mata katarak
DESCRIPTION
mimiTRANSCRIPT
KATARAK IMATURKATARAK IMATUR
KONSULEN : dr. Elfian Sp.MKONSULEN : dr. Elfian Sp.M
NAMA KELOMPOK :NAMA KELOMPOK :
WEMPI AUGIAWEMPI AUGIARENI MARLINARENI MARLINA
TIARA RAHMADIKATIARA RAHMADIKAM. ZIKRI MUZAKIM. ZIKRI MUZAKI
FITRI ADITIAFITRI ADITIA
DEFINISI KATARAKDEFINISI KATARAK
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak pada umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyakit mata menahun.
Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti : glaukoma, ablasi , uveitis, dan retinitis pigmentosa.
Pasien katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan, sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu.
PATOFISIOLOGI KATARAKPATOFISIOLOGI KATARAK
Lensa mata pada mata katarak mengandung 3 susunan anatomis yaitu : nukleus korteks dan kapsul nukleus akan mengalami perubahan warna coklat kekuningan sesuai usia yang bertambah, dan disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri dianterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.
Terputusnya protein lensa normal terjadi disertai infulks air kedalam lensa proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar.
Enzim mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada pasien yang menderita katarak.
DEFINISI KLASIFIKASI KATARAKDEFINISI KLASIFIKASI KATARAK
1. KATARAK KONGENITAL
Adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganannya yang kurang tepat.
2. KATARAK RUBELA
Adalah dimana rubela pada ibu dapat mengakibatkan katarak pada lensa fetus. Terdapat 2 bentuk kekeruhan yaitu kekeruhan sentral dengan perifer jernih seperti mutiara atau kekeruhan diluar nuklear yaitu korteks anterior dan posterior total. Mekanisme terjadinya tidak jelas, akan tetapi diketahui bahwa rubel dapat dengan mudah melalui barier plasenta. Visus ini dapat masuk atau terjepit didalam vesikel lensa dan bertahan didalam lensa sampai 3 tahun.
3. KATARAK JUVENIL
Adalah katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.
4. KATARAK SENIL
Adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 60 tahun, penyebabnya tidak diketahui secara pasti sampai sekarang.
STADIUM KATARAK SENIL :
1.KATARAK INSIPIEN
pada stadium ini terlihat kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior.
02. KATARAK INTUMESEN
Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal.
03. KATARAK IMATUR
Merupakan lensa keruh atau katarak. Dimana katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak immatur akan dapat bertambah volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder.
04. KATARAK MATUR
Merupakan dimana kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan klasifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran kedalaman normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris negatif.
05. KATARAK HIPERMATUR
Merupakan katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat sehingga jalan terutama bertambah bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa. Kadang-kadang pengkerutan berjalan lanjut disertai dengan zonula zinn menjadi kendor.
ANAMNESAANAMNESASTATUS PASIENSTATUS PASIEN
1. NAMA : Ibu Lamsidar
2. UMUR : 78 tahun
3. PEKERJAAN : Pensiunan guru
4. ALAMAT : Tanjung ampalu
1. KELUHAN UTAMA :
- Tidak bisa membaca
- Sakit persendian
- Mata berair
- Mata bersekret /belek
- Mata gatal
- Tidak nyaman terkena sinar / cahaya
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
- Tidak bisa membaca
- Rasa silau ketika terkena cahaya lampu
- Rasa nyeri disekitar bola mata
- Mata berair
- Mata bersekret / belek
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
- Sudah 1 tahun yang lalu mata merasa kabur
- Terdapat riwayat hipertensi yang tidak terkontrol
ALAT YANG DIGUNAKAN :ALAT YANG DIGUNAKAN :
• Kaca loop
• Senter
• Slit lamp
DIAGNOSIS DIAGNOSIS
KATARAK IMATUR
DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING
• Katarak karena trauma dan obat-obatan, radiasi
• Ablasio retina
HASIL PEMERIKSAAN :HASIL PEMERIKSAAN :
1. Aparat lakrimalis :
- Lakrimasi : D : +, S : +
2. Kornea :
- Arkus kornea : D : +, S : +
3. Pupil :
- Reflek langsung : D : +, S : +
- Reflek tidak langsung : D : +, S : +
4. Lensa :
- D : keruh, S : keruh
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN
OPERASI
TINDAKAN OPERASITINDAKAN OPERASI
1. Operasi katarak intrakapsular
Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.
Komplikasi :
a. Buta
b. Infeksi
c. Perdarahan
2. Operasi katarak ekstrakapsular
Pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar.
Komplikasi :
a. kapsul posterior
b. mengurangi komplikasi buta
3. Phaco emulsifikasi
Insisi kecil agar dicapai visus terbaik tanpa koreksi kacamata, teknik paling aman dan penyembuhannya lebih cepat.
INDIKASI DILAKUKAN OPERASI :INDIKASI DILAKUKAN OPERASI :
• indikasi sosial : jika pasien mengeluh adanya gangguan penglihatan dalam melakukan rutinitas pekerjaan.
• Indikasi optik : jika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung jari dari jarak 3m didapatkan hasil visus 3/60.