masa pemerintahan hindia belanda i di indonesia. kel 3
TRANSCRIPT
Masa Pemerintahan Hindia
Belanda I di Indonesia
Kelompok 3 :
Annisa Washfa
Hani Meitamara
Rodhiyah Nur Z
Lahirnya pemerintahan Hindia-BelandaMenelang abad ke-18 VOC mulai mengalami kemunduran, akhirnya VOC
dibubarkan pada tahun 1799. segala tangung jawab duambil alih oleh
Kerajaan Belanda sehingga terbentuklah pemerintahan Hindia Belanda.
Pengambilalihan kekuasaan ini dimaksudkan agar wilayah Indonesia tetap di
bawah kendali Belanda.
Situasi di Eropa membawa perubahan pemerinahan di Belanda. Pada tahun
1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga pangeran Willem V
melarikan diri ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand) selanjutnya dipimpin oleh
Louis Napoleon,
akhirnya, Kaisar Prancis Napoleon Bonaperte mengangkat
saudaranya untuk dijadikan raja di Belanda. Saudaranya
tersebut bernama Louis Bonaperte. Atas kehendak Louis
Bonaperte, diangkatlah Herman Willem Daendels sebagai
gubernur jendral di Indonesia.
Maka,
Sejarah pun dimulai.....
Masa politik kolonial Liberal (1800-1811)
Politik kolonial liberal digelar sejak 1 Januari 1800, dijalankan oleh gubernur Jenderal
van Straten dan Gubernur Jenderal Daendells Setelah ditunjuk oleh Louis Napoleon
(Raja Belanda) untuk menjadi gubernur Indonesia.
Pada masa Daendels berkuasa, Prancis bermusuhan dengan Inggris dalam perang
koalisi di Eropa oleh karena itu, Daendels mempunyai tugas agar mempertahankan
Indonesia agar tidak dikuasai oleh Inggris.
Tugas Daendels:
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
mengatur pemerintahan di Indonesia dan membereskan keuangan.
memberantas sistem feodal yang sangat diperkuat oleh VOC
Kebijakan Daendels :
pertahanan pemerintahan keuangan
Beberapa kebijakan Daendels :
membuat angkatan perang yang orang-orangnya terdiri dari orang Indonesia.
mendirikan tangsi-tangsi dan benteng-benteng, pabrik mesiu, dan rumah sakit
tentara.
mengerahkan massa secara paksa untuk membuat jalan antara Anyer sampai
Panarukan. (kerja Rodi)
mengeluarkan aturan Preager Stelsel, yaitu suatu sistem yang mengharuskan
menanam kopi bagi rakyat yang berada di daerah Priangan.
Memungut aturan pajak dalam bentuk barang.
Sistem administrasi
gubernur jenderal memegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil dari Ratu
Belanda yang berkedudukan di propinsi. dikabupaten diperintah oleh
gubernur, sub kabupaten oleh residen, dibawahnya ada asisten residen
yang mengawasi para patih dan bupati, dibawahnya ada pengawas yang bertugas mengawasi wedana dan asisten wedana.
Bidang Pertahanan :
Menambah jumlah prajurit yang awalnya 4000 prajurit menjadi 18.000 yang
sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi)
Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati
Bandung.
Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.100
kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun
Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujung Kulon
Bidang keuangan :
Mengeluarkan mata uang kertas
Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul
tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.
Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya (VOC)
yaitu memborongkan pungutan pajak.
Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia.
Bidang Pemerintahan :
Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi negara
Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai
pemerintahan dan digaji.
Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden
(sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)
Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/prefektur (wilayah)
Membangun kantor-kantor pengadilan
Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan
Faktor penghambat pemerintahan Daendels :
para bupati dan penguasa daerah lainnya masih memegang peranan dalam
perda-gangan.
struktur feodal itu kedudukan bupati sangat kuat, sehingga setiap tindakan
perubahan tidak dapat berjalan tanpa kerjasama mereka.
mempertahankan Pulau Jawa terhadap serangan Inggris
Reaksi Masyarakat
Dalam hubungan dengan kalangan istana, pemerintahan
Daendels mengalami pertentangan dengan Raja Banten yang
tidak mendukung Daendels ditangkap dan dibuang ke Ambon.
Mangkubumi yang juga dianggap menghalangi rencana
Daendels dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut.
Pertentangan pun terjadi dengan Kerajaan Mataram Ngayogyakarta.
Dengan menggunakan politik Devide et Impera seperti yang dilakukan VOC
Sultan Hamengkubuwono di pecat kemudian digantikan oleh Sultan Sepuh.
Kemudian daerah Ngayogyakarta diperkecil.
Upaya untuk mengumpulkan uang, Daendels menjual tanah-tanah
partikelir kepada orang Belanda, Tionghoa dan Arab. Akibatnya para pemilik
tanah tersebut dapat menghisap tenaga rakyat karena memiliki hak-hak
istimewa.
Akhir Pemerintahan
Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
.Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon
menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
Penyelewengan dlam kasus penjualan tanah kepada fihak swasta dan
manipulasi penjualan istana Bogor.
Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan
Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek perbudakan
serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan
perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur
Jendral Jansen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika Selatan)
Janssen
Sebagai pengganti Daendels dikirimlah Jan Willem Janssen. Ia mulai
menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jawa tahun 1811. Ia
kemudian memperbaiki keadaan yang ditinggalkan oleh Daendels.
Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam
melaksanakan tugasnya. Ketika Inggris menyerang Pulau Jawa,
daerah Kepulauan Maluku sudah berhasil direbut oleh Inggris. Bahkan
secara de facto daerah kekuasaan Hindia Belanda di masa Janssen
itu tinggal daerah-daerah tertentu, misaInya Jawa, Makasar, dan
Palembang. Ia menyerah dan harus menandatangani perjanjian diTuntang pada tanggal 17 September 1811 Kapitullasi Tuntang
Sekian....
Terima kasiiiiihh,
Arigatou
Daftar Pustaka
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol2
1no2oktober2007/MASA%20KOLONIAL%20BELANDA%20kardiyat.pdf
http://histoer.50webs.com/article%202.html
Buku Sejarah kelas XI IPS