market brief bubur kayu di korea selatan - itpc … · secara geografis korea selatan memiliki luas...
TRANSCRIPT
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ 4
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 5
1 Latar Belakang .................................................................................................. 6
1.1. Profil Singkat Negara ........................................................................................ 6
1.2. Pemilihan Negara ............................................................................................. 7
1.3. Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia ........................................... 9
2 Peluang Dan Strategi Penetrasi Pasar ................................................................. 11
2.1. Sekilas Mengenai Bubur Kayu .......................................................................... 11
2.2. Perdagangan Bubur Kayu di Dunia ................................................................... 12
2.2.1. Produksi Bubur Kayu di Dunia .............................................................. 12
2.2.2. Ekspor Impor Bubur Kayu di Dunia ....................................................... 13
2.3. Perdagangan Bubur Kayu di Korea Selatan ...................................................... 16
2.3.1. Tren Penggunaan Bubur Kayu di Korea Selatan ................................... 16
2.3.2. Tren Impor Bubur Kayu di Korea Selatan ............................................. 17
2.4. Perdagangan Bubur Kayu di Indonesia ............................................................. 18
2.4.1. Produksi Bubur Kayu Indonesia ............................................................ 18
2.4.2. Ekspor Bubur Kayu Indonesia ............................................................... 19
2.5. Kebijakan Tariff ................................................................................................. 21
2.6. Strategi Memasuki Pasar .................................................................................. 22
3 Regulasi Produk Bubur Kayu di Korea Selatan .................................................... 26
3.1. Peraturan Umum .............................................................................................. 26
3.2. Regulasi Kayu Ekspor Indonesia ....................................................................... 26
3.3. Prosedur Impor (Import Procedures) ................................................................ 27
3.4 Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) ....................................................... 28
3.5. Standarisasi Produk di Korea Selatan ............................................................... 29
4 Informasi Penting .............................................................................................. 32
4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia .................................................. 32
4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan .................................................. 32
4.3. Perusahaan Importir Bubur Kayu di Korea Selatan .......................................... 33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 35
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 3
DAFTAR TABEL
1.1 Peringkat Negara Berdasarkan GDP ........................................................................ 8
1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan tahun 2010 – 2021 .......................................... 9
2.1 Kode HS 47 dan Deskripsi ........................................................................................ 11
2.2 Jumlah Produksi Bubur Kayu Dunia Tahun 2005 – 2015 ......................................... 12
2.3 20 Negara Produsen Bubur Kayu Terbesar Di Dunia ............................................... 13
2.4 Perkembangan Ekspor Dunia HS 47 Tahun 2012 - 2016 ......................................... 14
2.5 Negara Eksportir HS 47 Tahun 2012 – 2016 ............................................................ 15
2.6 Perkembangan Impor Dunia HS 47 Tahun 2012 - 2016 .......................................... 15
2.7 Negara Importir HS 47 Tahun 2012 – 2016 ............................................................. 16
2.8 Perkembangan Impor Korea Selatan HS 47 Tahun 2012 – 2016 ............................. 17
2.9 Negara Asal Impor Korea Selatan HS 47 Tahun 2012 - 2016 ................................... 18
2.10 Produksi Bubur Kayu Indonesia Tahun 2006 - 2016 ................................................ 19
2.11 Perkembangan Ekspor Indonesia HS 47 Tahun 2012 – 2016 .................................. 19
2.12 Nilai dan Negara Tujuan Ekspor Indonesia HS 47 Tahun 2012 - 2016 .................... 20
2.13 Pengenaan Tarif Produk HS 47 berdasarkan FTA .................................................... 21
4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia .............................................. 32
4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan .............................................. 32
4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Bubur Kayu di Korea Selatan ........................... 33
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 4
DAFTAR GAMBAR
1.1 Peta Korea Selatan ................................................................................................... 6
2.1 Market Share Negara Tujuan Ekspor HS 47 Indonesia Tahun 2016 ........................ 20
2.2 SISOFairSouth Korea 2012 ....................................................................................... 24
3.1 Diagram Prosedur Impor ke Korea Selatan ............................................................. 27
3.2 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA ..................................... 28
3.3 Tanda Sertifikasi Standar Korea ............................................................................... 29
3.4 Diagram Prosedur Mendapatkan Sertifikasi Untuk Produk Barang ........................ 30
3.5 Dampak Sertifikasi KS Terhadap Masyarakat Korea Selatan ................................... 31
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 5
KATA PENGANTAR
Industri bubur kayu di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Industri ini bahkan
diproyeksikan masih dapat tumbuh dalam beberapa tahun kedepan. Dalam tiga tahun
kedepan terdapat penambahan kapasitas terpasang produksi sebanyak 2 juta ton dan
kapasitas produksi kertas sekitar 3 juta ton. Sampai akhir tahun 2017 ini diproyeksikan
kapasitas terpasang pabrik bubur kayu meningkat 26,5% menjadi 10 juta ton bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu industri ini juga berdaya saing yang
cukup baik karena beberapa negara sudah tidak memiliki ruang lagi untuk pengembangan.
Penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi
pasar komoditas bubur kayu di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang
berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan
pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya. Market Brief ini
juga diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha Indonesia yang ingin
memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk komoditas bubur kayu
serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global.
Busan, Mei 2017
ITPC Busan
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 6
1. Latar Belakang
1.1. Profil Singkat Negara
GAMBAR 1.1
PETA KOREA SELATAN
Korea Selatan adalah negara yang berbentuk Republik. Sistem pemerintahan di
Korea Selatan terbagi kedalam tiga bagian yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga
eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan
5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan
Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana Menteri sebagai
kepala pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat
selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau
berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat
berlangsung tertutup. Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang
kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan
dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh
melebihi 65 tahun pada saat terpilih.
Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km1 dengan jumlah
penduduk 50,42 jt2 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan,
Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya
1 http://kbriseoul.kr/ 2 http://data.worldbank.org/country/korea-republic
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 7
negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238
km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar
dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi
oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur
berbatasan dengan perairan Laut Jepang.
Sektor ekonomi Korea Selatan memulai pertumbuhannya pada tahun 1964 setelah
terjadi perang Korea pada tahun 1950an. Pada tahun 1971, terjadi peningkatan Gross
National Product (GNP) sebesar 9%. Pada tahun yang sama, komiditi ekspor Korea Selatan
mencapai US$ 1,132 juta dimana ekspor manufaktur mencapai 86% dari total ekspor. Ketika
terjadi krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, Korea Selatan terkena
dampaknya dan menjadikan negara ini sebagai pasien International Monetary Fund (IMF)
hingga tahun 2000, dimana pada tahun tersebut Korea Selatan berhasil meningkatkan GDP
hingga 10.9%. Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi yang terjadi pada tahun
2007 hingga 2009 sebagai akibat dari krisis finansial dunia yang memberikan dampak
pertumbuhan ekonomi yang melambat sebesar 0.2%. Namun pada tahun 2016 kemarin,
kondisi ekonomi Korea Selatan menunjukkan kecenderungan yang positif dengan
pertumbuhan ekonomi yang mencapai 2.7%3.
Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai
perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh
sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea
Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk
eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea
Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment
menjadi market oriented model.
1.2. Pemilihan Negara
Korea Selatan merupakan terbesar ke-sebelas berdasarkan GDP4. Korea Selatan
tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama,
APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini
dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan
3 http://data.worldbank.org/ 4 Ihttps://knoema.com, updated 19 April 2017
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 8
menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Pertumbuhan ekonomi yang
sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Tabel 1.1 di bawah ini
menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP tahun 2016 yang lalu.
TABEL 1.1
PERINGKAT NEGARA BERDASARKAN GDP (CURRENT PRICE)
Pertumbuhan GDP Korea Selatan dari tahun 2010 sampai dengan 2016 dapat
dikatakan relatif stabil, meskipun terjadi penurunan sebesar 1.4% pada tahun 2012. Pada
tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan hingga tahun 2014 yang mencatatkan GDP
sebesar 3.3% dengan nilai mencapai US$ 1.411.30 miliar. Pada tahun 2015 terjadi
penurunan kembali sebesar 0.7%, dari yang sebelumnya 3.3% menjadi 2.6% dengan nilai
sebesar US$ 1.377.90 miliar. Pada tahun 2016 yang lalu pertumbuhan GDP Korea Selatan
naik sebesar 0.1% menjadi 2.7% dengan nilai sebesar US$ 1.404.40 miliar.
Menurut data yang diperolah dari www.knoema.com, pertumbuhan ekonomi Korea
Selatan pada tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan relatif stabil pada
angka 3.0% - 3.1%. Tabel 1.2 di bawah ini menunjukkan perkembanga GDP Korea Selatan
dari tahun 2010 hingga 2021.
(billion USD)
No Negara 2014 2015 2016
1 United States 17,391.10 18,036.70 18,561.90
2 China 10,557.60 11,181.60 11,391.60
3 Japan 4,595.50 4,124.20 4,730.30
4 Germany 3,885.40 3,365.30 3,494.90
5 United Kingdom 3,002.40 2,858.50 2,649.90
6 France 2,843.70 2,420.20 2,488.30
7 India 2,042.60 2,073.00 2,251.00
8 Italy 2,141.90 1,815.80 1,852.50
9 Brazil 2,417.20 1,772.60 1,769.60
10 Canada 1,783.80 1,550.50 1,532.30
11 Korea 1,411.30 1,377.90 1,404.40
12 Russia 2,031.00 1,326.00 1,267.80
13 Australia 1,444.40 1,225.30 1,256.60
14 Spain 1,383.50 1,199.70 1,252.20
15 Mexico 1,298.20 1,143.80 1,063.60
16 Indonesia 890.6 859 941.00
17 Netherlands 881 750.7 769.90
18 Turkey 798.7 717.9 735.70
19 Switzerland 701.2 664 662.50
20 Saudi Arabia 753.8 646 637.80Sumber : https://knoema.com, updated 19 April 2017
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 9
TABEL 1.2
PERKEMBANGAN GDP KOREA SELATAN TAHUN 2010 – 2021
1.3. Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia
Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral
antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan
peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat
dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari
bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik,
keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.
Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling
melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,
Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain
pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang
besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT
dan telekomunikasi.
Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi
dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara
seperti diantaranya:
1. Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009
2. Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative
Summit), Juni 2009
3. Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010
YearGDP, current
prices, billion $US
GDP, current PPP
dollars, bln.
Real GDP Growth,
%
2010 1,094.50 1,473.70 6.5
2011 1,202.50 1,559.40 3.7
2012 1,222.80 1,624.60 2.3
2013 1,305.60 1,698.90 2.9
2014 1,411.30 1,786.80 3.3
2015 1,377.90 1,853.20 2.6
2016 1,404.40 1,928.60 2.7
2017* 1,521.00 2,029.90 3.0
2018* 1,591.30 2,141.70 3.1
2019* 1,669.00 2,255.70 3.0
2020* 1,746.80 2,372.60 3.0
2021* 1,819.30 2,496.50 3.0Sumber : https://knoema.com, updated 19 April 2017 *prediksi
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 10
4. Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010
5. Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011
6. Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret
2012
7. Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012
8. Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013
9. Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean – ROK Commemorative Summit),
Oktober 2014
10. Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Seoul, 15-18 Mei 2016
Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk
meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive
Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free
Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.
Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement
(IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di
Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari
putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013. IKCEPA
terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar
utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan
dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.
Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya
pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation
pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari
berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua
pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan.
Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10
proyek utama. Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR
pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang
telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk
menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara.
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 11
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar
2.1. Sekilas Mengenai Bubur Kayu
Dalam bahasa perdagangan, komoditas bubur kayu yang akan dibahas pada Market
Brief Edisi Mei 2017 ini dikelompokkan ke dalam kode HS 47. Untuk penjelasan lebih lanjut
dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.
TABEL 2.1
KODE HS 47 DAN DESKRIPSI
4701 00 Pulp kayu mekanik.
4701 00 1000 - Tidak dikelantang:
4701 00 2000 - Semi kelantang atau dikelantang:
4702 00 0000 Pulp kayu kimia, dissolving grade.
Pulp kayu kimia, soda atau sulfat, selain dissolving grade.
4703 1 - Tidak dikelantang:
4703 11 0000 - - Pohon jenis konifera
4703 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera
4703 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4703 21 - - Pohon jenis konifera
4703 21 1000 - - - Semi kelantang:
4703 21 2000 - - - kelantang:
4703 29 - - Pohon bukan jenis konifera
4703 29 1000 - - - Semi kelantang:
4703 29 2000 - - - kelantang:
Pulp kayu kimia, sulfit, selain dissolving grade.
4704 1 - Tidak dikelantang:
4704 11 0000 - - Pohon jenis konifera
4704 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera
4704 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4704 21 0000 - - Pohon jenis konifera
4704 29 0000 - - Pohon bukan jenis konifera
4705 00 0000Pulp kayu yang diperoleh melalui kombinasi proses pembuatan pulp secara mekanik dan
kimia.
Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap
)atau dari bahan selulosa berserat lainnya.
4706 10 0000 - Pulp dari linter kapas
4706 20 0000 - Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap)
4706 30 - Lain-lain, dari bambu
4706 30 1000 - - Mekanis
4706 30 2000 - - Kimia
4706 30 3000 - - Semi Kimia
4706 9 - Lain-lain
4706 91 - - Mekanis
4706 91 1000 - - - Tidak dikelantang:
4706 91 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang:
4706 92 - - Kimia
4706 92 1000 - - - Tidak dikelantang:
4706 92 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang:
4706 93 - - Diperoleh melalui kombinasi proses mekanis dan kimia
4706 93 1000 - - - Tidak dikelantang:
4706 93 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang:
Kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap).
4707 10 0000- Kertas atau kertas karton kraft tidak dikelantang atau kertas atau kertas karton
bergelombang:
4707 20 0000- Kertas atau kertas karton lainnya dibuat terutama dari pulp kimia yang dikelantang tidak
diwarnai keseluruhannya:
4707 30 0000- Kertas atau kertas karton dibuat terutama dari pulp mekanik (misalnya, koran, jurnal dan
barang cetak semacam itu):
4707 90 0000 -Lain-lain, termasuk sisa dan skrap tidak disortir:Sumber : www.custom.go.kr
4706
4707
Kode HS Deskripsi
4703
4704
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 12
2.2. Perdagangan Bubur Kayu di Dunia
2.2.1. Produksi Bubur Kayu di Dunia
Menurut data dari Faostat, Selama sepuluh tahun terakhir, produksi bubur kayu
dunia mengalami peningkatan. Pada tahun 2005, produksi mencapai 173,9 juta ton. Pada
tahun–tahun berikutnya produksi tersebut relatif mengalami peningkatan walaupun
terdapat beberapa periode yang mengalami penurunan. Namun rata-rata peningkatan
selama sepuluh tahun terakhir mencapai 0,1% setiap tahunnya. Pada tahun 2015 produksi
bubur kayu dunia mencapai 175,6 juta ton. Tabel 2.2 berikut ini memberikan informasi
mengenai jumlah produksi bubur kayu dunia pada periode waktu tahun 2005 hingga 2015.
TABEL 2.2
JUMLAH PRODUKSI BUBUR KAYU DUNIA TAHUN 2005 - 2015
4701 00 Pulp kayu mekanik.
4701 00 1000 - Tidak dikelantang:
4701 00 2000 - Semi kelantang atau dikelantang:
4702 00 0000 Pulp kayu kimia, dissolving grade.
Pulp kayu kimia, soda atau sulfat, selain dissolving grade.
4703 1 - Tidak dikelantang:
4703 11 0000 - - Pohon jenis konifera
4703 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera
4703 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4703 21 - - Pohon jenis konifera
4703 21 1000 - - - Semi kelantang:
4703 21 2000 - - - kelantang:
4703 29 - - Pohon bukan jenis konifera
4703 29 1000 - - - Semi kelantang:
4703 29 2000 - - - kelantang:
Pulp kayu kimia, sulfit, selain dissolving grade.
4704 1 - Tidak dikelantang:
4704 11 0000 - - Pohon jenis konifera
4704 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera
4704 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4704 21 0000 - - Pohon jenis konifera
4704 29 0000 - - Pohon bukan jenis konifera
4705 00 0000Pulp kayu yang diperoleh melalui kombinasi proses pembuatan pulp secara mekanik dan
kimia.
Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap
)atau dari bahan selulosa berserat lainnya.
4706 10 0000 - Pulp dari linter kapas
4706 20 0000 - Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap)
4706 30 - Lain-lain, dari bambu
4706 30 1000 - - Mekanis
4706 30 2000 - - Kimia
4706 30 3000 - - Semi Kimia
4706 9 - Lain-lain
4706 91 - - Mekanis
4706 91 1000 - - - Tidak dikelantang:
4706 91 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang:
4706 92 - - Kimia
4706 92 1000 - - - Tidak dikelantang:
4706 92 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang:
4706 93 - - Diperoleh melalui kombinasi proses mekanis dan kimia
4706 93 1000 - - - Tidak dikelantang:
4706 93 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang:
Kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap).
4707 10 0000- Kertas atau kertas karton kraft tidak dikelantang atau kertas atau kertas karton
bergelombang:
4707 20 0000- Kertas atau kertas karton lainnya dibuat terutama dari pulp kimia yang dikelantang tidak
diwarnai keseluruhannya:
4707 30 0000- Kertas atau kertas karton dibuat terutama dari pulp mekanik (misalnya, koran, jurnal dan
barang cetak semacam itu):
4707 90 0000 -Lain-lain, termasuk sisa dan skrap tidak disortir:Sumber : www.custom.go.kr
4706
4707
Kode HS Deskripsi
4703
4704
Produksi Pertumbuhan
(Ton) (%)
2005 173,987,096
2006 175,752,861 1.01
2007 180,997,753 2.98
2008 177,312,467 2.04
2009 160,487,083 9.49
2010 170,576,791 6.29
2011 173,511,481 1.72
2012 171,382,389 1.23
2013 171,791,913 0.24
2014 175,331,938 2.06
2015 175,662,061 0.19Sumber : olah data dari faostat
Tahun
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 13
Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak dalam proses produksi bubur
kayu dunia. Pada tahun 2015, produksi Amerika Serikat mencapai 49,3 juta ton atau sekitar
28,1% dari total produksi dunia tahun 2015. Brasil menjadi negara berikutnya yang
memproduksi bubur kayu dengan total produksi mencapai 17,8 juta ton. Setelah itu adalah
Kanada dengan produksi sebesar 17,5 juta ton. Tabel 2.3 di bawah ini memberikan informasi
mengenai dua puluh negara terbesar penghasil bubur kayu pada tahun 2015.
TABEL 2.3
20 NEGARA PRODUSEN BUBUR KAYU TERBESAR DI DUNIA
2.2.2. Ekspor dan Impor Bubur Kayu di Dunia
Perkembangan ekspor dunia untuk produk bubur kayu dari tahun 2012 hingga 2016
mengalami peningkatan secara kuantitas namun mengalami penurunan secara nilai eskpor.
Pada tahun 2012, ekspor bubur kayu mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 45,4 dengan
kapasitas volume ekspor sebesar 113,5 juta ton. Pada tahun berikutnya nilai ekspor tersebut
mengalami peningkatan sebesar 2.17% menjadi US$ 46,4 dengan volume sebanyak 113,7
World 175,622,061 2015
1 Amerika Serikat 49,368,080 2015
2 Brazil 17,813,000 2015
3 Kanada 17,590,000 2015
4 Swedia 11,621,999 2015
5 Finlandia 10,450,000 2015
6 Cina 10,249,200 2015
7 Jepang 8,870,000 2015
8 Rusia 8,072,000 2015
9 Indonesia 6,677,000 2015
10 Cili 5,116,600 2015
11 Portugal 2,660,900 2015
12 Jerman 2,554,000 2015
13 Uruguay 2,361,000 2015
14 India 2,307,600 2015
15 Afrika Selatan 2,242,214 2015
16 Austria 1,812,471 2015
17 Perancis 1,719,000 2015
18 Spanyol 1,622,700 2015
19 Selandia Baru 1,431,000 2015
20 Australia 1,431,000 2015Sumber : faostat
Ranking Negara Total Produksi (Ton) Tahun
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 14
juta ton. Pada tahun 2014 hingga 2016, nilai ekspor dunia mengalami penurunan sebesar
0.23%, 5,04% dan 2,12% menjadi US$ 43 juta pada tahun 2016 yang lalu. Namun pada
volume ekspor yang terjadi malah sebaliknya, dari tahun 2015 hingga 2016 yang terjadi
adalah peningkatan. Pada tahun 2016 volume ekspor dunia mencapai 12 juta ton, volume
ini meningkat sebesar 3,67% dari tahun sebelumnya yaiut 116 juta ton. Untuk informasi
lebih lanjut mengenai perkembangan nilai dan volume ekspor dunia dari tahun 2012 hingga
2016 dapat dilihat pada Tabel 2.4 dibawah ini.
TABEL 2.4
PERKEMBANGAN EKSPOR DUNIA HS 47 TAHUN 2012 – 2016
Amerika Serikat menjadi negara terbesar ekspor dalam lima tahun terakhir. Pada
tahun 2016, nilai ekspor Amerika Serikat mencapai US$ 8,7 juta atau sekitar 20% dari total
nilai ekspor dunia pada tahun tersebut. Pada periode waktu 2012 hingga 2016, Negara ini
selalu menjadi negara pengekspor bubur kayu terbesar dunia. Kanada menjadi negara
pengekspor terbesar berikutnya yang mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 5,7 juta pada
tahun 2016. Negara penyumbang ekspor berikutnya adalah Brazil yang mencatatkan nilai
ekspor sebesar US$ 5,5 juta. Indonesia berada pada posisi kedelapan dengan nilai ekspor
sebesar US$ 1,5 juta pada tahun 2016.
Tabel 2.5 di bawah ini memberikan informasi secara rinci mengenai nilai dan negara
pengekspor bubur kayu dari tahun 2012 hingga 2016.
Volume Perub Nilai Perub
(Ton) (%) (US$'000) (%)
2012 113,517,670 45,475,394
2013 113,740,361 0.20 46,464,294 2.17
2014 63,768,824 43.93 46,356,519 0.23
2015 116,226,574 82.26 44,019,280 5.04
2016 120,492,375 3.67 43,087,123 2.12Sumber : olah data dari www.trademap.org
Tahun
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 15
TABEL 2.5
NEGARA EKSPORTIR HS 47 TAHUN 2012 – 2016
Sedangkan untuk pertumbuhan impor bubur kayu di dunia semenjak tahun 2012
hingga 2016 mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, nilai impor bubur kayu dunia
mencapai US$ 50,7 juta dengan kapasitas volume sebesar 114,3 juta ton. Pada tahun
berikutnya nilai impor tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,18% menjadi US$ 51,81
juta dengan volume sebanyak 114,3 juta ton. Pada tahun 2014, nilai impor mengalami
peningkatan kembali sebesar 0,14% menjadi US$ 51,88 juta dengan kapasitas volume
sebesar 112 juta ton. Namun pada tahun-tahun berikutnya nilai impor mengalami
penurunan sebesar 2,33% menjadi US$ 50,6 juta pada tahun 2015 dan 4,83% menjadi US$
48,2 juta pada tahun 2016. Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan nilai dan
volume impor dunia dari tahun 2012 hingga 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.6 dibawah ini.
TABEL 2.6
PERKEMBANGAN IMPOR DUNIA HS 47 TAHUN 2012 – 2016
unit : USD Thousand
2012 2013 2014 2015 2016World 45,475,394 46,464,294 46,356,519 44,019,280 43,087,123
1 United States of America 9,311,759 8,965,490 8,967,772 8,704,333 8,703,782
2 Canada 6,757,051 6,829,094 6,782,783 6,292,845 5,747,239
3 Brazil 4,705,931 5,185,987 5,298,146 5,603,405 5,575,279
4 Chile 2,531,060 2,806,239 2,891,711 2,575,564 2,390,567
5 Sweden 2,570,925 2,665,904 2,728,112 2,307,242 2,116,758
6 Finland 1,768,230 2,102,280 2,146,772 2,016,075 2,023,300
7 Netherlands 2,486,007 2,089,269 1,872,651 2,055,595 1,892,294
8 Indonesia 1,546,881 1,845,815 1,721,456 1,727,845 1,562,328
9 Germany 1,448,108 1,541,655 1,531,369 1,361,757 1,361,102
10 Russian Federation 1,215,523 1,125,233 1,194,710 1,150,260 1,084,716
Sumber : trademap.org
No Negara EksportirNilai Ekspor
Volume Perub Nilai Perub
(Ton) (%) (US$'000) (%)
2012 114,329,619 50,713,850
2013 114,359,504 0.03 51,816,968 2.18
2014 112,939,286 1.24 51,887,592 0.14
2015 118,576,369 4.99 50,679,369 2.33
2016 121,906,246 2.81 48,230,040 4.83Sumber : olah data dari www.trademap.org
Tahun
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 16
Cina menjadi negara pengimpor terbesar untuk komoditas bubur kayu ini. Pada
tahun 2016 yang lalu, nilai impor Cina untuk komoditas bubur kayu ini mencatatkan nilai
sebesar US$ 17,2 juta atau sebesar 36% dari total nilai impor dunia yang mencapai US$ 48,2
juta. Pada posisi berikutnya adalah Negara Jerman yang mencatatkan nilai impor sebesar
US$ 4,17 juta. Di bawah Jerman adalah Amerika Serikat dengan nilai impor sebesar US$ 3,14
juta. Tabel 2.7 di bawah ini memberikan informasi secara rinci mengenai nilai dan negara
importir bubur kayu dari tahun 2012 hingga 2016.
TABEL 2.7
NEGARA IMPORTIR HS 47 TAHUN 2012 – 2016
2.3. Perdagangan Bubur Kayu di Korea Selatan
2.3.1. Tren Bubur Kayu di Korea Selatan
Pasar bubur kertas, kertas dan kertas karton Korea tumbuh sebesar 2,1% pada tahun
2016. Pertumbuhsn ini salah satunya disebabkan oleh adanya meningkatnya permintaan
untuk kertas bergelombang serta produsen kertas khusus. Menurut data dari Asosiasi
Industri Kertas Korea, kertas cetak konsumsi yang digunakan untuk buku dan majalah, terus
mengalami penurunan dari 2,27 juta ton di tahun 2007 menjadi 1,97 juta ton pada tahun
2015. Meskipun permintaan keseluruhan meningkat, namun nilai impor sedikit menurun,
penurunan tersebut sebesar 1% di tahun 2016.
Pendapatan produsen bubur kertas dan kertas Korea tumbuh sebesar 3% di tahun
2016, berkat dinamika pasar yang positif dan kenaikan nilai ekspor sebesar 2%. Pemerintah
unit : USD Thousand
2012 2013 2014 2015 2016World 50,713,850 51,816,968 51,887,592 50,679,369 48,230,040
1 China 17,247,792 17,305,501 17,413,803 18,040,191 17,229,611
2 Germany 4,499,600 4,702,262 4,549,477 4,157,735 4,172,056
3 United States of America 3,501,860 3,779,114 3,753,136 3,430,750 3,141,084
4 Italy 2,214,290 2,392,653 2,292,986 2,281,079 2,014,932
5 Netherlands 2,716,683 2,496,518 2,315,336 2,207,507 1,944,658
6 India 1,284,958 1,370,354 1,656,701 1,608,822 1,622,286
7 Korea, Republic of 1,872,487 1,930,576 1,831,579 1,813,321 1,575,931
8 Indonesia 1,551,373 1,733,163 1,749,473 1,282,399 1,346,811
9 France 1,492,013 1,642,336 1,533,531 1,491,755 1,328,026
10 Japan 1,450,857 1,394,869 1,426,658 1,334,059 1,196,197Sumber : trademap.org
No Negara ImportirNilai Impor
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 17
mengatur perputaran industri ini agar dapat dapat mencapai pertumbuhan 2% selama
periode tahun 2016 - 2021, karena permintaan untuk bahan kemasan, dan juga kertas
khusus, akan terus meningkat.
2.3.2. Tren Impor Bubur Kayu di Korea Selatan
Perkembangan impor Korea Selatan untuk produk HS 47 ini dalam 5 (lima) tahun
terakhir cenderung mengalami penurunan, baik itu secara besaran nilai maupun volume.
Pada tahun 2012 nilai impor Korea Selatan mencapai US$ 1,8 juta dengan volume impor
mencapai 3,86 juta ton. Namun pada tahun 2016 yang lalu, nilai tersebut mengalami
penurunan hingga 15,84% menjadi US$ 1,5 juta. Volume pada tahun yang lalu juga
mengalami penurunan, tetapi hanya 1,06% saja menjadi 3,82 juta ton.
Tabel 2.8 di bawah ini memberikan informasi mengenai perubahan nilai dan volume
impor Korea Setan dari tahun 2012 hingga 2016.
TABEL 2.8
PERKEMBANGAN IMPOR KOREA SELATAN HS 47 TAHUN 2012 – 2016
Amerika Serikat menjadi negara yang paling besar menyumbangkan nilai impor bagi
Korea Selatan pada tahun 2016. Nilai impor Korea Selatan tercatat sebesar US$ 334 ribu
atau sekitar 21% dari nilai total impor Korea Selatan. Setelah Amerika Serikat, Korea Selatan
menjadikan Cili sebagai negara asal impor yang pada tahun lalu mencatatkan nilai sebesar
US$ 240 ribu. Nilai ini sedikit lebih besar dari nilai impor yang tercatat dari Negara Kanada
yaitu sebesar US$ 237 ribu. Indonesia pada tahun yang lalu mencatatkan nilai ekspor ke
Korea Selatan sebesar US$ 194 ribu. Tabel 2.9 di bawah ini memberikan informasi secara
rinci mengenai nilai dan negara asal impor Korea Selatan dari tahun 2012 hingga 2016.
Volume Perub Nilai Perub
(Ton) (%) (US$'000) (%)
2012 3,865,730 1,872,487
2013 3,992,315 3.27 1,930,575 3.10
2014 3,841,265 3.78 1,831,580 5.13
2015 3,876,964 0.93 1,813,322 1.00
2016 3,824,582 1.35 1,575,930 13.09Sumber : olah data dari www.trademap.org
Tahun
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 18
TABEL 2.9
NEGARA ASAL IMPOR KOREA SELATAN HS 47 TAHUN 2012 – 2016
2.4. Perdagangan Bubur Kayu di Indonesia
2.4.1. Produksi Bubur Kayu Indonesia
Dalam satu dekade terakhir, produksi bubur kayu Indonesia mengalami lonjakan
sebesar 54,3%. Pada tahun 2005 produksi bubur kayu tercatat sebesar 4,3 juta ton naik
menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2015. Pada periode waktu tersebut produksi tidak selalu
mengalami peningkatan, ada beberapa periode tahun yang mengalami penurunan, seperti
pada tahun 2006 dan 2009. Pada tahun 2006 produksi tercatat sebesar 3,5 juta ton, atau
mengalami penurunan sebesar 17,3% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,3 juta
ton. Begitu juga dengan tahun 2009 yang tercatat sebesar 4,9 juta ton atau turun sebesar
12,1% dari tahun sebelumnya. Namun dalam satu dekade terakhir ini, rata-rata
pertumbuhan produksi bubur kayu Indonesia mencapai 5,59%.
Jumlah produksi dan persentase pertumbuhan produksi bubur kayu Indonesia dalam
satu dekade terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini.
unit : USD Thousand
2012 2013 2014 2015 2016World 1,872,487 1,930,576 1,831,579 1,813,321 1,575,931
1 United States of America 387,877 373,031 374,926 367,250 334,471
2 Chile 261,292 294,259 255,598 283,209 240,210
3 Canada 336,367 296,543 266,979 231,675 237,574
4 Indonesia 311,954 363,203 294,661 283,310 194,950
5 Brazil 150,248 140,706 143,944 171,840 156,301
6 Russian Federation 99,171 110,178 104,583 116,833 91,820
7 Japan 64,245 94,039 114,770 95,774 79,698
8 Uruguay 1,804 31,445 45,639 58,432 58,529
9 New Zealand 64,291 61,562 75,057 60,927 41,722
10 China 33,502 23,439 28,960 24,762 21,399Sumber : trademap.org
No Negara EksportirNilai Impor
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 19
TABEL 2.10
PRODUKSI BUBUR KAYU INDONESIA TAHUN 2006 – 2016
2.4.2. Ekspor Bubur Kayu Indonesia
Nilai Ekspor Indonesia untuk produk Bubur Kayu ini dalam 5 (lima) tahun terakhir
relatif stabil. Pada tahun 2012, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 1,54 juta naik
sebesar 1% menjadi US$ 1,56 juta pada tahun 2016. Pertumbuhan nilai ekspor dalam 5
(lima) tahun tersebut hanya 0,85%. Meskipun demikian, volume ekspor Indonesia dalam
kurun waktu tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 2,9%. Untuk mengetahui lebih rinci
mengenai volume dan nilai ekspor HS 47 Indonesia dapat melihat pada Tabel 2.11 di bawah
ini.
TABEL 2.11
PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA HS 47 TAHUN 2012 - 2016
Pada periode 5 (lima) tahun terakhir, Negara Cina selalu menjadi tujuan ekspor
Indonesia terbesar. Pada tahun 2016 yang lalu, nilai ekspor Indonesai mencapai US$ 969
ribu atau sebesar 62% dari total nilai ekspor pada tahun tersebut. Korea Selatan menjadi
Negara tujuan ekspor berikutnya. Pada tahun 2016 yang lalu ekspor ke negara ini
Produksi Pertumbuhan
(Ton) (%)
2005 4,326,000
2006 3,577,000 17.31
2007 5,177,000 44.73
2008 5,648,000 9.10
2009 4,964,000 12.11
2010 5,715,000 15.13
2011 6,455,000 12.95
2012 6,605,000 2.32
2013 6,677,000 1.09
2014 6,677,000 0.00
2015 6,677,000 0.00
5.59Sumber : olah data dari faostat
Tahun
Rata-rata pertumbuhan
Volume Perub Nilai Perub
(Ton) (%) (US$'000) (%)
2012 3,202,959 1,546,881
2013 3,745,385 16.94 1,845,815 19.32
2014 3,515,928 6.13 1,721,456 6.74
2015 3,406,675 3.11 1,727,845 0.37
2016 3,539,897 3.91 1,562,328 9.58Sumber : olah data dari www.trademap.org
Tahun
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 20
menyumbangkan persentase sebesar 10,1% atau sebesar US$ 157 ribu. Berikutnya adalah
negara Bangladesh dengan nilai ekspor sebesar US$ 136 ribu. Tabel 2.12 di bawah ini
menjelaskan secara rinci mengenai nilai dan negara tujuan ekspor Indonesia untuk produk
HS 47 tahun 2012 hingga 2016.
TABEL 2.12
NILAI DAN NEGARA TUJUAN EKSPOR INDONESIA HS 47 TAHUN 2012 – 2016
Gambar diagram di bawah ini memberikan gambaran sederhana mengenai market
share produk indonesia untuk bubur kayu pada tahun 2016 yang lalu.
Sumber : Olah data dari trademap.org
GAMBAR 2.1
MARKET SHARE NEGARA TUJUAN EKSPOR HS 47 INDONESIA TAHUN 2016
unit : USD Thousand
2012 2013 2014 2015 2016
World 1,546,881 1,845,815 1,721,456 1,727,845 1,562,328
1 China 849,532 1,098,223 1,087,434 1,087,100 969,163
2 Korea, Republic of 261,669 312,291 238,841 230,231 157,320
3 Bangladesh 61,713 77,688 84,929 88,620 136,306
4 India 135,473 128,383 82,149 89,424 102,869
5 Japan 72,446 59,911 76,899 72,545 45,370
6 Turkey 499 851 12,033 40,480 25,182
7 United Arab Emirates 15,349 23,756 26,242 19,345 15,892
8 Taipei, Chinese 37,091 34,300 24,145 20,365 15,723
9 Viet Nam 21,661 29,757 24,171 11,603 15,191
10 Saudi Arabia 12,255 18,528 9,952 11,420 14,283Sumber : trademap.org
No Negara ImportirNilai Ekspor
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 21
2.5. Kebijakan Tarif
Berdasarkan kebijakan ASEAN - Korea FTA, tarif untuk produk bubur kayu dengan
kode HS 47 dari Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.13 di bawah ini :
TABEL 2.13
PENGENAAN TARIF PRODUK HS 47 BERDASARKAN FTA
Mulai Selesai
4701 00 Pulp kayu mekanik.
4701 00 1000 - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4701 00 2000 - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4702 00 0000 Pulp kayu kimia, dissolving grade. 0 01/01/2017 31/12/2017
Pulp kayu kimia, soda atau sulfat, selain dissolving grade.
4703 1 - Tidak dikelantang:
4703 11 0000 - - Pohon jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4703 21 - - Pohon jenis konifera
4703 21 1000 - - - Semi kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 21 2000 - - - kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 29 - - Pohon bukan jenis konifera
4703 29 1000 - - - Semi kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 29 2000 - - - kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
Pulp kayu kimia, sulfit, selain dissolving grade.
4704 1 - Tidak dikelantang:
4704 11 0000 - - Pohon jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4704 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4704 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4704 21 0000 - - Pohon jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4704 29 0000 - - Pohon bukan jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4705 00 0000Pulp kayu yang diperoleh melalui kombinasi proses pembuatan
pulp secara mekanik dan kimia.0 01/01/2017 31/12/2017
Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton yang
dipulihkan (sisa dan skrap )atau dari bahan selulosa berserat
lainnya.
4706 10 0000 - Pulp dari linter kapas 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 20 0000- Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton
yang dipulihkan (sisa dan skrap)0 01/01/2017 31/12/2017
4706 30 - Lain-lain, dari bambu
4706 30 1000 - - Mekanis 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 30 2000 - - Kimia 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 30 3000 - - Semi Kimia 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 9 - Lain-lain
4706 91 - - Mekanis
4706 91 1000 - - - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 91 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 92 - - Kimia
4706 92 1000 - - - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 92 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 93 - - Diperoleh melalui kombinasi proses mekanis dan kimia
4706 93 1000 - - - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 93 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
Kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap).
4707 10 0000- Kertas atau kertas karton kraft tidak dikelantang atau kertas
atau kertas karton bergelombang:0 01/01/2017 31/12/2017
4707 20 0000- Kertas atau kertas karton lainnya dibuat terutama dari pulp
kimia yang dikelantang tidak diwarnai keseluruhannya:0 01/01/2017 31/12/2017
4707 30 0000- Kertas atau kertas karton dibuat terutama dari pulp mekanik
(misalnya, koran, jurnal dan barang cetak semacam itu):0 01/01/2017 31/12/2017
4707 90 0000 -Lain-lain, termasuk sisa dan skrap tidak disortir: 0 01/01/2017 31/12/2017Sumber : www.custom.go.kr
DeskripsiTarif ASEAN-
FTA (%)
Waktu Berlaku
4704
4706
4707
4703
Kode HS
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 22
Menurut situs www.custom.go.kr produk bubur kayu untuk tariff ASEAN-FTA tidak
dikenakan bea tarif atau dengan kata lain tarif sebesar 0 (nol).
2.6. Strategi Memasuki Pasar
Strategi yang tepat diperlukan untuk dapat masuk ke pasar Korea Selatan.
Pengusaha Indonesia harus dapat menggunakan strategi tersebut untuk mengatasi
tantangan dan hambatan tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain
adalah :
1. Melakukan Kerja Sama dengan Perusahaan Lokal
Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal merupakan salah satu strategi untuk
dapat masuk ke pasar Korea Selatan. Selain kerjasama dengan perusahaan lokal,
strategi lain yang dapat dilakukan antara lain adalah :
1) Direct Entry
Sebuah tenan perlu menyiapkan toko sendiri di sebuah department store, di
jalan atau di pusat perbelanjaan.
2) Joint Venture
Sebuah perusahaan dapat membuat persetujuan joint venture dengan retailer
lokal. Secara umum ada 3 pemain utama department store di Korea Selatan
(Lotte Shopping, Shinsaegae, Hyundai Department Store Group)
3) Franchise
Perusahaan asing dapat masuk ke Korea Selatan dengan membuat perjanjian
kerjasama franchise dengan lokal retailer atau pusat grosir.
4) Agent / Distributor
Penjualan dilakukan melalui agen atau distributor yang akan mendistribusikan
merek. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan skala kecil atau menengah
dengan portfolio merek yang berbeda-beda.
Mulai Selesai
4701 00 Pulp kayu mekanik.
4701 00 1000 - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4701 00 2000 - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4702 00 0000 Pulp kayu kimia, dissolving grade. 0 01/01/2017 31/12/2017
Pulp kayu kimia, soda atau sulfat, selain dissolving grade.
4703 1 - Tidak dikelantang:
4703 11 0000 - - Pohon jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4703 21 - - Pohon jenis konifera
4703 21 1000 - - - Semi kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 21 2000 - - - kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 29 - - Pohon bukan jenis konifera
4703 29 1000 - - - Semi kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4703 29 2000 - - - kelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
Pulp kayu kimia, sulfit, selain dissolving grade.
4704 1 - Tidak dikelantang:
4704 11 0000 - - Pohon jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4704 19 0000 - - Pohon bukan jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4704 2 - Semi kelantang atau dikelantang:
4704 21 0000 - - Pohon jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4704 29 0000 - - Pohon bukan jenis konifera 0 01/01/2017 31/12/2017
4705 00 0000Pulp kayu yang diperoleh melalui kombinasi proses pembuatan
pulp secara mekanik dan kimia.0 01/01/2017 31/12/2017
Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton yang
dipulihkan (sisa dan skrap )atau dari bahan selulosa berserat
lainnya.
4706 10 0000 - Pulp dari linter kapas 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 20 0000- Pulp dari serat yang berasal dari kertas atau kertas karton
yang dipulihkan (sisa dan skrap)0 01/01/2017 31/12/2017
4706 30 - Lain-lain, dari bambu
4706 30 1000 - - Mekanis 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 30 2000 - - Kimia 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 30 3000 - - Semi Kimia 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 9 - Lain-lain
4706 91 - - Mekanis
4706 91 1000 - - - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 91 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 92 - - Kimia
4706 92 1000 - - - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 92 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 93 - - Diperoleh melalui kombinasi proses mekanis dan kimia
4706 93 1000 - - - Tidak dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
4706 93 2000 - - - Semi kelantang atau dikelantang: 0 01/01/2017 31/12/2017
Kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap).
4707 10 0000- Kertas atau kertas karton kraft tidak dikelantang atau kertas
atau kertas karton bergelombang:0 01/01/2017 31/12/2017
4707 20 0000- Kertas atau kertas karton lainnya dibuat terutama dari pulp
kimia yang dikelantang tidak diwarnai keseluruhannya:0 01/01/2017 31/12/2017
4707 30 0000- Kertas atau kertas karton dibuat terutama dari pulp mekanik
(misalnya, koran, jurnal dan barang cetak semacam itu):0 01/01/2017 31/12/2017
4707 90 0000 -Lain-lain, termasuk sisa dan skrap tidak disortir: 0 01/01/2017 31/12/2017Sumber : www.custom.go.kr
DeskripsiTarif ASEAN-
FTA (%)
Waktu Berlaku
4704
4706
4707
4703
Kode HS
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 23
5) Direct Sales
Perusahaan bisa melakukan penjualan langsung dengan mendirikan retail
individu.
2. Meningkatkan Kualitas Produk
Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk
impor, seperti :
1) Kualitas bahan baku
2) Kebersihan produk
3) Proses produksi
4) Kemasan
5) Informasi Terkait Produk
3. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan
Berikut ini adalah asosiasi dan kementerian di Korea Selatan yang berhubungan
dengan produk bubur kayu.
1) Korea Paper Manufacturers' Association (KPMA)
Alamat : 505, Sinsa-dong, Gangnam-gu, Seoul
Telepon : +82-2-549-0981
Faksimili : +82-2-549-0980
E-mail : [email protected]
Website : http://www.paper.or.kr/
2) Korea Technical Association of the Pulp and Paper Industry (KTAPPI)
Alamat : #701, Chungmu Building, 44-13, Yeouido-dong, Yeongdeungpo-gu,
Seoul
Telepon : +82-2-786-8620
Faksimili : +82-2-786-8621
E-mail : [email protected]
Website : http://www.ktappi.or.kr
4. Berpartisipasi dalam berbagai pameran
Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang berhubungan
dengan komoditas mereka, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Kemudian
yang harus dilakukan adalah mendaftar untuk ikut berpartisipasi di pameran
tersebut, baik sebagai exhibitor maupun hanya sebagai visitor.
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 24
Pameran yang berhubungan dengan produk HS 47 ini adalah SISOFair International
trade fair for paper products yang diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulan
Oktober. Untuk mengetahui informasi mengenai pameran ini dapat mengunjungi
dilaman www.sisofair.co.kr
GAMBAR 2.2
SISOFAIR SOUTH KOREA 2012
Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan
produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Selain itu juga mendapatkan
keuntungan seperti perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat
dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.
5. Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan
Jika ingin melakukan bisnis ke negara lain, adalah sebuah aset yang bermanfaat
untuk mengetahui serta mempelajari budaya negara tersebut. Dengan memiliki
pengetahuan tentang sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur
berbisnis Korea Selatan, akan mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia
untuk berhubungan bisnis dengan rekan Korea Selatan. Selain mengetahui dan
mempelajari hal-hal seperti di atas, pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea
Selatan juga sangat penting sehingga dapat memahami permintaan dan tren pasar.
6. Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri
Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea
Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 25
Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan
Besar RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
7. Memiliki Website perusahaan
Korea merupakan Negara yang memiliki jaringan internet tercepat di dunia dan
orang-orang Korea cenderung untuk mencari informasi melalui internet. Salah satu
cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global
adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :
1) Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa
yang jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.
2) Memiliki e-mail resmi perusahaan.
3) Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari
calon konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti
telepon atau faksimili.
3. Regulasi Produk Bubur Kayu di Korea Selatan
3.1. Peraturan Umum
Bagi perusahaan yang ingin mengekspor ke Korea Selatan, berikut ini adalah
beberapa dokumen yang harus disiapkan kepada Bea Cukai Korea Selatan. Dokumen
tersebut antara lain :
1. Commercial Invoice
Dokumen tagihan asli dan 2 (dua) rangkap harus dilengkapi dengan dokumen
pengiriman dan harus mencakup nilai total, nilai satuan, jumlah, tanda, deskripsi
produk dan informasi asal dan tujuan pengiriman.
2. Certificate of Origin
Dokumen ini dibuat 2 (dua) rangkap dan eksportir dianjurkan untuk membahas
persyaratan dokumen pengiriman dengan importir masing-masing.
3. Self Certification Of Origin By Producer Or Exporter
Sertifikasi ini merupakan dasar untuk menentukan bahwa barang tersebut
memenuhi syarat untuk tarif preferensial. Sertifikasi dapat dibuat untuk pengiriman
tunggal atau untuk pengiriman beberapa barang identik, hingga dua belas bulan,
dengan menetapkan hal ini dalam sertifikasi. Importir mengajukan sertifikasi kepada
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 26
Bea Cukai Korea, secara tertulis atau secara elektronik, dengan informasi sebagai
berikut berikut :
a. Nama dan informasi kontak lembaga yang memberikan sertifikasi
b. Informasi mengenai Importir
c. Informasi mengenai Eksportir
d. Produsen produk yang di ekspor
e. Tarif HS (Harmonized System) klasifikasi dan deskripsi produk
f. Informasi yang menunjukkan bahwa produk ini asli buatan Indonesia dengan
menunjukkan :
1) Sertifikasi produk dari produsen yang telah memenuhi syarat FTA-ASEAN
2) Tanggal sertifikat
3) Waktu masa berlaku sertifikat
4. Packing List
5. Bill Of Lading
3.2. Regulasi Kayu Ekspor Indonesia
Untuk produk-produk hasil hutan Indonesia yang akan diekspor, produk tersebut
harus memiliki Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sistem ini berfungsi untuk
memastikan produk kayu dan bahan bakunya diperoleh atau berasal dari sumber yang asal-
usulnya dan pengelolaannya memenuhi aspek legalitas. Kayu disebut legal bila asal-usul
kayu, izin penebangan, sistem dan prosedur penebangan, pengangkutan, pengolahan, dan
perdagangan dapat dibuktikan memenuhi semua persyaratan legal yang berlaku. SVLK
disusun bersama oleh sejumlah pihak. SVLK memuat standar, kriteria, indikator, verifier,
metode verifikasi, dan norma penilaian yang disepakati sejumlah pihak. Selain itu berikut ini
adalah beberapa manfaat terkait dengan SVLK :
1. Membangun suatu alat verifikasi legalitas yang kredibel, efisien dan adil sebagai
salah satu upaya megatasi persoalan pembalakan liar.
2. SVLK memberi kepastian bagi pasar di Eropa, Amerika, Asia, dan negara-negara
tetangga bahwa kayu dan produk kayu yang diproduksi oleh Indonesia merupakan
produk yang legal dan berasal dari sumber yang legal.
3. Memperbaiki administrasi tata usaha kayu hutan secara efektif.
4. Menjadi satu-satunya sistem legalitas untuk kayu yang berlaku di Indonesia.
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 27
5. Menghilangkan ekonomi biaya tinggi.
6. Peluang untuk terbebas dari pemeriksaan-pemeriksaan yang menimbulkan ekonomi
biaya tinggi.
3.3. Prosedur Impor (Import Procedures)
Berikut ini adalah prosedur impor ke Korea Selatan menurut laman
www.customs.go.kr.
Sumber : http://www.customs.go.kr
GAMBAR 3.1
DIAGRAM PROSEDUR IMPOR KE KOREA SELATAN
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 28
3.4. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut
menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence
FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :
Sumber : http://www.customs.go.kr
GAMBAR 3.2
DIAGRAM PROSEDUR BEA CUKAI KOREA SELATAN DI BAWAH FTA
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 29
3.5. Standarisasi Produk Di Korea Selatan
Korean Agency for Technology and Standards (KATS) adalah lembaga standarisasi
nasional di Korea Selatan. Sistem standarisasi Korea memiliki dua stuktur, yaitu technical
regulations (mandatory standards) yang dibuat oleh kementrian dan lembaga pemerintah,
dan voluntary standards yang ditetapkan oleh KATS. Korean Standards Association
(KSA) adalah distributor resmi dari Korean Industrial Standard (KS) yang dapat dibeli melalui
laman Korean Standards Service Network (KSSN).
Untuk memenuhi proses sertifikasi Korea Product Safety (KPS) atau Korea
Certification (KC), eksportir harus terlebih dahulu mengajukan formulir kepada agen inspeksi
khusus, seperti Ministry of Knowledge Economy dan Korean Agency for Technology and
Standards dimana bisa dikirim melalui perwakilan resmi di Korea Selatan. Formulir tersebut
nantinya akan diikutsertakan dengan tes produk dan inspeksi pabrik.
Setelah semua proses sertifikasi berhasil dilakukan, produk yang mendapatkan KC
mark kemudian dapat memasuki pasar Korea Selatan. Perlu diingat juga bahwa sertifikasi ini
harus diperbaharui setiap tahunnya melalui inspeksi berkala.
GAMBAR 3.3 TANDA SERTIFIKASI STANDAR KOREA
Selain itu ada beberapa Standar Internasional yang dapat menjadi acuan untuk
produk impor di Korea Selatan. Adapun standar internasional yang dapat menjadi acuan
tersebut adalah :
1) ISO (International Standardization Organization)
2) IEC (International Electrotechnical Commission)
3) ASTM (American Society of Testing Materials)
4) EN (European Norm)
5) DIN (Deusche Industrie Norm)
6) NF (Normes Francaises)
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 30
Diagram di bawah ini memberikan informasi mengenai prosedur untuk mendapatkan
serifikat untuk produk barang.
Sumber : http://www.customs.go.kr/
GAMBAR 3.4
DIAGRAM PROSEDUR MENDAPATKAN SERTIFIKASI UNTUK PRODUK BARANG
Adanya proses sertifikasi untuk mendapatkan logo KC Mark ini memberikan dampak
terhadap masyarakat di Korea Selatan. Sehingga masyarakat tidak ragu-ragu lagi dalam
menggunakan karena sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
Diagram di bawah ini menggambarkan bagaimana dampak KS terhadap pasar Korea
Selatan.
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 31
GAMBAR 3.5
DAMPAK SERTIFIKASI KS TERHADAP MASYARAKAT KOREA SELATAN
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 32
4. Informasi Penting
4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
TABEL 4.1
DAFTAR NAMA PERWAKILAN KOREA SELATAN DI INDONESIA
Nama Perwakilan Alamat
1 Kedutaan Besar Korea Selatan,
Jakarta
Jl. Jenderal Gatot Subroto
Kav. 57 Jakarta Selatan 12950
Tel : (+62)-21-2967-2555
Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557
E-mail : [email protected]
2 KOTRA
(Korea Trade Promotion
Corporation)
Jakarta
Wisma GKBI, 21F Suite 2102
Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,
Indonesia
Tel : (+62)-21-574-1522
Fax: (+62)-21-572-2187
E-mail : [email protected]
3 KOICA
(Korea International Cooperation
Agency) Jakarta
Jl. Gatot Subroto No.58, Jakarta Selatan
12930,
Indonesia
4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
TABEL 4.2
DAFTAR NAMA PERWAKILAN INDONESIA DI KOREA SELATAN
No Nama Perwakilan Alamat
1 Kedutaan Besar Republik Indonesia
untuk Korea Selatan
di Seoul
55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,
Seoul 150-010, Republik Korea
Telp : (02)-783-5675/77
(02)-783-5371 atau 72
Fax : (02)-780-4280
E-mail : [email protected]
Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 33
2 Indonesian Trade and Promotion
Center (ITPC)
Busan
1st floor, #103 Korea Express Building
1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan
Korea Selatan
Telp : 82-51-441-1708
Fax : 82-51-441-1629
E-mail :[email protected]
Website :www.itpc-busan.kr
4.3. Perusahaan Importir Bubur Kayu di Korea Selatan
TABEL 4.3
DAFTAR NAMA PERUSAHAAN IMPORTIR BUBUR KAYU DI KOREA SELATAN
No Nama Perusahaan Keterangan
1 Young Poong Paper Mfg Co., Ltd. CP : Lee Taek Sup
451-863, 571-6, Gyeonsan-ri, Jinwi-myeon,
Pyeongtaek-si, Gyeonggi-do, 451-863 Korea
Tel : 82-31-660-8200
Fax : 82-31-668-2655
Email : [email protected]
Website : www.yp21.co.kr/
2 Dae Han Pulp Co., Ltd. CP : Choi, Byung-Min
100-012, Choyang B/D, 49-17, Chungmuro 2-
Ga, Chung-Gu, Seoul, 100-012 Korea
Tel: 82-2-2270-9200
Fax: 82-2-595-1733
Email : [email protected]
Website : www.dhpulp.co.kr
3 Lee Brothers & Co., Ltd. CP : Chris Lee
100-760, Rm. 1101, Janggyo Bldg., Janggyo-
dong, Jung-gu, Seoul, 100-760 KOREA
Tel: 82-2-774-2141
Fax: 82-2-755-3972
Email : [email protected]
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 34
Website : www.leebros.co.kr/
4 Jinju Paper Mfg Co., Ltd. CP : Yeong Shick Jung
660-322, 33-11, Sangdae 2-dong, Jinju-si,
Gyeongsangnam-do, 660-322 KOREA
Tel: 82-55-752-6071
Fax: 82-55-752-7852
Email : [email protected]
5 Samwha Paper Co., Ltd. CP : Kim, Sung-Ho
363-910, 135 San Hojuk-Ri,Osan-Myon,
Chongwon-Gun, Chungbuk Korea
Tel: 82-2-753-1136~9
Fax: 82-2-773-7484
Email : [email protected]
Website : www.samwhapaper.com
6 Namhan Paper Co., Ltd. CP : Yoon, Bok-No
110-470, Fl 12, Eunsuk B/D, 1-30, Yunji-Dong,
Chongro-Gu, Seoul, 110-470 Korea
Tel: 82-2-3672-1188
Email : [email protected]
7 Hansol Paper CP : Sunwoo Youngsuk
23-24F, B-dong, Pine Avenue Bldg, 100 Eulji-ro
(Euliji-ro 2ga), Jung-gu, Seoul
Tel: 82-2-3287-7114
Fax: 82-2-6031-0908
Email : [email protected]
Website : www.hansolpaper.co.kr
MARKET BRIEF BUBUR KAYU ITPC BUSAN 35
DAFTAR PUSTAKA
Website :
http://data.worldbank.org/
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
http://www.southkoreapages.com
www.akfta.asean.org
www.customs.go.kr
www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm
www.ftaarea.com
www.intertek.com
www.kats.go.kr
www.kbriseoul.kr
www.kesis.net
www.kita.org
www.knoema.com
www.kosis.kr
www.standardsportal.org
www.trademap.org
www.tradingeconomics.com