paramitha rusady dan lingkungan hidup
DESCRIPTION
Paramitha Rusady dan Lingkungan HidupTRANSCRIPT
Paramitha Rusady & Kegiatan
Lingkungan Hidup..
Sebuah rangkuman yang berisi artikel-artikel kegiatan Paramitha Rusady, terkait dengan
Lingkungan Hidup..
PRFC 1
2009;
a. Paramitha Rusady, Tamu Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kal-Bar
Oktober, 2009
Sebanyak 23 peserta Duta Lingkungan Hidup (LH) dari 12 kabupaten kota se-Kalbar memasuki tahap
karantina hingga malam puncak grand final, Jumat (9/10) mendatang, di Hotel Kapuas Palace Pontianak.
Dari 23 peserta tahun ini, hanya sepuluh orang yang memasuki grand final. Format inilah yang membedakan
pemilihan Duta LH Kalbar tahun keempat ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Sepuluh besar peserta ini
dinilai prestasinya selama masa karantina empat hari sejak 6 Oktober lalu,
kata Ketua Panitia Pemilihan Duta LH Kalbar, Kressensiana K kepada Equator saat menggelar audensi dengan
wakil rakyat di DPRD Kalbar, Rabu (7/10). Kemarin, peserta yang terdiri dari 16 putri dan 7 putra ini
menggelar aksi damai di Tugu Degulis Untan. Dilanjutkan beraudiensi dengan Wakil Gubernur Kalbar, Drs
Christiandy Sanjaya SE MM di Kantor Gubernur Kalbar dan kunjungan ke Kantor DPRD Kalbar. Peserta
Pemilihan Duta LH Kalbar tahun ini diikuti 23 peserta, lebih sedikit dari tahun lalu 28 peserta. Kabupaten
Pontianak dan Kapuas Hulu tidak mengirimkan peserta. Sedangkan Sekadau hanya mengirimkan satu orang.
Setiap kabupaten/kota berkesempatan mengirimkan dua peserta Pemilihan Duta LH katanya Kresstiana.
Menurutnya, para finalis ini di karantina dari tanggal 6 sampai 10 Oktober. Pada malam grand finalajang dua
tahunan ini akan menghadirkan artis ibukota, Paramitha Rusadi yang juga Duta LH Nasional. Penilaian yang
dilakukan, jelas dia, di antaranya melalui tes tertulis, psikotes dan wawancara terkait persoalan lingkungan
hidup. Ada lima gelar yang akan diperebutkan yaitu, juara I, runner up 1, runner up 2, harapan 1, harapan 2
dan juara favorite.
Untuk juara favorite berdasarkan polling SMS. Nantinya ada empat juri yaitu juri bahasa Inggris, lingkungan
hidup, etika dan pengembangan diri serta juri psikotes,jelasnya. Dikatakan Kressensiana, penilaian tidak
hanya dilakukan pada malam di catwalk saja tapi sampai malam grand final.
PRFC 2
Penilaian sudah dilakukan sejak para finalis di karantina hingga malam grand final yang digelar di Convention
Hall Hotel Kapuas Palace Pontianak,katanya. Malam grand final nanti, lanjutnya, akan digelar tanya jawab
dari dewan juri dan MC untuk mencari jadi lima besar. Memasuki lima besar tidak dilakukan tanya jawab lagi,
tapi kampanye terkait isu lingkungan dengan waktu tiga menit.
Melalui kriteria-kriteria tersebut, sudah dapat dilihat siapa yang
memenangkan pemilihan ini,tuturnya. Finalis yang berhasil keluar
sebagai juara nantinya akan dikirim ke tingkat regional Kalimantan
pada tahun 2011 sebagai perwakilan Kalbar. Direncanakan akan digelar
di Balikpapan, namun kami mengharapkan Kalbar yang jadi tuan
rumah,kata Kressensiana yang juga pegawai di BLH Provinsi Kalbar itu.
Menurutnya, di tingkat nasional tidak diseleksi tapi ditunjuk langsung
oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Sosok yang biasa ditunjuk
adalah para publik figure seperti selebriti. Diharapkan pemenang Duta
LH ini nantinya dapat membawa misi serta program pemerintah
terhadap lingkungan hidup. Selain penilaian-penilaian, peserta juga
mendapatkan beberapa pembekalan materi mengenai permasalahan
lingkungan hidup.
Dalam pemilihan ini kita mengusung tema lingkungan hidup sedunia, yakni Bersama Selamatkan Bumi dari
Perubahan Iklim, katanya. Selain itu, peserta juga dibekali dengan materi tentang etika dan pengembangan
diri. Panitia pelaksana juga mengundang Polda Kalbar untuk memberikan penyuluhan mengenai Narkoba
kepada para peserta Pemilihan Duta LH Kalbar. Selain sebagai Duta LH untuk mensosialisasikan isu-isu
lingkungan hidup, kata Kresstiana, para peserta selaku generasi muda yang mewarisi lingkungan hendaknya
mengajak masyarakat untuk ramah lingkungan. Terpisah, Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya SE
MM menyambut positif kegiatan pemilihan Duta LH Kalbar itu. Permasalahan lingkungan hidup di Kalbar ini
sangat kompleks, jadi dengan adanya Duta lingkungan, setidaknya membantu mengatasi permasalahan
tersebut,katanya. Permasalahan LH yang dimaksudkan Christiandy tersebut di antaranya mengenai
kebakaran hutan dan lahan, Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), penebangan atau pembalakan kayu
(illegal logging). Seperti diketahui, Pada 2007 lalu, dari empat perwakilan Duta LH yang dikirim Kalbar
semuanya masuk sepuluh besar dan dari lima gelar yang diperebutkan Kalbar dapat tiga gelar yaitu Juara 2, 3
PRFC 3
dan harapan 1. Sedangkan pada 2009 yang dilaksanakan di balik Papan Kalbar memperoleh juara 1, juara 3
dan juara harapan 1.
Sumber: equator-news.com, borneophotography.org
b. Nyanyian Tembang Alam Menutup Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Agustus 2009
Humas Pusri - PALEMBANG-PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) kembali menyelenggarakan aksi peduli
lingkungan hidup pada Selasa, 4 Agustus 2009. Acara dengan judul “Seminar Lingkungan Hidup &
Nyanyian Tembang Alam” ini merupakan acara penutup dari serangkaian kegiatan peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia yang diadakan oleh Pusri. Acara berlangsung meriah dengan penampilan
aktivis lingkungan hidup Ully Sigar Rusady, Paramitha Rusady, serta tim yang tergabung dalam Yayasan
Garuda Nusantara.
Direktur Produksi Indra Jaya dan Direktur SDM & Umum Djafaruddin Lexy hadir dalam acara yang
diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Komplek PT Pusri. Dalam sambutannya, Indra bersama-
sama mengajak seluruh karyawan dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mulai
mengambil tindakan untuk menyelamatkan lingkungan sekitar. “Kedepannya saya berharap agar seluruh
karyawan pusri memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Hal ini harus
dimulai dari diri sendiri”, tegasnya.
Acara seminar lingkungan hidup diisi secara langsung oleh Ully Sigar Rusady, Paramitha Rusady, dan tim.
Pemaparan diisi dengan seruan untuk terus peduli dan menjaga lingkungan hidup dari bahaya yang
dapat mengancam keseimbangan lingkungan. Kemudian, Ully Sigar dan tim melanjutkan acara dengan
mempersembahkan nyanyian tembang alam dengan penuh semangat. Sekitar 6 lagu dibawakan secara
apik dan menarik. Penampilan Ully Sigar Rusady dan tim mampu menghanyutkan penonton yang
menghadiri acara tersebut, diantaranya adalah anak-anak SMU dari beberapa sekolah di Palembang
yang secara khusus diundang oleh Pusri.
Sebelum seminar dimulai pada pukul 09.00 wib, acara diawali dengan kegiatan penanaman pohon di
area komplek Pusri. Aksi tanam ini diikuti oleh Direksi, karyawan Pusri, serta karyawan yang tergabung
PRFC 4
dalam Komunitas Onthel Pusri. Kemudian rombongan bersama-sama menuju GSG dengan
menggunakan sepeda onthel. Aksi bersepeda ini menunjukkan kesungguhan karyawan Pusri dalam
menjaga keseimbangan lingkungan hidup, khususnya dalam mengurangi tingkat pencemaran udara.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang
telah diadakan Pusri untuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia, antara lain Lomba Cepat Tepat
Lingkungan, Lomba Foto Lingkungan dengan tema “Pusri Ramah Lingkungan”, dan Lomba Unit Kerja
peduli Lingkungan. Panitia mengaku sangat puas dengan hasil perlombaan, karena para peserta
menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap lingkungan. Hal ini terlihat dari hasil lomba cepat tepat,
dimana setiap peserta mampu menjawab pertanyaan seputar lingkungan dengan tepat. (humas/08)
sumber:pusri.co.id
c. Paramitha Rusady, menjadi pembicara talk show di Sengata
Juli, 2009
Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup, PT Katim Prima Coal
(KPC) bersama Pemkab Kutim, Badan Lingkungan Hidup, Pusdakota,
dan di dukung Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia akan
melaksanakan kegiatan berbagai kegiatan yang bertema "Merajut
Sinergi Wujudkan Sengata BERSEMI (Bersih, Sehat dan Mandiri). Acara
berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (26/6) di Gedung Olah
Raga (Gor) Swarga Bara, Sengata.
Menurut Ketua Panitia Syahruldin, dalam acara yang berlangsung dua
hari itu, berbagai macam kegiatan seperti pentas ekspresi seni dan budaya, expo dan pameran lingkungan
hidup, kursus singkat pengelolan sampah, pembuatan kompos, dll.
Selain itu, konsultasi dan talk show interaktif bertemakan lingkungan hidup serta berbagai lomba seperti
Mading, Karya Tulis dan Kreasi daur ulang sampah. "Banyak kegiatan yang kami lakukan, utamanya
bagaimana cara untuk mengelola sampah," ujar Syharuldin.
Selain itu, PT KPC akan menyampaikan tentang proses pengembangan lingkungan yang sudah dilakukan di
Sengata kepada Kementrian Lingkungan Hidup. Dilanjutkan dengan penandatangan dokumen Renstra oleh
PRFC 5
tiga pihak yaitu Menteri, KPC, dan BLH Sengata.
Selanjutnya rombongan menteri dan pejabat berkeliling untuk meninjau expo tentang kegiatan komunitas
untuk pengelolaan lingkungan. Road show rombongan menteri meninjau 3 wilayah dan rumah kompos serta
berdialog langsung dengan komunitas. "Ada dialog langsung dengan rombongan menteri, peninjauan di
expo dan masih banyak lagi," ujarnya.
Untuk hiburan kata Syahruldin, KPC mendatangkan WS Rendra, Paramitha Rusadi dan Tasya yang nantinya
akan membacakan puisi dan talk Show tentang kondisi lingkungan. Untuk kegiatan Sabtu (27/6) akan
dilangsungkan seminar lingkungan dengan narasumber dari Kementrian Lingkungan Hidup di Hotel Royal
Victory.
Ia menambahakn di hari terakhir di gelar berbagai macam lomba seperti, lomba karya tulis tingkat SD dan
SM. Lomba Mading tingkat SMA, Lomba Mading dilakukan dalam waktu 4 jam dan hasil bisa langsung di
pajang dan langsung dilakukan penjurian serta layanan kesehatan, periksa tensi gratis dan konsultasi
kesehatan. "Layanan cek kesehatan diberikan oleh kader dari Margosantoso berupa pemberian tensi gratis,
timbang badan dan ukur berat badan ideal,” katanya. (nsr)
Sumber: Korankaltim.com
d. Paramitha Rusady: Hematlah Energi
Juni 2009
Artis sinetron dan penyanyi Paramitha Rusady mengajak masyarakat berhemat energi dengan cara;
jangan terlalu sering menggunakan kendaraan bermotor.
“Dengan mengurangi penggunaan kendaraan (bermotor), mudah-mudah polusi udara dapat dikurangi,”
kata Paramitha Rusady, saat ditemui disela-sela Peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional 2009 di
kawasan Monas Jakarta, Minggu.
PRFC 6
Adik kandung artis Ully Sigar Rusady itu turut bersepeda bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan masyarakat ibukota, dimulai dari kawasan Parkir Timur Gelora Bung Karno dan berakhir di kawasan
Monas.
Sekitar 3.500 orang mengikuti acara
bersepeda yang diselenggarakan oleh
Kementerian Negara Lingkungan
Hidup untuk memperingati Hari
Lingkungan Hidup Nasional 2009.
Kegiatan bersepeda dalam rangka Hari
Lingkungan Hidup yang jatuh pada 6
Juni itu, juga akan dilaksanakan pula di
Batam, Jambi, Palembang, Bogor,
Makasar, Malang, Bali, Mamuju dan
Surabaya. “Seru banget bersepeda
menempuh jarak delapan kilometer
bersama-sama, sekalian bisa cari
inspirasi,” ujarnya.
Paramitha dan Ully memang telah
lama aktif dalam penyelamatan lingkungan dan saat ini dia menjadi Humas di Yayasan Garuda Nusantara
yang bergerak di bidang lingkungan. “Saya mengerjakan apa saja yang dibutuhkan oleh yayasan dalam
upaya menjaga dan melestarikan lingkungan ini secara sukarela,” kata Paramitha.
Sumber: matanews.com
PRFC 7
e. Hari Bumi, Paramitha menjadi Duta Sanseviera
April 2009
Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2009, komunitas pencinta Sansevieria Indonesia mengadakan
acara 'Gelar Sansevieria Indonesia'. Acara akan digelar di JaCC Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat,
dari tanggal 22 April - 26 April 2009. Acara ini dibuka oleh Ketua Umum KOMPENSASI (Komunitas
Pencinta Sansevieria Indonesia), yakni Ully Sigar Rusady, kakak kandung Paramitha Rusady, Rabu (22/04).
Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer
sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air
dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.
Sansevieria punya banyak kelebihan, seperti
mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu
dan cahaya yang sangat luas, sangat resisten
terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis
polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan
yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi
barang elektronik. Beberapa polutan yang di serap
oleh Sanseviera.
Saat ini tidak kurang dari 100 jenis sansevieria yang ada di Indonesia. Sekalipun tanaman ini berasal dari
Afrika, tetapi ada satu jenis sansevieria asli Indonesia yang di temukan di Kepulauan Seribu yaitu
Sansevieria Javanica.
Ada banyak manfaat lain dari sansevieria. Di dalam tiap helai daun sansevieria ada pregnane glycoside,
zat yang mampu mengurai zat beracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino. Zat beracun
yang diurai, seperti seperti Carbondioxide, Benzene, Choloroform, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang
tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC.
Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali
PRFC 8
udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.
Selain itu, sansevieria trifasciata lorentii yang dipotong-
potong 5 cm yang ditempatkan di dalam kulkas dapat
menghilangkan aroma tidak sedap. Dalam lingkungan
industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang
produksi industri untuk mereduksi senyawa beracun
yang terhirup oleh pekerja.
Lebih lanjut, tanaman yang juga bernama Old Century Plant, dapat mereduksi radiasi gelombang
elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di
samping komputer atau televisi.
Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut,
mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian.
Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.
Mengingat udara Jakarta yang sangat kotor dan melihat sumbangsih yang besar dari sansevieria dalam
menetralisir zat beracun pada udara, pada acara Gelar Sansevieria Indonesia ini diadakan
penandatanganan komitmen untuk menanam sejuta sansevieria. Pada kesempatan itu, artis Paramitha
Rusady didaulat sebagai Duta Sansevieria Indonesia.
Tumbuhan ini dapat mempercantik rumah kita dan tanpa kita sadari dia bekerja mengurangi radiasi yang
dapat membahayakan tubuh kita. Marilah kita mulai dengan menghijaukan rumah kita dengan tanaman
cantik yang bekerja mengikat CO2 yang bertebaran dari berbagai sumber pencemar dan merubahnya
menjadi O2 yang dapat kita hirup.
Sumber: kapanlagi, jakartalantern.com
f. Paramitha Rusady, Duta Lingkungan dan Budayawan
PRFC 9
Februari 2009
“Duta Lingkungan adalah public figure, untuk itu diharapkan seluruh Duta Lingkungan dapat
meneruskan dan meningkatkan gerakan pengelolaan lingkungan hidup dalam tiap aktivitasnya. Gaya
Hidup Hijau (Green Life Style) yang telah dilakukan oleh para Duta Lingkungan perlu ditingkatkan dan
ditularkan kepada masyarakat sehingga menjadi contoh positif bagi masyarakat umum dan hal itu
diharapkan dapat lebih mendorong tumbuhnya gerakan masyarakat peduli lingkungan hidup dan
pertemuan ini bisa terselenggara karena satu kepentingan bersama yaitu lingkungan hidup dan untuk
kepentingan lingkungan Hidup semua kepentingan dan semua profesi bisa bergandengan tangan
melakukan satu aktifitas bersama dan penyematan Duta Lingkungan adalah bentuk apresiasi KNLH atas
segala upaya yang telah dilakukan oleh para artis dan budayawan ini terhadap lingkungan hidup., Hal itu
disampaikan oleh MENLH pada tanggal 11 Pebruari 2009 bertempat di kediaman resmi MENLH di Jalan
Widyachanda, Jakarta pada acara Temu Dialog Kemitraan Kementerian Negara Lingkungan Hidup
dengan DUTA LINGKUNGAN & BUDAYAWAN. Pertemuan tesebut dihadiri oleh Jajaran Eselon I MENLH,
Staf Khusus MENLH serta sekitar 21 orang Duta Lingkungan dan Budayawan, yaitu: Titik Puspa, Sherina,
Ully Harry Rusady, Paramitha Rusady, Rahma Sarita, Wanda Hamidah, Nugie, WS. Rendra, Radar
Pancadahana, Ari Usma Woman, Noca Rianti Woman, Alia Febyani Woman, Anggi Woman, Kiki Woman,
Sisi Susilawati Woman, Valerina Daniel, Chriss Patikawa, Maudy Kusnaedy, Imbahim DEBU dan Kak Seto
M. Dalam acara tersebut, MENLH juga kembali menyematkan artis Sherina Munaf sebagai Duta
Lingkungan dan Sdr. Ir. H. Soeharsojo (Ketua Umum BPP Gapensi) sebagai Duta Lingkungan Bidang
Konstruksi yang Berwawasan Lingkungan. (HMS)
Sumber: Asdep Edukasi dan Komunikasi menlh.go.id
2008;
PRFC 10
a. Rayakan Ultah Paramitha Rusady Pilih Peduli Bumi
Agustus 2008
Bermacam-macam cara yang dilakukan orang saat bertambah usia. Mulai
dari melakukan hal kecil, sampai melakukan hal yang berguna bagi semua
orang.
Seperti yang dilakukan Paramitha Rusady, saat usia bertambah, dirinya
melakukan sesuatu yang sangat mulia. Mitha begitu sapaan akrabnya,
melakukan tanam pohon untuk program penghijauan. Dalam acara
penanaman pohon dan penyantunan anak yatim yang juga dihadiri oleh
Slank, Ully Sigar, Devi Permatasari, dan Oppie Kumis ini, Mitha mengajak masyarakat untuk mulai peduli
dengan bumi
"Saya ingin melakukan yang beda saat ulang tahun. Dan kebetulan, tahun ini saya menanam pohon
karena bumi semakin panas," tutur Mitha di Rawa Panjang, Citayam, Depok, Minggu (10/8).
Selain itu, ibu dari satu anak ini mengatakan keinginannya menanam pohon tersebut untuk membantu
mengurangi dampak dari global warming. "Ini bagian dari mengurangi panas di Indonesia. Menanam
pohon ini juga berguna untuk generasi akan datang, dan memberi contoh yang baik bagi anak-
anak,"ucapnya.
Saat merayakan ulang tahun, menurut perempuan yang pernah membintangi film Si Kabayan Saba Kota
tak selalu harus dirayakan dengan pesta yang meriah.
"Saat ini tak usah dirayakan dengan pesta yang berlebihan, karena bangsa kita sedang prihatin. Kita
lebih koreksi diri saja dan lebih banyak berdoa, "pungkas Mitha.
Sumber: indonesiaselebriti.com, kapanlagi
b. World Water Day XVI, Help Make The Different, International of Sanitation
PRFC 11
April 2008
Jakarta, Nama Paramitha Rusady belakangan
ini makin tenggelam di dunia akting. Usut punya usut
ternyata Paramitha dihanyutkan oleh kampanye
air.
Saat ditemui di kampus Universitas Al- Azhar,
Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.
Sisingamangaraja XII, Kebayoran Baru Jakarta
Selatan, Sabtu (26/4/2008) Mitha demikian panggilan
akrabnya tengah menjadi pembicara dalam seminar
bertajuk 'Air Bersamaku' bersama Nadia Vega, Gugun
Gondrong dan Alvino Dinova.
Dalam seminar yang dilselenggarakan untuk memperingati hari air sedunia itu, Istri Nenad bago tersebut
menjelaskan, selain belum mendapat tawaran yang cocok dalam dunia hiburan, kini ia lebih memilih
untuk menjalani kegiatan sosial.
" Karena saya sebagai manusia nggak hanya melulu berkutat ada masalah pribadi. Tapi saya ingin
berguna pada masyarakat," ujarnya mantap.
”Perilaku kita memang boros air. Untuk buang air besar saja, kloset butuh lebih dari lima liter air,” ujar
wanita kelahiran Ujungpandang, 11 Agustus 1966, ini.
Soal Sungai Ciliwung yang membelah Jakarta, kata Mitha, kondisinya semakin buruk. ”Dibanding ketika
saya masih kecil, sekarang semakin kotor, bau, dan hitam,” tegasnya.
Karena sulit menyadarkan penduduk Jakarta yang terus bertambah setiap tahunnya, Mitha memilih aksi
langsung, misalnya menanam pohon. Meskipun ”kecil”, namun gampang dilakukan. Manfaatnya
langsung dirasakan, bahkan jika yang menanam sudah meninggal pun, pohon tetap memberi keteduhan
PRFC 12
Saking larut dalam kegiatan pelestarian Air, Mitha sampai terpilih sebagai Humas organisasi Garuda
Nusantara, yang tak lain adalah organisasi pemerhati air. Selain itu, di kehidupan sehari-hari Mitha juga
berusaha untuk ikut menjaga kebersihan air.
"Dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena sampah bisa berdampak terhadap lingkungan
khususnya air," ujarnya lagi
Sumber: ampl.or.id , indonesiaselebriti.com
Foto: kapanlagi
2006;
a. Duta Lingkungan Indonesia Hijau
Maret 2006
Ternyata gerakan Soft-Power dalam pelestarian lingkungan semakin menggelinding. Simpul-simpul Soft-
Power yang diusung oleh kalangan budayawan, seniman dan artis sebagai relawan berkomitmen untuk
melestarikan lingkungan. Kerelawanan para budayawan, artis dan seniman tersebut dinyatakan dengan
kesediaan mereka untuk menjadi duta-duta lingkungan di lingkungan KLH.
Semangat untuk memperjuangkan pelestarian lingkungan melalui pendekatan soft-power disampaikan
dengan sentuhan-sentuhan nurani. Diharapkan dengan pendekatan tersebut rasa kepedulian
masyarakat luas akan tumbuh dan menjadikan kesadaran untuk melestarikan lingkungan sebagai suatu
gerakan sosial.
Lebih dari 40 artis, budayawan dan seniman berkumpul pada tanggal 3 Maret 2006 di Coffee Bross
Lounge, Hotel Gran Kemang Jakarta untuk dinobatkan menjadi berbagai Duta Lingkungan dengan
memfokuskan pada minat masing-masing. Pada kesempatan itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Ir.
Rachmat Witoelar, menobatkan para duta yaitu:
1. Duta Keasrian Lingkungan:
Dewi Sandra, Mona Ratuliu, Ebiet G. Ade dan Lula Kamal yang akan bekerja sama dengan Deputi I KLH.
PRFC 13
2. Duta Adipura:
Dian Sastro, Djaduk Ferianto, Marcell, Katon Bagaskara, Ronald, Dina Lorenza dan Woman yang akan
bekerja sama dengan Deputi II KLH.
3. Duta Lingkungan Indonesia Hijau:
Paramitha Rusady, Nugie, Angelina Sondakh, Slank dan Titi Kamal yang akan bekerja sama dengan
Deputi III KLH.
4. Duta Lingkungan Industri Hijau:
Cornelia Agatha, Titi DJ, Andien, Maudy Koesnaedi dan Nurul Arifin yang akan bekerja sama dengan
Deputi IV KLH.
5. Duta Penaatan Hukum Lingkungan:
Radhar Panca Dahana, Iga Mawarni, Wanda Hamidah, Marissa Haque dan Rahma Sarita yang akan
bekerja sama dengan Deputi V KLH.
6. Duta Lingkungan Masyarakat Madani:
Ratih Sang, Ray Sahetapy, AB. Three, Ayu Utami, dan Nani Widjaya yang akan bekerja sama dengan
Deputi VI KLH.
7. Duta Insan Berwawasan Lingkungan:
Rieke Dyah Pitaloka, Butet Kertarajasa, Dick Doang, Kak Seto, Valerina Daniel, dan Dessy Ratnasari akan
bekerja sama dengan Deputi VII KLH.
Pada kesempatan acara tersebut sekaligus juga merupakan acara syukuran atas penghargaan The Zayet
Prize for Environmental Action Leading to Possitive on Society yang diberikan kepada Prof. Dr. Emil
Salim.
PRFC 14
b. Pencanangan Pemulihan Kerusakan Lingkungan di Kawasan Merapi
Maret 2006,
Menteri Negara LH beserta Deputi III LH, Dra Masnellyarti Hilman, Dirjen RLPS Dephut, Ir. Darori, Wagub
Jateng Ali Mufiz, Wagub D.I.Y. Sri Paku Alam IX, Bupati Magelang Singgih Sanyoto, dan juga diikuti oleh
rombongan artis duta lingkungan LH, Paramitha Rusady, Titi Kamal dan Putri Indonesia Valerina Daniel,
melakukan penanaman pohon sebagai wujud gerakan pemulihan kerusakan lingkungan di kawasan
Pegunungan Merapi di Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Jumlah keseluruhan
bibit pohon yang ditanam sebanyak 38.000 di atas lahan seluas 50 ha milik masyarakat sebagai upaya
melibatkan masyarakat untuk turut menjaga kawasan Merapi khususnya di Kecamatan Srumbung,
Magelang. Bibit pohon yang ditanam antara lain pete, sukun, durian, alpokat dan jeruk keprok.
Penanaman bibit pohon tersebar di kawasan Buffer Zone Merapi di 6 Desa di Kecamatan Srumbung,
yakni Desa Kemiren (8.000 bibit pohon), Desa Kaliurang (4.000 bibit), Desa Ngargosoko (2.000 bibit
pohon), Desa Sumber (2.000 bibit pohon), Desa Sengi (2.000 bibit pohon), dan Desa Kepuhan (2.000
bibit pohon).
Pada acara tersebut Menteri Negara LH juga meresmikan Laboratorium Lapangan Pelestarian
Lingkungan di Kawasan Merapi dan Pelantikan Lembaga Peduli Lingkungan Kawasan Merapi.
Sumber: menlh.go.id
c. Paramitha Petik Kearifan Cinta Lingkungan Suku Badui
Maret 2006
Artis Paramitha Candra Devy Rusady (40) memetik pengalaman cinta terhadap alam dari Suku Badui di
Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
PRFC 15
Ceritanya, kata Paramitha yang juga Humas Yayasan Garuda Nusantara (Bergerak di bidang pelestarian
lingkungan) itu, Tahun 1990 dia diajak kakaknya yang pecinta alam, Ully Sigar Rusady, ke kawasan
permukiman Suku Badui.
Orang Badui melarang dirinya mandi dengan menggunakan sabun, shampo dan pasta gigi.
"Begitu di sana saya harus mandi, mandinya di sungai itu tidak boleh pakai shampo, sabun dan odol,"
kata mantan istri artis Gunawan yang kemudian menikah dengan duda Nenad "Neno" Bago asal
Kroasia itu.
Perempuan berparas cantik kelahiran Makasar itu tentunya bingung terhadap larangan mandi di
sungai memakai sabun, shampo dan odol. Mereka bilang ikhwal itu sebagai "pamali" atau tabu.
"Itu pamali karena kasihan orang kota akan minum airnya kotor, orang kota terkontaminasi, orang
kota tidak bisa menggunakan air sungai yang mengalir dari sini ke sana," kata bungsu dari tujuh
bersaudara keluarga RM Jus Rusady Wirahadite-Ary Mirra Zumarya itu, menirukan orang yang
melarangnya tersebut.
Kearifan lokal Suku Badui itu telah membuat hatinya tersentuh dan bahkan dia sempat menangis.
Ternyata Suku Badui memiliki perhatian besar terhadap orang kota melalui tradisi kuat menjaga
kebersihan air sungai dari kontaminasi bahan kimia.
Pengalaman bersama Suku Badui itu rupanya telah menguatkan tekadnya memperjuangkan
kelestarian lingkungan alam.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa kita laksanakan beramai-ramai," katanya di lereng Gunung Merapi
Magelang, Kamis (10/3) saat pencanangan pemulihan kerusakan lingkungan di kawasan Merapi oleh
Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.
Sumber: antaranews
PRFC 16
2005;
a. KLH award dari Rachmat Witoelar
untuk Seniman dan Budayawan
Juli, 2005
Selasa 12 Juli 2005 akan diadakan penghargaan
kedapada Seniman dan budayawan yang aktif dalam
mengalakan kampanye lingkungan lewat seni dan
budaya.
Adapun acara tersebut akan diadakan di Gedung
Kesenian Jakarta (GKJ) Jl. kesenia No.1 Pasar baru - Jakarta. Malam seni dan penganugrahan tersebut
turut pula diramikan oleh Taufik Ismail, WS. Rendra, Paramitha Rusady, Miss Indonesia Club, dan Ebiet
G. Ade.
Sumber: menlh.go.id
b. Paramitha Rusady Raih Penghargaan Adipura
Juni, 2005
Kepeduliannya dengan lingkungan menghantarkan Paramitha Russady, pantas menerima penghargaan
Adipura. Konsistensinya dalam ikut pelestarian lingkungan hidup pantas dicatat tersendiri. Mitha tidak
hanya ikut-ikutan, dia terbiasa terjun langsung. Dia pernah masuk ke suku Baduy Dalam, hanya untuk
mengetahui lingkungan asli milik salah satu suku tradisonal Indonesia yang ada di Jawa Barat. Padahal
waktu itu Mitha sudah menjadi salah satu bintang ternama di Indonesia.
"Sebenarnya ini sangat mengejutkan sekali bagi saya pribadi. Bagi saya pengabdian saya di lingkungan
hidup sama sekali tidak ada pamrih," tuturnya seusia penyerahan penghargaan Adipura di Hotel
Shangrilla, Senin (12/6). "Mungkin saya hanya punya ambisi dan pamrih di bidang menyanyi dan film,
untuk ini sama sekali saya tidak berharap," tambahnya.
PRFC 17
Namun, Mitha tetap berkewajiban untuk mengucapkan banyak terimakasih. Bagiamanapun ini
merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap pelaku-pelaku pelestarian lingkungan. Ketertarikan
Mitha terhadap lingkungan timbul saat dirinya bergabung dalam Yayasan Garuda Nusantara, pimpinan
Ully Sigar Russady yang tak lain kakak kandungnya sendiri.
Dalam ikut pelestarian alam, Mitha lebih berkosentrasi pada prokteksi air. Dimana air merupakan
sumber kehidupan paling utama selain udara. Dan pengalaman yang didapat dari suku Baduy Dalam
sangatlah mengagumkan bagi dirinya. "Orang Baduy Dalam ternyata lebih pintar dibanding orang kota
dalam hal pelesatarian lingkungan, khususnya air," tandas Mitha. "Mereka tahu betu bagaimana caranya
menjaga kebersihan air, waktu di sana kita tidak boleh, melakukan mandi dan sikat gigi di sungai, karena
semua bahan yang kita gunakan untuk mandi dan gosok gigi mengandung toksin yang mengandung
bakteri," papar Mitha panjang.
Maka tidak mengherankan kalau air sungai disana sangat bersih, namun ironisnya air tersebut menjadi
cemar saat sudah sampai di kota semacam Jakarta. Untuk itu, Mitha berharap, keseharian untuk tidak
membuang sampah sembarangan menjadi budaya baru di sini.
Sumber: kapanlagi.com
c. Paramitha dan Ully Sigar Rusady Bersihkan Sampah Sungai Cisadane
Maret, 2005
Artis kakak beradik Ully Sigar Rusady dan Paramitha Rusady hari ini akan menanam 1000 pohon sukun di
sekitar Sungai Cisadane. Kedatangan artis yang juga aktivis lingkungan itu dalam rangka memperingati
Hari Air yang jatuh pada 22 Maret mendatang.
Selain penanaman pohon sukun, kedua artis itu juga akan mengarungi Sungai Cisadane untuk
membersihan sampah. Empat buah perahu karet akan diturunkan untuk mendukung kegiatan itu.
PRFC 18
Menurut Bayu Haris, anggota relawan Garuda Nusantara, kegiatan itu juga akan melibatkan ratusan
siswa-siswi SDN Sukasari 5 dan anak-anak TK Raudatul Atfal, Kota Tangerang.
"Tujuannya mendidik anak-anak sedini mungkin belajar mencintai lingkungan dan memiliki pengetahuan
serta kepedulian atas pelestarian alam," kata Bayu.
Dipilihnya pohon sukun, kata Bayu, karena tanaman itu banyak tumbuh dan dijumpai di Kota Tangerang.
Selain itu, karena pohon itu multifungsi, mulai dari akarnya yang dapat menahan abrasi. "Pohon sukun
juga dapat mengubah kepayauan air sehingga enak dikonsumsi," kata Bayu.
Tentu saja, buah sukun juga dapat dijadikan cemilan menemani minum teh. Daun, sukun pun dapat
dimanfaatkan sebagai obat penyakit ginjal dengan cara direbus.
Selain penanaman pohon sukun, sebagai rentetan kegiatan hari air juga diselenggarakan kegiatan
pendidikan dan latihan konservasi air dan seminar tentang lingkungan.
sumber: tempointeraktif
2003
a. Ramaikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Juli, 2003
Hari Minggu, 06 Juli 2003 Sekolah Musik VIDI VICI Pimpinan Ibu Ully Hary Rusady bekerjasama dengan
Fantasia Kindergarten & Pre School menyelenggarakan Lomba Nyanyi Anak dan Taman Kanak-kanak.
Dalam Rangka menyambut HUT Jakarta ke-476 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Final dari kegiatan ini di selenggarakan di Panggung Terbuka Pasar Seni Jaya Ancol pada pukul 11.00
siang hingga selesai. Adapun lomba ini diselenggarakan dalam rangka menerapkan dan menumbuhkan
rasa cinta pada alam dan lingkungan anak-anak usia dini.
Acara lomba juga diramaikan oleh para artis antara lain; Paramitha Rusady, artis cilik Avisha, mantan
artis cilik Puput Novel. Sebelum pengumuman pemenang, Ully Hary Rusady & Kelompok Hijau turut
PRFC 19
serta menyumbangkan lagu/nyayian alam untuk memeriahkan suasana Pasar Seni Jaya Ancol, yang kali
ini penuh sesak dipadati pengunjung bertepatan dengan hari libur sekolah.
b. Paramitha Rusady, Buka Pemandian Air Panas, di Gunung Pancar
Mei, 2003
Lama tak muncul ternyata Mitha lagi menyibukkan diri dengan kegiatan yang sifatnya sosial. Bersama
kakaknya, Ully Sigar Rusady, ia bergabung dalam Yayasan Garuda Nusantara, sebuah kegiatan yang
berkaitan dengan sosial dan lingkungan hidup. Beberapa waktu lalu, Mitha sempat melelang lagu-lagu
yang bertemakan alam, salah satunya berjudul Sungai Ciliwung. Hasilnya cukup lumayan, sekitar Rp 200
juta terkumpul dan akan dimanfaatkan bagi kelestarian alam.
Semakin lama Mitha mengaku semakin tertarik dengan dunia yang digeluti kakaknya. Buktinya, ia
bersama Ully belum lama ini mengelola kawasan konservasi air seluas 30 hektar di Gunung Pancar,
Bogor, Jawa Barat. "Yang kami jual program di tanah tersebut, bukan tanahnya," katanya.
Di kawasan ini, pengunjung bisa melakukan terapi alam seperti mandi air panas yang mengandung
belerang. "Anak-anak sekolah yang mau belajar tanaman obat-obatan juga boleh datang," kata
tambahnya.
Menurut Mitha, tanah tersebut bukan miliknya dan Ully pribadi, melainkan juga ada sebagian milik artis
lainnya yang ikut andil dalam usaha tersebut.
PRFC 20