuatu dikerjakan; Juga Teknologi adalah proses, perkakas (tools) dan teknik yang mengubah aktivitas manusia. Di sisi lain dalam buku tersebut didefinisikan bahwa TIK adalah tentang cara-cara baru dimana kita dapat berkomunikasi, mencari tahu, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah-masalah. TIK adalah proses, perkakas, dan teknik untuk: a. Mengumpulkan dan mengidentifikasi informasi.

b. Mengklasifikasi dan mengorganisasi.

c. Merangkum dan mensintesa.

d. Berspekulasi dan memprediksi.Kurikulum TIK mengandung konsep-konsep tersebut yang saling berhubungan sebagai berikut:

1. Berkomunikasi, mencari tahu (inkuiri), membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah adalah tentang kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam proses untuk secara kritis menilai informasi, mengelola inkuiri, menyelesaikan masalah-masalah, melakukan penelitian dan berkomunikasi dengan bermacam-macam audien. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kehidupan sehari dalam situasi dunia nyata. Dalam Buku Information and Communication Technology, The National Curriculum for England, Key Stage 1-4, 1999 dinyatakan bahwa TIK dapat menimbulkan pengembangan spiritual, moral, sosial, dan budaya peserta didik melalui TIK. a). Pengembangan spiritual peserta didik. Dengan membantu peserta didik untuk berdiskusi tentang bagaimana keterbatasan-keterbatasan TIK membuat kita ingat terhadap siapa yang menciptakan kita sebagai manusia (sebagai contoh: dapatkah komputer mencipta?). Juga dengan membantu peserta didik menyadari kreativitas dan imaginasi mereka sendiri. b)Pengembangan moral, melalui pemikiran beberapa isu etika di sekitar kita tentang salah penggunaan informasi (Contoh: hak untuk mengetahui informasi pribadi), menyadari bagaimana TIK dapat melipatgandakan hasil dari usaha kita, dan akibatnya mengapresiasi kebutuhan kebutuhan tanggungjawab yang lebih besar dalam penggunaannya. c)Pengembangan sosial, melalui pemikiran tentang bagaimana TIK dapat memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi, serta diskusi bagaimana TIK mempengaruhi jalan kehidupan, cara bekerja dan berkomunikasi (Contoh: dampaknya terhadap pekerjaan, hubungan sosial, dan masyarakat terbatas). d)Pengembangan budaya, melalui diskusi tentang bagaimana TIK menimbulkan kontek-kontek budaya (Contoh: bagaiamana sebuah presentasi world wide web (www) mencerminkan budaya dari pembuatnya).2. Konsep, pengetahuan, dan operasi dasar Peserta didik mampu mengenali secara mendalam hakekat dan dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi, etika dan moral pemanfaatan teknologi, media massa digital, masalah ergonomis dan keamanan, dasar-dasar komputer, dan pengoperasian teknologi multimedia.

3. Pengolahan informasi untuk produktivitas Peserta didik mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk berbagai macam perangkat produktifitas teknologi meliputi: penggunaan Sistem Operasi (Operating System); melakukan setting periferal ; pengoperasian software ; pemanfaatan jaringan. Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi. Peserta didik mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi kehidupan nyata untuk mendapatkan informasi, mengelola gagasan, memecahkan masalah, melakukan penelitian, dan menggunakan perangkat komunikasi untuk mendapatkan dan mengirimkan informasi. Kompetensi peserta didik yang terbentuk dari aspek Konsep, pengetahuan, dan operasi dasar atau aspek Pengolahan informasi untuk produktifitas akan membangun kompetensi dari aspek pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi.B. Kompetensi TIK1. Peserta DidikVisi pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu agar peserta didik dapat menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara baik dan benar untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga peserta didik mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan yang baru.Ripley (2009) mengelompokkan kemampuan TIK siswa menjadi sembilan kemampuan:a. Mencari dan memilah Siswa mampu mencari dan memilah informasi dari berbagai sumber sesuai dengan yang dikehendaki.b. Mengelompokkan dan sistematis Siswa mampu menggunakan pendekatan sistematis untuk mengetahui suatu ilmu pengetahuan.c. Mengembangkan Ide Siswa mampu melakukan penghitungan dan pendataan.d. Berbagi Informasi Siswa mampu melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan memanfaatkan teknologi.e. Melakukan reviw Siswa mampu melakukan reviw dalam proses penyempurnaan.f. Menyelesaikan tugas Siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan.g. Kendali Siswa mampu memanfaatkan teknologi untuk mengendalikan sebuah obyek.h. Permodelan Siswa mampu memanfaatkan TIK sebagai alat untuk membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan.i. Menampilkan informasi Siswa mampu menggunakan berbagai teknologi untuk keperluan presentasi.2. GuruDua kerangka acuan utama untuk penyusunan Kerangka Kompetensi TIK untuk guru di Indonesia adalah UNESCO ICT-CFT (UNESCO ICT Competency Framework for Teachers) dan Kerangka Kerja Abad 21 yang masing-masing komponennya relevan dengan konteks di Indonesia. Beberapa Kerangka kerja lain yang diacu adalah ISTE dan ECDL. Kompetensi dasar TIK untuk guru berguna sebagai acuan dalam upaya berkesinambungan meningkatkan profesional guru. Menurut UNESCO, perubahan pendidikan melalui TIK melampaui tiga pendekatan: literasi teknologi, pendalaman pengetahuan, dan kreasi pengetahuan. Ketiga pendekatan ini memiliki implikasi yang berbeda secara pedagogis, praktik pengajaran oleh guru, pengembangan profesional, kurikulum dan asesmen, serta pengelolaan dan administrasi sekolah. Sehubungan dengan pedagogi, penggunaan TIK mengharuskan guru untuk mengembangkan cara-cara inovatif dalam pemanfaatan teknologi untuk memperbaiki pembelajaran dan mendorong a. literasi teknologi; b. pendalaman pengetahuan; dan c. kreasi pengetahuan. a. Tahap Literasi TeknologiDalam tahapan ini, literasi teknologi merupakan tahapan mendasar yang akan mendorong dan memfasilitasi peserta didik menggunakan teknologi baru serta tahapan yang membutuhkan perubahan kebijakan yang paling mendasar. Tahapan ini fokus pada pengembangan literasi teknologi guru untuk mengintegrasikan peralatan TIK ke dalam kurikulum. Literasi teknologi ini mempersyaratkan fokus pada distribusi yang merata untuk memungkinkan perluasan akses yang mengurangi kesenjangan digital (digital divide) serta lebih menjamin keberhasilan ketiga tahapan dalam pengembangan pendidikan. Hasil akhir tahap literasi ini adalah guru kompeten dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk memberdayakan peserta didik agar mampu menguasai teknologi baru sebagai bekal bagi diri peserta didik dalam mengembangkan dirinya sebagai pembelajar sepanjang hayat (UNESCO, 2008).b. Tahap Pendalaman PengetahuanTahap ini adalah tahap yang lebih mendalam dan lebih memiliki dampak terhadap pembelajaran. Pendalaman pengetahuan membutuhkan peserta didik sebagai pelaku untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam rangka peningkatan keterampilan pemecahan masalah yang kompleks di lingkungan kerja. Hal ini akan menambah nilai terhadap pembangunan nasional, misalnya melalui inovasi yang menawarkan solusi terhadap tantangan nasional. Untuk mencapai pendekatan ini, pengembangan profesional guru harus fokus pada penyediaan pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan metodologi dan teknologi yang lebih kompleks. Perubahan dalam kurikulum harus menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan masalah-masalah di dunia nyata, yang mungkin membutuhkan keterampilan kolaboratif peserta didik di tingkat local maupun global. Guru di sini merupakan pengelola atau fasilitator lingkungan pembelajaran. Kompetensi tahap pendalaman pengetahuan bertujuan agar guru mampu memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk memberdayakan peserta didik sehingga mampu menerapkan pengatahuan dari mata pelajaran yang diterimanya untuk memecahkan permasalahan kompleks yang dihadapinya dalam lingkungan kerja dan masyarakat (UNESCO, 2008).c. Tahap Kreasi Pengetahuan Tahap ini adalah tahap yang paling kompleks karena melibatkan pelaku pendidikan yang terlibat dan dapat memperoleh manfaat dari proses kreasi pengetahuan, inovasi, dan partisipasi dalam pembelajaran seumur hidup. Perubahan kurikulum diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kreatif, inovasi, dan berpikir kritis. Guru dapat mencontohkan keterampilan ini kepada peserta didik-peserta didik mereka melalui pengembangan profesional yang mereka alami sendiri. Di sini guru dapat mengembangkan keterampilan yang lebih rumit dalam penggunaan teknologi dan keterampilan kolaborasi dengan rekan kerja untuk merancang pembelajaran berbasis proyek yang menantang bagi peserta didik. UNESCO mengusulkan sebuah matriks yang mengkombinasikan literasi teknologi, pendalaman pengetahuan, dan kreasi pengetahuan dengan 6 komponen dari kebijakan, kurikulum, asesmen, pedagogi, penggunaan teknologi, pengelolaan sekolah dan administrasi, serta pengembangan profesional guru. Standar kompetensi ini dikembangkan melalui kerjasama dengan Intel, Cisco dan Microsoft. Setiap sel dari matriks ini terdiri atas satu modul dalam Kerangka Kerja ICT-CFT.

Dalam konteks Indonesia, berdasarkan keadaan geografis dan kondisi pemanfaatan TIK pada saat ini, maka tahapan kompetensi TIK untuk guru ditambah dengan satu tahap lanjut, yaitu berbagi pengetahuan (knowledge dissemination). Tahap ini merupakan tahap yang paling lanjut dalam pemanfaatan TIK oleh guru karena melibatkan pendidik sebagai agen pembaharu melalui berbagai kegiatan berbagi dan bertukar pengetahuan, baik dengan sesama guru maupun dengan masyarakat umum, melalui berbagai cara, strategi, bentuk, dan modus, untuk menciptakan komunitas belajar. Kegiatan ini melibatkan guru untuk melakukan publikasi online di ranah publik maupun ranah komunitas tertentu, forum diskusi sinkronus maupun asinkronus, kolaborasi kegiatan akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran juga pengembangan profesionalisme, serta pembentukan komunitas belajar yang melibatkan guru, peserta didik, dan masyarakat umum lintas ruang dan waktu. Dengan demikian, tahapan yang diadopsi dan digunakan untuk kerangka kerja kompetensi TIK guru di Indonesia meliputi (1) Literasi TIK (Penguasaan dasar TIK), (2) Pendalaman Pengetahuan (Akuisisi dan rekayasa pengetahuan), (3) Kreasi Pengetahuan (Menghasilkan karya yang mengandung nilai kebaharuan), (4) Berbagi Pengetahuan (Mengembangkan komunitas belajar dan berbagi).3. Tenaga KependidikanKerangka kompetensi TIK bagi tenaga kependidikan adalah dititikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penggunaan aplikasi pengelolaan data dan informasi untuk mendukung implementasi sistem informasi manajemen sekolah. C. Materi TIK1. Ruang Lingkup Materi Bimbingan TIKa. penggunaan komputer sebagai media belajarb. mencari data dan informasi,c. mengolah data dan informasi,d. menyiapkan data dan informasie. mendistribusikan data dan informasif. menyajikan data dan informasi (Komunikasi)g. menginformasikan data dan informasih. memanfaatkan data dan informasi

i. mengendalikan obyek menggunakan teknologi (prakarya rekayasa elektronik atau robotik)j. etika pemanfaatan teknologi informasik. dampak sosial pemanfaatan teknologi informasil. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK

2. Ruang Lingkup Materi Fasilitasi TIK sesama gurua. Literasi TIK1) Pengenalan penggunaan komputer sebagai media pembelajaranSebagai langkah awal untuk pengembangan kemampuan guru dalam penggunaan komputer sebagai salah satu media pembelajaran, seluruh guru harus menguasai penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :

a) menyalakan dan mematikan komputer

b) memanfaatkan media penyimpanan seperti CD dan Flashdisk;c) menggunakan LCD Projector;d) menggunakan Aplikasi pengolah kata;

e) menggunakan Aplikasi pengolah angka;

f) menggunakan Aplikasi pembuat presentasi;

g) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK;2) Pengenalan Intranet dan Internet :

a) menghubungkan ke jaringan sekolah / Intranet;

b) menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau hotspot area;c) menggunakan aplikasi web browser;

d) menggunakan mesin pencarian;

e) menggunakan Email (surat elektronik);f) menggunakan Blog;

g) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK.

3) Pengenalan hak atas kekayaan intelektual

a) menyebutkan macam-macam hak dan kewajiban dalam penggunaan atas data dan informasi;b) menyebutkan jenis-jenis hak atas kekayaan intelektual berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi;c) menjelaskan dampak pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi;

d) menjelaskan kriminalitas dalam teknologi informasi dan komunikasi; dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK.

b. Pendalaman Pengetahuan1. Penggunaan website sekolah

a) mengunggah materi ajar;

b) mengisi komentar forum diskus sekolah; c) mengisi artikel, berita danpengumuman; d) mengunggah nilai siswa;

e) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK .2. Penggunaan sistem informasi sekolah a) sistem Aplikasi Dapodik;

b) sistem Aplikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

c) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK.

3. Penggunaan aplikasi e-learninga) pengenalan dasar aplikasi Learning Management System;b) memasukkan materi ajar berupa word, presentasi atau animasi;

c) membuat aktivitas siswa berupa forum diskusi dan chatting interaktif;

d) Memasukkan materi soal menggunakan fasilitas LMS, untuk diujikan kepada siswa secara online;e) memonitoring aktifitas siswa;

f) mengevaluasi hasil latihan online/ ujian online;g) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK.4. Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEKD. Pembimbingan TIKPada hakekatnya, pembimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyiapkan peserta didik agar dapat terlibat pada perubahan yang pesat dalam dunia kerja maupun kegiatan lainnya yang mengalami penambahan dan perubahan dalam variasi penggunaan teknologi. Peserta didik menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara kreatif namun bertanggungjawab. Peserta didik belajar bagaimana menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi agar dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan masyarakat, komunitas, dan budaya. Penambahan kemampuan karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga peserta didik dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan di mana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang. Guru dapat menggunakan berbagai teknik dan metode pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Teknik dan metode pembelajaran yang dipilih harus dalam bentuk demonstrasi yang melibatkan partisipasi aktif peserta didik. Guru perlu mempertimbangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan. Guru juga harus membuat perencanaan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, jenis penugasan.Strategi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan materi dan kondisi peserta didik dapat meningkatkan partisipasi dari semua peserta didik dan kelompok dalam satu kelas, yang antara lain meliputi :

1. Pemanfaatan studi kasus dari berbagai sumber informasi

2. Dorongan agar peserta didik mau berpikir kritis mengenai isu-isu dalam teknologi informasi 3. Fasilitas belajar secara efektif melalui praktek langsung, refleksi, dan diskusi

4. Peningkatan kemampuan kerjasama termasuk aktivitas yang melibatkan peserta didik untuk bekerjasama dalam kelompok kecil atau dalam tim 5. Penumbuhan sikap menghargai usaha peserta didik untuk memicu kreativitas mereka.

6. Pemanfaatan sumber-sumber yang merefleksikan minat dan pengalaman peserta didik

7. Pemberian akses pada semua peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber belajar dan penguasaan berbagai alat bantu belajar. 8. Penyajian/presentasi hasil karya peserta didik di majalah dinding atau acara khusus pameran misalnya pada saat pembagian raport, atau acara lainnya 9. Penyajian/presentasi hasil karya peserta didik di web sekolah, atau web klub Teknologi Informasi dan Komunikasi 10. Penyajian/presentasi publikasi hasil karya peserta didik pada brosur sekolah, atau brosur khusus Teknologi Informasi dan KomunikasiBimbingan kepada peserta didik dapat dilaksanakan dengan cara klasikal/kelompok dan individual.1. Klasikal /kelompok

Memberikan bimbingan secara terjadwal dalam bentuk bimbingan secara klasikal/kelompok dengan tatap muka yang dilaksanakan secara berkala yang dilaksanakan paling tidak 5 (lima) kali dalam 1 (satu) semester, masuk dalam jadwal akademik di sekolah. Materi bimbingan tertuang dalam program tahunan dan program semester. Materi pembimbingan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka mendukung kelancaran proses pembelajaran. 2. IndividualBimbingan kepada peserta didik secara individu dilakukan sesuai dengan jam kerja guru dengan memberikan konsultasi kepada peserta didik secara individual di sekolah. Bimbingan peserta didik dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data, dan informasi dalam rangka untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery learning, dibuktikan dengan lampiran daftar peserta didik yang melakukan konsultasi, jadwal konsultasi, materi konsultasi, dan hasil konsultasi.

Lembar Kegiatan

PERAN DAN TUGAS GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUMTujuan: Memahami peran dan tugas Guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013.Langkah Kerja:

1. Cermati hand-out peran dan tugas Guru TIK, Permendikbud nomor 68 tahun 2014, dan pedoman pelaksanaan tugas guru TIK dan KKPI.2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia.3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi.4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain.NoPertanyaanJawaban

1Apa saja peran guru TIK?

2Bagaimana uraian tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum?

3Bagaimana strategi implementasi peran dan tugas guru TIK di sekolah

4Jelaskan beban kerja guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 ?

5Apa tanggapan Anda terkait peran dan tugas guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013?

Lembar Kegiatan

KONSEP TIK, KOMPETENSI, MATERI, DAN PEMBIMBINGAN TIK

Tujuan: Memahami konsep, kompetensi, materi, dan pembimbingan TIK

Langkah Kerja:

1. Cermati tayangan atau hand-out berkaitan dengan konsep, kompetensi, materi, dan pembimbingan TIK. 2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia.3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi.

4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain

NoPertanyaanJawaban

1Mengapa perlu adanya TIK dalam pembelajaran?

2Jelaskan kompetensi TIK yang dibutuhkan oleh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan ?

3Jelaskan ruang lingkup materi TIK yang diberikan dalam bimbingan TIK dan fasilitasi TIK ?

4Bagaimana strategi implementasi pembimbingan TIK di sekolah?

MATERI PELATIHAN 3: PERENCANAAN PROGRAMPerencanaan program pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan pembimbingan tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembimbingan yang berorientasi pada pembentukan kompetensi, yakni kompetensi, materi pokok, indikator hasil belajar, dan penilaian. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan penilaian sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.

Perencanaan program dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Rancangan pelaksanaan bimbingan TIK

2. Rancangan pelaksanaan fasilitasi TIK

3. Perencanaan penilaian dan pelaporan program bimbingan dan fasilitasi TIK

3.1. Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIKPenyusunan rancangan pelaksanaan bimbingan merupakan bagian dari kegiatan manajemen guru yang akan dijalankan dalam bimbingan TIK, sejak dari tahap perencanaan hingga mencapai tahap evaluasi dan tindak lanjut. Rancangan pelaksanaan bimbingan TIK dilakukakan secara sistematis dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Rancangan pelaksanaan Bimbingan TIK ini dibuat agar program bimbingan yang akan dijalankan oleh guru pembimbing TIK efektif dan dapat dievaluasi. Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIK dengan bentuk sebagai berikut :

1. Bimbingan TIK secara klasikal atau kelompok2. Bimbingan TIK secara individual.Kompetensi

1. Memahami penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIK secara klasikal / Kelompok 2. Memahami penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIK secara individual

Indikator

1. Menjelaskan penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIK secara klasikal

2. Menjelaskan penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIK secara individualLangkah Kegiatan

Tanya jawab tentang penyusunan rancangan pelaksanaan bimbingan TIK dan implementasi-nya di Satuan PendidikanMengamati paparan/tayangan berkaitan dengan penyusunan rancangan pelaksanaan bimbingan TIK dalam pembelajaranDiskusi kelompok

tentang penyusunan rancangan pelaksanaan bimbingan TIK, (Klasikal/Kelompok dan Individu)

Presentasi hasil diskusi kelompok dan tanya jawab dengan kelompok lain danPenyimpulan hasil diskusi tentang penyusunan rancangan pelaksanaan bimbingan TIK

3.2. Pemahaman Rencana Fasilitasi Guru Dan Tenaga KependidikanFasilitasi merupakan suatu proses layanan bimbingan terhadap guru dan tenaga kependidikan dalam konteks memanfaatkan TIK untuk pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran, persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan pelaporan hasil belajar, serta penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen sekolah.Penyusunan Rencana Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembimbingan untuk mencapai suatu kompetensi.Tujuan dari penyusunan rencana fasilitasi guru dan tenaga kependidikan adalah untuk memberikan pedoman kepada fasilitator dalam menyampaikan materi yang akan diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan.Kompetensi

Memahami rencana fasilitasi guru dan tenaga kependidikan

Indikator Pencapaian KompetensiMenjelaskan rencana fasilitasi guru dan tenaga kependidikanLangkah Kegiatan

Tanya jawab tentang Rencana Fasilitasi Guru dan Tenaga kependidikan

Mengamati paparan/tayangan Rencana Fasilitasi Guru dan Tenaga kependidikanDiskusi kelompok tentang Rencana Fasilitasi Guru dan Tenaga kependidikan Presentasi hasil diskusi kelompok dan tanyajawab dengan kelompok lain danPenyimpulan hasil diskusi tentang Rencana Fasilitasi Guru dan Tenaga kependidikan

3.3. Pemahaman Rencana Penilaian Bimbingan TIKPenilaian merupakan suatu proses yang berarti penilaian terdiri dari serangkaian kegiatan yang direncanakan yang merujuk pada tujuan, pengembangan instrument dan kumpulan data, olah dan tafsiran yang kemudian lahir keputusan. Tujuan dan fungsi penilaian, terkait dengan program, proses, hasil dan umpan balik dalam pendidikan baik yang berkenaan dangan tugas guru, kelembagaan, siswa, maupun hal lainnya.

Kompetensi

Memahami penilaian bimbingan TIKIndikator Pencapaian KompetensiMenjelaskan penilaian bimbingan TIKLangkah Kegiatan

Tanya jawab tentang Pemahaman penilaian bimbingan TIK

Mengamati paparan/ tayangan Penilaian Bimbingan TIKDiskusi kelompok tentang Penilaian Bimbingan TIK Presentasi hasil diskusi kelompok dan tanyajawab dengan kelompok lain dan penyimpulan hasil diskusi tentang Penilaian Bimbingan TIK

3.1 Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Bimbingan TIKA. Penyusunan Program Tahunan, Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Bimbingan 1. Menyusun Program Tahunan

Program tahunan pelaksanaan pembimbingan TIK memuat rumusan kompetensi/materi, sasaran kelas, jumlah peserta didik, jenis bimbingan, dan jadwal waktu pelaksanaan selama 1 (satu) tahun. Rumusan kompetensi/materi memuat tentang kompetensi/materi yang akan diberikan kepada peserta didik selama 1 tahun. Sasaran kelas memuat tentang rombongan belajar per tingkatan kelas. Jumlah peserta didik memuat tentang akumulasi dari jumlah peserta didik yang dibimbing untuk memenuhi beban kerja guru TIK membimbing sekurang-kurangnya 150 peserta didik. Jenis bimbingan memuat tentang bentuk bimbingan yang terdiri dari klasikal/kelompok dan atau individual. Waktu memuat tentang pelaksanaan bimbingan selama 1 (satu) tahun pada semester 1 atau 2.Contoh Program Tahunan

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN TIK

TAHUN PELAJARAN 20/20.

NAMA SEKOLAH : SMP ............

KELAS

: VII

NORUMUSAN KOMPETENSI / MATERISasaran KlsJumlah Siswa SasaranJenis BimbinganWaktu

123456

1Melakukan operasi dasar komputer 7150 siswaK, ISemester 1

2Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi7K, ISemester 1

3Memahami ketentuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi7K, ISemester 1

4Menggunakan perangkat lunak pengolah kata mengolah dan menghasilkan informasi7K, ISemester 1 dan 2

5Menggunakan internet untuk keperluan mencari dan menyebarkan informasi 7K, ISemester 1 dan 2

6Program kelompok peminatan/pengembangan diri 7KlpSemester 1 dan 2

7Bimbingan individual, dapat dilakukan setiap waktu tanpa terjadwal7ISemester 1 dan 2

Catatan : K = Klasikal ; I = Individual ;

Klp = Kelompok

Mengetahui,

,Kepala .

Guru TIK

_______________________

________________________

NIP.

NIP.

2. MenyusunProgram Semester

Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan yang memuat rumusan kompetensi/materi, sasaran kelas, jumlah peserta didik, jenis bimbingan dan jadwal waktu pelaksanaan, sehingga terpetakan kegiatan bimbingan selama satu semester. Contoh Program SemesterPROGRAM SEMESTER BIMBINGAN TIK

TAHUN PELAJARAN 20/20.

NAMA SEKOLAH : SMP.

KELAS

: VIINOKOMPETENSI /

MATERI POKOKSasaran Kls Jumlah Siswa SasaranJenis Bimbingan Semester GanjilKet

JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

341234123451234123412345

123456789101113

1Melakukan operasi dasar komputer 7150 siswaK, I((

1.1Prosedur mengaktifkan dan mematikan computer

1.2Pengenalan beberapa aplikasi perkantoran

1.3Operasi dasar pada Sistem Operasi (OS) computer

1.4Pengaturan peripherialpada Sistem Operasi computer

1.5Manajemen file dan folder

2Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi7K, I((

2.2Pengenalan fungsi, dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wireline, wireless, modem dan satelit)

NOKOMPETENSI /

MATERI POKOKSasaran Kls Jumlah Siswa SasaranJenis Bimbingan Semester GanjilKET

JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

341234123451234123412345

123456789101113

3Memahami ketentuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi7K, I((

3.1Penerapan aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi

3.2Penerapan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi Informasi dan komunikasi

3.3Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam teknologi informasi dan komunikasi

4Menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk mengolah dan menghasilkan informasi

7150 siswaK, I((

4.1Pembuatan dokumen pengolah kata dengan variasi tabel, grafik, gambar, dan diagram

NOKOMPETENSI /

MATERI POKOKSasaran Kls Jumlah Siswa SasaranJenis Bimbingan Semester GanjilKet

JuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

341234123451234123412345

123456789101113

5Program kelompok peminatan/pengembangan diri 7Klp((((

6Bimbingan individual untuk seluruh rumusan kompetensi di atas, dapat dilakukan setiap waktu tanpa terjadwal7I

Mengetahui,

.., Kepala .

Guru TIK

_______________________

________________________

NIP.

NIP.

3. Silabus

Menurut Yulaewati (2004:12) silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.Dalam merencanakan pembimbingan TIK secara sistematis perlu dibuat silabus, sekurang-kurangnya memuat kompetensi, materi pokok, jenis bimbingan dan penilaian.Kompetensi merupakan seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh peserta didik setelah memelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.Materi pokok merupakan pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik sebagai sarana pencapaian kompetensi.

Jenis bimbingan merupakan kegiatan bimbingan dalam bentuk klasikal/kelompok atau individual.

Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembimbingan peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses bimbingan.Contoh silabus bimbingan TIK :SILABUS BIMBINGAN TIK

SMP NEGERI 1 INDONESIA

KELAS

: VII (TUJUH)

SEMESTER: I (SATU)

KOMPETENSIMATERI POKOKJENIS BIMBINGANPENILAIAN

1234

Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual1.1 Prosedur Mengaktifkan dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur

IndividualSikap: Observasi

Pengetahuan:Tes Lisan

Keterampilan:Unjuk kerja

1.2 Pengenalan beberapa aplikasi perkantoranKlasikalSikap: Observasi

Pengetahuan: Tes Tulis

Keterampilan: -

1.3 Operasi dasar pada operating system (OS) komputerIndividualSikap: Observasi

Pengetahuan:Tes Lisan

Keterampilan:Unjuk kerja

1.4 Mengatur setting peripheral pada operating system (OS) komputerIndividualSikap: Observasi

Pengetahuan:Tes lisan

Keterampilan:Unjuk kerja

1.5 Manajemen file dan folderIndividualSikap: Observasi

Pengetahuan:Tes Lisan

Keterampilan:Unjuk kerja

, Mengetahui,Kepala Sekolah,

Guru Bimbingan TIKNama Kepala Sekolah

Nama Guru TIKNIP.

NIP.

4. Rencana Pelaksanaan Bimbingan TIKRencana Pelaksanaan Bimbingan TIK adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembimbingan untuk mencapai suatu kompetensi. Secara ringkas Rencana Pelaksanaan Bimbingan adalah rencana operasional kegiatan pembimbingan baik secara klasikal/kelompok dan atau individual. Rencana pelaksanaan bimbingan TIK dalam bentuk kegiatan konkret langkah demi langkah yang dilakukan oleh guru TIK untuk membimbing peserta didik. Satu hal yang amat penting dalam penyusunan RPB TIK adalah bahwa kegiatanpembimbingan diarahkan agar terfokus pada peserta didik, guru berperan sebagai fasilitator. Ketika guru memilih pendekatan, metode, materi, pengalaman belajar, interaksi pembimbingan memungkinkan peserta didik aktif, dan guru memfasilitasi serta mendampinginya.Rencana Pelaksanaan Bimbingan TIK memuat kompetensi, materi pokok, indikator, Jenis/bentuk bimbingan, sasaran, alokasi waktu, dan penilaian.

Kompetensi merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkanMateri pokok merupakan pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik sebagai sarana pencapaian kompetensi.

Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai acuan penilaian. Jenis bimbingan merupakan kegiatan bimbingan dalam bentuk klasikal/kelompok atau individual.

Sasaran bimbingan adalah Peserta didik, guru dan tenaga kependidikanAlokasi waktu merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan bimbingan sesuai kompetensi yang ingin dicapai.

Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembimbingan peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses bimbingan.

CONTOH Rencana Pelaksanaan Bimbingan TIKKOP SEKOLAHRENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN TIK

1. Kompetensi

: Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual

2. Materi Pokok

:Pengenalan beberapa aplikasi perkantoran3. Indikator

: Mampu mengenal beberapa aplikasi perkantoran

4. Bentuk Bimbingan TIK

: Klasikal / Kelompok / Individual

5. Sasaran bimbingan

: Peserta didik

6. Alokasi Waktu

:1 x 45 menit7. Penilaian : Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

,.Mengetahui,Guru TIK

Kepala Sekolah,

Nama Kepala SekolahNama Guru TIK

--------------------------- ------------------------------------

NIP.NIP

B. Penjadwalan

Bimbingan kepada peserta didik dapat dilaksanakan dengan cara klasikal/kelompok dan individual.a.Klasikal /kelompokMemberikan bimbingan secara terjadwal dalam bentuk klasikal/kelompok dengan tatap muka yang dilaksanakan berkala sekurang-kurangnya 5 (lima) kali dalam 1 (satu) semester yang materinya tertuang dalam program tahunan dan program semester. b.IndividualBimbingan kepada peserta didik secara individual dilakukan sesuai dengan jam kerja guru dengan memberikan konsultasi kepada peserta didik secara individual di sekolah. Dalam rangka pelaksanaan pembimbingan agar dapat berjalan secara efektif maka perlu dilakukan pengalokasian waktu bimbingan TIK dalam jadwal akademik di satuan pendidikan.Contoh penjadwalan bimbingan TIK :

3.2. Pemahaman Rencana Fasilitasi Gurudan Tenaga KependidikanA.Bentuk Fasilitasi TIK

Kegiatan fasilitasi sesama guru dapat dilaksanakan melalui kegiatan antara lain sebagai berikut.

1. Workshop, In House Training, Pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan pelatihan Guru.Guru TIK memberikan pelatihan secara tatap muka terjadwal dan berkala dalam program 1 tahun yang dituangkan dalam program pelatihan guru sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan dengan materi pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.

2. Individual

Bimbingan guru secara individual dilakukan pada saat jam kerja dengan memberikan konsultasi sesuai dengan kebutuhan guru di bidang teknologi informasi di satuan pendidikan/sekolah; antara lain: mencari sumber belajar, pembuatan media pembelajaran, pengolahan nilai menggunakan spread sheet.Sedangkan, kegiatan fasilitasi tenaga kependidikan dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan antara lain sebagai berikut.

1. Workshop, In House Training, Pembimbingan Tenaga Kependidikan.

Guru TIK memberikan pembimbingan secara tatap muka terjadwal dan berkala dalam program tahunan yang dituangkan dalam program pelatihan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan dengan materi pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk pembangunan dan implementasi sistem informasi manajemen sekolah, antara lain pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik), instalasi dan entri data SIMPAK, e-kinerja guru, inventarisasi kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru, instalasi dan entri data sistem informasi perpustakaan, serta informasi dan data lainnya.2. IndividualBimbingan tenaga kependidikan lainnya secara individual dilakukan pada saat jam kerja dengan memberikan konsultasi sesuai dengan kebutuhan tenaga kependidikan dalam hal pembangunan dan implementasi sistem informasi manajemen sekolah.B. Program Fasilitasi TIKProgram Fasilitasi TIK merupakan program kegiatan memfasilitasi guru dan tenaga kependidikan dalam pemanfaatan TIK untuk mendukung pembelajaran dan implementasi sistem informasi manajemen sekolah. Program fasilitasi TIK dapat berupa kegiatan workshop/IHT dan konsultasi individual yang termuat dalam program sekolah. Program Fasilitasi TIK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, yang termuat dalam Panduan Pelaksanaan Workshop/IHT bagi Guru dan Tenaga Kependidikan.

Rincian Program Program bimbingan dan fasilitasi TIK yang memuat:1. Sasaran:siswa/guru/tenaga kependidikan yang akan dilibatkan dalam kegiatan2. Tujuan: dirumuskan dalam bentuk kompetensi3. Materi: isi kegiatan yang dapat mengarahkan tercapainya\ kompetensi yang

dimaksudkan4. Metode: cara yang akan ditempuh untuk tercapainya kompetensi yang dimaksudkan5. Waktu: kapan kegiatan dilakukan6. Tempat : dimana kegiatan dilakukan7. Penilaian: bagaimana hasil kegiatan dapat diukur dan diketahui

3.3. Pemahaman Penilaian Bimbingan TIKA.Hakekat Penilaian

Penilaian merupakan suatu upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Cullen, 2003 dalam Fathul Himan,2004).

Ada empat pokok terkait dengan penilaian dalam pendidikan, yaitu:

1. Penilaian diungkapkan sebagai suatu proses yang berarti penilaian terdiri dari serangkaian kegiatan yang ditrencanakan yang merujuk pada tujuan, pengembangan instrument dan kumpulan data, olah dan tafsiran yang kemudian lahir keputusan.

2. Tersurat bahwa penilaian dilakukan secara sistemik, berarti bahwa penilaian berdasarkan pada aturan-aturan dan prinsip-prinsip tertentu3. Adanya tingkat perolehan , mengandung arti bahwa dalam penilaian akan selalu sampai pada suatu putusan melalui kreiteria yang menjadi tolok ukur.

4. Munculnya kata tujuan-tujuan pendidikan, yaitu kegiatan penilaian akan selalu terkait dengan tujuan-tujuan pendidikkan yang telah ditetapkan, sebagai nilai rujukan dan orientasi dalam proses penilaian khususnya dan pendidikan pada umumnya.

Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik.

1. Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu (Guilford, 1982). Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka (berupa predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang), disertai deskripsi penjelasan prestasi peserta didik.

2. Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.

3. Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin & Nix, 1991). Penilaian mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.

4. Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek (Mehrens & Lehmann, 1991). Dalam melakukan evaluasi terdapat judgement untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, keterampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam kegiatan evaluasi, alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung pada jenis data yang ingin diperoleh.

Pengukuran, penilaian, dan evaluasi bersifat bertahap (hierarkis), maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.B. Tujuan dan Fungsi Penilaian

Tujuan dan fungsi penilaian, terkait dengan program, proses, hasil dan umpan balik dalam pendidikan baik yang berkenaan dangan tugas guru, kelembagaan, siswa, maupun hal lainnya.

1. Tujuan Penilaian Hasil BelajarTujuan Umum :

a. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik;b. Memperbaiki proses pembelajaran;

c. Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.Tujuan Khusus :

a. Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;

b. Mendiagnosis kesulitan belajar;

c. Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;

d. Penentuan kenaikan kelas;e. Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.

2. Fungsi Penilaian Hasil Belajara. Bahan pertimbangan dalam menentukan sejauh mana peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. Apakah siswa tertentu dapat mellanjutkan studi ke materi berikut atau harus mengulang kembali materi pelajaran yang bersangkutan. Untuk keperluan ini dibutuhkan data obyektif tentang kemajuan bellajar siswa melalui penilaian.b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk perencanaan program belajar , pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan)..

c. Menemukan kesulitan belajar,kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik, dan sebagai alat diaaknosis yang membantu pendidik/guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

e. Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.C. Prinsip Penilaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta didik antara lain:

1. penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;

2. penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran;

3. penilaian dilakukan secara menyeluru