kurikulum diklat pemberdayaan puskesmas
DESCRIPTION
Form DiklatTRANSCRIPT
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
erdasarkan Renstra Kementrian Kesehatan 2010-2014, telah
ditetapkan visi Kementrian Kesehatan RI yaitu “Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” dengan strategi dalam
pembangunan kesehatan yang berbasis pada upaya preventif dan
promotif” tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Melalui
strategi tersebut diharapkan pembangunan kesehatan Indonesia
diharapkan dapat mencapai tujuan yang terdapat dalam Millennium
Development Goals (MDG’s). Dengan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui percepatan pencapaian MDG’s antara lain
peningkatan umur harapan hidup menjadi 74 tahun, penurunan angka
kematian anak menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, penurunan angka
kematian ibu melahirkan menjadi 144 per 100.000 kelahiran hidup, dan
penurunan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada anak balita menjadi
kurang dari 15%.
Dalam pembangunan kesehatan dengan basis preventif dan promotif,
sangat diperlukan adanya PUSKESMAS sebagai pusat pelayanan
kesehatan masyarakat, yang salah satu fungsinya ialah sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
B
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 2
Gerakan pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitasi dan
pemberian informasi guna meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan, dan
memecahkan masalah menggunakan sumberdaya/potensi yang mereka
miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh masyarakat serta lembaga
swadaya masyarakat (LSM).
Salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan adalah pengembangan desa siaga, suatu upaya kesehatan
yang berbasis masyarakat, melibatkan lembaga swadaya masyarakat,
terutama PKK, organisasi keagamaan, dan sektor swasta. Desa siaga
merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan
masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular, perilaku kesehatan
yang keliru, kejadian bencana, kedaruratan dan sejenisnya dengan
memberdayaan potensi lokal secara gotong royong dan sinergis.
Sudah banyak program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
yang selama ini telah berjalan dengan baik antara lain Posyandu, Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (tabulin/dasolin, arisan jamban, gerakan
jum’at bersih, dll). Namun sejak terjadinya krisis ekonomi yang
berkepanjangan berdampak negatif terhadap kinerja UKBM. Menurunnya
kinerja posyandu berdampak terhadap menurunnya status gizi dan
kesehatan masyarakat, terutama terhadap kelompok masyarakat yang
rentan terhadap penyakit, yaitu bayi, anak balita, dan ibu; misalnya akhir-
akhir ini mulai merebak kembali kasus-kasus penyakit menular yang
mewabah (DBD, diare, polio, flu burung, dll) dan kasus gizi buruk pada
balita.
Program UKBM merupakan salah satu dari tugas pokok dan fungsi
Pukseksmas yaitu bagian dari kegiatan gerakan dan pemberdayaan
masyarakat. Salah satu upaya penting yang dibutuhkan dalam gerakan
dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah seni dan
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 3
ketrampilan psikososial yang terkadang di luar bidang kesehatan. Untuk
itu tenaga kesehatan diharapkan mampu/berkompeten dalam
menggerakan dan memberayakan masyarakat.
Tenaga kesehatan yang secara langsung berkaitan dengan
pengembangan desa siaga aktif adalah perawat, bidan, ahli gizi,
sanitarian, dan ahli kesehatan masyarakat.
Berdasarkan rekomendasi hasil pengkajian kebutuhan pelatihan (TNA)
tenaga Puskesmas dalam gerakan dan pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan desa siaga tahun 2009 dan Evaluasi Pasca
Pelatihan Bidan Poskesdes di Bapelkes Lemahabang tahun 2008,
dibutuhkan pelatihan pemberdayaan masyarakat secara terpadu
melibatkan seluruh unsur tenaga kesehatan Puskesmas.
Sehubungan hal tersebut di atas, maka perlu adanya upaya peningkatan
kualitas sumberdaya manusia kesehatan melalui pendidikan dan
pelatihan, khususnya pelatihan teknis pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan bagi petugas Puskesmas dalam rangka
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif.
Dalam rangka persiapan pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam
rangka pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif bagi tenaga
kesehatan Puskesmas, maka perlu disusun kurikulum dan modul
pelatihan.
B. FILOSOFI PELATIHAN
Pelatihan pemberdayaan masyarakat ini diselenggarakan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak
untuk :
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 4
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada didalam
konteks pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang
diutarakan oleh peserta.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan paket bahan belajar.
b. Mendapatkan pelatih/fasilitator profesional yang dapat
memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik,
dan menguasai materi yang disampaikan
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik
secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih/ fasilitator dan
penyelenggara) dan dievaluasi tingkat pemahaman peserta dalam
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
3. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh keterampilan baru dalam pelatihan.
b. Dapat mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh di alam
tugas/pekerjaannya sehari-hari.
4. Pembelajaran berbasis kompetensi, dimana peserta dihargai dan
dikembangkan saat pelatihan, dan disesuaikan dengan kompetensi
yang sudah dimiliki oleh peserta, agar lebih efektif, dan tidak terjadi
ketimpangan selama pelatihan. Hal ini dimungkinkan terjadinya
penggalian kemampuan/ kompetensi peserta yang terpendam sampai
timbulnya inovasi baru. Pada pelatihan ini peserta diberi kesempatan
melakukan eksperimental dari materi pelatihan, dengan menggunakan
metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, curah pendapat,
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 5
saling tukar pengalaman, simulasi, role play, latihan keterampilan.
Selain itu juga mungkin terjadi beberapa pengulangan materi apabila
dianggap perlu oleh peserta, dan dibuat kesimpulan bersama.
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 6
BAB II
PERAN DAN KOMPETENSI
A. PERAN
Tim fasilitator desa dan kelurahan siaga aktif (kepala Puskesmas, tenaga
Promkes, gizi, sanitarian, bidan koordinator, perawat koordinator) sebagai
tim fasilitator desa siaga aktif yang melakukan pendampingan
pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa siaga aktif.
B. FUNGSI
Dalam melakukan perannya, Tim Fasilitator Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif berfungsi dalam:
1. Menerapkan konsep pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Melakukan komunikasi efektif
3. Melakukan pembangunan karakter
4. Melakukan fasilitasi/ pendampingan proses pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan.
C. KOMPETENSI
Untuk menjalankan peran dan fungsinya maka Tim Fasilitator Desa dan
Keluraha Siaga Aktif arus memiliki kompetensi di bawah ini:
1. Mampu memahami konsep pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif
2. Mampu melakukan komunikasi efektif
3. Mampu membangun karakter
4. Mempraktekan teknik pengenalan kondisi desa melalui kajian
partisipatif
5. Melakukan Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS secara
partisipati
6. Mempraktikan teknik memfasilitasi musyawarah masyarakat desa
7. Membuat perencanaan partisipatif
8. Melakukan pembinaan kelestarian desa dan kelurahan siaga aktif
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 7
BAB III
TUJUAN PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu memfasilitasi proses
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dalam pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah selesai mengikuti pelatihan bagi pelatih, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Membangun komunikasi efektif
3. Melakukan pengembangan karakter
4. Mempraktekan teknik pengenalan kondisi desa melalui kajian
partisipatif
5. Melakukan Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS secara
partisipati
6. Mempraktikan teknik memfasilitasi musyawarah masyarakat desa
7. Membuat perencanaan partisipatif
8. Melakukan pembinaan kelestarian desa dan kelurahan siaga aktif
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 8
BAB IV
PESERTA, PELATIH DAN PENYELENGGARA
A. PESERTA
Peserta pelatihan berupa tim minimal 3 orang yaitu Kepala Puskesmas,
tenaga Promkes Puskesmas didampingi:
Bidan Koordinator/Perawat Koordinator/Tenaga Gizi/Sanitarian/
Surveilan
Jumlah peserta dalam 1 kelas berjumlah maksimal 30 orang
B. PELATIH
Pelatih/fasilitator berasal dari:
1. Petugas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang telah
mengikuti TOT Pemberdayaan Masyarakat dalam pengembangan
desa dan kelurahan aktif
2. Widyaiswara Kementrian Kesehatan yang kompeten sesuai materi
yang diampu.
3. Narasumber lain yang dianggap kompeten sesuai materi yang diampu
C. PENYELENGGARA
Penyelenggara pelatihan pemberdayaan masyarakat adalah:
Institusi kesehatan masyarakat non-kediklatan yang telah terakreditasi
dibidang kediklatan tingkat pusat dan daerah
Institusi kediklatan di pusat dan daerah yang telah terakreditasi
dibidang kediklatan
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 9
BAB V
STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, materi pelatihan
disusun dengan struktur program sebagai berikut :
No MATERI JPL
T P PL Jml
A MATERI DASAR
1 Kebijakan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2 - - 2
B MATERI INTI
1 Komunikasi efektif 2 6 - 8
2 Pengembangan Karakter (Kepemmpinan, motivasi, karakter pendamping)
4 8 - 12
3 Teknik Pengenalan Kondisi Desa melalui Kajian Partisipatif
1 4 7 12
4 Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS Secara Partisipatif
1 4 7 12
5 Teknik Fasilitasi Musyawarah Masyarakat Desa
1 6 6 12
6 Perencanaan Partisipatif 1 3 6 10
7 Pembinaan Kelestarian Desa Siaga Aktif
2 6 - 8
C MATERI PENUNJANG
1 Building Learning Commitment - 4 - 4
2 Rencana Tindak Lanjut 1 2 - 3
TOTAL 14 42 26 82
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 10
BAB VI PROSES DAN
METODE PEMBELAJARAN
A. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pelatihan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar di antara peserta.
2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai
pengaruh terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim
yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan test awal (pretest).
4. Review dan pembahasan materi inti dikelas.
5. Pemberian kesempatan peserta untuk berbagi pengalaman,
mengungkapkan ide/ curah pendapat.
6. Penugasan/ diskusi kelompok, tanya jawab, studi kasus tentang
materi.
7. Simulasi, role play, praktikum tentang keterampilan materi inti.
8. Praktek Lapangan.
9. Pembuatan laporan praktek lapangan dan rencana tindak lanjut.
10. Seminar.
11. Pengulangan atau perbaikan yang dirasa perlu.
12. Tes akhir untukmengetahui penyerapan materi.
13. Evaluasi penyelenggaraan untuk mengetahui keberhasilan
penyelenggaraan pelatihan.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih dilibatkan secara
aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai
berikut :
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 11
1. Fasilitator/pelatih mempersiapkan peserta latih untuk siap mengikuti
proses pembelajaran.
2. Fasilitator/pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada setiap materi.
3. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan :
Penggalian pengalaman peserta
Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok
Penjelasan singkat tentang seluruh materi
4. Fasilitator mendampingi dan membimbing peserta dalam
latihan/praktikum lapangan.
5. Fasilitator mendampingi dan membimbing peserta latih dalam
membuat laporan/hasil praktek lapangan dan membuat rencana
tindak lanjut.
6. Pada akhir sesi fasilitator dan peserta latih merangkum atau
pembulatan.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pelatihan ini berdasarkan pada prinsip:
1. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang akan dilaksanakan setelah
mengikuti pelatihan, memberikan kesempatan belajar sambil berbuat
(learning by doing) dan belajar atas pengalaman (learning by
experience).
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 12
2. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan
pendekatan pembelajaran (learning).
3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya
komunikasi dari dan ke berbagai arah.
4. Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran
diantaranya adalah :
a. Ceramah singkat dan tanya jawab.
b. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman
peserta terkait dengan materi yang akan diberikan.
c. Penugasan berupa : diskusi kelompok, latihan, tugas baca,
presentasi, dll.
d. Praktik lapangan
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 14
MATERI DASAR 1
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih memahami kebijakan pengembangan Desa dan kelurahan siaga aktif
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu :
1. Menjelaskan Tujuan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Menjelaskan Konsep Dasar Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
3. Menjelaskan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
4. Menjelaskan peran pemangku kepentingan di Berbagai Tingkatan Pemerintahan pemangku kepentingan terkait
5. Menjelaskan Pemantauan dan Evaluasi Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Tujuan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Konsep Dasar Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 3. Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 4. Menjelaskan peran pemangku kepentingan di
Berbagai Tingkatan Pemerintahan pemangku kepentingan terkait
5. Pemantauan dan Evaluasi Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Waktu 2 Jpl ( T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl )
Metoda Ceramah,Tanya – jawab
Media/Alat bantu OHP/ LCD, Laptop
Evaluasi
Referensi Kepmenkes RI No. /Menkes/SK//2010 tentang Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
MATERI INTI 1 KOMUNIKASI EFEKTIF
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu melakukan komunikasi efektif
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih mampu : 1. Menjelaskan konsep komunikasi dan unsur-unsur
komunikasi, komunikasi efektif 2. Menjelaskan Jenis-jenis komunikasi (individu,
kelompok, massa) 3. Melakukan komunikasi inidividu, komunikasi
kelompok dan komunikasi massa.
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 15
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Konsep komunikasi danunsur-unsur komunikasi efektif
2. Jenis-jenis komunikasi (individu, kelompok, massa) 3. Permasalahan komunikasi inidividu, komunikasi
kelompok dan komunikasi massa.
Waktu 8 Jpl ( T= 2 Jpl, P= 6 Jpl, PL= 0 Jpl)
Metode CTJ, Praktik mengisi form, Latihan Brainstrorming
Alat bantu LCD, Laptop, Flipchart, Spidol, Form SMD Panduan pertanyan, Kertas berwarna, Video instruksional
Referensi 1. Buku Pelatihan Bidan-SMPMA tentang KIP-K
MATERI INTI 2 PENGEMBANGAN KARAKTER SEBAGAI PENDAMPING
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan karakter diri sebagai pendamping dalam rangka pengembangan masyarakat mendukung desa dan kelurahan siaga aktif
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu:
1. Memahami paradigma, sikap, dan manajemen kepemimpinan
2. Memahami peran dan fungsi pendamping
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Posisi, sikap dan tipe kepemimpinan 2. Manajemen kepemimpinan 3. Peran dan fungsi pendamping ( Fasilitator, motivator
dan edukator) 4. Karakter dan skill pendamping 5. Strategi pendampingan
Waktu 12 JPL (T= 4 Jpl, P= 8 Jpl, PL= 0 Jpl)
Metode CTJ, Curah pendapat, Studi Kasus, Simulasi, Role play
Alat bantu OHP/ LCD, Laptop, Kertas flipchart, spidol, tayangan film, Lembar studi kasus, Gambar/ Foto-foto
Evaluasi
Referensi
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 16
MATERI INTI 3 PENGENALAN KONDISI DESA MELALUI KAJIAN PARTISIPATIF
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih Mampu mempraktekan teknik Pengenalan Kondisi desa melalui kajian partisipatif
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu :
1. Menjelaskan tentang Devenisi dan kegunaan PRA 2. Mempraktekan Teknik membuat (Peta desa, Diagram
venn, Sejarah desa, Kajian pendapatan, Kajian musim penyakit, Bagan kecenderungan dan perubahan)
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Konsep Kajian desa secara partisipatif (PRA) : a. Devenisi PRA B. Kegunaan PRA
2. Teknik membuat (Peta desa, Diagram vennSejarah desa, Kajian pendapatan, Kajian musim penyakit, Bagan kecenderungan dan perubahan
Waktu 16Jpl ( T= 4 Jpl, P= 4Jpl, PL= 8 Jpl)
Metode CTJ, Diskusi Kelompok, Brainstorming, Role play dan praktek lapang
Media/Alat bantu LCD, leptop, metaplan, kertas karton warna, lem semprot, sepidol warna, flipchart, spidol, white board
Evaluasi Tanya jawab dan review
Referensi
MATERI INTI 4 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN PHBS SECARA PARTISIPATIF
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu mempraktekkan Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS secara partisipatif:
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu :
1. Mempraktekan Teknik Analisa pohon masalah, dan pohon tujuan
2. Mempraktekan Tekin Penyusunan matrik perencanaan program pengembangan desa siaga aktif menggunakan metode Logical Fremwork analysis (LFA)
Pokok Bahasan/ Sub Pokok bahasan
1. Teknik Analisa pohon masalah, dan pohon tujuan 2. Tekin Penyusunan matrik perencanaan program
pengembangan desa siaga aktif menggunakan metode Logical Fremwork analysis (LFA)
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 17
Waktu 12 Jpl ( T= 1 Jpl, P = 4 Jpl, PL = 7 Jpl)
Metode CTJ, Diskusi Kelompok, Brainstorming, Role play dan praktek lapang
Media/Alat bantu LCD, leptop, metaplan, kertas karton warna, lem semprot, bahan kain polos untuk display, sepidol warna, flipchart, spidol, white board
Evaluasi Tanya jawab dan review
Referensi
MATERI INTI 5 TEKNIK FASILITASI MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu Mempraktekan teknik fasilitasi musyawarah masyarakat desa secara dialogis dan interaktif
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu : 1. Menjelaskan maksud dan tujuan Musyawarah
Masyarakat Desa 2. Menjelaskan proses Musyawarah Masyarakat Desa 3. Menjelaskan tentang pemandu/fasilitator Musyawarah
Masyarakat Desa 4. Mempraktekan teknik Fasilitasi Musyawarah
Masyarakat Desa dalam Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Maksud dan tujuan Musyawarah Masyarakat Desa 2. Proses Musyawarah Masyarakat Desa 3. Pemandu/fasilitator Musyawarah Masyarakat Desa 4. Teknik Memandu/Memfasilitasi MMD
a. Teknik Fasilitasi Dasar 5W-1H b. Tips dalam Memandu/Memfasilitasi MMD
5. TIPS Komunikasi Verbal dalam Memfasilitasi Sebuah Proses Dialogis
Waktu 10 JPL ( T= 1 Jpl, P = 5 Jpl , PL = 6 Jpl )
Metode Ceramah Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Penugasan, simulasi, praktek lapangan
Media/Alat bantu LCD, leptop, metaplan, kertas karton warna, lem semprot, bahan kain polos untuk display, sepidol warna, flipchart, spidol, white board
Evaluasi
Referensi
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 18
MATERI INTI 6
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Tujuan Pembelajaran Umum
1. Peserta latih mampu mempraktekan perencanaan partisipatif
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu: 1. Mempraktekan tekin Penyusunan proposal program
pengembangan desa/kelurahan siaga aktif 2. Mempraktekan teknik advokasi pengembangan
desa/kelurahan siaga aktif
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Teknik Penyusunan Proposal Program Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
2. Teknik Advokasi Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Waktu
10 Jpl (T = 1 Jpl, P = 3 Jpl, PL = 6 Jpl)
Metode Ceramah Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, praktek lapangan
Media/Alat Bantu
OHP, LCD, Laptop, Flipchart, kasus, instrument kajian, lembar penugasan.
Evaluasi
Lembar pengamatan
MATERI INTI 7 PEMBINAAN KELESTARIAN DESA/ KELURAHAN SIAGA AKTIF
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu mempraktekan kelestarian desa/kelurahan siaga aktif.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu : 1. Mempraktekkan teknik monitoring dan evaluasi
secara partisipatif
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Teknik Monitoring dan Evaluasi Kelestarian Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Waktu 8 Jpl ( T= 2 Jpl, P= 6 Jpl, PL= 0 Jpl)
Metode Ceramah tanya jawab
Curah pendapat
Simulalsi In door
Simulasi di lapangan
Alat Bantu Slide tayangan, PC dan LCD, lembar penugasan simulasi
Evaluasi
Referensi
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 19
MATERI PENUNJANG 1
BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC)
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu mengaplikasikan konsep “membangun komitmen belajar” atau kesepakatan serta timbul motivasi belajar sepanjang hidup.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu: 1. Menegakkan norma-norma belajar, baik secara
individu maupun secara kelompok. 2. Melakukan perubahan diri untuk mengikuti proses
pembelajaran. 3. Berperan secara optimal dalam setiap pembelajaran
dan kerja sama. 4. Berperan secara optimal dalam membangun dan
mengembangkan tim belajar yang efektif.
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Konsep Building Learning Commitment 2. Harapan pembelajaran 3. Norma belajar bersama 4. Kontrol kolektif
Waktu 3 Jpl ( T= 0 Jpl, P=3 Jpl, PL= 0 Jpl)
Metode Brainstorming
Permainan
Diskusi kelompok
Alat bantu Flip chart, spidol, white board, lembar permainan, lembar diskusi
Evaluasi
Rujukan
MATERI PENUNJANG 2
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu menyusun rencana tindak lanjut di daerahnya masing-masing
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu: 1. Menjelaskan pengertian RTL 2. Menjelaskan tujuan RTL 3. Menyusun RTL
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian RTL 2. Tujuan RTL 3. Penyusunan RTL
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 20
Waktu 3 Jpl (T= 1 Jpl , P= 2 Jpl, PL= 0 Jpl)
Metode Ceramah Tanya Jawab Diskusi kelompok Penugasan
Media Lembar diskusi Lembar penugasan
Alat bantu OHP LCD Transparan Flipchart Spidol
Referensi Modul pelatihan
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 21
BAB VII
EVALUASI & SERTIFIKASI A. EVALUASI
Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran terdiri dari
evaluasi terhadap:
1. Peserta, meliputi:
Pre test
Post test
Rencana Tindak Lanjut
2. Pelatih meliputi :
Penguasaan materi
Ketepatan waktu
Sistematika penyajian
Penggunaan metode dan alat bantu diklat
Empati, gaya dan sikap kepada peserta
Pencapaian TPU
Kesempatan tanya jawab
Kemampuan menyajikan
Kerapihan pakaian
Kerjasama antar tim pengajar
3. Penyelenggaraan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan.
Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang
meliputi:
Tujuan pelatihan
Relevansi program pelatihan dengan tugas
Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat
kerja
Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
Pelayanan sekretariat terhadap peserta
Pelayanan akomodasi dan lainnya
Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Bagi Tenaga Puskesmas 22
Pelayanan konsumsi
Pelayanan komunikasi dan informasi
B. SERTIFIKASI
Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya
waktu pelatihan dalam satuan jam pelajaran efektif adalah sebagai
berikut :
No LAMA PROGRAM
(Jam efektif @ 45’)
ANGKA
KREDIT
1 30 – 80 1
2 81 – 160 2
3 161 – 480 3
4 481 – 640 4
5 641 - 960 5
6 Lebih dari 961 15
Sumber : SK Menpan No.126 tahun 1990 tentang pedoman penyusunan
dan Pengangkatan tenaga Fungsional dan Angka Kreditnya.
Berdasarkan ketentuan di atas, Pelatihan pemberdayaan masyarakat
dalam rangka pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif bagi
tenaga kesehatan Puskesmas ini akan diberikan sertifikat diklat yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan ANGKA KREDIT 2
(dua) yang ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang dan oleh
panitia penyelenggara.