naskah akademik-pentingnya-mapel-tik-di-masukan-dalam-kurikulum-2013-revisi

5
NASKAH AKADEMIK PENTINGNYA MATA PELAJARAN TIK DIMASUKAN DALAM KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 seharusnya memasukkan mata pelajaran TIK ke dalam struktur kurikulum. TIK adalah sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang di dunia ini. Oleh karena itu, penguasaan TIK menjadi sangat penting dalam pembelajaran abad 21. Generasi emas Indonesia harus terdidik TIK dengan baik melalui materi TIK yang terstruktur dan sistematik dari mulai jenjang SD sampai SMA atau sederajat dengannya. Hal ini sudah tertulis dengan jelas dalam buku putih TIK (2006) yang dikeluarkan badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025. Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau information and communication technology (ICT), serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara kegiatan yang dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintahan serta sosial politik. Perkembangan ekonomi berbasis TIK dan masyarakat informasi (information society) telah memunculkan paradigma baru yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan TIK akan menentukan masa depan bangsa. Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum optimal mendayagunakan potensi secara baik, sehingga Indonesia terancam kesenjangan digital (digital gap) dan semakin tertinggal dari negara-negara maju di bidang TIK. Hal ini dapat dibuktikan masih minimnya produk TIK buatan Indonesia, dan belum berdaulatnya Indonesia di bidang TIK. Kesenjangan prasarana dan sarana TIK antara perkotaan dan pedesaan, juga memperlebar jurang perbedaan itu sehingga terjadi pula kesenjangan digital di dalam negara kita sendiri. Selain itu pemanfaatan TIK belum efektif dan efisien di pemerintahan maupun pelayanan publik. Padahal tata kelola pemerintahan Indonesia saat ini membutuhkan suatu sistem yang baik atau sering disebut Good Corporate Governance atau Good Goverment. TIK menyatukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Lebih dari 13.000 pulau ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Internet adalah salah satu produk pemanfaatan TIK yang dibutuhkan saat ini. TIK dapat diperankan sebagai fasilitator dalam konteks pembangunan pemerintahan yang bersih, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses pemerintahan yang kompleks dapat dimodelkan dengan TIK yang sistematis. Materi TIK diberikan terstruktur dan merupakan ilmu yang sudah mengikuti kaidah filsafat ilmu. TIK saat ini tidak bisa dititipkan materinya kepada guru mata pelajaran lainnya, karena belum semua guru mata pelajaran melek TIK dan terdidik TIK dengan baik. Hasil survey kami secara online menunjukkan hal itu, dan ditambah roadshow ke 12 kota besar di Indonesia melalui workshop elearning KOGTIK. Olimpiade TIK Nasional kita gelar untuk mengangkat TIK untuk semua di kantor kemdikbud. ICT for All. Selain untuk pemerintahan, TIK juga bisa sebagai fasilitator dalam peningkatan proses pendidikan, pelayanan publik, perpajakan, pertanian, berbisnis, dan lain-lain. Untuk itu,

Upload: wijaya-kusumah

Post on 14-Apr-2017

196 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Naskah akademik-pentingnya-mapel-tik-di-masukan-dalam-kurikulum-2013-revisi

NASKAH AKADEMIK PENTINGNYA MATA PELAJARAN

TIK DIMASUKAN DALAM KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 seharusnya memasukkan mata pelajaran TIK ke dalam struktur kurikulum. TIK

adalah sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang di dunia ini. Oleh karena

itu, penguasaan TIK menjadi sangat penting dalam pembelajaran abad 21. Generasi emas

Indonesia harus terdidik TIK dengan baik melalui materi TIK yang terstruktur dan sistematik dari

mulai jenjang SD sampai SMA atau sederajat dengannya. Hal ini sudah tertulis dengan jelas dalam

buku putih TIK (2006) yang dikeluarkan badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025.

Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau information and

communication technology (ICT), serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global

telah mengubah pola dan cara kegiatan yang dilaksanakan di industri, perdagangan, dan

pemerintahan serta sosial politik. Perkembangan ekonomi berbasis TIK dan masyarakat informasi

(information society) telah memunculkan paradigma baru yang dominan.

Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan TIK akan menentukan masa

depan bangsa. Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum optimal

mendayagunakan potensi secara baik, sehingga Indonesia terancam kesenjangan digital (digital

gap) dan semakin tertinggal dari negara-negara maju di bidang TIK. Hal ini dapat dibuktikan masih

minimnya produk TIK buatan Indonesia, dan belum berdaulatnya Indonesia di bidang TIK.

Kesenjangan prasarana dan sarana TIK antara perkotaan dan pedesaan, juga memperlebar jurang

perbedaan itu sehingga terjadi pula kesenjangan digital di dalam negara kita sendiri. Selain itu

pemanfaatan TIK belum efektif dan efisien di pemerintahan maupun pelayanan publik. Padahal

tata kelola pemerintahan Indonesia saat ini membutuhkan suatu sistem yang baik atau sering

disebut Good Corporate Governance atau Good Goverment. TIK menyatukan Indonesia yang

merupakan negara kepulauan. Lebih dari 13.000 pulau ada di Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Internet adalah salah satu produk pemanfaatan TIK yang dibutuhkan saat ini.

TIK dapat diperankan sebagai fasilitator dalam konteks pembangunan pemerintahan yang bersih,

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses pemerintahan yang kompleks dapat

dimodelkan dengan TIK yang sistematis. Materi TIK diberikan terstruktur dan merupakan ilmu

yang sudah mengikuti kaidah filsafat ilmu. TIK saat ini tidak bisa dititipkan materinya kepada guru

mata pelajaran lainnya, karena belum semua guru mata pelajaran melek TIK dan terdidik TIK

dengan baik. Hasil survey kami secara online menunjukkan hal itu, dan ditambah roadshow ke 12

kota besar di Indonesia melalui workshop elearning KOGTIK. Olimpiade TIK Nasional kita gelar

untuk mengangkat TIK untuk semua di kantor kemdikbud. ICT for All.

Selain untuk pemerintahan, TIK juga bisa sebagai fasilitator dalam peningkatan proses

pendidikan, pelayanan publik, perpajakan, pertanian, berbisnis, dan lain-lain. Untuk itu,

Page 2: Naskah akademik-pentingnya-mapel-tik-di-masukan-dalam-kurikulum-2013-revisi

Indonesia perlu melakukan terobosan agar secara efektif dapat mempercepat pendayagunaan

TIK yang potensinya sangat besar melalui pendidikan dengan memasukkannya ke dalam

kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran tersendiri. TIK penting sebagai mata pelajaran sesuai

dengan dokumen naskah akademik mata pelajaran TIK dalam kurikulum 2006 yang telah

ditandatangani kepala pusat kurikulum pada saat itu. Namun dalam perkembangannya, pusat

kurikulum belum pernah melakukan pengembangan materi TIK dan justru menggantinya dengan

mata pelajaran baru yang bernama PRAKARYA.

Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat terdidik perlu secara proaktif dan dengan komitmen

yang tinggi menumbuhkan komitmen nasional, membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif,

serta meningkatan kesiapan masyarakat, khususnya masyarakat terdidik untuk mempercepat

pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi secara sistematik dan

terstruktur. Bangsa yang besar adalah bangsa yang berdaulat di bidang TIK, dan mampu

melakukan transformasi TIK ke berbagai bidang seperti pariwisata dan pendidikan.

Perkembangan dunia yang semakin mengglobal dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) membuat materinya terus berkembang. Globalisasi dan

perdagangan bebas menjadikan dunia semakin penuh dengan kompetisi dan networking.

Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sangat krusial untuk mampu

bertahan dan bersaing. Generasi emas Indonesia harus mampu mengatasi persaingan itu dengan

menguasai TIK secara baik dan benar. Oleh karena itu mata pelajaran TIK materinya harus

diupdate dan bukan malah dihapuskan dalam struktur kurikulum 2013, lalu kemudian diganti

mata pelajaran prakarya yang dalam pelaksanaannya justru menimbulkan masalah baru, karena

kurangnya guru prakarya. Sebab sampai saat ini belum ada sarjana prakarya dan uji kompetensi

guru (UKG) mata pelajaran prakarya. Belum juga ada sertifikasi guru professional prakarya.

Pendidikan di Indonesia seharusnya cepat merespon perkembangan dengan memasukkan

kembali materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam kurikulum. Penerapan aplikasi

Teknologi Informasi yang tepat dalam sekolah dan dunia pendidikan merupakan salah satu faktor

kunci penting untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan dan kualitas sumber daya

manusia (SDM) Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Apalagi dengan diberlakukannya masyarakat

ekonomi asia (MEA). Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masih banyak lulusan SD dan SMP harus

dibekali kemampuan TIK yang baik, sehingga tidak dibayar murah.

Penyempurnaan kurikulum dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan perkembangan

informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, tuntutan desentralisasi, dan hak asasi manusia.

Oleh karena itu, bahan kajian yang harus dikuasai oleh siswa disesuaikan dengan semua tuntutan

yang ada tersebut.

Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya saing bangsa,

sehingga sektor pendidikan harus terus-menerus ditingkatkan mutunya. Kemampuan dan

kompetensi di bidang TIK harus mulai dikuasai generasi emas Indonesia sejak dini. Essential skills

2025 (world economic forum) menuliskan 4 kemampuan siswa yang harus dimiliki, yaitu:

Page 3: Naskah akademik-pentingnya-mapel-tik-di-masukan-dalam-kurikulum-2013-revisi

1)reading 2)maths 3)science 4)comp/automation. Guru haurs bisa memastikan bahwa setiap

Kompetensi Dasar (KD) bisa dikuasai siswa baik concept, theory, formula yang terkait dengan KD

tsb . 1 semester 4 KD, 6 semester 24 KD, SKL bs 19 KD dr 24 KD yang ada di Standar Kompetensi.

Fakta saat ini menunjukkan bahwa faktor kesenjangan pendidikan menjadi salah satu faktor

utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kesenjangan mutu pendidikan tersebut selain

disebabkan karena faktor sarana dan prasarana yang belum memadai, sumberdaya manusia

(SDM) yang masih terbatas dan juga kurikulum yang belum siap untuk menyongsong masa yang

akan datang. Solusinya adalah TIK harus diberikan dari tingkat dasar agar pondasi TIK generasi

emas Indonesia kuat.

Penerapan dan pengembangan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) di sekolah adalah salah satu langkah strategis dalam menyongsong masa depan pendidikan

Indonesia. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada di dalam Rencana Strategis Departemen

Pendidikan Nasional 2005-2009, dan kemudian dikembangkan dalam rencana stategis

kemdikbud sampai tahun 2025. Ditambah lagi buku putih Kemenristek RI tentang pemberdayaan

TIK hingga tahun 2025.

Kurikulum masa depan TIK bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu

langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan kepada

masyarakat. Selain itu, bukan hanya bahan kajian saja yang harus dikuasai oleh siswa tetapi juga

kompetensi untuk menggali, menyeleksi, mengolah dan menginformasikan bahan kajian yang

telah diperoleh meskipun telah menyelesaikan pendidikannya.

TIK merupakan keterampilan abad 21 yang seharusnya dikuasai siswa. Terutama terampil dan

menguasai TIK secara baik dan benar sesuai konsep dasar TIK. Materinya tidak lagi diarahkan

untuk mencari informasi dan menggunakan aplikasi, tetapi sudah lebih dari itu di jenjang yang

lebih tinggi. Mereka terbiasa menjadi pembuat informasi dan bukan pencari informasi.

Dengan demikian, siswa memiliki bekal berupa potensi untuk belajar sepanjang hayat serta

mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Salah satu fasilitas untuk menunjang

kompetensi tersebut siswa perlu dikenalkan dan dibekali dengan mata pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfungsi sebagai bahan maupun media pembelajaran. TIK

sekarang ini tidak lagi hanya sekedar alat bantu karena perkembangannya semakin meluas dan

ada dimana-mana.

Kurikulum TIK masa yang akan datang perlu dikembangkan mengarah pada terwujudnya sistem

pendidikan terpadu yang dapat membangun bangsa yang mandiri, dinamis dan maju. Sudah

barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik

dalam cara berpikir, orientasi perilaku, kultur, sikap dan sistem nilai yang mendukung

pengembangan kurikulum teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk kemaslahatan

manusia. Generasi emas Indonesia mampu memanfaatkan TIK dalam kehidupannya sehari-hari.

Page 4: Naskah akademik-pentingnya-mapel-tik-di-masukan-dalam-kurikulum-2013-revisi

Diharapkan pada tahun 2016 ini, revisi kurikulum 2013 memasukkan kembali mata pelajaran TIK

dan tidak menggantinya sebagai bimbingan TIK yang termuat dalam permendikbud nomor 45

tahun 2015.

Dalam undang-undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah nomor

74 tahun 2008 tentang guru tidak dikenal istilah guru bimbingan TIK. Kemdikbud diminta untuk

merevisi permendikbud tentang struktur kurikulum 2013 dan memasukkan kembali TIK sebagai

mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti dalam kurikulum 2006. Memaksakan TIK menjadi

bimbingan dan mengganti peran guru TIK dari mata pelajaran kepada bimbingan jelas sangat

melanggar undang undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005. Sebab dalam pasal 1 tertulis

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Kurikulum mata pelajaran TIK yang disusun guru di sekolah sudah terbangun dan siap untuk

digunakan, karena tahun ajaran 2016/2017 sekolah sudah semakin banyak dan diwajibkan

menerapkan kurikulum 2013 yang disusun guru berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi isi dari pusat. Seyogyanya pemerintah, dalam hal ini kemdikbud tidak memaksakan

kehendaknya tanpa ada pertimbangan dari kalangan akademisi dan masyarakat terdidik TIK.

Pusat Kurikulum dan perbukuan kemdikbud sebagai salah satu pusat di lingkungan balitbang

kementrian Pendidikan dan kebudayaan memiliki tugas dan fungsi dalam mengembangkan

standar kompetensi TIK, cikal bakal penyusunan kurikulum TIK. Seharusnya ada penyiapan

penyusunan buku TIK untuk siswa dari tingkat SD sampai SMA.

Puskurbuk seharusnya tidak boleh menggiring opini publik tanpa kajian akademik. Data dan fakta

yang disajikan merupakan hasil penelitian. Seiring dengan tugas pokok dan fungsi Pusat

Kurikulum tersebut, maka Rencana Operasional puskurbuk kemdikbud dalam mata pelajaran TIK

diarahkan kepada revitalisasi kurikulum 2013. Selain itu juga mempunyai tugas memberi bantuan

profesional (Banprof) dan pendampingan dalam penyusunan kurikulum matpel TIK di daerah.

Rasa keadilan sesuai dasar negara Pancasila, dan sesuai dengan UUD 1945 harus menjadi acuan

bersama dalam menentukan kebijakan, sehingga tidak ada gap antara pendidikan di desa dengan

di kota. Setiap sekolah bisa dilengkapi sarana dan prasarananya untuk mendukung matpel TIK.

Kami dari komunitas guru TIK dan KKPI mendorong pemerintah agar segera merevisi perubahan

struktur kurikulum dan memasukkan kembali TIK sebagai mata pelajaran agar generasi emas

Indonesia terdidik TIK dengan baik.

Semenjak diberlakukannya kurikulum 2013, banyak guru TIK dan KKPI dipaksa mengajar prakarya

dan saat uji kompetensi guru (UKG) harus mengikuti UKG matpel TIK. Hal ini jelas sangat

merugikan kami guru TIK dan KKPI yang selama 3 tahun dipaksa mengajar prakarya yang tidak

linier dengan bidang kami lalu harus mengikuti UKG Matpel TIK/KKPI. Selain itu banyak guru TIK

yang akhirnya pindah ke struktural dan ke industri. Sebagian pindah atau alih fungsi ke SMK.

Page 5: Naskah akademik-pentingnya-mapel-tik-di-masukan-dalam-kurikulum-2013-revisi

Dalam kesempatan ini, izinkan kami mengusulkan kepada pemerintah agar lebih memahami

pentingnya TIK sebagai mata pelajaran. TIK bukan bimbingan karena jelas melanggar UU Guru

dan Dosen No. 14 tahun 2005. Dalam UU Guru dan Dosen serta PP 74 tentang guru tahun 2008

hanya dikenal 3 jenis guru yaitu guru kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbingan konseling.

Akhirnya bimbingan TIK dalam implementasi kurikulum 2013 di sekolah tidak berjalan mulus dan

kalau pun berjalan hanya sekedar dipaksakan. Mayoritas guru TIK, orang tua dan siswa

menginginkan TIK tetap sebagai matpel dan itu berdasarkan hasil jajak pendapat kami di dunia

maya dan dunia nyata. Mohon untuk menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan.

Jakarta, 10 Oktober 2016

Ketua Umum

Bambang Susetyanto, S.Kom NIP.196103101986031013