paramitha rusady dan lingkungan hidup

27
Paramitha Rusady & Kegiatan Lingkungan Hidup.. Sebuah rangkuman yang berisi artikel-artikel kegiatan Paramitha Rusady, terkait dengan Lingkungan Hidup.. PRFC 1

Upload: paramitharusadyfansclub

Post on 16-Jun-2015

891 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Paramitha Rusady dan Lingkungan Hidup

TRANSCRIPT

Page 1: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Paramitha Rusady & Kegiatan

Lingkungan Hidup..

Sebuah rangkuman yang berisi artikel-artikel kegiatan Paramitha Rusady, terkait dengan

Lingkungan Hidup..

PRFC 1

Page 2: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

2009;

a. Paramitha Rusady, Tamu Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kal-Bar

Oktober, 2009

Sebanyak 23 peserta Duta Lingkungan Hidup (LH) dari 12 kabupaten kota se-Kalbar memasuki tahap

karantina hingga malam puncak grand final, Jumat (9/10) mendatang, di Hotel Kapuas Palace Pontianak.

Dari 23 peserta tahun ini, hanya sepuluh orang yang memasuki grand final. Format inilah yang membedakan

pemilihan Duta LH Kalbar tahun keempat ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Sepuluh besar peserta ini

dinilai prestasinya selama masa karantina empat hari sejak 6 Oktober lalu,

kata Ketua Panitia Pemilihan Duta LH Kalbar, Kressensiana K kepada Equator saat menggelar audensi dengan

wakil rakyat di DPRD Kalbar, Rabu (7/10). Kemarin, peserta yang terdiri dari 16 putri dan 7 putra ini

menggelar aksi damai di Tugu Degulis Untan. Dilanjutkan beraudiensi dengan Wakil Gubernur Kalbar, Drs

Christiandy Sanjaya SE MM di Kantor Gubernur Kalbar dan kunjungan ke Kantor DPRD Kalbar. Peserta

Pemilihan Duta LH Kalbar tahun ini diikuti 23 peserta, lebih sedikit dari tahun lalu 28 peserta. Kabupaten

Pontianak dan Kapuas Hulu tidak mengirimkan peserta. Sedangkan Sekadau hanya mengirimkan satu orang.

Setiap kabupaten/kota berkesempatan mengirimkan dua peserta Pemilihan Duta LH katanya Kresstiana.

Menurutnya, para finalis ini di karantina dari tanggal 6 sampai 10 Oktober. Pada malam grand finalajang dua

tahunan ini akan menghadirkan artis ibukota, Paramitha Rusadi yang juga Duta LH Nasional. Penilaian yang

dilakukan, jelas dia, di antaranya melalui tes tertulis, psikotes dan wawancara terkait persoalan lingkungan

hidup. Ada lima gelar yang akan diperebutkan yaitu, juara I, runner up 1, runner up 2, harapan 1, harapan 2

dan juara favorite.

Untuk juara favorite berdasarkan polling SMS. Nantinya ada empat juri yaitu juri bahasa Inggris, lingkungan

hidup, etika dan pengembangan diri serta juri psikotes,jelasnya. Dikatakan Kressensiana, penilaian tidak

hanya dilakukan pada malam di catwalk saja tapi sampai malam grand final.

PRFC 2

Page 3: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Penilaian sudah dilakukan sejak para finalis di karantina hingga malam grand final yang digelar di Convention

Hall Hotel Kapuas Palace Pontianak,katanya. Malam grand final nanti, lanjutnya, akan digelar tanya jawab

dari dewan juri dan MC untuk mencari jadi lima besar. Memasuki lima besar tidak dilakukan tanya jawab lagi,

tapi kampanye terkait isu lingkungan dengan waktu tiga menit.

Melalui kriteria-kriteria tersebut, sudah dapat dilihat siapa yang

memenangkan pemilihan ini,tuturnya. Finalis yang berhasil keluar

sebagai juara nantinya akan dikirim ke tingkat regional Kalimantan

pada tahun 2011 sebagai perwakilan Kalbar. Direncanakan akan digelar

di Balikpapan, namun kami mengharapkan Kalbar yang jadi tuan

rumah,kata Kressensiana yang juga pegawai di BLH Provinsi Kalbar itu.

Menurutnya, di tingkat nasional tidak diseleksi tapi ditunjuk langsung

oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Sosok yang biasa ditunjuk

adalah para publik figure seperti selebriti. Diharapkan pemenang Duta

LH ini nantinya dapat membawa misi serta program pemerintah

terhadap lingkungan hidup. Selain penilaian-penilaian, peserta juga

mendapatkan beberapa pembekalan materi mengenai permasalahan

lingkungan hidup.

Dalam pemilihan ini kita mengusung tema lingkungan hidup sedunia, yakni Bersama Selamatkan Bumi dari

Perubahan Iklim, katanya. Selain itu, peserta juga dibekali dengan materi tentang etika dan pengembangan

diri. Panitia pelaksana juga mengundang Polda Kalbar untuk memberikan penyuluhan mengenai Narkoba

kepada para peserta Pemilihan Duta LH Kalbar. Selain sebagai Duta LH untuk mensosialisasikan isu-isu

lingkungan hidup, kata Kresstiana, para peserta selaku generasi muda yang mewarisi lingkungan hendaknya

mengajak masyarakat untuk ramah lingkungan. Terpisah, Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya SE

MM menyambut positif kegiatan pemilihan Duta LH Kalbar itu. Permasalahan lingkungan hidup di Kalbar ini

sangat kompleks, jadi dengan adanya Duta lingkungan, setidaknya membantu mengatasi permasalahan

tersebut,katanya. Permasalahan LH yang dimaksudkan Christiandy tersebut di antaranya mengenai

kebakaran hutan dan lahan, Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), penebangan atau pembalakan kayu

(illegal logging). Seperti diketahui, Pada 2007 lalu, dari empat perwakilan Duta LH yang dikirim Kalbar

semuanya masuk sepuluh besar dan dari lima gelar yang diperebutkan Kalbar dapat tiga gelar yaitu Juara 2, 3

PRFC 3

Page 4: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

dan harapan 1. Sedangkan pada 2009 yang dilaksanakan di balik Papan Kalbar memperoleh juara 1, juara 3

dan juara harapan 1.

Sumber: equator-news.com, borneophotography.org

b. Nyanyian Tembang Alam Menutup Peringatan Hari Lingkungan Hidup

Agustus 2009

Humas Pusri - PALEMBANG-PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) kembali menyelenggarakan aksi peduli

lingkungan hidup pada Selasa, 4 Agustus 2009. Acara dengan judul “Seminar Lingkungan Hidup &

Nyanyian Tembang Alam” ini merupakan acara penutup dari serangkaian kegiatan peringatan Hari

Lingkungan Hidup Sedunia yang diadakan oleh Pusri. Acara berlangsung meriah dengan penampilan

aktivis lingkungan hidup Ully Sigar Rusady, Paramitha Rusady, serta tim yang tergabung dalam Yayasan

Garuda Nusantara.

Direktur Produksi Indra Jaya dan Direktur SDM & Umum Djafaruddin Lexy hadir dalam acara yang

diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Komplek PT Pusri. Dalam sambutannya, Indra bersama-

sama mengajak seluruh karyawan dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mulai

mengambil tindakan untuk menyelamatkan lingkungan sekitar. “Kedepannya saya berharap agar seluruh

karyawan pusri memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Hal ini harus

dimulai dari diri sendiri”, tegasnya.

Acara seminar lingkungan hidup diisi secara langsung oleh Ully Sigar Rusady, Paramitha Rusady, dan tim.

Pemaparan diisi dengan seruan untuk terus peduli dan menjaga lingkungan hidup dari bahaya yang

dapat mengancam keseimbangan lingkungan. Kemudian, Ully Sigar dan tim melanjutkan acara dengan

mempersembahkan nyanyian tembang alam dengan penuh semangat. Sekitar 6 lagu dibawakan secara

apik dan menarik. Penampilan Ully Sigar Rusady dan tim mampu menghanyutkan penonton yang

menghadiri acara tersebut, diantaranya adalah anak-anak SMU dari beberapa sekolah di Palembang

yang secara khusus diundang oleh Pusri.

Sebelum seminar dimulai pada pukul 09.00 wib, acara diawali dengan kegiatan penanaman pohon di

area komplek Pusri. Aksi tanam ini diikuti oleh Direksi, karyawan Pusri, serta karyawan yang tergabung

PRFC 4

Page 5: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

dalam Komunitas Onthel Pusri. Kemudian rombongan bersama-sama menuju GSG dengan

menggunakan sepeda onthel. Aksi bersepeda ini menunjukkan kesungguhan karyawan Pusri dalam

menjaga keseimbangan lingkungan hidup, khususnya dalam mengurangi tingkat pencemaran udara.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang

telah diadakan Pusri untuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia, antara lain Lomba Cepat Tepat

Lingkungan, Lomba Foto Lingkungan dengan tema “Pusri Ramah Lingkungan”, dan Lomba Unit Kerja

peduli Lingkungan. Panitia mengaku sangat puas dengan hasil perlombaan, karena para peserta

menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap lingkungan. Hal ini terlihat dari hasil lomba cepat tepat,

dimana setiap peserta mampu menjawab pertanyaan seputar lingkungan dengan tepat. (humas/08)

sumber:pusri.co.id

c. Paramitha Rusady, menjadi pembicara talk show di Sengata

Juli, 2009

Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup, PT Katim Prima Coal

(KPC) bersama Pemkab Kutim, Badan Lingkungan Hidup, Pusdakota,

dan di dukung Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia akan

melaksanakan kegiatan berbagai kegiatan yang bertema "Merajut

Sinergi Wujudkan Sengata BERSEMI (Bersih, Sehat dan Mandiri). Acara

berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (26/6) di Gedung Olah

Raga (Gor) Swarga Bara, Sengata.

Menurut Ketua Panitia Syahruldin, dalam acara yang berlangsung dua

hari itu, berbagai macam kegiatan seperti pentas ekspresi seni dan budaya, expo dan pameran lingkungan

hidup, kursus singkat pengelolan sampah, pembuatan kompos, dll.

Selain itu, konsultasi dan talk show interaktif bertemakan lingkungan hidup serta berbagai lomba seperti

Mading, Karya Tulis dan Kreasi daur ulang sampah. "Banyak kegiatan yang kami lakukan, utamanya

bagaimana cara untuk mengelola sampah," ujar Syharuldin.

Selain itu, PT KPC akan menyampaikan tentang proses pengembangan lingkungan yang sudah dilakukan di

Sengata kepada Kementrian Lingkungan Hidup. Dilanjutkan dengan penandatangan dokumen Renstra oleh

PRFC 5

Page 6: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

tiga pihak yaitu Menteri, KPC, dan BLH Sengata.

Selanjutnya rombongan menteri dan pejabat berkeliling untuk meninjau expo tentang kegiatan komunitas

untuk pengelolaan lingkungan. Road show rombongan menteri meninjau 3 wilayah dan rumah kompos serta

berdialog langsung dengan komunitas. "Ada dialog langsung dengan rombongan menteri, peninjauan di

expo dan masih banyak lagi," ujarnya.

Untuk hiburan kata Syahruldin, KPC mendatangkan WS Rendra, Paramitha Rusadi dan Tasya yang nantinya

akan membacakan puisi dan talk Show tentang kondisi lingkungan. Untuk kegiatan Sabtu (27/6) akan

dilangsungkan seminar lingkungan dengan narasumber dari Kementrian Lingkungan Hidup di Hotel Royal

Victory.

Ia menambahakn di hari terakhir di gelar berbagai macam lomba seperti, lomba karya tulis tingkat SD dan

SM. Lomba Mading tingkat SMA, Lomba Mading dilakukan dalam waktu 4 jam dan hasil bisa langsung di

pajang dan langsung dilakukan penjurian serta layanan kesehatan, periksa tensi gratis dan konsultasi

kesehatan. "Layanan cek kesehatan diberikan oleh kader dari Margosantoso berupa pemberian tensi gratis,

timbang badan dan ukur berat badan ideal,” katanya. (nsr)

Sumber: Korankaltim.com

d. Paramitha Rusady: Hematlah Energi

Juni 2009

Artis sinetron dan penyanyi Paramitha Rusady mengajak masyarakat berhemat energi dengan cara;

jangan terlalu sering menggunakan kendaraan bermotor.

“Dengan mengurangi penggunaan kendaraan (bermotor), mudah-mudah polusi udara dapat dikurangi,”

kata Paramitha Rusady, saat ditemui disela-sela Peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional 2009 di

kawasan Monas Jakarta, Minggu.

PRFC 6

Page 7: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Adik kandung artis Ully Sigar Rusady itu turut bersepeda bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

dan masyarakat ibukota, dimulai dari kawasan Parkir Timur Gelora Bung Karno dan berakhir di kawasan

Monas.

Sekitar 3.500 orang mengikuti acara

bersepeda yang diselenggarakan oleh

Kementerian Negara Lingkungan

Hidup untuk memperingati Hari

Lingkungan Hidup Nasional 2009.

Kegiatan bersepeda dalam rangka Hari

Lingkungan Hidup yang jatuh pada 6

Juni itu, juga akan dilaksanakan pula di

Batam, Jambi, Palembang, Bogor,

Makasar, Malang, Bali, Mamuju dan

Surabaya. “Seru banget bersepeda

menempuh jarak delapan kilometer

bersama-sama, sekalian bisa cari

inspirasi,” ujarnya.

Paramitha dan Ully memang telah

lama aktif dalam penyelamatan lingkungan dan saat ini dia menjadi Humas di Yayasan Garuda Nusantara

yang bergerak di bidang lingkungan. “Saya mengerjakan apa saja yang dibutuhkan oleh yayasan dalam

upaya menjaga dan melestarikan lingkungan ini secara sukarela,” kata Paramitha.

Sumber: matanews.com

PRFC 7

Page 8: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

e. Hari Bumi, Paramitha menjadi Duta Sanseviera

April 2009

Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2009, komunitas pencinta Sansevieria Indonesia mengadakan

acara 'Gelar Sansevieria Indonesia'. Acara akan digelar di JaCC Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat,

dari tanggal 22 April - 26 April 2009. Acara ini dibuka oleh Ketua Umum KOMPENSASI (Komunitas

Pencinta Sansevieria Indonesia), yakni Ully Sigar Rusady, kakak kandung Paramitha Rusady, Rabu (22/04).

Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer

sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air

dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.

Sansevieria punya banyak kelebihan, seperti

mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu

dan cahaya yang sangat luas, sangat resisten

terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis

polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan

yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi

barang elektronik. Beberapa polutan yang di serap

oleh Sanseviera.

Saat ini tidak kurang dari 100 jenis sansevieria yang ada di Indonesia. Sekalipun tanaman ini berasal dari

Afrika, tetapi ada satu jenis sansevieria asli Indonesia yang di temukan di Kepulauan Seribu yaitu

Sansevieria Javanica.

Ada banyak manfaat lain dari sansevieria. Di dalam tiap helai daun sansevieria ada pregnane glycoside,

zat yang mampu mengurai zat beracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino. Zat beracun

yang diurai, seperti seperti Carbondioxide, Benzene, Choloroform, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang

tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC.

Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali

PRFC 8

Page 9: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.

Selain itu, sansevieria trifasciata lorentii yang dipotong-

potong 5 cm yang ditempatkan di dalam kulkas dapat

menghilangkan aroma tidak sedap. Dalam lingkungan

industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang

produksi industri untuk mereduksi senyawa beracun

yang terhirup oleh pekerja.

Lebih lanjut, tanaman yang juga bernama Old Century Plant, dapat mereduksi radiasi gelombang

elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di

samping komputer atau televisi.

Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut,

mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian.

Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.

Mengingat udara Jakarta yang sangat kotor dan melihat sumbangsih yang besar dari sansevieria dalam

menetralisir zat beracun pada udara, pada acara Gelar Sansevieria Indonesia ini diadakan

penandatanganan komitmen untuk menanam sejuta sansevieria. Pada kesempatan itu, artis Paramitha

Rusady didaulat sebagai Duta Sansevieria Indonesia.

Tumbuhan ini dapat mempercantik rumah kita dan tanpa kita sadari dia bekerja mengurangi radiasi yang

dapat membahayakan tubuh kita. Marilah kita mulai dengan menghijaukan rumah kita dengan tanaman

cantik yang bekerja mengikat CO2 yang bertebaran dari berbagai sumber pencemar dan merubahnya

menjadi O2 yang dapat kita hirup.

Sumber: kapanlagi, jakartalantern.com

f. Paramitha Rusady, Duta Lingkungan dan Budayawan

PRFC 9

Page 10: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Februari 2009

“Duta Lingkungan adalah public figure, untuk itu diharapkan seluruh Duta Lingkungan dapat

meneruskan dan meningkatkan gerakan pengelolaan lingkungan hidup dalam tiap aktivitasnya. Gaya

Hidup Hijau (Green Life Style) yang telah dilakukan oleh para Duta Lingkungan perlu ditingkatkan dan

ditularkan kepada masyarakat sehingga menjadi contoh positif bagi masyarakat umum dan hal itu

diharapkan dapat lebih mendorong tumbuhnya gerakan masyarakat peduli lingkungan hidup dan

pertemuan ini bisa terselenggara karena satu kepentingan bersama yaitu lingkungan hidup dan untuk

kepentingan lingkungan Hidup semua kepentingan dan semua profesi bisa bergandengan tangan

melakukan satu aktifitas bersama dan penyematan Duta Lingkungan adalah bentuk apresiasi KNLH atas

segala upaya yang telah dilakukan oleh para artis dan budayawan ini terhadap lingkungan hidup., Hal itu

disampaikan oleh MENLH pada tanggal 11 Pebruari 2009 bertempat di kediaman resmi MENLH di Jalan

Widyachanda, Jakarta pada acara Temu Dialog Kemitraan Kementerian Negara Lingkungan Hidup

dengan DUTA LINGKUNGAN & BUDAYAWAN. Pertemuan tesebut dihadiri oleh Jajaran Eselon I MENLH,

Staf Khusus MENLH serta sekitar 21 orang Duta Lingkungan dan Budayawan, yaitu: Titik Puspa, Sherina,

Ully Harry Rusady, Paramitha Rusady, Rahma Sarita, Wanda Hamidah, Nugie, WS. Rendra, Radar

Pancadahana, Ari Usma Woman, Noca Rianti Woman, Alia Febyani Woman, Anggi Woman, Kiki Woman,

Sisi Susilawati Woman, Valerina Daniel, Chriss Patikawa, Maudy Kusnaedy, Imbahim DEBU dan Kak Seto

M. Dalam acara tersebut, MENLH juga kembali menyematkan artis Sherina Munaf sebagai Duta

Lingkungan dan Sdr. Ir. H. Soeharsojo (Ketua Umum BPP Gapensi) sebagai Duta Lingkungan Bidang

Konstruksi yang Berwawasan Lingkungan. (HMS)

Sumber: Asdep Edukasi dan Komunikasi menlh.go.id

2008;

PRFC 10

Page 11: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

a. Rayakan Ultah Paramitha Rusady Pilih Peduli Bumi

Agustus 2008

Bermacam-macam cara yang dilakukan orang saat bertambah usia. Mulai

dari melakukan hal kecil, sampai melakukan hal yang berguna bagi semua

orang.

Seperti yang dilakukan Paramitha Rusady, saat usia bertambah, dirinya

melakukan sesuatu yang sangat mulia. Mitha begitu sapaan akrabnya,

melakukan tanam pohon untuk program penghijauan. Dalam acara

penanaman pohon dan penyantunan anak yatim yang juga dihadiri oleh

Slank, Ully Sigar, Devi Permatasari, dan Oppie Kumis ini, Mitha mengajak masyarakat untuk mulai peduli

dengan bumi

"Saya ingin melakukan yang beda saat ulang tahun. Dan kebetulan, tahun ini saya menanam pohon

karena bumi semakin panas," tutur Mitha di Rawa Panjang, Citayam, Depok, Minggu (10/8).

Selain itu, ibu dari satu anak ini mengatakan keinginannya menanam pohon tersebut untuk membantu

mengurangi dampak dari global warming. "Ini bagian dari mengurangi panas di Indonesia. Menanam

pohon ini juga berguna untuk generasi akan datang, dan memberi contoh yang baik bagi anak-

anak,"ucapnya.

Saat merayakan ulang tahun, menurut perempuan yang pernah membintangi film Si Kabayan Saba Kota

tak selalu harus dirayakan dengan pesta yang meriah.

"Saat ini tak usah dirayakan dengan pesta yang berlebihan, karena bangsa kita sedang prihatin. Kita

lebih koreksi diri saja dan lebih banyak berdoa, "pungkas Mitha.

Sumber: indonesiaselebriti.com, kapanlagi

b. World Water Day XVI, Help Make The Different, International of Sanitation

PRFC 11

Page 12: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

April 2008

Jakarta, Nama Paramitha Rusady belakangan

ini makin tenggelam di dunia akting. Usut punya usut

ternyata Paramitha dihanyutkan oleh kampanye

air.

Saat ditemui di kampus Universitas Al- Azhar,

Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.

Sisingamangaraja XII, Kebayoran Baru Jakarta

Selatan, Sabtu (26/4/2008) Mitha demikian panggilan

akrabnya tengah menjadi pembicara dalam seminar

bertajuk 'Air Bersamaku' bersama Nadia Vega, Gugun

Gondrong dan Alvino Dinova.

Dalam seminar yang dilselenggarakan untuk memperingati hari air sedunia itu, Istri Nenad bago tersebut

menjelaskan, selain belum mendapat tawaran yang cocok dalam dunia hiburan, kini ia lebih memilih

untuk menjalani kegiatan sosial.

" Karena saya sebagai manusia nggak hanya melulu berkutat ada masalah pribadi. Tapi saya ingin

berguna pada masyarakat," ujarnya mantap.

”Perilaku kita memang boros air. Untuk buang air besar saja, kloset butuh lebih dari lima liter air,” ujar

wanita kelahiran Ujungpandang, 11 Agustus 1966, ini.

Soal Sungai Ciliwung yang membelah Jakarta, kata Mitha, kondisinya semakin buruk. ”Dibanding ketika

saya masih kecil, sekarang semakin kotor, bau, dan hitam,” tegasnya.

Karena sulit menyadarkan penduduk Jakarta yang terus bertambah setiap tahunnya, Mitha memilih aksi

langsung, misalnya menanam pohon. Meskipun ”kecil”, namun gampang dilakukan. Manfaatnya

langsung dirasakan, bahkan jika yang menanam sudah meninggal pun, pohon tetap memberi keteduhan

PRFC 12

Page 13: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Saking larut dalam kegiatan pelestarian Air, Mitha sampai terpilih sebagai Humas organisasi Garuda

Nusantara, yang tak lain adalah organisasi pemerhati air. Selain itu, di kehidupan sehari-hari Mitha juga

berusaha untuk ikut menjaga kebersihan air.

"Dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena sampah bisa berdampak terhadap lingkungan

khususnya air," ujarnya lagi

Sumber: ampl.or.id , indonesiaselebriti.com

Foto: kapanlagi

2006;

a. Duta Lingkungan Indonesia Hijau

Maret 2006

Ternyata gerakan Soft-Power dalam pelestarian lingkungan semakin menggelinding. Simpul-simpul Soft-

Power yang diusung oleh kalangan budayawan, seniman dan artis sebagai relawan berkomitmen untuk

melestarikan lingkungan. Kerelawanan para budayawan, artis dan seniman tersebut dinyatakan dengan

kesediaan mereka untuk menjadi duta-duta lingkungan di lingkungan KLH.

Semangat untuk memperjuangkan pelestarian lingkungan melalui pendekatan soft-power disampaikan

dengan sentuhan-sentuhan nurani. Diharapkan dengan pendekatan tersebut rasa kepedulian

masyarakat luas akan tumbuh dan menjadikan kesadaran untuk melestarikan lingkungan sebagai suatu

gerakan sosial.

Lebih dari 40 artis, budayawan dan seniman berkumpul pada tanggal 3 Maret 2006 di Coffee Bross

Lounge, Hotel Gran Kemang Jakarta untuk dinobatkan menjadi berbagai Duta Lingkungan dengan

memfokuskan pada minat masing-masing. Pada kesempatan itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Ir.

Rachmat Witoelar, menobatkan para duta yaitu:

1. Duta Keasrian Lingkungan:

Dewi Sandra, Mona Ratuliu, Ebiet G. Ade dan Lula Kamal yang akan bekerja sama dengan Deputi I KLH.

PRFC 13

Page 14: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

2. Duta Adipura:

Dian Sastro, Djaduk Ferianto, Marcell, Katon Bagaskara, Ronald, Dina Lorenza dan Woman yang akan

bekerja sama dengan Deputi II KLH.

3. Duta Lingkungan Indonesia Hijau:

Paramitha Rusady, Nugie, Angelina Sondakh, Slank dan Titi Kamal yang akan bekerja sama dengan

Deputi III KLH.

4. Duta Lingkungan Industri Hijau:

Cornelia Agatha, Titi DJ, Andien, Maudy Koesnaedi dan Nurul Arifin yang akan bekerja sama dengan

Deputi IV KLH.

5. Duta Penaatan Hukum Lingkungan:

Radhar Panca Dahana, Iga Mawarni, Wanda Hamidah, Marissa Haque dan Rahma Sarita yang akan

bekerja sama dengan Deputi V KLH.

6. Duta Lingkungan Masyarakat Madani:

Ratih Sang, Ray Sahetapy, AB. Three, Ayu Utami, dan Nani Widjaya yang akan bekerja sama dengan

Deputi VI KLH.

7. Duta Insan Berwawasan Lingkungan:

Rieke Dyah Pitaloka, Butet Kertarajasa, Dick Doang, Kak Seto, Valerina Daniel, dan Dessy Ratnasari akan

bekerja sama dengan Deputi VII KLH.

Pada kesempatan acara tersebut sekaligus juga merupakan acara syukuran atas penghargaan The Zayet

Prize for Environmental Action Leading to Possitive on Society yang diberikan kepada Prof. Dr. Emil

Salim.

PRFC 14

Page 15: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

b. Pencanangan Pemulihan Kerusakan Lingkungan di Kawasan Merapi

Maret 2006,

Menteri Negara LH beserta Deputi III LH, Dra Masnellyarti Hilman, Dirjen RLPS Dephut, Ir. Darori, Wagub

Jateng Ali Mufiz, Wagub D.I.Y. Sri Paku Alam IX, Bupati Magelang Singgih Sanyoto, dan juga diikuti oleh

rombongan artis duta lingkungan LH, Paramitha Rusady, Titi Kamal dan Putri Indonesia Valerina Daniel,

melakukan penanaman pohon sebagai wujud gerakan pemulihan kerusakan lingkungan di kawasan

Pegunungan Merapi di Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Jumlah keseluruhan

bibit pohon yang ditanam sebanyak 38.000 di atas lahan seluas 50 ha milik masyarakat sebagai upaya

melibatkan masyarakat untuk turut menjaga kawasan Merapi khususnya di Kecamatan Srumbung,

Magelang. Bibit pohon yang ditanam antara lain pete, sukun, durian, alpokat dan jeruk keprok.

Penanaman bibit pohon tersebar di kawasan Buffer Zone Merapi di 6 Desa di Kecamatan Srumbung,

yakni Desa Kemiren (8.000 bibit pohon), Desa Kaliurang (4.000 bibit), Desa Ngargosoko (2.000 bibit

pohon), Desa Sumber (2.000 bibit pohon), Desa Sengi (2.000 bibit pohon), dan Desa Kepuhan (2.000

bibit pohon).

Pada acara tersebut Menteri Negara LH juga meresmikan Laboratorium Lapangan Pelestarian

Lingkungan di Kawasan Merapi dan Pelantikan Lembaga Peduli Lingkungan Kawasan Merapi.

Sumber: menlh.go.id

c. Paramitha Petik Kearifan Cinta Lingkungan Suku Badui

Maret 2006

Artis Paramitha Candra Devy Rusady (40) memetik pengalaman cinta terhadap alam dari Suku Badui di

Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

PRFC 15

Page 16: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Ceritanya, kata Paramitha yang juga Humas Yayasan Garuda Nusantara (Bergerak di bidang pelestarian

lingkungan) itu, Tahun 1990 dia diajak kakaknya yang pecinta alam, Ully Sigar Rusady, ke kawasan

permukiman Suku Badui.

Orang Badui melarang dirinya mandi dengan menggunakan sabun, shampo dan pasta gigi.

"Begitu di sana saya harus mandi, mandinya di sungai itu tidak boleh pakai shampo, sabun dan odol,"

kata mantan istri artis Gunawan yang kemudian menikah dengan duda Nenad "Neno" Bago asal

Kroasia itu.

Perempuan berparas cantik kelahiran Makasar itu tentunya bingung terhadap larangan mandi di

sungai memakai sabun, shampo dan odol. Mereka bilang ikhwal itu sebagai "pamali" atau tabu.

"Itu pamali karena kasihan orang kota akan minum airnya kotor, orang kota terkontaminasi, orang

kota tidak bisa menggunakan air sungai yang mengalir dari sini ke sana," kata bungsu dari tujuh

bersaudara keluarga RM Jus Rusady Wirahadite-Ary Mirra Zumarya itu, menirukan orang yang

melarangnya tersebut.

Kearifan lokal Suku Badui itu telah membuat hatinya tersentuh dan bahkan dia sempat menangis.

Ternyata Suku Badui memiliki perhatian besar terhadap orang kota melalui tradisi kuat menjaga

kebersihan air sungai dari kontaminasi bahan kimia.

Pengalaman bersama Suku Badui itu rupanya telah menguatkan tekadnya memperjuangkan

kelestarian lingkungan alam.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa kita laksanakan beramai-ramai," katanya di lereng Gunung Merapi

Magelang, Kamis (10/3) saat pencanangan pemulihan kerusakan lingkungan di kawasan Merapi oleh

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.

Sumber: antaranews

PRFC 16

Page 17: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

2005;

a. KLH award dari Rachmat Witoelar

untuk Seniman dan Budayawan

Juli, 2005

Selasa 12 Juli 2005 akan diadakan penghargaan

kedapada Seniman dan budayawan yang aktif dalam

mengalakan kampanye lingkungan lewat seni dan

budaya.

Adapun acara tersebut akan diadakan di Gedung

Kesenian Jakarta (GKJ) Jl. kesenia No.1 Pasar baru - Jakarta. Malam seni dan penganugrahan tersebut

turut pula diramikan oleh Taufik Ismail, WS. Rendra, Paramitha Rusady, Miss Indonesia Club, dan Ebiet

G. Ade.

Sumber: menlh.go.id

b. Paramitha Rusady Raih Penghargaan Adipura

Juni, 2005

Kepeduliannya dengan lingkungan menghantarkan Paramitha Russady, pantas menerima penghargaan

Adipura. Konsistensinya dalam ikut pelestarian lingkungan hidup pantas dicatat tersendiri. Mitha tidak

hanya ikut-ikutan, dia terbiasa terjun langsung. Dia pernah masuk ke suku Baduy Dalam, hanya untuk

mengetahui lingkungan asli milik salah satu suku tradisonal Indonesia yang ada di Jawa Barat. Padahal

waktu itu Mitha sudah menjadi salah satu bintang ternama di Indonesia.

"Sebenarnya ini sangat mengejutkan sekali bagi saya pribadi. Bagi saya pengabdian saya di lingkungan

hidup sama sekali tidak ada pamrih," tuturnya seusia penyerahan penghargaan Adipura di Hotel

Shangrilla, Senin (12/6). "Mungkin saya hanya punya ambisi dan pamrih di bidang menyanyi dan film,

untuk ini sama sekali saya tidak berharap," tambahnya.

PRFC 17

Page 18: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Namun, Mitha tetap berkewajiban untuk mengucapkan banyak terimakasih. Bagiamanapun ini

merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap pelaku-pelaku pelestarian lingkungan. Ketertarikan

Mitha terhadap lingkungan timbul saat dirinya bergabung dalam Yayasan Garuda Nusantara, pimpinan

Ully Sigar Russady yang tak lain kakak kandungnya sendiri.

Dalam ikut pelestarian alam, Mitha lebih berkosentrasi pada prokteksi air. Dimana air merupakan

sumber kehidupan paling utama selain udara. Dan pengalaman yang didapat dari suku Baduy Dalam

sangatlah mengagumkan bagi dirinya. "Orang Baduy Dalam ternyata lebih pintar dibanding orang kota

dalam hal pelesatarian lingkungan, khususnya air," tandas Mitha. "Mereka tahu betu bagaimana caranya

menjaga kebersihan air, waktu di sana kita tidak boleh, melakukan mandi dan sikat gigi di sungai, karena

semua bahan yang kita gunakan untuk mandi dan gosok gigi mengandung toksin yang mengandung

bakteri," papar Mitha panjang.

Maka tidak mengherankan kalau air sungai disana sangat bersih, namun ironisnya air tersebut menjadi

cemar saat sudah sampai di kota semacam Jakarta. Untuk itu, Mitha berharap, keseharian untuk tidak

membuang sampah sembarangan menjadi budaya baru di sini.

Sumber: kapanlagi.com

c. Paramitha dan Ully Sigar Rusady Bersihkan Sampah Sungai Cisadane

Maret, 2005

Artis kakak beradik Ully Sigar Rusady dan Paramitha Rusady hari ini akan menanam 1000 pohon sukun di

sekitar Sungai Cisadane. Kedatangan artis yang juga aktivis lingkungan itu dalam rangka memperingati

Hari Air yang jatuh pada 22 Maret mendatang.

Selain penanaman pohon sukun, kedua artis itu juga akan mengarungi Sungai Cisadane untuk

membersihan sampah. Empat buah perahu karet akan diturunkan untuk mendukung kegiatan itu.

PRFC 18

Page 19: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

Menurut Bayu Haris, anggota relawan Garuda Nusantara, kegiatan itu juga akan melibatkan ratusan

siswa-siswi SDN Sukasari 5 dan anak-anak TK Raudatul Atfal, Kota Tangerang.

"Tujuannya mendidik anak-anak sedini mungkin belajar mencintai lingkungan dan memiliki pengetahuan

serta kepedulian atas pelestarian alam," kata Bayu.

Dipilihnya pohon sukun, kata Bayu, karena tanaman itu banyak tumbuh dan dijumpai di Kota Tangerang.

Selain itu, karena pohon itu multifungsi, mulai dari akarnya yang dapat menahan abrasi. "Pohon sukun

juga dapat mengubah kepayauan air sehingga enak dikonsumsi," kata Bayu.

Tentu saja, buah sukun juga dapat dijadikan cemilan menemani minum teh. Daun, sukun pun dapat

dimanfaatkan sebagai obat penyakit ginjal dengan cara direbus.

Selain penanaman pohon sukun, sebagai rentetan kegiatan hari air juga diselenggarakan kegiatan

pendidikan dan latihan konservasi air dan seminar tentang lingkungan.

sumber: tempointeraktif

2003

a. Ramaikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Juli, 2003

Hari Minggu, 06 Juli 2003 Sekolah Musik VIDI VICI Pimpinan Ibu Ully Hary Rusady bekerjasama dengan

Fantasia Kindergarten & Pre School menyelenggarakan Lomba Nyanyi Anak dan Taman Kanak-kanak.

Dalam Rangka menyambut HUT Jakarta ke-476 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Final dari kegiatan ini di selenggarakan di Panggung Terbuka Pasar Seni Jaya Ancol pada pukul 11.00

siang hingga selesai. Adapun lomba ini diselenggarakan dalam rangka menerapkan dan menumbuhkan

rasa cinta pada alam dan lingkungan anak-anak usia dini.

Acara lomba juga diramaikan oleh para artis antara lain; Paramitha Rusady, artis cilik Avisha, mantan

artis cilik Puput Novel. Sebelum pengumuman pemenang, Ully Hary Rusady & Kelompok Hijau turut

PRFC 19

Page 20: Paramitha Rusady Dan Lingkungan Hidup

serta menyumbangkan lagu/nyayian alam untuk memeriahkan suasana Pasar Seni Jaya Ancol, yang kali

ini penuh sesak dipadati pengunjung bertepatan dengan hari libur sekolah.

b. Paramitha Rusady, Buka Pemandian Air Panas, di Gunung Pancar

Mei, 2003

Lama tak muncul ternyata Mitha lagi menyibukkan diri dengan kegiatan yang sifatnya sosial. Bersama

kakaknya, Ully Sigar Rusady, ia bergabung dalam Yayasan Garuda Nusantara, sebuah kegiatan yang

berkaitan dengan sosial dan lingkungan hidup. Beberapa waktu lalu, Mitha sempat melelang lagu-lagu

yang bertemakan alam, salah satunya berjudul Sungai Ciliwung. Hasilnya cukup lumayan, sekitar Rp 200

juta terkumpul dan akan dimanfaatkan bagi kelestarian alam.

Semakin lama Mitha mengaku semakin tertarik dengan dunia yang digeluti kakaknya. Buktinya, ia

bersama Ully belum lama ini mengelola kawasan konservasi air seluas 30 hektar di Gunung Pancar,

Bogor, Jawa Barat. "Yang kami jual program di tanah tersebut, bukan tanahnya," katanya.

Di kawasan ini, pengunjung bisa melakukan terapi alam seperti mandi air panas yang mengandung

belerang. "Anak-anak sekolah yang mau belajar tanaman obat-obatan juga boleh datang," kata

tambahnya.

Menurut Mitha, tanah tersebut bukan miliknya dan Ully pribadi, melainkan juga ada sebagian milik artis

lainnya yang ikut andil dalam usaha tersebut.

PRFC 20