masjid al-wustho mangkunegaran by diesty paramitha
DESCRIPTION
Tipologi bangunan religius.TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tipologi berasal dari dua suku kata yaitu Tipo yang berarti pengelompokan dan
Logos yang mempunyai arti ilmu atau bidang keilmuan. Jadi tipologi adalah ilmu yang
mempelajari pengelompokan suatu benda dan makhluk secara umum.
Secara harfiah tipologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
tipe. Tipologi arsitektur atau dalam hal ini tipologi bangunan erat kaitannya dengan suatu
penelusuran elemen-elemen pembentuk suatu sistem objek bangunan atau arsitektural.
Elemen-elemen tersebut merupakan organisme arsitektural terkecil yang berkaitan untuk
mengidentifikasi tipologi dan untuk membentuk suatu sistem, elemen-elemen tersebut
mengalami suatu proyek komposisi, baik penggabungan, pengurangan, stilirisasi bentuk
dan sebagainya.
Tipologi Fungsi Bangunan
Di Indonesia dikenal tipologi fungsi bangunan yang sesuai dengan “Time Saver
Standarts For Building Types”. Berikut adalah pengelompokkan utama tipologi fungsi
bangunan sesuai dengan standar tersebut.
1. Residential
Yaitu, tipologi fungsi bangunan perumahan & pemukiman.
2. Educational
Yaitu, tipologi fungsi bangunan pendidikan.
3. Cultural
Yaitu, tipologi fungsi bangunan kesenian & kebudayaan.
4. Health
Yaitu, tipologi fungsi bangunan kesehatan & kesejahteraan.
5. Religious
Yaitu, tipologi fungsi bangunan keagamaan.
6. Governmental & Public Buildings
Yaitu, tipologi fungsi bangunan pemerintahan.
7. Commercial
2
Yaitu, tipologi fungsi bangunan bisnis & komersial.
8. Transportations
Yaitu, tipologi fungsi bangunan transportasi.
9. Industrial
Yaitu, tipologi fungsi bangunan industri.
10. Recreation & Entertainment
Yaitu, tipologi fungsi bangunan hiburan & rekreasi.
11. Misscellaneous
Yaitu, tipologi fungsi bangunan olahraga & kebugaran.
Dari pembagian tipologi fungsi bangunan di atas, dapat dipilih satu tipe fungsi
untuk dijabarkan lebih lanjut penerapannya kedalam contoh bangunan nyata, salah
satunya yaitu, masjid yang termasuk tipologi fungsi bangunan religious (keagamaan).
Masjid, secara bahasa, adalah tempat sujud. Adapun secara syar’i, masjid adalah
tempat yang dipersiapkan untuk digunakan shalat lima waktu secara berjamaah oleh
kaum muslimin. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan
komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,
ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah
Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga
kemiliteran.
Oleh karena itu, pemilihan masjid untuk dijadikan bahan analisa dikarenakan
fungsinya yang beragam, mengingat masjid adalah tempat yang suci untuk beribadah
maka hal tersebut menjadikannya menarik untuk dibahas lebih lanjut. Dalam hal ini,
masjid yang di bahas yaitu masjid Al – Wustho Mangkunegaraan, Surakata. Masjid
tersebut merupakan salah satu masjid tertua di daerah Sukarta, Solo, Jawa Tengah
yang memiliki fungsi bangunan yang unik.
B. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Tipologi Bangunan.
2. Untuk mengetahui fungsi tipe bangunan masjid.
3
3. Untuk mengetahui jenis langgam pada bangunan masjid Al – Wustho.
4. Untuk mengetahui bentuk dasar/ geometri bangunan masjid Al – Wustho.
C. PerumusanMasalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang
dapat di rumuskan dan akan di bahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Apa fungsi tipe bangunan masjid?
2. Apa jenis langgam pada bangunan masjid Al – Wustho?
3. Apa bentuk dasar/ geometri bangunan masjid Al – Wustho?
4. Apakah ada fungsi khusus pada bangunan masjid Al – Wustho?
4
BAB II
TEORI DASAR
A. Definisi Masjid
Masjid, secara bahasa, adalah tempat sujud. Adapun secara syar’i, masjid adalah
tempat yang dipersiapkan untuk digunakan shalat lima waktu secara berjamaah oleh
kaum muslimin. Akan tetapi, terkadang masjid mempunyai arti yang lebih luas dari itu.
Karenanya, tempat yang dijadikan oleh seseorang di rumahnya untuk melaksanakan
shalat sunnah atau shalat wajib karena dia tidak mampu untuk shalat di masjid, yang
orang-orang mendirikan shalat berjamaah di dalamnya, dinamakan masjid pula.
Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al
Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut
memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
B. Fungsi Masjid
Fungsi bangunan masjid, yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi Keagamaan
a. Ibadah
Semua muslim yang telah baligh atau dewasa harus menunaikan
salat lima kali sehari. Walaupun beberapa masjid hanya dibuka pada hari
Jumat, tapi masjid yang lainnya menjadi tempat salat sehari-hari. Pada hari
Masjid Raya Biturrahman, Banda Aceh
5
Jumat, semua muslim laki-laki yang telah dewasa diharuskan pergi ke
masjid untuk menunaikan salat ke masjid.
Salat jenazah, biasanya juga diadakan di
masjid. Salat jenazah dilakukan untuk muslim yang
telah meninggal, dengan dipimpin seorang imam.
Shalat jenazah dilakukan di area sektar masjid. Ketika
gerhana matahari muncul, kaum Muslimin juga
mengadakan salat khusuf untuk mengingat kebesaran
Allah. Pada dua hari raya atau 'idain,yaitu Idul Fitri dan Idul Adha umat
Muslim juga melakukan salat. Biasanya, beberapa masjid kecil di daerah
Eropa atau Amerika akan menyewa sebuah gedung pertemuan untuk
menyelenggarakan salat 'Id. Di Indonesia, Salat 'Id biasa dilakukan di
lapangan terbuka yang bersih dan masjid sekitar.
b. Kegiatan Bulan Ramadhan
Masjid, pada bulan Ramadan, mengakomodasi umat
Muslim untuk beribadah pada bulan Ramadan.
Biasanya, masjid akan sangat ramai di minggu
pertama Ramadan. Pada bulan Ramadan, masjid-
masjid biasanya menyelenggarakan acara pengajian
yang amat diminati oleh masyarakat. Tradisi lainnya adalah menyediakan
iftar, atau makanan buka puasa. Ada beberapa masjid yang juga
menyediakan makanan untuk sahur. Masjid-masjid biasanya mengundang
kaum fakir miskin untuk datang menikmati sahur atau iftar di masjid. Hal
ini dilakukan sebagai amal shaleh pada bulan Ramadan.
Pada malam hari setelah salat Isya digelar, umat Muslim
disunahkan untuk melaksanakankan salat Tarawih berjamaah di masjid.
Setelah salat Tarawih, ada beberapa orang yang akan membacakan Al-
Qur'an. Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, masjid-masjid besar
akan menyelenggarakan I'tikaf, yaitu sunnah Nabi Muhammad saw. untuk
berdiam diri di Masjid ( mengkhususkan hari-hari terakhir ramadan guna
meningkatkan amal ibadah ) dan memperbanyak mengingat Allah swt.
6
c. Amal
Rukun ketiga dalam Rukun Islam adalah zakat. Setiap muslim
yang mampu wajib menzakati hartanya sebanyak 2.5% dari jumlah
hartanya. Masjid, sebagai pusat dari komunitas umat Islam, menjadi
tempat penyaluran zakat bagi yatim piatu dan fakir miskin. Pada saat Idul
Fitri, masjid menjadi tempat penyaluran zakat fitrah dan membentuk
panitia amil zakat.
2. Fungsi Kemasyarakatan
a. Pusat kegiatan masyarakat
Pada akhir abad ke-17, Syah Abbas I dari dinasti Safawi di Iran
mengubah kota Isfahan menjadi salah satu kota terbagus di dunia dengan
membangun Masjid Syah dan Masjid Syaikh Lutfallah di pusat kota. Ini
menjadikan kota Isfahan memiliki lapangan pusat kota yang terbesar di
dunia. Lapangan ini berfungsi sebagai pasar bahkan tempat olahraga.
Masjid di daerah Amerika Serikat dibangun dengan sangat sering.
Masjid biasa digunakan sebagai tempat perkumpulan umat Islam.
Biasanya perkembangan jumlah masjid di daerah pinggiran kota, lebih
besar dibanding di daerah kota. Masjid dibangun agak jauh dari pusat
kota.
b. Pendidikan
Fungsi utama masjid yang lainnya adalah
sebagai tempat pendidikan. Beberapa masjid,
terutama masjid yang didanai oleh pemerintah,
biasanya menyediakan tempat belajar baik ilmu
keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini
memiliki tingkatan dari dasar sampai
menengah, walaupun ada beberapa sekolah
yang menyediakan tingkat tinggi. Beberapa masjid biasanya menyediakan
pendidikan paruh waktu, biasanya setelah subuh, maupun pada sore hari.
Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup
seluruh pelajaran, mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan
7
adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda
kepada masjid. Pelajaran membaca Qur'an dan bahasa Arab sering sekali
dijadikan pelajaran di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah
luar Arab, termasuk Indonesia. Kelas-kelas untuk mualaf, atau orang yang
baru masuk Islam juga disediakan di masjid-masjid di Eropa dan Amerika
Serikat, dimana perkembangan agama Islam melaju dengan sangat
pesat.Beberapa masjid juga menyediakan pengajaran tentang hukum Islam
secara mendalam. Madrasah, walaupun letaknya agak berpisah dari
masjid, tapi tersedia bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu keislaman
c. Kegiatan dan pengumpulan dana
Masjid juga menjadi tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana.
Masjid juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli
alat-alat ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat
untuk akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya.
Masjid tanah liat di Djenné, Mali, secara tahunan mengadakan
festival untuk merekonstruksi dan membenah ulang masjid.
8
BAB III
ANALISA
A. Profil Masjid Al – Wustho
Nama : Masjid Al – Wustho Mangkunegaran
Alamat : Jl. Kartini 3 RT 003/ 09, kelurahan Ketelan, kecamatan
Banjarsari, Surakarta, Solo, Jawa Tengah (sebelah barat
kompleks istana / PuraMangkunegaran Surakarta).
Tahun Dibangun : 1878 (peletakan batu pertama)
Tahun Berdiri : 1918
Perancang : Thomas Karsten (Perancis)
Luas Tanah : 4200 M2
Daya Tampung : ± 1.000 jama’ah
Batas tapak : 1. Utara : Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 dantempat
tinggal Ta’mir masjid
2. Selatan : Taman Kanak – Kanak Aisyiah Bustanul Athfal
yang berhubungan langsung dengan bangunan
rumah tinggal keluarga ta’mir atau pengurus masjid.
3. Barat : Pemukiman warga
4. Timur : Jalan raya
9
B. Fungsi Bangunan Masjid Al – Wustho
1. Tempat menjalankan ibadah sholat fardhu.
Seperti fungsi utama bangunan masjid pada yaitu, tempat melaksanakan sholat, baik
sholat subuh, dzuhur, ashar, magrib atau isya. Dan setiap hari Jum’at masjid ini juga
menjadi tempat sholat Jum’at bagi kaum adam.
2. Acara perkawinan atau melakukan upacara akad nikah.
Masjid merupakan tempat suci sehingga banyak orang menggunakannya untuk
tempat pernikahan atau sekedar menjadi tempat akad nikah.
3. Tempat pengajian atau acara keagamaan lainnya.
4. Bakti sosial.
Masjid ini menjadi tempat penerimaan dan penyaluran zakat kepada orang yang tidak
mampu.
5. Tempat berbuka puasa dan sahur bersama saat bulan Ramadhan.
6. Tempat tadarrusan dan kultum (kuliah 7 menit).
Suasana masjid Al –
WusthosaatselesaisholatIdulFitri
10
C. Organisasi Ruang
1. Bagian Utama : Ruang ibadah utama (ruang sholat)
2. Bagian Dalam : Pawastren, tempat wudhu, serambi
3. Bagian Luar : Maligin, menara
11
Bagian – bagian masjid :
1. Ruang ibadah utama
Ruang dalam untuk sholat dengan 4 saka guru dan 12 saka rowo (penyangga
pembantu) yang berhiaskan kaligrafi Al – Qur’an. Ruang utama untuk sholat
berukuran 24 m x 22 m.
2. Mimbar
Mimbar sebagai sebuah artefak merupakan salah satu karya
peninggalan terbaik di masjid tersebut. Mimbar ini
berukuran panjang samping 213 cm, lebar depan 103 cm,
dan tinggi 258 cm. Mimbar ini ditempatkan di pada posisi
sebelah kanan mihrab di bagian depan ruang ibadah. Bahan
dasar yang digunakan untuk membuat mimbar ini adalah
kayu jati dengan finishing politur warna hitam. Mimbar ini
dibuat dengan konstruksi lepas pasang atau knock down. Sehingga dapat dilepas tiap
komponennya. Menurut pengurus masjid ( Bp Mun’im Fathoni), mimbar ini dibuat
oleh MB Djayengsono dari Bali seperti tertulis pada salah satu bagian mimbar.
Sedangkan jika dilihat dari nota pemesanannya (ada di perpustakaan Reksopustaka
Mangkunegaran), mimbar ini dipesan dari sebuah perusahaan mebel di kota
Yogyakarta di awal abad 20.
Dibagian depan kaki mimbar yang menghadap ke timur dulunya terdapat figur
dua ekor singa yang bagian kepalanya sudah hilang karena dipotonga secara sengaja
dengan gergaji. Hal ini dilakukan dengan alasan agama yang melarang adanya patung
di dalam masjid dan karena adanya keberatan dari beberapa orang jama’ah.
12
3. Menara
Dibangun pada tahun 1926, pada masa Mangkunegara VII.
Fungsinya untuk mengumandangkan adzan agar menggema
sampai kejauhan. Pada waktu itu, dibutuhkan tiga hingga empat
orang muadzin untuk adzan bersama-sama dalam menara,
untuk menyeru ke empat arah yang berbeda. Bangunan ini
berdiri didepan kantor Pengurus Masjid dengan tinggi 25 m dan
bergaris tengah 2 m.
4. Pawastren
Merupakan bangunan tambahan yang dipergunakan untuk tempat shalat khusus
wanita. Dahulu, sebelum dibangun pawastren tambahan, ada sekat sebagai pemisah
tempat sholat untuk wanita. Pawastren ini berukuran 10 m x 7 m. Didalam ruangan
pawastren, ada sebuah ruang gudang serta fasilitas kolah untuk berwudhu wanita,
dibangun disebelah timur pawastren.
5. Maligin
Nama maligin berasal dari kata maligi, yang artinya khusus.
Dulunya, bangunan berdiameter 2 m ini diprakarsai oleh Adipati
Mangkunegaran V (berkuasa 1881-1944), digunakan untuk
melaksanakan upacara sunat bagi keluarga Pura Mangkunegaran
tetapi Mangkunegaraan VII (berkuasa 1885-1944) kemudian
memperkenankan Muhammadiyah menggunakannya untuk khitanan umum. Terpisah
sedikit dengan pawastren, ada bangunan kecil bundar. Anak yang akan dikhitan di
syahadad dulu di serambi masjid.
6. Gerbang Utama/ Gapura
Gapura berasal dari kata ghafara yang artinya ampunan.
Gapura halaman masjid ini dibuat tahun 1917-1918, dengan
dinding berhiaskan relief kaligrafi huruf Arab. Ada dua buah
pintu gerbang utama, sebelah depan dan sebelah yang dibuat
dari jeruji besi. Pintu gerbang timur dengan bentuk lengkungan
13
tinggi dengan hiasan tulisan Arab. Sedangkan dibagian belakang juga diberi relief
Arab. Dan pintu gerbang utara, disediakan untuk masuk masjid bagi orang kampung
sekitar masjid sebagai jalan pintas, dengan ukuran lebar 2 m dam tinggi 3 m.
7. Bedug
Bedug ini bernama Kanjeng Kyai Daneswara. Bedug ini
berada didalam serambi masjid terpatnya dibagian timur laut
serambi. Serambi masjid itu sendiri, yaitu ruangan depan masjid
dengan saka sebanyak 18 yang melambangkan umur Raden Mas
Said (Mangkunegaran I) ketika keluar dari keraton Kasunan
Surakarta untuk dinobatkan sebagai Adipati Mangkunegaran.
Serambi berukuran 22 m x 11 m. Dibagian timur laut juga terdapat kentongan.
8. Tembok Keliling Halaman
Sebagai pembatas antara masjid dengan daerah sekitarnya dibuat tembok yang
mengelilingi masjid. Adapun ukuran tembok keliling adalah 260 m, dengan perincian
sisi utara 70 m, sisi selatan 70 m, sisi timur 60 m, dan sisi barat 69 m. Pagar tembok
barat di sebelah barat/ belakang, dibuat rata sedangkan di bagian depan/ sisi timur,
sisi utara dan sisi selatan sebagian di bangun dengan hiasan lengkung. Gapura depan
bagian luar dan dalamnya dihiasi dengan relief Arab.
9. Kuncungan/ Markis
Markis adalah berada di sebelah depan bangunan serambi, merupakan bangunan
tambahan dengan ukuran 5 m x 5 m. Markis/ kuncungan berbentuk bujur sangkar
dengan lengkungan tembok menyerupai kubah atau gunungan. Tempat ini adalah
akses utama menuju masjid, dan merupakan batas akhir bagi kalangan non muslim
yang tidak di perkenankan masuk lebih dalam ke masjid. Bagian depan, kiri dan
kanan dihias dengan relief Arab yang banyak mengandung makna.
10. Kantor Pengurus Masjid
Berada di sebelah utara masjid dengan ukuran 9 m x 6 m. Di kantor ini di
tempatkan perpustakaan masjid Al – Wustho.
14
D. Program Ruang
No. Jenis Ruangan Fungsi Pengguna Sifat Ruangan
1 Ruang ibadah utama Tempat sholat pria,
mengaji
Jama’ah Pria Semi public
2 Mimbar Kultum Imam,
pengkhotbah
Privat
3 Pawastren Tempat sholat
wanita
Jama’ah wanita Privat
4 Tempat wudhu wanita Tempat wudhu
wanita
Wanita Service
5 Tempat wudhu pria Tempat wudhu pria Pria Service
6 Maligin Tempat khitanan Masyarakat Public
7 Menara Tempat
mengumandangkan
adzan
Muadzin Semi public
8 Serambi Tempat bedug Masyarakat Public
9 Selasar Jalan keluar Masyarakat Semi public
10 Teras Masyarakat Public
11 Mihrab Tempat bagi imam
sholat
Imam sholat Privat
12 Gudang Menyimpan barang Pengurus
masjid
Service
13 Ruang sound system Menyimpan sound
system
Pengurus
masjid
Service
14 Kuncungan markib Pintu masuk Masyarakat Public
15
E. Penzoningan
Keterangan:
Biru : Zona privat Orange : Zona semi publik
Hijau : Zona publik Ungu : Zona servis
16
F. Diagram Gelembung
17
G. Sirkulasi Manusia
Keterangan :
Arah jalan bagi jama’ah pria
Arah jalan bagi jama’ah wanita
Jalan 2 arah bagi jama’ah wanita
Jalan 2 arah bagi jama’ah pria
Entrance
Out Out
18
H. Sirkulasi Kendaraan
MASJID
AL – WUSTHO
Jalan Kartini
Parkiran motor
Parkiran mobil
Para jama’ah yang sholat di lahanparkir masjid
saatsholatIdulFitri
19
I. Langgam Arsitektur
Dari bentuk arsitektur bangunan, masjid ini termasuk ke dalam tipe klasifikasi
langgam menurut daerah geografis tertentu, yaitu tipe – tipe yang berlaku bagi daerah
setempat, kekhasan tipenya biasanya menjadi identitas kebudayaan lokal/ setempat
tersebut. Daerah yang dimaksud adalah daerah Jawa, karena hampir sama dengan bentuk
bangunan masjid – masjid Jawa lainnya seperti masjid Agung Demak, masjid Agung
Keraton Yogyakarta, yang mengambil bentuk gaya arsitektur rumah Jawa dengan atap
bangunan limasan dan atap tumpang untuk atap ruang utama, yang bersusun tiga.
Bangunan tersebut mengandung makna filosofis, yaitu iman, islam dan ikhsan. Yang
membedakannya dengan masjid lain adalah adanya kuncung atau markis, yaitu semacam
pintu utama menuju teras dengan tiga aksen pintu masuk, yaitu disisi kanan atau utara,
sisi depan atau timur dan sisi kiri atau selatan, yang pada masing – masing atasnya dihiasi
dengna kaligrafi.
Kuncungan/ markis
Atap tumpang
Atap limasan
Struktur atap rumah Jawa, yaitu
limasan
20
J. Geometri
Geometri, adalah suatu bidang pengetahuan rasional mengenai rupa dan bangun dari
benda dan alam.
1. Mengidentifikasi geometri melalui benda 2D (rupa), seperti denah.
Dilihat dari gambar denah disamping,
bisa terlihat jelas bahwa bentukan dasar denah
tersebut adalah persegi, karena denah masjid
pada umumnya adalah persegi sehingga
bentukan dasar masjid Al – Wustho ini pun
sama, yaitu persegi.
2. Mengidentifikasi geometri melalui benda 3D (bangun), seperti tampak.
Tampak perspektif
Tampak depan
Berbentukpersegi
21
BAB IV
KESIMPULAN& SARAN
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapatsaya simpulkan adalah sebagai berikut.
1. Fungsi bangunan tipe masjid, yaitu sebagai berikut.
a. Sebagai tempat beribadah bagi umat muslim.
b. Tempat kegiatan pada bulan Ramadhan.
c. Pusat kegiatan masyarakat.
d. Tempat pendidikan.
e. Kegiatan pengumpulan dana.
f. Amal.
2. Jenis langgam pada bangunan masjid Al – wustho termasuk kedalam
klasifikasi Daerah Geografis Tertentu,yaitu daerah Jawa karena arsitektur
bangunan masjid tersebut sama dengan bangunan masjid lainnya di daerah
Jawa. Hal tersebut terlihat dari bentuk atapnya, yaitu atap limasan.
3. bentuk dasar/ geometri bangunan masjid Al – Wustho adalah persegi, hal
tersebut di lihat dari bentuk denahnya.
4. Fungsi khusus bangunan masjid Al – Wustho ini tedapat pada bagian
bangunan Maligin, yaitu tempat di luar masjid yang dulunya merupakan
tempat khitanan bagi anak – anak.
22
B. Saran
Beberapa saran yang dapat saya sampaikan adalah sebagai berikut.
1. Alangkah baiknya apabila bangunan Maligin yang sekarang sudah tidak
berfungsi lagi (karena untuk khitan bisa di poliklinik terdekat) bisa di
fungsikan kembali, karena menurut saya bangunan Maligin inilah yang
menjadi vokal point dan menjadikan masjid Al – Wustho menjadi unik dan
tidak semua masjid juga memiliki bangunan seperti Maligin ini. Salah satu
caranya, seperti dengan memindahkan poliklinik tersebut ke Maligin setiap
minggu dsb.
23
BAB V
P E N U T U P
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan penulis dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul laporan ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan ini. Semoga
laporan ini berguna bagi pembaca yang budiman dan terutama bagi penulis.
24
Daftar Pustaka
http://www.konsultasisyariah.com/pengertian-masjid/#ixzz2D82IhJhn
http://www.id.wikipedia.org/wiki/masjid
http://www.mulyadi.staff.uns.ac.id
http://m.detik.com/news/read/2011/08/04/121722/1696381/627/maligin-al-wustho-tempat-
khitan-bangsawan-hingga-gardu-jaga-malam?nd92203605
http://www.bujangmasjid.blogspot.com/2012/08/masjid-al-wustho-mangkunegaran-
surakarta.html?m=1