mankep

12
BAB III ANALISA DATA 3.1 ANALISA DATA MANAJEMEN ASUHAN AGLONEMA RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG NO ITEM ACTUAL IDEAL PROBLEM 1 2 3 4 5 1. Dokumenta si asuhan keperawat an (pengkaji an, diagnosa dan perencana an) Berdasarkan hasil studi dokumentasi pada tanggal 7-8 Maret 2015 terhadap 25 buku status (medical record) klien ruang Bedah Kelas II Kemuning lantai 5 didapatkan data sebagai berikut: Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan sejak saat pasien masuk ke Ruang Bedah Kelas II Kemuning lantai 5. 12dari 25 status yang di kaji memuat dokumentasi proses keperawatan lengkap a.Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan 100% secara lengkap sesuai dengan SOP yang dikeluarkan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan nomor : HS.1.B.02.04.0002 (Assesment Awal Keperawatan Dewasa) Prosedur : 1. Assesment di rawat inap terdiri Dokumentasi asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa dan perencanaan) belum optimal

Upload: melia-rahmayanti

Post on 01-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

mankep

TRANSCRIPT

BAB IIIANALISA DATA

3.1 ANALISA DATA MANAJEMEN ASUHAN AGLONEMA RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNGNOITEMACTUALIDEALPROBLEM

12345

1.

Dokumentasi asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa dan perencanaan)Berdasarkan hasil studi dokumentasi pada tanggal 7-8 Maret 2015 terhadap 25 buku status (medical record) klien ruang Bedah Kelas II Kemuning lantai 5 didapatkan data sebagai berikut:Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan sejak saat pasien masuk ke Ruang Bedah Kelas II Kemuning lantai 5.12dari 25 status yang di kaji memuat dokumentasi proses keperawatan lengkap (pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi) a) PengkajianPendokumentasian hasil pengkajian dari 25 status yang terisi lengkap sebanyak 20 status.b) Diagnosa KeperawatanPendokumentasian diagnosa keperawatan dari 25 status yang terisi lengkap sebanyak 13 status.c) PerencanaanPendokumentasian perencanaan dari 25 status yang terisi lengkap sebanyak 13 status.d) Implementasi dan Evaluasi yang tercatat dalam lembar catatan integrasi 25 status terisi seluruhnya.

a. Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan 100% secara lengkap sesuai dengan SOP yang dikeluarkan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan nomor : HS.1.B.02.04.0002(Assesment Awal Keperawatan Dewasa)Prosedur :1. Assesment di rawat inap terdiri dari assessment awal dan assessment lanjutan2. Assesment awal dilakukan maksimal 12 jam setelah pasien masuk ruang rawat inap3. Assesment lanjutan dilakukan 20apabila terjadi perubahan kondisi pasien4. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum ke pasien5. Ucapkan salam kepada pasien6. Perkenalkan diri7. Lakukan assessment awal8. Untuk pasien dengan kasus khusus, pemeriksaan dilengkapi dengan pemeriksaan khusus9. Buat diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas10. Buat rencana keperawatan untuk masing-masing diagnosa keperawatan11. Cantumkan nama dan tandatangan perawat yang melakukan assesmentb. Perawat yang bertugas melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan mendokumentasikan dengan pendekatan SOAPIER sebanyak 100%.Dokumentasi asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa dan perencanaan) belum optimal

2. Pelaksanaan identifikasi pasien dan pengendalian infeksi rumah sakit (poin 1 dan 5 dalam IPSG) Pelaksanaan International Patient Safety Goal (IPSG)International Patient Safety Goal (IPSG) 1: Identifikasi Pasien Secara BenarBerdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 7-9 Maret 2015 mengenai identifikasi pasien, didapatkan : Dari 50 pasien, 1 pasien tidak menggunakan gelang identitas karena pasien alergi. 17 pasien label identitas pada gelang terhapus/hilang. 4 pasien menggunakan gelang berwarna kuning (risiko jatuh), setelah dikonfirmasi didapatkan hasil 2 dari 4 pasien dan keluarga belum mengetahui fungsi dari gelang tersebut. Perawat melakukan identifikasi pasien sebelum melakukan pemberian obat, memberikan tranfusi, sebelum mengambil sample darah/pemeriksaan laboratorium dan sebelum melakukan tindakan keperawatan lainnya. Identifikasi pasien yang dilakukan perawat yaitu dengan menanyakan nama dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien. Perawat tidak memperkenalkan diri pada pasien sebelum melakukkan tindakan keperawatan

International Patient Safety Goal (IPSG) 5: Pengurangan Resiko Infeksi Rumah SakitBerdasarkan hasil observasi yang dilakukan tanggal 7-9 Maret 2015 didapatkan hasil : Perawat sudah melakukan kebersihan tangan 6 langkah dari WHO Pada pelaksanaan 5 moment cuci tangan didapatkan hasil : Perawat sudah melakukan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan keperawatan pada pasien. Cuci tangan dengan air yang mengalir dilakukan pada tindakan yang kontak dengan cairan tubuh pasien Perawat menggunakan APD sesuai dengan situasi Perawat membuang sampah sesuai tempat sampah dengan label yang disediakan. IV catheter, DC, NGT tidak di beri tanggal pemasangan pada pasien, keterangan pemasangan dilakukan pada form terpisah terdapat diruang perawat. Penunggu pasien masih ada yang membuang sampah non medis ke sampah medis. Didapatkan data pada tanggal 8 Maret 2015 sebanyak 17 pasien yang di wawancara mengatakan belum pernah mendapatkan penkes tentang cuci tangan, pemilahan sampah, dan fungsi gelang identitas. Data infeksi bulan Februari tidak ada yang terkena infeksi, hanya ada 3 orang yang terkena dekubitus dan flebitis, tetapi pasien yang mengalami dekubitus sudah mengalami dekubitus sebelum dirawat di ruangan.

a. Panduan Identifikasi Pasien 2014 yang dikeluarkan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan Nomor : HS 1 BO2010003 Prosedur :1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas 2. Petugas admission menyiapkan buku rekam medis beresta gelang identitas ( warna pink/merah muda untuk pasien wanita, warna biru untuk pasien laki laki)3. Data identitas pasien pada gelang berisi : nama lengkap, tanggal lahir dan no rekam medis. Bila terdapat pasien dengan riwayat alergi obat obatan dan resiko jatuh maka kepala ruagan menyiapkan gelang tambahan yaitu warna merah untuk pasien alergi, warna kuning untuk pasein resiko jatuh4. Identifikasi pasien jiwa dilakukan dengan menggunakan poto pasien yang dtempelkan dibelakang sampul rekam medis5. Identifikasi pasien yang tidak diketahui identitasnya dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pasien pria tidak dikenal ditulis Y tanggal kedatangan di rumah sakit nomor urut pasien pria yang tidak dikenal. Sebagai contoh no urut pasien pria tidak dikenal saat itu Y 140214 01 Pasien wanita tidak dikenal ditulis Xtanggal kedatangan di rumah sakit nomor urut pasien wanita yang tidak dikenal. Sebagai contoh no urut pasien pria tidak dikenal saat itu X 140214 01 Saat pasien sudah dapat diidentifikasi berikan gelang pengenal baru dengan identitas yang benar.6. Jika diperlukan melepas gelang pengenal selama dilakukan operasi, perawat sirkuler di kamar operasi bertanggung jawab melepas dan memasang kembali gelang pengenal pasien. Tempelkan gelang pengenal yang dilepas disampul rekam medis pasien7. Periksa ulang data digelang sebelum dipasangan dipasien.8. Jelaskan tujuan dan prosedur indetifikasi kepada pasien dan keluarga 9. Penderita yang tidak menjawab nama dan tanggal lahir karena sesuatu sebab maka identitas pasien ditanyakan pada keluarga terdekat dan dicocokan dengan data identitas di rekam medis.10. Informasikan kepada klien atau keluarga agar tidak melepas gelang selama menjalani perawatan / prosedur. Cocokkan identitas diri pasien setiap akan melakukan pemberian obat obatan, prosedur radiologi, intervensi pembedahan dan prosedur invasive lainnya, transfusi darah, pengambilan sampel tranfs darah dan transfer pasien11. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang identitas, atau identitas pasien belum dikonfirmasi.12. Cek gelang pasien tiap pergantian jaga perawat.b. Panduan pemakaian gelang identitas pasien di rumah sakit 2014 dikeluarkan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan Nomor : HS.1. B.02.01.0018Pelaksanaan identifikasi pasien dan pengendalian infeksi rumah sakit (poin 1 dan 5 dalam IPSG) belum optimal

2) Manajemen Unit Ruang Aglonema RSUP Dr. Hasan SadikinMASALAHTUJUANPERENCANAAN

KEGIATANWAKTUSUMBER DAYAPJ

123456

Kurang sesuainya beban kerja yang harus dilaksanakan oleh perawat ruangan dengan jumlah perawat dinas dalam satu shift.

Tujuan Jangka Panjang:Adanya tambahan tenaga perawat sesuai dengan beban kerja (rumus Gillies)Tujuan Jangka Pendek:(Dalam 3 hari)Terlaksananya pengajuan proposal tenaga perawat tambahan dan mahasiswa pada bagian SDM.1. Menganjurkan kepada penanggung jawab ruangan untuk mengusulkan permintaan tenaga perawat tambahan

16 18 Maret 2015PJ Ruangan, Ketua Tim, Mahasiswa PPN XXVIII Fakultas Keperawatan UNPADTri Nur JayantiDian Palupi KNining S